The Scary Bos MAFIA.
Eps. 1
Malam yang sunyi, air hujan masih menetes, berlari di tengah hutan rasa takut terus mengejarnya. tak ada suara lagi selain suara nafas yang tersenggal di tenggorokan, airmata pun ikut menets gak tau harus pergi kemana dan sekarang dimana.
Someone.
Aku harus pergi, jangan sampai usahaku ini sia-sia.
(Bersender di pohon)
Dari belakang terdengar suara orang berlari, sepertinya sedang mengejar wanita itu.
Someone.
Dimana kau Bi.....
Someone.
Kau sudah membuat ku marah, tapi....
(melangkah pelan)
Someone.
Tapi aku akan bersikap baik pada mu.
Someone.
Kalau kau petuh padaku.
(Menajamkan penglihatannya)
Someone.
*B4j1ngan aku tidak akan patuh pada mu sampai kapan pun.*
(Batin)
Someone.
Oh iya, apa kau tau di hutan ini masih rawan hewan buas.?
Someone.
Aku tau kau masih di sini Bianca.
Bianca Zaveira
(Diam di balik pohon besar)
Satu tembakan melesat di samping Bianca, dan tepat ke sebatang pohon di depan Bianca.
Someone.
Ok. Aku akan pergi.
(Melangkahkan kaki)
Bianca Zaveira
*Apa iya dia akan pergi begitu saja*
(memastikan)
Namun tanpa Bianca tau ternyata pria itu sudah lebih dulu tau keberadaan Bianca. Dengan cepat pria itu mencengkram tangan Bianca dari belakang.
Bianca Zaveira
Lepasin aku mau pulang.
(berontak)
Someone.
Pulang, kita pulang sama-sama.
Bianca Zaveira
Gila kau Morgan.
Morgan Alvares
Ya aku sudah karna mu Bianca.
Bianca terus memberontak, hampir saja cengkraman Morgan terlepas. Karna sudah gelap mata Morgan melepaskan satu tembakan lagi yang kini mengenai paha Bianca.
Bianca Zaveira
Aaaargghhhh.....
Morgan Alvares
Sudah ku katakan jangan membuatku merah Bi❄️
Bianca Zaveira
Hiks.... hiks . Hiks .... Kau jahat Morgan.
Bianca Zaveira
Sssttt.... Sakit....
Morgan Alvares
Kau sudah milik ku jadi jangan coba-coba melarikan diri dari ku. Di sini adalah wilayah ku.
Bianca Zaveira
(menangis dan menahan sakit)
Morgan Alvares
(Menggendong Bianca)
Darah Bianca terus keluar, Morgan panik melihatnya dia juga menyesal sudah melakukan itu padanya. Semakin lama Bianca semakin hilang kesadarnya Morgan bergegas membawa Bianca ke Paviliun.
Perkenalkan nama ku Chenzi ini adalah karya pertama ku semoga kalian suka dengan cerita ku. Yang mungkin alurnya akan ngalur ngidul gak tau kemana.🤭
Eps. 2
Sebelumnya Author mohon maaf ya. Di eps sebelumnya banyak kata2 yang kurang / salah.🙏🤭
Sampainya di paviliun Morgan langsung membawa Bianca ke kamarnya, dia juga menghubungi dokter pribadinya.
Bianca Zaveira
(Tidak sadarkan diri)
Morgan Alvares
Bagaimana ?❄️
Dokter Ryu
CK!! Kau sudah gila ya.?
Dokter Ryu
Masih beruntung lukanya tidak terlalu parah.
Morgan Alvares
Dia mencoba kabur.
Dokter Ryu
Ya, tapi gak gitu juga kalau lewat gimana.?
Dokter Ryu
Masalah nyawa bukan aku yang tentukan.
Dokter Ryu
Kalau sikap mu terus begini sama dia yang ada dia muak sama kamu.
Dokter Ryu
(membereskan alat medis)
Morgan Alvares
Sudah selesai kan.?
Dokter Ryu
Ya. Aku akan pergi.
Dokter Ryu pergi meninggalkan Morgan dan Bianca.
Ryu adalah sahabat Morgan sejak SMA, kini dia menjadi dokter pribadi Morgan.
Morgan memperhatikan Bianca yang terbaring lemas, lalu dia duduk di samping Bianca. Morgan membelai pipi Bianca dengan lembut, saat di waktu itu telfon Morgan berbunyi membuat Morgan hentikan aksinya itu.
Bodyguard.
📱Tuan, ada penyusup.
Morgan Alvares
📱Amankan, jangan sampai lolos❄️
Morgan Alvares
📱Saya akan ke sana. SEGERA.
Bodyguard.
Cepat bawa dia ke markas A.
Morgan Alvares
Istirahatlah, aku akan segera kembali.
Morgan Alvares
Di saat kamu sudah sadar nanti.
(Membelai rambut Bianca.)
Morgan langsung pergi meninggalkan kamar Bianca, tak lupa dia memerintahkan Bodyguard lainya untuk berjaga di depan pintu kamar Bianca.
Di tempat lain terlihat seseorang yang sudah babak belur karna di hajar habis-habisan, itu adalah markas Morgan dan para anak buahnya.
Orang itu adalah mata-mata yang berni masuk ke batas wilayah Morgan, sampai menjadi bagian dari anggotanya.
Tak lama mobil Morgan terparkir di halaman markas, semua anak buahnya menyambut kedatangan dia. Raut wajah Morgan penuh emosi, dan tatapanya dingin seperti es.
Morgan Alvares
Siapa yang mengirim mu ke sini ?
Morgan Alvares
Ok, Tidak mau menjawab ya.
Morgan Alvares
Siapa yang berani memata-matai saya akan bernasib buruk.
(Mencengkram kerah bajunya)
Someone 2.
Sampai mati pun saya tidak akan memberi tahunya.
Morgan Alvares
Baik lah❄️
(Balik badan membelakangi)
Dengan gerakan seperkian detik Morgan langsung menembak pria itu, sebenarnya sudah biasa namun cukup membuat para BG kaget.
Morgan Alvares
Cari tau siapa yang mengirimnya ke sini.
Morgan Alvares
Jangan sampai kita kecolongan lagi😒❄️
Morgan Alvares
Bereskan dia.
Morgan mengangkat telfonya, seketika expresi wajahnya langsung berubah. Telah panggilan itu selesai Morgan bergegas pergi. Sedangkan anak buahnya sibuk membereskan m4y4t pria itu.
Jangan lupa Like, Follow dan tambahkan ke koleksi favorit kalian ya.❤️
Eps. 3
Mobil Morgan melaju sangat kencang, dia sangat terburu-buru untuk kembali ke paviliun. Ya dia mendapatkan info kalau Bianca sudah sadar.
Sampainya di paviliun Morgan langsung ke kamar Bianca, di sana dia mendengar suara Bianca berteriak.
Bianca Zaveira
Hiks... Hiks... Buka pintunya aku mau pulang.
Bianca Zaveira
Aku gak mau di sini lagi.
Bianca Zaveira
Morgan.
(Gumam)
Morgan Alvares
Istirahat jangan banyak gerak.
(mendekati Bianca)
Bianca Zaveira
Menjauh dari ku, aku gak Sudi kamu dekati.
Bianca tidak bisa berbuat apa karna luka tembak di pahanya membuat dia tidak bisa berjalan untuk sementara waktu.
Morgan Alvares
Sudah ku bilang jangan banyak gerak.
(Berdiri di samping Bianca)
Bianca Zaveira
Kamu jahat, apa salah aku dan keluarga aku.
Bianca Zaveira
Dan kaki ku kau apakan kaki ku.
(menatap sendu Morgan)
Saat menatap Morgan, Bianca melihat ada bercak darah di baju Morgan. Bianca kaget dia tau Morgan adalah Mafia yang kejam siapa saja bisa dia habisi. Termasuk dirinya Bianca terdiam sejenak.
Morgan Alvares
Luka mu akan sembuh kalau kau menuruti kata-kata ku.
(Duduk)
Bianca Zaveira
(Buang muka)
Morgan Alvares
Ini hanya untuk sementara, tapi kalau kamu mau selamanya seperti ini aku akan lakukan.
Bianca Zaveira
Tidak..... Aku gak mau lumpuh.
Morgan mencoba tenang kan Bianca, menahan emosinya agar tidak melakukan kesalahan lagi. Tak lama seorang pelayan masuk membawa makan.
Bibi Lee
Permisi tuan, ini makanan nona dan obatnya.
(Masuk)
Morgan Alvares
Letakan di sana.
Bianca Zaveira
Aku gak mau makan.
Morgan Alvares
Masih keras kepala❄️
Morgan meraih bubur yang ada di laci, dia berusaha menyuapi Bianca yang tetap tidak mau makan.
Morgan Alvares
Ayok lah Bi, makan dulu.
Bianca Zaveira
Enggak, aku mau pulang.
Morgan Alvares
Aku sudah lelah hari ini jangan membuat ku hilang kesabaran😡
Bianca Zaveira
*Kenapa Morgan jadi lebih menakutkan*
(Batin)
Morgan meletakan makanan Bianca, lalu pergi dengan emosinya Bianca terdiam melihat Morgan pergi Tampa kata. Dia tau perbuatanya sudah salah. Tapi Bianca terlanjur membenci Morgan atas apa yang sudah terjadi pada keluarganya.
Bibi lee masuk ke kamar Bianca, ternyata dia di perintah Morgan untuk membantu Bianca.
Bibi Lee
Iya nona.?
(Duduk)
Bianca Zaveira
Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan.
Bianca Zaveira
Apa bibi sudah lama bekerja di sini ?
Bibi Lee
Ya sudah lama, dari Tuan Morgan masih sekolah dan orang tuanya masih ada.
Bianca Zaveira
Jadi orang tua Morgan sudah meninggal.?
Bibi Lee
Iya karna sebuah kecelakaan pesawat waktu itu.
Bianca Zaveira
*Mungkin itu yang membuat Morgan keras*.
Bibi Lee
Tapi sebenarnya Tuan adalah orang yang baik, meski orangnya terlihat dingin dan ya begitu lah.
Bianca Zaveira
*Apa aku salah paham selama ini ? Apa yang dia katakan ternyata benar kalau bukan dia yang membunuh ayah.?
Bibi lee berhasil membuat Bianca yakin dengan ceritanya, Bianca mencoba jernihkan pikiranya tenangkan hatinya mencoba pikir positif tentang Morgan. Bibi lee juga terlihat senang karna Bianca mulai mau makan masakanya.
Jangan lupa Like, vote & tambahkan ke koleksi favorit kalian.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!