NovelToon NovelToon

Istri Idaman Tuan Gio

Mencurigai sesuatu (IITG)

  Terlihat seorang wanita yang baru saja pulang dari tempat kerja, waktu pun sudah menunjukkan pukul 10 malam.Kebetulan malam itu dirinya harus bekerja bagian shift malam.

  "Gara-gara Kiki aku harus kerja bagian shift malam lagi." gumam Nadira yang terlihat begitu kesal.

  Nadira berjalan melewati trotoar yang saat itu situasi di jalan terlihat sepi. Sebenarnya Nadira merasakan sedikit was-was dengan mobil hitam yang berjalan tepat belakangnya.Entah mengapa dia merasakan mobil hitam itu terus mengikutinya dari belakang, langkah jalan Nadira yang semula santai kini berubah langkah berjalan Nadira semakin lebih cepat hingga dia lari-lari memasuki gang.

  Setelah masuk kedalam ke gang dia segera masuk kedalam kontrakan yang selama ini dia tinggali bersama temannya.

  "Eh kamu Dir." ucap Sita yang baru saja keluar dari kamar mandi.

  "Lama-lama semakin mencurigakan " Mendengar ucapan Nadira,Sita langsung menepuk bahu Nadira.

  "Mencurigakan apanya?" tanya Sita yang menganggap aneh Nadira.

  "Selama beberapa hari ini aku merasa ada seseorang yang selalu mengawasi ku, disaat aku pulang kerja pun aku merasakan ada sesuatu yang aneh mengikuti aku dari belakang." ucap Nadira yang merasa dirinya di ikuti oleh seseorang,tapi seseorang siapa dirinya pun tak tahu.

  "Mungkin itu perasaanmu saja dir,bisa mungkin kamu sedang kelelahan juga." jawab Sita dengan positif tanpa dia berpikir yang aneh-aneh.

  "Tapi aku merasa ada seseorang yang sedang mengawasi kita,apa mungkin ini hubungan dengan pria yang aku tolong beberapa hari yang lalu itu?"

  "Maksud kamu pria yang pernah kamu tolong itu ya?" tanya Balik Sita yang asal menebak.

  "Iya ,pria yang aku tolong itu,aku merasa setelah aku menolong pria itu kenapa di setiap aku kerja ataupun aku keluar kemana pun seperti ada yang mengikuti aku.Apa hanya perasaanku saja ya." ucap Nadira yang merasakan hal aneh.

  "Kamu jangan ngaco bicara begitu,mungkin perasaanmu saja.Lebih baik kamu sekarang ganti baju sana" Perintah Sita yang langsung pergi meninggalkan Nadira sendirian di dapur.

  Nadira langsung mengambil segelas air minum yang ada dimeja dapur.Setelah itu barulah dia bergegas masuk kedalam kamar mandi.

  Setelah selesai dia segera ganti baju tidur sembari duduk santai ditempat tidurnya.

  Ditempat lain

  Terlihat sosok pria berdiri didepan jendela di ruang kerjanya.Terdengar suara langkah kaki tepat dibelakangnya.

  "Tuan." Pria itu langsung menoleh kebelakang menghadap kearah pria itu.

  "Ada apa?" tanya pria itu dengan nada dingin.

  "Saya hanya ingin melaporkan jika posisi wanita itu sudah pulang dari tempat kerjanya tuan." Pria itu hanya membalas dengan menganggukkan kepala.

  "Baiklah,kamu awasi betul wanita itu." Perintah pria itu yang menatapnya dengan tatapan dingin.

  "Baik tuan Gio." jawab pria itu yang langsung keluar dari ruang kerja tuannya.

  Sedangkan pria itu nampak duduk tenang ditempat duduknya.

  "Nadira." gumam pria itu yang tersenyum sinis.

   "Bagaimana caranya agar aku bisa mendekatimu Nadira." gumam pria itu yang masih dihantui keraguan.

  Sedangkan ditempat Nadira saat ini,dia sedang duduk santai ditempat tidurnya sembari bermain handphone miliknya.

  Tiba-tiba saja Nadira dibuat terkejut dengan informasi yang ada di media sosial."Sebentar,bukannya pria ini yang beberapa hari aku selamatkan itu kan." gumam Nadira yang masih tak percaya dengan foto pria itu.

  "Ternyata dia pengusaha property terkenal itu ya pantas saja wajahnya tidak terlalu asing,tapi aneh juga ya di artikel ini kok malah menggosipkan hal seperti ini.Tapi apa mungkin dia orangnya seperti itu." ucap Nadira yang merasa bingung tentang pemberitaan itu, entah benar atau tidaknya.

  "Sudahlah masa bodoh ngapain juga aku mikirin masalah orang itu." gumam Nadira yang langsung memilih untuk istirahat.

  Pagi hari

  Seperti pagi biasanya Nadira sibuk dengan aktivitas paginya,yang dimana dia harus bersiap-siap berangkat bekerja.

  "Kerja bagian shift pagi?" tanya Sita pada Nadira.

  "Iya,aku tak mau bagian shift sore lagi pulang-pulang pasti malam." ucap Nadira yang tak ingin pulang malam.

  "Oh begitu." jawab Sita dengan santai.

  "Kamu belum siap-siap berangkat kerja?" tanya Nadira pada Sita yang terlihat santai.

  "Aku berangkat jam 9 pagi,masih ada waktu santai ." jawab Sita dengan nada santai.

  "Ya sudah,kalau begitu aku berangkat dulu." Pamit Nadira pada Sita temannya.Sita pun membalas dengan menganggukkan kepala.

  Nadira bergegas keluar dari kontrakan, langsung berangkat kerja di pagi itu juga.Saat Nadira berada di halte bus, Nadira merasakan ada sesuatu yang aneh.

  "Kok rasanya aneh ya, seperti ada yang mengawasi aku." gumam Nadira yang melirik kanan dan kiri di pinggir jalan raya.

  Tanpa dia sadari ada mobil hitam yang berhenti dipinggir jalan yang diam-diam sedang mengawasi dirinya.

  "Sepertinya dia menyadari sesuatu." gumam pria itu yang tersenyum sinis.

  "Apa kita tunggu tuan?" tanya pria itu pada tuannya.

  "Tunggu sampai dia naik." jawab Gio yang terus memperhatikan wanita itu dari kejauhan.

  "Jika anda menginginkan wanita itu kenapa anda tidak mendekatinya,saya yakin wanita itu akan tertarik pada anda." jawaban itu membuat Gio melirik tajam kearah asistennya.

  "Apa kamu yakin?" tanya balik Gio yang masih meragukan hal itu.

  "Saya yakin tuan,jika anda melakukan itu dengan sabar.Apalagi menurut informasi nona Nadira ini orang sedikit keras kepala,mungkin anda harus lebih sabar untuk menghadapinya." Respon Gio hanya menganggukkan kepala dan mengakui benar adanya apa yang di katakan oleh asistennya itu.

  "Baiklah, aku akan mendekatinya." jawab Gio yang akhirnya bersedia mendekati wanita itu, walaupun ini bukan pertemuan pertama mereka.

  Nadira pun akhirnya masuk kedalam bus,dan mobil mereka akhirnya pergi dari tempat itu sembari pri di dalam mobil itu menatap kepergian wanita itu.

  "Aku akan menemui besok." gumam Gio yang akhirnya dia berencana bertemu dengan wanita yang ingin dia temui itu.

  Posisi Nadira sudah sampai di tempat kerjanya,hari ini dia bekerja bersama Kiki rekan kerjanya.

  "Pesanan meja 4." ucap Nadira pada teman kerjanya yang langsung membuatkan pesanan milik pelanggan.

  Nadira berdiri didepan meja kasir sembari menunggu pelanggan datang, tiba-tiba dari ruang paling belakang terdengar suara keributan yang membuat dirinya penasaran.

  "Apa kamu bilang,jangan sembarang kamu bilang putus dariku." ucap pria itu yang terlihat marah besar dengan apa yang di katakan oleh pasangannya.

  " Aku mau putus,aku tak tahan dengan perlakuanmu selama ini padaku.Aku sudah bersabar tapi apa yang aku dapatkan,kamu selalu menganiaya aku.Aku benar-benar lelah ." ucap wanita itu dengan menangis sejadi-jadinya.

Mendekatinya (IITG)

  "Oh jadi kamu mulai berani denganku." ucap pria itu dengan nada marah,pria itu langsung mengangkat tangannya seperti akan menampar.

  Tapi dengan cepat Nadira menghentikannya."Berhenti." Nadira maju mendekati pria itu.

  "Jangan beraninya sama perempuan ya,anda sudah salah tetap saja anda masih merasa benar.Apa yang anda lakukan sudah salah." ucap Nadira yang akhirnya turun tangan membantu wanita itu dari pria itu.

  "Tutup mulut kamu,pergi sana kamu." ucap pria itu yang mengusir Nadira dari tempat itu.

  Nadira pun tetap bertahan melindungi wanita itu, hingga terjadi aksi dorong.Pria itu mendorong Nadira dengan keras hingga dia terjatuh hingga kepalanya mengenai kepalanya.

  Disaat kejadian itu Nadira jatuh pingsan dengan luka tepat di kepala belakang, situasi makin riuh dengan kejadian yang terjadi di tempat itu.

  Pria yang mendorongnya langsung melarikan diri ,dan kondisi Nadira jatuh pingsan dengan luka di kepalanya.

  Teman-teman Nadira segera membantu yang tak disangka kejadian itu membuat manager tempat kerja Nadira pun ikut turun tangan mengatasi karyawannya.

 "Ini bagaimana?"

  "Secepatnya kita antarkan dia ke rumah sakit sekarang." jawab Manager yang akhirnya turun langsung mengantarkan karyawannya ke rumah sakit.

  Sedangkan di posisi Gio saat ini masih sibuk dengan pekerjaannya diruang kerjanya mengecek beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

  Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.

  "Masuk."

  "Ada apa?" tanya Gio yang langsung menghentikan pekerjaannya.

  "Saya hanya ingin memberikan informasi penting untuk anda tuan." Setelah asistennya menjelaskan nampak ekspresi Gio langsung marah.

  "Lalu dimana dia sekarang?" tanya Gio lagi.

  "Posisi nona Nadira sekarang ada di rumah sakit tuan." Gio pun berdiri dari tempat tidurnya.

  "Kita sekarang kesana." Gio pun tak sabar lagi dan Ia ingin melihat langsung keadaan wanita itu.

  Beberapa menit kemudian

  Akhirnya mereka sampai di rumah sakit dan segera menemui wanita itu,ternyata wanita itu masih ada di UGD dan ada beberapa perawat yang masih merawat pasien.

  "Maaf anda siapa?"

  "Saya mencari pasien atas nama Nadira." ucap Gio pada perawat itu.

  "Oh atas nama Nadira,kebetulan saya baru saja selesai menangani pasien yang bernama Nadira.Pasien ada dikamar sebelah kanan." ucap perawat itu yang langsung menunjuk kearah kamar itu.

  Gio pun segera pergi ke ruangan itu,sembari perawat itu melihatnya dengan tatapan kebingungan.

  "Kok mirip seperti orang yang di media sosial itu ya,apa mungkin dia orangnya." gumam perawat itu yang tak begitu asing dengan wajah pria itu.

  Gio pun masuk dan mendapati Nadira yang tak sadarkan diri dengan kain kasa yang mengelilingi kepalanya.

  "Nadira." ucap lirih Gio yang melihat langsung wajah pucat dari wanita itu.

 Gio berjalan mendekati Nadira yang tak sadarkan diri,Gio menyentuh tangan Nadira.

  "Dulu aku yang disini, kini giliran kamu yang tidur disini." ucap lirih Gio melihat wajah pucat dari Nadira.

  Dari belakang terdengar suara langkah kaki."Yoga." Gio memanggil Asistennya.

  "Iya tuan." ucap Yoga yang berdiri disamping tuannya.

  "Segera pindahkan ke kamar VIP, dan cari apa penyebabnya." perintah Gio yang mulai sedikit menunjukkan ekspresi marah.

  "Baik tuan." jawab Yoga yang segera pergi mencari informasi atas kejadian yang menimpa wanita itu.

  Akhirnya Nadira di pindahkan di kamar inap VIP yang jarang sekali orang tempati,Gio pun turun langsung mendampingi Nadira yang masih dalam kondisi tak sadarkan diri.

  Dengan terpaksa Gio pun mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit sembari menunggu Nadira di tempat itu.

  Terdengar suara langkah dari Yoga yang baru datang sembari membawa sesuatu untuk tuannya.

  "Maaf tuan,ini hasil laporannya." ucap Yogi sembari memberikan selembar kertas berisikan identitas pria yang telah mendorong Nadira, Yoga pun menceritakan secara detail kejadian yang menimpa wanita itu.

  "Jadi begitu,awalnya dia membela berakhir seperti ini." ucap Gio sembari memandang Nadira yang tergeletak di tempat tidurnya.

  "Apa yang harus saya lakukan tuan?" tanya Yoga pada tuannya.

  "Kamu seret pria itu di Markas kita ,dan seperti biasanya biarkan mereka melakukan pekerjaan mereka sesuai tugas mereka." perintah Gio yang sedang menahan emosinya.

  "Baik tuan." jawab Yoga yang mulai merasa sedikit takut dengan rencana tuannya itu.

  Gio pun masih setia menunggu hingga dia sadar.

  Malam hari

  Nadira masih nyenyak dalam tidurnya,sedangkan Gio berada di kamar mandi untuk mencuci wajahnya.

  Tanpa Gio sadari jari-jari Nadira terlihat bergerak pelan-pelan hingga kedua matanya perlahan-lahan terbuka.

  Nadira melihat kearah atas yang nampak atap di ruangan itu,dan dia melihat secara jelas dia berada di suatu ruangan yang menurut dia seperti hotel.

  "Aku dimana." gumam Nadira yang kebingungan hingga dia merasakan sakit diarea kepalanya.

  "Aduh." suara itu langsung membuat Gio yang didalam langsung keluar,secara langsung dia melihat Nadira sudah siuman.

  "Apa ada yang sakit?" tanya Gio pada Nadira yang langsung dibalas dengan tatapan bingung dari Nadira.

  "Dia siapa,lalu aku dimana." batin Nadira yang kebingungan menoleh kanan dan kiri.

  "Sekarang kamu ada di rumah sakit." jawab Gio yang langsung menjawab, yang secara langsung Nadira menatap ke wajah Gio.

  "Kamu siapa?" tanya Nadira yang langsung melihat pria yang ada disampingnya.

  "Apa kamu lupa denganku,bukannya dulu kamu pernah menolongku?" tanya Gio pada Nadira, pertanyaan itu langsung membuat Nadira mencoba mengingatnya.

  "Menolong?"

  Gio pun menceritakan kembali pertemuan mereka dari awal,dan reaksi Nadira terdiam karena dirinya sudah mengingatnya.

  "Lebih baik kamu istirahat." perintah Gio pada Nadira.

  "Tidak,aku harus pulang sekarang." ucap Nadira yang langsung duduk.

  "Berhenti,lebih baik kamu istirahat saja dan ingat posisi kepalamu masih luka." ucap Gio yang langsung menghentikan Nadira untuk bangkit dari tidurnya.

  "Tapi aku harus kerja."

  "Masalah itu sudah aku urus, sekarang kamu istirahat saja." jawab Gio dengan santai.

  "Apa sudah kamu urus?" tanya Nadira yang nampak kebingungan dengan ucapan pria itu.

  "Iya,lebih baik kamu istirahat dan besok saja kamu pulang. Fokuslah pada kondisi kesehatanmu saat ini, masalah pekerjaan masih bisa besok kamu kerjakan." jawab Gio yang langsung duduk dan fokus dengan pekerjaannya.

  Nadira yang mendengarnya hanya bisa terdiam dan mulai mengingat kembali pria yang dulu dia tolong kini dia menolong dirinya.

  Pagi hari

  Nadira pun terbangun dengan posisi kepala yang masih sedikit sakit,Nadira melihat pria itu masih ada ditempat itu dengan posisi tidur di sofa samping tempat tidurnya.

  Nadira pun terus memperhatikan wajah pria itu yang terlihat begitu nyenyak dalam tidurnya.Nadira pun diam-diam tersenyum seperti terpesona sesuatu dari pria itu.

Pria itu hadir (IITG)

  "Aku tak kenal siapa kamu,tapi yang jelas terima kasih sudah menolongku." ucap lirih Nadira pada pria itu.

  Nadira perlahan-lahan berjalan pelan-pelan masuk kedalam kamar mandi.Setelah selesai dia kembali lagi ke tempat tidurnya.

  Tapi seketika berubah setelah dia kembali ke tempat tidurnya pria yang ada di sofa itu sudah tidak ada di tempat itu.

  Nadira pun sedikit bingung mencari keberadaan pria itu."Lho dimana pria itu,bukannya tadi dia tidur disini." ucap Nadira yang terlihat kebingungan mencari keberadaan pria itu.

  Orang yang dia cari itu ternyata ada di luar sedang menerima telepon dengan seseorang.

  "Kamu urus pria itu dan lakukan seperti biasanya.Jangan sampai seseorang mencurigai kita." pesan Gio pada seseorang yang dia hubungi.

  Sambungan telepon langsung terputus,Gio pun merasa lega orang yang dia cari akhirnya ditemukan.

  Gio pun kembali masuk kedalam menemui wanita itu,benar saja posisi Nadira mengambil segelas minuman air disamping ranjang.

  "Jangan terlalu banyak gerak,kepalamu pasti pusing." ucap Gio pada Nadira yang hanya ditanggapi diam oleh Nadira.

  "Tidak apa-apa,aku bisa sendiri." jawab Nadira,pintu pun terbuka dengan hadirnya petugas dari rumah sakit.

  "Selamat pagi,ini sarapan untuk anda Nona." pelayan itu langsung memberikan sarapan untuk pasien.

  Setelah itu ruangan kembali hening setelah hanya ada mereka berdua.Gio datang mendekatinya Nadira sembari membantu membuka makanan.

  "Lebih baik kamu sarapan dulu, setelah ini akan datang dokter yang akan memeriksa." ucap Gio yang secara langsung membantu dan Nadira tetap terdiam sembari memandang pria itu.

  "Boleh aku tanya sesuatu?" tanya Nadira yang langsung dijawab menganggukkan kepala Gio.

  "Sebenarnya apa tujuanmu baik padaku?" Pertanyaan itu membuat Gio terdiam.

  "Aku hanya ingin membalas kebaikanmu." jawaban itu membuat Nadira kebingungan.

  "Membalas kebaikanku?"

  "Bukannya sedari awal kamu yang pertama menolongku,kini giliran aku yang melakukan padamu." jawaban itu direspon Nadira dengan menganggukkan.

  "Baiklah aku mengerti." jawab Nadira yang mengerti jika pria itu sekedar membalas ingin membalas kebaikan saja.

  Beberapa jam kemudian

  Nadira sudah siap-siap keluar, akhirnya dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit dari dokter yang menanganinya.

  Saat hendak akan keluar dari kamar, tiba-tiba Gio menghentikan langkah kaki Nadira.

  "Jangan pergi,aku akan antar kamu pulang sekarang." ucap Gio yang segera bangkit dari tempat duduknya.

  "Maaf tuan,saya bisa pulang sendiri." jawab Nadira yang langsung menolak,Nadira pun tidak ingin merepotkan orang lain.

  "Sudahlah,ayo kita pulang bersama." ucap Gio yang langsung mengajak paksa Nadira untuk pulang bersama.

  Kini posisi mereka berada di dalam mobil, terlihat Nadira terdiam dengan arah pandangan kearah samping.

  "Kenapa juga aku pulang bersama pria ini." batin Nadira yang sebenarnya diam-diam merasakan pria yang ada disampingnya terus mengawasi dirinya.

  Nadira pun seolah-olah tidak tahu dan lebih memilih diam dengan jarak duduk mereka yang sedikit berjauhan.Tapi tak disangka posisi duduk pria itu sedikit mendekati dirinya.

  Nadira pun dibuat terkejut, setelah mobil mereka berhenti tepat di gang."Kenapa pria itu bisa tahu dimana aku tinggal, aku kan belum memberitahu dimana aku tinggal.Kenapa pria itu bisa tahu." Batin Nadira yang diselimuti rasa penasaran darimana pria itu mengetahui dia tinggal.

  "Setelah ini kamu istirahat,jika kamu masih sakit lebih baik besok tidak perlu masuk kerja." ucap Gio yang secara langsung memperingatkan Nadira.

  "Sebenarnya anda siapa, mengapa anda Malah mengatur-atur aku." ucapan itu langsung dibalas oleh Nadira dengan nada sedikit marah.

  "Aku hanya mengingatkanmu,jangan sampai kamu sakit." Nadira pun keluar dari mobil tanpa mengucapkan sesuatu pada pria itu, reaksi Gio hanya terdiam karena dirinya paham jika dia sedang kesal dengan dirinya.

  Nadira berjalan melewati gang dengan perasaan kesalnya."Beraninya dia mengatur hidupku,memang dia siapa." ucap Nadira yang begitu kesal dengan ucapan pria itu.

  Saat hendak masuk ke dalam kontrakan,Nadira langsung disambut seseorang.

  "Nadira."seketika wanita itu memeluk Nadira.

  "Sita." ucap lirih Nadira yang tiba-tiba dipeluk sahabatnya.

  "Kamu darimana saja,semalam kamu tidak pulang.Jangan buat orang ketakutan orang begitu, sebenarnya kamu dimana semalam?" Pertanyaan itu langsung membuat Nadira sedikit pusing.

  "Aku semalam di rumah sakit." jawab Nadira yang spontan Sita memegang kepala Nadira .

  "Apa kamu bilang,kamu di rumah sakit.Kamu sakit apa?" tanya Sita lagi yang makin membuat dirinya kaget mendengar kabar itu.

  Nadira pun menceritakan sebenarnya yang terjadi pada dirinya,dan respon Sita berubah kaget.

  "Jadi pria yang kemarin kamu tolong itu balik menolong kamu ?" tanya Sita yang masih tak percaya dengan apa yang sahabatnya katakan.

  "Iya, tapi jujur aku risih dengan pria itu."

  "Risih kenapa?"

  "Risih aja, apalagi yang paling aku bingung kan lagi kenapa dia bisa tahu rumahku.Aku belum bicara apa-apa dia sudah tahu tempat tinggal ku." ucap Nadira yang mulai menaruh kecurigaan pada pria itu.

  Nadira pun memulai curiga rasa takut seperti ada seseorang yang mengawasi dirinya karena ulah pria itu.

  "Aneh juga ya,tapi aku penasaran juga siapa dia."jawab Sita yang penasaran dengan pria itu.

  "Males aku,aku pengen istirahat." jawab Nadira yang malas memikirkan pria itu.

  "Hey,kamu mau pergi kemana.Aku belum selesai bicara."teriak Sita memanggil Nadira yang langsung saja meninggalkan dirinya.

  Di tempat lain

  Gio sibuk di depan laptopnya mengerjakan tugasnya, tiba-tiba dia menghentikan pekerjaannya.

  "Sepertinya aku harus mengawasi dia, jangan sampai ada seseorang yang melukai dia lagi." batin Gio yang memikirkan kejadian itu.

  Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.

  "Masuk."Datanglah asistennya yang menghampiri dirinya.

  "Maaf tuan ,saya hanya ingin menyampaikan hal penting untuk anda." Seketika Gio melirik kearah asistennya.

  "Hal penting apa?" tanya Gio balik pada asistennya.

  "Saya hanya hanya ingin menyampaikan,besok malam anda ada pertemuan dengan tuan David.Beliau ingin menemui anda di tempat yang sudah ditentukan oleh tuan David." Mendengar nama orang itu reaksi Gio mulai berubah.

  "Kenapa harus dia lagi,apa tidak cukup dia menganggu pekerjaan ku." jawab Gio dengan nada kesal.

  "Saya harus bagaimana tuan?" tanya Yoga yang bingung harus berbuat apa lagi.

  "Terpaksa aku harus menemuinya." jawab Gio yang terpaksa harus menemuinya.

  Gio sebenarnya malas menemui pria itu,karena diam-diam orang itu melakukan hal licik apalagi putrinya pun juga selalu ikut campur urusannya.

  Dari alasan itulah Gio merasa malas jika harus menemui pria itu ,tapi mau bagaimana lagi tuan David adalah rekan kerja.Dia pun harus menghadapinya walaupun putrinya selalu menganggu dirinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!