Astrophile (Jichen)
1. Pertemuan
Manisnya pertemuan dua lelaki yang di pertemukan kembali oleh takdir
Manisnya tutur kata yang perlahan menumbuhkan kenyamanan
manisnya tatapan yang bersilang menjadi isyarat bahwa hati keduanya mulai jatuh dalam rasa yang sama
Manisnya senyuman itu membuat si tinggi tak kuasa menahan rasa gemas
Manisnya wajah lelaki kecil itu berhasil menarik perhatian si tinggi
Pertemuan yang tak di sengaja mengundang sejuta tanya
Apa yang akan di lakukan takdir pada mereka?
Mari kita membahas bagaimana manisnya pertemuan mereka
Langit biru di pukul 3 sore selalu Ceilo sukai, Sedikit awan yang menyelimuti justru membuat warna warninya tampak lebih jelas
Jika ditanya apa yang paling ia sukai, Ceilo tak ragu menjawab, kalau dia sangat menyukai langit
Rooftop apartemen selalu menjadi tempat yang tepat untuk dirinya menatap lama lama kesukaannya
Camilan dari unitnya menjadi teman setia Ceilo
Begitu camilannya habis, Ceilo kembali ke unitnya mengambil yang baru
Namun saat tengah menikmati, suara pintu rooftop terbuka pelan memecah sunyi
Dari balik pintu, seorang lelaki jangkung melangkah keluar, diam, tinggi, dan membawa perubahan dalam udara yang tenang
Ceilo mengerutkan alis saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan padanya. Ia yakin betul, tak pernah ada penguji apartemen yang naik ke rooftop, apalagi hanya untuk bersantai. Lelaki jangkung itu pasti penghuni baru
Ceilo
Lagian, aku udah biasa sendiri
Ceilo
Dateng dateng duduk di samping aku
Ceilo
Mana mukanya ngeselin banget
Omelan Ceilo justru mengundang tawa di bibir Jayden, tawa yang nyaris memancing rentetan omelan baru darinya.
Jayden
Nama gue Jayden Atmaja
Jayden
Terserah mau panggil gue apa, di panggil sayang pun gak masalah kok
Ia langsung pergi meninggalkan lelaki itu sendirian
Sedangkan Jayden hanya bisa tersenyum memakan sisa camilan yang masih banyak
Jayden
Masih sama imutnya ternyata
2. Pagi bersama matahari
Ceilo membuka matanya dengan malas, sinar pagi menyelinap dari celah tirai kamar
tubuhnya menggeliat dan pikirannya langsung tertuju pada anak laki laki yang menggangunya kemarin sore
Dia terus ngedumel sambil menyunggingkan cemberut khasnya
Sampai kemudian pintu kamarnya di ketuk
Ceilo
Siapa lagi itu? *bangun dengan malas
Ceilo membuka pintu, dan mendapati sosok tampan yang kini sudah jarang mengunjunginya
Di belakang Raka juga berdiri sosok yang lebih di rindukan
Raka sudah merentangkan tangan siap menyambut pelukan sang adik
Namun, Ceilo malah melaluinya begitu saja
Dan berakhir di pelukan pria berkulit cokelat itu
Ceilo
*turun dari gendongan Hendra
wajah cemberut Ceilo sebelumnya kini tergantikan oleh senyum senang akan kedatangan mereka berdua
Di tatapnya keduanya satu persatu
Raka berdiri dengan wajah datar khasnya. Memakai Kemeja putih dibalut jas abu abu, rambut di sisir rapi, dan jam tangan elegan melingkar dipergelangan
Raka adalah seorang arsitek muda yang bekerja di firma desain interior.
Dia juga merupakan kakak yang baik, namun sedikit overprotektif
sementara di sampingnya, Hendra.
ia mengenakan hoodie biru laut, ransel selempang dan headset yang menggantung di leher
Hendra adalah videografer freelance yang sering bekerja untuk konten brand atau dokumenter pendek
Dia santai dan punya banyak waktu untuk Ceilo ketimbang kakaknya
Ceilo
Tumben banget dateng barengan
Raka
Tahun ajaran baru. aku harus mastiin kamu sampai sekolah dengan selamat dan lengkap
Ceilo
Aku bukan balita tau
Hendra
Udah jam segini nanti telat loh, buruan mandi
Ceilo
Aku belum selesai ngomong
Hendra
Bay, kita tunggu di bawah *narik Raka
Ceilo menghentakkan kaki kesal
Tapi memang benar, dia harus segera bersiap kalau tidak mau dirinya terlambat
3. Hari yang tidak aku rencanakan
Ceilo turun dari mobil yang di supiri Hendra
di tahun keduanya ini, Ceilo menatap gedung sekolahnya dengan tidak bersemangat, tapii tidak juga mengeluh
Setibanya di kelas, hal pertama yang menarik perhatiannya adalah anak lelaki yang kemarin
Dia duduk di kursi dekat jendela, membuka buku, seolah tidak sadar bahwa Ceilo baru saja menatapnya lima detik penuh
Ceilo
Mukanya kaya pernah liat, tapi dimana gitu *batin
Ceilo berjalan seraya membatin
Dia bermaksud memilih kursi kosong jauh di belakang Jayden, namun cowok itu nampak sumringah begitu Ceilo terpaksa harus lewat ke arahnya
Jayden
Btw, kalo lo lupa nama gue Jayden
Jayden
Lo bisa panggil gue say-
Kemudian Ceilo berjalan ke kursi pojok, memilih duduk sendiri di belakang kelas
Ceilo
Aku lebih nyaman sendiri
Jayden menyandarkan dagu di tangan, bibirnya membentuk senyum kecil
Jayden
Tapi disini tempat terbaik
Jayden
Ada cahaya pagi, angin semilir, dan aku
Ceilo
*memutar bola matanya malas
Ceilo
Terlalu banyak polusi suara
Belum sempat Jayden membalas, pintu kelas terbuka. Seorang guru wanita dengan rambut sebahu dan clipboard di tangan masuk sambil tersenyum cerah
Bu Tika
Selamat pagi, semuanya! Saya Bu Tika, wali kelas kalian tahun ini
Bu Tika
Kita akan mulai perkenalan dan pengaturan tempat duduk, ya
Bu Tika
Supaya adil dan seru, tempat duduknya diundi
Termasuk Ceilo, yang langsung memohon pada tuhan agar tidak sebangku dengan laki laki menyebalkan itu
Beberapa menit kemudian, undian berlangsung. Kertas kertas kecil di tarik satu per satu dari wadah bening
Chenle menggenggam undiannya dan perlahan membuka
Yap, sebangku dengan Jayden
Sementara di sebrang ruangan, Jayden berseru senang
Jayden
Yes, takdir emang gak pernah bohong
Ceilo mendengus, membalikkan kertas undiannya ke meja seolah itu bisa mengubah nasib
Ia menyeret langkah malas ke bangku Jayden
Dengan pasrah ia duduk, meletakkan tasnya di sisi yang paling jauh dari pemuda itu
Jayden
Tapi menyenangkan buat gue *smirk
Sejak detik itu, Jayden tidak berhenti menggoda Ceilo
Entah itu pura pura jatuhin pensil biar bisa pandangin wajahnya
Meliriknya diam diam tiap dia menulis, sampai bisik bisik lucu yang membuat pipi Ceilo memerah
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!