Bendera besar berwarna hitam berkibar di atas menara istana Kerajaan blambang, hari ini kerajaan blambang tengah berduka,Ratu Dewi Sekar Arum meninggal dunia.
Bendera bendera hitam juga terpasang di tiap sudut istana dan pemukiman warga.
Tapi ada yang aneh, tiap rumah memasang bendera sambil tertawa tawa gembira, mereka hanya terdiam ketika ada prajurit patroli kota yang datang, rakyat se akan bergembira mendengar kabar duka ini.
Ratu Dewi Sekar Arum memang tidak disukai rakyat blambang, ratu ini memerintah dengan tangan besi, situasi negri blambang jauh dari kata makmur semenjak ratu Dewi Sekar Arum berkuasa
Para pejabat negri dari tingkat atas hingga paling rendah , pejabat korup semua, hukum tumpul ke atas tajam ke bawah , hukum bisa dipesan oleh yang punya uang.
Rakyat negri blambang juga ditekan dengan berbagai macam pungutan yang melebihi kewajaran.
Ratu sekar arum sebenarnya hanya seorang selir raja Bagaskara .
Setelah kematian raja Bagaskara ,selir Dewi Sekar Arum bekerja sama dengan Patih dan para menteri, dia merebut kekuasaan dengan cara licik, membunuh dengan meracuni permaisuri raja, dan memfitnah pangeran putra mahkota,hingga pangeran putra mahkota yang bernama Bagaspati terusir dari negri nya sendiri.
Desas desus yang beredar mengatakan kematian ratu itu disebabkan perebutan kekuasaan dengan Patih kalayuda.
Setelah kematian ratu, kerajaan Blambang bukannya membaik malah semakin memburuk,
Patih kalayuda yang ingin mengangkat dirinya menjadi raja ternyata di tentang banyak pihak, rakyat negri blambang pun memberontak, mereka menuntut kerajaan harus di pimpin darah keturunan prabu Bagaskara.
Entah siapa yang pertama mengabarkan, prabu Bagaskara ternyata memiliki seorang selir lain,selain Dewi Sekar Arum,
dari selir rahasia ini prabu Bagaskara punya anak lelaki bernama Bagir Sena,
walau Bagir Sena hanya anak selir, tapi jelas darah prabu Bagaskara mengalir di tubuhnya,tidak ada lagi yang lebih berhak atas tahta selain Bagir Sena ini.
Sayangnya nya jejak Bagir Sena tidak jelas, entah dimana dia berada.
Patih kalayuda naik pitam,saat ini jabatan Patih nya masih yang tertinggi, dia menggunakan status Patih nya untuk mengumumkan ke adaan darurat.
Patih kalayuda menggunakan kekuatan prajurit untuk , menangkap dan menghukum mati siapa saja orang yang tidak sejalan dengan nya.
Patih kalayuda juga secara diam diam mengirim pasukan penjelajah dan kekuatan dunia persilatan untuk melacak jejak keberadaan Bagir Sena.
Singgasana kerajaan blambang untuk sementara dibiarkan kosong, namun semua kebijakan dan keputusan ada di tangan Patih kalayuda.bisa dibilang Patih kalayuda adalah seorang raja Tampa mahkota..
###
Siang itu di sebuah perkampungan nelayan yang bernama desa manjing ,matahari sedang terik teriknya membuat banyak orang malas keluar rumah, suasana kampung itu pun terlihat lenggang
"tong...tong tong ....!
.lari...lari...!"
selamat kan diri kalian , cepat... rampok Sura Keling datang.. ..lari..lari .
"..aghhhhj ! "
Suara kentongan dan teriakan yang tadi nyaring terdengar tiba tiba terhenti, pak tua pemukul kentongan jatuh tersungkur , dada nya tertembus panah !
Peringatan itu sia sia, ,dua puluhan orang berkuda telah masuk gerbang kampung
dengan seenaknya serombongan orang berkuda itu mengayunkan golok ke kiri dan ke kanan menebas orang orang yang berlarian ingin menyelamatkan diri.
" tolong...setan ..rampok Sura Keling setan datangg.gghh!"
" setan alas,..berani beraninya memaki .!"
gerombolan ini dengan cepat masuk perkampungan ,tiap tiap rumah di dobrak, diambil harta benda nya ,
Orang perempuan entah gadis atau istri orang yang penting perempuan di seret keluar, kalau ada kambing yang didandani asal itu kambing perempuan mungkin akan diseret keluar juga oleh mereka !
jika ada yang menghalangi langsung di tebas golok !
bahkan yang lebih parah lagi, banyak diantara mereka yang tidak sabar,melihat perempuan menarik mata ,mereka langsung memperkosa di tempat sambil tertawa tawa bagai demit dari neraka !!
Jerit ketakutan wanita tua dan anak anak semakin kencang, perempuan malang yang diperkosa menangis pilu, yang tak kuat menanggung aib langsung bunuh diri, sudah puluhan pria tergeletak bersimbah darah entah pinsan entah mati !
Yang tidak bisa melawan, terutama kaum renta dan anak anak digiring , dikumpulkan di lapangan kampung ,tak boleh ada yang berdiri, mereka semua di haruskan berjongkok di tengah terik nya matahari.
Yang datang adalah gerombolan rampok sura Keling , gerombolan bajingan! mereka takut pada yang lebih kuat tapi ganas dan kejam pada yang lemah,
mereka empat saudara,yang tertua dan jadi pimpinan nya bernama Sura, tiga adik adiknya bernama , kebo,Lanang dan Gondo.
karena warna kulit tubuh mereka yang hitam legam serta dekil, mereka dijuluki orang "rampok Sura Keling"
gerombolan rampok ini tak kenal waktu saat merampok , mau itu siang hari, malam hari bahkan pagi pagi buta pun jadi.
Siang hari ini desa manjing ketiban sial, tak ada angin tak ada hujan ,desa nelayan kecil ini tau tau disantroni rampok Sura Keling.
Gerombolan rampok Sura Keling dengan cepat menuju kediaman kepala kampung, disanalah lumbung desa berada,semua bahan makanan , hasil panen dan harta desa ada di lumbung itu.
kepala kampung disini bernama Bagir sena seorang pria setengah baya,berumur 40 an tahun ,dia segera mendapatkan laporan tentang ke datangan gerombolan rampok ini.
" ayo bersiap kakang, kita harus cepat pergi"
" aku lelah nyai, aku lelah terus terusan lari dan sembunyi..!"
" lalu kakang mau bagaimana?"
" kamu pergilah bersama Wira nyai, aku tetap disini.."
" maksud kakang, kakang akan melawan mereka ? Jangan konyol kakang, lagipula kenapa harus menyerah sekarang? kenapa tidak dari dulu dulu saja sebelum ada Wira?"
Bagir Sena terdiam tak mampu menjawab, orang ini lah Bagir Sena, pewaris terakhir tahta kerajaan blambang, dari remaja hingga tua Bangka hidup nya tak pernah tenang , pindah pindah ke berbagai tempat.
Ibunya , Dewi rukita adalah putri kuwu desa bongkahan yang di ambil prabu Bagaskara untuk menjadi selir ketiga sang raja.
Saat Dewi rukita melahirkan, dia akan dibawa ke kerajaan, permaisuri ratu Dewi Umang melarang nya , Dewi Umang tidak bermaksud buruk, dia hanya merasakan firasat yang tak baik,dia menaruh curiga terhadap selir Dewi Sekar Arum !
Dewi Umang merasa dalam waktu dekat akan ada hal yang tak baik di blambang, dengan tulus dia meminta Dewi rukita tetap dibongkahan, merawat anak nya , sebisa mungkin menjaga rahasia keberadaan anak nya yang bernama Bagir sena, dengan alasan untuk berjaga jaga.
Firasat Dewi Umang ternyata benar, tiga bulan kemudian sang prabu wafat, di susul situasi kacau perebutan kekuasaan yang di dalangi selir Dewi Sekar Arum.
Dewi Umang sendiri akhirnya tewas di racuni , sedangkan putra nya, pangeran bagaspati di fitnah , menjadi buronan kerajaan sebelum akhir nya melarikan diri.
Semenjak itulah hidup Bagir Sena juga kacau,apalagi setelah kakek nya wafat,
ibu dan anak ini tidak punya kekuatan dan kekuasaan,demi keselamatan Bagir Sena, mereka terpaksa berpindah pindah tempat, hingga akhir nya sampai di desa manjing.
"Jangan begitu kakang..ayo semangat, ingatlah pengorbanan orang orang yang telah mendukung mu selama ini, ingatlah Wira suamiku.. hidup kita hanya untuk dia...ayo maju terus ..kita hadapi bersama..!
Bagir Sena bangkit, tangannya terkepal
" iya istri ku..maafkan aku..ayo kita bersiap"
Sayangnya, gerombolan perampok itu datang lebih cepat dari dugaan, keluarga ini telah terkepung.
"Selamatkan dirimu dan Wira , didiklah dia , bagiku jika harus bertukar nyawa asal kalian bisa selamat itu sepadan !
,ayolah istriku , selamat' kan anak kita, jalan nya masih panjang !"
Dengan berat hati, Surti mengalah, sudah tidak bisa lari , akhirnya Surti memilih kamar mandi ,disana ada lubang sumur, mungkin bisa dipakai tempat bersembunyi.
Bagir Sena berusaha menahan gerombolan ini, dia dikeroyok lima orang, entah pekerjaan siapa, tau tau rumah Bagir Sena terbakar!
Angin kering musim panas membuat nyala api dengan cepat membesar , merembet ke bangunan bangunan lain.
" Wira ..ingat pesan ibu.. Jadilah kuat , bakalan dendam kami, bukan balas dendam membabi buta, balaskan dendam kami yang lemah, lindungi yang lemah agar tidak ada lagi kejadian seperti ini...
nak ..setelah kuat pergilah jauh ke negri di seberang lautan, cari tempat bernama gunung Balur, disana ada uwak mu , Pangarep dan Pamungkas, ceritakan pada mereka kau anak Bagir Sena , adik dari bagaspati!!
" tidak mau...Wira tetap ingin bersama ibu..!"
" Wira anak ibu , Wira anak pintar , Wira yang gagah berani, dengarkan ibu nak,..tatap mata ibu... percayalah nak, ayah dan ibumu akan selalu bersama mu,..
" Krak .Krak..Derak...gubrak.."
tiang penyangga terakhir patah, atapnya nya langsung ambrol, api semakin membesar
" ahhh..sudah tidak ada waktu lagi..maaf kan ibu Wira...ingat ..jadilah kuat..hiattt"
" ibuuuuuu !!!"
Lewat pintu kamar mandi , Surti melempar anaknya,Sayang tenaga lemparan itu terlalu kuat , anak nya jatuh berguling dia baru berhenti berguling setelah menabrak pohon kelapa, secara tak sengaja bagian belakang kepala nya malah terbentur pohon kelapa,
walau telah aman dari kobaran api tapi anak berusia tujuh tahun itu semaput tak sadarkan diri
" eh..eh siapa bocah ini,"
Seorang penunggang kuda dari gerombolan perampok menemukan bocah itu yang duduk bersandar di pohon kelapa dalam ke adaan pinsan , dengan tombak panjangnya,dia mengait ketiak bocah itu
" wuttt"
tubuh kecil melayang kearah penunggang kuda yang dengan sigap menangkap nya
" buset susunan tulang nya sempurna , anak ini pasti berbakat..cocok jika jadi murid.. Ku"
Gerombolan rampok Keling merampok habis semua yang dianggap berharga dari desa manjing , aksi mereka hanya sebentar tapi dampak nya berbekas lama tak mudah hilang hingga puluhan tahun bahkan mungkin seumur hidup bagi penduduk desa manjing yang selamat dari peristiwa naas hari ini.
Dengan Lima pedati sarat muatan rampok Keling pergi meninggalkan desa manjing lewat gerbang belakang desa, menyusuri tepian pantai , mengambil jalan berputar untuk pulang ke markas mereka.
walau jadi jauh , langkah ini aman untuk mengelabui pasukan kerajaan yang mungkin saja akan mengejar mereka .
" eh..Gondo..apa yang kau bawa? Kok seperti anak kecil ya? siapa dia?"
" anu .. Kakang Sura, aku temukan dia tergeletak pinsan di dekat pohon kelapa, aku tak tahu siapa dia.."
" mau kau apakan dia Gondo?"
" tulang nya bagus kakang, aku ingin mengangkat dia jadi murid ku..kau tau kakang aku sudah lelah, ingin berhenti aku butuh teman kakang untuk menemani ku."
" oh ya.coba aku lihat dulu.."
Sura Keling mendekati kuda orang yang bernama Gondo, adik bungsu nya .
Sura Keling mengangkat tubuh tak bergerak Wira Sena, menenteng nya bagai menenteng anak ayam.
" hahaha jeli juga kamu...kau benar Gondo, tulang anak ini sempurna..bagus bagus..!"
"hei setan kecil, jangan pura pura , bukankah kau sudah sadar hah..!"
tau dirinya tak bisa lagi berpura pura ,Wira Sena membuka matanya,dua mata jernih dan polos menatap wajah setan Sura Keling tampa rasa takut.
" hahaha...kau benar benar jeli Gondo, anak ini memang punya tulang yang bagus, bakat nya juga pasti bagus...hmmm..nyali nya juga ada!!hebat .. hebat.. tapi maaf Gondo...aku tak setuju..kau sama saja memelihara anak harimau..!"
" gebukkkk"
" aghhhhhhj !!!"
lolongan setinggi langit keluar dari mulut bocah itu, perut nya di pukul Sura Keling, bocah itu kelojotan sebentar,lalu diam tak bergerak di tangan Sura Keling yang masih menenteng nya bagai anak ayam.
" kakang....jangan...ahhh".
Gondo terlambat , sedari awal dia tidak menaruh curiga sedikitpun pada kakaknya.
" maaf Gondo...nah bocah , aku masih berbaik hati dengan tidak membunuh mu, sekarang pergilah jauh jauh sana , jika kau bisa hidup itu keberuntungan mu..!! hiaaaa "
" jangan kakang...gila...kau gila kakang"
Sura Keling melempar tubuh tak bergerak Wira Sena , tubuh itu melambung tinggi ,menuju tengah lautan !
Gondo tertunduk lemas, tak menyangka akan ada kejadian seperti ini,
"Sudah lah gondo..kau juga salah, lain kali jika mau ambil murid jangan di tempat yang kita rampok, apalagi jika kita juga membunuh ayah ibunya ,kakang Sura benar, kau seperti merawat anak harimau.!."
kebo keling dan Lanang Keling mendekati Gondo, yang masih diam terpaku tidak mau melanjutkan perjalanan, berdua mereka menghibur adik bungsu nya itu.
tubuh bocah itu terlempar jauh, melambung tinggi, hingga akhir nya
" gejebyur...."
Wira Sena yang pinsan jatuh masuk laut, untung saat jatuh dari ketinggian, kakinya yang terlebih dahulu menyentuh air, andai itu kepalanya duluan, bisa dipastikan kepalanya akan terluka parah, mungkin bisa juga tidak mati, tapi pasti cacat.
Akibat jatuh dari ketinggian Wira Sena dengan cepat tenggelam hingga hampir menyentuh dasar , tiba tiba bayangan berwarna kelabu menyambar ,
bayangan itu ternyata se ekor lumba lumba!
lumba lumba dengan cepat membawa tubuh Wira Sena ke permukaan, di atas permukaan ternyata telah banyak menunggu lumba lumba lain nya.
tak kurang dari 20 an ekor lumba lumba mencicit nyaring di tengah lautan.
kawan-kawan lumba lumba ini seolah sedang berunding, " mau di apakah anak ini?" atau mau kita bawa kemana..?"
Kejadian Wira Sena tak ada pengaruh nya bagi Gerombolan ini terkecuali pada Gondo , kuda yang ditaiki Gondo berjalan gontai, sesekali Gondo melihat ke arah laut,berharap matanya bisa melihat bayangan bocah itu, entah mengapa hatinya merasa bersalah terhadap bocah itu.."Ahhh andai saja tadi dia tak kubawa..maafkan aku nak..'
Gerombolan rampok Keling melanjutkan perjalanan dalam diam, mereka sudah tidak peduli lagi pada nasib bocah yang di lempar ke laut oleh Sura Keling itu.
Kawanan lumba lumba ber cicit riuh ditengah lautan, dengan cara yang unik mereka membuat tubuh bocah itu tetap mengambang di permukaan laut dengan posisi telentang.
Dua ekor menggigit bagian lengan baju kiri dan kanan, seekor lagi menyundul selangkangan, menjadikan tubuh bocah itu duduk di atas punggung nya.
Lumba lumba dikenal sebagai penghuni lautan yang sering kali menyelamatkan orang tenggelam di laut, itu sebab nya para nelayan tidak ada yang mau menangkap lumba lumba, bahkan sering dikatakan orang lumba lumba itu sebagai sahabat para pelaut dan nelayan.
sekawanan lumba lumba membawa tubuh bocah malang itu ke tengah lautan,
Di arah barat ,langit nya berwarna ke merahan, pertanda hari telah senja.
angin berhembus dari darat menuju laut, para nelayan menyebut nya angin darat, memanfaatkan angin darat ini, para nelayan membawa perahu mereka ke tengah laut
Sebuah perahu kecil terombang ambing di permainkan ombak, nelayan tua bersiap dengan jala nya, ketika dari kejauhan dia melihat sekawanan lumba lumba berenang menuju arah nya,nelayan tua meletakkan jaring nya, dia paham kedatangan lumba lumba itu pasti ada maksudnya, biasanya orang tenggelam di laut , kejadian seperti ini sering di alami para nelayan .
Dugaan nya benar, tiga ekor lumba lumba mendekati perahu nya, seorang anak kecil terlentang lemah di salah satu punggung lumba lumba, nelayan tua dengan segera mengangkat anak itu ke dalam perahu nya, tangan keriput mengusap kepala lumba lumba sambil mengucap kan kata " terima kasih"
lumba lumba seperti mengerti, dia mencicit sambil menggoyangkan kepalanya, seolah menjawab " sama sama"
kawanan lumba lumba pergi, nelayan tua memutuskan kan kembali daratan, dia berpikir nyawa lebih utama,
" kang..kang..tolong urus kapal ku.."
" siap ki..eh.. anak siapa ki ..?"
" tidak tau, tadi lumba lumba yang mengantar nya..dia masih hidup, ..ah sudahlah aku buru buru ."
" iya Ki..biar aku urus perahu mu"
nelayan tua setengah berlari, untung lah tempat yang dituju tidak terlalu jauh,
Sebuah rumah berbentuk pendopo berada tak jauh dari pantai, rumah ini dikelilingi pagar , di atas gerbang masuk ada papan bertuliskan " Padepokan Segara kidul"
"Ki..Ki...tolong ki..
Begitu masuk pekarangan, nelayan tua berteriak teriak , menarik tuan rumah keluar,
" ada apa kang."
seorang sepuh keluar ,dua berpakaian ringkas ala pendekar, mungkin usianya 70 an tahun.
kakek ini bernama Ki Tepus Atma, ketua padepokan segara kidul, sekaligus ketua desa nelayan ini.
Padepokan biasanya berada di atas puncak gunung atau lembah lembah sekitar gunung, padepokan padepokan ini menyepi memisahkan diri dari keramaian.
Padepokan segara kidul beda, padepokan ini justru berada di tengah keramaian sebuah desa nelayan yang bernama Tambakrejo.
" ini ki ada bocah tenggelam, ditolong lumba lumba tadi.."
nelayan tua meletakkan bocah itu dibatas tikar, ki Tepus bergegas mendatangi memeriksa kondisi bocah ini.
" ah ..dia masih hidup, alot juga nyawa bocah ini..biar dia tinggal disini kang."
" iya Ki ..kalau begitu aku pamit.. melanjutkan pekerjaan di laut ."
" iya kang.. makasih.."
setelah kepergian nelayan itu , Ki Tepus mulai melakukan pertolongan,dua tangan nya menekan perut , air menyembur keluar dari mulut si bocah, beberapa kali dia lakukan itu hingga sudah tidak ada lagi air yang keluar.
Ki Tepus memeriksa tiap jengkal tubuh bocah ini, dia mengurut perut hingga dada si bocah,
dari bibir si bocah merembes keluar darah , k Tepus menggeleng kan kepala,dia berguman
" ah syukurlah dia selamat, ada luka dalam dibagian bawah perutnya, sulit disembuhkan, anak ini telah cacat tak bisa lagi berlatih tenaga dalam..kejam sekali orang yang melakukan nya..
.sayang...sayang..padahal susunan tulang anak ini bagus, dia pasti anak berbakat. ah...sekian tahun menunggu kedatangan murid berbakat, sekali nya datang cacat..ah...sayang sayang.
tapi tak apalah toh dia masih bisa berlatih jurus silat ,terpenting aku selamat kan dulu hidup nya.
Ki Tepus membalikkan tubuh anak ini, dua tangan nya menempel di punggung si bocah, aliran hangat keluar dari tapak tangan nya,
Ki Tepus Atma dengan telaten merawat anak malang ini, hingga Dua hari kemudian bocah itu baru sadar dan membuka mata nya..
ternyata butuh waktu yang lumayan untuk membuat bocah ini sadar...,!
yang dia lihat pertama kali adalah wajah tua yang tersenyum namun tampak menyeringai di matanya, sontak dia teringat kisah seorang penyihir pemakan anak, tak sadar dia menjerit
" ibuuuuu, tolong...ada kakek penyihir jahat..!"
" bletak.."
Ki Tepus mengetuk ringan jidat si bocah dengan gagang sendok obat yang dia pegang
" aduh...ampun ..ampun kek sihir, jangan makan aku, aku kurus tak berdaging, makan si Bimo saja ya kek sihir.."
" bletak '
lagi lagi Ki Tepus mengetuk jidat si bocah ,kali ini sambil berkata
" bocah setan..siapa itu kek sihir? siapa itu Bimo? lihat baik baik, wajah ganteng gini kok dibilang kakek sihir, dua hari kau pinsan aku yang telah menyelamatkan dan merawat mu tau.."
" ah..iya kah..?"
" lah iya lah...coba pelan pelan kamu ingat ingat lagi.."
bocah itu diam, otak nya mulai mengingat rentetan peristiwa yang dia alami, matanya basah, namun dia tidak menangis, dua tangan nya terkepal ..
" iya..aku ingat...iya aku ingat, maafkan aku kek.. terima kasih telah menyelamatkan kan aku.."
bocah itu ingin bangun , sedikit memaksakan diri, tubuhnya masih lemas dan terasa sakit semua, tapi dia ingin berlutut pada orang tua yang menyelamatkan hidup nya.
" sudah ...sudah jangan bangun dulu, berbaring saja, minum lagi obat mu, semoga tiga hari lagi kau pulih seperti sedia kala.."
" baik kek.."
bocah itu meminum obat yang disodorkan padanya tanpa ragu, rasa nya pahit , begitu sampai perut terasa dingin.
" bagus... Bagus, nah istirahat lah lagi.."
" terima kasih kakek..."
" ya..eh ngomong-ngomong siapa Bimo itu?"
" enggg anu kek..bimo nama kucing' ku..dia nakal kek, suka mencuri ikan ibu.."
" eh...semprul...!! Anak setan.."
":ya maaf kek.. kupikir kakek ..."bocah itu tak berani meneruskan ucapan nya, takut diketok lagi jidat nya.
" hahaha...ya..ya istirahat lagi sana aku keluar sebentar..
" iya kek..hoaaaaam" bocah itu menguap obat yang diminum nya mungkin mengandung obat tidur, dia bolak balik sebentar di atas bale bale ,mencari posisi yang enak , sebelum akhirnya kembali terlelap.
" ckkkk...anak luar biasa... sayang...sayang'
kakek itu melangkah keluar kamar kemudian menutup pintunya, diluar sudah ada seorang murid wanita yang menunggu nya
" Dia sudah sadar, tolong kamu rawat dia baik baik Ratna,minum kan obat nya satu hari 1x saja,aku pergi dulu , mungkin tiga harian baru kembali..ingat..jangan sampai terlupa"
" iya ki..oh iya siapa nama anak itu ?"
Ki Tepus menekuk jidatnya dia baru ingat .
" aish...setan kecil itu ..aku lupa menanyakan nama nya..!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!