"ayah kaisar!! maafkan Aku.. aku tidak melakukan semua itu ayah. aku difitnah.." terlihat seorang gadis muda berlutut di hadapan kaisar dan permaisuri.
dia adalah Putri Celine, anak angkat dari sang kaisar. kaisar yang sangat menyukai pembawaan Celine, membuat dia tertarik untuk mengangkatnya menjadi salah satu putrinya.
sang kaisar juga sangat memanjakan Putri Celine sehingga membuat iri anak-anaknya yang lain. Karena itulah, Putri Celine difitnah oleh saudara-saudaranya. dan di sinilah dia sekarang.
"Putri Celine!! semua bukti mengarah kepadamu.! apalagi yang ingin kamu pungkiri.!" ujar sang pangeran mahkota. Putri Celine mengangkat wajahnya dan menggelengkan kepalanya.
"tidak yang mulia putra mahkota!! Aku tidak pernah melakukan semua itu. kalian tahu Aku adalah seorang putri yang lemah yang tidak memiliki ilmu bela diri apapun. aku tidak bisa melakukannya.!! dan kenapa kalian tidak mempercayaiku.!!" serunya lagi dengan berlinangan air mata.
Duke muda, Reymond, yang merupakan lelaki yang diincar oleh Putri Celine tampak duduk dengan tenang dan tak merasa terusik. dia malah senang melihat putri Celine mendapatkan pengadilan seperti ini di hadapan kaisar.
kenapa begitu ? karena dia cukup muak dengan Putri Celine yang selalu mengganggunya, dan bahkan tak memberikan kebebasan kepada dirinya. bahkan nyaris saja dirinya dan Putri Celine bertunangan akibat desakan Sang Putri. padahal Duke Raymond belum ingin menikah. dia juga memiliki kekasih hatinya sendiri yang merupakan pilihannya.
"Itu bukan alasan yang tepat Putri Celine. karena bisa saja kamu mengutus orang untuk mencelakai Putri Pricilla. kau tahu, walaupun aku sangat menyayangi dan memanjakanmu, tapi aku tidak membiarkan seorang pun menyakiti darah dagingku sendiri.!!" seru sang kaisar kepada putri Celine. sementara Putri Priscilla yang dimaksudkan olehnya, adalah anak kandungnya dengan sang permaisuri, yang sangat jarang terlihat di publik.
karena dirinya yang memiliki tubuh lemah dan keterbatasan gerak, membuat kaisar dan permaisuri tak mengirimkannya ke luar lebih jauh dari kediamannya. bukan mereka membencinya, tapi kondisi tubuhnya yang juga tidak terlalu baik.
mereka menghadirkan Putri Celine, niatnya untuk menjadi teman Putri Priscilla. karena Putri Celine yang begitu baik dan perhatian dengan Putri Pricilla. namun nyatanya, mereka mendapatkan bukti kalau Putri Celine mencoba untuk mencelakai Putri Pricilla, dengan alasan dan tujuan yang tidak jelas
namun saat mereka selidiki, semua bukti kejahatan tentu mengarah kepadanya.
"tapi aku tidak pernah melakukannya yang mulia. Aku menyayangi Putri Pricilla.. aku bahkan tak berani untuk memberikannya makanan dariku sendiri. karena aku takut makanan yang aku berikan tidak sehat. bagaimana mungkin aku rela meracuninya." ucapnya lagi dengan menghibah.
"sudahlah ayah kaisar!! jangan berikan dia muka. dia itu adalah perempuan licik yang tidak tahu diri. sudah dikasih tempat yang enak di istana, dia malah berbuat seenaknya." timpal beberapa putri lainnya yang menatap dengan seringai dan senyum licik.
kehadiran Putri Celine di sini menghambat mereka untuk mendapatkan gelar Putri mahkota. karena saat ini kedudukan Putri mahkota masih belum diisi oleh siapapun. dan kandidat yang berhak tentu saja Putri resmi dari kaisar dan permaisuri.
namun melihat bagaimana kaisar dan permaisuri begitu menyayangi Putri Celine membuat perasaan mereka menjadi was-was. sangat mungkin jika suatu saat nanti Putri Celine akan menduduki posisi itu.
"ayah kaisar .. tolong percayalah padaku." serunya lagi. sang kaisar pun menghela nafasnya.
"berhubung karena aku menyayangimu. Aku tidak akan mengeksekusimu walaupun sudah membahayakan nyawa putriku. tapi hukuman tetap akan kamu terima. cambuk Putri Celine sebanyak 100 cambukan, dan dengan resmi saya nyatakan dia kembali ke kediaman keluarganya, yaitu Baron Jacob. berikan kabar kepada Baron Jacob untuk menjemput putrinya ini." ucapk kaisar dengan penuh tekad. dan bahkan Aura kewibawaan pun muncul.
Putri Celine yang mendengar penuturan itu hanya bisa pasrah. dirinya yang tidak tahu apa-apa kini telah menjadi kambing hitam orang-orang yang mungkin membenci dirinya.
******
Putri Celine langsung tak sadarkan diri setelah mendapatkan hukuman cambukannya. dan dalam keadaan tak sadarkan diri itu, pihak istana langsung mengantarkannya ke kediaman Baron Jacob yang sudah menunggu kedatangannya.
Baron Jacob sendiri adalah tingkat bangsawan yang berada paling bawah. Baron Jacob yang memiliki 7 orang putra, diketahui hanya tanpa masyarakat. bukan karena tingkah dan perbuatan mereka, melainkan kemampuan ilmu bela diri mereka yang tak pernah meningkat.
tapi walaupun begitu, Baron Jacob tetap menyayangi anak-anaknya, dan tetap mengupayakan untuk melindungi mereka semua. Baron Jacob sendiri awalnya memiliki dua orang istri, tetapi selirnya meninggal dunia ketika melahirkan anak bungsunya, dan semua anaknya dirawat oleh istri pertamanya.
istri sahnya juga tak pernah membeda-bedakan kasih sayang, sehingga anak-anak itu tumbuh dengan baik dan bahkan tak pernah berselisih paham atau berselisih tentang harta dan warisan.
"lihat ayah!! pihak istana sudah datang. Adik pasti sudah diantar." ujar anak pertama Tuan Baron.
mereka semua pun mulai berbaris dan menyambut. bahkan mereka dari pihak istana yang datang mengantarkan Putri Celine tak memasang wajah ramah. setelah meletakkan tandu yang di mana ada Putri Celine di atasnya, mereka langsung bergegas pergi dan bahkan tidak berbasa-basi dengan Baron Jacob dengan keluarganya.
namun Baron Jacob dengan anak-anaknya tak mempedulikan hal itu. justru mereka dengan cepat mengangkat tubuh Putri Celine dan membawanya masuk
"cepat nak!! cepat panggilkan tabib!!" seru Tuan Baron.
anak pertama dan anak kedua pun langsung bergegas pergi. sementara anak-anak yang lainnya membantu ayahnya untuk membawa adiknya masuk.
"apa yang terjadi dengannya suamiku ? punggung putriku dilumuri dengan banyak darah. bahkan mereka tak memberinya kesempatan untuk diobati terlebih dahulu.!" seru Baroness jenny. dia menangis melihat kondisi putrinya yang sudah berwajah pucat. bajunya bahkan sudah dipenuhi dengan lumuran darah.
"kita harus bersyukur istriku!! masih untung Putri kita tidak dieksekusi mati dan juga kita tidak diseret-seret. Saya yakin Putri kita tidak melakukan kesalahan. tapi kita tidak memiliki kemampuan dan kekuatan menegakkan keadilan untuk Putri kita." ucap Tuan Baron dengan sendu.
walaupun sudah bertahun-tahun lamanya putrinya tidak hidup bersama dengan mereka, tapi rasa sayangnya untuk Putri satu-satunya ini sangatlah besar.
kalau bukan karena permintaan sang kaisar, mana mau Tuan Baron menyerahkan putrinya untuk diasuh dan masuk ke dalam istana yang penuh dengan intrik itu.
dan siapa sih yang tak mengenal inter kejam dalam harem kaisar ? rata-rata semua bangsawan sudah mengetahuinya. Karena itulah Tuan Baron Jacob tak menginginkan putrinya masuk istana.
"ayah tabibnya sudah datang!!" seru anak pertamanya. Tuan Baron Jacob langsung berdiri tegap.
"tabib, tolong periksa putri saya." ucapnya dengan sopan. sang tabib pun menganggukkan kepalanya. kemudian bergerak cepat untuk memeriksa kondisi Putri Celine.
setelah mendapati kondisinya, sang tabib pun bersuara.
"maaf tuan Baron. denyut nadinya begitu sangat lemah. Nona Celine juga kehilangan banyak darahnya. saya akan meresep beberapa obat, mudah-mudahan ini bisa membantu." ucapnya dengan tidak yakin. Tuan baron yang melihat hal itu bertanya.
"kenapa sorot mata Anda tidak begitu meyakinkan tabib ?" tanyanya. sang tabib menghela nafas.
"maafkan saya tuan Baron. saya harus mengatakannya. mungkin, Nona Celine tidak akan bertahan lama. tetapi, resep obat tetap akan saya berikan."
Deg
mendengar penuturan itu, perasaan kedua orang tua Celine dan saudara-saudaranya menjadi tak karuan.
selama 2 bulan Putri Celine mengalami koma akibat insiden pencambukan yang ia terima dari istana, kini perlahan-lahan Putri Celine mengerjabkan matanya.
dia terbangun nyawa yang masih belum terkumpul semuanya, alias masih linglung.
Setelah dia melihat jelas, dia mulai mengedarkan pandangannya dan mengerutkan keningnya yang pucat itu.
"di mana ini..? kenapa gaya bangunan ini seperti bangunan di zaman kuno." gumamnya dengan suara yang pelan. bahkan sebelum dia bereaksi lebih jauh, tiba-tiba Dia merasakan pusing. rasa pusingnya itu sangat berat dan tidak tertahankan.
dia juga menyadari beberapa ingatan asing mulai menyerang kepalanya. sampai mengingat tentang insiden dirinya yang terbaring saat ini.
namun karena tubuhnya yang masih lemah, dia kembali pingsan. dan dalam pingsannya itu, ingatan-ingatan itu terus berputar dan terekam jelas dalam benaknya.
ternyata, jiwa tubuh asli ini telah berpulang ke alam baka. dan yang menggantikannya adalah jiwa baru yang berasal dari zaman modern.
seseorang yang memiliki kemampuan dari berbagai bidang, namun tidak bisa disebut jenius. karena di sana, di sekolah dia hanya mendapatkan ranking 4 atau dalam kategori 10 besar.
namun dasar-dasar kehidupan, dia mengetahui segala bentuknya dan bisa bertahan hidup dalam bentuk apapun.
*****.
saat Matahari mulai memancarkan sinarnya dan menembus kamar milik Putri Celine, sang putri yang sudah pingsan semalaman itu akhirnya kembali membuka matanya.
"air.." gumamnya dengan suara yang pelan. Untung saja ada satu pelayan yang datang untuk membersihkan kamar Sang Putri. dan dia yang mendengar penuturan itu sempat dibuat terkejut. namun dengan cepat pula dia bereaksi dan mengambilkan air minum serta diberikannya kepada sang nona.
"i-ini airnya nona.." ucap sang pelayan. Putri Celine yang masih setengah sadar itu langsung mengambil air putih dalam gelas itu dan meneguknya sampai habis.
sementara pelayan tersebut langsung berlari keluar, untuk memberitahukan masalah ini kepada keluarga nonanya. dan Putri Celine tak mempedulikan tingkah sang pelayan. dirinya masih sibuk menata dan mencoba untuk menyesuaikan kepalanya yang masih berdenyut nyeri itu.
"ugh!! kepalaku benar-benar sangat pusing.." Gumamnya. dan saat itu juga, kedua orang tuanya dan 7 saudaranya masuk ke dalam kamarnya berbondong-bondong. bahkan terlihat cukup tergesa-gesa.
"putriku!! putriku Kamu sudah bangun nak..!" tanya Nyonya jenny dengan rasa bahagia dan sekaligus kepanikan. Putri Celine mengangkat wajahnya dan mengamati lekat-lekat wajah itu. kemudian seulas senyum terbit di bibirnya.
"ibu.. apa aku sudah dipulangkan oleh kaisar Bu ?" tanyanya dengan lembut. dan mereka yang mendengar penuturan itu langsung terdiam. Putri Celine sendiri mencoba untuk bangkit dan menyandarkan tubuhnya.
"Ibu tidak perlu bersedih seperti itu.. Aku hanya bertanya Bu.." ucapnya lagi sambil menggenggam tangan ibunya.
"nak.." Tuan Baron tiba-tiba memanggil. yang membuat Putri Celine kembali mengarahkan pandangannya.
"ya ayah.." jawabnya. saudara-saudaranya yang terlihat lebih tua dan juga ada yang seumuran dengannya tersenyum. ada juga saudaranya yang berada di bawahnya.
Tuan Baron juga ikut merasakan kehangatan itu. awalnya dia kira putrinya akan tantrum dan marah-marah Ketika tersadar sudah berada dan dikembalikan ke kediaman mereka. namun nyatanya, Itu semua tidak terjadi. justru anaknya terlihat seperti biasa-biasa saja.
Tuan Baron pun kembali mendudukkan tubuhnya.
"Apa kamu merasakan bagian tubuh yang masih sakit..?" tanya Tuan Baron. Putri Celine pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"tidak ada ayah.. tampaknya hanya tubuhku saja yang masih lemas." ujarnya. Tuan Baron Jacob pun menganggukkan kepala.
"nak.. maafkan ayah dan ibu kalau harus bertanya. apa kamu benar-benar melakukan kesalahan itu nak? pasalnya nama baikmu sudah sangat rusak di kalangan masyarakat." ucap Tuan Baron sambil menundukkan kepalanya. terdengar helaan nafas pelan dari Putri Celine.
"mm.. aku tidak melakukan apapun yah. Aku sangat menyayangi Putri Pricilla seperti saudaraku sendiri. Aku bahkan tak berani memberikannya sembarangan makanan, dan bahkan tak berani sembarangan mengajaknya jalan. selama aku di dalam istana kaisar, aku sangat menjaga Putri Pricilla. bahkan menjaganya dari orang-orang yang telah merundungnya serta menghinanya. dan dari sanalah kaisar juga mencintai dan menyayangiku seperti layaknya anaknya sendiri. tapi mungkin semua ini datang dari rasa iri anak-anak dari yang mulia kaisar lainnya." ucapnya menjelaskan semuanya dengan tatapan yang menerawang jauh ke depan.
Tuan Baron yang mendengar cerita putrinya pun menganggukkan kepala.
"ayah percaya padamu nak. ayah yakin kamu tidak akan tega melakukan hal itu." ucap tuan Baron dengan penuh perhatian.
"terima kasih untuk kepercayaan ayah."
"kalau begitu, Kamu lanjut istirahat saja ya. ibu akan membuatkan bubur untukmu dan akan membawanya ke mari." ucap Nyonya jenny lagi.
"mm.. baik bu.." jawabnya. akhirnya Nyonya jenny bangkit dari posisi duduknya itu dan menolak ke arah suami dan anak-anaknya.
"ayo kita keluar.. biarkan adikmu, atau kakakmu beristirahat. ibu akan membuatkan bubur untuk mengisi perutnya nanti." ucap Nyonya jenny.
"mm.. Bu, bolehkah alrico tinggal di sini menemani kakak ?" tanya anak yang paling kecil. yang tentunya bungsu mereka. umurnya masih sekitar 5 atau 6 tahun.
"mm.. jangan dulu ya nak.. kasihan kakakmu. biarkan kakakmu istirahat dulu ya.." ucap Nyonya jenny memberikan pengertian kepada putra bungsunya. yang mana putra bungsu itu adalah anak dari selir suaminya yang telah meninggal. namun Nyonya jenny tak memperlakukan mereka berbeda. jika mereka nakal, maka mereka wajib mendapatkan hukuman, begitu pula sebaliknya kasih sayang yang diberikan tak pernah kurang.
"mm.. " alrico menoleh ke arah Putri Celine yang masih bersandar. dan dia melihat putri Celine tersenyum ke arahnya. bibir pucat dan wajah pucatnya itu membuat Alrico benar-benar sangat ingin menjaga kakaknya.
"baiklah Bu.. biarlah Kakak istirahat dulu. nanti kalau kakak sudah sehat, aku akan ajak Kakak jalan-jalan. boleh kan Kak ?" tanya si bungsu lagi. Putri Celine yang mendengar penuturan itu menganggukkan kepalanya.
"tentu saja boleh Rico. kalau kakak sudah sembuh, kita akan jalan-jalan dan berkeliling." sambung Putri Celine walaupun suaranya masih terdengar lemah.
"mm.. janji.."
"ya, Kakak janji.." semua orang di dalam ruangan itu tersenyum.
"kalau begitu kami keluar dulu ya dek. kalau kamu butuh sesuatu, kamu bilang saja. minta tolong pada kami atau kepada yang lainnya."
"mm.. baik Kakak pertama."
"ya sudah, biarkan dulu adikmu beristirahat. ayo kita semuanya keluar."
akhirnya mereka semua pun keluar dari dalam kamar tersebut. dan membiarkan Putri Celine istirahat dengan baik sambil menunggu bubur yang disiapkan oleh ibunya selesai.
sepeninggalan kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. jiwa baru yang bernama Rosa itu menghela nafas.
(tidak disangka! ternyata jiwaku menembus ruang dan waktu dan masuk ke dalam tubuh gadis yang lemah ini.) batinnya Sambil mencoba menerawang ke depan.
(mm.. mungkin ini juga adalah kesempatan untukku, untuk bisa memulai kehidupan yang jauh lebih baik. aku yang hanya memiliki seorang adik di kehidupan pertama, yang akhirnya meninggal karena penyakit kanker, kini sudah diberikan kesempatan untuk memiliki keluarga baru bahkan orang tua yang lengkap.) dia mengukir senyum kembali.
dia juga mengingat dan menerawang penderitaan pemilik asli tubuh ini. pemilik asli tubuh ini sangat baik dan juga polos. hatinya cukup bersih dan tak pernah membuat masalah atau keributan di manapun.
tapi gara-gara ulah para selir kaisar dan anak-anak kaisar, membuatnya harus berakhir menyedihkan.
(tenanglah Putri Celine di alam sana. aku pasti akan menjaga orang tua kita. dan mereka yang mencoba mengusikmu, tidak akan pernah aku biarkan hidup tenang, walaupun mereka adalah anak-anak kaisar.)
setelah Putri Celine tersadar dari komanya, tak lupa Tuan Baron menghadirkan tabib untuk memeriksa kondisi putrinya. bahkan Tuan Baron menjaga putrinya 24 jam untuk memastikan anaknya tidak tertidur panjang lagi. selama 3 hari Tuan Baron melakukan hal itu, akhirnya Tuan Baron mulai melonggarkan kewaspadaannya terhadap putrinya yang mungkin akan tertidur kembali.
"ayah.." panggil Putri Celine yang tampak sudah bangun dan berjalan ke arah ayahnya yang duduk di ruang keluarga.
Tuan Baron Jacob yang mendengar panggilan putrinya langsung mengangkat wajahnya.
"eh kamu sudah bangun nak!! kenapa kamu turun dari tempat tidurmu begitu saja ? memangnya sudah tidak apa-apa ?" tanya Tuan Baron yang langsung mendekati putrinya dan memapanya.
Putri Celine yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung terkekeh.
"Aku tidak apa-apa loh yah!! aku sudah sehat dan sudah baik-baik saja. ayah tidak perlu terlalu mengkhawatirkan.." ucapnya dan juga turut menuruti Apa yang dilakukan ayahnya kepada dirinya.
"hai..bukan begitu nak.. ayah tentu saja mengkhawatirkanmu. sudah duduk dulu.. ada apa kamu mau menemui ayah ?" tanya tuan Baron. terlihat di atas meja ada beberapa kertas sketsa. dan sekaligus informasi di atasnya.
"ada apa ayah..? apakah terjadi sesuatu di wilayah kekuasaan ayah ?" tanya Putri Celine.
"mm.. ayah sedang bingung. sekarang itu sedang musim kemarau. wilayah selatan sangat kering, dan ayah bingung bagaimana cara membantu lahan pertanian di sana." ucap tuan Baron. Putri Celine yang juga memahami peta zaman kuno ini langsung mengambil kertas dan membacanya.
"sekitar 700 meter, di sini ada mata air ayah. kenapa tidak mengambil air dari mata air ini saja.?" tanya Putri Celine. Tuan Baron yang mendengar penuturan putrinya mengalihkan pandangannya ke arah kertas peta yang dipegang oleh putrinya.
memang benar kalau di situ ada tanda mata air atau peta air yang telah dimasukkan ke dalam kamar tersebut.
tuan Baron yang mendengar penuturan putrinya langsung menoleh.
"kamu memahami peta ini nak..?" tanyanya dengan heran. Putri Celine yang mendengar penuturan itu sedikit gugup. dia ingat kalau di kekaisaran ini sangat jarang ada perempuan yang bisa membaca pola peta seperti. kebanyakan perempuan di kekaisaran ini itu menyulam, dan juga menari atau bermain musik. sementara perempuan yang akan bekerja di bagian pemerintahan ini tentu saja tidak ada.
"m.. aku mengetahuinya ayah. kaisar di istana mengajarkanku beberapa makanya aku mengetahuinya." ucapnya. Untung saja otak kecilnya itu bisa berfikir dengan cepat.
"mm.. begitukah.? lalu bagaimana menurutmu nak ?" tanya Tuan Baron lagi. akhirnya Putri Celine menghela nafas lega karena ternyata ayahnya ini tidak bertanya apa-apa lagi.
"kalau ayah mau mendengar saran dari Celine, Celine akan menjabarkannya kepada ayah."
"mm.. kalau begitu coba ceritakan nak." saat mereka sedang duduk tiba-tiba anak pertama dan anak kedua datang. mereka cukup tertarik mendengar pembahasan itu. walaupun mereka tidak tahu apa-apa dan mereka dicap sebagai sampah masyarakat, namun keinginan mereka untuk maju dan membantu ayahnya selalu terpatri di dalam hati.
mereka mendekat diam-diam tanpa bersuara. antara Putri Celine mulai memberitahu sang ayah.
"Apakah di sekitar tempat itu ada pohon bambu ayah ?" mendengar pertanyaan itu mereka terdiam sejenak.
"pohon bambu? Apa kegunaan pohon bambu itu ? kalau tidak salah, di sekitar wilayah yang terkena dampak kekeringan itu ada pohon bambunya. tapi jaraknya juga cukup jauh dari lokasi." jelas Tuan Baron.
"mm.. kalau begitu, ayah bisa meminta tolong kepada para warga untuk menyiapkan batang bambu. setelah menyiapkan batang bambu, batang bambunya itu langsung dilubangi. dan kita manfaatkan batang bambu itu sebagai pipa. guna mengalirkan air dari sumber mata air sampai ke pemukiman warga." ucap Putri Celine yang tentunya sangat masuk akal.
Tuan Baron melihat putrinya.
"maafkan ayah ya nak.. kamu baru bangun dari sakitmu saja sudah harus berbagi ide dengan ayah. Hah!! ayah sudah beberapa bulan mencoba untuk memecahkan masalah ini. sementara waktunya semakin mepet dan kaisar semakin mendesak. apalagi, ini masih ada hubungannya dengan perbuatanmu." ucap Tuan Baron dengan sedih. Putri Celine yang mendengar penuturan ayahnya menggenggam erat tangan ayahnya itu.
"ayah jangan berbicara seperti itu. aku anak ayah dan aku pasti akan membantu ayah. hanya saja ayah harus percaya kepadaku." Tuan Baron tersenyum mendengar penuturan putrinya.
"ayah tentu sangat mempercayaimu nak. sangat mempercayaimu.." Putri Celine pun tersenyum.
"kalau begitu terima kasih banyak yah..."
"Iya nak sama-sama.." kedua saudaranya yang berdiri di sana dengan diam pun ikut tersenyum. akhirnya permasalahan ini pun bisa dipecahkan berkat pemikiran adiknya.
mereka tahu bagaimana berusahanya sang ayah bahkan nyaris tak bisa tidur dengan lelap. sementara mereka tak bisa membantu apa-apa.
"hah!! andai saja kami bisa membantu yah! bahkan masalah kami sendiri pun tak bisa kami atasi. Hah!!" terdengar helaan nafas frustasi dari anak pertama. dan Putri Celine yang mendengar penuturan itu mengingat, kalau 7 saudaranya ini tak bisa meningkatkan ilmu bela diri mereka.
bahkan mereka semua dianggap sampah masyarakat yang tak bisa memberikan apapun untuk kemajuan kekaisaran. Putri Celine pun tersenyum.
"Jangan berkecil hati kak! kalau seandainya tak bisa menggunakan kekuatan ilmu bela diri, maka yang harus dilatih adalah kekuatan otot atau kekuatan luar. tak ada gunanya ilmu dalam kalau tubuh tidak mendukung. mungkin hanya saran ini dulu yang bisa aku berikan untuk kakak berdua." mendengar penuturan itu kedua kakaknya langsung saling memandang.
memang, di kekaisaran ini mereka hanya berpatokan pada kekuatan spiritual saja atau membangun kolam spiritual dalam tubuh mereka. sementara mereka lupa dengan kekuatan otot atau kekuatan yang berasal dari gerakan tubuh mereka sendiri.
"mm.. sepertinya usul itu cukup masuk akal Kak." ucap anak kedua. anak pertama pun menganggukkan kepalanya.
"mm.. kalau begitu kita beralih berlatih seperti itu saja dulu. walaupun kita tidak bisa meningkatkan ilmu spiritual kita, tetapi kekuatan otot memang harus dijaga." mendengar penuturan itu semuanya pun tersenyum.
"makasih untuk usulnya ya dek.."
"Iya Kak sama-sama.."
"kalau begitu kami pamit permisi dulu. kami akan mulai menyusun latihan untuk menambah kekuatan otot kami." sambung anak pertama lagi yang langsung dibalas dengan angkutan kepala dari tuan Baron.
selepas kepergian kakak pertama dan kakak kedua Putri Celine, kini Tuan Baron dan putrinya mulai kembali membahas tentang tanah tandus itu.
Putri Celine juga sendiri dengan sabar menjelaskan segalanya kepada ayahnya. bahkan dia menjelaskan maksud dari kata pipa yang dikatakan oleh putrinya tadi. Putri Celine benar-benar terlihat menjelaskannya dengan menggunakan gambar yang di gambarnya secara asal.
bahkan Tuan Baron lebih Pak memahami maksud putrinya ketika dijelaskan dengan gambar tersebut.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!