"Loe kenapa Un?" tanya Eca sambil menghempaskan bokong nya di sebuah kursi bersebelahan dengan Seruni sang sahabat tengah duduk termenung sendiri.
"Cuma itu cara kamu membalas budi keluarga kami Un" ucapan sang bibi selalu terngiang di benak Seruni
"Un......Seruni!" panggil Eca dengan nada sedikit membentak membuat Seruni tersadar dari lamunannya.
"Ya....kenapa Ca?" tanya Seruni kaget
"Loe kenap bengong gitu?"tanya balik Eca
"Gue di paksa nikah sama bik Uut"sahut Seruni pasrah
"Ha! Nikah!" teriak Eca membuat Seruni tertunduk malu pasalnya Eca tengah berteriak di kantin membuat banyak pasang mata memandang ke arah mereka.
"Ca....loe nggak lihat sikon deh,malu tau!" marah Seruni.
"Maaf Un,habis nya gue kaget banget sumpah! Kok tiba-tiba loe di paksa nikah?" tanya Eca dengan wajah manja nya.
Seruni menghela nafas berat.
"Gimana ceritanya loe bisa di paksa nikah Un, cerita dong"
"Bang Hendra menggadaikan rumah bik Uut dan sekarang rumah nya harus di sita Ca,gue pusing banget" jawab Seruni sambil memijat keningnya sendiri.
"Terus apa hubungannya sama loe di paksa nikah sekarang?" tanya Eca yang memang tidak mengerti.
"Gue di suruh nebus tu hutang Ca" jelas Seruni lagi
"Gue makin nggak ngerti deh Un, yang punya hutang Bang Hendra yang nebus loe dengan cara loe nikah sama Riko gitu?"
"Bukan sama Riko tapi sama pak Tejo juragan tanah di tempat gue tinggal" jelas Seruni
"Ha! Bukan sama Riko" teriak Eca lagi membuat Seruni menutup mulut sang sahabat nya ini.
"Hmmmmmppp"
"Kalau loe teriak lagi gue kirim loe ke kutub Utara"ancam Seruni sambil menarik tangan nya dari bibir Eca.
"Gila loe Un,kejam banget,loe mau sahabat loe yang cantik jelita ini hilang dari peredaran kampus"
"Habis nya loe ngeselin,gue cerita Ca,bukan becanda"
"Emangnya siapa yang bilang loe lagi becanda Un,gue juga serius"
"Mayang mana?"tanya Seruni tak melihat sahabat nya satu lagi.
"Bentar lagi juga ke sini,lagi ke perpus sebentar tugas nya belum kelar,tuh anak sibuk pacaran mulu sih"
"Gue bingung Ca"keluh Seruni
"Loe sudah ngomong sama Riko?"
"Sudah,dia bilang nggak bisa bantu apa-apa Ca"jawab Seruni pelan.
"Kenapa nggak nikah lari aja kalian Un?"
"Loe gila! Riko masih harus kuliah"
"Emang nya loe nggak harus kuliah"
"Tapi beda cerita Ca,gue tinggal di keluarga paman gue sedangkan Riko di keluarga kandung dan keluarga Riko juga ingin yang terbaik buat anak nya,Riko harus tamat kuliah dan jadi kebanggaan orang tua nya sedangkan gue,mau jadi kebanggaan siapa Ca" ujar Seruni mencoba menahan tangisnya.
"Ussttt....loe jangan ngomong gitu Un"
"Gue sendiri Ca,loe tau sendiri kan gue nggak punya keluarga selain paman Darma"isak Seruni membuat Eca menarik sahabat nya ini dan memeluk nya.
"Loe punya gue, punya mama Ningsih, keluarga gue keluarga loe juga Un,jangan nangis jelek tau!" hibur Eca.
"Gue pasti bantu loe Un,jangan sedih ya"lanjut Eca
"Gue nggak mau nikah sama bandot tua itu Ca apalagi jadi istri keempat"geleng Seruni
"Iya kita cari solusi nya Un, hutang nya berapa?" tanya Eca
"200 juta"
"Ha 200 juta,gila! Kok bisa sebanyak itu sih Un,gue rasa harga rumah paman loe juga nggak sampe segitu"
"Gue juga nggak tau Ca, semalam Bang Hendra minta tolong tebus rumah itu 200 juta kalau nggak gue harus nikah sama Pak Tejo"
"Tanggapan paman loe gimana?"
"Paman Darma marah Ca,tapi nggak bisa berbuat apa-apa, loe tau sendiri kan paman Darma sekarang sakit-sakitan, nggak bisa kerja lagi dan nggak mungkin juga paman Darma bisa nebus hutang sebanyak itu Ca"
"Tapi nggak adil Un, mereka kan punya anak perempuan Mbak Mila sama Sari,kenapa harus loe yang jadi korban,kenapa nggak mbak Mila atau Sari aja"
"Mbak Mila mau nikah akhir bulan ini sedangkan Sari sudah punya pacar"
"Nah apa beda sama loe juga sudah punya pacar Riko"
Seruni menghela nafas panjang dia bingung mau jawab apa lagi secara Eca juga tidak akan mengerti jika di jelaskan panjang lebar.
"Bik Uut minta ganti rugi karena udah besarin gue Ca dan dengan cara ini"terang Seruni lagi.
"Benar-benar gila tuh orang, selama ini kan loe nggak hanya ongkang-ongkang kaki di rumah mereka Un, nggak habis pikir gue sama mereka"kesal Eca
Eca mengambil ponselnya dan membuka M-banking.
"Cuma 50 juta lagi saldo gue"
"Nggak usah Ca, gue nggak mau nyusahin loe, mungkin memang ini jalan hidup gue Ca"
"Loe kaya' sama siapa aja Un,gue nggak rela loe nikah sama pak Tejo,Tejo itu! Kalau loe nikah gue siapa teman nya lagi Un"kesal Eca
"Tapi gue nggak akan bisa ganti Ca,loe tau sendiri gaji gue di kafe cuma tiga juga itu juga buat biaya hidup gue sama keluarga paman Darma"
"Jangan pikirin soal ganti Un yang terpenting loe nggak jadi nikah sama bandot tua itu, sebentar gue hubungi mas Raka dulu" Eca segera mencari nomor kakak lelaki nya tapi saat ingin memencet panggilan justru ponsel Eca berdering.
"Ya ma,kenapa?"
"Pulang Ca,mas mu lagi ada masalah"
"Kenapa ma?"
"Jangan banyak tanya,pulang sekarang!"ujar mama Ningsih dengan nada tinggi membuat Eca terkejut lalu mematikan ponselnya.
"Un,kaya' nya gue nggak bisa bantu loe sekarang Un,mas Raka ada masalah tapi gue janji bakalan bantuin loe nanti"
"Nggak papa Ca, pulang aja dulu keluarga loe lebih butuh loe Ca"
"Gue janji Un,loe jangan macem-macem ya, gue bakalan bantuin loe"ingat Eca dan diangguki Seruni sambil menitikkan air mata.
Eca segera berdiri lalu pergi meninggalkan Seruni.
"Ada apa sih ma,aku kan lagi kuliah malah di suruh pulang kata nya mama mau aku jadi anak pintar anak kebanggaan mama tapi kok di saat anak nya mau menuntut ilmu setinggi langit malah di suruh pulang kerumah" omel Eca saat masuk kedalam rumah
"Stttt......bawel! Mas kamu tuh pisah"
"Pisah gimana ma?" tanya Eca bingung mengalihkan pandangannya pada sang kakak yang tengah duduk termenung mengusap wajah nya kasar.
"Mas kamu cerai sama Tari"jelas mama Ningsih
"Cerai!" teriak Eca lalu berjalan cepat dan duduk di sebelah sang kakak.
"Kok bisa sih mas kamu cerai sama mbak Tari,gimana ceritanya?" tanya Eca penasaran
"Tari di jodohkan sama laki-laki lain oleh mama nya dek jadi mama nya minta mas buat talak dia"jawab Raka lemah
"Mbak Tari istri kamu loh mas kok malah di jodohkan sama lelaki lain? Terus kamu mau aja lagi di minta buat nalak mbak Tari, Kaya' drakor deh!"
"Dari dulu mama juga nggak suka besanan sama si Riris itu Ka,mama tau siapa mantan mertua mu itu dia matre!" kesal mama Ningsih
"Ma-"
"Apa? Kamu masih mau bela dia,masih mau milih dia dari pada mama mu ini,mama tau apa yang dia incar dari kamu itu Ka dan sekarang dia dapat mangsa baru jadi kamu di tinggal kan nya"
"Tapi mas Raka kan juga kaya raya ma,kalau masalah uang nggak bakalan terlantar mbak Tari" potong Eca
"Dia menuduh mas kamu mandul Ca, pernikahan mereka sudah tiga tahun tapi tak di karuniai anak, bukan nya mama ini bodoh Ka,kalau dia nggak punya anak sama kamu jelas saja mereka tidak akan bisa menguasai seluruh harta kamu jadi dia mencari mangsa baru dengan menuduh kamu yang mandul" jelas mama Ningsih.
"Ma jangan sembarang menuduh"ucap papa Raka angkat bicara.
"Papa juga kenapa harus membela keluarga si Riris itu,papa masih suka sama dia"tuduh mama Ningsih
"Papa nggak bilang suka ma,papa hanya tidak ingin terjadi kesalahpahaman di antara Tari dan Raka sebelum ada bukti pasti nya ma"
"Papa mau bukti apa lagi pa,papa meragukan Raka begitu? Nggak ada keturunan kita yang mandul pa"oceh mama Ningsih
"Iya pa kali ini aku setuju sama mama nggak ada keturunan kita yang mandul mungkin bisa jadi mbak Tari nya yang mandul"sahut Eca turut membela sang mama
"Benar Ca,papa sama mas kamu ini sudah di bodohi sama keluarga Riris itu, mentang-mentang mantan pacar nya di belain mulu,gedek banget mama"
"Nggak ada hubungan nya ma,papa pusing bicara sama kalian selalu di kaitkan dengan masa lalu, lebih baik papa diam saja" ujar lelaki bernama lengkap Aryan Brahmana ini.
"Sekarang terserah kamu Raka jika kamu tidak ingin mendengar kan ucapan mama kamu boleh bersujud di kaki perempuan itu untuk mengemis minta kembali tapi jangan pernah menganggap mama ini sebagai mama mu lagi"
"Ma-"
"Bagaimana kalau kita buktikan saja permasalahan ini"ucap Eca tiba-tiba mendapatkan ide brilian.
"Maksud nya? Tanya mama Ningsih
"Mas Raka menikah lagi"
"Nikah lagi"
"Nikah lagi"Ujar mereka serentak dan diangguki Eca.
"Jangan gila kamu dek, nggak lucu becanda nya,mas lagi punya masalah dek malah kamu tambahin masalah nya"
"Kenapa becanda,aku serius mas! Kamu nikah lagi dan jika perempuan nya hamil berarti tuduhan mereka salah,gampang bukan"jelas Eca
"Terus kalau nggak hamil tuduhan mereka bener gitu dan perempuan yang aku nikahin gimana nasib nya?"
"Cerai kan lagi karena masa' depan nya masih panjang" jawab Eca enteng.
"Kamu kira menikah bahan mainan apa,mas nggak setuju dek" tolak Raka
"Iya Ca,papa juga nggak setuju kasihan anak orang di permainkan begitu,kualat" sahut papa Iyan
Eca menatap ke arah mama nya yang terlihat bingung untuk berbicara.
"Aku nggak butuh penolakan kalian aku cuma butuh keputusan dari mama" ucap Eca menatap sang mama.
"Mama Yes?" tanya Eca seolah memberikan nanti akan dia jelaskan semuanya.
Mama Ningsih mengangguk kecil.
"Yes!" pekik Eca
"Nggak ada! nggak ada, yang mau nikah gue dek bukan mama, keputusan di tangan gue, nggak ada nikah lagi" tolak Raka lalu segera pergi membuat Eca kecewa.
"Mas...." pekik Eca tapi tak di hiraukan Raka.
"Aakkkkkkkhh....." teriak Seruni mencoba mengekspresikan perasaan di dirinya saat ini.
"Bapak...ibu....kenapa nggak kalian bawa Uni sekalian bersama kalian,Uni nggak sanggup hidup sendiri di dunia ini bu" lanjut nya lagi.
Seruni perempuan cantik berusia 19 tahun,Seruni masih duduk di bangku kuliah semester kedua,dia kuliah dengan hasil kerja kerasnya menjadi pelayan di sebelah cafe ternama.
Seruni sudah menjadi yatim piatu sejak berusia 10 tahun dan setelah kedua orang tua nya meninggal Seruni tinggal bersama adik ibu nya paman Darma, Seruni sering kali di perlakukan tidak baik oleh bik Uut istri paman Darma bahkan di usia nya 12 tahun Seruni sudah bekerja menjadi buruh cuci oleh bik Uut, Seruni anak yang rajin dia tidak pernah membantah perkataan bik Uut karena dia tau hidup nya hanya menumpang,setamat sekolah Seruni bekerja menjadi pelayan kafe ternama sambil kuliah sebagian gaji nya dia berikan pada bik Uut untuk membantu perekonomian keluarga.
Pernah terpikir oleh Seruni untuk mengontrak rumah tapi keadaan paman Darma yang sakit-sakitan membuat Seruni iba,dia hanya punya paman Darma sebagai keluarga nya saat ini. Sebenarnya Seruni memiliki bibi dari bagian ayah nya tapi mereka tidak mau mengakui Seruni karena dulu pernikahan ibu dan ayah nya tidak di setujui oleh kakek Seruni bagian ayahnya,Ayah Seruni dulu akan di jodohkan dengan pilihan keluarga mereka tapi karena ayah nya menyukai ibu Seruni dan memilih menikah lari hingga ayah nya di buang dari keluarga.
Seruni pernah bertemu adik ayah nya tanpa di sengaja tapi mereka justru menghina ibu Seruni hingga membuat Seruni merasa sakit hati hingga saat ini tapi apalah daya Seruni hanya bisa memendam perasaan kecewa itu.
Seruni berjalan menelusuri trotoar kali ini perempuan cantik ini tak tau arah tujuan nya, perasaan nya sangat kacau tanpa dia sadari sudah turun dari trotoar dan bejalan di jalan raya.
"Tin.......tin......brank"
"Aaawwww....." rintih Seruni
"Sial!"marah Raka pada diri nya sendiri yang tidak fokus menyetir hingga menabrak orang lain.
****
"Maksud kamu gimana sih Ca,mama masih nggak ngerti"
"Ma gimana kalau Mas Raka kita nikahkan sama Seruni"
"Seruni!"
"Ya ma,pa Seruni"
"Seruni sahabat kamu?" tanya mama Ningsih menyakinkan dan diangguki Eca.
"Yang bener aja Ca,Seruni itu sudah mama anggap sebagai anak sendiri dan dia sahabat kamu Ca,mas kamu duda sedangkan Seruni perawan yang masih kuliah,mama nggak setuju kalau Seruni" ujar mama Ningsih menolak.
"Ma,Seruni sedang ada masalah ma"sahut Eca
"Masalah apa?" tanya papa Iyan yang ikut penasaran.
"Dia di minta nikah oleh keluarga paman nya untuk menebus hutang anak pertama dari paman nya ma dan Seruni bakalan putus kuliah,aku cuma ingin bantu Seruni ma kalau dia nikah sama mas Raka otomatis Seruni masih bisa tetap kuliah dan kami masih bisa sama-sama apalagi status nya yang bakalan makin dekat jadi ipar"jelas Eca
"Kalau Seruni hamil gimana?"
"Ya tetap lanjut ma,mas Raka pasti happy punya anak dan jadi seorang papa"
"Terus kalau nggak hamil?"
"Ya ceraikan Seruni tapi aku berharap mas Raka dan Seruni selama nya ma, nggak usah bercerai"
"Kalau mas mu beneran mandul kasihan Seruni hidup sampai tua tanpa anak Ca"
"Ma,zaman sekarang sudah modern ma, mereka bisa angkat anak dari panti asuhan, Seruni juga perempuan baik nggak akan mungkin meninggalkan mas Raka seperti Tari secara kita sudah membantu nya keluar dari permasalahan ini"terang Eca lagi
"Tapi mama ragu Ca mas mu bisa mencintai Seruni secara kamu tau sendiri kan bagaimana gila nya mas mu sama Tari, ucapan mama saja nggak pernah di dengarin sama dia"
"Ma,Seruni cantik aku yakin mas Raka akan cepat jatuh cinta sama Seruni kita juga harus berusaha membuat mas Raka lupa sama Mbak Tari dan berpaling sama Seruni,ini tugas mama buat bujuk mas Raka,tugas ku buat Seruni makin cantik lagi,gimana?"
"Setuju" sahut Mama Ningsih semangat
"Papa gimana? Kok diam?"
"Setuju ma,papa ikut saja" jawab papa Iyan cepat.
"Bagus tapi mama harus bayar hutang paman Seruni ma"
"Gampang yang penting Seruni jadi menantu mama,punya mantu baru, mampus tuh si Riris sok mau buat Raka patah hati lihat aja nanti anak nya yang bakalan ngemis-ngemis sama Raka kalau tau Raka nikah sama perawan ting-ting"
"Berdo'a aja ma supaya di berikan keajaiban sama Tuhan biar mas Raka nikah sama Seruni"
"Kamu bujuk Seruni nya"
"Gampang ma"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!