Little Love
“Awal yang Tak Disengaja”
EPISODE 1 – “Awal yang Tak Disengaja”
Durasi: 1 Jam 45 Menit
---
📍Scene 1: Pagi Hari – Halaman Kampus UNESA
(Suasana kampus ramai, mahasiswa baru berjalan sambil mencari gedung. Laura tampak membawa tas besar dan sketchbook di pelukannya.)
Chyntia Laura Andhara
Kampus baru... orang-orang baru... tapi hatiku tetap sama. Aku masih suka menggambar, mendengarkan lagu... dan Shosei. Semoga hariku tidak terlalu aneh hari ini."//(monolog, voice over)
(Senyum kecil muncul. Kamera berganti ke Alvin yang sedang duduk di bawah pohon membaca buku filsafat.)
---
📍Scene 2: Sore Hari – Halte Bus Depan Kampus
(Motor Alvin mogok. Ia menghela napas, melepas helm, dan menuntun motornya ke tepi.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kenapa sih harus mogok hari ini…” (mendesah, lalu berjalan ke arah halte)
“Ya udahlah, bus aja.”
Beberapa menit kemudian, Laura juga tiba di halte. Mereka tidak saling kenal. Alvin naik lebih dulu dan duduk di dekat jendela. Laura naik beberapa saat kemudian dan duduk di sebelahnya.)
---
📍Scene 3: Dalam Bus
(Bus berjalan perlahan. Laura lelah dan tertidur dengan kepala miring ke bahu Alvin. Alvin melirik ke samping, sedikit panik.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Dia tidur? Aduh... bangunin gak ya? Tapi... dia kayaknya capek banget.”
(membiarkan Laura bersandar)//(dalam hati)
Bus terus melaju dalam senyap, hanya terdengar lagu lembut di latar.)
---
📍Scene 4: Keesokan Harinya – Lorong Kampus
(Alvin sedang berjalan, tiba-tiba dihampiri oleh Felicya.)
Natalie Felicya Alendra
Alvin… kita bisa ngobrol?”//
(wajah berharap)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Tentang apa?”
Natalie Felicya Alendra
Kita… bisa mulai lagi? Aku udah nyesel…”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Fel, maaf. Pacaran buat aku bukan main-main. Kalau dari awal gak ada tujuan, gak bisa lanjut. Aku gak mau mengulang hubungan yang hampa.”
Felicya menahan air mata, saat itu Laura lewat sambil membawa buku. Tanpa sengaja, ia menyenggol Alvin dan bukunya jatuh.)
Chyntia Laura Andhara
Ah, maaf! Maaf banget!”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Gak apa-apa, tenang.”//(membantu mengambil buku)
Tangan mereka bersentuhan. Felicya langsung menepis tangan Laura.)
Natalie Felicya Alendra
Eh! Kamu gak lihat? Jangan asal pegang dong!”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Dia gak salah, Fel. Jangan kasar gitu.”//(tegas)
Alvin menatap Felicya tajam lalu pergi. Laura terdiam dan mengikuti Alvin masuk ke kelas.)
---
📍Scene 5: Siang Hari – Tribun Lapangan Basket
(Laura duduk sendiri, menggambar wajah Shosei di bukunya. Noah datang membawa bola basket.)
Athalla Noah Mahadewa
Laura. Gambar terus? Gak bosen? Mending nemenin aku main basket yuk.”
Chyntia Laura Andhara
Maaf, aku gak biasa di keramaian…”
Laura bangkit pergi. Tiba-tiba bola melesat ke arahnya. Alvin muncul dan menahan bola dengan tubuhnya.)
Chyntia Laura Andhara
Kamu gak apa-apa?!”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Aku gak apa-apa. Kalian hati-hati mainnya!”//(menahan sakit)
Athalla Noah Mahadewa
Santai aja, bro. Gak usah sok jagain cewek orang.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Cewek orang atau bukan, bukan berarti boleh sembarangan!”
Noah kesal dan langsung mendorong Alvin. Terjadi perkelahian. Reihan datang dan memisahkan.)
Reihan Agustinus
Eh eh! Stop! Ini kampus, bukan ring tinju!”
Laura panik dan menarik Alvin ke arah UKS.)
---
📍Scene 6: UKS – Sore Hari
(Laura membersihkan luka Alvin dengan tisu dan obat merah.)
Chyntia Laura Andhara
Kenapa kamu bela aku terus? Kamu bahkan belum kenal aku.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Mungkin karena kamu beda. Dan... aku gak suka cowok yang kasar ke perempuan.”//(tersenyum kecil)
Laura menunduk, tersenyum tipis. Momen canggung namun hangat.)
---
📍Scene 7: Malam Hari – Kamar Laura
(Laura duduk di ranjang, memandangi foto Shosei di ponselnya.)
Chyntia Laura Andhara
Hari ini… mungkin bukan hari yang biasa. Ada seseorang yang... bikin aku lupa Shosei sebentar.”//(monolog)
Kamera fokus pada gambar sketsa Alvin di buku gambarnya. Judul tertulis: “Si Bahu yang Hangat.”)
---
⏳ END OF EPISODE 1
“Kenapa Jantungku Berdebar?”
EPISODE 2 – “Kenapa Jantungku Berdebar?”
📝 Ringkasan:
Setelah kejadian di UKS, hubungan Laura dan Alvin semakin dekat. Namun, Felicya mulai menyusun rencana untuk menjatuhkan Laura, sementara Noah belum menyerah. Sementara itu, Laura bingung dengan perasaannya—antara kekaguman dan cinta yang tak disadari.
---
📍Scene 1: Pagi Hari – Kampus Unesa, Ruang Kelas Hukum
(Mahasiswa mulai berdatangan. Alvin duduk di barisan tengah, Laura masuk dan mencari tempat duduk. Melihat Alvin, ia ragu tapi Alvin tersenyum sambil menepuk kursi di sebelahnya.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Mau duduk di sini? Tenang aja, aku gak gigit kok.”
(Laura tersipu dan duduk.)
Chyntia Laura Andhara
Makasih… Eh, bahumu… masih sakit?”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Sedikit. Tapi lebih sakit lagi waktu kamu ngilang tadi malam, gak bilang makasih.”//(tersenyum kecil)
(Laura tersenyum malu.)
---
📍Scene 2: Di luar kelas – Jam istirahat
(Angelina dan Christina (teman Laura) menghampiri Laura.)
Angelina Indhira
Wah wah... kamu duduk bareng Alvin ya? Ada apa nih?”
Christina Laurence
Jangan bilang kamu naksir?”
Chyntia Laura Andhara
Apa sih... enggak! Aku cuma... menghargai dia. Dia baik.”
Angelina Indhira
Kamu blush loh sekarang. Ngaku aja, Laur.”
Laura menunduk malu. Dari kejauhan, Felicya melihat dan menatap tajam.)
---
📍Scene 3: Tempat Parkir – Siang Hari
(Felicya menemui Karina, temannya.)
Natalie Felicya Alendra
Kita harus bikin cewek itu nyadar tempatnya. Aku gak terima Alvin jatuh ke tangan dia.”
Karina Maritimartha
Mau gimana? Sebar gosip?”
Natalie Felicya Alendra
Bukan cuma gosip. Kita serang reputasinya. Pelan-pelan tapi pasti.”
Scene 4: Kafe Belakang Kampus – Sore Hari
(Alvin dan Reihan duduk santai, sambil minum kopi.)
Reihan Agustinus
Lo ngerasa gak sih, Lauranya beda?”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Iya. Simpel, gak neko-neko. Gak kayak Fel dulu…”
Reihan Agustinus
Lo suka?”
Alvin diam, memandang keluar jendela.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
> “…Mungkin.”
Scene 5: Kamar Laura – Malam Hari
(Laura menggambar sketsa Alvin yang sedang duduk di kelas. Ia meletakkan gambar itu di sebelah buku idolanya, Shosei.)
Chyntia Laura Andhara
Kenapa jantungku berdebar kalau lihat dia? Ini bukan sekadar kagum kan? Tapi… aku takut salah rasa.”//(monolog)
(Ia membuka YouTube dan menonton video konser Shosei. Tapi setelah satu menit, ia menutupnya. Tak fokus.)
---
📍Scene 6: Kantin Kampus – Keesokan Harinya
(Laura duduk sendiri sambil membuka sketchbook. Lima kakak kelas datang menghampiri—diutus oleh Karina.)
Senior 1:
> “Kamu yang deket-deket Alvin, ya?”
Senior 2:
> “Jangan GR. Kamu bukan kelasnya dia.”
(Mereka mendorong Laura, dan nampan makanan di tangan Laura terjatuh, membuatnya tersungkur.)
(Semua orang melihat. Beberapa mahasiswa menahan tawa. Laura terdiam dan hampir menangis.)
(Tiba-tiba, Alvin datang.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Apa yang kalian lakuin?!”//(tegas)
Santai, Vin. Cuma main-main.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kalau ganggu orang lain sampe jatuh, itu bukan main-main. Itu namanya pengecut!”
Laura berdiri dan berlari keluar kantin, menahan tangis.)
---
📍Scene 7: Taman Belakang Kampus – Beberapa menit kemudian
(Laura duduk sendirian di bangku taman, membersihkan noda di bajunya. Alvin menyusulnya.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Maaf… aku telat.”
Chyntia Laura Andhara
Bukan salah kamu…”//(menggeleng pelan)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Mulai sekarang, kamu gak sendiri. Aku bakal lindungin kamu.”
Laura menatap Alvin. Kamera zoom perlahan ke wajah mereka berdua. Musik OST pelan mulai mengalun.)
---
📍Scene 8: Ending – Rumah Felicya
(Felicya memandangi cermin sambil memegang foto Alvin dan dirinya di masa lalu. Ia tersenyum miring.)
Natalie Felicya Alendra
Kalau aku gak bisa dapetin kamu, gak akan ada yang bisa…”//(pelan)
Layar perlahan gelap. Musik tensi misterius mengalun.)
---
🔚 END OF EPISODE 2
“Rahasia yang Disembunyikan Angin”
EPISODE 3 – “Rahasia yang Disembunyikan Angin”
---
📍Scene 1: Taman Kampus – Siang Hari
(Laura duduk sendiri di bawah pohon besar. Angin berhembus lembut. Di pangkuannya ada sketchbook, dan ia menggambar sambil mendengarkan musik dari earphone. Alvin datang dari arah lain, membawa buku.)
(Ia berhenti saat melihat Laura yang sedang fokus menggambar.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Lagi-lagi kamu di sini ya?”
Laura terkejut kecil, langsung mencabut earphone.)
Chyntia Laura Andhara
Eh, Alvin… iya, aku lagi gambar aja. Tempat ini sepi, jadi tenang.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Boleh aku lihat?”//(duduk di sampingnya)
Laura sedikit ragu, tapi menyerahkan sketchbook-nya. Di dalamnya ada sketsa wajah Alvin, Shosei, dan suasana kampus.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Ini… aku?”//(terdiam melihat wajahnya tergambar)
Chyntia Laura Andhara
> “I-itu... gak sengaja keinget aja. Maaf ya…”//(malu)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kamu berbakat. Aku baru tahu kamu suka menggambar.”//(tersenyum kecil)
Chyntia Laura Andhara
Aku suka musik juga. Terutama lagu-lagu Jepang. Dan idolku namanya Shosei.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Pantesan kamu keliatan kalem tapi penuh warna."//(tersenyum tulus)
Scene 2: Taman – Masih di tempat yang sama
(Alvin dan Laura duduk lebih santai sekarang. Alvin menggenggam rumput dan memainkannya.)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kamu tahu? Aku penasaran sama kamu.”
Chyntia Laura Andhara
Aku? Kenapa?”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kamu punya aura yang beda. Kamu ramah, lembut... tapi banyak orang malah menjauh.”
Chyntia Laura Andhara
Mungkin karena aku... anak orang kaya.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Maksudnya?”//(terdiam)
Chyntia Laura Andhara
Ayahku pengusaha besar. Ibuku punya butik yang cabangnya hampir ada di seluruh kota. Tapi... sejak kecil, aku sering dijauhi. Dibilang sombong, aneh, terlalu pendiam. Padahal aku cuma gak pandai bersosialisasi…”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kadang... orang menilai dari apa yang mereka lihat, bukan dari siapa kamu sebenarnya.”
Laura menatap Alvin, senyumnya muncul sedikit.
Chyntia Laura Andhara
Kamu sendiri? Tinggal di mana?”
Alvin ragu sebentar, tapi kemudian menjawab dengan tenang.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Aku tinggal di kontrakan kecil sama ibu. Dulu... keluargaku juga orang berada. Ayahku seorang tentara militer. Tapi dia gugur di medan perang, dan saat itu, utang-utang datang bertubi-tubi. Kami jatuh miskin seketika.”
Laura terkejut, mendengarkan dengan mata berkaca.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Ibu sekarang kerja di laundry. Aku bantu-bantu jadi montir dan tukang antar makanan. Kuliah ini… aku jalanin bukan buat gelar, tapi buat harapan.”
Chyntia Laura Andhara
Alvin… kamu kuat.”
Mata Laura mulai berkaca. Alvin tersenyum sambil menepuk bahunya pelan.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Kamu juga. Kaya bukan berarti hidupmu mudah. Tapi kita berdua... sama-sama berjuang.”
Scene 3: Rumah Laura – Malam Hari
(Laura tiba di rumah besar bergaya modern. Peter, adik laki-lakinya menyambut dari tangga.)
Peter Fernandez Harahap
Kakak! Kamu telat! Aku tungguin dari tadi!”
Chyntia Laura Andhara
Maaf, Peter. Kakak tadi ngobrol sama teman.”//(tersenyum lembut)
Peter Fernandez Harahap
Teman cowok ya?"//(menggoda)
Chyntia Laura Andhara
Aduh kamu nih…”//(malu)
Maya, ibu Laura muncul dari dapur mengenakan apron butik.
Maya tiarasih Sihombing
Laura, besok jangan lupa ikut aku ke butik ya. Ada event fashion baru. Kamu harus mulai belajar terlibat.”
Chyntia Laura Andhara
Iya, Ma…”
Scene 4: Rumah Kontrakan Alvin – Malam Hari
(Alvin pulang dan membuka pintu kecil kontrakan. Ibunya, Mira, sedang menyetrika pakaian pelanggan.)
Mira Chandrawathi
Puji Tuhan kamu sudah pulang, Vin. Makan dulu, ibu udah masak sederhana.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Ibu duluan aja. Aku tadi makan sama teman.”//(tersenyum)
Mira Chandrawathi
Vin… kamu bahagia?”//(melihat Alvin dengan penuh kasih)
Imanuel Alvin Bhayangkara
Hari ini… aku merasa tenang. Gak tahu kenapa.”
Scene 5: Kampus – Keesokan Hari
(Laura berjalan ke kelas, tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh Felicya dan Karina.)
Natalie Felicya Alendra
Gak nyangka ya... anak bos besar mau deketin cowok kontrakan. Kamu ngincar Alvin karena kasihan atau cuma mainin perasaan?”
Laura terdiam, namun menatap dengan berani.
Chyntia Laura Andhara
Kalau kamu ngerasa berhak atas Alvin, kenapa dia pergi dari kamu?”
Natalie Felicya Alendra
Kamu berani sama aku?!”//(tersentak)
Alvin muncul dari belakang.
Imanuel Alvin Bhayangkara
Felicya, cukup. Ini kampus, bukan arena drama. Aku yang pilih siapa temanku, dan kamu gak ada hak untuk menilai Laura.”
Laura menunduk dan Alvin memegang tangannya, menuntunnya pergi dari situ.)
---
📍Scene 6: Rooftop Kampus – Sore Hari
(Laura dan Alvin duduk bersama di atap gedung kampus, memandang langit senja.)
Chyntia Laura Andhara
Kamu tahu, ini pertama kalinya aku merasa... gak sendirian.”
Imanuel Alvin Bhayangkara
Dan aku... pertama kali merasa ingin seseorang tetap ada di hidupku.”
Kamera memperlihatkan kedua tangan mereka yang saling berdekatan, belum menyentuh, tapi seolah dunia mereka mulai menyatu.)
---
🔚 END OF EPISODE 3
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!