NovelToon NovelToon

Terjerat Pesona CEO Dingin

1

Seorang gadis bernama Ayunda Anindita hidup seorang diri di sebuah desa terpencil di pinggiran kota Bandung. Ayunda seorang gadis cantik dan baik hati berusia 18 tahun. Semasa sekolah Ayunda adalah sosok yang sangat pintar, ramah,ceria,cantik dan banyak yang suka dengannya. Tapi dia selalu menghindar dan tak mau memiliki hubungan dengan lawan jenis karena dia hanya ingin fokus belajar dan membuat kedua orang tuanya bangga. Suatu hari, saat Ayunda sedang sekolah dia mendapat kabar dari bibinya bahwa Ibu dan ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Hal itu membuat Ayunda sangat sedih dan merasa sangat kehilangan.Setelah itu Ayunda menjadi orang yang lebih pendiam.Setelah kepergian orang tuanya membuat Ayunda hidup seorang diri dengan kehidupan sederhana dan menjadi seorang penjahit yang sudah memiliki pelanggan sendiri karena dia mempunyai bakat mendesain baju dan jahitan nya juga rapi dan sangat bagus.

Meski begitu, hidupnya tidak sebahagia itu untuk ukuran seorang gadis sebatang kara. Ia mempunyai bibi dan saudara yang begitu iri dan kejam terhadapnya. Bibi Yanti dan Eka adalah orang yang selalu meminta uang kepada Ayunda dari uang menjahit nya. Selain itu Eka juga sering mengambil baju hasil jahitan nya dan dipakai tanpa mau membayarnya. Jika Ayunda tidak mau menuruti keinginannya atau bibinya pasti mereka akan memarahi dan memukuli Ayunda tanpa belas kasih. Beruntung Ayunda memiliki seorang sahabat bernama Siska yang sangat baik padanya. Dia yang selalu baik terhadap Ayunda dan selalu membantu Ayunda saat dia sedang butuh bantuan dan selalu membantu Ayunda dalam menjahit atau membeli bahan kain dan bahan untuk menjahit lainnya. Ayunda begitu rajin menjahit dan membuat desain karena dia mempunyai impian suatu saat bisa membuka butik sendiri dan menyalurkan bakatnya mendesain dan menjahit. Selain itu ia juga ingin membantu orang - orang yang tak mampu untuk menjadi karyawannya di butik nya kelak. Suatu hari saat Ayunda sedang menjahit baju milik tetangganya, datang ibu - ibu menaiki mobil. Mobil itu terbilang mewah saat berada di kawasan tempat tinggal Ayunda yang memang berada di desa pinggiran kota Bandung. Saat ibu itu turun dari mobil dan menuju ke kediamannya. Ayunda segera keluar rumah dan menyambut kedatangan ibu tersebut. Ibu itu bernama Meta dan berniat untuk memesan baju dalam jumlah banyak untuk seragam salah satu pabriknya di Bandung. Tentu saja hal itu membuat Ayunda sangat senang dan berterima kasih karena sudah mempercayakan kesempatan ini pada Ayunda. Ibu tersebut juga memberi sejumlah untuk uang muka pesanan tersebut. Setelah kepergian ibu Meta kemudian Ayunda mengambil ponselnya dan menghubungi nomor sahabatnya, Siska.

Setelah beberapa saat menghubungi akhirnya suara Siska menyahut dari seberang sana.

"Hallo assalamualaikum" ucap Siska dari seberang.

"Waalaikumsalam Sis, apa kamu besuk ada acara?"tanya Ayunda.

"Tidak Yun, ada apa. Ada yang bisa saya bantu." ucap Siska.

"Aku ingin minta tolong sama kamu untuk temenin aku ke kota untuk beli kain dan bahan menjahit. Aku mendapat orderan banyak dari seseorang untuk membuat seragam untuk pabrik ibu Meta, Sis."ucap Ayunda.

"Wah, selamat ya Yun, aku yakin kamu bakal jadi orang yang sukses karena memang hasil jahitan kamu itu bagus dan rapi banget. Pasti banyak yang suka sama hasil jahitan kamu. Apalagi kalau lihat desain kamu."ujar Siska.

"Terima kasih ya sis, kamu selalu suport aku dan selalu ada buat aku saat aku butuh bantuan." tutur Ayunda.

"Sama sama Yun, aku juga seneng bisa bantu kamu."ucap Siska.

"Oke besuk aku ke rumah kamu ya Sis, kita berangkat pagi biar nanti sampai sana tidak kesiangan."tutur Ayunda.

"Siap, sampai juga besok." Siska.

***

Keesokan harinya, 

Ayunda mendatangi kediaman Siska. Setelah beberapa saat mengetuk pintu akhirnya pintu terbuka dan yang menyambut kedatangannya adalah ibunya Siska, ibu Rita.

"Assalamu'alaikum mama, bagaimana kabar?"Sapa Ayunda.

"Alhamdulillah mama baik Ayunda, kamu sendiri bagaimana kabarnya sudah lama sekali tidak main kerumah?"timpal mama Rita.

"Alhamdulillah Ayunda juga baik ma, maaf ma Yunda akhir - akhir ini sangat sibuk. Alhamdulillah banyak pesanan dan jahitan. Ini juga rencana mau ajak Siska buat beli kain dan bahan menjahit ma."ujar Ayunda.

"Syukurnya kalau begitu nak, Siska sedang siap - siap, mama bikinin kamu minum dulu ya sambil nunggu Siska selesai."

"Terima kasih ya ma, maaf merepotkan."

"Tidak repot kok hanya bikin minuman saja, tunggu sebentar ya. Kamu duduk saja dulu."

Setelah beberapa saat menunggu mama Rita datang dengan membawa 1 gelas es teh yang nampak segar.

"Diminum dulu Yun, Siska memang suka lama kalau mandi dan dandan."

"Terima kasih ma, tidak apa - apa kok ma. Aku aja yang datangnya kepagian."ujar Ayunda.

"Hai Ayunda.."sapa Siska tiba - tiba.

"Maaf ya lama menunggu, biasa harus tampil cantik kalau mau ke kota."lanjut Siska lagi.

"Hai Siska, kamu terlihat cantik sekali."ucap Ayunda.

Saat ini memang Siska tampil beda dengan menggunakan dress selutut motif bunga dengan lengan pendek, menggunakan make up sedikit tebal dan menggunakan tas selempang dan sepatu flat shoes.

Sedangkan Ayunda menggunakan blouse dan celana panjang yang dipandu dengan sepatu kets. Wajahnya dihiasi dengan make up tipis tetapi tetap terlihat cantik, manis dan natural.

"Yuk kita berangkat sekarang sebelum makin siang."ucap Siska.

"Yuk..."sahut Ayunda.

"Kita pamit dulu ya ma, Assalam'alaikum."pamit Ayunda dan Siska bersamaan.

"Ya hati hati dijalan.. waalaikumsalam."sahut mama Rita.

Kemudian Siska dan Ayunda ke kota dengan menaiki mobil Siska. Meskipun mobil itu terbilang biasa tapi masih bagus jika untuk bepergian ke kampus atau untuk sekedar jalan - jalan. Sedangkan Ayunda sendiri hanya mempunyai sepeda motor matic yang hanya digunakan untuk mengantarkan pesanan jahitan atau sekedar belanja ke supermarket terdekat.

Sesampainya di kota Ayunda dan Siska segera menuju ke sebuah toko bahan yang terkenal lengkap dan kualitas terbaik. Setelah mendapatkan semua yang dibutuhkan Ayunda mengajakan Siska untuk makan siang terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.

Saat sedang menunggu pesanan, dari arah masuk restoran dia melihat seseorang yang ia kenal. Semakin masuk kedalam orang tersebut menghampiri ke mejanya.

"Wow, ada orang kampung yang sedang mencoba makan enak di kota nih."ucap Eka.

"Bukanya kamu juga orang kamu ka, kenapa sok sokan jadi orang kota."sahut Siska.

"Berani ya kamu bilang kaya gitu sama aku."balas Eka marah.

"Kenapa harus marah kalau memang itu kenyataanya."jawab Siska lagi.

"Udah lah Sis, gak usah ditanggapi lagi."ujar Ayunda.

"Mending kamu pergi daripada bikin ribut disini Eka."ucap Ayunda.

"Awas nanti aku bilangin sama mama kalau kamu hambur - hamburin uang dengan makan enak disini."balas Eka sengit.

2

Ayunda dan Siska sampai dirumah pukul 7 malam. Setelah Siska mengantarkan Ayunda dan menurunkan semua belanjaan yang tadi dibeli, ia pulang kerumahnya jam 8 malam. Baru saja menutup pintu sudah ada yang mengetuk pintu lagi. Dengan enggan Ayunda kembali membuka pintu dan menemukan bibi serta Eka yang berkunjung.

"Kalian ngapain malam malam kesini?"tanya Ayunda.

Bukanya menjawab bi Yati justru bertanya kepada Ayunda dengan sinis.

"Dapat uang darimana kamu sampai bisa belanja sebanyak itu dan makan di restoran?"tanya bibi yanti.

"Itu urusan aku bi, bibi gak perlu ikut campur lagi dengan urusanku."jawab Ayunda sinis.

"Enak sekali kamu bicara seperti itu, ayah ibumu dulu selalu saja merepotkan aku dengan meminjam uang untuk biaya sekolah kamu." tutur Yati marah.

"Tapi kan itu sudah aku cicil saat bibi dan Eka selalu meminta uang sama aku bi, kenapa bibi masih saja mengganggu hidupku."balas ayunda.

"Uang segitu mana cukup buat ganti semua uang yang ibukku keluarkan Yunda, itu masih belum seberapa dengan kebaikan ibukku dulu. Kalau bukan karena ibukku yang meminjamkan uang untuk ibumu mana mungkin kamu bisa lulus sekolah."sungut Eka panjang lebar.

"Kita ini saudara kenapa kalian selalu mengungkit itu."ucap ayunda sedih.

"Kamu banyak pesenan baju rupanya, sini kasih bibi uangnya."pinta bibi Yati.

"Tapi bi, uangnya sudah aku pakai buat beli kain dan bahan lainya."kata Ayunda.

"Saya tidak perduli cepat kasih saya uang itu."ucap Yati marah.

"Sudah tidak ada lagi bi."balas Ayunda.

"Halah, Eka cepat kamu cari dompet si Ayunda." perintah Yati pada anaknya.

"Oke ma.."jawab Eka sambil tersenyum mengejek.

"Jangan Eka, jangan lancang kamu masuk kamar aku. Bibi aku mohon jangan lakukan ini padaku." tambah Ayunda sedih.

Bibi Yati hanya tersenyum smirk.

Eka kemudian datang dengan membawa dompet ayunda lalu diserahkan kepada ibunya.

"Ini bu dompet si Ayunda."kata Eka sambil menyerahkan dompet tersebut.

Senyum manis terukir diwajah bibi Yati saat melihat beberapa uang yang ada di dompet tersebut.

"Aku mohon jangan ambil uang itu bi, itu uang buat kehidupan aku sehari hari."mohon Ayunda pada bibi nya.

Namun yanti sama sekali tidak peduli dengan rengekan keponakannya, dia mengambil uang tersebut dan mengembalikan dompet kosong itu lagi kepada ayunda.

"Ini aku kembalikan lagi dompet kamu, aku juga tidak butuh dompet itu."kata Yati dengan pongahnya.

"Ayo Eka kita pulang, kita bisa belanja dan makan enak pakai uang ini."katanya sambil tertawa.

"Bye Ayunda.."ucap eka dengan melambaikan tangan mengejek.

Setelah kepergian mereka, Ayunda meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan.

"Kenapa bibi dan Eka jahat  padaku, apa salahku pada mereka."serunya dengan air mata yang mengalir begitu deras. Ayunda terus menangis sepanjang malam sampai ketiduran karena saking lelahnya menangis.

Pagi hari, 

Ayunda bangun saat mendengar adzan subuh berkumandang. Ayunda segera turun dari ranjang lalu menunaikan sholat subuh lanjut membaca al quran.

Setelah itu, Ayunda bergegas ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya sendiri.

Setelah membuat nasi goreng dengan telur ceplok, Ayunda kembali ke kamar untuk mandi setelah itu baru sarapan.

Setelah sarapan Ayunda melanjutkan perkerjaannya menjahit baju pesanan ibu Meta. Karena dia mendapat banyak pesanan dia meminta bantuan para tetangga untuk membantu memotong kain dan menjahit di bawah pengawasan Ayunda langsung.

1 minggu kemudian, 

Ibu Meta kembali mendatangi kediaman Ayunda untuk mengambil pesanan baju yang telah diselesaikan dengan baik dan rapi. Bu Meta melihat hasil jahitan dari Ayunda dan bu Meta sangat puas dan senang melihat hasil jahitan gadis cantik itu.

"Wow, ini sangat rapi dan bagus sekali Ayunda, kamu memang berbakat dalam menjahit, saya sangat puas dengan hasil jahitan mulai ini."ucap bu Meta memuji.

"Terima kasih bu, ibu sangat berlebihan. Saya hanya menggunakan mesin jahit biasa dalam menjahit baju - baju ibu."jawab Ayunda merendah.

"Baik lah, sepertinya saya bakal berlangganan denganmu karena saya sangat suka dengan hasilnya ini."tutur bu Meta lagi.

"Saya sangat berterima kasih bu, dengan senang hati saya menunggu orderan lagi dari ibu Meta." jawab Ayunda dengan wajah sumringah.

"Oke, kalau begitu saya pulang dulu, sekali lagi Terima kasih ya."pamit bu Meta.

"Iya bu silahkan, hati - hati dijalan."kata Ayunda lagi.

.

Di Jakarta 

Di sebuah perusahaan terbesar di Jakarta sedang terjadi perdebatan. Ceo bernama Nathan Januar, usia 25 tahun tengah marah dengan ayahnya karena menjodohkan dengan anak rekan kerjanya.

"Nath, paling tidak kamu berkenalan dulu dengan Elisa. Dia wanita yang baik, cantik dan mapan. Dia juga seorang model terkenal yang sedang naik daun."ucap daddy Surya, ayah Nathan.

"Tapi dad, aku bahkan belum pernah melihatnya. kenapa daddy dengan gampangnya memintaku bertunangan dengan wanita itu."jawab Nathan dengan kesal.

"Maka dari itu, kamu coba kenalan dulu dengan dia. Ajak dia makan malam trus ngobrol siapa tahu kalian cocok."balas daddy Surya lagi.

"Ah terserah daddy saja, tapi aku tidak mau dipaksa kalau saya tidak merasa cocok sama dia." ucap Nathan pasrah.

"Baiklah daddy akan aturkan jadwal kalian kapan bisa bertemu."ucapnya lagi dengan senyum cerah.

Nathan Januar seorang pria dengan usi 25 tahun. Pemuda muda yang telah menjadi ceo di sebuah perusahaan Januar Corp karena keinginan daddy Surya untuk segera membantu  mengembangkan bisnis dari pada foya - foya tidak jelas.

Nathan mempunyai tubuh yang dingin,atletis, tegak, wajah tampan dengan rahang tegas dan dada bidang yang membuat para wanita menjadi terpesona.

Tidak sedikit karyawan terpesona saat melihat kehadiran sangat CEO.

2 hari kemudian

Nathan benar benar menuruti keinginan daddy nya untuk membuatkan jadwal makan malam dengan anak teman rekannya, Elisa. Setelah masuk ke dalam restoran Nathan terlihat melihat ke kanan dan ke kiri guna mencari keberadaan Elisa. Setelah beberapa saat ia melihat seorang wanita cantik menggunakan dress selutut dengan tali spagetti di pundaknya.dengan make up agak tebal dengan bibir merah terang menyala. dia menyapa Nathan dengan senyum manis.

"Hai, Nathan. Senang akhirnya bisa bertemu denganmu."sapa Elisa dengan senyum tak pernah pudar.

"Hmmmmt,.." hanya gumaman itu yang keluar dari mulut pria tampan tersebut.

Elisa tampak terpengaruh dengan gumaman itu, dia tetap lanjut berbicara dengan ceria.

"Aku senang bisa bertemu denganmu langsung, ternyata aslinya lebih tampan dan gagah daripada foto yang diperlihatkan daddy ku."ucap Elisa ceria.

"Hm.. "Hanya itu yang keluar dari bibir pria tampan tersebut.

"Oke silahkan pesan makan atau minumnya Nath." ujarnya lagi.

"Aku tidak bisa lama lama disini. Saya sibuk permisi."kata Nathan tegas.

Lalu Nathan beranjak pergi. Tapi belum sempat dia melangkah suara Elisa kembali terdengar.

3

"Kamu mau kemana, makan malam kita sudah disiapkan oleh daddy kamu mau mengecewakan daddy ku dan daddy kamu juga."tanya Elisa merengut.

"Yang terpenting saya sudah mau datang kesini untuk menemui bukan, saya masih punya kesibukan lain."balas Nathan lagi.

Sambil berdiri Elisa menghampiri Nathan dan menyentuh pipi Nathan dengan lembut.

"Aku ini seorang model terkenal, seharusnya kamu bangga bisa makan malam denganku."ujar Elisa genit.

"Semua laki laki bahkan berlomba untuk bisa berkenalan denganku."tambahnya dengan sombong.

Nathan menghempaskan tangan lembut itu dari pipinya.

"Jangan pernah sentuh saya dengan tangan kotor mu itu."marah Nathan.

"Bahkan saya tak sudi menjalin hubungan dengan orang yang tak tahu sopan santun seperti mu." ucap Nathan tegas.

"Oke kita lihat saja nanti, bisa kah kamu lepas dariku tuan Nathan Januar."ucap Elisa dengan senyum liciknya.

Nathan melangkah keluar dari restoran menuju ke mobilnya. Sambil berjalan dia terus bergumam

"Bisa - bisanya daddy menjodohkan aku dengan wanita tak tahu diri seperti itu, apa daddy tidak mencari seluk beluk kehidupannya dulu sebelum berniat memperkenalkan denganku."sungut Nathan mengomel.

Sampai dirumah nathan disambut hangat oleh maminya yang sedang menonton TV di ruang tengah.

"Sayang, kamu sudah pulang. Bagaimana makan malamnya dengan Elisa."tanya ibu Risty, mami Nathan.

"Hmm.. Hanya itu yang keluar dari bibir nathan sambil menghampiri mami nya dan mencium pipi wanita paruh baya tersebut."

"Bagaimana Elisa cantik dan baik kan. Kamu senang bisa berkenalan dengan dia, tanya mami risty lagi."

"Aku gak mau melanjutkan perjodohan konyol ini mi,dia wanita yang bermuka dia, jawab Nathan. "

"tapi Nath, kamu bisa jalani dulu dengan dia siapa tahu setelah semakin mengenal kamu akan suka. Kamu gak mau kan buat daddy kamu marah kalau kamu tidak mau dijodohkan dengan dia." sambung mami Risty menasehati."

"Sudahlah mi, Nathan mau ke kamar. Nathan lelah sekali hari ini. Mau mandi lalu istirahat." jawab Nathan malas. "

"Ya, istirahatlah nak. "

***

Ayunda sedang menanam bunga bunga di depan rumanya karena memang dia tidak ada kerjaan menjahit. Selain menanam bunga, Yunda juga menyirami semua tanaman di depan rumahnya. Meski rumah Ayunda sederhana tapi terlihat sangat rapi dan bersih. Di depan rumah terdapat beberapa tanaman dan rumput hijau yang rapi. Selain itu juga ada gazebo kecil untuk sedekat duduk sembari menikmati udara sejuk di setiap pagi atau sore hari.

Setelah selesai menanam dan menyiram bunga Ayunda duduk di gazebo tersebut sambil melihat lihat taman kecil tersebut.

Senyum manis tertib diwajahnya saat melihat sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah Ayunda.

Setelah beberapa saat pintu mobil terbuka dan turunlah Siska dari dalam mobil tersebut.

"Hai Ayunda cantik.."sapa Siska dengan sumringah."

"Hai juga Siska bawel."balas Ayunda sambil tertawa."

"Apa sih aku gak bawel ya."sungut Siska cemberut. "

"Iya iya gak bawel, tapi Siska baik hati."ucapnya lagi. "

Siska hanya tersenyum menanggapi omongan sahabatnya itu.

"Kamu baru pulang kuliah."tanya Ayunda. "

"Iya nih, terus bete dirumah sendirian. mama aku lagi ada pengajian."jawab Siska.

"Bagaimana kalau hari ini kita jalan jalan ke alun - alun, mumpung cuaca cerah."tambah Siska lagi. "

"Hm.. Boleh, aku juga lagi gak ada kerjaan nih. Sebentar ya aku siap siap dulu."kata Ayunda. "

"Oke aku tunggu disini ya."

"Oke."

Setelah beberapa saat Ayunda keluar rumah dengan memakai baju santainya.

Mereka pun berangkat menggunakan mobil Siska.

***

Di alun alun

Suasana sangat ramai dengan banyak anak anak kecil berlarian kesana kemari. Karena cuaca memang sedang cerah makan banyak sekali para orang tua yang mengajak anaknya untuk bermain di alun alun bandung. Ayunda dan Siska berjalan jalan di area alun alun sambil mengobrol ringan. Setelah dirasa agak lelah mereka mencari kursi untuk mereka duduk.

Saat sudah menemukan kursi kosong Ayunda duduk sedangkan Siska pergi untuk membeli minuman dan cemilan untuk menemani mereka mengobrol.

Ayunda duduk sambil melihat sosial media di ponselnya sampai seseorang datang dan menyapanya.

"Ayunda.."sapa seseorang di depannya.

Ayunda yang merasa dipanggil segera menoleh dan melihat siapa yang datang.

"Eh.. Edo kamu disini juga, Hai."sapa balik Ayunda."

"Iya, aku lagi suntuk aja dirumah jadi jalan deh kesini. Kamu sama siapa."tanya Edo lagi."

"Aku sama siska. Tapi dia lagi beli minum dan cemilan." jawab Ayunda dengan lembut."

"Aku boleh duduk disini."tanya Edo ragu."

"Oh.. Silahkan.."balas Ayunda.

"Kamu apa kabar? Udah lama ya kita gak ketemu setelah lulus sekolah. Kamu tambah cantik aja." tutur Edo dengan tersenyum."

Dengan senyum manisnya Ayunda menjawab.

"Aku baik, tapi emang gak pernah keluar rumah. Aku kan gak lanjut kuliah tapi bikin usaha jahit dirumah. Alhamdulillah buat mencukupi kehidupanku. "

"Hm aku boleh minta nomor telfon kamu gak Yun."tanya Edo kikuk.

"boleh sini ponsel kamu biar aku catat."

Edo pun kemudian menyerahkan ponselnya untuk Ayunda.

Setelah beberapa saat Siska datang dengan tangan yang sudah penuh dengan minuman dan banyak cemilan. Dia juga merasa kaget karena ada Edo duduk di samping Ayunda. Mereka memang dulu satu sekolah saat SMA makanya Siska juga mengenal Edo.

"Edo apa kabar?"tanya Siska."

" baik Sis, kamu sendiri?"Tanya Edo balik.

"Aku juga baik, baru 2 bulan lulus SMA sekarang makin ganteng aja kamu."tutur Siska sambil tersenyum."

Edo hanya menanggapi dengan tertawa lebar.

"Ya sudah kalau gitu aku pergi dulu ya, kalian lanjut aja ngobrolnya."ujar Edo sambil berlalu.

***

Mereka memutuskan pulang saat jam sudah menunjukan pulang 8 malam. Sebelum pulang mereka sempat makan malam dulu di sebuah nasi goreng dipinggir jalan alun alun tersebut. Saat sampai rumah Ayunda membersihkan diri di kamar mandi lalu mengenakan baju tidur dan skin care nya. Sebelum tidur Ayunda menuju dapur untuk mengambil air minum untuk dibawa ke kamarnya.

Saat sampai di dapur dan membuka kulkasnya, ia merasa jika harus segera belanja kebutuhan bulanan karena memang kulkas nya sudah kosong. Ayunda berniat akan belanja ke supermarket esok hari.

***

Di Jakarta

Ruangan nathan di ketuk kemudian seseorang masuk dengan membawa beberpa berkas ditangannya. Seorang asisten sekaligus sahabat nathan datang dengan membawa setumpuk dokumen yang harus di tandatangani. Sambil menyerahkan dokumen tersebut dia berkata.

"Nath, besok ada kunjugan di anak perusahaan kita yang ada di Bandung."ujar Zaky,asisten Nathan.

"Oke kamu atur saja semuanya."jawab Nathan lagi.

"Siap kita berangkat jam 10 pagi."balas Zaky lagi."

"Hmm.." Hanya itu tanggapan Nathan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!