...Eternal Love...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...🌻Happy Reading🌻...
2025
-Asrama Universitas Seoul-
Klik klik klik klik
Dengan gusar Reinan beberapa kali me-refresh halaman email yang ada di laptopnya, berharap sebuah notifikasi email masuk yakni notif dia diterima magang di suatu perusahaan misal. Tapi nihil sudah 2 jam ia standby di depan laptop namun notif itupun tak kunjung ada.
"Astagaaaa gue udah apply puluhan CV ke perusahaan yang gue tau dari kemarin, ga satupun yang nyangkut" Ucap Reinan pasrah
"Belum aja kali, masih ada waktu sebulan lagi kok nan, santai dulu aja gasi?" Jawab Yena roomate Reinan di asrama.
Reinan dan Yena sudah menjadi roomate dari mereka semester 1 masih ada 2 lagi yaitu Minji dan Zoey.
Ya begitulah kondisi mahasiswa tingkat akhir seperti mereka, terlihat santai namun dibuat harap-harap cemas. Ini bukan soal sepele, melainkan soal masa depan mereka syukur-syukur dapat tempat magang yang bagus dan berakhir menjadi karyawan tetap di perusahaan tersebut .
"Eh btw malem ini kita gow gasi?" Tanya Minji
"Demi Tuhan Minji lo masih sempet mikir malem ini mau kemana?" Jawab Reinan
"Gue sama Yena ngikut aja voting terbanyak kita gow ya ga?" Sahut Zoey
"Betuuul"
Reinan pun menggeleng-gelengkan kepalanya
"Lagian ya nan, ini kita mau selese kuliah dan lo gapernah pacaran sama sekali, serius lo ga tertarik?" Tanya Minji
"Nope." Jawab Reinan tegas
"Ga minat, gatau sih ini gue yang ga tertarik atau emang di sekitar gak ada yang menarik hehe gatau deh"
"Sembarangan, itu si Rui naksir lo dari kapan hari ga lo lirik-lirik heran deh padahal doi ganteng woi" Ucap Yena
Ya, benar Lee Yunrui anak fakultas sebelah memang sudah lama mengejar Reinan tapi Reinan malah menghindar seakan-akan tidak memberikan sedikitpun kesempatan untuk Rui mendekatinya
"Susshhh udah udah kita siap-siap aja yuk buat nanti malem gow" Jawab Nanan meng iyakan dari pada panjang urusan membahas si Rui-rui itu
"Nahhh gitu dong, gaskuyy" Ucap mereka serentak
- Baekho Grup -
05.00 PM
Adapun seorang pria yang sibuk dengan handphonenya mendiskusikan sebuah bisnis-bisnis guna menjadi satu hasil yaitu uang yang banyak.
"Iya iya sudah begitu saja, kamu tolong atur saja gimana bagusnya saya sudah kirim email detailnya bagaimana tinggal kamu cek di lapangan, setelah selesai disana kamu meeting sama saya okay" Ujarnya dengan suaranya yang berat namun enak di dengar
"Baik pak laksanakan" Jawab orang yang di telefon sebrang sana
Tok tok tok
"Ya, masuk"
"Kawan R u still workin'?" Tanya Joseph
Si yang ditanya pun hanya menoleh dengan anggukan, ya yang di Tanya itu si pemilik suara berat yang tadi sibuk bertelfon . Siapa lagi kalau bukan Yuan. Baek Yuan.
"Yuan, jam kerja telah usai gak perlu lah lo kerja gini amat. Bro lo tuh pewaris bukan perintis" Ucap Joseph dengan nada meledek
"Pewaris pun harus bertanggung jawab kan? Lagian lo ada keperluan apa hampir larut gini ke kantor gue?" Tanya Yuan
"Ya Tuhan larut apanya ini baru hampir jam 6 sore Yuan, kita ini bestfriend dude apa gue harus ada keperluan dulu supaya bisa ketemu lo?"
"Dih jijik"
"Ngga ngga haha serius dulu, Hyukjae chat gue katanya dia ngadain party di bar gue malem ini dia bilang lo harus dateng"
"Dia kan punya no gue kenapa ga chat langsung?"
"Entahlah, ya pokoknya lo harus dateng kita tunggu"
"Gak perlu lah males gue" Jawab Yuan
Drrrt drrrt
Pesan masuk
[Presdir Baek]
Yuan, pulang kerumah. Hari ini ada keluarga Kang bertamu.
'pasti soal perjodohan lagi' ucap Yuan dalam hati.
"Eh tunggu, jam berapa?" Tanya Yuan . Joseph yang hendak melangkah pergi pun terhenti langkahnya
"Jam 9 or 10 okelah" Jawab Joseph
"Baiklah" Joseph pun pergi meninggalkan Yuan di kantornya.
'2025 dan saya masih terjebak di istilah perjodohan. Menggelikan . Ya meski saya tau saya ga muda lagi tapi sejauh ini semua wanita yang saya temui itu kalo gak mandang fisik ya kekayaan yang saya punya, gak ada satupun yang tulus.
Lucunya wanita zaman sekarang' - Yuan
...Eternal Love...
...•...
...•...
...•...
...•...
...🌻Happy Reading🌻...
-HeyJo Club & Bar-
Playlist disarankan :
🎵Cartel by Whisnu Santika, Hbrp, Keebo
🎵Lowkey by Adnan Veron, Erga, Liquid Silva
Lampu warna warni memantulkan cahaya, mengikuti dentuman bass. Aroma alkohol bercampur dengan parfum mahal juga asap rokok memenuhi udara .
Reinan dan ketiga temannya baru saja datang , mereka mengambil table VIP dekat lantai dansa supaya dapat menikmati suasana club dan melupakan sejenak beban fikiran mereka . Ya apalagi kalau bukan soal per magang an yang ga usai - usai.
"Untuk malam panjaaaang" Ucap Zoey sambil mengangkat gelas
Cheers 🍻
Tawa pecah diantara mereka.
Dari sisi kiri muncul seorang pria dengan tinggi semapai dibalut pakaian serba coklat dan hitam, Lee Yunrui .
Tiba-tiba sekali dia ada diantara para nona , kelihatannya juga bukan suatu kebetulan.
"Hai Reinan, kamu disini juga ternyata"
Reinan tersenyum tipis "eh Rui iyanih Yena ngajakin kita biasa buat melepas penat"
Reinan merotasikan matanya pada teman-temannya seolah mengisyaratkan 'siapa yang ngajak si Rui kesiniiiii'
Teman-temannya pun kompak saling menggelengkan kepala .
"Kita mau joget nih ke tengah, lo mau ikut ga Rui? " Tanya Minji guna untuk memecahkan keheningan.
"Oh ngga, gue disini aja jagain table kalian haha, gapapa kalian have fun sana aja ya. Kalo ada apa-apa panggil gue aja" Jawab Rui so' asik
"Yaudah kalo gitu kita kesana ya, tolong jagain table sama minuman kita ya" Saut Zoey.
"Eh Rei, lo disini aja temenin gue ngobrol bentar" Cegat Rui sambil menahan tangan Reinan supaya Reinan tidak ikut teman-temannya.
"Emm.. Okay" Ucap Reinan pasrah.
"Kalian duluan aja" Seru Reinan kepada 3 temannya, temannya pun mengisyaratkan 👌
Di sisi lain, Yuan dan teman-temannya pun sudah tiba mereka memilih table VIP tepat sebelah table VIP milik Reinan. Yuan meneguk Whiskey ditangannya sedikit pait, namun segar cocok untuk menghilangkan sedikit kepenatan tuntutan sebagai 'si ahli waris' .
Ia mengedarkan pandangan, untuk menikmati suasana malam Itu. Namun matanya terhenti, kepada perempuan di sebelah tablenya memakai dress hitam tapi sedang memasang wajah masam. Padahal di sebelahnya ada pria tampan tapi sepertinya perempuan itu minat tak minat duduk bersama pria itu .
Ya mereka Reinan dan Rui.
'Dia cantik, apa itu pacarnya?' Tanya Yuan dalam hati.
Seolah merasa ada yang menatap, Reinan mengangkat wajahnya. Mengedarkan matanya ke sekeliling juga, pandangan mereka bertemu - meski hanya beberapa detik .
"Rui, kayanya gue mau nyusulin mereka deh. Lo mau ikut ga?" Tanya Reinan ya lagian diem di table malah canggung.
"Ngga, gue disini aja dimana lo tepar gue siaga hehe" Jawab Rui
"Oh.. Hehe yaudah gue kesana ya" 'Sumpah Rui garing anj' kata Reinan dalam hati.
Reinan menyusul teman-temannya ke tengah untuk berjoget.
"Lo ngobrol apa aja sama si Rui?" Tanya Yena ketika Reinan menghampiri mereka.
"Gak ada anjir ga jelas banget dia"
"Hahaha si Rui ini emang GGG gasi?" Celetuk Minji
"Hah? Apa GGG?" Tanya Zoey
"GANTENG - GANTENG GAJELAS HAHAHHA" Pecah tawa mereka.
Di meja yang ditinggalkan , Rui diam-diam memasukan serbuk putih ke dalam whiskey Reinan lalu memutar-mutar gelas Reinan agar si serbuk menyatu dengan minuman . Ekspersi santainya tidak mencurigakan bagi orang lain. Ternyata kedatangan Rui bukan sebuah kebetulan tapi sudah ia rencanakan sebelumnya. Tapii juga dari mana Rui tahu bahwa hari ini Reinan dan teman-teman akan ke club?
Dari table VIP sebelah Yuan melihatnya. 'Ga beres nih laki' ucapnya dalam hati.
Yuan berpura-pura mengobrol dengan Joseph dan lainnya sambil mengawasi berapa lama kemudian hingga Reinan kembali ke table untuk menegak whiskey nya.
"Jo kunci 'room' mana?" Tanya Yuan.
"Buat apa elah, Lo mau tidur? Sat jangan dulu lah si hyukjae yang punya party aja belom dateng" Jawab Joseph
"Nih" Joseph menyodorkan kunci 'room'nya kepada Yuan .
Kenapa Joseph punya kunci 'room'? Soalnya Joseph yang punya club woi . HeyJo a.k.a Hey Joseph 😂
Hanya selang sekitar 3 menit dari Yuan menanyakan kunci 'room' ia melihat Reinan sudah meneguk whiskey nya sampai habis
'Shit kecolongan, dia meminumnya' umpat Yuan dalam hati.
'Gerah banget, ini AC ga nyala apa gimana ya' gumam Reinan dalam hati, ia merasakan sensasi aneh di tubuhnya setelah menegak whiskey nya. 'Perasaan tadi ga gini amat deh' ujarnya
"Lo kenapa nan? Tanya Rui seolah memastikan apa serbuk yang di larutkan olehnya tadi sudah bekerja atau belum.
" Hhah apa? Gue? Gapapa kok cuma gerah aja dikit" Jawab Reinan sambil kipas-kipasin wajahnya yang sedikit agak memerah
"Wajah lo kenapa nan? Lo demam? Kok kek merah-merah gitusi" Tanya Minji cemas diikuti tatapan khawatir teman-temannya yang lain kecuali si Rui .
"Masa iya? Ga kok, gue ga merasa demam tapi, gue cuci muka dulu deh ke toilet . Tunggu ya" Jawab Reinan seraya melangkah pergi ke arah lorong toilet di ujung kiri.
"Gue susulin Reinan ya, bahaya sendiri takut di apa-apain sama cowo aneh" Ketika Yena hendak menyusul Reinan buru-buru dicegat Rui
"Eh Yena, biar gue aja yang susul Reinan lo sama-sama cewe bahaya juga"
"Oh yaudah lo jagain Reinan ya kasih tau kita kalo dia kenapa-napa" Pinta Minji pada Rui diikuti anggukan yang lain. Padahal si Rui ini yang paling bahaya diantara cowo - cowo lain. Sayangnya teman-teman Reinan tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap Rui.
Melihat Reinan yang sudah hampir sampai toilet, tanpa Reinan ketahui Yuan sedari tadi mengekorinya di belakang.
Tepat di belakang Yuan si Rui mengikuti.
Agak crowded jalan menuju toilet ketika Reinan hendak membuka pintu toilet, dengan satu gerakan Yuan meraih pergelangan tangan Reinan
"Ikut saya" Dengan nada rendah tapi tegas .
...Eternal Love...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...🌻Happy Reading🌻...
"Ikut saya"
Ceklek
Suara pintu terbuka terlihat sebuah kamar dengan vibes dark . Yuan dan Reinan memasuki kamar tersebut.
Begitu pintu tertutup rapat, Reinan memegang dinding mencoba menstabilkan langkahnya . Tapi kepalanya masih terasa berat. Ia terhuyung hampir terjatuh.
Refleks yuan meraih pinggang Reinan tanpa sengaja Reinan jatuh ke pelukan yuan.
"Hei, hati-hati! Kamu baik-baik saja?" Tanya yuan memastikan.
Reinan mendongak sekilas ke arah yuan
"Astaga ini dimana? Terus kamu siapa?" Reinan bertanya dengan nada sedikit takut
"Tenang, tenang saya cuma mau bantu kamu. Kamu ingat kenapa kamu seperti ini?"
Reinan menggeleng pelan
"Pacar kamu menaruh sesuatu di whiskey yang kamu minum tadi. Saya melihatnya , lalu saya bawa kamu kemari karna dia juga mengikuti kamu ke toilet" Jelas Yuan.
"P-pacar?"
'Apa maksudnya si Rui kali ya?'
"Bukan, dia bukan pacar saya tapi aduh Tuhan ini kenapa gerah sekali" Reinan mulai mengipas-ngipas badannya berharap tubuhnya tidak kegerahan karena efek obat yg diberikan Rui.
Diam-diam Yuan tersenyum kecil 'Okay dia single'
Seketika obat yang diminum Reinan mulai bekerja, pandangan Reinan jadi hanya terfokus pada bibir tebal milik Yuan. Reinan geleng-geleng mencoba menepis fikiran kotor yang mulai mendominasi otaknya.
'Gue harus ke kamar mandi, gak akan bener nih bisa-bisa gue kokop ini orang asing' cemas nya dalam hati.
Sambil terhuyung-huyung Reinan menyusuri kamar itu hingga menemukan kamar mandi dengan langkah cepat dia menuju kamar mandi dan mengunci pintunya dari dalam. Sontak membuat Yuan terkaget
"Hei kamu mau apa disana?"
"Mas , sorry pergi aja dulu tinggalin saya sendiri disini sebelumnya terimakasih udah nolong saya" Teriak Reinan dari dalam kamar mandi.
"Kamu mau mengguyur badan mu dengan air supaya efek obatnya hilang? Itu mitos nona kecil. Obat perangsang tidak akan hilang efeknya kalo cuma diguyur air saja" Ujar Yuan .
"Satu-satu nya cara yang bisa dilakukan cuma kamu mengeluarkannya" Lanjut Yuan
'Sial orang itu bukannya pergi malah ngoceh mulu, pergi plis gue masih kebayang bibirnya yang tebel itu ya tuhan, fikiran gue makin kemana ya masa gue mati karna obat perangsang sih. Ah sudahlah bodo amat gimana nanti'
Setelah berperang batin Reinan memutuskan membuka pintu kamar mandinya dan.
Cup!
Dia mencium Yuan. Catat. Reinan yang mencium Yuan. Reinan yang belum pernah memberanikan diri mencium Yuan duluan , jangankan ciuman untuk berpacaran saja Reinan belum pernah.
Reinan membuka matanya, dilihatnya sepasang mata Yuan yang agak membulat sepertinya Yuan sedikit agak shock dengan ciuman spontan yang diberikan Reinan.
'Sumpah demi apa ini ga ngefek gue berasa pengen lebih' rutuk Reinan.
"Nona kecil, hanya sebuah ciuman aja gak akan ada efek apa-apa . Biar kan saya membantu" Bisik Yuan pelan tapi sukses membuat tubuh Reinan menegang.
"Terus saya harus bagaim-" Belum selesai Reinan mengucapkan kalimatnya, Yuan menarik tengkuk Reinan dan kembali menciumnya.
Ciuman itu menjadi semakin dalam , semakin intens dikala keduanya saling melumat penuh gairah.
Yuan menarik pinggang Reinan tanpa melepaskan pagutannya menuntun Reinan hingga ke ranjang.
Ia menidurkan Reinan dengan lembut
Bibir Yuan perlahan turun ke leher Reinan sesekali menyesapnya meninggalkan bekas kemerahan membuat yang punya leher melenguh mendesah nikmat.
Tanpa Reinan sadari ia telah mengalungkan tangannya ke leher Yuan, supaya Yuan dapat meng eksplor bagian tubuh Reinan yang lain.
Merasa di beri izin tangan kiri Yuan meraba punggung Reinan. Mencari resleting dress hitam yang dikenakan Reinan
Ziipp
Dress pun terbuka, tak menunggu lama untuk Yuan membuka dress hingga bra yang dikenakan Reinan sudah ia lempar entah kemana.
Kembali Yuan mencumbu bibir tipis Reinan dan saling memagut
Yuan tidak membiarkan tangannya menganggur begitu saja, tangan kirinya meremas dan memainkan payudara Reinan yang ukurannya pas di cengkraman tangan kekar Yuan .
Tak sampai disitu, tangan kanannya sibuk mencoba memasukan jari tengah ke area paling sensitif Reinan.
"Awww... Shh sakit" pekik Reinan setelah merasakan benda asing yang masuk menerobos area sensitif nya. Yuan mulai menggerakan jarinya maju mundur dari tempo pelan hingga cepat berharap Reinan segera mencapai puncaknya agar mereka dapat menyelesaikan kegiatan 'terlarang' mereka. Namun Reinan hanya menggelinjang tepat dibawah tubuh Yuan.
Tangan kiri Yuan yang tadinya sedang remas meremas payudara Reinan, tiba-tiba dipegang kedua tangan Reinan dan di tuntun oleh Reinan untuk dimasukin ke dalam mulut Reinan sendiri . Reinan pun mulai memainkan jari Yuan melumat dan mengemutnya seolah sedang memakan permen
'Astaga, kalo kaya gini caranya gue gak bisa nahan, si 'adik' pasti bangun' . Risau Yuan.
Seketika tubuh Yuan ikut menegang tatkala melihat ekspresi Reinan yang sangat menggodanya .
Begitupun, s 'adik' yang sudah mulai menegang karena dibangunkan oleh Reina.
"Ahhh"
"shit gak bisa gue tahan , nona kecil i'm sorry"
Tak selang berapa lama, Yuan buru-buru membuka kancing kemeja yang ia kenakan beserta celananya sambil meraba nakas di sebelahnya, ia hendak mencari sesuatu semoga barang yang dicari ada di dalam laci .
And bingo! Yuan menemukan sebuah pengaman dan segera memakainya.
Perlahan tapi pasti, Yuan mulai memasukkan 'adiknya' ke dalam area sensitif Reinan.
"Awwww.... Ishh sakithhh ahhh" teriakan Reinan diiringi sedikit rintihan membuat Yuan merasa iba. Namun ia tak bisa berhenti begitu saja semuanya terlanjur terjadi . Yuan kembali meraih bibir Reinan kemudian melumatnya membiarkan Reinan menikmati cumbuannya agar ia melupakan rasa sakit di bagian bawahnya.
Jleb
Yuan berhasil memasukan 'adiknya' sepenuhnya ke dalam reinan.
"Emhhh... " suara desahan Reinan tertahan oleh ciuman mereka.
"Akkhhh.. " begitu juga Yuan. Ia merasa dibawah sana sempit sekali membuat 'adiknya' sesak. Tapi itu justru sensasinya.
Perlahan Yuan menggerakan 'adiknya' dari yang pelan hingga tempo yang cepat . Tidak ada suara yang lain melainkan suara gesekan tubuh dan desahan dari keduanya yang memenuhi 'room' tersebut.
30 menit berlalu adegan 'terlarang' Yuan dan Reinan tak kunjung usai, sepertinya Reinan belum mencapai puncaknya.
Sungguh merepotkan! Efek obat yang diberikan oleh si Rui ini benar-benar strong.
Keringat bercucuran baik Yuan dan Reinan. Sepertinya Reinan mulai kelelahan.
Yuan menggendong Reinan hadap depan menuju kamar mandi tanpa melepaskan tautan yang dibawah.
Tujan Yuan yaitu menuju bathub.
Kedua tubuh mereka sudah lengket dipenuhi keringat yang kian bercucuran.
Sesampainya di bathub, Yuan menenggelamkan tubuhnya dan Reinan .
"Ahhh shhh ahh k-kenapa kesini?" racau Reinan.
"Biar sekalian mandi" jawab Yuan secara acak.
Masih dengan adegan 'terlarang' tiba-tiba ,
"S-saya hhh ingin pipis lepas lah" ucap Reinan seraya memegang kedua bahu Yuan.
"Ahhh shhhh ahhh t-tunggu s-ssaya j-juga sebentar lagi" jawab Yuan sambil menaikan tempo bermainnya makin cepat
"Ahhhh" keduanya telah mencapai orgasme.
Brukkk
Reinan terkulai lemas di pelukan Yuan .
"H-hei bangun.... " bisik Yuan sambil menepuk-nepuk pelan pipi Reinan. Namun tak ada respon.
'Dia tidur? Atau pingsan?' nampak khawatir raut wajah Yuan saat menatap wajah Reinan yang mulai mereda memerahnya.
Sepertinya efek obatnya telah hilang.
Yuan membasuh tubuh polos Reinan menggunakan shower agar tubuh Reinan tidak lengket.
Diangkatnya Reinan dari bathub ala bridal style tak lupa memakai kan bathrobe untuk menutupi tubuh Reinan .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!