NovelToon NovelToon

Before I Knew It, I Was In Another World.

CHAPTER 1

BUMI.

Kael seorang pemuda yang bisa di bilang cukup berbakat dalam bidang seni bela diri baik di Boxing, muaythai, taekwondo,karate dan yang lain.Tapi di Balik kelebihannya itu dia memiliki kelemahan di tubuhnya, kelemahan itulah yang membuat dia tidak mau ikut dalam kompetisi apa pun , Kael memiliki penyakit dimana kepalanya gampang pusing dan sakit secara mendadak dan hal itulah membuat dia sangat frustasi sampai-sampai dia sendiri mengutuk penyakit nya.

MALAM HARI.

Di dalam gedung yang berisikan samsak tinju dan beberapa peralatan olahraga lain, suara pukulan dan tendangan keras terdengar ,Kael sedang berlatih mencoba menggabungkan beberapa teknik yang ia ketahui.

BUGH!! BUGH!!

Suara hantaman kaki dan tangan Kael yang mengenai samsak terdengar sampai lantai bawah gedung.Kael sedikit terengah-engah karna intensitas latihannya.

"Kalau aku gabungkan teknik ini mungkin bisa saja tapi momentumnya agak lama." Kael bergumam sendiri mencoba berpikir teknik apa yang cocok ia gabungkan.

Ia berpikir sambil berjalan menuju ke arah tempat tas serta botol minumnya, saat ia meneguk air tanpa ada peringatan sengatan sakit di kepalanya muncul dan itu seketika membuat Kael langsung sempoyongan sehingga dia harus bersandar di dinding sambil memegangi kepalanya.

"Ughh....kepala ku sakit sekali..." Kael menggeram pelan

"Kael? sakit kepala mu kambuh lagi? kamu memaksakan diri mu lagi kan?"

Suara lembut terdengar dari pintu, seorang wanita berambut perak sebahu mendekati Kael memegang kepalanya.

"Ilia...?" Dia melirik ke arah datangnya suara itu.

Ilia menatap Kael dengan penuh rasa prihatin dan kekhawatiran sambil memegang dan sedikit memijit kepalanya lembut.

"Kael sudah berapa kali ku bilang padamu!!! Kau jangan terlalu memaksakan diri!!! kau tau bahwasanya diri mu memiliki penyakit tapi kenapa kau tetap selalu berlatih dan berlatih tanpa henti?." Ilia berkata dengan kesal.

"Tentu kau pasti akan berkata padaku 'Ilia jangan khawatirkan aku karna aku akan baik baik saja' omong kosong!!! aku ini salah satu teman terbaik mu kan? tentu aku akan khawatir padamu!!!." Ilia Terus mengoceh sambil menatap ke arah Kael.

Kael hanya tertawa pelan dan pura pura polos.

"Hahaha...kau selalu cerewet seperti biasanya ya,Ilia? tapi tetap saja jangan terlalu khawatirkan diri ku karna aku baik baik saja."

"Kau ini....." Ilia masih menatap Kael dengan sinis.

"Sudahlah jangan marah-marah nanti kamu akan cepat tua" Kael tersenyum

"Oh ya aku harus pulang karna ada event game yang menanti ku , jadi aku pulang duluan ya, manis~." Kael tersenyum ke arah Ilia sambil mengemasi barang barangnya, memasukan botol minum dan beberapa hal lain ke dalam tas.

Ilia yang mendengar kata 'manis' dari mulut Kael seketika pipinya memerah dan dia mencoba menutupi rona merahnya dengan kedua tangannya.

"U-untuk apa kata-kata manis itu? dasar kau Bodoh!!!." Ilia berteriak mencoba menahan rona merahnya tapi Kael sudah menghilang dari ruangan itu.

"KAELLLLLLLL!!!!!."

Kael yang sudah di luar gedung berjalan sambil melihat ponselnya dan mendengar suara teriakan Ilia , seketika Kael merinding dan mempercepat jalannya.

"Wanita itu...aku yakin aku akan di piting sampai gak bisa nafas besok, ah.... Memikirkan itu membuat ku semakin ngeri apa aku bolos latihan saja besok ya?." Kael bergumam sambil memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya besok.

Di dalam perjalanan menuju rumah, Kael berjalan sambil melihat ponselnya dan sambil membaca salah satu novel favoritnya.Novel itu bertema akademi sihir dan pedang ,akademi bergengsi yang isinya kebanyakan anak dari bangsawan dan novel itu kini juga sudah di terbitkan menjadi game dan tentu saja Kael sebagai salah satu penggemar berat sudah pasti memainkan gamenya sedari awal rilis.

KLIK.

Suara pintu yang di kunci terbuka, Kael masuk ke dalam rumah dan menutup kembali pintunya ia berjalan ke kamar dan begitu sampai di dalam kamar dia melempar tasnya ke kasur dan menyalakan komputer lalu login ke dalam game dari Novel kesukaannya.

"Loginnya bakal lama jadi aku mandi dulu lah..." Kael berjalan ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit berlalu Kael keluar dengan keadaan segar setelah mandi dan seketika segera duduk di kursi di depan komputernya.

"Baiklah...ini saatnya aku akan gacha karakter dan semoga kali ini aku Beruntung!!."

BERJAM-JAM BERLALU.

Kael tetap menatap monitor sembari mengeklik sambil mengarahkan kan mousenya, dia melihat jam dinding di kamarnya yang menunjukkan sudah pukul 23:30 yang berarti sudah pukul setengah 12 malam.

Kael merenggangkan tubuhnya "Sudah larut tapi aku lagi menjelajah di hutan...Aku mau lanjut tapi besok aku harus lari pagi"

Kael terdiam sejenak sambil memutuskan tidur atau lanjut "Mending tidur"

Kael mematikan komputernya lalu bangkit dari kursi dan berbaring di kasur.Kael sempat berpikir tentang apa yang akan dia lakukan besok, apakah dia akan di marahi Ilia? apakah dia akan mati? Apakah akan ada sesuatu yang akan merubah hidupnya?.

"Ah...masa bodo lah." Kael menguap lalu menutup matanya.

DETIK BERGANTI MENIT DAN MENIT BERGANTI JAM TANPA IA KETAHUI DIA SUDAH TIDAK DI DUNIANYA LAGI.

Suara burung berkicau, Kael membuka mata dan duduk sambil merentangkan tubuhnya.

"Hoammmm.....tidur yang lumayan nyenyak..jarang sekali aku bisa tid—." kata katanya terputus saat menyadari dirinya ada di bawah pohon di tengah hutan.

"Eh?..apa? tunggu...eh? aku...dimana?." ucap Kael dengan nada bingung.

Ia berdiri dan melihat sekitar berjalan ke depan sambil melihat sekeliling dan di dalam pikirannya..ini aneh? tapi seperti dia pernah melihatnya sebelumnya.

"Hutan ini seperti hutan Utara di dalam novel dan game itu, apa jangan-jangan"

Seketika Kael langsung berlari ke depan menerjang pepohonan di hutan dan dia tiba di tengah hamparan rumput dengan pohon besar yang berdiri sendiri.

"Sudah ku duga... aku masuk kedalam Game dan novel sialan itu." Kael berkata dengan tidak percaya akan apa yang ia lihat di depan matanya sendiri dan seolah ini semua hanya mimpi.

"Sepertinya aku terjebak di dunia ini..." Kael menghela nafas sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan pasrah.

CHAPTER 2

DI TENGAH HUTAN, DI BAWAH POHON BESAR.

Kael sedang bersandar di batang pohon sembari berfikir sejenak sambil mengingat arah jalan keluar dari hutan jika ini benar seperti dunia yang sama seperti di novel atau game.

"Hmm... kalau aku gak salah ingat, dari tempat ini jika aku ke arah timur mungkin aku bisa menemukan jalan yang biasanya di lalui oleh para petualang." Kael bingung mau ngambil jalan ke arah mana.

"Ah...masa bodo lah aku yakin hutan ini adalah hutan Utara dari Novel itu dan jika ini memang hutannya maka aku harus segera keluar dari sini."

Kael melamun sejenak mengingat karna pasti akan ada banyak monster yang bermunculan nanti "Aku tidak boleh lengah sama sekali karna monster di hutan ini sangat berbahaya." Kael bergumam sambil melihat sekitar dengan waspada.

Kael mulai berjalan ke arah timur sambil tetap waspada, ia menyusuri hutan dan pepohonan yang menjulang tinggi di sekitarnya dan sepanjang perjalanan Kael hanya mendengar suara burung dan angin yang meniup dedaunan.

Kael berjalan sambil berpikir apa yang bisa di lakukannya karna sekarang dia sudah berada di dalam dunia yang penuh akan bahaya ini

Kael mengangkat kedua alisnya "Aku bisa menggunakan sihir tidak ya?"

"Hmm..."

"Kalau aku tidak coba maka aku tidak akan tau." dia tersenyum kecil sambil bergumam.

Kael berhenti berjalan dan mengarahkan tangannya ke depan. Kael memejamkan matanya memfokuskan energi atau mana ke telapak tangannya sambil membayangkan api yang akan muncul.

"Fire ball."

Whuss!!

Bola api meluncur lurus dan menghantam salah satu batang pohon membuat batang pohon itu seketika hangus,walau daya ledakan nya kecil setidaknya Kael bisa menggunakan sihir.

"Woah...aku gak menyangka cara itu akan berhasil."

Kael memfokuskan lagi aliran mana di seluruh lengan kanannya,ia maju berhadapan di salah satu pohon dan...

BUGHH!!

Pukulan keras dari Kael menghantam batang pohon sampai-sampai membuat pohon itu patah dan runtuh.Kael memandang pohon yang baru ia pukul dengan tidak percaya, jika dia menyalurkan dan memfokuskan mananya ke suatu titik di antara tubuhnya maka hal ini bisa terjadi.

"Sudah ku duga cara kerjanya seperti itu, tapi tetap saja aku payah dalam sihir." Kael menghela nafas dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Beberapa jam berlalu saat kael menyusuri jalan ke arah timur dan akhirnya dia menemukan jalan setapak yang mengarah keluar dari hutan ini.

"Sudah ku duga.... baiklah sekarang aku akan keluar dari hutan sia—." Saat kael ingin segera berlari menyusuri jalan itu.

DOOMMM!!

Hantaman dari sisi kiri kael yang membuat ia terpental hebat dan menghantam sebuah pohon membuat tulang punggungnya seketika mati rasa.

Kael mencoba memfokuskan kembali pandangannya dan melihat ke arah serangan yang tiba-tiba menghantamnya.

ROOAARRRHHHHH!!!

Auman keras menggema di seluruh hutan, Red bear, monster kelas menengah berdiri di hadapannya, Kael segera bangkit.

"Red bear?"

Tubuh Kael seketika langsung membeku karna keterkejutan dan sedikit rasa takut "Sepertinya aku bertemu dengan monster yang menyusahkan."

Tanpa peringatan Red bear itu langsung menerjang Kael dan menghantamkan cakar kanannya ke arahnya, Ia secara reflek menghindari serangan itu.

Kael mundur sedikit demi sedikit menjaga jarak dari red bear itu.

"Fire ball."

Hantaman sihir kael jelas tidak meninggalkan bekas apa pun saat mengenai red bear dan justru serangan itu membuat red bear itu semakin marah.

"Sudah kuduga itu tidak akan berguna dan lagi pula mana mungkin sihir lemah seperti itu melukai monster yang hitungannya tingkat menengah."

WHUUSHH!!!

Cakar kanan melayang ke arah kael ,dalam gerakan cepat dia menghindar dan memberikan pukulan kiri tepat ke arah wajah red bear.

BUAGHH!!!

Hantaman keras dan cepat serta aliran mana yang terkumpul di lengan kiri Kael mengenai wajah beruang itu dengan kuat dan seketika membuat dia terlempar jauh dan berguling di tanah.

"Nyaris...."

Red bear yang sempoyongan memaksa bangkit dan menerjang ke arah Kael lagi.Ia segera menghindar dan memutar badannya membiarkan kakinya melayang dan...

WHAAKK!!!

Tumit kael menghantam pelipis red bear dan membuat monster itu langsung terjatuh dan terkulai lemas di tanah dan jelas sudah pingsan dan tidak berdaya, Kael yang melihat kesempatan ini langsung kabur dan berlari menyusuri jalan setapak itu keluar dari hutan.

"Menyeramkan sekali."

Kael berlari sekuat tenaga dan meninggalkan red bear yang pingsan itu sendiri tergeletak di tengah hutan.

Di tengah pelariannya Kael berhenti sejenak dan melihat ke belakang dan menyadari dia sudah jauh dari monster itu.

"Fiuh...aku selamat" ia terengah-engah.

"Baiklah... seingat ku di depan sana pasti kerajaan Eryndral." Terengah.

"Jika aku beruntung maka aku dapat menjelaskan situasi apa yang terjadi dan aku pasti akan di perbolehkan masuk" Kael menyapu keringat yang ada di dahinya

"Tapi aku tidak bisa bilang bahwasanya aku dari dunia lain dan jika aku mengatakan itu mereka akan mencap ku sebagai orang gila..." Kael menggeleng dengan geli

Kael berjalan menyusuri jalan sambil berfikir jika dia berhasil masuk apa yang akan dia lakukan, ia tau kalau dia tidak punya uang dan juga tidak memiliki apa pun.

Kurang lebih sekitar satu jam berlalu akhirnya Kael berhasil keluar dari hutan, matahari menyinari tubuhnya dan angin menyapu wajahnya .

"Akhirnya aku bisa keluar juga....."

Kael berjalan dan melihat dari kejauhan kerajaan Eryndral yang berdiri megah dan besar di depannya.

"Seperti dugaan ku dunia ini memang novel itu."

Kael berjalan dan menuju ke arah gerbang kerajaan dengan memegang punggungnya yang sakit karna menghantam pohon sebelumnya.

"Agh...beruang itu membuat aku sakit pinggang."

Sesampainya ia di depan gerbang kerajaan ada dua penjaga yang mendekatinya.

"Nama? dan apa urusan mu ke kerajaan Eryndral?." tanya salah satu penjaga itu.

"Nama ku Kael...aku tersesat di dalam hutan... jadi aku ingin masuk ke dalam kerajaan ini untuk mencari tempat istirahat dan juga kalau bisa aku ingin menetap di sini."

Salah satu penjaga menatap Kael sambil menganalisa dirinya "Baiklah...usia mu berapa?."

"Aku....17 tahun."

kedua penjaga itu sedikit terkejut bagaimana seorang anak 17 tahun bisa tersesat dan keluar dengan selamat di dalam hutan Utara sendirian.

"Woah...Kau baik baik saja kan? Apa kau di serang monster?apa kau terluka?." tanya satu penjaga dengan khawatir.

"Ah..ya aku sempat bertemu red bear di dalam hutan dan aku sempat terkena serangannya tapi aku berhasil melarikan diri." Ucap kael pura pura polos dan tidak bilang sebenarnya kalau dia membuat red bear itu jatuh pingsan.

"Baiklah.. silahkan masuk kalau perlu aku bisa membawa mu ke dokter?."

"Ah....tidak perlu pak...aku bisa sendiri dan terima kasih." Kael berjalan masuk dengan pura pura lemah.

Sesampainya dia di dalam kerajaan dia merenggangkan tubuhnya.

"Yah...kedua penjaga itu terlalu lembut... gampang mengasihani orang lain dan gampang di bodohi, persis seperti di novel."

Kael menatap alun alun kerjaan dengan banyak warga lalu lalang, pedagang yang sibuk menawarkan barang dagangannya.

"Baiklah....aku harus mendaftarkan diri ku sebagai warga resmi kerajaan ini...lalu aku bisa masuk ke akademi...agar aku bisa hidup."

Kael berjalan menyusuri kota dia mau menuju ke pusat administrasi kerajaan agar bisa mendaftar secara resmi sebagai warga Eryndral,sembari menyusuri jalan Kael juga melewati akademi calestia dia melihat selebaran pengumuman yang terpampang di gerbangnya yang bertuliskan penerimaan murid tahun ajaran baru.

"Sudah ku duga aku masuk ke dunia ini tepat saat akademi sedang mencari murid baru, dan ini di awal cerita novel itu, jadi berarti aku ini sebuah anomali?" Kael menghela nafas berat

Kael diam sejenak karna menyadari dia hanya sebuah kesalahan karna ada di dunia ini "Aku seharusnya tidak ada di sini karna cerita ini sudah memiliki tokoh utamanya sendiri."

"Yah....mau bagaimana pun aku berharap jangan sampai aku merusak alur aslinya."

Kael menghela nafas dan kembali berjalan dan menembus keramaian di kota menuju pusat administrasi kerajaan.

CHAPTER 3

SIANG HARI DI ALUN-ALUN KERAJAAN.

Kael berjalan menyusuri jalan menuju ke tempat kantor administrasi kerajaan yang terletak tepat di ujung alun-alun.

"kalau gak salah ku kantornya di sekitar sini.." Kael melihat sekitar sambil mencari-cari bangunannya.

"Nah...itu dia sesuai dengan yang ku ingat." Kael menatap ke arah bangun besar yang Bertuliskan 'Balai Administrasi Eryndral'.

Kael membuka pintu dan masuk ke dalamnya,Ia langsung di sambut oleh wanita berambut merah yang di ikat kuncir kuda yang sedang membawa beberapa kertas di tangannya.

"Ah..halo dan selamat datang di balai administrasi Eryndral, ada perlu apa kamu ke sini?." Wanita itu bertanya dengan senyum.

"Aku ingin mendaftar sebagai warga resmi di kerajaan ini." jawab Kael.

"Baik ayo ikuti aku." Wanita itu berjalan ke mejanya dan mengeluarkan lembar formulir dan meletakannya di atas meja. "Isi semua yang kamu tau saja ya."

Kael melihat formulir itu lalu mengisinya dan dia hanya mengisi Nama, umur,ras,jenis kelamin,keahlian dan latar belakang yang ia karang sendiri lalu dia menandatangani dan menyerahkan kembali formulirnya ke wanita itu.

"Baiklah biar aku lihat dulu." Wanita itu mengambilnya dan membacanya satu persatu "Eh....Kamu masih 17 tahun?." Tanya wanita itu dengan sedikit terkejut.

"Iya aku masih 17 tahun dan juga aku mendaftar sebagai warga karna aku ingin masuk ke akademi calestia." jawab Kael.

Wanita itu memandanginya "Wah...bagus dong kalau kamu mau mendaftar sebagai murid akademi itu kamu pasti percaya diri dengan kemampuan mu ,ah dan tunggu sebentar di sini ya biar aku langsung mengurus formulir mu." Wanita itu tersenyum lalu berjalan ke ruangan lain.

"Yah aku bukannya percaya pada kemampuan ku tapi.... jika aku berhasil lolos ke akademi itu berarti aku bisa tinggal di asrama dan aku tidak perlu repot-repot nyari kerjaan dan juga gak perlu memikirkan biaya hidup ku karna akademi akan membiayai hidup setiap muridnya." Kael bergumam sendiri.

Ia menghela nafas dan teringat sesuatu. "Uh...Ilia dia sekarang pasti sedang mencari– cari ku di seluruh tempat karna aku menghilang tiba-tiba....mana aku belum minta maaf lagi ke dia...ya sudahlah...jika aku bisa keluar dunia ini maka aku akan langsung minta maaf kepadanya, seperti nya aku membuat dia khawatir lagi..."

Kael bergumam sendiri sambil tersenyum mengingat apa yang biasa Ilia lakukan kalau dia gak mau mendengarkannya.

"Baiklah sekarang mari fokus ke kehidupan ku di sini dulu...sesuai yang ku tau pendaftaran di akademi akan di adakan dua hari lagi dan selama waktu itu aku harus mengetahui batasan mana ku..dan juga dua hari ini mungkin aku akan tidur di jalanan...Ughhhh aku tidak punya uang." Kael jelas pasrah karna dia menerima fakta bahwa harus hidup di jalanan untuk dua hari ini.

Wanita itu kembali dan meletakan kartu identitas warga milik Kael di meja.

"Maaf membuat mu menunggu lama,ini tanda kau resmi jadi warga kerajaan Eryndral dan oh....ini juga." Ia meletakan kantung yang berisikan koin di meja.

Kael menganga sedikit "Tunggu ini...."

"Sesuai kebijakan kerajaan Eryndral warga luar yang masih di bawah umur atau orang luar yang ingin menetap tapi tidak mampu akan di berikan bantuan , walau tidak banyak setidaknya kamu bisa menyewa penginapan dan makan selama seminggu." Wanita itu tersenyum dan memberikan kantung itu ke kael.

"Oh...terima kasih." Ucap kael jelas sangat berterima kasih.

"Tidak masalah, selamat kamu sudah jadi warga kerajaan Eryndral dan semoga kamu lulus menjadi siswa di akademi calestia yah." Wanita itu tersenyum lalu masuk ke ruangannya lagi.

Kael juga segera keluar dari balai administrasi dan berjalan menyusuri alun-alun.

"Uh..aku baru tau ada bantuan seperti ini...yah bagaimana pun aku tertolong dan aku tidak tidur di jalanan."

"Baiklah... lupakan hal itu mari cari penginapan dan makanan."

SATU JAM BERLALU.

Kael sudah dapat penginapan termurah yang ada di pusat kota dan dia sekarang sedang berbaring di kasur.

"Hmmm...Akademi calestia ini menggabungkan kemampuan berpedang dan sihir, tapi jika seseorang lebih condong menguasai sihir maka dia ada di kelas khusus penyihir dan begitu juga sebaliknya,tapi....aku memang bisa semua bela diri dan tetap saja kalau soal pedang....aku tidak tau cara menggunakannya dan juga sihir ku ini lemah?atau memang aku yang belum menguasainya...aku tidak tau.."

Kael duduk melihat telapak tangannya dia memfokuskan mananya ke situ membayangkan api muncul dan...

WHUSS!!

Api menyala di telapak tangannya.

"Tanpa rapalan aku bisa memunculkan api aku hanya cukup membayangkannya saja...dan juga saat aku melawan beruang sialan itu aku bisa memukul nya karna aku menumpuk semua mana ku di tangan kanan dan kaki ku."

Kael memfokuskan mananya ke tangan kanannya lalu meremas sedikit kayu di ujung kasurnya

KRAKKK!!

Suara kayu patah terdengar karna genggamannya"Aku bisa memperkuat kekuatan fisik. Jika aku menyalurkan semua mana ku secara rata ke seluruh tubuh pasti aku bisa menggunakan sihir dan meningkatkan fisik secara bersamaan."

Kael menghela nafas dan tiba tiba sengatan pusing itu menjalar di kepalanya.

"Akh..kepala ku...aku kira penyakit sialan ini sudah hilang...ternyata tidak." dia terengah karna sakit yang tiba tiba berdenyut dikepalanya.

Kael menenangkan diri dan mencoba berdiri dan menahan sakitnya "Ughh...aku harus cari makanan dulu di luar."

Kael berjalan keluar dari penginapan menuju tempat perdagangan di pusat kerajaan sambil tetap memegangi dan memijat pelan kepalanya.

Sesampainya di sana Kael langsung membeli dan makan sambil berkeliling melihat-lihat sekitar "Aku tidak tau suasananya bisa sehangat ini...biasanya aku hanya membaca novel atau memainkan gamenya sih...tapi sekarang aku di sini dan aku hidup di dalam cerita ini... sebagai anomali yang seharusnya tidak pernah ada."

Kael akhirnya menemukan bangku kosong depan salah satu toko.

"Ah... akhirnya surga dunia...." dia melirik ke dalam toko dan melihat Wanita berambut panjang berwarna putih mengkilap yang tergerai dengan mata berwarna unggu cerah dan dalam sekejap dia tau itu siapa.

"Claris Rosevale....kenapa dia di sini?." Kael bergumam dan melihat nama toko itu dan dia baru menyadari itu toko butik yang paling terkenal di Eryndral. "Oh...aku tau kenapa, sepertinya aku yang salah tempat,pura-pura bodoh aja ah..."

Kael mencoba untuk terlihat seakan tidak peduli tapi sesekali dia melihat ke dalam toko sambil berbicara sendiri. "Rosevale salah satu nama keluarga bangsawan yang tergolong tinggi dalam kekuasaan dan sihir dan Claris ini juga salah satu putri bangsawan yang cukup terkenal karna kecantikannya dan kemampuan sihirnya yang luar biasa, yah walau aku melihat wajahnya biasa aja sih...."

Claris yang sedang memilih gaun di dalam toko menangkap tatapan samar Kael dari luar , kael langsung memalingkan tatapannya "Sial dia menyadari ku, aku harus segera pergi...aku tidak mau berurusan dengan keluarga bangsawan, itu pasti akan jadi hal merepotkan."

Kael langsung segera berdiri dan menjauh dari toko itu,dia mempercepat langkahnya tapi sesekali melirik ke belakang melihat Claris yang berdiri di luar toko sambil menatap dirinya dengan penasaran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!