NovelToon NovelToon

Kamu Yang Meninggalkanku

Sebatas Sahabat

"Jun, jadian yuk?"

"Huh? Lo kesambet apaan?"

"Ga tau gue bosen aja jomblo terus"

Junkyu menoleh, menatap Hana yg mengeletakkan kepalanya dimeja kantin. Entah apa yg sedang merasuki Hana, Junkyu hanya diam tanpa memberi sedikitpun jawaban pada teman sekelasnya itu.

"Ah, pusing banget gue habis dimarahin So Ssaem!" Decaknya sambil kembali mendongak.

"Alah udah biasa" Junkyu menegak segelas jus mangga di meja. Tidak lagi memperhatikan Hana yg terlihat sedang menderita.

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Lo mau ngga jadian sama gue?"

...***...

"Hana! Keluar, ada Juna!"

Hana mendengus. Gadis ini sebenarnya tidak ingin di ganggu malam ini. Bahkan Junkyu seharusnya juga tau karena mood gadis itu tidak baik sejak tadi siang di sekolah. Lalu kenapa dia malah datang dengan sogokan martabak coklat kacang buat bunda?

"Dari Juna?"

"Iya, sana temuin dulu" bunda yg penuh senyum melangkah masuk. Sementara Hana yg penuh kesal keluar ke teras, menemui Junkyu yg sudah lebih dulu duduk.

Udara malam ini cukup dingin dan pria itu masih sama saja memakai hoodie kesayangannya? Kali ini dia memilih warna abu abu tua untuk menemaninya sampai rumah Hana.

"Kenapa?" Hana menaikkan kedua tangan ke kursi setelah berusaha duduk nyaman.

"Ngajak lo keluar"

"Males gue, mau drakoran aja"

"Ah ngga asik lo, padahal gue mau ngajak ke KKV"

Hana membelalakkan matanya. Junkyu paling bisa merayu Hana untuk keluar dengannya. Walau dengan hal hal simple seperti di store kecantikan, Junkyu akan melakukan apapun. Karena hanya dengan Hana dia bisa keluar, selebihnya dia harus merengek dulu dengan Mamah agar diijinkan keluar dengan selain Hana.

"Enggak deh"

"Alah lo mah" kesal Junkyu.

"Ya udah gue ambil hoodie dulu" malasnya.

"Cepet"

"Aelah, lo ngga lupa kan ini malming?!" Hana menarik Hoodie yg sengaja dia letakkan di lemari samping ruang tamu, agar dia gampang untuk mengambilnya sewaktu waktu ingin segera keluar tanpa harus ke kamar.

"Gue ga nolep kaya lo"

"Najis, lo juga!"

"..."

"Lagian kenapa sih ngga pergi sama gebetan lo aja?!"

"Berisik lo"

Hana keluar, menampilkan wajah kusut sekaligus rambutnya yg berantakan setelah menggunakan Hoodie. Ini adalah Hoodie pertama yg dia punya, sekaligus yg Junkyu hadiahkan tahun lalu. Hoodie pink yg masih saja kebesaran di tubuhnya. Hoodie yg hanya dia gunakan ketika pergi bersama Junkyu.

"Emang lo udah ngga deket sama Ryujin ya?"

"Emang gue deket sama dia?"

"Lah?"

Mereka berjalan beriringan. Kali ini Junkyu akan mengajak Hana ke mall depan komplek perumahan mereka. Tidak terlalu jauh, jadi mereka memutuskan berjalan kaki saja. Sambil menikmati kedamaian komplek dimalam hari dan keramaian jalanan karena banyak orang berpacaran.

"Dia kan pacaran sama Hyunsuk"

Hana tergelak "sejak kapan?!"

"Ketawa yg kenceng sekalian, biar sekomplek denger" sindir Junkyu.

"Lagian lo lucu sih"

"Orang patah hati mah di kasihanin bukan diketawain"

"Oh jadi lo patah hati?" Tanya Hana sambil berkacak pinggang.

"Lo salamin deh sama abang lo, langgeng langgeng sama ceweknya"

Hana menepuk pundak Junkyu sedikit keras. Membuatnya menatap Hana dengan kesal.

"Sorry sorry ni ye, gue juga baru tau kalo dia pacaran sama abang gua!"

"Ya makannya gue bilangin"

"Tapi lo beneran suka ngga sih sama dia? Atau jangan jangan lo ngarang lagi?!"

"Lo pikir gue itu elo yg suka ngarang jadian sama sembarang orang?" Sindir Junkyu.

"Enak aja lo!"

Junkyu kali ini tertawa melihat perubahan ekspresi Hana.

"Oh! Kita kan sama sama jomblo nih, lo juga ngga naksir sama cewek,"

"Hm?"

"Gue apa lagi kan? Gimana kalo kita jadian?"

Junkyu kembali menghela napas.

"Lo tuh! Masa ngga mau punya cewek cantik kaya gue?"

"Najis lo"

Hana tergelak. Tepat didepan mall, gadis itu melangkah lebih dulu menuju store. Ada beberapa barang yg ingin dia beli, sesekali sambil mencuci mata karena sudah lama juga dia tidak shopping di mall.

"Gue bakal maskerin lo"

"Ah ngga mau gue!"

"Ga bisa nolak" Hana meletakkan beberapa masker di keranjang yg sudah dia ambil tadi.

"Sunscreen gue mau abis, menurut lo yg mana?"

"Ini"

"Okey"

Gadis itu sedang asik berbelanja. Bahkan dia sampai melupakan keberadaan temannya sekarang, yg sedang bercengkrama di sudut store dengan seorang gadis.

"Lo mau ambil apa lagi?"

Kedua manusia itu menoleh. Junkyu yg penuh senyum itu meletakkan tanaman hias ke keranjang.

"Udah semua?"

Hana mengangguk. Junkyu menyerahkan kartu debit yg sering dia gunakan saat belanja pada Hana. Sebelum Hana menolek, Junkyu sudah lebih dulu mendorong Hana ke kasir.

"Siapa, Jun? Pacar lo?"

"Iya" jawabnya asal.

Hana yg baru saja melangkah tiba tiba menghentikan langkahnya. Tangan gadis itu meraih salah satu gelang untuk mengalihkan pandangan kedua manusia dibelakangnya. Lantas beranjak untuk segera membayar.

"Totalnya 556 ribu, ada tambahan apa lagi, kak?"

"Aku ambil eyemask yg itu deh"

"Boleh, pakai cash atau debit, kak?"

"Udah?"

"Debit" Hana menoleh saat Junkyu tiba tiba muncul. Namun gadis itu lebih memilih menyerahkan kartunya pada kasir.

"Kartu gue mana?"

"Nih" Hana mengembalikannya.

"Mbak, pakai ini aja"

"Baik, Kak"

"Ja,"

"Ini ya, Mbak"

Hana melirik sinis. Sejak kapan dia sok manis dihadapan seorang gadis? Bahkan sok sokan membayar belanjaannya dengan menyerahkan kartu debit miliknya. Hana kira itu hanya rekayasa saja, nanti ujung ujungnya pria itu pasti minta imbalan.

Malam Minggu

"Buat apa beli ginian?"

"Kepo banget sih"

Junkyu kembali memasukkan gelang itu ke paperbag di meja. Mereka berdua memilih makan di cafe sebelum pulang. Seperti biasa, gadis itu merengek minta makanan. Jadi mau tidak mau Junkyu harus menurutinya.

"Cewek tadi siapa? Gue belom pernah liat"

"Nara, anak sebelah"

"Sebelah mana? Utara?"

"Ngasal lo, itu kelas sebelah kita" ucap Junkyu malas.

"Lagian sejak kapan lo peduli?"

Hana melirik. Sejak dulu Hana memang selalu mengenal siapapun teman Junkyu. Dari yg terdekat seperti Jihoon sampai hanya sekedar teman kenal saja. Tapi kenapa dia baru tau jika dia punya teman bernama Nara?

"Silahkan pesanannya, kak"

"Makasih, mbak" ucap Junkyu.

Junkyu menikmati makanan dengan tenang dan damai. Sementara Hana masih saja terus berpikir dengan keras.

"Nara tuh anggota pmr ngga sih?"

"Iya"

"Oh gue baru inget, dia kan yg salah ngasih obat ke gue waktu itu. Wah dia gila sih, mau ngebunuh gue apa gimana ya?"

"..."

"Gue ngeluh maag kenapa di kasih obat diare, bego kalik dia. Ngga pecus jadi pmr" cerocosnya sambil sesekali mengunyah makanannya. Sementara Junkyu masih tertawa karena celotehan Hana yg tak ada hentinya.

"..."

"Lo suka sama yg model begituan? Nanti lo minta gula di kasih garem, mau lo?"

Junkyu hanya tertawa.

"Ketawa lagi lo"

"Lagian lo lucu sih, sejak kapan sih gue suka modelan kaya dia? Lo aja tau sendiri gue agak geli sama yg friendly"

"Lah iya juga ya"

"Makannya jangan ngasal" Junkyu kembali tergelak.

...***...

"Jadi gimana? Lo mau ngga kita jadian?"

Junkyu menatap Hana. Sebenarnya ada apa sih dengan gadis ini, sampai harus tiga kali meminta Junkyu untuk jadi kekasihnya? Kenapa tidak orang lain saja? Atau mendekati banyak pria seperti yg biasa dia lakukan.

"Kasih gue alesan kenapa kita harus jadian?"

"Pertama, karena kita sama sama jomblo"

"Dua?"

"Besar kemungkinan ngga ada yg mau sama kita karena mereka taunya kita pacaran"

"Tiga?"

"Karena lo selalu bawai martabak buat bunda. Dia tuh ngoceh mulu tau ngga saat lo sehari aja ngga main ke rumah, gue bisa gila nodongin lo mulu di sekolah buat ke rumah" ucap Hana penuh rengekan.

Junkyu tersenyum tipis. Bagaimana bisa alasan sesimple bunda membuatnya ingin jadi sepasang kekasih?

"Kalo lo jadi pacar gue, gue ngga perlu susah susah buat minta lo dateng ke rumah. Karena pasti lo bakal main tanpa gue minta"

"Tanpa gue jadi pacar lo sekalipun gue bakal terus dateng ke rumah lo, Han. Jadi kasih alasan yg logis dong"

"Ahh! Apa lagi?!"

"Emang lo suka sama gua?"

Hana membeku. Memang Hana menyukai Junkyu? Lagian setelah di pikir pikir. Kenapa juga dia harus merengek agar Junkyu mau jadi kekasihnya? Tidak masuk akal juga ya sebenarnya?

"Ah, gue harus masuk" gugupnya.

"Lo mabok ya?"

"Kagak!" Ucap Hana sambil berlari masuk.

"Besok kalo mau ngomong dipikirin dulu ya?"

"Ngomong apa?"

Junkyu menoleh, tepat saat Hyunsuk mendekatinya. Sepertinya pria itu baru saja pulang dari berkencan dengan Ryujin.

"Ngga papa, bang"

"Ngga masuk dulu, Jun?"

Junkyu menggeleng pelan.

"Bunda pasti suka kalo lo mampir bentar"

"Oh tadi sempet mampir tapi udah kemaleman, jadi pamit aja"

"Mau kemana?!" Hana muncul dengan dua gelas coklat hangat di nampan. Dengan wajah kesal sekaligus malas karena Bunda yg baru saja memaksanya.

"Ngegas amat sih lo, taro sini" ucap Hyunsuk sambil membantu adiknya meletakkan minuman di meja teras.

"Gue masuk dulu ya, guys"

Seperti tadi, mereka kembali duduk di teras. Dengan Hana yg sering menggunakan pose ini untuk duduk ternyamannya. Melihat kaki naik ke kursi. Sambil menatap jalanan yg lumayan masih ada beberapa orang lewat.

"Besok lo kesini lagi nggak?"

"Katanya lo mau maskerin gue"

Hana menoleh. Menatap Junkyu yg menyeruput hot coklat yg baru saja dibuat bunda.

"Tapi yg lain mau nyamperin bokap ke bandara"

"Lo ikut?"

Hana menggeleng.

"Ya udah gue temenin"

Hana kali ini tersenyum. Sebenarnya dia ingin sekali ikut, tapi dia malas bangun pagi dihari minggu. Cara satu satunya agar bunda mengijinkannya di rumah adalah membawa Junkyu untuk menemaninya sampai bunda pulang.

"Tapi masakin gue sarapan" sinis Junkyu. Karena pria ini tau, bunda pasti akan pergi pagi buta, dan Junkyu mana mungkin sarapan pagi pagi sekali.

"Iya"

"Emang kamu yakin mau nemenin Hana dari pagi?"

Junkyu dan Hana menoleh bersamaan.

"Lumayan lama, tapi siangan pasti Hyunsuk pulang kok. Jadi kamu bisa pulang siangnya"

"Gapapa, tante"

"Makasih ya, ah sayangnya cuma kamu yg bunda percaya"

"Itu sih akal akalan bunda aja" sindir Hana.

"Heh? Emang kamu pernah kenalin temen kamu yg lain sama bunda? Engga tuh"

"Ya emang Hana ngga punya temen"

"Ya maka dari itu,"

"Bunda mending masuk deh dari pada disini?"

"Ya deh iya, bunda ganggu"

"Emang"

"Heh? Ya udah, bunda ke dalem dulu ya, Juna"

"Iya, tante"

"..."

"Lo tuh kebiasaan" Junkyu menyentil dahi Hana.

"Sakit bego!"

"Ngga sopan sama bunda lo"

"Terserah gue"

"Wah ngga bener nih anak, udah deh gue balik sekarang"

"Abisin dulu ngga! Bunda bikin susah susah cuma buat lo tuh"

"Iya" setelah coklat hangat itu habis, Junkyu mengusap ujung rambut Hana sebelum keluar gerbang.

"Ati ati dah lo"

"Iya"

Rumah mereka memang lumayan agak berjauhan, tapi masih dalam komplek yg sama. Junkyu punya banyak waktu untuk sedikit di habiskan di perjalanan, jadi dia memutuskan untuk pulang awal setiap bermain di rumah Hana.

Terlalu di Manja?

"Pagi banget, Jun"

Junkyu tersenyum memberi salam pada bunda.

"Hana belum bangun"

"Gapapa, tante"

"Ya udah masuk gih, sarapan sama Hyunsuk ya. Tante mau siapin mobil sebentar"

"Oh iya, tante" pria itu masuk, bergabung dengan Hyunsuk di ruang makan.

Memang ini masih terbilang pagi. Dia kira kedua manusia itu sudah berangkat sebelum kedatangannya. Tapi ternyata prediksinya meleset.

"Makan dulu, Jun"

"Iya, bang"

"Kalo gue belom balik ntar tinggal aja gapapa, dia harusnya ngga boleh manja minta di temenin terus sama lo"

Junkyu hanya menoleh, dia memilih diam sambil menyantap sarapan pagi ini.

"Lo ngga boleh manjain dia terus, Jun"

"..."

"Gue tuh sayang sama Hana, tapi dia ngga bisa gini terus. Dia harus bisa hidup tanpa keluarga, supaya dia ngga kaget kalo nanti ngga sama kita"

"Iya, bang"

"Lo pasti juga bakal punya kehidupan lo sendiri nanti, Jun. Hidup lo ngga melulu soal Hana"

"Kak, ayo kita berangkat"

Hyunsuk dan Junkyu menoleh tepat saat bunda datang.

"Juna, kita berangkat dulu ya"

"Iya, tante. Hati hati"

Hyunsuk menepuk pundak Junkyu.

"Ati ati, bang"

"Jagain Hana"

...***...

Junkyu melempar boneka pink yg tergeletak di lantai ke wajah Hana. Lantas menarik selimut yg setengah menutupi tubuh Hana.

"Aduh!"

"Udah siang, bego"

Hana membuka matanya, menarik jepit rambut yg ada di sudut kasurnya untuk dia pakai.

"Mager"

"Bangun ngga?!"

"Juna mah!"

Junkyu terkekeh, tapi pria itu tetap memilih menunjukkan wajah datar agar Hana menuruti ucapannya.

"Iya, bangun ini"

"Bagus"

"Jun"

"Apa?"

"Laper"

"Dasar babi lo, bangun bangun minta makan"

"Emang babi gitu?"

"Iya, setau gue"

"Sok tau lo!" Hana melempar bantal ke Junkyu. Tapi lebih dulu pria itu raih sebelum mengenai wajahnya.

"Ya udah keluar kalo gitu"

"Gendong" ucap Hana sambil mengulurkan dua tangannya.

"Manja banget sih" Junkyu meraih kedua tangan Hana. Membawa gadis itu kebelakang punggungnya.

"Gue masih ngantuk tauk"

Junkyu hanya melirik. Walau wajah kesal itu sangat ketara di diri Junkyu. Sebenarnya dia tidak keberatan jika Hana yg meminta.

"Lo cuma pake kaos?"

"Kenapa emang?"

"Kemana hoodie lo? Di laundry?" Hana meletakkan dagunya pada pundak Junkyu. Aroma maskulin yg Hana suka kali ini bisa dia hidup lagi dari deket.

"Ey"

"Kenapa? Wangi, lo ganti sabun ya?" Ucapnya sambil menghirup leher Junkyu.

"Jangan, Han"

"Kenapa sih? Tapi ini leb,"

"Aw!"

Junkyu menatap Hana yg sudah tergeletak di lantai. Ya, pria itu menjatuhkan Hana karena perbuatannya sendiri.

"Lo kok? Ih Juna!"

"Makannya jangan macem macem, jalan sendiri" tatapnya malas.

"Orang cuma cium parfum lo aja!"

"Ngga sopan kalo nyiumnya di leher, kenapa sekalian ngga di bibir?!"

"Emangnya lo mau?" Ucap Hana sambil berdiri.

"Lo nantangin gue apa gimana sih?"

Hana tertawa, gadis itu lebih dulu lari ke ruang makan sebelum Junkyu mendekatinya.

"Bunda ngga nyiapin makanan ya?"

"Cuma itu, supaya lo tau caranya bersyukur"

"Ga mungkin, pasti lo yg habisin kan?!"

"Enak aja" toyornya "mau makan apa emangnya?"

"Geprek"

"Yg lain" Junkyu duduk sambil membuka ponselnya.

"Seblak"

"Mana ada sih yg jual gituan jam segini, yg masuk akal dikit dong"

"Geprek! Gue kan udah bilang tadi, gimana sih lo"

"Ga pake cabe kan?"

"Lo gila apa gimana sih? Itu mah ayam biasa, geprek itu identik sama cabe, jadi jangan ngarang deh"

"Yg lain, jangan pedes"

"Tapi BM, pengan makan pedes" ucapnya sambil menarik lengan baju Junkyu.

"Ah!"

"Ayolah!" Rengeknya.

"Jangan nangis kalo kepedesan"

"Kagak"

"Level berapa?"

"Lima"

"Enggak ah, satu aja"

"Cupu banget"

"Dua"

"Tiga deh, atau empat"

"Hana?"

"Iya iya, dua. Lagian lo ngapain sih pagi pagi banget kesini, kagak ada kerjaan ya?"

"Kepo"

"Atau jangan jangan lo kangen kan sama gue?"

"Najis banget sih, siapa yg kemarin minta di temenin? Manja banget sih jadi cewek"

"Dih? Lagian ngapain juga lo mau? Hah?"

"Terserah gue"

"Gue juga bisa kalik sendirian,"

"Serius? Emang lo ngga takut di rumah sendiri? Nanti ada kuntilanak,"

"Ngga usah ngaco deh, siang bolong begini mana ada kaya gituan" Hana menepok lengan Junkyu. Gadis itu mendekat dengan tatapan takut sekaligus kenal. Sementara Junkyu malah tertawa.

"Nanti ada perampok, lo di mutilasi, di masukin karung baru tau rasa lo"

"Ih Juna!" Kali ini Hana memukul dengan sedikit keras.

"Sakit, bego!"

"Makannya jangan nakut nakutin" ucapnya kesal.

"Nangis?! Gue sampe ngga bisa bayangin kalo ngga sama gue lo bakal sama siapa"

"Ngapain bayangin segala, kalo ngga sama lo ya gue bisa sama bang Hyunsuk atau bunda!"

"Emang mereka mau? Lagian Han, lo tuh udah SMA. Coba deh belajar buat ngga manja, cari cara buat bisa hidup sendiri"

"..."

"Lo ngga kasihan sama abang lo, bunda, yg tiap hari adanya cuma ngurusin lo mulu"

"..."

"Kali kali hidup mandiri, supaya lo tau gimana rasanya menikmati hidup lo sendiri tanpa mereka melulu jagain lo"

"Apaan sih?"

"Ya gue cuma bilang aja sih, emang lo mau hidup lo cuma seputar mereka?"

"..."

"Coba sekali kali lo jalan jalan di mall, sendirian. Itu pasti nyaman banget"

"Ga mau!"

"Dih, ya udah terserah lo"

"Lagian mereka ngga keberatan tuh sama gue, kenapa lo yg sewot?"

"Emang lo yakin mereka ngga keberatan?"

"..."

"Emamg lo mau hidup lo cuma seputar bang Hyunsuk sama Bonyok? Kalo gue sih ogah, gue juga bakal hidup tanpa mereka suatu hari nanti"

"Maksud lo apa sih? Lo mau bilang kalo hidup gue ngga berguna?"

"Bukan gi,"

"Ah gue males ngomong sama lo" Hana beranjak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!