NovelToon NovelToon

Reinkarnasi Zea Ke Zaman Kuno

BAB 1 AWAL MULA

ZEA Gebby William. gadis cantik lemah lembut yg meninggal karena kecelakaan beruntun di jalan tol yg dikira meninggal kini terbangun di rumah sederhana di tengah hutan.

Eengghhh.

"Dimana ini.? Bukan nya aku kecelakaan ya. aku kira aku sudah mati, apa kah ini dirumah sakit tapi kok beda ya dg rumah sakit pada umum nya ucap Zea bingung.

Dan akhirnya dia pun bangkit dari tempat tidur nya saat ini dan tidak sengaja Zea kepeleset dan tangan nya berdarah seketika sebuah cahaya muncul di sela sela jari nya. "I-inikan cincin warisan nenek.

Tiba tiba...

Uuuhhh

"Dimana lagi ini.?" Ucap Zea sambil melihat sekelilingnya yg hnya hamparan luas yg membentang tampak di kejauhan bangunan megah berdiri kokoh dan di samping nya air terjun yg menjuntai indah.

Langkah kaki nya membawa nya ke arah bangunan itu sambil memerhatikan sekelilingnya tanpa satu orang pun, dan tak terasa kaki nya melangkah sudah tiba di depan bangunan, tiba tiba dia dikejutkan oleh kedatangan makhluk kecil imut.

foto By pinterest

Selamat datang di ruang dimensi tuan rumah ucap Makhluk kecil imut itu

Zea yg kaget pun spontan berteriak.

Aarrghhh

"Oh eh ya ampun imut sekali." Ucap Zea dengan mata berbinar binar.

Saya memang imut tuan rumah maaf sudah mengagetkan tuan rumah!. Ucap mahkluk kecil itu.

"Tidak apa-apa mahkluk kecil, nama mu siapa? kok kamu bisa bicara.? Ucap Zea ingin tau.

"saya gak punya nama tuan rumah, karena saya makhluk paling imut di sini sambil mengelilingi Zea.

"Narsis juga makhluk kecil ini."

Ucap Zea dalam hati sambil cekikikan.

"Baiklah karena Kamu belum memiliki nama, bagaimana kalau aku memberi nama Kamu Cici, apakah kamu senang.?" Ucap Zea meminta pendapat.

"Cici senang terima kasih tuan rumah. Ucap Cici bahagia karena sudah memilikinya nama.

"Dan sekarang kamu jangan memanggilku tuan rumah panggil saja aku Nona oke." Ucap Zea sambil tersenyum manis.

"Baik nona, ucap Cici.

"Sekarang Aku mau bertanya ini ada dimana Cici,? kenapa hanya Kita saja di sini, dan ini tempat apa sebenarnya?. Kata Zea penasaran.

"Ini nama nya ruang dimensi Nona, yg berasal dari cincin yg Nona kenakan, dan Cici lah penjaga di sini setelah sekian lama akhirnya keturunan dari pewaris terakhir yaitu nona bisa memasuki ruang ini." Ucap Cici.

"Oh seperti itu, baiklah sekarang jelaskan kenapa aku bisa berada di sini Cici.?" Tanya Zea lagi.

"Itu karena cincin yg Anda kenakan terkena darah suci Nona." Ucap Cici.

"Bukan kah sebelum Aku kecelakaan juga Aku sudah mengenakan cincin ini, kenapa baru sekarang aku mengetahui ada nya ruang dimensi ini Cici.?" Ucap Zea bingung sekaligus penasaran.

"Itu karena cincin itu hanya bisa bereaksi ketika Nona sudah meninggal." Ucap Cici menjelaskan.

"Hah berarti Aku sudah meninggal, apakah Aku sudah menjadi makhluk gentayangan Cici.?" Ucap Zea sedih yg sekarang sedang bersandar di bawah pohon apel di dekat air terjun.

"Nona belum meninggal, walau raga Nona sudah hancur di zaman Nona sebelum nya, Tapi jiwa Nona sekarang berada di zaman kuno dan mengisi raga seorang gadis bernama Zeana. Seorang gadis yatim piatu yg tinggal sendirian di tengah hutan dia meninggal karena kelaparan." Ucap Cici sedih dengan nasib pemilik tubuh sebelum nya yg di tempati Nona nya saat ini.

"Baiklah terima kasih sudah menjelaskan nya Cici, Aku senang bisa hidup kembali walau tanpa keluarga lagi di sisiku Cici." Ucap Zea sambil tersenyum tipis ke arah Cici.

"Terima kasih Zeana sudah memberikan tubuhmu untukku." Batin Zea.

Bersambung.

BAB 2

"Mari Nona Cici akan menunjukan sesuatu untuk nona." Ucap Cici.

"Kita mau kemana Cici,? Kemana kamu akan mengajakku.?" Ucap Zea penasaran.

"Ikuti saja Cici Nona." Ucap Cici yg sudah melenggang pergi dengan riang nya.

"Baiklah." Ucap Zea.

Dan Zea pun mengikuti Cici dari belakang nya, sambil mata nya memandang sekeliling kiri kanan nya yg dipenuhi aneka bunga bermekaran, apalagi tak jauh dari hamparan bunga ada pohon pohon aneka buah yg berjejeran di pinggir air terjun tempat Zea bersandar tadi.

"Kenapa Aku baru menyadari nya." Ucap Zea terpana melihat pemandangan itu, Satu kata menggambarkan pemandangan sekeliling nya saat ini, INDAH.

"Ayo Nona bukalah pintu itu." Ucap Cici yg menyadarkan Zea saat ini, dan ternyata mereka sudah sampai di depan pintu rumah yg berdiri kokoh tersebut.

"Baiklah Cici." Ucap Zea bersemangat.

Dan Zea pun membuka perlahan pintu tinggi yg menjulang itu sampai berbunyi berderit, pintu pun terbuka lebar dan mereka memasuki rumah itu, Zea terpana melihat keindahan ruangan itu, Bagaimana bisa keindahan ini berada di ruang dimensi ini apakah ada kejutan lainnya di dalam sana? Seketika mata Zea berbinar binar membayang kan hal lain nya.

"Ayo Nona kita kelantai atas." Ucap Cici.

"Baik Cici Aku akan mengikuti mu." Ucap Zea tak sabar.

Mereka pun menapaki tangga satu persatu , dan pada akhir nya Zea bisa melihat pintu pintu menjulang berderet sejajar tak terhitung jumlahnya.

"Nona buka lah pintu pertama."Ucap Cici.

"Iya Cici." Ucap Zea. Dan Zea pun membuka perlahan pintu itu, Betapa kaget nya Zea melihat isi di dalam nya berbagai macam makanan tersusun rapi di rak rak panjang layak nya supermarket di dunia modern beda nya di sini seakan gak terbatas jumlah nya. Dari mulai cemilan, Minuman, Bahan makanan pokok yg berada di dunia modern semua tersedia di sini.

"Ini supermarket ruang dimensi Nona, di sini menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok apa yg Nona cari semua nya sudah tersedia di sini, Dari makanan mentah dan siap makan semua nya tersedia, Ini semua nya milik Nona, Berapa banyak pun Nona mengambil makanan di ruang ini, Itu tak akan mengurangi jumlah nya dan barang itu akan otomatis terisi kembali." Ucap Cici menjelaskan dengan riang.

"Terima kasih Cici, dengan ini Aku tidak akan kelaparan di dunia antah berantah ini, bahkan keluarga pun Aku tak punya di sini." Ucap Zea berkaca kaca.

"Nona jangan sedih,

Cici akan selalu menemani Nona dimana pun Nona berada, Nona bisa memanggil Cici kapan pun Nona membutuhkan Cici." Ucap Cici menenangkan Zea.

"Nona masih banyak pintu yg belum Nona buka, Ayo Kita kesana." Ucap Cici.

"Ayo Cici." Ucap Zea riang.

Dan Zea pun membuka pintu kedua yg didalam nya terdapat berbagai model pakaian yg nampak indah, Dan berbagai makeup mahal, Serta alat perawatan tubuh lainnya, Zea pun menjatuhkan rahangnya melihat pemandangan itu.

Pakaian musim panas dan musim dingin, Gaun gaun indah berbagai bahan dan bentuk tersusun rapi, Pakaian santai dan gaun tidur lengkap, Sepatu, High heels, Sendal dan lainnya berbaris rapi, Benar benar surga wanita! Ucap Zea dalam hati berbinar sambil memandangi salah satu gaun indah berbentuk hanfu tipis yg sangat indah.

"Apakah Aku boleh memakai ini Cici.?" Ucap Zea sambil tersenyum.

"Semua ini punya Nona kapan pun Nona memerlukan kan nya, Nona bisa mengambil nya, Nona cukup membayang kan nya saja, Maka pakaian itu sudah melekat di tubuh nona." Ucap Cici.

Dan Zea pun mengucapkn apa yg di sebut Cici tadi, Seketika pakaian lusuh yg di kenakan Zea beganti dengan gaun hanfu tipis cantik yg melekat indah di tubuh nya.

"Wah baru pertama kali selama hidupku Aku memakai gaun khas negri China ini." Ucap Zea berbinar binar.

"Baiklah Nona, Sekarang Kita akan membuka ruang selanjutnya Nona." Ucap Cici senang.

"Let's go Cici." Ucap Zea sambil tertawa bahagia.

Bersambung.

BAB 3

Telah sampai Mereka di depan pintu hitam yg menjulang tinggi itu Cici dan Zea segera membuka pintu di depan nya, sehingga menimbulkan bunyi berderit gagah.

Kriet.

Terbuka lah pintu itu dengan lebar nya, di dalam nya tampaklah botol botol kaca aneka warna dan fungsi nya, pil pil obat obatan, dan ramuan segala macam tersusun rapi di rak rak khusus yg berjejer memenuhi ruangan seketika mata Zea ber binar binar.

"Ini semua ruangan khusus obat obatan berbagai jenis fungsi nya Nona, dari obat yg sakit demam biasa sampai yg terparah sekalipun di ruangan semesta ini. Menyediakan kebutuhan apapun yg Nona ingin kan, apapun yg Nona sebutkan ruangan ini punya jawaban nya, Bahkan ramuan kecantikan Dewi pun ada Nona. Apakah Nona tertarik.?"

Ucap Cici dengan mata berbinar, dia bahkan sudah tidak sabar melihat kecantikan Nona Zea nya.

Karena Zea saat ini walaupun berkulit sawo matang bahkan di lengan nya belang mungkin terkena sinar matahari, wajah yg kusam rambut yang di sanggul seada nya sudah memancar kn kecantikan alami, apalagi kalau sudah berubah saat meminum ramuan kecantikan dewi. Pasti Nona nya akan menjadi wanita tercantik di benua ini!.

"Baiklah Cici akan Aku coba, tapi kalau gak sesuai ekspektasi juga gak apa apa Cici." Ucap Zea sambil tersenyum memandang Cici, Dan akhirnya Zea pun menenggak cairan berwarna putih itu.

Seketika, Cahaya menyilaukan mengelilingi tubuh Zea Dan Ia pun merasakan sensasi hangat dan nyaman, Sedikit angin lembut menerpa wajahnya dan seluruh tubuh nya yg entah datang dari mana.

Cling

Cling

Cling

Whusshhh

"No...no... Nona Anda cantik sekali.!" Ucap Cici ternganga lebar dgn mata berbinar-binar, menyaksikan Nona nya sudah bertranformasi menjadi gadis cantik berambut panjang hitam legam, bermata indah, berkulit putih seputih salju, jari lentik, kaki jenjang, tubuh ramping dan tinggi ,mungkin sekitar 170cm, yg tinggi awal nya hanya 160cm,

benar-benar kecantikan Dewi." Ucap Cici tertawa lebar sambil berputar mengelilingi tubuh Zea .

. Ilustrasi Zea

Foto By pinterest.

Seketika Zea pun membuka mata nya, Terasa banyak sekali perubahan di tubuh nya, yg tadi terasa lemah, sekarang bahkan sudah lebih ringan, kulit selembut kapas pun di rasakan nya, Zea pun tersenyum lembut melihat perubahan diri nya.

Dan tanpa sengaja mata nya terpaku sama botol kaca berwarna ungu muda di sebelah meja di lemari kaca itu, Zea pun bertanya kepada Cici.

"Cici, botol apakah yg berwarna ungu muda di samping meja vas bunga itu.?"Ucap Zea penasaran.

"Itu pengharum tubuh permanen Nona, Harum bunga mawar lembut sesuai kepribadian Nona." Ucap Cici tersenyum. "Apakah Nona mau menerapkan nya Nona.?" Kata nya lagi.

"Aku mau Cici." Dengan ini tubuhku akan harum sepanjang hari tanpa takut bau keringat yg mengganggu." Ucap Zea tertawa ringan sambil menutup mulut nya dengan jari lentik nya itu.

"Silahkan Nona." Ucap Cici sambil menunjukkan botol itu kepada Zea. Dan Zea pun dengan senang hati menerima nya dan meminum ramuan itu dengan sekali teguk hingga habis.

Setelah itu bau harum bunga yg lembut pun menguar di tubuh Zea, Zea pun tersenyum akan hal itu, Seakan dirinya tidak percaya apa yg di alaminya saat ini dari mulai bangun di tubuh milik gadis yatim piatu yg hidup sendirian di tengah hutan, Tanpa keluarga tanpa siapapun, dan sekarang dia mendapatkan ruang dimensi semesta yg akan menemani nya menjelajahi dunia antah berantah ini setelah nya, tidak lupa juga Cici, yg sekarang menjadi teman nya bercerita dan berbagi keluh kesah.

"Cici, apakah ada ruang lain nya lagi yg bisa di buka.?" Ucap Zea bertanya dengan nada lembut.

"Masih banyak Nona, apakah Nona mau melihat nya lagi.?" Ucap Cici bertanya.

"Emm... Mungkin Aku akan kembali dulu ke dunia nyata Cici. Serasa aku sudah lama di sini, mungkin di luar sana sudah terang, Aku bahkan belum melihat keadaan rumah Zeana pas pertama aku bangun di dunia ini, nanti aku akan masuk ke sini lagi Cici kamu tenang aja karena masih ada pintu yg blm aku buka." Ucap Zea.

"Jangan khawatir Nona , Satu hari Nona di ruang dimensi itu cuma 1 jam di dunia nyata. Ucap Cici.

"Oh begitu ya. Baiklah tapi aku akan kembali dulu Cici, Bagaimanakah cara keluar dan masuk dari ruang dimensi ini Cici.?" Ucap Zea.

"Cukup ucap kan keluar Nona, Maka Nona akan kembali di dunia nyata. Dan kalau Nona mau masuk cukup ucapkan masuk, kalau Nona butuh sesuatu, Cukup ucapkan nama barang nya saja." Ucap Cici menjelaskan dengan detail.

Dan Zea pun mengikuti apa yg di kata nya Cici.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!