NovelToon NovelToon

Petaka Rumah Kosong

melihat kondisi rumah

Nabil Rayhan, seorang laki-laki berusia 27 tahun yg akan menikah beberapa bulan lagi dengan teman semasa sekolahnya , yaitu Niah putri berusia 26 tahun.. Mereka dulu satu sekolah dari SD sampai SMP, dan beda sekolah saat SMA.

Namun walaupun mereka dulunya satu sekolah tapi mereka tidak pernah dekat,

dan setelah beberapa tahun setelah lulus SMA mereka tiba-tiba berjodoh..

"Gimana dengan kontrakan untuk nanti setelah menikah, apa sudah ada yang cocok?" tanya Niah lewat telepon.

"hmm.. Kalau kontrakan petakan belum ada yang kosong, tapi untuk rumah yang satuan harganya lumayan tinggi".jawab Nabil

"tapi, ada satu rumah yg harganya sama dengan kontrakan petakan, jaraknya juga lumayan dekat,, " sambung Nabil lagi .

"oh ya?, ko bisa harganya seperti itu?" jawab Niah dengan penasaran

"Iyah, karna itu rumah itu kosong beberapa tahun,, tapi rumahnya masih baru ko bangunannya, karna pemilik rumah itu sudah meninggal " terang Nabil

"loh,, memang tidak ada sanak saudara atau siapa gitu, sampai rumah itu kosong "jawab Niah

"anaknya yang laki-laki juga sudah meninggal, dan anak" yang perempuan sudah menikah dan punya rumah masing-masing" jawab Nabil

"yasudah nanti kita cek lokasi aja, karna setelah menikah kan kita enggak mau tinggal sama orang tua "jelas Niah

"Iyah, Iyah, kan ini memang rencana kita berdua, yasudah ya.." jawab Nabil dengan sabarnya

"oke.."jawab Niah

Setelah memutuskan telepon, Niah memutuskan untuk tidur.

Beberapa tahun sebelumnya,, tepatnya diujung desa, sebuah rumah sederhana baru selesai dibangun,bercat hijau muda, dengan jendela kamar bergambar merak sehingga tidak menambah cahaya gelap kedalam kamar, 2 kamar tidur terletak secara berurutan dan satu kamar mandi dibelakang kamar kedua, dan dapur diseberang kamar mandi.

"maaakk.. Ini saya bawa lauk buat emak ,," teriak Santi dari luar.

Santi anak ketiga dari 4 bersaudara, kakanya yg pertama perempuan sudah menikah dan tinggal bersama suaminya dikampung sebelah, dan yang tinggal bersama ibunya yaitu anak kedua laki-laki bernama Gilang dan sibungsu bernama jena.

Namun yg bungsu ini punya kelainan hingga tubuhnya tidak bisa tumbuh normal seperti anak biasanya,

"loh, emak kemana ya, ko dari tadi dipanggil-panggil sepi sekali ini rumah." gumam Santi sambil mengintip lewat kaca jendela.

plakk

"astaghfirullah.., makk! Ngagetin jjh, "Santi tersentak

"loh kamu kenapa ngintipin rumah emak begitu," jawab Ranti ibu pemilik rumah ini

"ini loh aku tadi masak banyak, nih buat emak sama bang Gilang dan jena" Santi menyodorkan rantang berisi lauknya

"dari tadi Santi panggil-panggil sepi, emak dari mana sih" sambung Santi

"ini emak habis dari warung, beli gula.

lah kan dirumah ada sigilang sama jena, memangnya mereka tidak dengar apa kamu diluar" jawab ibu Ranti sambil membuka pintu .

"lagian ini rumah gelap amat, padahal masih siang", gumam Santi sambil masuk kedalam

"Gilang.. Jena,, ini ada Santi loh kenapa tidak dibukakan pintu sih.. " panggil Ranti pada 2 anaknya..

ceklek

"hmm pantes gk denger lah mereka pada tidur toh," jelas ibu Ranti setelah membuka pintu kamar anaknya..

"tumben sekali Mak, sijena tidur siang" tanya Santi

"Yasudah Mak Santi pulang dulu ya," pamit Santi

"Iyah San, makasih ya lauknya " jawab Ranti.

Setelah beberapa saat,,

Huaaaa......

"kamu kenapa jena, ko nangis bangun tidur,"? Tanya ibu Ranti khawatir pada anak bungsunya

hiks .. Jena masih terisak dalam pangkuan ibunya,

"Husstt... Kenapa toh, jena mimpi buruk"? Tanya Ranti lembut

Jena menggeleng kan kepala, Iyah kondisinya memang tidak normal seperti anak biasanya, jena sudah berumur 20\+- tapi dia terlihat seperti anak umur 7 tahunan dan tidak bisa berjalan.

"Abang, hiks.. Bang" jawab jena sambil menunjuk abangnya

"kenapa Abang"? Tanya Ranti sambil menaruh jena duduk, dan mendekati anak laki-laki nya ini,

"Lang, bangun nak, ini sudah mau sore loh" Ranti sambil menepuk-nepuk Gilang

Namun tidak ada jawaban sama sekali,,

"Gilang bangun, ini adikmu nangis biasanya kalau digendong kamu langsung diam dia" kali ini agak keras

"jena kamu tunggu sebentar ya, ibu mau kerumah kak Santi sebentar " jelas Ranti

Jena hanya menganggukkan kepala sambil masih terisak

"Santi .. San,"

"ada apa Mak,, ko panik gitu" tanya Santi

"itu,, panggil suamimu dan cepat kerumah Mak, untuk lihat Gilang" jawab Ranti dengan panik..

"memang ada apa toh Mak,,?

"panggilkan saja cepat san. itu abangmu dari tadi tidur Ndak bangun-bangun ",jelas ibu Ranti dengan gusar

"Iyah, Iyah Mak" jawab Santi ikut panik juga

Hai semua, mohon maaf bila kata-katanya biasa saja, ini cerita pertama author ya.. mohon dukungannya dari kalian...

dua kematian dalam rumah

"innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un"... Setelah dicek oleh pandi, suaminya Santi

Tangisan pecah dari ibu Ranti, anak laki-laki satu-satunya meninggal dunia,

Pandi bergegas keluar untuk memberi tahu ke RT dan tetangga

"ya Allah,, ko kamu cepet pergi ninggalin emak Lang,, huhuhu.. " tangisan Ranti

Hiks.." emang Abang sakit apa Mak, perasaan kemarin sehat-sehat saja," sambung Santi

"Iyah Mak juga Ndak tau San, tadi pagi masih baik-baik saja, habis sarapan dia langsung ke kamar , sampe kamu datang ngantar lauk pun dia gak denger, apa itu sudah meninggal yah San" pilu Ranti..

Para pelayat datang dan ada yang baca yasin dan membantu proses pemakaman sampai selesai hampir magrib.

Beberapa bulan setelah kepergian Gilang,,

"makk.. Minum Mak,, " rengek jena pada emaknya,

setelah kepergian Gilang ibu Ranti dan sibungsu jena tinggal berdua dirumah itu, bapaknya jena sudah lama meninggal saat jena berusia 2 tahun,

Rumah Santi anak ketiga Ranti berdekatan dengan rumah Ranti, jadi Santi tiap hari bisa melihat ibu dan adiknya yang bungsu.

Huhuhuhu... Jena menangis

"kenapa toh Jen kamu nangis, ini emak kemana lampu rumah mau magrib masih gelap gini sih", ucap Santi masuk rumah emaknya.

Tak, lampu terang sudah..

Sementara jena masih menangis disamping emaknya yang terlelap

"Mak bangun Mak, itu loh si jena nagis terus", ucap Santi sambil berjalan kedapur dan kamar mandi untuk menghidupkan lampu.

"kak jena haus ."pinta jena

"ini minum, " Santi memberikan segelas air putih pada jena,

"Mak, bangun Mak,, mau magrib ini loh Ndak boleh tidur pamali., "

"emak tidur dari kapan Jen,?" tanya Santi

"dari jam setengah 5 kak, jena dari tadi bangunin emak, gk bangun-bangun, jena haus juga minta minum Mak gak bangun" kelas jena sedih

"astaghfirullah.. Gak ya Allah ini pasti salah, Mak.. Bangun Mak .." panik Santi

"kenapa ribut-ribut toh San, ini pintu rumah kebuka magrib" tanya pandi sambil masuk kerumah mertuanya karna mendengar suara berisik.

"Mak bangun.. Mak.." huhuhuh tangis Santi

"kenapa emak, bangunin ini magrib pamali tidur.." jelas pandi sambil mengecek nadi dan ..

"innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un.."

"emakkk....." tangis jena dan Santi

"astaga mana ini mau azan magrib, " panik pandi

"san kamu tunggu disini abang mau kemushola mau kasih tau yang lain ya.. Assalamualaikum.." pamit pandi tergesa

"waalaikumsalam...hiks.." jawab santi

para tetangga berdatangan untuk melayat, kerumah duka..

"yang sabar yah Santi, umur memang gak ada yang tau." ucap Bu Rita tetangga nya

"Iyah Bu, belum lama Abang dan ini ibu.. Hiks. " jawab santi

"emang ibumu sakit apa toh San, perasaan kemarin masih sehat-sehat saja ke warung " sambung Bu Endang ibu RT disana

"ibu Ndak sakit apa-apa kok, tadi pagi saja masih bisa masak didapur, " jawab santi lagi

"mendadak gitu yah kaya abangmu itu"ucap Bu Tati sambil berekspresi ngeri

"ini mau langsung dimakamkan atau gimana pak ustadz " tanya pandi

"sepertinya Ndak bisa kalau langsung dimakamkan, yang biasa gali kubur sedang sakit dan..mendung gerimis ini , khawatir hujan deras "jelas pak ustadz

"ini kita jaga saja jangan putus baca yasin yah.. Insyaallah habis subuh kita lanjut lagi proses nya, "

"kita gantian saja baca yasin nya yah, " imbuh pak ustadz lagi

"berarti ini diinapin toh ustadz " tanya ibu-ibu

Dan pembacaan Yasin berlanjut sampai subuh secara bergantian dan proses pemakaman dilanjutkan sampai selesai

.

rumor rumah kosong

Setelah kematian ibu Ranti jena tinggal bersama Santi, Iyah rumah ibu Ranti dibiarkan kosong..

"eh semalem masa saya lihat ada yg berdiri dirumah Bu Ranti " ucap Bu Tati sambil bisik-bisik ditukang sayur..

"berdiri gimana, maksudnya toh," ibu-ibu pada kepo

"itu diteras rumahnya itu terus jalan kearah belakang, aku loh lihat ,ihh serem" cerita Bu Tati sambil bergidik

"ah, masa,, Mungin itu sisanti paling, rumah dia kan cuma beberapa langkah " jawab Bu RT

"yah Ndak mungkin loh buk RT,, orang sisanti lagi keluar sekeluarga pulang malam" jelas Bu Kani

"kamu lihat nya memang jam berapa Tati,? Sisanti kan semalam pulang mau subuh " jawab Bu RT

"sekitar jam setengah satuan Bu, pas siandre pulang kerja aku bukain pintu, lah kan rumahku madep rumahnya kan aku liat itu ada yang berdiri dan jalan kearah samping " jelas Bu Tati

"ko Bu RT bisa tau sisanti pulang mau subuh," tanya ibu-ibu lain

"lah kan arah rumah dia lewati depan rumah ku , jadi aku tau tiap subuh aku kan bantu beres-beres buat dagangan suami aku loh" jelas Bu RT

"wahh ko jadi serem ya ibu-ibu, "jawab tukang sayur

"Iyah loh pak, bukan cuma sekali - sekali yang lihat, banyak orang yang cerita kalau malam ada penampakan dirumah itu" jawab Bu Tati

"kapan mau lihat kontrakan nya" tanya Nabil

"emang kapan kita ngontrak nya, aku mah ikut ajah sih, " jawab Niah sambil menuju parkiran setelah keluar pabrik

"yaudah besok Minggu aja, " jawab Nabil

"oke , aku jalan pulang dulu ya, assalamualaikum " pamit Niah

"Iyah hati-hati ya, waalaikumsalam.." sambung Nabil

Esoknya

"ohh yang ini rumahnya, "ucap Niah sambil turun dari motor didepan kontrakan rumah

"Iyah kemarin sudah bilang sama yang punya mau lihat-lihat dulu kontrakan nya"jelas Nabil

"assalamualaikum.."Nabil dan Niah

"waalaikumsalam.. Ini mau lihat kontrakan nya ya? " jawab santi

"Iyah mbak, niatnya kamu mau ngontrak rumahnya kalau cocok"jelas Nabil

"Iyah ayok sini lihat-lihat kedalam, ini rumahnya ada 2 kamar tidur, kamar mandi sama dapur ," jelas Santi

"ini ada lemari tv, sama tv dan ada isinya, masih disini atau nanti dipindahin? Tanya Niah

"ini dsini gk bisa dipindahin soalnya rumah saya juga sempit kalo dipindahin, kalau mau pakai tv nya juga enggak apa-apa pakai aja," jelas Santi ramah

"hmm gitu, yah, ini dapur ada pintu sampingnya bisa dibuka enggak? Tanya Niah lagi

"enggak bisa ketutup sama barang-barang juga, banyak soalnya" Jawab Santi

"gimana "tanya Niah pada Nabil

"rundingan aja dulu nanti kalau jadi kabarin aja, kapan nya " saran Santi

"Iyah nanti kami kabarin kapan waktunya, kami rundingan dulu" jawab Nabil

"yasudah kami pamit dulu assalamualaikum"

"waalaikumsalam.."jawab santi

Nabil dan Niah akhirnya pulang, mereka sudah menikah dua Minggu lalu, dan mereka tinggal dirumah orang tua Niah selama seminggu, dan kini tinggal dirumah orang tua nya Nabil..

Niah merasakan kalau dirinya begitu lelah, karena ia bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore sebagai buruh pabrik, biasanya setelah pulang kerja Niah bisa istirahat sebentar atau langsung mandi dan istirahat.

namun apa dikata kalau dirumah mertua, pulang kerja langsung masak karna tidak enak pulang kerja langsung santai, sementara ibu mertua sedang didapur,.

Dia sengaja masak habis magrib, bukannya sore sebelum magrib sebelum Niah pulang kerja, sehari 2 hari masih oke, tapi kalau untuk seterusnya Niah rasanya enggak kuat bangun sebelum subuh, nyuci masak dan siap-siap berangkat kerja , pulang kerja langsung megang kerjaan dirumah yg tidak ada habisnya

waktu Niah buat istirahat juga begitu sedikit, dengan pekerjaan dari sebelum subuh sampai malam.

Setelah beberapa hari akhirnya Nabil dan Niah pun memutuskan untuk menempati rumah tersebut.

Dan disanalah malapetaka mereka rasakan berturut-turut

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!