NovelToon NovelToon

Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku

01

...~Happy Reading🤗💐~...

Kiara, seorang gadis muda berusia 21 tahun sedang berdiri di depan cermin menatap wajahnya yang pucat. Ia tidak percaya apa yang terjadi beberapa jam terakhir. Ayahnya, yang selalu ia percayai telah membuatnya terjerat dalam masalah rumit yang akan membuat hidupnya sangat berubah drastis.

"Aku tidak bisa percaya semua ini. Kenapa ayah tega mengorbankan ku," Kiara berkata pada dirinya sendiri, suaranya bergetar.

Ia masih ingat percakapan dengan ayahnya beberapa jam lalu. Ayahnya memberitahu bahwa ia memiliki hutang sebesar lima milyar rupiah kepada Axel Blackthorn, seorang CEO yang terkenal dengan reputasinya yang dingin dan kejam.

"Kiara, maafkan ayah. Ayah sebenarnya tidak ingin kamu terlibat dalam masalah ayah, akan tetapi ayah tidak mempunyai pilihan lain," ucap ayah Kiara yang tidak lain bernama Zamuel dengan wajah sendunya.

"Ma-maksud ayah apa?" tanya Kiara dengan wajah kebingunan.

"Ayah memiliki hutang kepada keluarga Blackthron, dan ayah tidak sanggup membayarnya. Dia mengancam jika ayah tidak membayarnya dalam waktu dekat ini maka anak buahnya akan menghukum mati ayah. Keluarga mereka memiliki jangkauan yang sangat luas di pelosok dunia, sangat kemungkinan kecil jika ayah bersembunyi mereka tidak akan menemukan ayah," ucap Zamuel dengan wajah yang menunduk.

"Memangnya berapa hutang ayah?" tanya Kiara.

"Lima milyar nak," jawab Zamuel.

"A-apa? lima milyar?" ucap Kiara yang ingin memastikan apakah dia tidak salah dengar.

Zamuel hanya mengangguk sebagai jawaban. Sementara Kiara syok melihat jawaban ayahnya. "Ayah, itu angka yang sangat besar, bagaimana mungkin kita bisa membayarnya. Bahkan gajiku setahun pun tidak dapat menutupi itu semua," ucap Kiara dengan wajah kebingunan.

"Ayah punya satu-satunya cara untuk itu nak, dan mau tidak mau kamu harus melakukan itu demi ayah," ucap Zamuel sambil menatap lekat mata anaknya.

"Apa itu ayah?" tanya Kiara.

"Kamu harus menikah dengan tuan Blackthron, dengan begitu hutang ayah akan lunas. Selain itu hidup kamu juga akan terjamin, kamu tidak perlu lagi susah-susah kerja," ucap Zamuel.

"Ni-nikah? tapi yah, Kiara belum siap menikah. Terlebih Kiara tidak kenal dengan dia," ucap Kiara.

"Kamu kenal dia nak, sangat kenal. Dia tuan Axel Blackthron suami dari Rachel Kavanya Blackthron, sahabat kamu waktu SMA," jawab Zamuel.

Kiara yang mendengar itu menjadi syok, bahkan syoknya berkali-kali lipat saat ini. Apa ayahnya sudah gila menyuruhnya menikah dengan orang yang telah beristri, terlebih istrinya itu sahabat dekat Kiara sendiri.

"Ayah, Rachel sahabatku. Dia juga sangat baik kepadaku, bagaimana bisa aku mengkhianatinya dengan cara menikahi suaminya," ucap Kiara dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu tidak perlu mengatakan kepada Rachel bahwa kamu akan menikah dengan suaminya. Orang-orang juga tidak perlu tahu tentang itu, bisa dibilang kamu menjadi istri simpanan tuan Blackthron," ucap Zamuel.

"Tidak yah! Kiara tidak akan melakukan hal gila itu, lagipula perempuan mana yang mau di jadikan istri simpanan. Teerus bagaimana perasaan Rachel nanti kalau dia tahu Kiara menjadi istri simpanan suaminya," ucap Kiara yang menolak ide ayahnya.

"Kamu tidak usah peduli dengan perasaan Rachel, yang perlu kamu pedulikan yaitu nasib ayah kandungmu sendiri. Apa kamu ingin melihat ayahmu ini tidak ada dibumi? apa kamu lebih memilih Rachel daripada ayah kandungmu?" ucap Zamuel dengan nada tinggi.

"Keputusan ayah sudah bulat, minggu depan kamu akan menikah dengan tuan Blackthron," ucap Zamuel dan meninggalkan Kiara sendiri yang sedang menangis.

Gadis itu sangat sedih, di satu sisi ia tidak ingin ayahnya meninggal. Apalagi cuma ayahnya keluarga yang dia punya saat ini. Tetapi ia juga tidak ingin mengkhianati Rachel, dia satu-satunya sahabat Kiara. Ia orang yang sangat peduli dengan Kiara. Ia sering membantu Kiara jika Kiara kesusahan.

...~~~...

Di tempat lain, Seorang pria yang berusia 28 tahun duduk termenung di kursi kerjanya. Ia memikirkan kejadian tadi, di mana seseorang telah menawarkan anaknya untuk menikah dengan pria itu sebagai bayaran hutang.

Jelas-jelas orang itu tahu bahwa dirinya sudah menikah. Pria itu berpikir bagaimana mungkin seorang ayah tega menukar putrinya dengan uang. Pria yang bernama Axel Blackthron itu berpikir bagaimana bisa ia menikah lagi, sedangkan istrinya masih hidup. Ia tidak ingin rumah tangga yang baru 2 tahun ia jalani itu harus rusak karena hadirnya orang ketiga yang ia tidak cintai sama sekali.

Tapi mau bagaimana lagi, ia harus memberikan pelajaran kepada Zamuel. Ia akan menggunakan putri orang itu untuk memberi pelajaran kepada pria tua yang gila uang itu.

'Kamu lihat saja Zamuel, aku menyetujui saranmu untuk menikahi putrimu untuk membayar perbuatanmu. Aku akan membuat putrimu itu menanggung dosa yang kau buat,'

Axel kemudian mengambil ponselnya untuk menelpon orang kepercayaannya. "Halo, saya ingin kamu persiapkan pernikahan saya dengan putri Zamuel minggu depan. Pastikan pernikahannya tertutup dan jangan sampai istri saya tahu akan hal itu,"

Setelah itu Axel meletakkan ponselnya dan tersenyum sinis.

'Selamat datang di neraka putrinya Zamuel. Kamu pasti tidak ada bedanya dengan ayahmu. Kamu menerima pernikahan ini pasti karena harta. Saya pastikan kebahagiaan yang kamu impikan dalan pernikahan ini hanya angan-anganmu saja gadis matre,' 

Tidak lama kemudian seorang wanita cantik dan terlihat elegan datang menghampiri Axel dengan wajah sumringahnya.

"Hai, selamat siang sayang. Aku datang membawakan makan siang untukmu," ucap wanita itu sembari mencium pipi kanan dan kiri Axel. Axel dengan senang hati menerima ciuman itu dengan senyuman hangat.

"Terimakasih banyak sayang, kamu sangat perhatian padaku," ucap Axel dengan wajah menghangat. Tidak seperti tadi waktu memikirkan pernikahannya keduanya nanti.

"Itu sudah tugas ku sebagai istri sayang. Tetapi bukan aku yang memasak, bi Astri yang memasak itu. Aku ingin sekali belajar memasak agar bisa membuatkan mu makanan tetapi kamu melarang ku," ucap wanita itu yang tidak lain adalah Rachel  dengan wajah sendunya.

"Rachel sayang kamu itu istri seorang Blackthron, seorang CEO dan pengusaha nomor satu di dunia. Kamu itu di takdirkan menjadi ratunya Axel Blackthron, bagaimana mungkin seorang Axel Blackthron membiarkan ratunya menyentuh pekerjaan itu. Apagunanya aku mempekerjakan puluhan pelayan dirumah kalau kamu masih menyentuh pekerjaan itu. Tugasmu itu duduk, memerintah, shopping, dan salon," ucap Axel sambil menangkup kedua pipi istrinya.

"Tapi aku merasa belum menjadi istri yang sempurna bagi kamu, bahkan aku saja belum bisa memberikanmu keturunan," ucap Rachel dengan wajah sedihnya yang membuat Axel semakin kasihan dengan istrinya. Menatap wajah istrinya itu, ia semakin tidak tega melakukan pernikahan dengan putri Zamuel. Rachel pasti semakin merasa sedih jika mengetahui itu.

"Ssst sayang, pernikahan kita baru dua tahun. Kamu juga masih muda, kita masih mempunyai kesempatan untuk itu. Kamu temani aku makan dulu, habis itu kamu ke mall untuk shopping sepuasnya atau kamu bisa memanjakan dirimu di salon untuk mengalihkan pikiran negatifmu. Setelah ini aku akan mentransfer mu 2 M. Kamu wajib menghabisi uang itu hari ini," ucap Axel dan mengambil ponselnya untuk mentransfer Rachel.

"Sayang, uang yang kamu kasih kemarin masih ada. Apa itu tidak terlalu boros, aku tidak ingin di cap sebagai istri yang matre," ucap Rachel.

"Hei, memangnya siapa yang berani mengatakan itu padamu. Kamu itu istri aku, dan itu hak aku membahagiakanmu. ajaklah sahabat yang sering kau ceritakan itu untuk menemanimu dan mentraktir nya. Semoga dengan itu pikiranmu bisa teralihkan," ucap Axel.

"Terimakasih sayang, aku beruntung memilikimu suami yang setia dan pengertian sepertimu. Aku mencintaimu," ucap Rachel dan mengecup sekilas bibir suaminya.

...~~~...

Halo guys

Selamat datang di karya kedua author 💐💐💐

Mohon dukungannya ya,

Salam hangat dari author🤗💐

02

...~Happy Reading🤗💐~...

Saat ini Kiara sangat bimbang. Gadis itu bingung harus bagaimana. Dia tidak tega menghancurkan pernikahan sahabatnya, akan tetapi dia juga tidak ingin ayahnya mati ditangan tuan Blackthron. Hanya ayahnya keluarga yang ia punya saat ini. Kiara semakin merasa bersalah saat melihat pesan yang barusan Rachel kirim.

Rachel

Kiara, kita ketemuan yuk. Hari ini kita akan bersenang-senang, suamiku barusan memberikanku dua milyar dan menyuruhku menghabisinya hari ini juga. Dia juga menyuruhku mengajak sahabatku. Kamu jangan kemana-mana, aku akan jemput kamu.

Mata Kiara berkaca-kaca, bagaimna bisa ia mengkhianati sahabat yang selalu mengingatnya dikala senang.

'Aku harus bagaimana Ya Allah,'

Tidak lama kemudian, suara klakson mobil terdengar. Kiara yakin itu adalah Rachel yang datang menjemputnya. Dengan cepat, Kiara menghapus air matanya. Memperbaiki sedikit wajahnya agar Rachel tidak curiga kalo dirinya sudah menangis. Setelah rapi, Kiara keluar dan menghampiri Rachel dengan senyuman palsu.

Sepanjang perjalanan, Kiara nampak termenung memikirkan hal yang menimpanya. Rachel yang melihat itu penasaran.

"Ra, apa kamu memiliki masalah?" tanya Rachel.

Karena efek melamun, Kiara tidak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Rachel. Melihat itu, Rachel segera menepikan mobilnya dan menyentuh pundak Kiara yang membuat Kiara terkejut.

"Eh, ya kenapa Rachel?" tanya Kiara dengan wajah linglung nya.

"Aku yang seharusnya bertanya begitu padamu. Kamu kenapa dari tadi melamun? Kamu ada masalah apa? Coba ceritakan padaku?" tanya Rachel.

"Tidak kok, mungkin aku lagi capek aja. Kemarin aku lembur," jawab Kiara. Rachel tahu Kiara berbohong, karena bukankah tempat kerjanya Kiara ditutup beberapa hari, gadis itu sendiri yang memberitahukan Rachel soal itu.

"Kamu tidak menyembunyikan sesuatu dari ku kan?" tanya Rachel dan menatap lekat mata Kiara.

"Tentu tidak, ayok kita jalan lagi," ucap Kiara.

'Maafkan aku Rachel, aku tidak bisa memberitahumu karena ini juga menyangkut tentangmu,'

Mereka akhirnya tiba di salah satu mall ternama dikota itu. Mereka menikmati quality time bersama mulai dari shoping, makan, hingga nonton. Semua yang bayar adalah Rachel membuat Kiara semakin tidak enak kepada sahabatnya itu. Kiara sambil menatap Rachel yang sedang berfoto ria bersama perhiasan yang baru saja dibelinya.

'Apakah suatu saat kita masih bisa begini jika kamu tahu kebenarannya,'

"Kamu tahu Ra, aku sangat beruntung memiliki suami seperti suamiku. Dia itu sangat perhatian kepadaku. Dia tidak takut uangnya habis karena aku. Kamu kalau menikah, harus cari yang seperti dia biar hidupmu juga bahagia terus," ucap Rachel sambil masih menatap hasil jepretannya di ponselnya.

Kiara merasa seperti ditusuk pisau ketika mendengar kata-kata Rachel. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi sahabatnya itu jika ia tahu bahwa Kiara akan menikah dengan suaminya.

Ia merasa tidak nyaman berada di situasi ini. Dia bingung harus memilih siapa, antara menyelamatkan ayahnya atau mempertahankan persahabatan dengan Rachel. Dua-duanya sangat penting bagi Kiara.

"Aku belum berpikir ke sana," ucap Kiara dengan senyum yang sedikit dipaksa.

"Hei, kamu harus memikirkan hal itu. Kamu tidak bisa selamanya dalam kondisi begini. Jika kamu menikah, kamu tidak perlu capek-capek bekerja. Ada suamimu yang menanggung semua itu," ucap Rachel.

"Tapi aku masih nyaman kok dalam situasi begini, aku menikmati semua proses yang aku alami," ucap Kira. Rachel yang mendengar itu merasa jengah, ia berpikir apa susahnya menikah. Semua orang pasti ingin di nafkahi dan tidak perlu capek-capek kerja. Tapi sahabatnya ini justru berpikir sebaliknya.

"Kiara sayang, aku sebagai sahabatmu tidak tega melihat kamu susah-susah bekerja. Kamu masih muda, seharusnya kamu menikmati hidup," ucap Rachel dengan memutar bola matanya.

"Iya-iya, aku akan berusaha mencari  calon suami seperti itu," jawab Kiara dengan senyum palsu. Ia tidak ingin berdebat lebih lama dengan  Rachel hanya perkara itu.

"Nah jawaban yang bagus, awas aja kalau kamu tidak mengundangku di acara pernikahanmu. Aku tidak akan menganggap mu sahabat lagi kalo itu terjadi," jawab Rachel sambil tertawa. Sedangkan Kiara semakin merasa bersalah dengan hal itu.

'Maafkan aku Rachel, aku tidak mungkin mengundangmu nanti,'

Setelah percakapan itu, mereka memutuskan untuk ke salon. Lebih tepatnya Rachel yang bersemangat ke salon. Ia bersemangat ingin memanjakan tubuh Kiara agar Kiara segera mendapatkan calon suami.

Ketika mereka sedang berada di salon, Kiara menerima pesan dari ayahnya. "Kiara, apa kabar? Tuan Blackhtron mengabari ku bahwa ia sudah mengatur semuanya untuk pernikahanmu dengannya. Pastikan kamu siap untuk hari itu," tulis ayahnya.

Kiara merasa seperti pusing ketika membaca pesan itu. Ia tidak tahu bagaimana cara menghadapi untuk situasi ini. Ingin membatalkan pernikahan itu, tetapi lima milyar bukan angka yang sedikit, dia mau ambil dimana angka sebesar itu. Lagipula untuk apa ayahnya berhutang sebanyak itu. Kenapa ia baru mengetahuinya sekarang.

"Apa yang salah, Ra?" tanya Rachel ketika melihat wajah Kiara yang lesu.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya merasa sedikit lelah," jawab Kiara.

Rachel memandang Kiara dengan curiga, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia hanya tidak ingin   memaksa Kiara untuk bercerita saat ini. Mereka melanjutkan kegiatan mereka.

'Sepertinya dia benar-benar menyembunyikan sesuatu dariku,'

Setelah memanjakan diri mereka di salon, Rachel dan Kiara memutuskan untuk pulang. Ketika mereka sedang berjalan ke mobil, Kiara menerima panggilan dari nomor tidak dikenal. Awalnya ia mengabaikan nomor itu, ia mengira itu hanya orang iseng. Tetapi tak lama panggilan itu muncul lagi.

"Siapa?" tanya Rachel.

"Tidak tau, nomor asing," jawab Kiara.

"Oh," ucap Rachel sambil fokus menyetir. Tidak lama kemudian panggilan itu muncul lagi yang ketiga kalinya.

"Angkat sajalah, siapa tahu penting," ucap Rachel.

Kiara pun mengangkat panggilan itu. Dan tidak lama suara seorang pria pun terdengar.

"Kiara, aku ingin bertemu denganmu besok untuk membahas pernikahan kita," kata orang itu.

Deg...

Kiara merasa seperti jantungnya berhenti berdetak. Seketika ia menyadari siapa orang itu. Dia adalah tuan Blackthron, calon suaminya sekaligus suami dari wanita disampingnya. Ia refleks menoleh ke arah Rachel yang sedang fokus menyetir.

"Halo, apa kau mendengar ku," ucap orang itu lagi di seberang sana.

Namun karena melamun, Kiara tidak mendengar pertanyaan itu. Sehingga membuat lawan bicaranya di telpon sedikit menaikkan suaranya sehingga membuat Kiara terkejut.

"Iya, ada a-apa," jawab Kiara dengan gugup sekaligus terkejut.

Rachel yang melihat reaksi Kiara menjadi bingung. "Ada apa Ra?" tanya Rachel.

Tiba-tiba panggilan itu putus sepihak ketika Rachel selesai berbicara.

"Tidak ada apa-apa kok," jawab Kiara.

"Tunggu, aku tadi sempat melihat nomornya. Sepertinya nomornya tidak asing. Jangan bilang yang menelpon mu adalah..."

Hai guys author kembali lagi,

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Salam hangat dari author🤗💐💐

03

Saat ini Axel dan Kiara bertemu di salah satu restoran mewah seperti permintaan Axel kemarin. Keduanya berada di ruangan VIP yang di pesan khusus untuk mereka berdua, sehingga tidak ada yang melihat mereka sedang berada dalam satu ruangan yang sama.

Siapa yang tidak mengenal Axel Blackthron, seorang CEO muda sukses yang perusahaannya telah memiliki sejumlah cabang di berbagai negara.

Oleh sebab itu, ia sengaja memesan ruangan khusus untuk bertemu dengan Kiara. Ia tidak ingin reputasinya hancur karena menemui seorang gadis, terlebih ia sudah memiliki kekasih.

Pria itu paham betul, informasi tentang dirinya sangat di incar oleh luar sana dan akan cepat menyebar luas. Apalagi ia takut kalau berita pernikahannya dengan anak orang yang dibencinya itu tersebar sampai di telinga Rachel, istrinya.

Ia tidak ingin Rachel salah paham dan berujung rumah tangganya retak. Ia tidak akan biarkan hal itu terjadi.

Awalnya ia dan Rachel menikah karena dijodohkan. Sebenarnya ia ingin menolak pernikahan itu. Tetapi saat pertama kali melihat wanita itu, ia lansung terpana melihat wajah manis dan sikap lemah lembutnya. Seiring waktu, ia akhirnya mencintai wanita itu dan tidak ingin melukainya.

"Kamu pasti sudah mengetahui kalau saya sudah menikah, dan saya juga tahu kalau kamu menerima pernikahan ini karena hutang ayahmu. Sebelum pernikahan itu terjadi kamu harus pahami ini dulu," ucap Alex dengan tegas dan dingin sambil menyerahkan map berisi beberapa lembar kertas.

Kiara menerima map itu dan membacanya. Isi map itu tentang perjanjian bahwa setelah menikah gadis itu akan tinggal bersamanya dan juga istri pertamanya tetapi ia harus menutupi indentitasnya. Ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, dan tidak akan ada nafkah batin yang dia dapatkan. Ia juga harus menuruti semua perintah pria itu, dalam bentuk apapun ia harus turuti.

Kiara tidak masalah dengan permintaan yang lainnya, tapi kalau tinggal bersama istri pertama pria itu, itu artinya dia akan seatap dengan Rachel. Ia tidak ingin itu terjadi, ia takut Rachel curiga.

"Maaf tuan, tapi apa saya harus tinggal bersama istri anda? itu akan menjadi masalah besar," ucap Kiara dengan menundukkan wajahnya. Ia tidak berani melihat wajah pria itu yang menurutnya sangat mengerikan.

Axel berpikir gadis didepannya ini ada benarnya juga. Jika gadis itu tinggal seatap dengan Rachel, lambat laun Rachel akan mengetahui bahwa gadis itu adalah madunya.

"Baiklah, nanti kamu akan saya belikan tempat tinggal yang baru," putus Axel. Tanpa berpamitan pria itu berdiri dan keluar dari ruangan itu dengan sangat arogan.

"Ish arogan banget, Rachel kok bisa suka sama pria seperti itu," guman Kiara setelah melihat Axel semakin jauh.

Gadis itu menghela nafas dengan pasrah. Ia harus menerima takdirnya akan di perbudak seumur hidup.

***

Axel kini sudah kembali ke kantornya, duduk di belakang meja kerjanya yang luas dan elegan. Dia memandang keluar jendela, melihat kota yang sibuk dan penuh dengan kehidupan. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Dia memikirkan Kiara, wanita yang akan menjadi istrinya dalam beberapa hari.

'Wajahnya memang polos, tapi aku sangat yakin wataknya persis seperti ayahnya, ia menyetujui menikah dengan pria yang sudah beristri pasti memiliki tujuan lain selain untuk melunasi hutang ayahnya,'

"Dia menolak untuk tinggal seatap dengan Rachel karena berpikir kalau seatap dengannya ia tidak akan leluasa menguasai rumah itu. Mungkin dia berpikir aku akan memberikan rumah yang mewah dan dia bisa bisa bertindak semaunya disana. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku harus waspada, dia pasti memiliki niat licik untuk menguasai harta Blackthron," monolog pria itu. Pria itu pun tersenyum sinis.

'Dasar gadis licik,'

Axel tersenyum licik, memikirkan bagaimana dia akan menghadapi Kiara setelah pernikahan. Mata pria itu terlihat dipenuhi amarah yang membara penuh dendam.

'Lihat saja setelah ini hidupmu akan seperti neraka. Aku tidak akan mengabulkan impiannya menjadi ratu di keluarga ini. Kamu harus membayar semua perbuatan ayahmu,'

Pria itu kemudian mengambil ponselnya dan menelpon nomor seseorang. "Halo, carikan saya sebuah rumah yang tidak terlalu mewah," katanya dengan suara yang dingin dan tanpa emosi.

"Ya, untuk Kiara. Aku ingin dia tinggal di sana setelah pernikahan. Pastikan rumah itu cukup jauh dari kota, tapi tidak terlalu terpencil. Aku ingin dia merasa terisolasi," lanjut Axel, memberikan instruksi lebih lanjut.

"Dan pastikan rumah itu memiliki pengawasan yang ketat. Aku tidak ingin dia melarikan diri atau melakukan sesuatu yang tidak diinginkan," tambah Axel.

Axel juga meminta agar rumah itu dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih, sehingga dia bisa memantau setiap gerakan Kiara.

"Aku ingin tahu setiap langkah yang dia ambil, setiap percakapan yang dia lakukan," kata Axel dengan suara yang tegas.

Setelah selesai memberikan instruksi, Axel menutup telepon dan meletakkan ponselnya di atas meja. Dia tersenyum puas, merasa bahwa dia telah mempersiapkan semuanya dengan baik.

***

Kiara duduk di atas tanah yang dingin, bersandar pada nisan yang terukir indah nama sang ibu. Air matanya mengalir deras, membasahi pipinya yang pucat. Dia menangis dengan suara yang lirih, namun penuh kesedihan.

Setelah menemui Alex tadi, gadis itu terus ke pemakaman ibunya. Sudah menjadi kebiasaan gadis itu jika memiliki masalah dia akan lari ke pemakaman ibunya untuk mencurahkan segala isi hatinya.

"Ibu, hiks...hiks...Kiara tidak tahu harus berbuat apa," Kiara berbicara pada nisan ibunya, seolah-olah ibunya masih ada di sampingnya.

"Kiara tidak ingin menikah dengan orang yang tidak Kiara cinta, apalagi dia suaminya Rachel, bu...hiks..."

Kiara mengambil napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Namun, air matanya terus mengalir.

"Tapi Kiara juga tidak memiliki pilihan lain. Kiara tidak mau kalau ayah kenapa-kenapa karena tidak bisa membayar hutangnya, hiks...hiks...Apa yang harus Kiara lakukan, bu?"

Kiara terdiam sejenak, menatap nisan ibunya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kiara merasa terjebak dalam situasi yang sangat rumit, bu. Tidak ada jalan keluar yang jelas. Kiara tidak tahu apa yang harus dipilih..." lirih gadis itu.

Tiba-tiba, angin bertiup lembut, membawa suara-suara alam yang familiar. Kiara merasa seolah-olah ibunya ada di sampingnya, memberikan kekuatan dan dukungan.

"Apa yang harus Kiara lakukan, bu?" Kiara bertanya lagi, kali ini dengan suara yang lebih lirih.

Kemudian, Kiara mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dia menoleh ke belakang, dan terkejut karena seseorang yang ia kenal ada disana dan menariknya berdiri.

Siapa yang datang? Apakah itu Axel, ayahnya, atau mungkin seseorang lain yang tidak terduga? Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Hai guys author kembali lagi,

Jangan lupa tinggalkan jejak ya,

Salam hangat dari author🤗💐💐

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!