Episode...1.
Sebuah taman, di sebuah kota.
Di sebuah kursi di sebuah taman di pinggir sebuah danau, Rahul berdiri dengan pandangan tak henti hentinya memperhatikan kearah sekelilingnya.
Di malam sebelumnya, pacarnya yang sudah tidak bertemu selama setahun menghubunginya, dia meminta mengajak bertemu di pagi pagi di taman ini.
Rahul sudah datang agak pagi pagi sekali jam tujuh.
Hubungan mereka bisa di bilang seperti adik kakak.
Pacarnya adalah seniornya satu tingkat di salah satu kampus dan telah menjadi magang selama setahun terakhir.
Sementara itu Rahul masih menjalani tahun terakhir masa kuliahnya.
Satu kaki di dunia akademik dan satu lagi di dunia kerja.
Kesibukan kerja dan dinas di luar negeri pacarnya membuat mereka tak sempat bertemu selama satu tahun lebih.
Taman ini bukan tempat biasa bagi mereka, di sinilah tempat pertama kali mereka bertemu dan juga tempat kencan pertama mereka.
Di tengah hiruk pikuk kota, tempat ini adalah suaka kecil yang sakral dalam hati mereka.
Dengan harapan yang bergejolak, Rahul terus menoleh kesana kemari.
Namun lebih dari satu jam telah berlalu dan bayangan pacarnya belum juga terlihat.
Kebosan mulai merayap dan ia pun mulai berjalan di sepanjang tepi danau dan berharap ada tanda tanda kehadiran seseorang.
Baru melangkah beberapa meter, ia di kejutkan oleh suara anjing kecil menggonggong.
Menoleh cepat, matanya menangkap seekor anak anjing yang berjuang tengelam beberapa puluh meter di tepian danau.
Setelah mendekat ia melihat leher anak anjing itu terikat sebuah tali yang tersangkut pada sebuah tumbuhan air di sekitar danau.
Tampaknya anak anjing itu sudah terjebak begitu lama, meskipun anak anjing itu bisa berenang.
Kelelahan karena terjerat dan terus mengayuh di dalam air hampir membuatnya tengelam.
Rahul menoleh kesekeliling, hampir tidak ada satupun orang terlihat di sekitar danau. Tak tampak si pemilik anjing.
Melihat keadaan gentingan sang anak anjing dan mengingat kecintaannya menolong sesama makhluk hidup, serta kemampuan berenangnya yang baik.
Rahul mengumam pada dirinya sendiri.
"Menyelamatkan satu nyawa lebih baik dari pada membangun sebuah bangunan berpuluh puluh tingkat.
Menyelamatkan anjing, yah...Seperti mendapatkan satu kebajikan"
Tanpa ragu ia membuka bajunya dan mengeluarkan semua isi yang ada di kantongnya celananya dan terjun Delam danau.
Byurrrrr....!
Air memercik saat Rahul mencebur diri dan berenang cepat kearah si anak anjing.
Anak anjing itu mengeluarkan erangan lirih yang memilukan saat melihat Rahul mendekat.
Dengan suara tenang ia berkata.
"Orang lain menjadi pahlawan menyelamatkan wanita cantik. Aku, pahlawan menyelamatkan anak anjing, tenang saja aku datang!"
Menyusuri air menyelamatkan anjing, ia tiba di tanaman air yang tumbuh subur bahkan setinggi orang dewasa.
Ia meraih ranting dan akan yang menyangkut tali ke tubuh anjing dan menemukan tali itu terlilit pada akar tumbuhan di bawah air.
Dengan satu tarikan kuat, Rahul berhasil memutuskan akar itu yang ternyata sangat kuat.
Namun tangannya terluka terkena duri duri dari ranting pohon itu yang sangat tajam.
Darah segar menetes membentuk seperti permukaan bunga di permukaan air.
Anak anjing itupun terbebas dan berlari keatas danau.
Melihat anak anjing itu sudah selamat, Rahul hendak kembali keatas danau.
Luka di tangannya berpikir untuk segera memberi plester.
Namun ketika ia hendak berenang, tiba tiba matanya tampa sengaja terbentur dengan sebuah benda bercahaya kekuningan di antara rerumputan air.
Reflek ia menoleh kearah akar rerumputan dalam air tersebut. Ternya ada sebuah benda berbentuk Lampu.
"Harta karun" Pikir Rahul penasaran.
Ia menyelam dan mengais rumput dan lumpur dan menarik keluar benda itu.
Ternya benar sebuah lampu berwarna kuning keemasan, mirip sebuah lampu kuno berwarna emas murni dengan ukiran ukiran huruf huruf kuno.
Lampu itu tampak ajaib dan mencarkan aura yang sangat misterius.
"Ini pasti sangat mahal kalau di jual, emas murni semuanya" Gumam Rahul dalam hatinya.
Ia tidak menyadari bahwa darah dari luka luka di tangannya menetes di atas permukaan lampu itu.
Detik berikutnya sebelum ia sempat merasa senang, botol itu bersinar keemasan.
Tubuh Rahul langsung tersentak seperti tersengat listrik bertegangan tinggi hingga membuat tubuhnya kejang kejang.
Gelombang arus energi sangat besar masuk menyusup dari lengannya terus menyusup keseluruh tubuhnya.
"Ahh...Apa ini!"
Ia berseru kaget merasakan tubuhnya kejang kejang dan ingin membuang lampu yang ada di tangannya.
Tapi sesuatu yang ganjil terjadi, botol itu seperti menyatu dengan tangannya tak bisa ia lepaskan.
Wajah Rahul pucat ketakutan dan dalam sekejap saja karena tak sanggup menahan panas di seluruh tubuhnya, akhirnya ia jatuh pingsan.
Hilang kesadarannya dan masuk kedalam air tengelam.
Di sisi lain danau.
Seorang wanita cantik muda memakai olah raga berwarna putih melihat kejadian itu.
Ia adalah Kajol, hari ini ia sedang kesal karena kehilangan anjingnya saat menerima telepon.
Setelah mencari kesana kemari, akhirnya ia sang anak anjingnya kecebur kesebuah danau.
Saat ia hendak terjun menyelamatkan, telah melihat seorang pria muda sedang menyelamatkan anjingnya.
Ia berniat menunggu di darat untuk mengucapkan terima kasih.
Namun tiba tiba pria muda penyelamat anak anjingnya kejang kejang dan tengelam.
Dalam ketidak sadaran dirinya.
Rahul bermimpi, ia melihat seorang kakek tua renta yang menyebut dirinya Krisna sang Dewa agung.
Ia berkata bahwa Rahul telah membebaskan dirinya dari lampu ajaib tempatnya terkurung entah sudah berpuluh puluh lamanya.
Sebagai balasan dari kakek tua yang menyebut dirinya Krisna sang Dewa Agung dan mengangkat Rahul sebagai muridnya.
Dia menjanjikan akan mengajari kultivasi agung, jika berhasil Rahul bisa terbang menembus langit, menjelajah alam semesta dan hidup abadi.
Rahul mengangguk pelan lalu bertanya.
"Kultivasi ini apa? Apakah bisa buat makan ngak? Bisa jadi duit ngak? Bisa buat dapat cewek cantik ngak?"
Wajah Kakek Tua itu langsung berubah jadi ungu, setelah menghela nafas panjang panjang ia meraung...
"Keluar....!"
Suara itu sangat besar mengema seperti petir, mengguncang tubuh Rahul dan ia pun terbangun.
Bersambung ke episode selanjutnya, yaitu episode menanti kedepan....
Bagian 2.
Begitu membuka matanya, Rahul di kejutkan dengan sesuatu yang hangat di bibirnya.
Seorang wanita cantik yang belum pernah di lihat sebelumnya, bahkan lebih cantik dari selebritis manapun yang ia tau. Sedang memberinya nafas buatan.
Sentuhan lembut bibir wanita itu membuat tubuh Rahul bagai di setrum.
Ia langsung tersadar bahwa itu bukan suatu pelecehan sex sual, melainkan pertolongan pertama.
Wanita itu bertanya dengan suara merdu, begitu lembut mengalun menyejukkan.
"Kau sudah sadar?" Tanya Wanita muda itu.
Rahul hanya bisa menatap kosong beberapa detik.
Setelah tersadar sepenuhnya, ia tersipu dan berkata.
"Namaku Rahul, terimakasih telah menyelamatkan ku"
Wanita muda itu tersenyum sangat manis.
"Namaku Kajol, anak anjing yang kamu selamatkan itu punyaku, jadi yang berterimakasih seharusnya. Aku sebenarnya mau menunggumu untuk berterimakasih, tapi kau malah tengelam, untung aku bisa berenang dan kamu tidak apa apa kan...? Apa perlu aku antar kerumah sakit?"
Rahul mengangguk pelan, ia merasa luar biasa sehat dan tubuhnya terasa ringan, penuh energi tapi ia masih mengingat sensasi aneh waktu memegang lampu ajaib tersebut.
Seperti ada sesuatu yang merasuki tubuhnya dan membuatnya tubuhnya terasa berubah sepenuhnya.
Ia pun berkata "Aku baik baik saja, terimakasih!"
Pretty menyerahkan baju dan semua milik Rahul "Ini Bajumu dan semuanya, cepat pakai nanti kamu masuk angin!"
Saat tangan mereka bersentuhan, Rahul merasakan sentuhan lembut dan halus yang membuat jantungnya berdebarnya kencang.
Hubungan dengan pacarnya baru sebatas pegangan tangan saja.
Tapi hari ini ia telah kehilangan ciuman pertamanya karena nafas buatan.
Wajahnya berubah memerah saat menerima bajunya, Namun ketenangan itu tidak berlangsung lama.
Tiba tiba terdengar suara mencibir tajam.
"Bagus Rahul! Aku tahu kamu tidak bisa di percaya, selingkuh.Yaaa? Priyanka, sekarang kamu tidak perlu merasa bersalah!"
Rahul menoleh cepat di kejauhan, pacarnya sedang berdiri dengan seorang wanita muda dengan wajah murka.
Orang yang berbicara itu adalah Rani, kakaknya Priyanka. Usianya tidak jauh berbeda dengan Priyanka.
Dan dia pula yang memperkenalkan Priyanka ke perusahaan asing tempanya bekerja sekarang.
Rahul tak pernah menyangka bahwa hari ini kekasihnya datang menemuinya bersama Rani.
Melihat ekspresi mereka yang suram dan penuh kecurigaan, Rahul langsung tahu mereka telah salah paham.
Mungkin mereka melihat Kajol memberikan nafas buatan padanya, dengan cepat ia mencoba menjelaskan.
"Priyanka, dengarkan aku dulu. Aku hanya menyelamatkan anjing tadi...."
Namun, belum sempat kalimatnya selesai, Rani memotongnya dengan nada tajam.
"Apa lagi yang mau di jelaskan, kamu adalah pemuda miskin dari pedesaan, tak punya orang tua sejak kecil, hanya nenek nenek yang sakit sakitan dan adik yang masih sekolah"
"Dan kudengar kau masih bekerja sambilan di klub malam untuk biaya hidup? Dengan kondisimu seperti ini apa kau bisa membahagiakan Priyanka seumur hidup?"
"Rahul, aku datang kesini bersama Priyanka hari ini untuk memutuskan hubungan kalian"
Dan menambahkan lagi.
"Jujur aku katakan bahwa Priyanka akan menikah dua bulan kedepan dan tuanangannya adalah eksekutif perusahaan, jangan ganggu dia lagi! Kau pemuda kampung, kau tak pantas untuknya!"
Setelah Rani selesai bicara, pacarnya melangkah maju dengan ekpresi datar ia berkata.
"Dulu aku merasa bersalah padamu, tapi sekarang kita impas. Semoga kau bisa menemukan kebahagianmu sendiri, aku juga bahagia untukmu. Aku harap kau bisa datang ke pernikahanku tanggal sepuluh bukan depan"
Sambil berkata demikian, ia menyelipkan undangannya ketangan Rahul dan melirik sebentar kearah Kajol.
Rahul buru buru berkata "Aku rasa kalian kalian telah salah paham!"
"Tidak ada kata salah paham, Kak, ayo pergi"
Tanpa memberi kesempatan untuk menjelaskan, Priyanka langsung pergi bersama Rani.
Saat itu juga, Rahul akhirnya mengerti, hari ini bukan pertemuan biasa, melainkan akhir hubungan mereka.
Ia tidak bertemu untuk berkencan, melainkan menerima undangan perpisahan. Betapa kejamnya.
Setelah setahun tidak bertemu, ternya dia menjalin hubungan dengan pria lain dan kini ia di beri hadiah berupa undangan pernikahan. Jelas itu sudah di rencanakan.
Tidak ada penjelasan yang mengubah apapun.
Memandang punggung kedua perempuan muda itu yang menjauh, Rahul mengertak gigi, wajahnya penuh dengan rasa terhina dan marah.
Ucapan dari mantan pacarnya dan Kakaknya terus terngiang ngiang di benaknya.
Pada akhirnya, semua karena mereka merendahkannya, karena ia berada dari desa yang miskin.
Ia teringat katanya kisah cinta di kampus hanya bertahan sepuluh persen. Dulu ia tidak percaya, sekarang ia percaya sepenuhnya.
Di dalam kampus ada janji, di luar kampus ada godaan. Begitu melangkah ke kampus banyak yang berubah.
Kajol lalu berkata dengan nada menyesal.
"Maaf..Kamu telah di salah pahami oleh pacarmu"
Rahul tertawa getir.
"Hey...Itu bukan salahmu, dia memang sudah berniat sejak awal. Aku baik baik saja, kau boleh pergi, aku ingin sendiri!"
Rahul tersenyum kecil kearah Kajol, Namun tulus.
Kajol memahami suasana hati Rahul yang kacau, Namun ia masih berkata.
"Seperti kata pacarmu tadi, kamu akan menemukan kebahagianmu sendiri tak salah di lahirlah miskin, yang penting kamu mau berjuang, berusaha sekuat kemampuanmu. Ini kartu namaku, lain kali biar aku yang traktir makan"
Setelah itu Kajol beranjak pergi dari tempat tersebut.
Rahul menatap kartu nama itu sekilas dan kemudian memasukkan kedalam saku.
Sampai malam turun, ia masih tetap duduk di bangku taman menatap kosong keundangan merah mencolok di tangannya.
Urat urat di tangannya mencuat ketika ia mengangkat undangan itu dan bersiap melemparkannya kedanau.
Namun tiba tiba suara tua terdengar dalam benaknya.
"Hey...Bocah bodoh! Hanya karena seorang perempuan dan satu pesta pernikahan? Kalau kau di remehkan karena miskin, maka kau harus membuktikan dirimu dengan kekayaan seratus kali lipat! Kalau aku jadi kamu aku akan muncul di pernikahannya bulan depan"
Rahul terkejut luar biasa, ia yakin tidak ada siapa siapa di sekitarnya.
"Siapa...Siapa yang bicara?"
"Jangan berteriak, aku ada di tubuhmu. Kita sudah bertemu sebelumnya, kau sudah lupa!" Suara itu terdengar lagi.
"Kau, apa kau hantu, gerdurwo, atau penunghuni tempat ini? Kenapa kau masuk kedalam tubuhku? Jangan ganggu aku!"
"Dasar bocah tolol! Bukankah aku sudah bilang, aku ini adalah Krisna Dewa Agung. Lihatlah lengan kananmu!" Jawab suara itu agak kesal.
Dengan ragu Rahul melihat lengan kanannya, matanya membelalak lebar. Ada gambar lampu berwarna emas yang sangat realistis, padahal Rahul tahu pasti ia tidak punya tato di tubuhnya.
Sekejap ingatannya menyala, bukankah lampu itu yang ia temukan saat menyelamatkan anak anjing tadi pagi? Lampu itu muncul dalam mimpinya, mimpi tentang makhluk abadi dan kultivasi.
"Apakah mimpi itu nyata?"
Meskipun Rahul tidak percaya ia bertanya.
"Apakah kau seorang Makhluk Abadi?"
"Apakah aku akan berbohong padamu muridku! Setelah kau meneteskan darahmu dan mengakui Lampu Ajaib sebagai milikmu"
"Dan aku telah mencuci sumsum di tubuhmu dengan kekuatan Roh. Kalau tidak percaya coba uji pendengaran dan penglihatanmu!"
Bersambung ke episode selanjutnya, simak terus episode kedepannya pada bagian 3.

Bagian 3.
Rahul pun memfokuskan matanya keseberang danau.
Ia terkejut luar biasa, ia bisa melihat pola daun, semut kecil dan bahkan bisa mendengar suara nyamuk dalam jarak empat ratus meter.
Bukan hanya penglihatannya, ia menoleh kebelakang kebelakang dan melihat sebuah batu besar dan mengangkatnya dengan sangat ringan. Batu itu pasti seratus kilogram lebih.
Rahul menggigil karena kegembiraan, mulai sekarang ia di temani oleh seorang makhluk abadi.
"Kakek Tua! Apalah semua ini, nyata?"
"Mulai sekarang panggil aku guru, aku adalah Krisna, telah berkultivasi selama puluhan ribu tahun. Kini kau adalah murid ketigaku dan satu satunya murid tertutup!"
"Dunia ini akan terbuka untukmu, wanita, kekayaan, kultivasi semuanya akan jadi debu di bandingkan jalan kultivasi!"
"Tapi kau harus giat berusaha dan bekerja keras, kuajarkan kau metode awal kultivasi. Yaitu dasar berkultivasi, dalam dua bulan kau akan membuktikan pada hari pernikahan wanita itu!"
Krisna lalu memperingatkan Rahul;
Kini ia hanyalah sebuah jiwa dalam lampu ajaib, ia tidak bisa keluar dan hanya bisa menuntun Rahul, tubuhnya telah hancur.
Namun lampu ajaib telah menyelamatkan jiwanya, kini harapan satu satunya hanyalah pada muridnya.
"Maka berlatihlah dengan sungguh sungguh sungguh, semua pengetahuan telah kutanam dalam benakmu!"
Gunakanlah baik baik, aku akan tertidur untuk sementara waktu, jangan bangunkan aku sembarangan, kecuali dalam bahaya besar!" Suara itu kakek tua itu perlahan menghilang.
Saat itu juga Rahul merasakan kepalanya sakit luar biasa bagai di pukul pukul marti yang sangat besar, itu tidak berlangsung lama.
Lalu banyak informasi mulai membanjiri kepalanya.
Berbagai teknik muncul:
Kultivasi, ilmu pengobatan, ilmu meramal, ilmu pembuat senjata spiritual. Ia perlu banyak waktu untuk mencernanya.
Tapi dengan ilmu pengobatan saja ia dapat mengubah nasibnya.
Rahul tertawa lirih sebulan lebih lagi akan datang ke pesta pernikahan itu, dan hari itu akan menjadi hari penyesalan buat Rani dan mantan pacarnya Priyanka.
Namun saat pikirannya berkelana, tiba tiba ponselnya berdering.
"Menajer Rakhes!" Ujarnya cepat saat menjawab.
Tapi suara di seberang langsung membentak.
"Apa kau masih ingin bekerja atau tidak? Sudah jam berapa ini?"
Setelah menutup telepon wajah Rahul berubah menjadi masam.
"Tanpa ia sadari sudah jam sembilan malam, aku bakal telat masuk kerja, semoga aku tidak kena potong gaji karena telat absen!"
Rahul adalah berasal dari desa yang miskin, untuk membayar uang biaya kuliahnya ia terpaksa harus kerja paruh waktu di bar setiap malam.
Seharusnya ia masuk kerja jam 8,30 dan sekarang ia telah terlambat setengah jam.
Ia pun berlari keluar dari taman dengan tergesa, mergertak gigi dan langsung menuju ke bar tempatnya bekerja.
Meskipun ia telah mewarisi ilmu tingkat dasar kultivasi dari gurunya yang misterius dan bisa dikatakan memiliki dasar ilmu kultivasi yang luar biasa.
Rahul sebenarnya belum memulai berlatih secara resmi, tubuhnya memang telah di bersihkan, di perkuat dan di tempa oleh kekuatan spiritual yang luar biasa.
Tapi ia tetaplah manusia biasa, seorang mahasiswa miskin yang terus bekerja demi menjalani hidup.
Sesampainya ia di bar, menarget Rakhes hanya mengomel panjang pendek tanpa mempermasalahkan sedikitpun dan ia hanya di suruh cepat berganti seragam dinas kerja dan langsung di suruh kerja. Karena malam itu bar sedang ramai pengunjung.
Rahul mengenakan pakai dinas pelayan dan mulai bekerja hilir mudik melayani para pengunjung bar, mengantar minuman dari ruang yang satu keruang yang lain.
Ia baru bisa bernafas lega setelah memasuki jam dua dini hari setelah para pengunjung mulai sepi, ia pun menuju ke toilet untuk beristirahat sebentar.
Saat keluar dari toilet pandangannya tertumbuk pada satu sosok yang sangat familiar di lorong.
Seorang gadis cantik di gandeng dua pria yang urakan, Pretty bunga kampus sekaligus teman sekelas Rahul.
Kedua pemuda itu tampak jelas seperti preman kampung, dari cara pretty berjalan agak limbung serta ekpresi wajah kosongnya.
Rahul segera tahu bahwa wanita cantik itu telah di beri obat.
Di bar pemandangan seperti bukanlah yang sangat aneh, biasanya Rahul berpura pura tidak melihat dan berlalu begitu saja, Namun kali ini berbeda.
Pretty adalah teman sekelasnya, bahkan pujaan banyak lelaki di kampus. Termasuk dirinya.
Walaupun mereka jarang bicara, Namun Rahul tak tega
melihatnya di perlakukan seperti itu.
Akhirnya ia memutuskan, kalau tidak bertindak Pretty bisa celaka dan kalau aku hanya diam saja, maka aku akan menyesal seumur hidup.
Dengan kekuatan barunya yang di peroleh dari hasil penempaan sang guru, ia sangat yakin bisa mengatasi semua preman preman itu.
Rahul pun melepas seragam pelsyannya dan berjalan kearah pintu ruangan tempat Petty di bawa masuk.
Ia mengetuk pintu, tapai tidak ada jawaban, suara musik dari arah dalam ruangan terlalu keras.
Maka tanpa ragu lagi ia mengangkat kakinya dan langsung menendang pintu.
BRAK....!
Pintu langsung terbuka lebar dan bahkan engselnya nyaris lepas karena kuatnya tendangan Rahul.
Namun apa yang di lihat di dalam membuatnya terkejut, bukan dua orang. Melainkan ada enam pria ada dalam ruangan itu.
Pretty tidak tampak, tapi dari sudut matanya Rahul melihat ada bayangan dari arah dalam kamar mandi ruangan itu, ia tahu pasti wanita cantik itu pasti di bawa kesana.
Meskipun jumlahnya di luar dugaannya Rahul sedikitpun tidak goyah.
Musik itupun berhenti, keenam pemuda itupun menatap tajam kearah Rahul dan salah satu dari mereka yang berambut di cat kuning berkata dengan nada marah.
"Kamu siapa, hah? Kurang kerjaan!"
Rahul tidak menjawab dan hanya melayangkan tendangan keras kearah pemuda itu.
"Aku adalah paman kok..!"
"BAM...!"
Suara sesuatu terbanting ke tembok terdengar jelas, pemuda berambut kuning itu terkapar bersandar di dinding.
Lima orang lainnya segera menyerang dengan botol botol bir.
BRUK..! BRAK...! KRAK..!
Namun tak sampai dalam satu menit kelima orang itu mengerang kesakitan di atas lantai.
Tubuh mereka tak sanggup menahan kekuatan Rahul yang luar biasa, ia sendiri pun terkejut.
Bahwa kekuatan dan reflek serta kecepatannya melampaui manusia biasa, enam preman seperti ini dan dua puluh pun bukan apa apa biasa ia hajar sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tanpa membuang buang waktu lagi, Rahul segera menghampiri kamar mandi di dalam ruangan dan menendang pintunya.
BRAK...!
Pintu terbuka, di dalam Pretty setengah tidak sadar diri dan seorang pemuda sedang membuka bajunya, jelas siap melakukan perbuatan bejat.
Rahul menghela nafas lega, ia datang tepat waktu.
Kehadiran Rahul membuat pemuda itu panik, tapi cepat cepat ia memasang tampang angkuh.
"Kamu siapa? Tau ngak aku siapa? Jangan ikut campur!"
Pemuda itu bernama Ajay, Anak dari keluarga Dev yang menjalin kerjasama bisnis dengan keluarga Takur Shing.
Sejak dua tahun yang lalu ia sudah tergila gila kepada Pretty tapi di tolak mentah mentah.
Malam ini ia sengaja menjebak Pretty ke sebuah bar dan memberinya obat, ia berniat memiliki gadis cantik ini secara paksa.
Saksikan kelanjutan kisah cerita ini pada episode selanjutnya, pada bagian ke 4.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!