Rey_Yumi
Part 1
Seorang pemuda berumur 18 tahun, dia mengendarai sepeda motornya menuju Sekolah.
Reyhan Abimana, pemuda yang memiliki sikap dingin, tak mudah di dekati dan tidak peduli pada sesuatu yang menurut orang lain menarik
Reyhan Abimana
Kenapa jam segini udah macet aja!
Reyhan Abimana
menyebalkan!!
Saat menuju sekolah, Reyhan terjebak kemacetan.
Dia benar-benar kesal karena seharusnya hari ini dia datang lebih dulu
Tiba-tiba, saat tengah kesal karena kemacetan membuatnya terlambat ke sekolah.
Ponsel milik Reyhan berdering
Dia bergegas mengambil ponselnya dari saku celananya,
Reyhan dengan segera mengangkat telepon dari mamanya
Mama Karina
Sudah sampai, Rey?
Mama Karina
Lho, kol belum sampai
Reyhan Abimana
Reyhan ke jebak macet. Padahal Reyhan buru-buru banget ini
Mama Karina
Terus gimana dong?
Reyhan Abimana
Ya ... Nungguin aja, mana macetnya panjang banget lagi
Reyhan Abimana
Ya, Ma.
Oiya, mama sudah sarapan?
Mama Karina
Udah, baru aja selesai.
Reyhan Abimana
Oke, bagus!
Jangan lupa minum obatnya, Ma
Reyhan Abimana
Ya udah. Kalau gitu, udah dulu, ya, Ma.
Mama Karina
Oke! Hati-hati, ya
Reyhan mematikan sambungan teleponnya lalu bergegas pergi setelah beberapa kendaraan mulai bergerak
Sesampainya di sekolah, Reyhan bergegas memarkirkan motor hitam kesayangannya. Setelah itu dia berlari menuju kelas, karena untungnya Upacara belum di mulai.
Reyhan Abimana
Untung saja
Reyhan Abimana
Telat dikit lagi udah nggak bisa masuk
Reyhan menyimpan tasnya di kelas.
Dia pergi ke lapangan untuk upacara yang biasa di lakukan
Part 2
Seperti biasa, Reyhan lebih senang menggunakan headphone saat berada di kelas dan saat guru belum masuk
Reyhan yang merasa ada seseorang menepuk bahunya, membuatnya menoleh
Billy
Gue panggil Lo dari tadi!
Reyhan Abimana
Iya, Ada apa!
Billy
Hari ini ada rapat osis, lu udah beberapa kali nggak ikutan.
Billy
Ya, hari ini ikutan!
Lu wakil ketua osis, tapi nggak ada partisipasinya sama sekali
Reyhan Abimana
Siapa suruh jadiin gue wakil ketua osis? Gue gak minta
Billy
Tapi semua murid milih Lo!
Reyhan Abimana
Ya, Ya!!
Gue ikut rapat nanti
Reyhan Abimana
Iya! Gue udah bilang nanti!
Reyhan yang terkenal dengan sikapnya yang dingin membuat teman-temannya enggan untuk mengobrol dengannya
karena Reyhan selalu menjawab dengan perkataan yang sedikit tapi menyakitkan
Reyhan Abimana
menyebalkan!
Reyhan Abimana
Bagaimana bisa orang-orang begitu suka dengan keributan seperti ini
Reyhan merasa tidak nyaman karena teman-temannya begitu berisik, mengobrol dengan suara cukup besar yanh membuatnya sedikit terganggu
Seorang gadis merengek seperti bocah berumur 5 tahun.
Dia meminta sang kakak untuk memasukkannya ke sekolah
Dia merasa bosan karena terus menerus berada di rumah
Ayumi Queen Yukasa
Pokoknya mau sekolah!
Aldean Yukasa
Minggu depan, Ayumi!
Ayumi Queen Yukasa
Tapi, Kak Kenzo bilang hari ini
Aldean Yukasa
Mungkin dia salah dengar
Ayumi Queen Yukasa
bagaimana bisa?
Kakak bohongkan?
Aldean Yukasa
Astaga, Kakak serius.
Minggu depan kamu boleh sekolah
Ayumi Queen Yukasa
Awas aja kalau bohong!
Yumi bakalan pergi ke Korea lagi!
Part 3
Saat jam istirahat. Seperti biasa, Reyhan memutuskan untuk pergi ke rooftop.
Rooftop sekolah adalah tempat yang nyaman untuknya.
Tempat yang sepi tanpa ada seseorang disana
Reyhan duduk di lantai, dia bersandar di tembok pembatas sambil memejamkan matanya.
Reyhan Abimana
Aku harap hari ini tidak ada kendala apapun.
Reyhan Abimana
Rapat osis dan setelah itu pergi menemani mama berobat ke rumah sakit
Saat tengah asyik menikmati udara dan sedikit bersantai.
Tiba-tiba ponsel Reyhan berdering
Reyhan melihat layar ponselnya
Reyhan Abimana
Ada apa? Kenapa dia tiba-tiba menelpon
Reyhan mengangkat teleponnya.
Reyhan Abimana
Ya! Ada apa?
Reyhan Abimana
Di sekolah, ada apaan?
Reyhan Abimana
Nggak! Gue nggak berurusan lagi sama papa. Ada apa?
Jevano
Gue pikir papa hubungin lu
Reyhan Abimana
Nggak! Buat apa? Cuma buat masalah doang
Jevano
Lu yang sopan, ya, Rey!
Dia papa lu!!
Reyhan Abimana
Dia papa Lu! Bukan papa gue lagi *bentaknya
Jevano
Gue dapat kabar, papa nikah lagi
Reyhan Abimana
terus, apa hubungannya sama gue?
Jevano
Lu anaknya! Masa iya papa nggak hubungin Lu!
Reyhan Abimana
Yang dia anggap anak itu lu, bukan gue! Udah, tutup teleponnya! Lu ganggu!
Reyhan menutup sambungan teleponnya. Dia merasa kesal karena Jevan, atau kakak tirinya itu menghubunginya.
Jevano Narendra, atau sering di panggil Jevan. Dia adalah saudara tiri dari Reyhan.
Reyhan Abimana
Menyebalkan! Baru aja gue bilang nggak mau ada kendala,
Reyhan bangun dari duduknya.
Dia meninggalkan rooftop
Setelah pulang sekolah, Reyhan ikut dalam rapat osis mingguan.
Dia menjadi satu-satunya anggota yang tidak pernah mempedulikan soal rapat apapun. Bukan karena tidak ingin berpartisipasi, tapi karena dari awal dia tidak ingin menjadi anggota osis
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!