Di sebuah kantin di barak militer terlihat seorang gadis bertubuh gendut sedang mencuci piring-piring kotor.
Gadis itu bernama Eriska seorang yatim piatu yang miskin bahkan putus sekolah saat memasuki kelas tiga SMA. Eriska bekerja sebagai tukang cuci piring di kantin barak militer tersebut untuk menyambung hidup nya yang kini tinggal bersama adik laki-lakinya yang masih kecil.
Eriska sengaja memutuskan sekolah nya dengan alasan untuk membiayai sekolah sang adik yang masih duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar.
Eriska juga berhenti sekolah karena kerap mendapat tekanan dari teman-teman sekelas nya yang suka menghina kejatuhan orang tua nya dan bahkan bentuk tubuh nya yang semakin gendut.
Tubuh Erika memang sudah gendut sejak lahir. Dan di tambah lagi saat masa pubertas tubuh nya malah semakin gendut. Hingga kini berat tubuh Eriska mencapai 90 kg dengan tinggi tubuh 165.
Dulu Eriska termasuk anak yang berkecukupan. Namun sejak ayah nya jatuh miskin kehidupan Eriska yang berkecukupan dan bahagia mulai hancur. Dan dua tahun yang lalu kedua orang tua nya meninggal di tabrak lari oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Hingga hidup Eriska kini sudah berada di titik paling bawah.
Saat ini demi menyambung kehidupan dan juga membiayai semua kebutuhan adik nya, Eriska bekerja di kantin militer angkatan darat atas ajakan seorang teman yang iba melihat keadaan nya. Dan di tempat itu dia hanya berkerja sebagai tukang cuci piring.
Walaupun begitu Eriska mendapatkan gaji yang cukup untuk membiayai sekolah dan kebutuhan adik nya juga membayar uang sewa rumah.
Kehidupan Eriska tidak lah mudah banyak sekali cobaan yang datang menghampiri gadis itu tapi tetap saja Eriska menjadi orang yang ramah dan juga baik.
"Eriska!!! Cepat!! Bawa piring-piring kotor ini dan segera bersihkan. Sebentar lagi jam makan siang!!". Teriak kepala kantin yang bertanggung jawab atas makanan sehat untuk para anggota tentara.
"baik nyonya!! Segera sampai!!". Balas Eriska yang kini segera membawa piring-piring bersih ke dalam dan kembali membawa piring-piring yang kotor ke tempat penyucian.
Eriska selalu bersemangat bekerja di tempat ini apalagi ada seorang tentara yang membuat nya semakin bersemangat. Seorang pria dengan tatapan tegas dan juga dingin.
Eriska jatuh cinta pandangan pertama pada seorang pria muda yang saat ini sedang menjadi seorang senior pasukan angkatan darat. Ini adalah cinta pertama Eriska. Pria itu cukup baik pada nya walaupun dia bersikap dingin.
"Eriska setelah ini kau bantu Yayuk untuk membawa beberapa makanan ke depan". Perintah kepala kantin lagi.
Dengan cekatan Eriska melakukan semua pekerjaan yang telah di berikan pada nya. Tanpa kenal lelah dan mengeluh Eriska selalu bersyukur untuk kehidupan nya walaupun dalam keadaan miskin.
Setelah jam makan siang tiba para prajurit yang kelaparan kini datang memenuhi kantin. Di sana mata Eriska melihat ke arah satu pria yang kini mengisi hati nya.
Seorang pria yang berpangkat prajurit satu dengan tatapan tajam dan dingin duduk bersama teman-teman nya menikmati santapan siang mereka. Prajurit yang saat ini mengisi setiap sudut hati Eriska adalah Narendra Hadinata anak terakhir dari seorang pengusaha yang cukup sukses bernama Baskoro Hadinata. Seorang anak emas yang malah memilih jalan sebagai seorang tentara angkatan darat.
"mbak Yuk.. Bukan kah mas Naren sangat tampan. Lihat lah apalagi dengan seragam nya itu. Semakin tambah tampan".
Yayuk hanya geleng kepala melihat Eriska yang sedang mabuk cinta. Tapi Yayuk tidak mengatakan apapun dengan tingkah Eriska. Karena bagi Yayuk wajar bagi seorang gadis muda yang sedang kasmaran itu. Siapa saja berhak merasa kan cinta. Itu lah yang id pikirkan oleh wanita yang saat ini berusia 38 tahun itu melihat Eriska yang kini tersenyum lebar.
" mbak Yuk.. Kira-kira suatu hari nanti bisa nggak ya aku sama mas Naren menikah dan hidup bahagia?. Hmm itu adalah mimpi terbesar ku mbak".
Yayuk lagi-lagi tersenyum ke melihat kelakuan Eriska.
"tidak ada salah nya bermimpi Ris. Masa depan mu juga masih panjang. Jika kau menyukai nya ya kau harus berjuang mendapatkan nya".
Entah mengapa perkataan Yayuk membuat nya sedikit bersemangat mengejar cinta Narendra.
"tapi mbak, aku sedikit insecure, apa mas Naren akan suka sama cewek bertubuh gendut seperti ku!!. Aku takut mas Naren akan menolak ku mentah-mentah". Ujar Eriska yang tiba-tiba malah kehilangan semangat nya yang tadi menggebu-gebu.
Dia tau jika dia adalah gadis yang gendut dan jelek. Belum lagi dia miskin tak ada yang bisa di banggakan oleh Eriska.
"Ris.. di mata orang yang tepat kekurangan mu tidak lah penting bagi nya".
Yayuk memang orang yang cukup bijaksana untuk Eriska. Wanita itu juga lah yang membawa Eriska untuk bekerja di tempat ini.
Yayuk iba melihat kehidupan yang di alami oleh Eriska. Bekerja paruh waktu ke sana kemari hanya untuk membiayai kehidupan nya dan juga adik nya yang masih kecil. Eriska berhak untuk mencintai siapapun lagi pula dia sudah lah mulai dewasa.
"mbak.. Ucapan mbak bikin aku semangat untuk terus mendekati mas Naren".
Sementara itu Narendra sadar jika ada seseorang yang melihat nya tapi pria itu tidak ingin melakukan kontak mata dengan gadis aneh yang selalu melihat nya dengan senyuman konyol.
"hey.. Ren.. Lihat lah penjaga kantin itu melihat mu". Ucap Denis salah satu teman seangkatannya sambil tersenyum mengejek ke pada Narendra.
"siapa??". Tanya Raka yang duduk menghadap ke arah Narendra.
Dengan rasa penasaran pria itu kini menoleh ke belakang. Benar saja di sana seorang gadis gendut sedang melihat ke arah Narendra sambil tersenyum konyol.
Lalu Raka terkekeh ikut mengejek ke arah Narendra. Karena ada seorang wanita jelek yang melihat nya dengan mata penuh cinta.
"Ren.. aku rasa dia akan menyatakan cinta pada mu. Dari cara gadis itu melihat mu seperti nya kau adalah seorang pangeran berkuda putih! Terima saja dia bukan kah kau jomblo.. Hahahah".
Narendra kesal saat teman-teman nya malah mengolok-olok diri nya karena gadis itu tidak cantik dan juga dari penampilannya tidak bagus.
"dia hanya penggemar tidak tau diri. Walaupun dia adalah wanita terakhir di dunia ini maka lebih baik kau tidak akan menikah dari pada harus bersama nya!! lagi pula aku sudah memiliki kekasih. Kekasih ku seribu kali lebih cantik dari nya". Ucap Narendra yang malu dengan kelakuan wanita yang bahkan tidak dia kenal.
"hahahah.. Tenang lah Ren.. kami hanya bercanda. Tidak mungkin seorang Narendra Hadinata akan bersanding dengan wanita kelak itu. Lagi pula untuk menikahi seorang tentara dia minimal harus punya kehidupan yang jelas".
Mendengar ucapan dari teman nya itu membuat Narendra lega. Kenyataan yang tidak akan bisa di miliki oleh gadis gendut itu yang terlihat miskin dan juga tidak memiliki kehidupan yang jelas.
"hahaha benar itu.. Kalau kau benar menikah dengan nya maka aku akan memberikan mu hadiah salah satu mobil mewah ku".
Denis mungkin akan menyesali ucapan nya itu suatu hari.
Tepat pukul 6 sore setelah membersihkan seluruh kantin Eriska kini bersiap untuk pulang ke rumah. Seperti biasa Erika akan membawa beberapa lauk sisa untuk makan malam bersama adik nya. Dan tenang saja lauk yang id bawa Eriska tidak lah basi atau rusak. Lauk itu masih layak di makan manusia.
Kepala kantin memang mengijinkan siapa pun yang mau membawa lauk sisa untuk di bawa pulang. Wanita setengah baya itu memang cukup baik di mata Eriska walaupun kadang suka menyuruh ini itu dan tegas.
Hari ini Eriska akan melewati barak latihan prajurit. Dia akan melihat sang pujaan hati yang sedang berlatih dari kejauhan. Hanya melihat sejenak untuk memenuhi ruang rindu di hati nya. Lagi pula dia tidak akan menggangu mereka.
Dengan langkah bersemangat Eriska akhirnya sampai di mana para prajurit itu sedang pemanasan dengan berlari.
Di depan sana terpampang jelas wajah tampan Narendra yang sedang berlari bersama teman-teman satu angkatan nya dengan kaos hijau dan celana loreng nya.
"mas Naren!!. Kenapa kau terlihat sangat tampan dan juga seksi". Gumam Eriska sambil terkekeh pelan seolah-olah dirinya sedang berbicara di depan pria pujaan hati nya itu.
"andai saja aku cantik dan kaya pasti aku sudah bersama mu mas".
Eriska kembali menghayal jika dia bisa bersanding dengan Narendra yang seorang pria kaya yang memilih jalan menjadi abdi negara.
Eriska selalu menghayal tentang kehidupan berumah tangga dengan Narendra yang akan penuh kebahagiaan. Bagi menghayal kan seorang Narendra adalah hal yang sangat membahagiakan untuk nya. Walaupun dia tau kecil kemungkinan dia bisa bersama Narendra.
Setelah puas melihat ke arah Narendra secara diam-diam Eriska kembali melanjutkan jalan nya keluar dari barak tersebut. Dia akan segera pulang.
Wanita itu naik angkot dan duduk di dekat jendela. Angkot langganan nya ini pasti sudah hapal dengan tempat duduk yang biasa di duduki oleh Eriska. Kursi paling belakang Dandi dekat jendela.
Dan gadis itu pasti akan melamun di tengah perjalan. Melamun tentang kehidupan masa depan nya yang entah seperti apa.
"andai saja aku kaya dan cantik pasti tidak akan sulit bagi ku untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari pada ini". Gumam Eriska yang kini melihat salah satu telapak tangan nya yang terasa kasar dan juga kapalan akibat sabun cuci piring yang biasa dia pegang.
lagi Eriska menghelakan nafas nya mengingat sulit nya hidup yang dia jalani. Menghayal dan berandai-andai tidak akan mengubah hidup seseorang itu lah yang dia ingat. Ingin menyerah tapi untung nya Eriska ada penyemangat hidup yaitu adik nya yang bernama Aksa dan yang pasti Narendra Hadinata.
Hanya mereka berdua lah hidup Eriska kembali bercahaya.
...****************...
Hari berganti hari Eriska mulai berani melihat ke arah Narendra dengan terang-terangan. Mendapat kan sebuah nasehat dari seseorang dia kini mulai berani untuk menunjukan jika dia suka dengan pria itu.
Hal itu juga di picu oleh Narendra yang membalas senyuman nya saat tak sengaja Eriska berpapasan dengan pria itu di kantin. Eriska semakin berjuang mendapatkan Narendra hingga dia mulai membeli beberapa skincare dan juga mulai makan makanan sehat.
Tapi hal itu ternyata tidak cukup untuk membuat Narendra memandang nya. Tubuh Eriska masih gendut dan penurunan badan nya hanya 3 kg. Seorang Eriska tidak bisa fokus dalam diet nya. Tapi itu bukan lah hal besar bagi Eriska. Jika tidak hari ini maka besok masih ada hari lagi untuk mendekati Narendra.
Eriska tidak menyerah dia akan terus berjuang hingga diri nya lelah sendiri. Bukan kah cinta harus di perjuangkan jika menyerah maka dia tidak bisa bersama Narendra.
Saat ini Eriska membawa sekotak kue hasil buatan nya sendiri untuk di berikan kepada Narendra. Karena selama dua minggu kedepan Narenda dan beberapa pasukan lain nya akan pulang ke rumah mereka masing-masing.
Jadi ini akan menjadi momen untuk Eriska menyatakan cinta nya pada Narendra.
Dengan pakaian yang cukup rapi dan juga sopan Eriska berjalan ke halaman depan batalion di mana sudah ramai dengan para prajurit yang akan pulang untuk sementara waktu.
Eriska melihat Narendra mengendong tas nya dan menunggu jemputan yang akan membawa nya pulang ke rumah.
"mas Naren". Panggil Eriska dengan senyuman lebar di wajah nya yang terlihat segar.
Narendra menoleh ke arah gadis gemuk yang memanggil nama nya dengan sangat akrab tersebut. Narendra sebenarnya tidak ingin melihat wajah Eriska namun pria itu juga tidak ingin mengusir nya.
Narendra hanya khawatir jika teman-teman nya akan kembali mengolok-olok nya dengan kedatangan wanita ini. Narendra sebenarnya tidak masalah jika berteman dengan Eriska tapi masih ada rasa malu jika gadis itu menatap nya dengan pandangan konyol yang berbinar. Narendra tidak suka itu.
Apa lagi menjadi bahan ejekan dari teman-teman nya itu sungguh sangat tidak nyaman. Eriska terus menerus mencoba untuk mendekati nya dan itu membuat nya kesal.
Lihat lah seperti saat ini kini teman-teman nya malah melihat ke arah nya dan juga gadis gendut ini. Hal itu semakin membuat Narendra geram.
"mas Naren.. Aku ingin mengatakan sesuatu pada mu". Ucap Eriska yang kini sudah berada tepat di depan Narendra.
"apa yang ingin kau katakan dan katakan lah dengan cepat!!". balas Narendra dengan datar.
Pemuda itu tidak punya banyak waktu untuk meladeni Eriska belum lagi dia sedang menunggu keluarga nya menjemput nya di sini. Dan dia tidak ingin jika keluarga nya tau ada seorang gadis gendut yang miskin mencoba mendekati nya.
"um.. Aku ingin memberikan ini untuk mu". Ujar Eriska sambil menyodorkan kotak kue buatan nya itu.
Dan hal itu membuat teman-teman dari Narendra melihat adegan tersebut sambil tersenyum mengejek.
"Ren.. Ambil lah hadiah dari penggemar mu itu". Ujar salah satu teman seangkatannya.
"iya Ren.. Dan bukan kah kau suka dengan kue buatan nya. Kue-kue itu sangat enak". Ucap Denis yang malah mendukung Narendra mempermalukan diri nya sendiri.
"aku tidak perlu kue itu. pergilah!". Ujar Narendra dengan sangat dingin ke arah Eriska.
Namun Eriska tidak pergi sama sekali dia malah tetap berdiri di sana dan mengumpulkan keberaniannya.
"Narendra!! Aku mencintaimu". Satu kalimat yang di ucapkan oleh Eriska itu membuat Narendra membeku. gadis ini benar-benar tidak tau malu. Menyatakan cinta nya di depan banyak orang seperti ini terdengar sangat norak.
Sementara itu teman-teman seangkatan Narendra malah bersorak mengejek pria itu.
"wah!!! Narendra di tembak seorang gadis!!". Teriak mereka. Dan hal itu membuat Narendra marah.
Dengan sangat kasar Narendra melempar kotak berisi kue itu ke tanah hingga kue-kue itu jatuh dan berantakan.
"aku mencintaimu Narendra Hadinata!". Ucap Eriska lagi dengan nada yang pelan karena pria yang dia sukai malah terlihat marah dan juga tidak suka dengan nya.
Suara tawa malah semakin kuat terdengar.
"bermimpi lah Eriska!! Kau dan aku bagai langit dan bumi!!".
Jantung Eriska terasa sakit saat Narendra mengatakan hal itu. Tubuh nya kini membeku saat semua orang melihat ke arah nya.
Sedangkan Narendra yang melihat keterdiaman Eriska malah melanjutkan kata-kata jahat nya.
"kau sangat menjijikan Ris!!. Kau terus melihat ku seperti seorang gadis lapar. Dan kau selalu menggangguku dengan tatapan konyol mu itu. Aku sangat membenci mu. Benci senyuman mu dan juga benci cara mu melihat ku!!". Ujar Narendra dengan sangat tegas dan jelas. Dia akan membuat gadis itu berhenti mengganggu nya.
Atau bahkan bisa menjauh dari hidup nya selama berlatih di tempat ini.
"kau seharusnya sadar diri Ris!! Kau terlalu rendah untuk ku. Apalagi untuk keluarga ku!". Sambung Narendra berharap jika Eriska akan mendengarkan nya. Dan bukan malah mengabaikan ucapan penolakan yang dia berikan seperti sebelumnya.
Kini Eriska menundukkan kepala nya mendengar cemooh yang di ucapkan Narendra. 'Jika Tidak suka kenapa harus menghina'. Itu lah yang ada di dalam batin Eriska saat ini.
Eriska pikir itu lah bagian terburuk nya di tolak Narendra di depan banyak orang tapi ada hal yang lebih buruk. Seorang wanita yang berusia sekitar 40 tahunan menghampiri nya dan langsung menampar wajah Eriska dengan sangat kuat.
Perbuatan tiba-tiba dari wanita yang terlihat berpenampilan mewah itu kini mengundang banyak mata untuk lebih melihat kejadian tersebut.
"siapa diri mu yang berani-beraninya mengganggu anak laki-laki kesayangan ku!!". Ujar wanita itu yang ternyata adalah ibu dari Narendra yaitu nyonya Sonya Hadinata.
Wanita itu mendengar semua apa yang di ucapkan oleh Eriska dan juga Narendra. Dan apa yang di lihat nya sungguh membuat wanita itu geram.
Narendra pun cukup terkejut dengan apa yang sudah di lakukan oleh ibu nya. Dia tidak ingin melukai fisik Eriska tapi ibu nya malah turun tangan.
"kau terlihat miskin dan tidak berpendidikan!! Bahkan penampilan mu juga buruk. Narendra benar kau hanya bermimpi untuk mendapatkan nya!! Seharusnya gadis seperti mu jangan berangan-angan ketinggian. Apa kedua orang tua miskin mu tidak mengajarkan mu menjadi gadis yang baik. seharusnya mereka mengajari mu bukan nya membiarkan mu menjadi seorang jalang mengejar laki-laki. Atau mungkin ini adalah ajaran dari orang tua mu yang miskin itu!! Biar bisa mendapatkan seorang pria kaya untuk menumpang hidup!!".
Perkataan kasar dari seorang wanita kaya raya itu membuat Eriska tak mampu menahan air mata nya. Dia diam dan tetap menundukkan kepala nya.
Tak hanya Eriska ternyata Narendra juga terkejut dengan kedatangan ibu nya yang malah ikut campur dalam hal ini. Entah kenapa ucapan dari ibu nya itu membuat Narendra tidak enak hati pada Eriska.
Narendra tau jika Eriska adalah seorang yatim-piatu yang miskin dan juga hanya mampu menghidupi adik nya dengan pekerjaan ini.
Tapi saat ini Narendra hanya diam dan tidak membela Eriska yang kini menjadi bahan olok-olok di tempat itu.
Tangan Eriska terkepal kuat mendengar hinaan yang di ucapkan oleh ibu nya Narendra itu. Padahal hari ini adalah pertama kali bertemu dengan ibu dari orang yang dia cintai.
"pergi dan jangan mengganggu putra ku!! Katakan pada ibu mu jika dia ingin anak nya mendapatkan pria kaya minimal ubah lah penampilan anak nya terlebih dahulu!!. Dasar tidak tau malu!. Apalagi menikah dengan seorang abdi negara itu memiliki peraturan yang ketat!!. Kau bahkan tidak ada apa-apa nya!!".
Dan ucapan dari Sonya lagi-lagi membuat orang yang ada di sana tertawa terbahak-bahak namun tidak dengan teman dari Narendra yang tau asal usul dari Eriska.
Mereka pikir ibu dari teman nya itu sudah keterlaluan dan juga kenapa Narendra tidak menghentikan ucapan ibu nya itu. Tapi apa lah daya itu bukan lah urusan mereka jadi kedua orang itu hanya melihat tanpa tertawa.
Eriska tak tahan dengan ucapan dari ibu orang yang dia cintai itu. Wanita itu sudah menamparnya tiba-tiba dan bahkan menghina ayah dan ibu nya yang sudah tiada.
"aku tidak tau kenapa kau menghina ku seperti ini. Dan aku juga tidak tau ternyata menyukai anak mu adalah sebuah kesalahan. Yang ku tau hanya perasaan untuk anak mu itu tulus dan aku bahkan tidak tau sama sekali jika anak mu itu adalah orang yang sangat kaya". Ucap Eriska yang entah dari mana keberanian nya muncul dan malah mengubah rasa cinta pada Narendra menjadi sebuah trauma.
"kau menampar ku tiba-tiba hanya karena aku tidak pantas untuk anak mu. Jika aku tidak pantas untuk anak mu kau tidak perlu menghina kedua orang tua ku yang telah tiada!!. Kau hanya perlu mengatakan untuk menjauh dan pasti aku akan menjauh!! Dan jangan menghina orang tua ku!!". Sambung Eriska dengan air mata yang sudah keluar tanpa bisa di cegah.
"dan untuk mu Narendra!! Aku juga membenci mu mulai saat ini!!".
Saat Eriska mengatakan hal itu entah mengapa jantung Narendra kini terasa sakit dan perasaan bersalah kini memenuhi dada nya.
"apa!! Berani nya kau berbicara seperti itu pada ku!!. Siapa kau sebenarnya kenapa barak militer ini bisa memperoleh mu masuk". Teriak Sonya yang tak terima jika Eriska malah bersikap sombong di depan nya.
Tapi Eriska mengabaikan ucapan dari wanita gila itu. Dia hanya berjongkok dan memungut kotak kue yang sudah berantakan itu. Bagi orang miskin seperti Eriska, dia tidak akan membuang-buang makanan dan dia rasa kue itu masih bisa untuk di makan jadi dia tidak akan membuang nya.
Eriska pikir semua itu akan berakhir dengan cepat ternyata seorang pria berpangkat perwira kini datang untuk melihat keributan apa yang sedang terjadi di halaman barak militer tersebut.
dan tanpa menunggu lama Sonya langsung komplain kepada pria itu.
"kau yang bertanggung jawab di tempat ini?". Tanya Sonya dengan nada sombong nya.
"iya nyonya. Ada keributan apa yang terjadi di sini?". ucap pria bernama Herman seorang perwira tinggi di dalam barak militer ini.
"kenapa kau bisa membiarkan orang asing masuk ke dalam barak ini dan menggangu anak ku!!". Ujar Sonya yang kini malah menunjuk ke arah Eriska yang masih berjongkok membereskan kotak kue milik nya.
"kami tidak pernah membiarkan orang asing masuk ke tempat ini nyonya mungkin ada sebuah kesalahan. Mungkin dia adalah salah satu pekerja kami". Balas Herman dengan sangat sopan pada Sonya. Herman tidak akan berpihak pada siapapun jika seseorang tidak bersalah namun jika orang itu bersalah maka Herman tidak segan-segan mengambil tindakan.
"kau mempekerjakan orang seperti ini!! Lihat lah dia!! Wanita ini mengganggu anak ku yang berlatih di tempat ini. Bagaimana bisa anak ku berlatih dengan tenang di tempat ini jika masih ada wanita yang terlalu murahan ini malah menggoda nya".
Ucapan Sonya itu kini di iyakan oleh orang-orang yang ada di sana sehingga membuat Herman harus mengambil tindakan tegas untuk Eriska.
"baiklah!! Dengan tidak hormat saya akan memecat nya".
Seketika Eriska terdiam mendengar ucapan tersebut. Ternyata untuk orang miskin seperti nya tidak akan ada sebuah keadilan. Bahkan orang-orang yang tadi mengolok-olok nya kini malah ikut menyalahkan nya.
Tanpa banyak bicara Eriska pergi dari tempat itu dan dia tidak akan kembali ke sana lagi. Mulai saat ini kebencian Eriska terhadap Narendra dan ibu nya sudah tertanam di dalam hati nya yang sudah hancur.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!