Bab 1 Serangan Jantung
Wungg....
Suara pesawat terbang mendengung, pesawat yang baru saja landing itu langsung terparkir di depan Bandara Ibu Kota Lama.
Terlihat banyak orang bergegas turun melalui lorong yang khusus di peruntukan untuk penumpang pesawat terbang.
Terlihat seorang pemuda tampan yang di gandeng seorang wanita cantik berjalan di mana penumpang lain berjalan.
Itu adalah Arya Sandi Sandjaya dan Istrinya Eriska Wijaya yang baru pulang berbulan madu dari Thailand.
Mereka menikah beberapa Bulan yang lalu, kemudian mereka berangkat ke Thailand untuk berbulan madu.
Dan sekarang mereka kembali ke negri tercinta yaitu Indonesia, dengan berjalan melenggang tanpa membawa tas ransel atau pun koper.
Eriska bertanya "Sayang, Apakah kita akan langsung pulang ke Bandung atau Mengunjungi keluarga mu terlebih dahulu?"
Setelah pertanyaan itu di tanyakan istri tercinta, suara bunyi Handphone di saku celana berdering.
Handphone itu baru di aktifkan setelah dia keluar dari dalam pesawat terbang dan sekarang sudah aktif kembali.
Di lihat ada notifikasi pesan masuk kemudian dia membukanya, isinya mengatakan bahwa mereka akan di jemput oleh sopir, dan yang mengirimkan pesan itu adalah ibu Arya sendiri.
"Ibu mengirimkan sopir untuk menjemput kita, sepertinya kita harus bertemu mereka terlebih dahulu sebelum pulang ke Bandung"
Eriska menganguk sambil merangkul lengan Arya "Baiklah itu lebih bagus, kebetulan aku mau bertemu adik mu Sari, sudah lama aku tidak bertemu dengan dia"
Arya dan Eriska berjalan seperti pasangan selebriti, karena kecantikan dan ketampanannya membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.
*
Di ruang tunggu Bandara seorang wanita berteriak sambil menangis "Tolong.... tolong ayah ku, aku mohon, siapa pun tolong...."
Semua orang yang ada di sekitarnya hanya menonton saja, bukanya menolong mereka sibuk dengan handphone mereka masih masing.
Mereka merekam video untuk mengabadikan momen langka ada orang yang kena penyakit jantung dan hampir meninggal dunia.
Mereka malah asik merekam video untuk mereka upload ke akun video pendek yang mereka miliki supaya video mereka menjadi viral.
Mungkin ini sudah jadi fenomena biasa di kalangan masyarakat, karena sekarang sedang marak maraknya membuat video pendek supaya mereka viral dan mendapatkan royalti.
Apa pun mereka lakukan asal akun mereka viral dan lebih banyak ditonton oleh semua orang.
Arya dan Eriska melihat wanita itu yang berteriak dan menangis, membuat hati mereka merasa iba, sehingga Arya dan Eriska pun mendekati mereka.
Eriska mendekati wanita itu lalu bertanya "Nona Ada apa dengan Ayah mu ?"
Wanita itu terisak "Se.... Sepertinya dia terkena serangan jantung"
Arya berjongkok untuk memeriksakan keadaan lelaki paruh baya yang tergeletak di lantai, dia memegang pergelangan tangannya untuk memastikan.
Arya mengangguk anggukkan kepalanya "Ah ini masih bisa di selamatkan"
Arya langsung membuka jas dan kemaja yang lelaki paruh baya itu kenakan sehingga terlihat dada bidang lelaki paruh baya tersebut.
"Sayang bisakah kamu mengobatinya ?" Tanya Eriska.
Arya menepuk dadanya "Tentang saja, kalau terkena serangan jantung seperti ini, aku akan menyerangnya balik"
Arya berbicara sedikit bercanda, karena masa iya serangan jantung bisa di serang balik.
Entah dari mana asalnya tiba tiba Arya sudah menusukan beberapa jarum akupunktur ke dada lelaki paruh baya itu yang membuat semua orang tercengang.
Arya berkata "Jurus Jarum Energi 3 kehidupan"
Jarum akupunktur yang di tusukan mengandung energi spiritual yang membuat jantung kembali terangsang untuk berdetak kembali.
Bagi Arya ini hanya penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke jantung, sehingga dia membuat sumbatan itu terlepas dan melancarkan peredaran darah.
Sehingga kerja jantung kembali normal untuk mengalirkan darah keseluruhan tubuh, jarum itu pun bergetar hebat, itu adalah efek yang di timbulkan dari penyembuhan.
Dan setelah jarum akupunktur itu berhenti bergetar Arya mencabut jarum jarum itu di dada lelaki paruh baya.
Di pintu masuk bandara beberapa dokter dan perawat yang membawa tandu dan peralatan medis bergegas datang.
Sepertinya ada orang yang menelpon pihak rumah sakit dan segera membawa ambulance, atau pihak bandara yang langsung menghubungi mereka.
Seorang dokter berteriak "Awas jangan menghalangi jalan kami, ini mendesak dan gawat darurat"
Semua orang menyingkir dan memberikan sekelompok dokter itu jalan.
"Mana pasien gawat darurat, kita akan menanganinya" tanya dokter itu entah bertanya kepada siapa.
Kemudian dokter itu melihat Arya yang sedang mengelus dada lelaki paruh baya yang baru saja dia obati dengan jarum akupunktur.
Baju Arya langsung di tarik oleh dokter itu sambil berkata marah "Apa yang sedang kamu lakukan?"
Hampir saja Arya tercengang kebelakang kalau saja dia tidak sigap, pasti sudah terjungkal.
Arya berdiri menatap tajam wajah dokter itu yang secara kasar menarik dirinya.
Tetapi dokter itu malah membentak "Apa kamu, Tidak tahu siapa saya?"
Arya melengos kemudian mengajak Eriska untuk pergi "Ayo sayang, kita pergi, sudah ada yang menangani, buat apa kita ada di sini"
Arya meraih tangan Eriska dan mereka pun hendak pergi, tetapi dokter itu berteriak memanggil "Tunggu !"
Arya berbalik "Apa lagi ?"
Dokter itu menunjuk dengan nada yang tidak bersahabat "Apa kamu tadi yang menangani pertolongan pertama orang ini ? Apa kualifikasi mu untuk menolong orang ini ? Kalau ada apa apa aku tidak bertanggung jawab"
Arya malah mengacungkan jari tengahnya "Bacot, lebih baik kamu tangani pasien bukan cari ribut, apakah itu sikap dokter propesional"
Arya tidak berbicara lagi dia pun berbalik dan pergi, dokter itu mengumpat "Hai berengsek Siapa nama mu, awas kalau kita bertemu lagi"
Dokter itu mengancam Arya dan Arya tidak perduli, dia berjalan semakin menjauh dan keluar dari pintu bandara.
Lelaki paruh baya itu di tangani perawat Karena dokter itu malah sibuk mencari masalah dengan Arya.
Ketika lelaki paruh baya itu di angkat ke tandu, lelaki paruh baya itu terbatuk.
"Uhuk...."
Kemudian dia mengeluarkan seteguk darah hitam, anak si lelaki paruh baya itu merasa panik "Ayah, apakah kamu baik baik saja"
Wanita cantik yang merupakan anak dari lelaki paruh baya itu memberikan air yang ada dalam botol plastik "Minumlah air ini"
Gleguk....
Gleguk....
Lelaki paruh baya itu bertanya kepada anaknya "Santi, mana orang yang menyelamatkan ku"
Kemudian dokter itu berjalan mendekati lelaki paruh baya itu "Tuan, syukurlah anda baik baik saja, ayo kita kerumah sakit untuk di periksa lebih lanjut"
Lelaki paruh baya itu memegang tangan dokter itu "Terima kasih dokter, kamu sudah menyelamatkan nyawa ku"
Dokter itu melambaikan tangannnya "Tidak masalah tuan, itu memang sudah tugas kami sebagai dokter"
Anak lelaki paruh baya yang bernama Santi itu mengkerutkan keningnya kemudian dia memalingkan wajahnya sambil Mencibir.
"Dokter sialan, bisa bisanya mengambil jasa orang lain, kamu hanya bisa membuat ribut saja, bahkan tidak menyentuh ayah ku sama sekali"
Lelaki paruh baya itu tadi dalam keadaan pingsan sehingga dia tidak tahu siapa yang menyelamatkannya.
Sehingga ketika dia bangun dan mendapati seorang dokter, dia menganggap bahwa dokter itu lah yang telah menyelamatkannya.
Lelaki paruh baya itu kemudian di bawah ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Dokter itu tidak tahu kalau banyak orang yang merekam kejadian tersebut, sehingga di dunia maya Arya dan dokter itu menjadi viral
Banyak beredar video pendek yang mengatakan bahwa Dokter mencuri jasa dari pemuda yang menyelamatkan orang dengan jarum akupunktur.
Sehingga di dunia Maya banyak netizen yang menghujat dokter itu dan memuji kinerja arya, karena setelah Arya meninggalkan tempat itu pasien yang Arya tangani sadar.
Dan hasil pemeriksaan medis secara menyeluruh, penyakit jantung yang lelaki paruh baya itu derita di nyatakan sembuh total.
***
* Bersambung
Bab 2 Gedung Tower Sandjaya Grup
Setelah Arya keluar dari bandara seseorang memakai jas hitam melambaikan tangannya, dia memanggil.
"Raden Arya Sebelah Sini"
Arya yang di panggil pun segera mendekat, dia tersenyum kepada lelaki yang memakai jas hitam itu.
"Paman Madrim, kenapa repot repot menjemput ku sendiri"
Lelaki berjas hitam itu bernama Madrim dia adalah kepala keamanan di perusahaan Sandjaya Grup.
"Hahaha.... Raden, sudah lama paman tidak bertemu dengan mu, jadi ketika ibu mu menyuruh orang menjemput mu, aku sendiri yang mengajukan diri"
Madrim masih kerabat Arya dia masih keluarga Sandjaya hanya saja keturunan tidak langsung dari keturunan utama.
Ayah Arya mengambil Saudara dan bahkan tetangga yang ada di kampungnya untuk bekerja di perusahaan Sandjaya Grup.
Sehingga di perusahaan ini semuanya bukan orang asing, sehingga di perusahaan lebih seperti di kampung sendiri, karena semua orang sudah saling mengenal.
Madrim membuka pintu belakang mobil, Arya di jemput dengan mobil BMW Yang lumayan mewah, dan bukan hanya satu mobil tetapi ada tiga mobil yang menjemput Arya.
Kedua mobil lainnya di tumpangi para pengawal yang di persiapkan khusus untuk mengawal Arya.
"Raden silahkan masuk" madirm menunjuk ke arah pintu mobil yang sudah dia buka.
Arya dan Eriska pun masuk dan duduk di kursi penumpang belakang, dan Madrim duduk di kursi penumpang depan.
Madrim memerintahkan kepada sopir "Ayo berangkat"
Mobil BMW itu pun bergerak dan meninggalkan bandara, memerlukan waktu 45 menit sampai ke gedung Tower Sandjaya Grup.
Meskipun Ibu Kota sudah pindah, Ibu Kota Lama masih macet seperti dahulu, dan hiruk pikuk orang masih banyak menggantung hidup di ibu kota lama.
Ya meskipun ibu kota berpindah, perkantoran dan lapangan kerja masih tetap berada di ibu kota lama sehingga jalanan macet seperti biasa dan itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Dia pun sampai di Gedung Tower Sandjaya Grup di mana Gedung itu merupakan kantor sekaligus tempat tinggal keluarga Sandjaya.
Ada lebih dari 50 lantai di tower ini, dan sarana di dalamnya sangat lengkap, selain perkantoran, di sini juga ada swalayan, restoran dan juga Hotel.
Dan 5 lantai paling atas adalah kediaman pribadi keluarga Sandjaya pemilik tower ini.
Di lantai 46 di gunakan sebagai Aula Bela Diri, Tempat Latihan para pengawal dan Bodyguard keluarga Sandjaya.
Di sana juga ada area gim, yang bisa di pakai oleh khalayak umum, tetapi mereka orang yang memiliki kartu keanggotaan.
Dan di tempat ini juga Keluarga Sandjaya membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin belajar Pencak Silat.
Tentu saja paman Madrim yang menjadi penanggung jawab di tempat ini, dan pelatihnya adalah para pemuda jenius beladiri yang berasal dari kampung halaman yang sengaja di panggil untuk menjadi pengajar beladiri.
Dan hampir semua orang itu adalah masih saudara keturunan Sandjaya, sehingga bisa di katakan ini markas kedua keluarga Sandjaya selain di kampung adat yang ada di gunung moeza.
Lantai 47 dan 48 di gunakan sebagai tempat beristirahat bagi para pengawal, pelayan dan keluarga Sandjaya yang lain.
Dan lantai 49 ke atas menjadi kediaman pribadi Kepala keluarga Sandjaya yang sekarang di pegang oleh ayah Arya sendiri.
Arya dan Eriska sudah sampai, mereka menaiki lift untuk sampai ke lantai atas.
Kemudian mereka tiba di lantai 45, di lantai 45 ini dia harus berjalan melalui tangga untuk menuju lantai 46, karena sengaja tidak di berikan akses menuju ke atas.
Sebenarnya ada lift menuju lantai 46 dan lantai atasnya, tetapi itu hanya di gunakan untuk keluarga utama.
Arya yang anak pertama, dia tidak memiliki akses ke lift tersebut, karena dia tidak pernah berada di tower ini.
Arya lebih memilih menghabiskan waktunya dengan kakeknya lalu memilih kuliah ke luar negeri.
Dan setelah pulang pun dia hanya sesekali mampir ke tower ini lalu pergi lagi entah ke mana.
Di lantai 46 dia di sambut saudara saudaranya, mereka adalah teman bermain di kampung waktu masih kecil.
"Hai Raden Arya, lama tidak bertemu, bagai mana kabar mu?" Tanya seseorang.
"Redin, aku baik baik saja, lihatlah aku nampak sehat bukan, bagai mana kamu di tempat ini apa kamu betah?" Tanya Arya.
Keturunan utama dari anggota keluarga Sandjaya di beri gelar Raden, karena itu Arya di panggil Raden oleh semua orang,
Raden yang artinya seorang bangsawan, menjadi pembeda mana keturunan utama dan mana yang bukan, meskipun nama marga atau kepanjangan mereka sama yaitu Sandjaya.
Mereka pun berbasa-basi sebentar lalu Arya melanjutkan perjalanan menuju lantai berikutnya.
Di lantai 47 baru ada lift lagi menunggu lantai atas, yang sering di gunakan oleh para pelayan.
Arya dan Eriska pun memasuki lift tersebut dengan di temani paman Madrim.
Setelah pintu lift terbuka, seorang gadis menyambut mereka "Selamat datang di Tower Sandjaya Kakang ku sayang"
Gadis itu langsung membaur di pelukan Arya, dan dia pun mengelus rambutnya "Hai Sari Baru bulan depan kita bertemu, sepertinya kamu sudah mulai tumbuh"
Adik Arya paling bungsu bernama Sari Sandi Sandjaya, dia baru saja masuk ke universitas dan usianya lebih muda dari Eriska 2 tahun.
Sari pun melepaskan pelukannya kemudian dia menoleh ke dadanya sendiri "Maksud kakang apanya yang numbuh ?"
Arya tersenyum "tentu saja tinggi badan mu, kamu kira apanya yang numbuh dasar bocah bau kencur.
Kemarin lusa kamu hanya setinggi ini dan sekarang sudah setinggi ini" Arya menyamakan tinggi tubuh adiknya dengan tinggi badannya sendiri.
Terakhir kali bertemu waktu Arya menikah dengan Eriska, tinggi sari hanya sedagu dan baru lebih dari satu bulan tidak bertemu dia sudah memiliki tinggi sehidung Arya.
Sari tersenyum malu, dia kira yang numbuh adalah benjolan di depan dadanya, karena benjolan di depan dadanya sedikit rata dan belum numbuh seperti wanita lainnya.
Sari berkata sambil menggoyangkan badannya malu "Hehehe .... Aku kira pepaya ku yang numbuh, eh ternyata tinggi badan ku.
Memang sih aku merasa lebih tinggi, mungkin karena akhir akhir ini aku sering banget berenang"
Setelah itu, sari memeluk Eriska "Eriska, kakak ipar ku sayang, bagai mana keadaan mu, apakah kakang Arya nakal kepada mu?"
Eriska tersenyum sambil memeluk tubuh Sari "Tentu saja dia sangat nakal, bahkan nakal sekali"
Mereka pun melepaskan pelukannya, dan Eriska berkata "Oh iya aku banyak membawa oleh oleh dari Thailand, aku akan memberikannya kepada mu"
Sari menengok ke kiri dan kanan lalu kebelakang Eriska "Eh, mana oleh olehnya, bahkan kalian tidak membawa koper"
Eriska berbisik "Aku menyembunyikannya, nanti aku keluarkan, oh iya di mana ibu mertua dan ayah mertua ?"
Sari menunjuk ke atas "Mereka ada di lantai atas, ayo aku bawa kalian menemui mereka"
Eriska dan Arya melanjutkan perjalanan di gedung tower Sandjaya untuk menemui orang tua mereka dan sekarang sari yang menjadi pemandunya.
Setelah sampai di lantai atas Arya dan Eriska menyapa ayah dan ibunya "Selamat Siang Ayah dan ibu, bagai mana hari mu, apakah menyenangkan"
Ibunya Arya langsung bangkit dan menyambut "Haduh Arya, kemana saja kamu selama di di Thailand, ibu khawatir, dan bertanya kepada direktur lam, katanya kamu tidak ada di perusahaan"
Kemudian ibunya menyapa Eriska "Hai sayang, bagai mana bulan madu mu, apakah kamu sudah ngisi ?"
Ibu mertua Eriska menanyakan mengenai kandungan Eriska, dan Eriska malah tersenyum "Bu, aku masih muda dan belum lulus kuliah, sepertinya aku belum isi deh.
Kita merencanakan setelah lulus baru aku ada rencana program kehamilan, toh tinggal 2 semester lagi tidak lama"
Ibu mertua berkata sedikit kecewa "Ugh padahal ibu sudah ingin menggendong cucu"
Eriska melirik ke arah Arya lalu kemudian menoleh ke arah ibu mertuanya "Istri Arya bukan hanya aku kan Bu, mungkin di antara mereka sudah ada yang ngisi"
Ibu mertuanya menggelengkan kepalanya "Aku hanya mau anak dari Rahim mu, bukan dari istri anak nakal yang lainnya"
Eriska pun terkekeh "Iya iya, aku usahain program kehamilan secepat mungkin"
Ibu mertua menyeringai "Nah itu baru anak menantu ku"
***
* Bersambung
Bab 3 Tubuh Kontitusi Khusus
Ayah Arya yang bernama Sandi Sandjaya menepuk kursi, dia memanggil Arya dan Eriska.
"Sudah lah kalian baru datang, duduk terlebih dahulu, pasti kalian berdua capek"
Arya dan Eriska pun duduk di kursi yang sudah tersedia kebetulan mereka ada di meja makan dan bersiap untuk makan siang, karena sudah waktunya untuk makan.
Sandi Sandjaya Ayah yang jarang berbicara, tetapi sekali berbicara dia tidak akan bisa berhenti.
Di dalam Hati Arya dia berkata "Hadeuh, pasti aku akan kena ceramah ayah kali ini"
Tentu saja dia berkata seperti itu karena sudah tahu sifat dari ayahnya yang pendiam dan kalau berbicara langsung ke intinya.
"Ayo kita makan terlebih dahulu, ini sudah waktunya untuk makan siang, pasti kalian berdua sudah lapar bukan" ucap Sandi Sandjaya.
Arya menghela napas lega "Ah, ternyata ayah hanya suruh kita makan, aku kira dia akan menceramahi ku"
Arya mengangguk "Iya yah, kebetulan sebelum berangkat pulang kita tidak sempat sarapan terlebih dahulu"
Mereka pun makan dengan lahap dan setelah selesai makan, ayah Arya yaitu Sandi Sandjaya membuka mulutnya.
"Hai Anak Nakal, Aku dengar kamu di sana bukan hanya berbulan madu dengan Eriska?"
Arya mengangguk, karena dia bukan hanya berbulan madu, tetapi dia membangun perusahaan sendiri di sana.
Dia mengakuisisi perusahaan milik Keluarga Kal, dan menjadikan Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa dan penjualan kosmetik dan obat yang di buat oleh Arya.
Bukan hanya itu dia juga membeli Hotel Royal, Hotel terbesar di Bangkok, dan sekarang di rubah menjadi hotel Arssad Thailand.
Prestasi lainnya, dia juga membeli Hotel kelas melati yang ada di pesisir sungai, dan menjadi salah satu cabang Hotel Arssad Thailand.
dia juga membeli rumah sakit yang terbengkalai dan dia jadikan klinik, atau sekelas rumah sakit sekala menengah.
Itu prestasi yang diraih Arya selama berada di sana hanya dalam waktu satu bulan saja.
Tetapi yang ayah Arya Bicarakan bukan itu, tetapi hal yang lain, sehingga Ayah Arya langsung menggebrak meja makan.
Brak....
"Hai Arya, Sebenarnya kamu mengikuti Jalannya siapa, Lihat ayah mu ini, Ayah mu ini lelaki yang bertanggung jawab dan setia,
Aku hanya memiliki satu istri yaitu ibu mu, tetapi kamu, bahkan di saat berbulan madu, kamu berani menikahi gadis Thailand dan itu salah satu karyawan perusahaan"
Di dalam hati dia berkata "Astaga, aku kira ayah akan membicarakan prestasi ku, tetapi membicarakan keburukan ku"
Arya menunduk dia menyeringai canggung sambil menggaruk kepalanya "Anu.... Yah"
"Anu, anu apanya. Apa kamu hanya sukanya bermain main dan tukang kawin, bagai mana nanti, kalau kamu begini terus"
Di dalam hati Arya berkata "Hadeuh, sudah mulai ayah ceramah"
Ayah Arya menunjuk ke arah wajah nya "Kamu ini anak pertama dari garis keturunan utama keluarga Sandjaya, dan penerus keluarga.
Apakah hanya akan menjadi seperti ini. Jauh jauh pergi keluar negeri hanya untuk kuliah kedokteran dan itu hanya mengambil jurusan dokter tradisional.
Lalu kembali dan menjadi sampah tukang kawin. Untuk apa ?
Lebih baik kamu mengurus perusahaan ini, dari pada menjadi dokter yang gajinya tidak seberapa.
Mau di beri makan apa ke 9 istri mu sekarang. Kalau kamu tidak bekerja dan hanya bermain main saja kegiatan mu"
Arya tidak bisa berkata apa-apa dan tidak bisa membela diri, ketika ayahnya sedang berbicara dan menceramahi dirinya.
Ayah Arya menunjuk Eriska "Lihatlah Eriska, dia anak yang baik, menyesal aku menjodohkannya dengan mu, itu membuat ku malu, bahkan aku malu jika bertemu dengan Candra Wijaya, karena kelakuan mu.
Mau di taruh di mana wajah ku jika bertemu Candra Wijaya, itu karena kelakuan mu yang memiliki banyak wanita"
Candra Wijaya adalah ayah Eriska, dahulu orang tua Sandi Sandjaya dan orang tua Candra Wijaya berjanji akan menjodohkan anak mereka jika anak mereka laki laki dan perempuan.
Tetapi kenyataannya adalah mereka memiliki anak laki laki dan anak laki laki itu berteman baik sekarang, dan perjanjian perjodohan itu di lanjutkan oleh Candra Wijaya dan Sandi Sandjaya.
Jika anak pertama mereka laki laki dan perempuan maka mereka akan di jodohkan, dan kebetulan anak pertama dari Sandi Sandjaya adalah laki laki yaitu Arya.
Dan anak pertama dari Candra Wijaya adalah anak perempuan yaitu Eriska, dengan perjanjian perjodohan itu maka mereka pun di jodohkan dari sejak masih kecil.
Ayah Arya berkata lagi "Kalau bukan karena perjanjian itu, mungkin yang akan aku nikahkan bukan kamu tapi Haris, adik mu.
Dia lelaki yang bertanggung jawab bahkan pekerja keras, perusahaan ini juga bisa bangkit dan berkembang itu berkat campur tangan dia
Dia itu jenius dalam bisnis, jadi seharusnya kamu meniru adik mu itu, yang pekerjaan keras"
Sandi Sandjaya Ayah Arya membandingkan Arya dengan adiknya yang seorang jenius bisnis dan Arya hanya tersenyum saja.
Sandi Sandjaya tidak tahu siapa anaknya itu, karena dari kecil Arya tidak tinggal bersama orang tuanya.
Arya di asuh dan di didik oleh kakeknya yang bernama Badar Sandjaya, Bukan hanya di asuh oleh kakeknya.
Dahulu Arya anak yang pesakitan, karena memiliki Tubuh Kontitusi khusus yaitu Tubuh Petir Langit surgawi, sehingga tubuh Arya muda tidak tahan menanggung beban kekuatan yang maha dahsyat.
Tetapi setelah dia di angkat anak oleh Ratu siluman Serigala yang ada di kampungnya, Energi petir yang meluap berangsur bisa di redam.
Bahkan Arya muda di latih Beladiri, pengobatan dan bahkan menjadi alkemis, hanya saja biasanya, orang yang memiliki tubuh kontitusi khusus seperti ini tidak akan berumur panjang.
Dia harus menyerap energi spiritual yang lain untuk meredakan energinya, yaitu dengan cara berkultivasi ganda.
Dan jika dia ingin berumur panjang, dia harus menemukan wanita yang memiliki tubuh kontitusi khusus tubuh Bumi, dan itu sangat langka.
Maka dari itu mengapa Arya memiliki banyak istri, yaitu untuk berkultivasi ganda supaya energi spiritual petir langit surgawi yang meluap-luap di dalam tubuhnya bisa di redam.
Dan Arya sendiri memilih seorang wanita yang di jadikan istrinya itu tidak sembarangan.
Di dunia ini tidak banyak terdapat orang yang spesial yang memiliki tubuh kontitusi khusus.
Istri pertama Arya yang bernama Elis Tanjaya, dia wanita yang istimewa karena memiliki Tubuh Kontitusi khusus tubuh Air.
Istri kedua bernama Sofy dia wanita Cindo yang memiliki tubuh kontitusi khusus Api, dan Istri Ketiga Bernama Kimizaki Azuka, dia seorang Assassin yang memiliki tubuh kontitusi khusus tubuh Logam atau tubuh pedang.
Istri keempat bernama Ayu Dias dia mantan Hantu Pocong, yang di hidupkan kembali dengan ritual pembangkitan, dan menempati tubuh seorang Putri jaman dahulu, yang memiliki tubuh kontitusi khusus tubuh Kayu.
Sedangkan Istri kelima Bernama Ayu Andara dan Istri keenam bernama Sekar Ayu Mereka berdua bukan lah manusia tetapi golongan jin.
Arya menggunakan Tubuh Boneka Arwah supaya mereka bisa berinteraksi dengan manusia, Arya juga sedang mencari tubuh yang cocok untuk menjadikan Ayu Andara dan Sekar Ayu menjadi manusia seperti Ayu Dias sekarang.
Istri ketujuh Bernama Raya Royani, mantan karyawan Hotel Arssad, yang sekarang menjadi CEO Jagat Raya Kosmetik.
Dan dia sangat spesial karena setelah beberapa kali berhubungan dengan Arya, tubuh kontitusi khususnya bangkit.
Dia memiliki tubuh kontitusi Tubuh Spritual yang sangat di butuhkan Arya, karena Tubuh Kontitusi khusus tubuh spiritual ini sangat spesial.
Dia bisa memberikan Buf kepada orang lain untuk menambah kekuatan, dan sangat membantu dalam proses berkultivasi.
Lalu istri kedelapan yaitu Eriska Wijaya yang sekarang sedang bersama Arya, dia memiliki Tubuh Kontitusi khusus tubuh Dewi Racun.
Sedangkan Istri kesembilan yang baru saja Arya nikahi yang berasal dari Thailand bernama Karmila, dia memiliki Tubuh Kontitusi khusus tubuh Hantu, atau kegelapan.
Itulah nama nama kesembilan istri Arya yang ayah dan keluarganya ketahui.
Mereka tidak tahu ada istri lainnya yang bukan berasal dari bangsa manusia.
Karena sejak kecil di asuh oleh siluman serigala, sehingga Arya juga bisa menikahi bangsa Hantu, Jin dan Siluman, bahkan dia memiliki istri yang berasal dari dunia lain.
Yaitu Dracona Achala, dia monster spirit Bangsa Naga, tepatnya Naga Bumi atau di kenal dengan sebutan Drake, Ras Naga Legendaris yang pada jaman sekarang hanya tinggal mitos saja, tetapi itu benar benar ada.
***
* Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!