NovelToon NovelToon

Transmigrasi Sistem Balas Dendam Di Dunia Novel

1 Transmigrasi Dan Mendapatkan Sistem

"Garvesa! Kamu lagi-lagi berantem, kali ini yang kamu ajak berantem malah anak Bupati, untung saja anak bupati itu laki-laki dan duluan dia buat salah pada mu, kalau tidak, habislah kita di tuntut!" omel ibunya merasa pusing dengan tingkah Garvesa yang setiap hari ada saja masalahnya.

Garvesa mencibir tanpa merasa bersalah setelah menghajar Anak Bupati itu hingga babak belur.

"Siapa suruh dia menyenggol ku duluan, masih bersyukur dia cuma babak belur, kalau tidak, sudah ku remuk-remukkan tulang-tulangnya itu," celetuk Garvesa dengan ekpresi kejam.

Ibunya benar-benar pusing, entah bagaimana cara ia bisa mengubah anak perempuannya itu menjadi perempuan normal. Ia merasa anak perempuannya itu punya kelainan, tidak seperti anak perempuan lainnya.

Saat Garvesa ingin menuju ke kamarnya, ia menendang sebuah buku, ia mengambil dan membaca sampul buku novel tersebut.

Garvesa tertawa mengejek sambil membuka lembaran novel itu. "Ha ha ha ha, siapa nih yang punya novel begini?" tanya Garvesa penasaran.

"Itu punya adik mu, jangan di ambil, nanti dia marah," sambut ibunya sambil menjahit baju yang robek dengan mesin jahit.

"Gio baca novel? Nggak salah? Dia itu anak laki-laki, harusnya dia itu belajar berantem, bukan baca buku," celetuk Garvesa kembali tertawa.

Ibunya hanya bisa geleng kepala, entah apa yang merasuk tubuh anaknya itu hingga tingkahnya bukan seperti anak perempuan.

Garvesa masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya di kasurnya, ia penasaran kenapa adik laki-lakinya membaca novel ini? Apakah ceritanya seru? Ia tiba-tiba tertarik untuk membacanya.

Saat buku di buka bagian tengahnya, tiba-tiba saja ada seperti lingkaran dimensi, Garvesa di sedot ke dalam novel tersebut. Sebelum itu, Garvesa sempat berteriak.

"Mamaaaaaa! Tolong akuuuuuu!" dan Garvesa pun masuk ke dalam novel dan buku itu tergeletak di lantai.

"Suara apa itu?" tanya ibunya berjalan masuk ke dalam kamar Garvesa dan tidak melihat anaknya di kamarnya itu.

Ibunya tidak terlalu peduli, karena Garvesa emang selalu begitu.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" teriakan yang cukup panjang itu akhirnya ia terhempas ke sebuah kasur.

Brukkk!

"Aduhhh! sakit banget!" ucap Garvesa memegang pinggangnya rasanya seperti encok.

Setelah sadar, Garvesa melihat sekeliling kamar itu, ia merasa bingung dengan keadaan kamar tersebut, karena itu bukanlah kamar miliknya.

"Lho? Di mana ini?" tanya Garvesa melihat sekeliling kamar tersebut.

Dan yang lebih kaget lagi, saat ia berada di depan cermin, ia melihat dirinya yang penuh dengan luka bakar.

"Ini aku? Tidak! Tidak! Tidak mungkin! Kenapa. dengan ku, kenapa dengan tubuh ku?!" teriak Garvesa panik sambil memegang wajahnya.

"Tidakkkkkkkkkkkkkkkk!" pekiknya dengan kuat.

Ting!

Sebuah suara membuat Garvesa tersadar, ia melihat sekeliling kamar itu untuk mencari keberadaan suara tersebut.

"Siapa itu? Di mana?!" panggil Garvesa melihat ke atas langit-langit kamar.

Tiba-tiba saja sebuah cahaya muncul di depannya, tubuhnya melayang di udara dan ia di kelilingi oleh sebuah hologram.

[Selamat datang di sistem super canggih! Anda adalah Nona pemilik sistem di dunia fantasi ini, dunia novel. Anda terpilih untuk membalaskan dendam kepada orang yang sudah menyakiti pemilik tubuh asli ini]

"Ha? Apa ini? Dan... dan kenapa aku bisa ada di dunia novel?" tanya Garvesa kebingungan dan takut, padahal ia adalah wanita tangguh di dunia nyata.

[Jika Anda berhasil menyelesaikan misi di dunia novel ini membalaskan dendamnya, maka Anda akan di kembalikan ke dunia nyata. Jika tidak maka akan selamanya terperangkap di dunia novel sampai Anda benar-benar bisa menyelesaikan misi ini hingga tuntas]

"APAAA! TERPERANGKAP DI DUNIA NOVEL INI SELAMANYA?! Tidak! Tidak! Tidak! Aku tidak mau terperangkap di dunia novel ini, aku ingin kembali ke dunia ku. Apa... apa yang harus aku lakukan?" tanya Garvesa gugup.

[Gampang saja, Anda hanya perlu menyelesaikan misi dari sistem, jika selesai maka Anda akan mendapatkan hadiah yang menarik, tapi jika gagal, Anda akan mendapatkan hukuman, Apa Anda bersedia? ]

"Aku tidak bersedia," ucap Garvesa dengan tegas.

[Kalau begitu tinggallah selamanya di dunia novel ini]

"Oke, Oke, Oke, aku terima, aku terima," kata Garvesa dengan cepat, lebih baik ia menerimanya dan menyelesaikan misi lalu kembali kedunia nyata.

[Baiklah, sentuh kata [Ya] untuk menerima sistem]

[Apakah Anda menerima sebagai Nona pemilik sistem?]

[Ya] [Tidak]

Mau tak mau, Garvesa pun menyentuh kata Ya.

[Ding Ding]

Menemukan Nona pemilik system…

Loading…

Memindai…

Selesai.

Pengenalan status Nona…

Memindai…

Loading…

Selesai.

Nama: Garvila Rahmayana

Umur: 25 tahun

Status: Bertunang (Tapi dalam proses pemutusan hubungan pertunangan)

Jenis kelamin: Wanita.

"Ha? Kenapa nama ku Garvila?" tanya Garvesa bingung.

[Sistem akan memberikan ingatan pemilik tubuh asli agar Anda bisa menjalankan misi ini]

Ting!

Mengtransfer ingatan pemilik tubuh asli...

Memuat...

Loading...

Mulai...

10%...

 20%...

30%...

 40%...

50%...

 60%...

70%...

 80%...

90%...

 100%...

Selesai.

Sebuah ingatan muncul di kepalanya seperti film yang di putar. Ia bernama Garvila, usia 25 tahun yang bertunangan dengan kekasihnya seorang anak pengusaha kaya. Tapi saat insiden kebakaran di acara pertunangannya itu, ia mengalami luka bakar 70% karena menyelamatkan sang tunangannya itu.

Tapi Sekarang Tunangan sudah tak peduli lagi dengannya dan sangat sulit di hubungi, di kabarkan jika tunangan itimu sudah punya kekasih lain. Kini terlihat jelas jika keluarganya mulai membencinya karena tunangannya itu sudah tak menyukainya lagi.

Apalagi yang mereka harapkan dari dirinya, selama ini mereka baik kepadanya karena ia bertunangan dengan anak pengusaha kaya, sekarang ia di campakkan oleh tunangannya itu, mereka tidak dapat keuntungan apa-apa lagi.

Teman-teman yang dulu dekat dengannya yang pernah ia bantu saat mereka mengalami kesulitan, kini mulai hilang satu persatu, bahkan ada yang tidak bisa di hubungi.

Setelah ingatan itu tercatat di kepala Garvesa, ia pun mengerti bagaimana menderitanya pemeran utama wanita ini. "Jadi begitu? Mereka mencampakkan pemeran utama karena utama sudah tak berguna lagi, mereka benar-benar menyebalkan! Baiklah, karena aku sudah ada di dalam tubuh mu, aku akan membalaskan dendam mu kepada pria brengsek yang berkhianat itu, orang tua kejam yang mencampakkan mu dan adik mu yang licik tau terima kasih itu, dan membalas para teman-teman mu tak tau diri itu, mereka merasakan penderitaannya," ucap Garvesa tak sabar lagi.

[Baiklah, karena Anda sudah mengerti, maka tunggu arahan dari sistem]

Perlahan-lahan tubuh Garvesa, atau sekarang Garvila, di turunkan ke bawah dengan pelan.

[Hadiah pengenalan]

[Saldo: 500.000]

[Penampilan: 1%]

[Pesona: 1%]

[Kecantikan: 1%]

[Kekuatan: 1%]

[Kecepatan: 1%]

[Kelincahan: 1%]

[Pertahanan: 1%]

[Kecerdasan: 1%]

[Keberanian: 1%]

[Poin:10]

[Status pembalasan: 00000/0]

2 Misi Pertama

Garvila berdiri di depan cermin kembali, ia tak pernah membayangkan bagaimana sakitnya menjadi wanita yang penuh dengan luka bakar untuk menyelematkan pria yang paling di cintai, tapi malah di khianati.

Ia melihat baju-baju yang berserakan di lantai, sepertinya ada pertengkaran di kamarnya.

Tiba-tiba seorang masuk ke dalam kamarnya.

"Hey Garvila, tuh tunangan mu datang," ucap Amira dengan tatapan tajam ke arah Garvila, ia pun langsung pergi.

Amira adalah adik Garvila, ia adalah anak kesayangan Mama dan Papanya.

Garvila pun berjalan menuju ruang tamu, ia melihat ada Eron si tunangannya bersama kakak perempuannya, Riana.

Garvila pun duduk di kursi, di tatapan langsung oleh semua mata yang ada di sana. Bahkan bibi, sepupu dan pamannya ikut berkumpul di rumah ibunya.

Riana memandang jijik ke arah Garvila yang tubuhnya di penuhi luka bakar. Ia langsung memakai masker karena ingin muntah.

"Maaf Om dan Tante, langsung saja pembicaraan kita. Saya ingin memutuskan hubungan pertunangan saya dengan Garvila, karena... "

"Karena aku sudah jelek, sudah tidak cocok lagi dengan mu?" potong Garvila dengan tersenyum sinis dari balik luka bakarnya yang memenuhi wajahnya.

"Tuh kamu sadar diri, luka-luka bakar di wajah mu itu membuat aku jijik tau. Untung saja orang tua ku tidak datang, kalau tidak mungkin mereka sudah muntah-muntah di sini! Dan apa kata orang-orang kalau keluar kami menikah dengan wanita buruk rupa!" kata Riana menatap Garvila tajam dan penuh dengan kebencian.

Ting!

[Misi Baru]

[Menyelamatkan diri dari kekerasan dan buang mantan tunangan yang tak tahu diri]

[Hadiah obat penyembuhan luka bakar 10% dan kemampuan kekebalan selama 5 detik]

[Status misi: Sedang berlangsung]

[Misi sudah di mulai, harap Anda menyelesaikan misi jika tidak ingin terkena hukuman]

"Baiklah, aku akan menyelesaikan misi ini dengan sempurna," ucap Garvila tersenyum sinis.

"Jijik?! Aku lebih jijik melihat kalian berdua datang ke sini, memutuskan hubungan pertunangan tapi tidak membawa hadiah apa-apa sebagai kesan yang baik," ucap Garvila mulai beraksi.

Mata Raina membulat. "Heh! Hanya memutuskan hubungan pertunangan, untuk apa aku membawa hadiah, kamu pikir kamu pantas menerima hadiah dari kami?" balas Riana dengan nada merendahkan.

"Bilang saja sebenarnya kalian dari keluarga pelit. Masa bawa barang kecil saja kalian tak sanggup. Malu nggak sih, orang kaya tapi datang dengan tangan kosong. Aku malah bersyukur banget memutuskan hubungan dengan adik mu ini, kalau tidak mungkin aku hidup di rumah mewah, tapi nggak di kasih makan," ucap Garvila terkekeh dengan nada mengejek.

"Heh! Jaga ucapan mu! Kau malah yang tidak pantas masuk ke keluarga kami! Sudah miskin! Jelek pula!" maki Riana berdiri sambil menujuk ke arah Garvila tanpa emosi itu.

"Kenapa? Kau malu mengakui kalau kalian pelit? Atau tak Terima. Kalau kalian merasa dermawan, beri aku satu barang berharga. Kalau tidak, aku akan buat rumor jika keluarga kalian pelit, patriarki, seenaknya sendiri . Bukannya selama ini keluarga kalian tidak pernah di terpa rumor negatif, jika aku sebarkan masalah ini, Kira-kira bagaimana tanggapan pata netizen?" tanya Garvila tersenyum manis.

"Heh! Kau pikir kau mampu untuk menyebarkan rumor palsu? Kami punya uang dan kekuatan untuk meminta komandan polisi langsung menangkap mu!" ucap Riana dengan mata membulat.

"Wah, aku takut," kata Garvila ketakutan, tapi ia langsung tertawa. "Ha ha ha ha, sekali pun kalian lapor polisi, tapi kalian tidak bisa mengubah pandangan para netizen, karena aku dulunya orang paling dekat dengan kalian," kata Garvila membuat Raina menjadi sangat kesal.

"Kurang ajar! Beraninya kau melawan ku! Akan ku beri kau pelajaran!" Raina dengan geram mendekati Garvila lalu mengangkat tangannya ingin memukul Garvila, dengan cekatan Garvila menangkap tangan Raina lalu melemparkan ke dinding.

Brukk!

"Akhhhh!" teriak Raina kesakitan

"Garvila! kau yang minta ini! Jangan salahkan aku yang kejam!" ucap Eron dengan penuh amarah, ia mengambil gucci marmer sebagai hiasan sudut ruangan di tamu itu, dan melempar ke arah kepala Garvila

"Mati saja kau Garvila!" teriak Eron, Garvila tak sempat untuk menghindar.

[Kemampuan kekebalan diaktifkan]

1 detik

2 detik

Trankk!

3 detik

4 detik

5 detik

[Kemampuan kekebalan di non-aktifkan]

Gucci yang beratnya sekitar 4 kilo gram itu pecah begitu saja meskipun mengenai kepala Garvila.

Semua mata terbelalak tak percaya, harusnya Garvila terluka parah, tapi kenapa Garvila baik-baik saja?

Garvila berbalik badan menatap Eron tajam, Eron menjadi ketakutan. "Jangan ke sini!" pekik Eron.

Dengan cepat, Garvila menarik tangan Eron dan melempar ke arah Raina.

Brukk!

"Akhhhh!" teriak Eron kesakitan.

Ting!

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapatkan obat penyembuhan luka bakar 10%]

[Selamat Anda mendapatkan kemampuan kekebalan 5 detik jika Anda dalam bahaya]

[Selamat Anda mendapatkan saldo 1.000.000 untuk keperluan khusus]

[Selamat Anda mendapatkan 20 poin]

[Saldo: 1.500.000]

[Penampilan: 2%]

[Pesona: 2%]

[Kecantikan: 2%]

[Kekuatan: 2%]

[Kecepatan: 2%]

[Kelincahan: 2%]

[Pertahanan: 2%]

[Kecerdasan: 2%]

[Keberanian: 2%]

[Poin:30]

[Status pembalasan: 00000/1]

Melihat Eron dan kakaknya kesakitan, Amira dan Wara dan Dio menghampiri mereka, agar bisa mencari muka, mereka tak mau membuat Raina da Eron marah karena mereka tahu jika kedua orang itu punya uang dan kekuasaan, mereka akan dalam masalah besar.

"Garvila! Apa yang kamu lakukan? Kamu benar-benar keterlaluan! Berani sekali kau melukai mereka?!" ucap Dio geram, dia adalah ayah kandung Garvila.

"Heh! Kalian malah memihak orang lain, benar-benar keluarga harmonis," ucap Garvila tersenyum sinis sambil melipat tangannya.

Ting!

[Silakan ambil obat penyembuhan Anda, jika tidak segera di gunakan maka efeknya akan kadaluwarsa]

"Aku tidak menganggu kalian lagi, aku pergi dulu. Oh ya, kau bukannya ingin memutuskan hubungan pertunangan kan? Aku yang balik memutuskan hubungan ini, karena kau tidak pantas untuk ku!" ucap Garvila cepat. Ia secepatnya kembali ke kamarnya untuk mengambil obat penyembuhan dari sistem.

"Ughhh! Aku... aku akan menuntut Garvila! Aku ingin dia masuk penjra!" kata Eron sambil memegang pinggangnya yang sakit itu.

Dio tersenyum tak enak. "I-iya Eron, kamu... kamu tuntut saja Garvila, jangan kami ya, kami... kami tidak tahu apa-apa," kata Dio berusaha untuk menenangkan Eron yang sedang marah.

"Sistem, bagaimana aku mengambil hadiah ku?" tanya Garvila.

[Anda cukup sentuh gambar hadiah di layar sistem, maka itu akan menyembuhkan otomatis]

Garvila pun menyentuh gambar hadiah itu.

Ting

[Obat Penyembuhan luka bakar 10%]

Memuat...

Loading...

Mulai...

10%...

20%...

30%...

40%...

50%...

60%...

70%...

80%...

90%...

100%...

Selesai.

Garvila berdiri kembali di cermin, ia melihat perubahan pada tubuhnya, ada beberapa luka bakar yang sembuh, terutama di kelopak mata, mulut, hidung dan kening.

"Wah, 10% pengobatan ini sungguh efektif, tidak ada efek samping dan sembuh secara otomatis," ucap Garvila melihat wajahnya yang mulai sembuh.

3 Misi Gagal

Saat malam harinya, Garvila membuka pintu kamarnya, karena saat masuk ke dalam kamar, ia tidak membuka pintu sekali pun ayah dan ibunya meminta ia untuk membuka pintu dan bahkan mengusirnya, ia tidak peduli sama sekali.

krucuk! Krucuk!

"Aduh, perut ku lapar banget, aku harus makan nih buat ngisi tenaga," kata Garvila berdiri dari tempat duduknya.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Garvila melihat ponsel tersebut dan di nama panggilan itu ada nama manager perusahaan APT-X.

Ting!

[Misi baru]

[Mempertahankan pekerjaan]

[Hadiah obat penyembuhan 30%]

[Hadiah mata tembus pandang]

[Status misi sedang berlangsung]

Garvila menarik nafasnya lalu mengangkatnya. "Halo," jawab Garvila.

"Halo Garvila, kamu mulai sekarang tidak perlu datang ke perusahaan lagi ya, karena sudah ada pengganti pekerjaan mu yang lebih baik," ucap manager itu.

"Tapi selama ini saya banyak mengontribusikan perusahaan itu, mendadak Anda pecat begini tidak baik," kata Garvila sebisa mungkin mempertahankan pekerjaan demi misi.

"Ya, kamu memang banyak mengontribusikan, tapi lihatlah keadaan mu sekarang, mau kamu bekerja di perusahaan mana pun, kamu juga tidak akan di terima, kamu baik-baik sembuhkan dulu sakit mu ya, kalau begitu saya permisi!" panggilan itu langsung di matikan tanpa menunggu penjelasan dari Garvila.

"Hey Tunggu!" teriak Garvila.

Tuut! tuut! Tuut!

Garvila melihat panggilan suda terputus.

Ting!

[Misi tidak selesai]

[Anda mendapatkan hukuman dari system]

[Hukuman Anda adalah terkena serangan jantung selama 10 menit]

"Apa? Serangan jantung? Yang bener lah!" teriak Garvila panik, serangan jantung bisa mengakibatkan orang meninggal jika tidak di tolong.

[Hukuman di mulai]

Belum sempat Garvila untuk keluar kamar, jantungnya terasa amat sakit, sangat sakit. Ia terjatuh ke lantai sambil memegang dadanya sakit, keringat dinginnya keluar membasahi tubuh.

Memang, rasanya seperti mau mati saja. "Ini... ini... kapan... berakhirnya?" tanya Garvila tercuap-cuap seperti ikan kehabisan oksigen.

[Dalam waktu 10 menit]

"Kenapa... kenapa... lama sekali... aku... aku... nggak sanggup lagi... " rasanya Garvila tak bisa bernafas.

[Ini adalah hukuman jika gagal misi, di misi berikutnya, jika Anda gagal lagi, akan ada hukuman yang lebih berat lagi]

Apa?! Hukuman yang lebih berat lagi? Hukuman serangan jantung saja Garvila rasanya nyawanya sudah menggantung di udara, apa lagi hukuman yang lebih berat lagi, takutnya belum hukuman selesai, ia sudah mati duluan.

5 Menit berlalu, tubuh Garvila tak bergerak lagi, ia sudah tak sanggup menahan rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, tubuhnya sudah tak punya tenaga lagi. Ia hanya bisa menutup mata sambil berdoa jika hukuman secepatnya berlalu.

'Jika hukuman seperti ini lagi, aku akan menyelesaikan misi lebih baik lagi, aku tak sanggup merasakan sakit seperti ini, apa lagi hukumannya lebih berat dari ini,' gerutu Garvila dalam hati.

10 detik

9 detik

8 detik

7 detik

6 detik

5 detik

4 detik

3 detik

2 detik

1 detik

Selesai.

[Hukuman dari sistem selesai]

[Anda kembali normal]

Rasanya Garvila belum sanggup untuk bangun kembali, tubuhnya masih terasa lemas, apa lagi ia mendapatkan hukuman dalam keadaan lapar.

"Sistem, kalau kau ingin memberi hukuman, setidaknya tunggu aku mengisi energi dulu, " kata Garvila berusaha untuk duduk, tubuhnya terasa gemetar karena ia baru saja menghadapi bencana hidup dan mati.

[Tidak bisa, sistem akan melakukannya di mana sana dan kapan saja, tidak peduli Anda dalam keadaan siap atau tidak. Maka dari itu, Anda tetap harus selalu bersiap siaga dalam kondisi apa pun]

"Bener-bener nih sistem, untung saja aku nggak mati," omel Garvila yang masih kesal, tapi ia merasakan sedikit demi sedikit tenaganya kembali pulih.

Dengan bersusah payah, ia pun keluar dari kamarnya untuk menuju dapur, ia harus segera makan, makan yang banyak untuk memulihkan energi yang terkuras semua.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!