"Makanlah daging bakar ini dulu kek. Kebetulan aku punya dua. Semoga rasa lapar kakek segera menghilang, dan mempunyai tenaga untuk bangun" tawar seorang remaja laki laki berusia 12 tahun, sambil menyodorkan daging kelinci bakar besar pada seorang kakek tua renta, yang kelihatan lemah dan terus berbaring di bale bale bambu pondok remaja tersebut.
Selama kurang lebih setengah tahun ini, dia terus mengamati dan menjaga pemuda itu, dan baru seminggu ini memutuskan untuk menemuinya, karena dia sudah sangat yakin dengan penilaian serta kejujuran anak tersebut. Akhirnya dia pun keluar dari persembunyiannya, dan langsung menemui remaja itu.
Setelah menimbang beberapa saat, kakek tua renta tersebut pun menjawab. Namun jawaban pria tua itu diluar dugaan, dan membuat remaja tersebut tersipu malu. "Kau makanlah daging panggang itu sendiri nak, kakek masih belum lapar, kakek cuma haus saja" jawabnya.
"Kalau begitu kakek tunggu sebentar disini ya, aku akan mencari air untuk kita minum. Kebetulan persediaan air minumku juga sudah habis" balasnya polos saja.
"Tidak perlu. Kebetulan juga kakek mempunyai persediaan air di dalam tas penyimpanan disana, dan kita bisa meminumnya bersama" jawab kakek itu lagi, dan masih tetap saja menolak.
"Tas penyimpanan, dimana itu kek, apakah ada makanan disana?" dengan polosnya Zhu Yuan bertanya, karena selama ini dia belum pernah melihat apalagi memegangnya, mendengarnya saja baru kali ini.
"Oh, tas tersebut ada di bawah pohon besar itu. Kau pergilah kesana, tolong ambilkan benda itu untuk kakek, ya?" reaksi orang tua tersebut biasa saja, sambil menunjuk kearah sebatang pohon besar yang tak jauh dari mereka. Padahal sebenarnya dia ingin menguji kejujuran calon muridnya itu.
"Baik kek! akan segera aku ambilkan" jawab Zhu Yuan patuh, dan segera berjalan menuju sebatang pohon besar, dimana tas kakek tersebut diletakkan di bawahnya. Tapi gerakannya terlihat ragu ragu, dan takut untuk mengambilnya.
Pemandangan tersebut dilihat oleh kakek tua itu, dan langsung membatin di dalam hatinya, sambil mengaktifkan mata langitnya ke arah tubuh pemuda tersebut, dan segera mengamatinya.
'Anak yang baik serta polos. Seusianya tanpa dia sadari, baru berada di tahap energi dasar tingkat lima. Padahal di dalam tubuh anak itu menyimpan potensi yang sangat besar'
'Aku saja yang sudah malang melintang di dunia persilatan selama ratusan tahun, hampir tidak bisa melihat keberadaan dua makhluk kuno itu'
'Beruntung aku mempunyai teknik tingkat dewa, yang aku dapatkan dari guru dewaku dulu. Kalau tidak, dua makhluk tersebut tidak akan bisa aku deteksi, dan potensi anak itu akan menguap begitu saja. Sungguh disayangkan jika itu terjadi'
'Lagipula dia anak yang baik, polos serta jujur. Tas itu bukan tas sembarangan. Dia tidak menolak saat disentuh oleh anak itu, malah aura misterius yang selama ini menolakku, masuk kedalam tubuhnya, dan menyatu dengan garis darahnya. Bukankah ini luar biasa?'
'Pondasi tubuhnya pun sudah lumayan bagus, dan bisa disejajarkan dengan para jenius diluaran sana, tapi pondasi tersebut perlu distabilkan lagi agar semakin kuat dan teruji'
'Usia tulangnya walau masih muda, tapi pelatihan tubuhnya sudah berada di pelatihan dasar tingkat 4 puncak, dan kulihat sebentar lagi akan menerobos ke tingkat 5'
'Tulang yang ada di dalam tubuh anak itu adalah Tulang Dewa Naga, dan sumsumnya adalah sumsum Dewa Phoenix. Darahnya adalah darah Qilin, yang barusan masuk itu ternyata adalah aura misterius yang selama ini bersemayam di dalam tas penyimpanan itu'
'Coba ku fokuskan lebih mendalam lagi, untuk melihat potensi apa lagi yang ada dalam tubuhnya?'
'Ah, apa itu, nadi spiritual? tapi kenapa auranya sangat panas. jiwaku hampir terbakar walau baru sebentar melihatnya'
'Kalau aku tidak salah, itu adalah Nadi Spiritual Sembilan Yang, atau Urat Sembilan Matahari yang melegenda.Ah!Aku benar benar beruntung bisa melihatnya dalam sisa hidupku ini'
'Tapi, siapa sebenarnya dia, dan dari garis keturunan mana dia berasal? Apakah dia keturunan dari klan dewa?'
'Kalau perkiraan ku itu benar, maka ini merupakan satu keberuntungan yang sangat luar biasa. Selama ratusan ribu tahun, baru kali ini muncul lagi. dan ini pertanda baik, serta benar benar diluar dugaan!'
'Kalau terus dilatih, aku yakin dia bakalan bisa menggemparkan seluruh dunia persilatan, dan akan menjadi salah satu lawan yang layak diperhitungkan'
'Kalau begitu, aku harus mengambil kesempatan pertama ini, dan mewariskan seluruh ilmuku padanya, karena garis darahnya sangat cocok dengan ilmu yang telah aku pelajari walau gagal, dan aku yakin dia mau menerimaku sebagai guru pertamanya' batinnya berapi api, sambil menonaktifkan mata langitnya agar tidak ketahuan.
"Ini tasnya kek, tapi maaf aku tidak berani memeriksa juga melihat isi di dalamnya"
Baru saja selesai membatin, dan pikirannya penuh dengan angan angan, remaja tersebut sudah datang, dan langsung menyodorkan tas super kecil pada kakek tersebut. dan langsung menerimanya dengan senang hati.
Kemudian berkata untuk menanggapi pernyataan dari remaja itu barusan. "Tentu saja kau tidak bisa melihat isi di dalamnya nak" jawab kakek tersebut." Apalagi melihat isi cincin itu, karena tas super kecil ini dipasangi formasi tingkat tinggi"
"Lagipula tas ini bukan tas sembarangan. Ini adalah tas penyimpanan atau tas dimensi, tidak sembarang orang yang bisa menyentuhnya"
"Dia mempunyai kesadaran sendiri, dan otomatis akan menolak saat akan disentuh oleh orang yang tidak dikehendakinya"
"Tas ini mempunyai kapasitas penyimpanan seluas samudera, bisa memasukkan benda apa saja termasuk benda bernyawa, tanpa harus khawatir berdesak desakan di dalamnya"
"Jika sudah menemukan tuannya, maka tas tersebut akan menyatu dengan tubuh orang tersebut, dan berubah menjadi dunia sendiri tanpa khawatir dilihat atau dirasakan oleh orang lain. Dan kakek lihat tas itu cocok dengan mu, karena dia tidak menolak saat kau sentuh. Dengan demikian, apakah kau mau memilikinya?"
"Apakah ada barang sehebat itu kek, kenapa aku baru ini mendengarnya?" reaksi Zhu Yuan merasa penasaran, tanpa berniat untuk memiliki tas penyimpanan itu.
"Tentu saja ada, ini buktinya. Tapi ini adalah benda satu satunya yang ada di benua timur kita, dan hanya kakek saja yang memilikinya buat sementara." imbuhnya.
"Luar biasa! Kakek memang benar benar hebat, bisa memiliki benda seluarbiasa ini. Tapi kalau boleh aku tahu, sebenarnya kakek ini siapa, dan kenapa kakek bisa berada di dalam hutan ini. Apakah kakek tidak takut dengan binatang buas di dalam sana?"
"Hahahaha! kau memang pemuda polos sedikit bodoh anak muda. Kakek tentu saja tidak takut dengan binatang binatang itu. Mereka semua adalah teman kakek, karena kakek sudah menundukkan mereka sebagiannya"
"Ditambah lagi kakek memang tinggal di hutan ini. jadi buat apa takut.Tuh rumah kakek ada disana, diatas pohon tinggi itu"
"Di bawahnya adalah Jurang Tanpa Dasar. Kakek sudah pernah pergi ke sana, walau setengah bagiannya saja, dan menemukan sumber daya yang sangat berharga serta melimpah di dalamnya"
"Kebetulan kakek ini adalah seorang alkemis kecil kecilan, yang bisa membuat ramuan alakadarnya. Kalau kau mau, kakek bisa mengajarimu keahlian itu. Itupun kalau kau mau. kakek tidak memaksa"
"Benarkah itu kek? tolong ajari aku ilmu itu, dan aku janji akan serius mempelajarinya, termasuk mengajari ku ilmu untuk menundukkan binatang buas disana" Reaksi Zhu Yuan, yang tentu saja senang, dan sudah masuk dalam jebakan pak tua itu tanpa disadarinya.
"Kalau kau ingin mempelajari ilmu ilmu itu, maka kau harus menjadi muridku dulu, karena kakek tidak mau memberikan ilmu tersebut secara sembarangan, karena ilmu itu sangat berharga"
"Oleh karena itu, kau harus memutuskan untuk menjadi muridku, dan mau mewarisi semua ilmu ilmu ku. bagaimana? Bersedia?"
"Aku bersedia kek, dan sangat mau, karena tujuanku masuk ke Hutan Larangan ini, adalah untuk mencari guru, siapa tahu keberuntunganku memang ada di sana?" respon Zhu Yuan cepat, dan tanpa berpikir panjang lagi, langsung setuju dengan tawaran itu. karena kesempatan itulah yang sedang dicarinya.
"Sebelum kau menjadi muridku, jawab pertanyaanku terlebih dahulu, tapi kau harus jujur. Pertama, kenapa kau berani datang ke Hutan Larangan ini, apakah kau tidak takut dengan binatang binatang buas di dalamnya?"
"Kemudian apa latar belakangmu? Dalam usia semuda ini sudah berani tinggal di Hutan Larangan sendirian. Kemana orang tuamu, dan apakah mereka tahu kau ada di sini?"
"Menjawab kakek! Kedua orang tuaku sudah tidak ada. Mereka diperkirakan mati akibat banjir yang melanda desa ku beberapa tahun yang lalu, dan sekarang aku hidup sebatang kara. Kalaupun ada keluarga, mereka sudah tidak memperdulikanku lagi, karena kehidupan mereka juga susah"
"Sejak usia 9 tahun aku sudah hidup sendiri, dan berusaha bertahan agar terus bisa hidup"
"Suatu hari aku ditemukan oleh seorang biksu, dan dia membawa ku ke sebuah kuil untuk belajar Dharma di sana, dan selama kurang lebih dua setengah tahun, aku digembleng untuk menjadi seorang biksu, sekaligus pekerja. Tapi kehidupan di sana ternyata keras. Aku sering ditindas serta dibully oleh kakak kakak seniorku. Oleh karena itu aku memutuskan untuk keluar, dan kembali ke desaku untuk bertani"
"Namun di desaku, aku juga tidak diterima. Anak anak seusiaku, bahkan ada yang jauh lebih tua dariku, sering menindas dan membullyku. Mereka mengatakan bahwa aku ini adalah anak pembawa sial. Oleh karena itu mereka selalu melempari ku dengan kata kata kotor dan menyakitkan. Bahkan tubuhku ini sering mereka pukul, katanya untuk menghilangkan sial, agar desa itu terhindar dari bahaya"
"Karena tidak tahan dengan penindasan, serta penyiksaan yang aku terima setiap hari, maka aku memutuskan untuk meninggalkan desaku, dan memasuki Hutan Larangan ini untuk mencari peruntungan" jawab Zhu Yuan apa adanya.
"Hmm, ternyata begitu. Tragis juga kisah hidupmu ya, hampir sama seperti kisah hidup kakek dulu"
"Cuma bedanya waktu itu kedua orang tua kakek masih hidup, tapi kehidupan mereka juga susah. Kami juga sering dibully karena kemiskinan, tapi karena tekad yang kuat kakek berhasil bangkit, dan mengangkat derajat keluarga"
"Sejak saat itu, tidak ada lagi yang berani meremehkan kakek, karena siapapun yang berani meremehkan, maka mereka akan kakek pukul. Tidak peduli apakah mereka itu benar atau salah?"
"Bagi kakek, mereka adalah hama, tapi karena penguasa Dinasti saat itu dan kini sangat zalim, dan tekanan semakin kuat, maka kakek memutuskan untuk mengasingkan diri, dan mencari ketenangan di hutan ini, sambil mencari penerus untuk meneruskan perjuangan kakek untuk membebaskan negeri ini dari penjajahan bangsa lain"
"Kebetulan enam bulan yang lalu, kakek melihatmu memasuki hutan ini, dan membuka lahan walau dengan susah payah untuk kau tanami, dan sejak saat itu kakek terus mengamati mu secara diam diam, sambil memasang formasi agar binatang buas di dalam hutan liar ini tidak mengganggumu"
"Ternyata kau anak yang sangat luar biasa. Masih muda tapi semangatmu sangat tinggi. Secara tidak kau sadari, kau telah melatih tubuhmu menjadi kuat, dan apakah kau tahu bahwa saat ini pondasi tubuhmu sudah berada di pelatihan tubuh tingkat 4 puncak? Bisa dikatakan kau sudah menyamai jenius jenius seusia mu di luaran sana"
"Jika bakatmu ini digembleng, dan kekuatanmu terus ditingkatkan, kakek yakin kau akan menjadi seorang pendekar yang mumpuni, dan sulit dicari tandingannya"
"Oleh sebab itu kakek sangat senang, karena kau mau menjadi muridku setelah puluhan tahun mengasingkan diri di hutan ini, dan kakek berharap kau tidak akan mengecewakanku di masa yang akan datang"
"Baiklah kek, aku bersedia! dan bertekad mewujudkan keinginan kakek. Tapi sekali lagi kalau boleh aku tahu, kakek ini sebenarnya siapa, pertanyaanku tadi belum kakek jawab bukan?"
"Hahahaha! dasar bocah polos. Mengenai siapa kakek ini belum waktunya kau tau. dan itu tidak begitu penting"
"Nanti setelah kau kuat, barulah kakek akan menceritakan siapa kakek ini sebenarnya, dan kenapa kakek sampai bisa berada di sini secara rinci"
"Sekarang yang lebih penting adalah, kau sudah bersedia menjadi muridku, dan bakal mewarisi semua ilmu ilmu ku, maka kau harus melakukan upacara penerimaan serta pengangkatan murid dan guru"
"Mungkin selama ini kau pernah mendengar atau melihat, bagaimana tata caranya, bukan?" reaksi kakek itu terdengar lucu.
"Jujur aku belum tahu tata caranya kek, karena selama ini aku tidak pernah mempunyai guru, dan tidak pernah berguru pada siapapun, kecuali waktu berada di kuil itu. Tapi di sana tata caranya biasa biasa saja, datang, mendaftar, mengambil buku doa, buku panduan, buku peraturan, pakaian seragam dan masuk ke asrama, sesudah itu berusaha sendiri sambil bekerja.Tidak ada guru atau pembimbing yang menemani walau sudah lama berada disana. Jadi mohon bimbingannya untuk itu kek" jawab Zhu Yuan apa adanya.
"Ah, sudahlah! tata cara itu tidak penting, itu hanya formalitas saja!"
"Sekarang mendekatlah kemari, kakek akan memeriksa tubuh dan potensi mu serta mengalirkan energi murni ke dalam tubuhmu agar meridianmu terbuka"
"Jika kau beruntung, maka 360 meridian mu akan terbuka sekaligus, dan berkesempatan untuk membuka tiga pusat energi, atau dantian yang sangat luar biasa itu"
"Setelah dantian mu terbuka, baru kau bisa membangkitkan Qi, dan mengakses nadi spiritual yang penuh dengan energi, guna meningkatkan pelatihan tubuh juga energi spiritualmu ke tingkat yang lebih tinggi"
"Tingkat kultivasi dan jiwa beladiri mu akan terbuka saat itu juga, dan kau sudah bisa disebut seorang kultivator, walau kekuatan tubuhmu masih tingkat menengah pelatihan dasar "
"Jadi segera mendekatlah, kakek akan memeriksa meridian juga membuka dantian mu, dan membangkitkan jiwa beladiri dalam tubuh mu"
"Tapi sebelum itu, minumlah ramuan ini dulu, agar potensi yang ada dalam tubuhmu terbangkitkan" panjang lebar kakek itu menjelaskan, sambil menyodorkan sebotol ramuan berwarna ungu pada muridnya.
Zhu Yuan tanpa ragu melangkah, dan segera mendekati kakek itu, serta mengambil ramuan yang ada di tangan gurunya, lalu meminumnya dalam sekali teguk.
Tiga puluh menit kemudian, Zhu Yuan merasa sangat kesakitan, karena energi yang sangat besar menjalar serta meledak di sekujur tubuhnya, terutama di perut juga sekitar jantungnya.
Segera setelah itu, terdengar puluhan bunyi retakan dari dalam tubuh Zhu Yuan, pertanda meridiannya telah terbuka.
Dua belas meridian utamanya telah terbuka, disusul oleh 8 meridian luar biasanya, yang berperan sangat penting untuk mengalirkan Qi ke seluruh tubuh, terutama perut. Lalu terbuka juga 110 meridian lainnya. Sehingga Zhu Yuan sampai saat ini, sudah membuka 130 meridian di dalam tubuhnya, dan berhenti saat hitungan mencapai angka 200. Berarti masih ada 160 lagi yang harus Ia buka, dan itu sudah pasti membutuhkan usaha yang sangat besar.
Setelah 200 meridiannya terbuka, dan sudah memenuhi syarat untuk berkembang, bahkan lebih, maka secara tak terduga, dantiannya terbuka begitu keras.
Aliran darahnya mengalir deras, membersihkan kotoran ke seluruh tubuh, menjadikan sirkulasi udara begitu lancar. Tapi rasanya sangat sakit. Namun Zhu Yuan tetap bertahan, karena ini adalah kesempatan untuk menjadikan dirinya lebih kuat, agar bisa membalas dendam pada orang orang yang selalu menindasnya.
Satu jam berikutnya, terdengar bunyi teredam dari dalam tubuh Zhu Yuan, dan berhenti setelah beberapa kali berbunyi.
Tingkat kultivasinya yang semula berada di energi dasar tingkat lima, kini sudah berada di tahap membangkitkan Qi tingkat 3, sudah bisa disejajarkan dengan para jenius di luaran sana. Dia menerobos dua tahap sekaligus.
Untuk diketahui, sebelum seorang calon kultivator mampu membangkitkan Qi, mereka harus membangkitkan energi dasar dulu, yaitu mengumpulkan energi. Setelah terkumpul, baru bisa dibangkitkan seperti Zhu Yuan.
Dia mempunyai tubuh khusus, melalui pelatihan sambil bekerja membuka lahan, energi dasarnya tidak sengaja terbentuk, dan saat ini energi yang terkumpul sudah sangat banyak, bahkan melebihi kapasitas sebagai seorang calon kultivator.
Maka saat energi besar itu dirangsang oleh energi eksternal, ditambah dengan ramuan dewa dari gurunya, tubuh Zhu Yuan segera bereaksi, dan langsung memuntahkannya menjadi sebuah kekuatan, yaitu kebangkitan Qi tingkat tiga.
Jenius di kerajaan dimana Zhu Yuan tinggal, hanya ada 5 orang yang sudah mencapai kebangkitan qi tingkat 3, yaitu putra mahkota kerajaan itu, juga 4 tuan muda dari sebuah sekte besar tingkat 1 dan 2, karena banyaknya sumber daya yang tersedia untuk mereka. Rata rata usianya sebaya dengan usia Zhu Yuan.
Sedangkan Zhu Yuan sendiri, tanpa sumber daya yang banyak, sudah bisa menyamai mereka, dan itu bukan hal kecil yang bisa mereka remehkan.
Kemudian kakek itu menarik tekanannya, dan tiba tiba di belakang Zhu Yuan muncul tiga sosok binatang kuno, dan langsung menunjukkan dominasinya dengan berteriak sekuat kuatnya.
"Grrougghh!" teriakan sang Dewa Naga membahana.
"Kiaaakkk!" teriakan Sang Phoenix Api memekakkan telinga.
Graaakk!" teriakan sang Qilin Api menyusul berbarengan, Phoenix Api dan teriakan Dewa Naga juga bersahutan sahutan, sampai membuat Zhou Xian, pria yang dipanggil kakek oleh Zhu Yuan mundur, pucat dan ketakutan, karena kultivasinya langsung ditekan, dan dengan susah payah, baru berhasil distabilkan.
Zhu Yuan yang tidak sengaja mengeluarkan jiwa bela dirinya hanya tertunduk diam, karena tidak menyangka orang tua yang barusan tadi menjadi gurunya terlihat pucat dan ketakutan seperti itu.
Lalu dengan tergesa gesa menarik kembali jiwa beladiri nya, agar tekanannya menghilang.
"Luar biasa! jiwa bela diri ganda, Dewa Naga, Kirin Api dan Phoenix Api keluar secara bersamaan. Kalau orang lain tau, niscaya kau akan menjadi target untuk diburu atau dimusnahkan"
"Oleh karena itu sebelum kau kuat, dan mampu mempertahankan diri, serta mampu melindungi roh agung yang bersemayam di dalam tubuhmu, maka kau dilarang menunjukkan aura bela diri mu itu, kecuali dalam keadaan terpaksa"
"Sekarang tingkat kultivasimu sudah melejit melampaui apa yang guru bayangkan. Membangkitkan Qi tingkat 3, dan guru tidak pernah menyangka itu.Namun kalau dipikir pikir, pondasi tubuhmu sudah cukup bagus"
"Dalam usia 12 tahun, kau sudah berada di pelatihan tubuh tingkat 4 puncak. Setara dengan seniman bela diri kebangkitan Qi tingkat 4"
"Jika kau bertarung dengan mereka, maka besar kemungkinan kau bisa mengalahkan kultivator tersebut, tapi harus didukung oleh teknik dan jurus yang harus kau kuasai nanti"
"Kalau begitu, berikan dan ajarkan aku teknik itu kek, eh maksudku guru. agar aku bisa mengalahkan mereka dengan mudah" respon Zhu Yuan sangat bersemangat.
"Sebelum kau mempelajari teknik dan jurus itu, stabilkan dulu pondasi kultivasi mu itu, agar ketika menerima teknik tersebut, tubuhmu mampu merespon, dan mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkannya"
"Teknik dan jurus yang akan guru berikan bukanlah teknik sembarangan. Semua teknik itu adalah teknik tingkat tinggi bahkan ada yang tingkat dewa, dan guru rasa kau bakalan mampu mempelajari nya?" jawab Zhou Xian apa adanya. karena tanpa sengaja, dia bisa melihat walau samar, ada tiga teknik yang bersemayam di dalam tubuh muridnya tersebut.
Teknik itu sangat langka, karena belum pernah ada di dunia fana ini, yang pertama adalah Teknik Sembilan Yang, yang sangat berguna untuk meningkatkan kultivasi secara cepat.
Yang kedua adalah Teknik Nafas Naga, yang sangat berguna untuk menyerap energi alam secara gila gilaan .
Yang ketiga adalah Teknik Pusaran Phoenix, yang berguna untuk menyerap berbagai macam energi, dan mengolahnya menjadi sebuah kekuatan besar.
Sedangkan Zhou Xian, juga memiliki beberapa teknik tingkat tinggi dan tingkat dewa, warisan dari gurunya, yang bisa disejajarkan dengan teknik yang dimiliki oleh muridnya itu, yaitu Teknik Penghancur Energi.
Teknik itu sangat kejam. Energi lawan yang sedang dikeluarkan, atau sedang diam, akan langsung tersedot ke dalam pusaran teknik Penghancur tersebut, dan menjadi kekuatan baru bagi Zhou Xian.
Tapi sayangnya, sampai saat ini, dia baru bisa menyerap serta mempelajari teknik tersebut sampai di tahap 3, dari 5 tahap yang harus dilaluinya.
Namun kekuatannya sudah sangat luar biasa. Sebagian kecil binatang buas di Hutan Larangan, berhasil Ia tundukkan dengan teknik itu. tapi sempat membuatkan bangga.
"Baiklah, kalau begitu guru. " ucap Zhu Yuan tiba tiba. "Aku pamit dulu untuk menstabilkan pondasi kultivasiku. Setelah itu mohon guru menurunkan satu demi satu teknik dan jurus serta ilmu ilmu yang guru miliki, agar hidup ini tidak sia sia" balas Zhu Yuan sangat gembira. Kemudian melangkah meninggalkan gurunya, untuk menuju ke sungai yang tidak jauh dari posisi mereka.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!