Di sebuah ruang kerja yang terlihat rapi duduk lah seorang pria tua bernama Morse dengan tajam menatap salah satu anak buah nya yang bernama Claudia Jonson.
Claudia Jonson adalah seorang wanita berusia 27 tahun dengan paras yang cukup cantik dan juga dengan kornea mata berwarna emas gelap. Rambut berwarna coklat yang sedikit bergelombang dengan potongan pendek menambah kesan dingin pada penampilan wanita itu.
"ada sebuah misi untuk mu". Ujar Morse dengan nada tidak suka pada Claudia.
Lalu pria tua itu melempar sebuah kertas ke arah Claudia dan dengan mudah nya Claudia mengambil kertas itu.
Tanpa banyak bicara Claudia melihat isi di dalam kertas tersebut. Setelah di lihat ternyata sebuah gambar fragmen batu kuno dengan ukiran aneh di dalam nya.
"temukan fragmen tua itu dan bawa dia ke tangan ku. Ingat berhati-hati lah membawa nya karena benda kuno itu bernilai miliaran dolar". Jelas pria tua yang sudah menjadi bos Claudia selama 14 tahun.
"ingat Clo.. Fragmen tua itu sekarang berada di sebuah laboratorium ilegal yang ada di dekat hutan Cerras. Kau harus berhati-hati laboratorium ilegal itu di jaga beberapa kelompok pembunuh bayaran". Sambung Morse menjelaskan secara detail tentang misi yang akan di kerjakan oleh Claudia.
" jangan khawatir, barang yang kau mau akan sampai di meja mu sebelum 24 jam". ujar Claudia dengan tenang terkesan dingin ke arah pria tua yang sudah merawat nya selama 17 tahun.
"jangan anggap sepele fragmen itu Clo!! Benda itu adalah benda kuno yang penuh dengan keajaiban!!". Tegas Morse yang sedikit kesal dengan Claudia, anak didik nya dulu ini selalu saja menganggap remeh semua misi yang di berikan oleh nya.
Padahal semua misi yang dia berikan adalah yang sangat berbahaya termasuk yang satu ini. Tapi wajah datar milik Claudia membuat Morse khawatir.
Namun Claudia yang mendengar hal tidak masuk akal itu hanya terkekeh geli. Bisa-bisa nya bos yang selama ini dia anggap seseorang yang tidak takut mati malah mempercayai hal-hal tak masuk akal seperti itu.
"dan kau percaya dengan hal-hal yang seperti itu?. Ayo lah Morse.. Wajah mu yang seram itu tidak cocok untuk mempercayai sebuah hal ajaib. Aku sungguh muak mendengar kata-kata tak masuk akal seperti ini. Mau benda itu ajaib atau bahkan hanya barang rongsokan, aku akan membawa nya segera ke tangan mu!!". Ujar Claudia yang segera berjalan keluar dari ruangan tersebut dan mengabaikan teriakan dari Morse.
"ingat Clo!!! Jika kau terkena sihir benda tersebut maka pergunakan fragmen tua itu dengan sebaik mungkin!!". Teriak Morse yang entah kenapa perasaan nya saat ini tidak baik. Apa lagi dengan semua mimpi yang dia alami sebelum nya.
Morse sangat takut akan terjadi hal terburuk pada anak angkat nya. Morse sayang pada Claudia dan sudah menganggap Claudia anak nya sendiri.
Claudia saat ini berjalan menuju parkiran perusahaan di mana dia bekerja saat ini. Dia akan pulang kerumah setelah itu dia akan melihat bagaimana keadaan hutan Cerras di mana tempat laboratorium yang memiliki benda yang di ingin kan Morse berada.
Claudia kini berjalan ke arah motor sport yang biasa dia pakai untuk pergi bekerja. Penampilan cantik dan menarik dari Claudia membuat banyak pria yang suka dengan nya namun tidak ada yang berani mendekati nya. Itu semua karena sikap Claudia yang dingin dan juga tidak akan memberikan celah pada siapapun untuk mendekati nya.
Claudia bahkan tidak tau dengan apa yang namanya perasaan cinta. Dia hanya seperti wanita yang tidak memiliki perasaan.
Motor sport milik Claudia kini membelah jalanan pagi dia akan kembali ke apartemen milik nya dan melakukan penyamaran untuk melihat keadaan di tempat tersebut.
setelah sampai di apartemen milik nya Claudia masuk ke ruang kerja yang khusus dia bangun untuk menyimpan beberapa senjata nya. Wanita itu kemudian duduk di depan dua buah laptop dan mencari informasi terkait tentang laboratorium di mana dia akan menjalankan misi nya.
Setelah di teliti Claudia menghela kan nafas nya panjang.
"huuhh!!".
"Morse terlalu berlebihan tentang tempat itu!! Aku bahkan tidak perlu melakukan penyamaran. Mengambil benda itu hal yang mudah! Hanya pembunuh bayaran tidak lah membuat misi ini terdengar menyeramkan!".
Claudia lalu menyandarkan tubuh nya pada kepala kursi yang cukup empuk dan juga nyaman. Sambil sesekali melihat ponsel dan juga lokasi tempat tersebut.
Tapi di saat seperti ini diri nya entah kenapa tiba-tiba merasa kan kantuk yang amat sangat besar. Claudia kemudian menguap lebar. Tidak biasa nya wanita dingin itu menguap dan merasa ngantuk.
Claudia berusaha menahan rasa kantuk yang menyerang nya.
"aku tidak boleh tertidur saat ini. Karena sebentar lagi aku akan ke hutan itu dan melihat seluk-beluk hutan tersebut agar mendapatkan pelarian yang mudah!!". Gumam Claudia yang berusaha untuk tidak tertidur.
Dia punya misi yang harus segera di selesaikan jadi tidak ada waktu untuk berleha-leha. Claudia harus tetap fokus dan juga sadar dalam melakukan misi nya.
PLAK!!!
Tak segan-segan Claudia kini sengaja menampar pipi nya sendiri dengan sangat kuat agar dia tetap sadar dari rasa kantuk nya saat ini. Dan perasaan tersebut benar-benar aneh, hal ini adalah hal pertama yang dia rasa kan. Mengantuk dalam menjalankan tugas bukan lah gaya nya!.
Tak mau menunda lagi Claudia kini bersiap untuk melakukan misi nya.
Wanita itu memasukan buku catatan nya dan peta hutan itu. Lalu Claudia menyelipkan satu belati di paha kanan nya sebuah pistol di paha kiri nya. Tak hanya itu di ikat pinggang nya Claudia menyembunyikan beberapa jarum beracun untuk berjaga-jaga lalu satu pistol lagi di pinggang sebelah kanan nya.
Semua alat dan senjata yang di butuhkan Claudia kini semua sudah dia bawa. Lalu wanita itu melihat ke arah jam tangan nya.
"ini waktu yang tepat".
semua nya beres Claudia kemudian keluar dan kembali mengendarai motor sport milik nya menuju hutan Cerras.
Setelah beberapa jam Claudia sampai di hutan tempat tujuan nya. Wanita itu mengambil jalan yang berlawanan dari arah laboratorium yang sudah di jaga oleh pembunuh bayaran. Dia akan mengawasi laboratorium itu hingga malam, baru lah dia akan bergerak untuk menjalankan aksi nya.
Hingga malam mulai menyelimuti langit, Claudia sudah berhasil masuk ke dalam ruangan utama laboratorium itu tanpa di ketahui siapa pun. Masuk kedalam ruangan ini tidak lah mudah. Wanita cantik dengan rambut pendek itu harus melewati beberapa sistem keamanan yang berhasil dia retas.
Claudia mulai mencari setiap sudut ruangan itu. Hingga akhir nya Claudia menemukan sebuah kotak kaca dengan fragmen tua yang cukup indah berwarna hijau persis dengan gambar yang di berikan oleh Morse.
Tak membuang waktu lagi Claudia mengambil fragmen tua kecil yang berbentuk seperti pecahan dengan tulisan aneh kecil di dalam nya.
"benda aneh seperti ini bernilai miliaran dolar? Apa mereka bercanda". Gumam Claudia yang langsung mengambil fragmen tersebut.
Namun kejadian aneh terjadi saat fragmen tersebut berada di tangan Claudia sebuah cahaya hijau yang sangat terang tiba-tiba muncul dari arah genggaman tangan wanita itu. Hal tersebut membuat beberapa penjaga mengetahui keberadaan Claudia.
Tapi cahaya aneh yang keluar dari fragmen tersebut malah membuat sebuah kubah pelindung yang menghalangi para penjaga mendekati Claudia. Hingga beberapa detik kemudian sebuah portal aneh muncul tepat beberapa centimeter di depan Claudia.
Wanita itu sangat terkejut apa lagi ini adalah hal yang pertama kali dia lihat sebuah portal yang tidak masuk akal. Portal yang hanya bisa di lihat oleh Claudia. Sementara penjaga di luar kubah sama sekali tidak dapat melihat apapun.
"TIDAK MUNGKIN!!". Teriak Claudia yang masih tidak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini.
Tak sampai di situ portal itu malah menarik paksa Claudia untuk masuk ke dalam nya. Dan seketika membuat Claudia panik.
"sial!! Apa yang sebenarnya terjadi apa aku akan mati!!".
Sebelum mengerti dengan apa yang terjadi pada diri nya Claudia sudah menghilang dari tempat itu bahkan menghilang dari kota, negara dan bahkan dunia tempat asal nya ini.
Setelah memastikan Claudia masuk ke dalam portal tersebut sebuah ledakan terjadi dan membuat seluruh laboratorium hangus terbakar. Hingga menutup semua bukti yang sudah terjadi barusan.
Tak ada yang selamat dari ledakan dahsyat yang terjadi semua saksi mata yang melihat nya kini sudah tewas tak tersisa.
Di tengah hutan yang sangat gelap dan juga berbahaya sebuah cahaya hijau cukup menyilaukan mata tiba-tiba saja muncul di tengah hutan. Bersamaan dengan cahaya hijau tersebut tubuh Claudia terlempar keluar dari dalam cahaya tersebut.
Tubuh Claudia terlempar keluar menghantam sebuah pohon besar hingga membuat tubuh nya sakit.
"Argh!!".
Claudia merasakan punggung nya sakit serta kepala nya yang seperti berputar. Belum mampu untuk bangkit wanita itu masih tergeletak di tanah yang tertutupi daun-daun yang jatuh berguguran akibat reaksi cahaya hijau yang tiba-tiba muncul tadi.
Bersamaan dengan terlempar nya tubuh Claudia cahaya yang tadi nya membuka sebuah portal aneh kini meredup dan menutup jalan masuk portal tersebut.
Suara lolongan serigala terus bersautan entah kenapa terdengar seperti sedang merayakan sesuatu.
Claudia memaksakan diri untuk segera bangkit dan melihat sekeliling nya. Dengan bersusah payah Claudia akhirnya dapat berdiri dengan tegak dan berjalan mendekati fragmen yang malah membawa nya ke hutan yang tidak dia kenal.
"benda ini benar-benar membuat ku repot saja!! Aku akan pulang dan terus memberikan nya pada Morse". Gumam Claudia sambil memungut tas nya yang berserakan.
Claudia masih belum menyadari jika diri nya sudah berada di dunia lain.
Setelah semua barang yang ada di dalam tas nya terkumpul kembali Claudia mendekati fragmen yang masih bercahaya namun terlihat redup di atas tanah.
Sekali lagi Claudia mencoba untuk memegang fragmen kuno tersebut namun sebuah hal yang ajaib terjadi.
Fragmen kuno itu pecah mencari serpihan kaca yang sangat kecil lalu membentuk sebuah bola kecil yang mengeluarkan cahaya hijau.
"benda apa sebenarnya ini!! Apa ini sebuah teknologi terlarang yang di ciptakan seseorang di laboratorium itu atau sebuah benda ajaib?". Claudia kembali mengingat kata-kata dari Morse sebelum dia berakhir di tempat ini.
Tapi lagi-lagi Claudia menyangkal nya. Logika wanita itu masih berjalan saat ini tanpa pikir panjang Claudia meraih bola fragmen bercahaya hijau yang mengambang di udara itu dengan tangan kosong.
"apa pun itu aku hanya ingin pulang dan membawa mu ke tangan Morse. jadi jangan membuat ulah!!". Ujar Claudia yang seakan-akan sedang berbicara pada benda aneh itu.
Dalam sekejap bola kecil dalam genggaman Claudia malah membaur bersama cahaya hijau masuk ke dalam tubuh Claudia tanpa seizin wanita itu.
Rasa sakit yang amat sangat sakit kini merasuk ke dalam tubuh Claudia. Cahaya hijau yang masuk ke dalam tubuh wanita itu kini malah membuat rambut yang sengaja di potong pendak kembali memanjang sepanjang pinggul lalu wajah Claudia kembali seperti penampilan nya di usia 17 tahun.
"argh!!! A..p..a y..ang.. Ter...ja...di..".
Sangking menahan rasa sakit nya Claudia pingsan di hutan tersebut dengan fragmen kuno yang sudah menyatu dengan tubuh nya dan mengubah tubuh nya menjadi lebih muda sepuluh tahun.
Satu jam setelah Claudia pingsan di sisi lain hutan itu beberapa kuda yang di tunggangi beberapa pria dengan pakaian yang sangat aneh terlihat sibuk.
"temukan gadis itu!! hidup atau mati kita harus membawa nya kembali ke istana!". Perintah dari seorang yang memiliki kedudukan paling tinggi di antara prajurit itu.
"baik tuan kamu akan segera menemukan gadis itu!!".
Mereka kini saling berpencar dengan obor di tangan mereka untuk mencari keberadaan seseorang yang menjadi buronan istana.
"TUAN DUKE!!!! KAMI MENEMUKAN NYA!!". Teriak satu prajurit yang kini menemukan Claudia yang terbaring tak sadarkan diri di atas tanah.
Kini pria bernama Aldrich yang menyandang gelar Duke Velarian menunggangi kuda nya mendekat ke arah di mana prajurit milik nya yang tadi memanggil nya.
Saat sampai di tempat di mana nya Claudia terbaring tak sadarkan diri Aldrich turun dari kuda nya dan melihat gadis yang dia cari. Untuk memastikan jika orang yang terbaring itu adalah orang yang mereka cari.
"tuan kenapa dia berpakaian seperti itu?". Tanya seorang prajurit yang melihat aneh ke arah Claudia. Yang berpakaian seperti seorang ninja tanpa penutup wajah.
Dengan segera Aldrich membuka jubah nya dan melampirkan nya ke tubuh Claudia. Agar para prajurit nya tidak melihat keadaan Claudia yang seperti telanjang. Padahal Claudia masih memakai pakaian lengkap namun membentuk lekuk tubuh nya.
"aku juga tidak tau. Dan berhenti menatap nya secara langsung!! Walaupun dia seorang tahanan, gadis ini masih menyandang gelar seorang putri kerajaan". Jawab Aldrich dengan datar sambil menggendong tubuh Claudia setelah dua tangan gadis itu di ikat agar tidak merepotkan nya setelah gadis ini sadar.
"tuan... kami menemukan ini di dekat gadis itu". ucap salah satu prajurit yang menyerahkan tas milik Claudia.
Aldrich mengambil tas itu dengan wajah yang penuh dengan tanda tanya. Pasal nya sebelum melarikan diri gadis ini memakai gaun dan juga tanpa membawa tas aneh seperti yang ada di tangan nya saat ini.
Tak mau ambil pusing Aldrich membawa tas itu dan akan melihat benda apa saja yang di bawa gadis ini saat melarikan diri.
Kini kuda yang di tunggangi Aldrich yang membawa Claudia masuk ke dalam gerbang mansion yang cukup mewah. Sampai saat ini Claudia belum sadar sama sekali.
Dengan mudah nya Aldrich membopong tubuh Claudia untuk masuk ke sebuah kamar yang tidak terlalu mewah dan meletakan tubuh Claudia di atas ranjang.
"panggil pelayan dan minta mereka untuk mengganti pakaian gadis ini!". Perintah Aldrich pada kepala pelayan yang sedang berjaga.
"baik tuan". Kepala pelayan segera pergi memanggil pelayan wanita yang di minta tuan nya.
Sementara Aldrich kembali menatap ke arah Claudia yang masih pingsan dengan penasaran. Pasal nya gadis ini sebelum melarikan diri dia memakai gaun namun saat di temukan malah terlihat telanjang seperti saat ini.
"setelah kau sadar aku akan menyerahkan mu ke pihak istana!". Gumam Aldrich yang masih berdiri memandangi penampilan Claudia yang aneh.
Lalu tak sengaja pria itu melihat ke arah paha Claudia. Aldrich melihat sebuah benda aneh yang menempel di kedua paha indah milik gadis itu. Tak mau ambil pusing Aldrich mengambil semua senjata milik Claudia dan membiarkan para pelayan untuk mengganti pakaian gadis itu.
...****************...
Pagi hari yang cukup cerah ini Claudia yang sedang terbaring di salah satu kamar yang ada di mansion milik Aldrich kini membuka mata nya secara perlahan-lahan.
Kepala Claudia masih sangat pusing saat ini mencoba mengumpulkan semua kesadaran nya. Mata Claudia seketika terkejut saat hal pertama yang dia lihat adalah sebuah langit-langit kamar yang cukup bagus.
"di mana lagi sekarang aku?". Gumam Claudia yang berusaha bangkit dari tidur nya sambil memegangi kepala nya.
Claudia ingat jika dia tergeletak di dalam hutan terakhir kali. Karena fragmen aneh itu lah yang malah masuk ke dalam tubuh nya dan juga mengakibatkan semua kekacauan ini.
"apa yang terjadi!! Kenapa rambut ku malah menjadi panjang!!".
Claudia heran dan langsung turun dari. Ranjang menuju sebuah cermin rias yang cukup besar di kamar ini. Betapa terkejutnya gadis itu melihat penampilan nya saat ini.
"wajah ku terlihat lebih muda!! Kenapa penampilan ku berubah kembali seperti waktu aku masih sekolah!! Dan rambut panjang ini bagaimana bisa mereka tumbuh dengan sangat cepat!!". Ucap Claudia pada diri nya sendiri yang ada di dalam cermin.
Tak hanya melihat wajah dan rambut nya Claudia juga melihat gaun aneh yang saat ini membalut tubuh nya.
Saat Claudia sedang berfikir dengan apa yang terjadi saat ini tiba-tiba pintu kamar tersebut di buka oleh seseorang. Claudia menoleh ke arah pintu dan melihat seorang pria dengan wajah yang cukup tampan dan juga memiliki tatapan yang tajam sedang melihat ke arah nya.
"anda sudah sadar putri Claura". Ucap pria itu yang malah memanggil nya dengan nama orang lain.
"Claura?? Siapa yang kau panggil dengan nama itu?". Tanya Claudia yang kembali heran dan tak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.
Namun kalimat selanjutnya yang di ucapkan pria tak dia kenal ini malah membuat nya semakin bingung.
"tentu saja anda putri Claura Berwyn, seorang tahanan perang kerajaan Weaver. Apa anda mencoba untuk melupakan nya lagi?".
Masih di tempat dan waktu yang sama Claudia mencoba untuk melihat situasi apa yang sedang terjadi saat ini. Claudia juga baru menyadari jika saat ini pria yang mengaku bernama Aldrich Velarian itu berbicara dengan bahasa asing. Namun Claudia dapat memahami nya dengan sangat baik bahkan gadis itu juga bisa berbicara dengan bahasa yang digunakan Aldrich.
Pria di depan nya ini terus menerus mengatakan jika diri nya adalah Claura Berwyn!! Seorang tahanan perang yang paling di benci. Padahal Claudia sangat tidak mengenal wanita yang mereka sebutkan tadi.
"berhenti bercanda!! Aku benar-benar tidak mengenal wanita yang kalian sebutkan tadi. Nama ku Claudia dan aku bukan berasal dari tempat ini!!". Ujar Claudia mencoba untuk menjelaskan dengan baik-baik kenapa dia berada di tempat ini pada Aldrich dan berharap pria itu akan mempercayai nya dan melepaskan nya.
Namun Aldrich sama sekali tidak mempercayai putri terbuang ini. Gadis yang menyandang gelar putri ke delapan yang menjadi tumbal untuk menenangkan sebuah perang yang waktu itu di menangkan kekaisaran Empyreal tempat nya berada sekarang.
putri Claura memang sering sekali kabur dari tahanan nya karena tidak menyukai prilaku beberapa putri dan juga bangsawan kelas atas yang selalu mengerjai nya atau bahkan melukai nya. Belum lagi Claura malah di paksa menikah dengan seorang Marques yang sudah tua dan menjadi istri kedelapan nya.
"tidak usah banyak bicara putri!! Anak buah ku akan membawa mu kembali ke penjara istana. Kaisar ingin kau kembali ke penjara mu di istana". Jelas Aldrich yang kini sudah menyuruh beberapa anak buah nya untuk membawa Claudia.
Namun Claudia yang melihat anak buah dari Aldrich dengan cepat menyambar pedang milik Aldrich lalu menyandera pria itu.
"sial!! Sebenarnya aku tidak ingin menggunakan jalur kekerasan tapi kalian lah yang meminta nya!". Ujar Claudia yang geram dengan apa yang orang-orang aneh ini lakukan.
Sementara itu Aldrich terkejut dengan aksi cepat dari Claudia. Bahkan dia sama sekali tidak menyadari jika gadis itu menarik pedang milik nya lalu menyandera nya seperti seorang yang lemah.
"jangan mendekat!!! Atau aku akan membunuh pria ini sekarang juga!!". Ancam Claudia yang meletakan mata pedang yang tajam itu tepat di leher Aldrich.
Seketika orang yang akan membawa Claudia kini terdiam apalagi melihat tuan mereka yang dalam keadaan berbahaya.
"jangan berlagak sok kuat Putri Claura!! Dan berhenti bermain-main!! Jika kau terus tidak serius seperti saat ini maka aku benar-benar akan mengambil tindakan!!. Aku tidak akan segan-segan untuk melukai mu!!". Ujar Aldrich yang malah tidak takut dengan ancaman dari Claudia.
Ucapan pria itu membuat Claudia menyunggingkan senyuman menyeramkan. Dan gadis itu semakin mendekatkan mata pedang nya ke arah kulit leher milik Aldrich hingga menggores nya sedikit.
"kau pikir aku tidak memiliki keberanian??. Membunuh mu sekarang juga aku lebih dari pada mampu!!". Ancam Claudia yang tidak takut sama sekali pada pria itu.
Dengan terpaksa Aldrich meminta agar para prajurit nya untuk menurunkan pedang mereka. pria itu sangat terkejut dengan keberanian putri Claura yang dia tau hanya bisa melarikan diri namun tidak berani menyakiti seseorang.
"apa kau sudah puas?? Sekarang lepaskan aku dan ikut lah baik-baik dengan ku ke istana!!". Pinta Aldrich yang mencoba untuk tetap tenang walaupun pria itu sangat waspada.
"sekarang berikan tas milik ku!!".
"tas apa yang kau maksud putri Claura!!". Ucap Aldrich yang berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Claudia.
"aku tau jika kau lah yang membawa nya bersama ku!! jadi berikan sekarang atau kau akan melihat tempat ini menjadi genangan darah". Ancam Claudia lagi dengan nada tegas dan juga tidak main-main dengan apa yang dia ucapkan.
Namun ancaman dari Claudia malah menjadi sebuah ejekan bagi Aldrich. Pria itu tau jika Putri Claura tidak pandai dalam hal apapun. Yang dia pandai hanya berbohong dan melarikan diri dengan racun yang biasa dia bawa.
Jadi melumpuhkan gadis yang sedang menodongkan pedang ke arah nya ini sangat mudah.
"berhenti bermimpi putri Claura!! Kau hanya lah gadis lemah yang selalu suka berbohong dan kerja nya hanya bisa menyusahkan orang lain jadi turunkan senjata mu dan ikut dengan ku!!". Ucap Aldrich yang mulai berubah menjadi lebih serius.
Tak ada perubahan dari apa yang di buat oleh Claudia, Aldrich kini menyerang perut Claudia dengan sikut nya hingga membuat wanita yang jurang fokus itu terpukul mundur.
Aldrich terbebas dari ancaman Claudia dan dia menyambar pedang salah satu prajurit nya dan mencoba untuk menyerang gadis yang sok jago itu.
Aldrich fikir bisa menggertak Claudia ternyata pria itu salah. Gadis yang dia anggap lemah dan tidak bis berbuat apa-apa kini malah menangkis serangan yang di berikan nya.
Claudia mahir dalam berpedang. Dari tempat asal nya berpedang adalah salah satu cara untuk bertahan hidup melawan beberapa musuh yang cukup kuat.
"kau ternyata menginginkan pertumpahan darah di sini!!". Ujar Claudia dengan tatapan dingin dan juga tajam yang kini malah mengayunkan pedang nya memotong gaun sederhana yang dia pakai saat ini hingga sampai batas dengkul nya.
Dengan memotong gaun tersebut dapat mempermudah gerak Claudia yang akan melarikan diri dari tempat ini. Menjadi tahanan rumah tidak ada dalam rencana hidup Claudia Jonson.
Sementara itu Aldrich dan para prajurit yang melihat aksi gila dari Claudia malah terkejut. Bagaimana tidak dengan Claudia memotong bagian bawah dari gaun yang dia pakai saat ini berarti itu sama saja menampakkan kaki jenjang nan putih pucat milik gadis itu.
"APA YANG KAU LAKUKAN!! APA KAU INGIN TELANJANG DI TEMPAT INI!!". Teriak Aldrich yang tidak pernah melihat seorang gadis yang nekat menampakan bagian khusus tubuh nya seperti kaki kepada orang lain.
Bukan nya menjawab Claudia malah menyerang Aldrich yang terkejut dengan tiba-tiba sehingga pria itu terpukul mundur dan mendapatkan luka di lengan nya.
Melihat tuan mereka yang di serang para prajurit kini kembali mengambil pedang mereka dan mencoba untuk menyerang Claudia. Tapi hal itu sia-sia.
Claudia yang terampil kini menjatuhkan tujuh prajurit di dalam kamar tersebut hingga kamar itu kini menjadi genangan darah. Aldrich yang melihat keadaan itu kembali bangkit dan mencoba menghentikan aksi gila dari Claudia.
Claudia berlari keluar dari mansion besar itu dengan pedang milik Aldrich yang sudah berlumuran darah. Sedangkan Aldrich yang merasa tertantang menyunggingkan senyuman nya dan mengejar Claudia hingga ke halaman depan mansion Velarian. Dia akan mengalah kan putri terbuang itu sebagai balasan penghinaan atas kejadian ini.
Claudia yang berlari ke arah halaman depan ternyata sudah di hadang dua puluh prajurit yang sedang berjaga. Bukan nya menyerah Claudia malah terus berlari sambil mengayunkan pedang nya mengalahkan satu persatu dari prajurit yang terus berdatangan menghalangi jalan Claudia mencapai pintu keluar dari mansion mewah yang berbentuk aneh itu.
"CLAURA!!! BERHENTI DI SANA DAN LAWAN MU ADALAH AKU!!". Teriak Aldrich lagi dan berharap jika gadis itu akan menghentikan aksi nya membunuh banyak prajurit milik nya.
Claudia lagi-lagi mengabaikan teriakan Aldrich. Detektif Claudia yang berasal dari dunia lain itu terus bergerak membabi-buta. Hingga Aldrich berlari dengan cepat dan menangkis serangan pedang Claudia yang akan di layangkan ke salah satu prajurit nya.
Aldrich tersenyum saat pedang yang dia gunakan dan juga pedang yang Claudia gunakan saling bergesekan dan beradu siapa yang paling kuat.
Aldrich kini melunturkan rasa remeh nya pada Claudia. Ternyata seorang gadis memiliki kekuatan yang luar biasa seperti ini.
"kalah kan aku maka kau akan keluar dari tempat ini dengan aman dan juga aku akan mengembalikan tas aneh yang ku temukan saat itu". Ucap Aldrich dengan tegas dan dingin merasa tertantang dengan lawan seperti Claudia saat ini. Pria itu juga menyuruh prajurit nya untuk tidak menggangu pertarungan antara diri nya dan juga Claudia.
"hal itu sudah tidak membuat diri ku tertarik!!". Geram Claudia dengan sekuat tenaga merusak pertahanan Aldrich dan membuat pria itu terjatuh ke tangah. Lalu gadis itu mengambil kesempatan untuk merebut salah satu kuda yang ada di sana untuk melarikan diri dari tempat itu dengan pedang milik Aldrich yang masih di tangan Claudia.
Sementara itu Aldrich yang tergeletak di tanah malah tertawa terbahak-bahak. Tak menyangka jika dia di kalah kan oleh seorang wanita.
"katakan pada prajurit yang lain tidak perlu mengejar nya saat ini. Cepat atau lambat aku akan menemukan nya dan meminta pedang ku kembali".
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!