Seorang dokter muda baru saja keluar dari Ruang Ugd, setelah menangani pasien tabrakan beruntun, Dokter tersebut melepas master dan mengucir rambutnya asal, yang menambah kecantikannya.
Dokter Ayra Khansa Adiba atau kerap dipanggil dokter Ayra, dokter dengan paras cantik, kulit putih bersih, serta hidung yang mancung menambah kecantikannya, dengan tinggi 170 dan body gols,membuat dirinya di incar oleh banyak orang.
" Nih minum dulu capek kan!." Seseorang menyodorkan sebotol air mineral dingin di hadapan Ayra.
Ayra menoleh ke samping melihat sang kekasih yang juga Dokter di tempat ia bekerja.
" sayang" pekik Nara.
"nih minum dulu, biar segar dari pagi kan kamu belom istirahat " ujar Dokter Lucas kekasih Ayra.
Ayra mengambil botol tersebut dan meneguknya hingga tersisa setengah botol.
" capek ?" tanya Dokter Lucas.
" capek mah iya, tapi mau gimana lagi,memang pekerjaan kita, banyak yang bergantung pada kota jadi kita harus kuat" jawab Ayra sambil berdiri.
" pintar dech pacar aku, jadi makin sayang, weekend aku bakal ajak kamu ke mana pun yang kamu mau dech, buat hadiah karena sudah bertahan sampai sejauh ini" ujar Dokter Lucas.
Ayra tampak berfikir sejenak " yahh gak bisa sayang, sabtu toko lagi dapet pesanan dari pondok As- salam untuk pengajian Akbar ,terus minggunya aku ada jobb make up di bogor"
" Beb kamu masih ambil jobb make up?" tanya Lucas.
" Iya sayang, soalnya lumayan kan buat tambah- tambah bayar sewa ruko dan gaji karyawan toko" jawab Ayra.
Lucas menghela nafas panjang, sejujurnya ia ingin sekali membantu sang kekasih namun selalu saja di tolak oleh Ayra, dengan Alasan ia masih mampu untuk mencari sendiri.
" Beb jangan terlalu keras buat diri kamu, kamu dokter lho beb, banyak orang yang bergantung sama kamu" Ujar Lucas
" Iya beb, aku tau kamu tenang saja ,aku masih kuat kok, aku tau kapasitas diri aku, jadi kamu ndak usah khawatir, kalau begitu aku balik ke ruangan aku bentar yaa mau meregangkan otot- otot" Ayra kemudia berjalan mendahului sang kekasih.
" kamu sudah makan beb?" tanya Lucas sedikit berteriak karena jarak keduanya sudah lumayan jauh.
Ayra menggelengkan kepalanya dan berbalik arah saat ada di depan lift, kemudian ia masuk dan melambaikan tangan ke arah sang kekasih.
" Dia beda dari yang lain, tidak pantang menyerah, pekerja keras dan tangung jawab, memang Best cewek lo" ujar salah seorang dokter dari arah belakang Lucas.
" emang gak salah pilih gue, tapi gue juga kasian sama dia, harus banting tulang untuk dirinya sendiri" jawab Lucas ketika melihat temannya yaitu Doktet Adi.
" buru di kawinin bro keburu di lamar orang" saran Dokter Adi.
" maunya begitu, tapi lu tau sendirikan tembok kita tinggi" Sahut Lucas.
" makanya log in, biar tidak mangu, cerita kita sulit di cerna tak lagi sama arah kiblatnya" sarkas Dokter Adi kemudian menyayikan bait lagu,yang sedang viral.
Lucas mengikuti Dokter Adi, kemudian memukul bahu Dokter Adi,bukannya takut dokter Adi semakin mengejek Lucas.
" cerita kita sulit di cerna tak lagi sama cara berdoa" Lucas kembali memukul Dokter Adi.
...****************...
Sedangkan di pesantren As - Salam kini semua santri sedang sibuk untuk mempersiapkan acara Haul.
Pesantren modern dengan gaya bangunan megah dan elegan ini, memiliki ribuan santri yang di pimpin langsung oleh kiyai Idris, yang memiliki dua anak laki- laki yang juga membangun pesantren di Jawa tengah dan Jawa Timur.
Beliau kini di bantu oleh cucu laki- lakinya yang bernama Chairil Rafai Alfarezeel atau yang lebih di kenal dengan Gus Al.
Terkenal dengan ketampanan dan juga ke kepintarannya Gus Al banyak di kagumi oleh para santri dari pesantren sang kakek maupun pesantren Ayahnya di Jawa tengah.
Banyak juga para kiyai yang melamarnya untuk menikah dengan putrinya, namun selalu saja di tolak oleh Gus Al, karena ia sudah memiliki tambatan hatinya.
" Al, Jiddah minta tolong kamu ke Aka Bakery buat tambah pesan kue, buat besok" Ujar Wanita tua yang umurnya sekitar 69 tahun.
"Baik Jiddah nanti Al, kesana untuk pesannya apa saja yang mau di tambah biar Al catat" ujar Gus Al.
" ini sudah Jiddah catat, nanti kalau ketemu dengan Nak Ayra, sampaikan undangan Haul ini untuk dia yaa".ujar Jiddah Sitti memberikan undangan khusus untuk tamu, dan juga kertas berisi list.
" baik Jiddah, kalau begitu Al pergi dulu yaa, Assalamualaikum " Gus Al kemudian berpamitan kepada Jiddah Siti.
Saat di depan gang pesantren,ia melihat dua orang wanita yang cukup Familiar untuknya, ia kemudian menghentikan mobilnya di depan dua orang tersebut.
Gus kemudian membuka kaca mobilnya dan menyapa dua orang tersebut "Assalamualaikum Ning Naura, Ustadzah Aisha"
Dua perempuan pun tersentak saat mengetahui yang di dalam mobil adalah Gus Al, " Waalaikumsalam gus" jawab keduanya kemudian menundukan kepalanya.
" kalian sedang apa di sini?" tanya Gus Al.
" kita sedang menunggu angkut Gus, ingin ke swalayan ada barang pribadi yang harus di beli" Jawab perempuan berjilbab Pink tersebut.
" kalau begitu bareng saya saja, saya ingin ke toko Aka Bakery, bukannya dekat situ juga ada swalayan" ajak Gus Al.
" Tidak usah Gus, takut merepotkan" tolak Wanita bernama Naura.
" Tidak, lagian juga searah, naiklah" pinta Gus Al.
Kedua perempuan tersebut saling memandang satu sama lain,hingga akhirnya Naura mengangukan kepalanya.
"Baik gus, jika tidak merepotkan" ujar Naura.
" kalau begitu Silahkan naik " pinta Gus Al pada kedua Wanita tersebut.
Ning Naura dan Ustdazah Aisha naik ke mobil Gus Al, mereka berdua duduk di bagian belakang.
Jarak dari pesantren ke tempat tujuan cukup Jauh, lama dengan kehening di dalam mobil,akhirnya Gus Al berani membuka suara.
" Maaf Ning Naura, saya mau tanya boleh?" tanya Gus Al, masih dengan Nada datar.
" apa saya boleh sohwan ke tempat Kiyai Luqma setelah acara haul selesai?" imbuh Gus Al.
Naura dan juga Ustdzah Aisha saling bertukar pandang, mereka paham arah pembicaraan Gus Al.
" kenapa harus ijin dulu gus,ke saya?" tanya Ning Naura.
" saya ingin sekalian melamar Ning Naura untuk menjadi istri saya" jawab Gus Al yakin.
Ning Naura tampak terkejut dengan jawaban Gus Al yang ingin melamarnya, Gus yang terkenal dengan sikap tegas dan dingin itu, tiba- tiba ingin melamarnya.
" ah ... hmm... bo - boleh Gus, jika niat baik gus begitu, tapi saya ikut keputusan Abi" jawab Naura tampak gugup.
" baik Ning, InsyaAllah seminggu setelah acara Haul saya ke rumah Kiyai Luqman" sahut Gus Al
Setelah pembicaraan tersebut hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka, hingga akhirnya tiba di depan toko sederhana,namun tampak ramai.
" saya ke dalam dulu, baru saya antar kalian" Ujar Gus Al kemudian, keluar dari dalam Mobil.
Setelah kepergian Gus Al, Naura tampak sekali gelisah.
" Aduh gimana ini sha?" tanya Naura.
" aduh saya juga bingung Ning, tapi Ning hebat lho bisa membuat Gus Al jatuh cinta" sarkar Aisha.
" hebat ndasmu itu" sahut Naura.
Naura kemudian memalingkan wajahnya keluar jendela, dan mendapati seorang perempuan yang familiar baginya, baru saja turun dari mobil dengan peremuan, rambut panjang yang di ikat ponitel dengan rok panjang dan juga kemeja pendek dan juga menentang jas Putih.
Naura segera turun untuk memastikan, perempuan itu.
" Ayra"
" Kak Naura" gumam Ayra ketika melihat seseorang yang memanggilnya tadi.
Ayra pun berhenti, melihat Naura maju menghampirinya, dengan tatapan tidak suka, dan sinis, ia harus bersikap ramah kepada kakak tirinya.
" Wah lama tak jumpa yaa,sudah semakin sukses saja kamu,setelah menikmati harta Umi dan Abi" sinis Naura.
Ayra tersenyum smirk seakan tau apa yang akan di katakan oleh kakak tirinya tersebut.
" saya tidak memaksa orang tua anda atau ayah saya, untuk membiayai kuliah saya, dan asal anda tau Abi anda yang anda banggakan itu, adalah AYAH KANDUNG SAYA" jawab Ayra kenakan kata ayah kandung.
Ayra yang tampak lelah pun memilih untuk tak memedulikan keberadaan, kakak tirinya ia berjalan ke arah toko, namun saat tepat di samping Naura ia membisikan sesuatu.
" saya tidak mau berkurang budi pada kalian, jadi semua biaya kuliah saya akan saya ganti, tapi saya perlu waktu, tenang saja saya bukan orang yang suka ingkar janji" bisik Ayra, kemudian berlalu begitu saja.
" Sial dia sudah berani mengancam" gerutu Naura dari dalam hatinya.
Sedangkan di dalam Ayra langsung naik ke atas di ruko itu juga ia, gunakan sebagai tempat tinggal.
Sedangkan Gus setelah selesai dengan urusan kue nya , ia mengantar Ning Naura dan Ustdazah Aisha di swalayan terdekat.
" Maaf saya tidak bisa mengantarkan kalian pulang, karena saya ada rapat di rumah sakit" ucap Gus Al ketika mereka sampai di depan Swalayan terdekat.
" tidak apa- apa Gus, kami malah berterima kasih sudah di beri tumpangan" jawab Naura.
" Sekali lagi terima kasih Gus, kami permisi terlebih dahulu, Assalamualaikum " pamit Naura dan juga Aisha.
Sedangkan Gus Al, melesat ke rumah sakit yang ia dirikan atas jerih payahnya.
" Selamat sore pak Al" sapa Satpam rumah sakit saat membukakan pintu mobil untuk tuanya.
" Sore pak, gimana ada kendala hari ini pak?" tanya Gus Al basa basi.
" aman terkendali pak" jawab Satpam tersebut.
" baik kalau begitu saya masuk dulu pak" pamit Gus Al kemudian masuk ke dalam rumah sakit.
Gus Al kemudian berjalan menuju ke arah ruangnya, di depan ruangnya sudah menunggu pak Kelvin Hrd rumah sakit Good Living Hospital milik Gus Al.
" Selamat sore pak Kelvin maaf jika saya terlambat" ucap Al.
" tidak apa- apa Pak, saya juga baru tiba." balas Pak Kelvin.
" kalau begitu Silahkan masuk pak" Al mempersilahkan Pak Kelvin untuk masuk.
Al kemudian duduk di kursi kebanggannya,dan di hadapnya terdapat Pak Kelvin.
" Jadi bagaimana pak?" tanya Al.
" Kami sudah survei di beberapa rumah sakit pak, dan ada beberapa kandidat dan berbagai prestasinya, saya juga perlu pendapat anda, selaku pemilik rumah sakit" jawab Pak Kelvin menyerahkan Map warna merah pada Alfarezeel.
" Baik pak saya akan mempelajari dulu dan nanti keputusannya saya sampaikan ke anda" sahut Alfarezeel .
" Oh yaa pak kelvin, biasa hari minggu ibadah di pagi, siang atau sore hari yaa pak?" tanya Alfarezeel dengan nada sedikit pelan.
" pagi pak, ada apa ya pak?" timpal Pak Kelvin.
" begini pak, minggu besok itu ada meeting dengan Rumah sakit As - Syifa milik abah, yang seharusnya Senin saya majukan jadi Minggu, karena kita butuh dokter segera, tapi saya harus mengisi Haul di pondok, apakah anda bisa menggantikan saya? nanti anda bertemu dengan pak Wicaksana Kepala rumah sakit As- Syifa"
Pak Kelvin tampak berfikir, Alfarezeel pun membuat penawaran, agar Pak Kelvin mau menggantikannya. " Saya akan memberi anda bonus dan mengganti hari libur anda, anda bisa menemui pak Wicaksana setelah anda, melakukan ibadah minggu anda"
Pak Kelvin mengagukan kepalanya " untuk bonus tidak perlu pak, saya ikhlas menggantikan Bapak, tapi untuk libur boleh saya ambil, karena saya ada janji dengan anak saya untuk berlibur ke puncak weekend ini"
Alfarezeel tersenyum mendengarkan jawaban pak Kelvin " saya akan menyewakan Villa untuk bapak,dan keluarga berlibur di hari senin hingga kamis, sebagai gantinya"
Pak Kelvin tersenyum, ia merasa senang dengan Bos nya, selain menghargai waktu, dia juga seorang yang pengertian, di balik sikap tegas dan dinginnya. " Terima kasih pak"
" Sama- sama, silahkan anda bisa keluar pak, dan saya minta tolong panggilkan Dokter Zahira"
" Baik pak Al, kalau begitu saya permisi" Pak Kelvin kemudian berlalu keluar.
Tak selang berapa lama ruangan milik Alfarezeel di buka secara paksa oleh Dokter muda yang mengenakan Jilbab khaki, kemeja coklat serta rok yang senada dengan Jilbabnya.
Alfarezeel menoleh ke arah pintu yang memperlihatkan Dokter tersebut tampak sedang badmood.
" Astagfirullah dek, bisa pelan gak nutup pintunya? udah kayak mau ngelabrak aja" tegur Alfarezeel.
" lagian kakak, ngapain sih panggil- panggil kan aku mau pulang, capek" keluh Dokter bername tag Zahira Ameria tersebut.
Alfarezeel mengeluarkan dompet dan menyerahkan Black card miliknya kepada sang adik, " tolong belikan cincin untuk Ning Naura, kakak berniat melamarnya minggu depan, dan kamu bisa beli apapun yang kamu mau"
Zahira tampak terkejut dengan ucapan Kakaknya tersebut " Seriously, kakak sudah fikir baik- baik?" tanya Zahira.
" memang kenapa, kakak sudah berfikir matang, kita sudah tau keluarganya, kita tau kepribadianya seperti apa,kenapa kami tampak tidak setuju?" balas Alfarezeel.
" Tapi kak, belom tentu yang kita lihat itu seperti apa yang kebenarannya, kakak gak mau coba mengenal dia dulu, etlis taaruf dulu lah, jangan terlalu terobsesi"
" kamu sepertinya tidak suka dengan Ning Naura yaa, atau kamu ada dendam pribadi dengannya?" Alfarezeel bertanya dengan nada introgasi.
" serah kakak lah, tapi aku gak mau di minta i tolong sama kakak, bye Assalamualaikum " Zahira pergi begitu saja.
brakkkk
Keesokan harinya, Ayra sedari jan 3 pagi tadi sudah berkutat di dapur kesayanganya di bantu oleh dua pegawainya yang ia minta lembur.
" mb maaf yaa mb jadi lembur"ujar Ayra pada kedua karyawannya.
" gapapa mb, kita malah seneng kok kalau toko banyak pesanan iyakan Ris!" Jawab salah satu karyawanya bernama Farah.
" Iya mb, oh yaa mb, mb gak mau pindah ke ruko yang lebih besar lagi mb? di lihat dan di amati pelanggan kita semakin banyak mb" sahut Rissa.
" aduh kalau buat pindah belom bisa mb, lagi ngumpulin uang dulu buat lainnya" jawab Ayra.
" buat nikah sama Mas Lucas yaa mb" frontal Rissa.
Namun Ayra hanya tertawa, bila di ingat ia sudah pacaran dengan Lucas cukup lama, namun obrolan untuk kejenjang lebih serius belom terfikirkan, karena perbedaan di antara mereka.
Adzan shubuh telag berkumandang,pesanan yang Ayra buat baru setengah, ia pun meminta kedua pegawainya untuk istirahat terlebih dahulu.
Setelah sholat shubuh Ayra lanjut mengerjakan pesanannya, hingga pukul dua belas, semua pesanan sudah siap, Ayra pun segera beranjak, dan toko Ayra pun sudah buka sejak tadi pukul delapan.
" mb minta tolong packing bentar ya mb,aku mau ke atas dulu mandi siap- siap mau pesananya Nyai Siti" Ayra meminta tolong pada pegawainya.
" Iya mb" jawab Rissa.
" oh yaa Mb farah, nanti kalau Lucas kesini bilangin aku lagi siap- siap gitu yaa" imbuh Ayra sebelum beranjak.
" okay mb"
Ayra kemudian merebahkan sebentar tubuhnya yang sangat amat lelah itu, ia kemudian memeriksa bookingan make up besok untuk acara .
" wahh lumayan juga 3 pengantin dalam sehari" gumam Ayra ketika melihat schedule nya.
" Sehat- sehat dech badan, supaya bisa bayar semuanya" gumam Ayra kemudian beranjak ke kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandinya kini ia sudah siap dengan kemeja panjang dan juga rok dengan warna yang sangat cocok saat di perpadukan, dengan rambut panjang yang ia catok bergelombang membuat kecantikan Ayra bertambah berkali- kali lipat.
Ayra kemudian turun,pemandangan yang ia suka pengunjung tokonya begitu banyak, dan senang saat memilih roti- roti di tokonya.
" hai pak, saya tidak mampu membayar anda, jika anda terus disini" gurau Ayra ketika melihat Lucas menjadi kasir dadakan di tokonya.
" ini barangnya dan ini kembaliannya, terima kasih sudah berbelanja di Aka Bakery semoga anda puas, dan kembali lagi yaa bu"
Ayra tertawa melihat Lucas yang biasanya begitu dingin saat di rumah sakit ,kini berubah ramah melayani ibu- ibu yang berbelanja.
" kalau mas kasirnya sehari tiga kali juga saya mau balik kesini mas" goda ibu- ibu berumur sekitar 40 tahun.
" Maaf bu saya sudah punya pacar, ini pacar saya" Lucas kemudian menarik Ayra dan merangkulnya.
Ibu itu pun pergi begitu saja, saat ibu itu pergi tawa Ayra benar- benar pecah.
" ketawa kamu beb" Lucas kesal melihat Ayra yang menertawakan dirinya.
" lucu beb"
Lucas kemudian menyerahkan kasir pada Farah, kemudian menarik Ayra kedalam mobil, Ayra masih saja menertawakan sang kekasih.
" ihh udah ihh kamu mah, seneng liat aku di godain ibu- ibu" Lucas melihat tangany di depan Dada dan mengerucutkan bibirnya.
Ayra melihat itu semakin gemas dengan sang kekasih " uluh- uluh bayi gedenya ngambek"
" udah ihh, jadi nganter pesanan gak nih kita?" Lucas mulai menyalakan mesin mobilnya.
" Iya iya, ayo keburu telat kita" jawab Ayra kemudian memasang sabuk pengaman dan mereka meluncur ke tempat tujuan.
Sedangkan di pesantren As Salam kini semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan masing- masing.
" Lee tolong nanti kalau kue nya datang,sebagian tolong di suguhkan ke dapur yaa" pinta Nyai Siti pada Alfarezeel.
" iyaa jiddah, kalau gitu Al ke depan dulu yaa, bantuin santri nyusun, panggung" pamit Alfarezeel.
Namun di ambang pintu ia berpapasan dengan sang adik yang baru saja pulang dari jaga.
" Assalamualaikum jiddah, yuhuuu kue Aka bakery i'm coming " Zahira gadis yang di bilang tak punya rasa lelah.
Alfarezeel menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik, yang terlalu bar- bar.
" Masuk rumah tuh salam zahira" tegur Alfarezeel.
" hello kakak ku yang kayak kanebo kering, apakah anda tuli atau pura- pura tidak dengar, tadi adik mu yang paling cantik ini sudah salam yaa"
" Iyakan jiddah, zahira sudah salamkan?" ujar Zahira mencari pembelaan.
Tiba- tiba sepasang orang dengan membawa banyak kardus datang, seorang perempuan mengenakan rok dan kemeja sepadan dan juga jilbab yang hanya di kaitkan asal, dan juga seorang pria mengenakan kaos polos serta celana panjang, mengucap salam memecah berdebatan antara adik dan kakak tersebut.
" Assalamualaikum "
Alfarezeel pun keluar untuk menemui tamu yang datang ," Waalaikumsalam "
Ayra memandang ke depan tak asing baginya lelaki yang di hadapnya kini sekarang, namun ia lupa bertemu dimana dengan lelaki tersebut.
" Maaf, saya mau antar pesanan kue Bu Nyai Siti dari Aka bakerry" ucap Ayra dengan sopan.
Alfarezeel pun mempersilahkan Ayra dan Lucas untuk masuk ke ndalem, " ohh iyaa mb Silahkan langsung masuk saja"
"Beb kamu masuk dulu, biar aku ambil yang masih di mobil" ujar Lucas.
Alfarezeel yang mendengar itu berniat membantu membawa plastik yang ada di tanan Lucas, " biar ini saya yang bawa mas? apa masih banyak? "
" masih ada 6 kantong lagi mas" jawab Lucas.
" nanti minta tolong sama santri saja mas, biar tidak bolak balik" balas Alfarezeel.
" baik mass"
" mari mb, sekalian mau melunasi pembayaran yang kurang kemarin" Alfarezeel mempersilhkan Ayra untuk masuk ke ndalem.
Alfarezeel kemudian membawa kantong ke dalam, namun sebelum itu ia mempersilahkan Ayra untuk duduk " Silahkan duduk"
Ayra mengeryitkan dahinya karena sedari tadi Alfarezeel memang terlihat ramah namun ada kesan dingin di nada suaranya.
" ahh bodi amat lah, emang kayak gitu kali orangnya" gumam Ayra dalam hatinya.
Tak selang berapa lama Lucas masuk dengan beberapa santri dan Alfarezeel , keluar dari arah dalam " langsung bawa ke dapur saja Kang" Pinta Alfarezeel pada beberapa santri tersebut.
" Sebentar yaa mb, mas saya ambilkan uangnya terlebih dahulu" ujar Alfarezeel.
" Iya mas"
Sedangkan Zahira kini menikmati kue yang baru saja tiba di samping ada jiddah, saat sedang menikmati kue ia melihat mb ndalem membawa dua gelas berisi teh hangat.
" ohh mb tau aja aku butuh minum" ujar Zahira ingin mengambil salah satu gelas, namun belom sempat mengambil tangannya sudah di pukul oleh Bu Nyai Siti.
" Itu buat tamu sana bikin sendiri" ujar Bu Nyai Siti.
" yahh, ehh mb aku yang antar saja, tapi aku minta tolong buatkan es teh yaa mb" ujar Zahira kemudian membawa nampan, dan di susul oleh Bu Nyai Siti.
Sesampainya di ruang tamu,Zahira tampak memperhatikan tamu, yang mungkin ia kenal, baru saat Bu Nyai Siti menyebut nama Ayra.
" OH MY GOD"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!