Terlihat seorang gadis cantik sedang menyerang musuh yang terus berdatangan dengan pistol di kedua tangan nya, wajah nya tampak sangat tenang, tidak ada ekspresi yang di tujukan walaupun sudah begitu banyak pihak musuh yang berjatuhan.
DOR
DOR
DOR
Sudah tidak terhitung seberapa banyak mayat yang berjatuhan, tapi seperti nya pihak musuh tidak ada yang mau menyerah.
"SIALAN KAU AUREL AKU AKAN MEMBUNUH MU!!"
Teriak seorang pria menatap nyalang ke arah Aurel yang saat ini sedang tersenyum miring di tengah-tengah mayat manusia yang berhasil dirinya bunuh.
Inilah dunia dari Aurelia Aureta Jonson, dunia penuh darah yang selama ini menemani hidup nya.
"Tidak ada seorang Ratu yang akan mati di kandang nya sendiri! Hari ini kau yang akan aku habisin Jonathan Alexander," jawab Aurel dingin.
"KAU!-
DOR
DOR
"AAAKKKKKKHHHH"
"Terlalu banyak bicara," ucap Aurel tersenyum remeh.
Aurel baru saja melepaskan dua tembakan pada bahu kanan dan kiri Nathan, tidak membuat pria itu mati, tapi cukup membuat Aurel puas.
Nathan mengepalkan tangannya kuat, sambil menahan rasa sakit di bahunya yang baru saja di tembak oleh Aurel.
Sedari dulu Nathan selalu mencari masalah dengan Aurel, ini bukan kali pertama nya Nathan menyerang markas Aurel, mereka berdua merupakan rival di dunia bawah.
"kali ini aku tidak akan kalah!" ucap Nathan berusaha bangkit untuk menyerang Aurel.
"Come on honey, aku menantikan hal itu," ucap Aurel tersenyum remeh.
Wajah Nathan semakin menggelap, harga diri benar-benar merasa di injak-injak oleh perempuan yang pernah menjadi kekasih nya ini.
Ya! Mereka berdua adalah dua orang yang pernah menjalin hubungan, tapi hubungan mereka kandas karena Nathan berselingkuh, lebih tepatnya berselingkuh dengan salah satu sahabat Aurel.
Apa Aurel marah? Tentu saja, tapi dari pada membuang tenaganya untuk mengurusi dua manusia pengkhianat itu, Aurel lebih memilih membiarkan mereka berdua.
Pengkhianat sama pengkhianat itu adalah kombinasi yang sangat cocok, soalnya sama-sama murah!🥱
BHUK
BHUK
BHUK
Mereka berdua bertarung dengan tangan kosong, dan tentu saja Aurel yang lebih mendominasi dari pada Nathan, selain karena kemampuan bertarung Aurel memang jauh lebih tinggi dari Nathan, kondisi Nathan yang sudah terluka juga membuat pergerakan pria itu tidak terlalu stabil.
BHUK
"Aaakkkkkkhhhh sialan!" umpat Nathan mengusap darah di sudut bibir nya.
"Masih ingin lanjut?" tanya Aurel tersenyum mengejek.
"Sialan! Dasar jal*ng murahan!" bentak Nathan membuat darah Aurel mendidih.
"Bajingan!"
BHUK
BHUK
BHUK
BHUK
Aurel memukul Nathan dengan membabi buta, karena sudah berani mengatakan hal menjijikan itu pada diri nya.
BHUK
KRAKKK
"AAAAKKKKKKKKHHH!"
BHUK
"Mulut mu memang bajingan Nathan, berani sekali mulut kotor mu itu menghina ku heh!" ucap Aurel tanpa memukul pipi Nathan.
DOR
Suara tembakan mengalihkan perhatian Aurel, di sana Aurel melihat sosok sahabat nya yang sedang berlari kearah nya.
"Naomi," batin Aurel tersenyum kecil melihat sahabatnya.
"AUREL!!"
Tariak Naomi yang baru saja datang.
"Aurel kamu diapakan sama pria bajingan ini? Kenapa kamu tidak kasih tahu aku kalau si bajingan ini kembali berulah," ucap Naomi cerewet.
"Tidak sempat," jawab Aurel santai.
"Kau ini! Selalu saja begitu," ucap Naomi kesal.
Disaat Naomi ingin kembali mengomeli Aurel tiba-tiba matanya membulat sempurna melihat Nathan yang ingin menikam Aurel dari belakang.
"AUREL DI BEKANG MU!!"
JLEP
JLEP
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
Bukan Aurel yang tertusuk, justru Nathan yang mendapat kan dua tusukan di dada nya dari Aurel.
"Hampir saja," ucap Naomi lega.
Sedikit saja Aurel lengah, sudah pasti sahabat nya itu akan terluka, pikir Naomi, untung nya Aurel memiliki reflek yang bagus.
"Apa dia akan mati?" tanya Naomi melihat Nathan yang sudah tergeletak di atas lantai.
"Iya" jawab Aurel dingin.
JLEP
JLEP
JLEP
"Pria bajingan ini memang harus mati," ucap Aurel setelah menusuk dada dan perut Nathan sebanyak tiga kali.
Nathan meninggal dengan luka tusuk di tubuh nya, mungkin ada sekitar enam atau tujuh luka tusuk di tubuh pria itu, dengan darah yang menggenang di atas lantai.
"Aurel kamu memang sahabat ku yang paling hebat," ucap Naomi tersenyum lebar.
"Akhirnya manusia sampah ini pergi ketempat asal nya," lanjut Naomi terlihat sangat puas.
Aurel hanya tersenyum miring melihat kebahagiaan di wajah sahabat nya itu, bukan rahasia umum lagi kalau Naomi memang sedari dulu ingin sekali membunuh Nathan, Naomi sangat tidak terima saat tahu dulu Nathan berselingkuh dari sahabat nya.
"Apa gak cape kamu senyum-senyum terus dari tadi?" tanya Aurel tidak habis pikir.
"Gak! Hari ini aku senang banget, aku akan mentraktir mu besok sebagai perayaan kemenangan kita, Bagaimana?" jawab Naomi tersenyum senang.
"Gak ada penolakan, pokoknya kita harus merayakan kemenangan kita ini, kalau perlu kita rayakan tujuh hari tujuh malam," lanjut Naomi menggebu-gebu.
"Terserah Nom, terserah kamu saja," ucap Aurel menggeleng kan kepala nya.
Pertarungan antara anggota Aurel dan Anggota Nathan sudah selesai, banyak dari mereka yang mati dan ada juga yang luka-luka, untuk Anggota Aurel hanya satu yang meninggal.
"Ketua kalian sudah mati, sekarang kalian pilih ingin mati sendiri atau-" ucap Aurel meniup-niup ujung pistol nya.
"Atau mau aku bantu, dengan senang hati aku akan melakukan nya," lanjut Aurel tersenyum mengeram kan.
BRUK
BRUK
BRUK
Semua Anggota Nathan yang masih hidup langsung berlutut, dan memohon pengampunan pada Aurel.
"Tolong jangan bunuh kami Nona, kami akan melakukan apapun untuk Anda, tapi tolong ampuni kami!" ucap mereka serempak memohon pada Aurel.
Aurel hanya tersenyum miring melihat permohonan mereka, Aurel bukan orang baik, siapa yang sudah berani mengusik nya, maka mereka juga harus berani menerima konsekuensi nya.
BRAKKKK
Tiba-tiba pintu markas Aurel di dobrak dari luar, dan masuk lah seorang perempuan dengan ratusan pria di belakang nya.
"AUREL APA YANG KAMU LAKUKAN PADA KEKASIH KU!!!"
Teriak wanita itu berlari ke arah Aurel dengan wajah memerah padam.
Aurel tidak bereaksi apapun, wajah nya tetap tenang dan terlihat seringai tipis di sudut bibir nya.
Perempuan yang datang itu adalah mantan sahabat Aurel yang berkhianat dengan Nathan.
"NATHAN!!!!!"
Jerit perempuan tadi saat melihat kondisi Nathan yang sudah tidak bernyawa, dengan darah di sekujur tubuh nya.
Perempuan itu seperti orang gila yang mengamuk melihat tubuh Nathan yang sudah terbujur kaku.
"NATHAN BUKA MATA MU! BUKA!!"
"JANGAN TINGGALIN AKU NAT HIKS ...HIKS ...HIKS ...!"
Teriak nya mengguncang-guncang tubuh kekasih nya itu.
"Oh di tinggal ya kasian," ucap Naomi tersenyum mengejek.
"Kalian!" ucap perempuan itu mengepalkan tangannya kuat.
"PASTI KALIAN YANG SUDAH MEMBUNUH KEKASIH KU KAN!?"
Teriak perempuan itu berdiri dengan pisau di tangan nya.
"AKU AKAN MEMBUNUH MU SIALAN!!"
Teriak nya mengarah pisau di tangan nya pada Naomi.
BHUK
PYAR
"Aku! Aku yang telah membunuh kekasih kesayangan mu itu jal*ng," ucap Aurel menepis pisau di tangan wanita itu.
Aurel tentu saja tidak terima saat sahabat baik nya ingin di tusuk oleh Raisa, karena bagi Aurel Naomi adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki walupun mereka tidak memliki hubungan darah, tapi mereka berdua sudah seperti saudara.
"Kau! Dasar perempuan murahan!" jerit nya marah.
"Perlu kaca Nona Raisa? Apa perlu saya ambilkan agar Anda bisa melihat siapa perempuan murahan yang sebenarnya?" tanya Aurel tersenyum miring.
"Aku? Atau kau jal*ng?" lanjut Aurel melihat Raisa dengan tatapan menilai.
"Sialan! Aku akan membunuhmu Aurel sialan! Aku pastikan kamu akan mati hari ini!" bentak Raisa dengan wajah memerah padam.
Bukan nya takut justru Aurel tersenyum miring, diri nya tidak takut sama sekali dengan sebuah kematian, hanya sebuah omong kosong dari mantan sahabat ini tidak membuat Aurel takut dan gentar, karena selama ini Aurel sudah sering berada di ambang kematian, tapi nyatanya sampai saat ini dirinya masih hidup.
"Lakukan kalau kamu bisa," jawab Aurel santai.
"Lihat saja kau akan menyesal Aurel," ucap Raisa mengepal kan tangan nya.
"Kau terlalu percaya diri," sahut Naomi yang sedari tadi diam menonton.
"Sialan!" umpat Raisa semakin merasa marah.
"KALIAN SEMUA MASUK DAN HABISI MEREKA SEMUA!!!"
Teriak Raisa entah pada siapa, tapi tiba-tiba segerombolan pria tiga kali lipat dari pria yang tadi di bawa oleh Raisa, masuk kedalam markas Aurel.
BRAKKKKK
Disana Aurel bisa melihat bahwa mereka itu adalah sekumpulan para mafia yang pernah bermasalah dengan mafia milik nya, ternyata Raisa menghubungi semua musuh Aurel untuk datang menyerang Aurel dengan cara bersamaan.
Cih!
Decih Aurel sinis, Aurel tidak merasa takut sama sekali walaupun saat ini jumlah mereka jauh lebih banyak dari anggota milik nya, tapi belum berbeda dengan Naomi yang terlihat mulai khawatir.
"Rel bukan kah mereka dari Mafia A, Mafia B, Mafia C dan Mafia D," bisik Naomi melihat ke sekumpulan para pria yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.
"Hem"
Jawab Aurel mengangguk kan kepala nya santai.
"Astaga Aurel bagaimana bisa mereka datang ke sini secara bersamaan seperti itu," ucap Naomi terlihat khawatir.
"Seperti nya Raisa sengaja mengundang mereka semua untuk menyerang markas ku," jawab Aurel masih terlihat santai.
" Perempuan sialan itu benar-benar menyebalkan, entah setan apa yang merasuki nya sehingga berbuat sejauh ini ck," ucap Naomi berdecak kesal.
"Terus apa yang harus kita lakukan Rel? Anggota kita saat ini tidak lengkap, masih banyak yang ada luar menjalankan misi," lanjut Naomi.
"Tidak ada pilihan lain kita harus melawan mereka," jawab Aurel melirik para anggota nya.
"KALIAN SERANG PEREMPUAN SIALAN ITU!!"
"BUNUH DIA SEKARANG!!"
Teriak Raisa membuat semua Anggota Aurel langsung bersiap siaga untuk melindungi ketua mereka.
DOR
"LINDUNGI DIRI KALIAN SENDIRI, JANGAN HIRAUKAN SAYA!!"
"SAYA TIDAK MAU ADA YANG GUGUR DI ANTARA KALIAN MENGERTI!!"
Teriak Aurel dengan aura kepemimpinan yang begitu kuat.
"BAIK KETUA!!"
Jawab Anggota Aurel tegas.
DOR
DOR
BHUK
BHUK
DOR
Pertarungan di mulai, saat ini Aurel sedang berhadapan dengan keempat dari pemimpin mafia itu, sementara Naomi sedang melawan dua orang pria yang memiliki kemampuan yang tidak bisa di remeh kan.
DOR
"Aaakkkkkkhhhh!!"
Suara teriakan dan tembakan menggema di dalam bangunan yang selama ini menjadi markas mafia Angel Deat, mafia nomor satu yang di pimpin oleh seorang perempuan yaitu Aurelia Aureta Jonson, satu-satunya pewaris kelurga Jonson yang masih hidup setelah semua keluarga nya di bantai oleh salah satu Mafia musuh kelurga nya, tepat nya sepuluh tahun yang lalu.
DOR
DOR
"Akhir nya kita bertemu lagi Nona Aurellia," ucap pemimpin mafia C tersenyum miring.
"Senang rasanya bisa bertarung langsung dengan Anda," lanjut nya sambil terus menghindari serangan dari Aurel.
BHUK
BHUK
JLEP
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
"Terlalu banyak omong," ucap Aurel menusuk perut pemimpin mafia C itu.
"Aaakkkkkkhhhh dasar perempuan sialan," ucap pemimpin mafia C mengerang marah.
KRAK
KRAK
KRAKK
BHUK
"AAAKKKKKKHHHH!"
Uhuk
Uhuk
Uhuk
"Wow ternyata Anda lebih kejam dari yang saya bayangkan Nona manis," ucap pemimpin mafia A.
Aurel hanya menampilkan raut wajah datar dan dingin nya, dan jangan lupakan saat ini satu kaki nya sedang menginjak dada seorang pria yang sudah terkapar di atas tanah.
"Bagaimana kalau kita bertaruh, kalau kamu menang kita tidak akan pernah menganggu Mafia Anda lagi, tapi kalau kita yang menang kamu harus menjadi pemuas nafsu kita. Bagaimana?" ucap Mafia B tersenyum mengejek.
"Bajingan!" umpat Aurel marah.
JLEP
JLEP
JLEP
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
"Dalam mimpi mu brengsek!!" umpat Aurel secepat kilat menusuk perut pria kurang ajar itu.
"SIALAN APA YANG KAMU LAKUKAN JALANG!!"
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Pria itu terlihat sangat kesakitan, karena Aurel memang menusuk pagian perut dan juga dada kanannya, mambuat pria itu terbatuk-batuk mengeluarkan darah.
DOR
DOR
JLEP
BHUK
BRAKKKK
Keadaan markas Aurel semakin kacau, banyak anak buah nya yang sudah terluka bahkan beberapa ada yang merenggang nyawa dan hal itu semakin membuat Aurel murka, bagi Aurel para anggota nya itu bukan hanya bawahan, tapi mereka semua sudah Aurel anggap sebagai keluarga nya yang harus dirinya lindungi.
JLEP
JLEP
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
Aurel menusuk musuhnya yang menyerang dari belakang.
Deg
Pandangan mata tajam Aurel tidak sengaja melihat ke arah sahabat nya yang sedang bertarung melawan beberapa anggota mafia musuh, Naomi terlihat sudah mulai kuwalahan dan tubuh nya juga sudah penuh dengan lumuran darah yang terus merembes keluar.
"Naomi," batin Aurel melihat keadaan sahabat nya yang sudah terluka parah.
SRETTT
"Aaakkkkkkhhhh ssstttttt!"
Karena tidak fokus lengan Aurel terkena sebatan dari salah satu pisau musuh nya.
"Sialan!" umpat Aurel kembali fokus ke pertarungan.
BHUK
DOR
DOR
DOR
Kemampuan bertarung Aurel tidak perlu diragukan lagi, tubuh nya yang lumayan kecil begitu lincah dan juga lihai menghindari setiap serangan musuhnya, jangan lupakan tangan nya begitu terampil bergerak aktif memainkan senjata api nya.
DOR
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
BHUK
DOR
DOR
BRUKK
"AAAKKKKKKHHHH!!"
"Naomi!!"
Teriak Aurel melihat Naomi yang terjatuh dengan luka tembak di lengan nya.
"Gery cepat bawa Naomi pergi dari sini!" perintah Aurel pada salah satu anggota nya.
"Tidak Aurel, aku tidak mau," tolak Naomi menggeleng kan kepala nya.
"Naomi jangan keras kepala, keadaan mu sudah parah, kamu harus segera pergi dari sini!" ucap Aurel tegas.
"Lalu bagaimana dengan mu? Kamu juga terluka Aurel, kita akan keluar sama-sama dari sini," ucap Naomi enggan meninggalkan Aurel.
Jangan pedulikan aku, sekarang kamu cepat pergi Naomi! " ucap Aurel sambil terus melawan musuh yang mendekat ke arah nya.
DOR
DOR
"Gery cepat bawa Naomi keluar sekarang!" teriak Aurel di tengah-tengah pertarungan yang semakin kacau.
Aurel memang memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam ilmu beladiri dan juga bermain senjata, tapi musuh nya kali ini jumlah nya sangat banyak dan memiliki kemampuan yang tidak bisa di remehkan dan Aurel tidak mau hal buruk terjadi pada sahabat nya itu.
"TIDAK AUREL AKU TIDAK BISA MENINGGALKAN MU DI SINI!!"
"GERY CEPAT TURUN KAN AKU!!"
"AKU HARUS MEMBANTU SAHABAT KU!!"
Teriak Naomi memberontak di gendongan Gery yang sedang membawa nya keluar sesuai perintah dari Aurel.
Gery terus berlari keluar menerobos ratusan orang yang sedang bertarung dengan Naomi yang sedari tadi memberontak di gendongan nya.
Setelah perjuangan yang tidak mudah akhirnya Gery sudah sampai di luar markas.
"Nona sekarang Anda aman, saya akan membawa Anda kerumah sakit," ucap Gery hendak memasuki mobil nya.
"Gery tolong bantu Aurel aku mohon," ucap Naomi mencengkram kuat baju Gery.
"Tapi Nona Aurel memerintah kan saya untuk membawa Anda," jawab Gery.
Sejujurnya Gery juga khawatir dengan keadaan Aurel di dalam sana, yang sedang melawan ratusan anggota mafia dari empat kelompok itu, tapi Gery juga tidak bisa menolak perintah ketua nya itu untuk mengamankan Naomi.
"Gery apa kamu ingin kehilangan ketua mu hah! Cepat kamu turun kan aku dan masuk ke dalam, bantu Aurel melawan mereka," ucap Naomi dingin.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian, cepat kamu masuk dan bantu Aurel, aku janji aku tetap di sini, tidak akan kemana-mana," ucap Naomi memotong ucapan Gery.
"Baiklah. Tapi Anda janji harus tetap disini tidak boleh terlalu kemana-mana, kalau Nona Aurel tahu beliau akan marah," jawab Gery akhirnya menurun kan Naomi di dalam mobil.
Naomi mengangguk kan kepala nya setuju.
"Iya"
"Saya akan masuk lagi kedalam, sebentar lagi ambulance akan datang, luka Anda harus segera di obati," ucap Gery sebelum benar-benar pergi dari sana.
"Hem"
Gery berlari dan kembali masuk kedalam markasnya.
DOR
DOR
DOR
Keadaan di dalam semakin tidak terkendali, dari pihak musuh masih tersisa banyak yang masih hidup, sementara anggota Aurel sudah mulai gugur satu persatu, banyak yang terluka parah di antara mereka termasuk Aurel yang sudah mendapatkan tiga tembakan.
DOR
DOR
"Sial! Mereka tidak ada habis-habisnya!" umpat Aurel menggenggam erat pistol ditangan nya.
Di sudut ruangan ada Raisa yang sedang menonton, menikmati pertarungan itu, bibir nya menyungging senyum sinis melihat Aurel yang sedang bertarung dengan beberapa pria.
"Aku pastikan hari ini adalah hari terakhir mu di dunia ini Aurelia Aureta Jonson," batin Raisa tersenyum miring.
DOR
DOR
"Aaakkkkkkhhhh ssstttttt!"
Aurel mengerang rendah saat tiba-tiba ada dua peluru yang menembus punggung nya.
"Menyerah saja Anda Nona Aurel, dengan begitu Anda akan tetap hidup dan tentu nya memuaskan ku di ranjang," ucap pemimpin mafia A.
"Mimpi!" ucap Aurel dingin.
Darah segar mengalir dari perut dan juga punggung nya yang terkena timah panas tadi, tatapan Aurel terlihat tenang walaupun saat ini nyawa nya sedang berada di ujung tanduk
Tidak ada air mata yang menetes keluar dari pelupuk mata nya, pantang baginya menangis di depan musuh nya, diri nya bukan perempuan lemah, diri nya adalah ketua sekaligus ratu dalam dunia bawah, tidak akan Aurel biarkan orang lain melihat sisi lemah nya.
"Menyerah saja Nona Aurel, lihatlah keadaan Anda," ucap ketua mafia B.
DOR
DOR
DOR
"Tidak ada kata menyerah didalam kamus saya!" jawab Aurel kembali melawan mereka dengan pistol kesayangan nya.
DOR
BHUK
DOR
DOR
"Sombong sekali kau jal*ng!" ucap salah satu dari mereka.
DOR
DOR
DOR
Aurel terus menghindari tembakan dari mereka, walaupun sudah mulai kesusahan dan pandangan nya juga semakin buram.
"NONA!!!"
Teriak Gery menerobos, berlari kearah Aurel.
"Kau!"
"Kanapa kau kemari hah! Bukan kah sudah saya katakan untuk membawa Naomi dari tempat ini!" ucap Aurel geram.
"Nona Naomi yang meminta saya untuk membantu Anda, Nona Naomi sangat khawatir dengan Anda," jawab Gery bergabung dengan Aurel.
DOR
DOR
DOR
"Sial! Tidak ada waktu lagi, aku harus berkorban, setidak nya kalau aku yang mati aku bisa berkumpul dengan keluarga ku, tapi mereka masih memiliki keluarga yang menunggu mereka pulang kerumahnya," batin Aurel melihat para Anggota nya yang sudah banyak yang terluka parah.
"ANGEL DEAT DENGAR KAN SAYA! MUNDUR KALIAN SEKARANG!!"
Teriak Aurel mengejutkan semua orang.
"Wah wah apa itu artinya Anda menyerah Nona Aurel," ucap pemimpin mafia B.
Aurel hanya diam tidak menanggapi perkataan pria itu.
"Gery bawa semua anggota kita menjauh dari tempat ini!" perintah Aurel tegas.
"Baik Nona!" jawab Gery patuh.
"ANGEL DEAT KELUAR KALIAN SEMUA SEKARANG!!"
Perintah Aurel penuh penekanan.
Gery dan semua anggota Aurel langsung berlari keluar dari dalam markas mereka sesuai perintah sang ketua, walupun mereka masih bingung ada apa ini sebenarnya.
"Akhirnya kalian datang, apa pertarungan nya sudah selesai? Lalu dimana Aurel?" tanya Naomi yang melihat kedatangan mereka semua.
"Nona masih di dalam," jawab salah satu dari mereka jujur.
"APA! KENAPA KALIAN MENINGGAL KAN NYA SENDIRIAN HAH!"
Teriak Naomi marah.
"Sudah aku katakan kamu akan kalah hari ini Aurel, dan aku akan membalas kan kematian Nathan," ucap Raisa menatap Aurel tajam.
"Baiklah! Mari kita mati bersama!" ucap Aurel sambil tersenyum menyeringai.
Aurel menekan tombol yang ada di lengan nya, itu adalah tombol bom yang sudah terpasang di keliling markasnya, Aurel merancang itu semua untuk keamanan markasnya, tapi siapa sangka bom itu yang akan mengakhiri hidup nya sendiri.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
Aurel memejamkan matanya karena dia sudah siap untuk melakukan pengorbanan ini demi semua anggota nya, setelah ini mereka akan hidup dengan damai tanpa gangguan dari siapapun, karena Aurel akan membawa semua musuh nya ikut mati bersama nya.
"Hey Nona apa yang sedang kau lakukan?" tanya salah satu dari mereka belum sadar bahwa sebentar lagi nyawa mereka akan melayang.
"Tuhan, jika kehidupan kedua itu ada, Aku ingin memiliki seorang kekasih dan menikah dengannya, tapi aku tidak tahu apakah engkau akan mengabulkannya karena aku sudah melakukan banyak dosa," batin Aurel tanpa sadar mengucapkan seperti itu.
BOOM!
DUAR!
DUAR!
DUAR!
Markas Angel Deat menjadi hancur karena bom bunuh diri yang dilakuka oleh Aurel, gadis itu merelakan nyawa nya demi keselamatan seluruh anggota mafia nya dan juga sahabat nya.
"TIDAKKK!!!!!"
"AUREL!!!!"
"NONA!!!!"
Naomi dan seluruh anggota Aurel berteriak histeris melihat bangunan di depan mereka sudah hancur, mereka emua meneteskan air matanya, tidak menyangka bahwa gadis yang selama ini terlihat sangat keras itu melakukan pengorbanan yang sangat besar.
"AUREL! HIKS...HIKS...HIKS..."
Naomi menangis tersedu-sedu, sedangkan yang lain juga juga menangis dalam diam, bahkan Gery terlihat sesenggukan dengan mata memerah.
"Nona saya bersumpah kalau kehidupan kedua itu benar-benar ada, saya akan kembali mengabdikan diri saya pada Anda, terimakasih sudah pernah mengulurkan tangannya untuk saya," batin Gery dengan perasaan sesak.
"Istirahat dengan tenang Nona, kami mencintai Anda, dan terimakasih untuk pengorbanan besar yang Anda lakukan," batin semua anggota Aurel.
"Di kehidupan selanjutnya, semoga kita bisa bersahabat lagi," batin Naomi sambil menangis tersedu-sedu.
RIP ketua Angel Deat sampai berjumpa di kehidupan selanjutnya dan terimakasih untuk pengorbanan nya🥀💔
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!