Il wait for you, I'll wait forever
Hear my prayer as l search for heaven
For the love,for the love of an angel
For the love, for the love l pray...
Lantunan lagu An Angel's Love,diremix sedemikian rupa oleh DJ yang tengah naik daun, menjadi opening song dimalam ini.
Hentakan musik di padukan dengan kelap kelip lampu warna warni yang berputar ke seluruh ruangan, membuat semakin malam semakin rame dan bergairah.
Jiwa-jiwa manusia yang penuh lelah,butuh pelampiasan dan jiwa pemberontak dalam hatinya timbul,menguap bersamaan dengan liukan badan mereka di lantai dansa.
Disudut ruangan,sepasang manusia tengah memadu kasih.peluh keringat membasahi tubuh mereka.adegan demi adegan panas,mereka pertontonkan seolah tak perduli dengan keadaan sekitarnya.
"Punya kamu udah tegak baby.."ucap Nerya dengan nada centilnya.tanganya masih mengelus sesuatu yang keras di balik celana.
"Aah...shit!."desahan kecil,lolos dari bibir tebal cowok kekar yang tengah memangkunya.
"ke room yuk.."pinta si cowok dengan raut wajah yang sudah dipenuhi gairah birahinya, tertahan.
Nerya terkekeh kecil, "masih Sore baby.."ucapnya santai.
Tangan Nerya kini bergerak naik ke dada bidang si cowok.jari lentiknya bermain-main disana.ia gerakan naik turun,membuat pola tak beraturan, seolah ingin terus membangkitkan gairah si cowok.
Sedangkan mata si cowok sudah merem melek,merasakan sensasi nikmat karena ulah nakal jari Nerya.
"Uuuggh...sayang ."
Nerya mendekatkan bibirnya di tengkuk leher cowok itu,lalu lidahnya mulai bergoyang,menjilat dan bibirnya mengecup secara bergantian.
Si cowok semakin terangsang,tangannya tak tinggal diam,turun ke bawah dress Nerya.
Belum sempat si cowok bermain dibawah sana,ponsel Nerya bergetar.
"Pulang sekarang!."
Suara bass sang papa terdengar menakutkan di telinga Nerya.
"Kalau dalam waktu 20 menit kamu belum sampai rumah...papa akan cabut semua fasilitas kamu!."nada ancaman sudah di keluarkan oleh papanya.
"Iya..iya,ealah.."dumel Nerya,sebal.
Seketika mood Nerya,hilang.ia pun mulai bergerak turun dari pangkuan si cowok.
"Mau kemana?."si cowok menahan pinggang Nerya.
"Sorry baby..lain kali kita lanjutin lagi ya."ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya,genit.
Tanpa menunggu jawaban si cowok—nerya melesat pergi begitu saja.
"Woii..gue balik dulu."teriak Nerya ke arah teman-temannya yang sedang berjoget ria.
"Ok."
Sedangkan si cowok hanya bisa misuh-misuh di pojokan,menatap punggung gadis cantik yang berjalan semakin menjauh darinya.padahal gairahnya udah naik ke ubun-ubun,malah ditinggal begitu saja.
Sialan tuh cewek!
Nerya Angelista Bimantara,gadis cantik_umur 21 tahun.tinggi badannya cukup tinggi untuk rata-rata cewek Indonesia,160 cm.body-nya ideal, terlihat pas di semua sisi.
Rambut hitam panjang sepinggang tergerai indah.bulu mata lentik, bibir mungil berwarna pink alami, dan mata hazelnya semakin menambah visual good looking primadona universitas Bima Karsa itu.
Pesona cewek satu ini tak bisa terbantahkan.sikapnya yang centil,dengan satu lirikan sudah mampu menggoda lawan jenis.lidahnya licin bak playgirl kelas kakap yang tahu bagaimana cara membuat para kaum adam bertekuk lutut padanya.
Tak hanya kecantikannya,aura old money-nya pun tercium terlalu kuat.Nerya pewaris tunggal keluarga Bimantara.dan keluarganya pemilik yayasan universitas Bima Karsa.
*
*
GLADAK..!
Mobil Nerya mulai oleng kesamping.
CIIIITTTT...
Suara decitan rem mobil berbenturan dengan aspal terdengar nyaring.mobil pun berhenti mendadak.
"Brengsek..ban gue kempes lagi."kata Nerya kesal sambil memikul setir mobilnya.
Nerya terdiam sejenak di dalam mobil,matanya menelisik suasana diluar sana.
"Jam segini mana ada bengkel buka."gumamnya sembari meraih ponsel di sampingnya.
Ia menekan tombol power,tapi layar ponselnya tetap hitam tak ada tanda menyala.
Sial!
Umpat gadis itu bertambah kesal.sangking kesalnya ia lempar ponselnya asal.
Lalu ia pun memutuskan untuk turun dari mobil.
Nerya berdiri dipinggir jalan yang tampak sepi,hanya beberapa kendaraan yang masih terlihat lalu lalang di sana.banyaknya semak belukar di pinggir jalan menambah kesan horor tempat itu.
"Sial banget gue malem ini...terus gimana caranya gue pulang ini?."Nerya menoleh ke kanan dan kiri sembari mencari cara.minimal ada seseorang yang bisa ia mintai tolong.
Karena sekeliling tempat itu sepi,Nerya pun memutuskan untuk jalan meninggalkan mobilnya disana.sebelum itu ia mengambil tas dan ponselnya yang tadi sempat ia lempar ke kursi belakang.
Mungkin saja ada taksi lewat.pikir gadis itu.
Di ujung jembatan,ada gerombolan orang tengah nongkrong disana.
"Wiiiih...ada cewek bening nih."celetukan laki-laki berbadan kekar melihat kearah Nerya.
Teman-temannya pun langsung menoleh, "Jangan ada yang ganggu!ini jatah gue."ucap laki-laki memakai jaket kulit hitam.dengan nada mengintimidasi
"Habis bos,juga gak papa deh."sahut laki-laki berbadan cungkring yang berdiri bersandar di besi jembatan.
Laki-laki yang dipanggil Bos itu terkekeh kecil, "Ok..tapi gue duluan."pungkasnya,puas.
Nerya yang tak terlalu fokus melihat kedepan, tiba-tiba dikaget dengan adanya seseorang yang menghadangnya.
"Haii cantik.. malem-malem kok jalan sendirian sih."goda ketua gerombolan itu menghadang jalan Nerya.
Kepala Nerya mendongak keatas.matanya mengamati laki-laki didepannya dari atas kebawah.
"Singkir-in tangan kotor Lo dari muka gue!."Gertak Nerya menatap nyalang ke laki-laki berpenampilan persis seperti preman.
"Widih... galaknya cantikku ini."si preman itu dengan santainya mencolek dagu Nerya.
CUIH!
Nerya meludahi langsung wajah si preman sebagai balasan.
"Lancang banget Lo megang-megang gue!."bentak Nerya,tak terima dagunya dipegang orang sembarangan.apalagi modelan kayak preman gini.
Mata si preman memerah,rahangnya mengeras menahan amarah karena sikap berani Nerya yang meludahinya, apalagi di depan anak buahnya.
"Cewek sombong!."
"Gue gak akan lepasin Lo!."geramnya langsung menyeret pergelangan tangan Nerya,paksa.
"Bangsat! lepasin gue!."pekik Nerya memberontak sambil memukul-mukul lengan si preman.
Sedangkan ke tiga anak buah si preman hanya cekikikan melihat bos-nya menyeret Nerya turun ke jalan setapak di bawah jembatan.
"Mainnya jangan kasar-kasar bos..ini barang langka."seru anak buahnya.
"Jangan lama-lama ya bos..gak sabar nih."
HAHAHA...
Mereka pun tertawa renyah sambil terus mengikuti bos mereka dari belakang.
Di tempat yang sama,ada seseorang memakai Hoodie hitam berdiri pas dibawah lampu jembatan.kepalanya di tutup kupluk Hoodie-nya.sorot matanya melihat ke depan.
BUGH!
Tendangan tak terduga dari belakang membuat salah satu anak buah si preman terjungkal ke depan.
Awww..
Ringisan lirih saat wajah si laki-laki berbadan cungkring mencium tanah.
Dua orang yang lainnya langsung menoleh kebelakang.
"Woii..siapa Lo?."
BUGH!
BUGH!
Cowok itu tak menjawab dengan suaranya melainkan dengan dua pukulan beruntun yang tak bisa mereka elak.
"Bangsat!."
Anak buah si preman tak terima tiba-tiba di serang,akhirnya mereka menyerang balik si cowok misterius,yang entah datang dari mana,berbarengan.
Perkelahian pun tak terelakkan,3 lawan 1.diserang secara bersamaan nyatanya tak membuat cowok misterius itu keteteran.dengan tenangnya ia bisa menangkis serangan demi serangan dari 3 orang sekaligus.gerakanya begitu gesit dan lincah.sepertinya ilmu beladiri cowok itu cukup mempuni
Tak butuh waktu lama,ke tiga anak buah si preman terkapar tak berdaya di sana.
Mata si cowok misterius langsung menatap kedepan.dengan sedikit berlari,ia bergegas menuju sebuah gubuk di ujung sana.
Di dalam gubuk.
Nerya,menatap tajam ke laki-laki yang ia perkirakan berumur sekitar 30 tahunan.
"Mandi gak si Lo?."celetuk Nerya sambil mengusap hidungnya.
"Emang kenapa?."tanya si preman.mengerutkan dahi.
"Lengus banget bau Lo kayak gak mandi setahun."ejek Nerya,enteng.
Dalam situasi seperti ini bahkan gadis itu masih bisa bercanda.Nerya mencoba untuk tenang.meski dalam hati kecilnya pasti ada rasa takut tapi ia berusaha untuk memainkan emosi si preman dan mengulur-ulur waktu sembari mencari cara agar bisa lolos dari jeratan si preman.
"Hahaha...gue suka cewek yang punya nyali kayak Lo."ucap si preman tertawa senang—kali ini mangsanya tak menye-menye kayak cewek-cewek lain.
Nerya tersenyum kecut mendengarnya.netra matanya tak sengaja melihat sebuah benda yang berkilau tergeletak di atas meja samping si preman.
"Itu dia!"batin Nerya.sudut bibirnya naik setengah.
Nerya perlahan melangkah mendekati si preman,dengan wajahnya yang sedikit menggoda.
Sedangkan si preman tersenyum makin lebar melihat pergerakan dari Nerya.
"Kemarilah sayang.."ucapnya lembut.
"Gue pastiin Lo akan terus mendesah."
Nerya menyeringai tipis,tatapannya tetap fokus kedepan.namun tangannya bergerak kearah yang lain.
Berhasil!
Si preman sudah siap-siap menerima rangsangan dari Nerya,tapi..
JLEB!
Sebuah gunting kecil Nerya tusukan ke paha si preman.
AAAKKKHHHH....
Teriakan kesakitan terdengar dari mulut si preman.
BUGH!
Lutut Nerya pun tak tinggal diam,ia menendang area sensitif si preman.
"Mampus Lo!."Nerya mendorong tubuh si preman ke kebelakang.
"Awwww...bangsat!."
Si preman meringis merasakan ngilu di area bawahnya.
Tak mau membuang kesempatan,Nerya bergegas lari keluar dari sana.
"Nerya di lawan."ucapnya gadis itu tersenyum puas.
Saat berada di depan gubuk.Nerya yang setengah berlari ,tiba-tiba...
BRUKK...
Tubuhnya bertubrukan dengan seseorang,tubuh Nerya oleng dan..
SEETTT..
Tangan kekar melingkar di pinggangnya.
Beberapa saat mereka sama-sama diam,membeku sesaat.
"Woiii..jangan lari Lo cewek sialan!."suara si preman membuat mereka tersadar.
Dengan cepat cowok misterius itu menyeret tangan Nerya pergi dari sana.
BRUUUMMMM....BRUMMMM..
Suara motor sport menggelegar di jalanan yang lengang.tangan Nerya melingkar erat di perut si cowok misterius.wajahnya ia tempel kan ke punggung lebar cowok itu.paha putihnya harus terekspos karena dress mininya.
Hembusan angin yang makin terasa dingin membuat Nerya mempererat pelukannya.sedangkan si cowok hanya bisa biarkan Nerya melakukan itu.
Tak butuh waktu lama, motor sport itu berhenti di sebuah rumah mewah.
"Lo tahu rumah gue?."tanya Nerya, setelah turun dari motor.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut cowok itu,malah tangan si cowok memutar kunci,mau menyalahkan motornya lagi.
"Tunggu!."Nerya menahan lengan cowok misterius itu.
"Lo mata-matain gue?."Nerya terus mendesak si cowok untuk membuka suara.
"Buka helm Lo,gue mau lihat wajah fans gue."desaknya lagi,sambil menggoyang-goyangkan lengan si cowok
Tapi...
Si cowok menyingkirkan tangan Nerya,kasar.ia tetap bungkam dan tak menghiraukan perkataan gadis cantik itu.
BRUMMMM...
Motor sport itu melesat meninggalkan Nerya yang masih berdiri di depan rumahnya.
"Siapa tuh cowok?."
To be continued..
Hallo..halo..
Akhirnya bisa nemu kisah yang cocok buat ditulis.
Tulis komen dan sarannya ya guys untuk lapak aku yang ini.biar author makin semangat nulisnya.
Sepasang sepatu putih itu menjejak pelan di aspal.langkahnya berhenti di depan gerbang kokoh nan menjulang tinggi.
Di gerbang kampus, terbentang baliho besar terpampang diatas gerbang.
"Selamat Datang Mahasiswa Baru 2025!"
Celotehan, decak kagum dan riuhnya suasana penyambutan wajah-wajah baru mulai terdengar.
Tapi bagi seorang Rexa Neil,semuanya tampak samar dan abu-abu.
Ia berhenti sejenak menatap kokoh nya bangunan megah nan mewah—kampus bergengsi menjadi idaman bagi pelajar yang ingin meraih mimpinya disana.
Pagi ini cuacanya cukup cerah,sinar matahari memantulkan sinarnya,iris mata coklat itu menatap tajam kegagahan bangunan kampus.
"Kak...apa Lo lihat gue?."gumamnya setengah berbisik.
"Gue janji akan mengungkap semua dan kasih keadilan buat Lo."lanjutnya penuh tekad.
Rexa Neil,umur 19 tahun_tinggi badannya 180 cm.wajah tampan-nya membuat orang tak bisa kalau tak meliriknya.tubuh tegap—ideal dengan rahang kokoh menambah aura tegas pemuda itu.
Sorot matanya tajam,bibir merah terlihat Sexy seolah terus menggoda,alisnya yang tebal dan wajahnya putih bersih nyaris tanpa noda.
Memakai jas almamater coklat,celana denim hitam,sneakers putih terpasang dikakinya,dan dengan gaya rambut two block menambah visual keren melekan pada pemuda tampan itu.
"Ya ampun pangeran dari mana nih ,nyasar kesini."
"Anjir...sumpah kayak opa-opa Korea Cok."
"Hai mas...godain adek dong.."
"Kayaknya mahasiswa baru,gak sih?."
"Gokil...gue naksir brondong."
"Buset..wajahnya dingin banget kayak tokoh-tokoh di dalam novel_"
Tanpa menoleh,Rexa berjalan melewati kerumunan orang-orang begitu saja.
Tatapannya lurus kedepan,tak tergoyahkan.ekspresinya datar dan terkesan dingin.senyum para cewek-cewek pun perlahan memudar...berganti dengan rasa sebal karena tak di hiraukan.
Semetara itu..
Di pelataran kampus,para senior kampus pada sibuk mempersiapkan kegiatan untuk menyambut Maba kampus mereka.
Ada yang mengatur daftar kegiatan,ada yang mondar mandir bagian konsumsi dan mereka sibuk dengan posisi mereka masing-masing.
Nerya yang sebagai ketua panitia kampus,juga ikut sibuk.kini dia terlihat sibuk mengecek persiapan untuk acara penyambutan Maba yang sebentar lagi akan dimulai.
Netra mata Beby,sohib Nerya tak sengaja melihat ke arah seseorang yang tiba-tiba jadi pusat perhatian.
"Kim min kyu ,ngapain nyasar kesini Cok?."Beby nyeletuk pas di samping kuping Nerya.
Nerya memutar matanya, "mulut Lo, sumpah.."tangannya langsung mengusap-usap kupingnya.
Anggun,cewek bermata sipit itu seketika ikut menoleh, "Anak Maba..bukan sih?."timpalnya.
Mata Beby makin bersinar, "Bronis ini namanya."makin heboh.
Nerya memanyunkan bibirnya, "CK,gak asyik kalau brondong."ucapnya, kembali fokus ke selembar kertas putih yang ada ditangannya.
Anggun dan Beby seketika menoleh,kedua sahabat Nerya saling berpandangan.
"Lha napa?."tanya Anggun,heran.
"Cipok-annya gak pro guys."balas Nerya,enteng.
HAHAHA...
"Dasar bandit Lo emang."olok Beby, terkekeh geli.
"Kalau gue sih gass aja kalau modelan kayak dia..sekalian biar gue ajarin."kata Beby,makin tertantang.
Anggun menggeleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya.
"Inget dosa Lo."ceplosnya.mencoba waras ditengah ke brengsekan tingkah sahabat-sahabatnya.
"Yee..belum tahu aja si Anggun,gimana rasanya melayang."sahut Beby sambil bergaya sensual.
Tangan Anggun menelonyor kepala Beby, "Gila ya nih anak...mulutnya, sumpah."Anggun dibuat geleng-geleng kepala dengan ucapan frontal Beby.
"Si Robert jago tuh gun kalau Lo mau,"goda Beby yang tahu kalau sahabatnya ini sedang anti cowok.
"Ogah gue bekasan Lo."cibir Anggun, cemberut.
"Gue aja bekasan nya si Nerya..fine-fine aja."ucap Beby,cuek.
"Itu Lo,bukan gue anying.."balas Anggun, manyun.
Ni Ketut Berlina,lebih dikenal dengan panggilan Beby.gadis cantik keturutan Bali ini_umurnya lebih tua setahun dari Nerya dan Anggun,22 tahun.gadis sexy ,yang juga menduduki jajaran cewek populer di kampus.kalau Beby ini kelakuan nya lebih ekstrim lagi dibandingkan dengan Nerya kalo urusan percintaan.boleh dibilang lebih suhu dari Nerya.
Lalu,Anggun Anggraini,umur 21 tahun.dari namanya,jelas tak ada bau-bau keturunan cindo nya tapi kalau dari segi mukanya,semua orang pasti bilang kalau dia kayak meimei yang keturunan cindo gitu.mata sipit,rambut hitam lurus dan kulit putih.diantara mereka bertiga, Anggun ini lebih anteng dan waras dibandingkan dengan Nerya dan Beby yang kalau urusan cowok,sepak terjangnya sudah malang melintang.
**
Pukul 09.00
Acara penyambutan Maba di Universitas Bima Karsa dimulai..
Ribuan calon mahasiswa Universitas Bima Karsa sudah duduk rapi dibarisan tribun.raut wajah penuh antusias,mengikuti agenda demi agenda kegiatan yang sudah disusun oleh pihak panitia kampus.
Diatas panggung,pembawa acara mulai membacakan daftar rentetan acara pagi hari ini.para panitia yang tentunya para senior kampus—hari ini bersepakat memakai baju batik bebas.
Acara pertama tentu diawali dengan berdoa bersama menurut agama masing-masing.lalu yang kedua mendengarkan sambutan dari Rektor Universitas Bima Karsa.
"Kita sambut Rektor Universitas Bima Karsa, Prof.Dr.Rusdianto_"
Tepuk tangan meriah menggema mengiringi langkah seorang laki-laki paruh baya menuju ke atas panggung.
"Selamat pagi semuanya,anak-anak ku yang berbahagia..selamat datang di Universitas Bima Karsa."sambutan pertama dari sang Rektor.
"Pagi."seru ribuan para calon mahasiswa baru serentak.
"Hari ini adalah perjalanan pertama kalian bertempur menggapai mimpi dan cita-cita kalian di kampus bergensi ini.."ucapnya dengan penuh semangat berapi-api,agar semangatnya menular pada calon anak-anak didiknya.
Selanjutnya ditambahi beberapa sambutan oleh para dosen dan ketua dari berbagai jurusan yang ada di kampus.
Acara selanjutnya yang cukup jadi atensi dan mendapatkan tepukan lebih meriah kala pembawa acara menyebutkan nama berikutnya.
"Selanjutnya kita sambut,sosok yang pasti paling kalian tunggu..Ketua panitia Maba tahun 2025 dari Fakultas FISIP,yang penuh inspiratif dan berprestasi —Nerya Angelista Bimantara."
Dengan penuh percaya diri Nerya melangkah ke atas panggung.dengan mengunakan batik sebagai outer dengan dress berwarna hitam dan di perpaduan dengan sneakers putih sebagai pilihan nya hari ini,tak lupa jam mahal melingkar dipergelangan tangannya—Aura kharismatik dibalut kecantikan gadis itu terpancar sempurna.tak salah kalau dia jadi primadona Universitas Bima Karsa.
"Gilaak,,ayang gue maju_ ."
"Ngimpi Lo ketinggalan Cok."
"Gak salah sih kalau di media sosialnya ia mendapatkan banyak followers_"
"Biyuh...senyumnya si Nerya,nembus dada gue..."
"Pantes dia jadi primadona kampus ,njirr_"
Riuh tepuk tangan menyambut kehadiran Nerya diatas panggung.dan itu tak luput dari perhatian Rexa.
"Selamat datang di Universitas Bima Karsa adik-adik sekalian..."
"...disini kalian tak hanya diajarkan mengenai pelajaran akademik tapi di dibina dan di ajarkan bagaimana cara mengatasi berbagai problematika kehidupan nyata agar lebih mandiri,tanggung jawab dan kuat secara mental.."Pidato Nerya penuh semangat.
Setelah berpidato Nerya turun dari panggung.saat ia mau berjalan ke arah Anggun dan Beby tubuhnya tak sengaja bersenggolan dengan Rexa.
BRUKK!
"Bau parfum itu_"
To be continued..
Sore hari.
Setelah dari toilet..Rexa meneruskan langkahnya mau balik pulang.karena kegiatan awal sebagai mahasiswa baru hanya di isi dengan pengenalan diri dan pengenalan lingkungan kampus.
Rexa berjalan cukup santai sambil mengamati ruangan demi ruangan yang ada di dalam Fakultas teknik.Fakultas yang bersebelahan dengan Fakultas FISIP.
Saat ia tengah fokus mengamati satu ruangan yang ada di bawah tangga, tempat yang cukup menarik perhatiannya— tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyeret lengannya dengan cepat.
BRUKK..
Tubuh atletis cowok itu membentur tembok,pas didepan anak tangga.
Rexa sedikit mengeryit—bola matanya menyipit menatap sinis ke arah cewek cantik yang kini menatapnya dengan tatapan menyelidik.
"Lo cowok malem itu kan?."tanya Nerya.
Ya,si penarik itu adalah Nerya—ia baru ngeh kalau Rexa adalah cowok yang membantunya melarikan diri dari para preman dan juga mengantarnya pulang beberapa hari yang lalu.
Parfum cowok itu lah yang membuatnya cukup yakin mengenai asumsinya—kalau Rexa dan cowok malam itu adalah orang yang sama.
Rexa tak menjawab,ia memutar matanya,malas.
"Berisik banget nih cewek"Batinnya, menatap risih.
"Minggir!."sentak Rexa,menghempaskan tangan Nerya, sedikit kasar.lalu ia maju menabrak bahu gadis itu, berjalan melewatinya—tanpa berniat menjawab pertanyaan Nerya.
Nerya sedikit tersentak, mendapatkan respon angkuh dari mahasiswa baru itu..jelas sikap Rexa melukai citranya sebagai primadona kampus—bahkan cowok-cowok pada antri hanya ingin disapa dirinya.
"Sialan.. sok jual mahal banget tuh cowok."bisiknya,sebal.
Dari sekian banyaknya cowok yang pernah ia temui dan mendekati nya,baru kali ini ia di acuhkan oleh cowok yang umurnya dibawahnya—alias Brondong.
Sebelumnya belum ada yang menolak pesona playgirl kampus itu.tapi Brondong satu ini bahkan tak melirik ataupun tertarik pada pesonanya.
"Apakah pantas seorang junior bersikap angkuh dengan seniornya?."ucap Nerya sambil bersedekap dada—menatap punggung lebar Rexa yang berdiri membelakanginya.
TAG!
Ketukan sepatu Rexa,seketika terhenti.cowok itu terlihat mulai muak.
CK!
Decihan lirih keluar dari mulut Rexa.
"Kalau senior ngomong itu di jawab bukannya nyelonong pergi gitu aja...dasar gak sopan!."Nerya mulai mengomel karena tak mendapat respon dari Rexa.
"Jangan ganggu gue!."Tegas Rexa.tanpa menoleh.lalu mulai melangkah lagi.
Nerya tersenyum kecut mendengarnya, "Gak salah nih?bukanya elo yang ganggu gue duluan?."sergap-nya,sinis.
"...ooh,apa jangan-jangan Lo emang sengaja sok jual mahal sama gue_"
"Terus biar gue penasaran sama Lo gitu?terus balik ngejar Lo ..boleh juga taktik Lo ..."Celoteh gadis itu, seolah sengaja memancing Rexa—agar merespon.
"Atau jangan-jangan...."
BRUKKK!
Dengan gerakan sangat cepat Rexa mendorong tubuh Nerya ke tembok, menghimpit tubuh sexy gadis itu.
CUP!
Kecupan singkat mendarat di bibir kecil berisi Nerya.
"Ini yang Lo mau kan?."ucap Rexa dengan suara deep-nya.
Nerya mengerjapkan matanya, tercengang.seketika otaknya ngeblang.mendapatkan serangan dadakan dari Rexa.
"Diam!!gak usah berisik!."bisik Rexa, menjauhkan diri ,tapi..
SEEETTT!
Nerya,menarik jas almamater Rexa,cepat
CUP!
Bibir Nerya melumat rakus bibir Rexa.tangannya menekan tengkuk kokoh pemuda itu,
Entah setan apa yang tengah merasuki dirinya.tapi kecupan singkat Rexa membuatnya terlena.yang jelas bibir Rexa menggoda..bahkan terlalu menggoda.
Nerya terus menghisap, melumat, dan menggigit gemas bibir pemuda yang tiba-tiba mengusik hatinya seharian ini.
Rexa membelalak,kaget.mendapatkan ciuman balasan dari Nerya.bahkan tangan gadis itu pun sudah mengalun manja di lehernya.bahkan dada padat Nerya membusung, menekan dada bidangnya.
Sialnya, sentuhan ini , ciuman ini , permainan lidah Nerya yang kini menari-nari didinding mulutnya,terlalu memabukkan untuk ia tolak.
Mata pemuda itu perlahan terpejam dan mulai mengambil kendali.tangannya bahkan mulai mengusap punggung Nerya,lembut.
Suara decapan dua insan yang tak ada status itu—mengalun lirih di lorong sepi itu.Nerya makin bersemangat kala ciumannya dibalas oleh Rexa.
Setelah itu...
"Arrrgg."nafas Nerya memburu, memutus ciuman itu.dadanya naik turun tak beraturan.ciuman Rexa terlalu menuntut sampai ia kehabisan nafas.
"Pro juga ciuman Lo."ujarnya lirih sambil mengusap bibir Rexa dengan jempolnya.
Rexa memalingkan wajahnya sembari mengatur nafas.
Nerya tersenyum smirk tipis, "Enak...gue suka."sambil menjilat bibir bawahnya,menggoda.
"Tapi gue nggak."balas Rexa,mulai bergerak mundur.menjauh dari Nerya.
"Gak suka tapi bales ciuman gue."cibir Nerya.terkekeh lirih.
"Gue cuma bales bukan berarti gue suka."kila Rexa.
Nerya mencebik bibirnya seolah menirukan ucapan Rexa.
"Lo bukan tipe gue!."tegas Rexa,lalu pergi begitu saja.
JLEB!
Empat kata dari Rexa,menohok batin Nerya.
Nerya hanya bisa terbengong melihat punggung pemuda itu yang sudah berjalan menjauh.
"Brengsek tuh bocah!."tangannya mengepal kuat.
*
*
Beberapa hari kemudian..
Siang ini seperti biasa,kantin kampus mulai ramai dipenuhi para mahasiswa yang tengah berburu makanan dan minuman untuk mengisi perut dan tenaga,sebelum melanjutkan kegiatan mereka.
Rexa berdiri mengamati sekeliling area kantin dengan kedua tangannya yang memegang nampan— berisikan bakso dan es jeruk menu yang baru ia pesan.
Saat Rexa ingin melangkah—ada yang menepuk pundaknya dari belakang.
"Lo cari tempat duduk ya?."tanya seorang cowok,yang kemarin baru ia kenal.
"Hem."Rexa mengangguk, mengiyakan .
Raden Arkana.begitulah namanya.Raka,nama panggilannya.Raka juga jadi teman sekelasnya karena mereka satu jurusan.sejauh ini hanya Raka lah yang berani mendekat—dari banyaknya orang yang menjauhinya karena sikapnya yang dirasa sombong dan pendiam.hanya Raka lah yang menawarkan pertemanan dengannya.
"Kesana aja yuk!."ajak Raka, menunjuk meja kosong di sudut pojok kantin.
Lagi-lagi Rexa hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu mengikuti Raka dari belakang.
Suasana Kantin mulai terdengar riuh kala Nerya dkk memasuki area kantin.
"Bidadari-bidadari kampus lewat,,oii."
"Si Beby makin hari makin montok aja_."
"Nerya juga tuh...makin hott_."
"Sama-sama pemain ,anjir..."
"Huss..mulut Lo_"
"..cuma Anggun doang tuh yang anteng."
Bisik-bisik ghibahan yang didominasi oleh para cowok-cowok mulai terdengar mengiringi kedatangan Nerya dkk.
Beby yang mengetahui keberadaan Rexa,yang duduk tak jauh dari mereka —matanya tak berkedip menatap paras tampan brondong itu.
"Kedip woy....iler Lo ,netes tuh.."seru Anggun sambil menyenggol lengan Beby.
Bibir Beby langsung manyun mendengarnya, "Gue ileran aja masih cantik anying."balas Beby,pede.
"Ketahuan Reno..mampus Lo."sindir Anggun, geleng-geleng dengan kelakuan centil sahabatnya.
"Ya,jangan sampai ketahuan lah.."jawab Beby,cuek.
Nerya hanya tersenyum tipis melihat perdebatan antara Beby dan Anggun..ia memilih tak ikut nimbrung.tapi matanya sempat melirik ke meja Rexa.
DEG..
Jantung Nerya berdebar,saat iris mata coklat itu juga tengah melihat kearahnya.mata Nerya malah fokus ke bibir Rexa..
"Njirr..bibirnya kayak godain gue."monolog nya dalam hati.
Nerya dengan wajah genitnya,menjilati bibir bawahnya seperti tengah menggoda Rexa.
Rexa yang melihat gelagat kakak seniornya. memutar matanya malas.
"Cewek gila.."gumamnya,lalu memutus pandangannya.
To be continued...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!