NovelToon NovelToon

Selir Yang Bangkit Dari Kematian

Bab 1 : Terbangun

"Dasar Perempuan Sialan!!"

Pletak!

Sebuah batu kecil tepat mengenai wajahnya, Bao Jia hanya bisa tertunduk. Ia tidak mengerti kenapa semuanya menjadi seperti ini, baru beberapa bulan lalu Ia begitu bahagia karena baru saja melahirkan putra pertamanya dengan selamat dan sehat, Anak laki-laki yang tampan dan mirip seperti Wang Huang Fu, Putra Mahkota sekaligus suaminya.

Namun entah apa yang terjadi, kemudian Seluruh ruang di paviliun tempatnya nya tinggal digeledah oleh tentara kerajaan, Sebuah surat tuntutan dari Sang Raja berisikan tuduhan dirinya dan keluarganya terlibat dalam kudeta terhadap kerajaan di terima.

Bao Jia kebingungan, Ia tidak mengerti bagaimana mungkin tuduhan seperti itu datang padanya dan keluarganya. Ayahnya adalah mantan Jenderal Peperangan yang begitu setia terhadap kerajaan. Seorang saudagar kaya yang ulet dan jujur.

Sementara dirinya, dinyatakan tidak dijatuhi hukuman mati, melainkan pengasingan, dikarenakan Ia adalah Ibu kandung dari calon pewaris kerajaan.

Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

Tiba di rumah, Bao Jia sudah melihat ayahnya diseret oleh para tentara, Ayahnya terlihat pucat namun wajahnya tetap tegas dan angkuh. Jelas, tuduhan ini adalah penghinaan bagi Ayahnya.

"Ayah!!"

Bao Jia berlari begitu turun dari kereta tandu, menuju Ayah tercintanya.

"Jia-er" Qibo memejamkan matanya, rasa sakit hati dan sedih yang sedari Ia tahan kini tak lagi bisa dibendung.

"Ayah... Lepaskan Ayahku! Apa Kalian tahu siapa yang kalian perlakukan seperti ini, Ini adalah Panglima Perang Li Qibo, Jenderal perang Li Qibo!!!"

Bao Jia berteriak marah. Namun Qibo segera meraih putrinya itu dalam pelukannya.

"Jia-er, jangan khawatir, Ayah akan baik-baik saja, Ayah tidak bersalah. Kamu masuklah ke dalam rumah, jagalah keluarga kita, terutama adikmu, shu-er, tunggu sampai Ayah kembali"

"Ayah..."

"Dengar, Ayah tidak bersalah, jadi Ayah pasti akan kembali"

Li Qibo kembali memeluk Bao Jia, air matanya jatuh, namun segera Ia usap dengan kedua tangannya. Ia akan kembali pada kedua putrinya, keluarganya serta pengikutnya yang setia, bagaimanapun caranya. Ia berjanji pada diri sendiri.

Bao Jia merasa sakit hati melihat Ayahnya ditarik paksa dan di seret seperti penjahat, bahkan pakaiannya begitu berantakan.

"Kakak!!!"

Bao Jia membuka matanya, menatap Wang-shu, Adik perempuan satu-satunya yang Ia miliki.

'Dia bahkan belum genap 17 tahun!'

Bao Jia memeluk Wang-shu, Ia teringat akan permintaan Ayahnya. Benar, Dia harus kuat, Dia yang harus menjaga adik dan keluarganya sampai Ayahnya kembali.

Bao Jia kemudian membawa adiknya masuk kedalam rumah, sesekali Ia menoleh ke belakang menelusuri jejak-jejak kaki Ayahnya yang baru saja di bawa pergi.

Malam harinya, Bao Jia masih terjaga, Ia tengah berfikir untuk mencari bukti bahwa ayahnya beserta pengikutnya yang dijatuhi hukuman mati tidaklah bersalah.

Tapi Bao Jia tidak tahu darimana Ia harus memulainya.

Di tengah-tengah lamunannya itu, tiba-tiba..

Brakkkk!!

"Nona Jia-er, Nona Jia-er, Kita di serang! Kita di serang!!!"

Suara pelayannya terdengar memekik. Jia terbangun dan segera keluar dari kamarnya.

Begitu membuka pintu, Pemandangan mengerikan memenuhi penglihatannya..Darah berceceran manusia, beberapa penjaga yang sudah tidak utuh badannya dan.

"Bibi Liang Yi! Bibi Liang Yi!!"

Pelayannya sudah tergeletak di lantai bersimbah darah bekas tusukan pedang tembus hingga meninggalkan jejak lubang yang mengerikan.

Bao Jia gemetar, Pikirannya sejenak menjadi kosong.

"Wang-shu, aku haru menyelamatkan Wang-shu!!!"

Bao Jia berlari menuju kamar Wang-shu, Namun sebelum sampai kesana, Seseorang tiba-tiba muncul di hadapannya.

Bao Jia mengernyit, Siapa? batinnya.

"Tidak perlu takut keponakanku"

"Pa-paman!! Akhirnya Paman datang! Tolong selamatkan keluarga Kita paman Kita... Hkkkkk!"

Bao Jia mendelik, sesuatu yang tajam mengoyak dadanya. Ia merasakan darahnya mulai mengalir deras.

"Pa-paman.. Hkkkk!!!"

Dia semakin memperdalam tusukan pedangnya.

"Paman? Ya, Sebagai Pamanmu yang baik, Aku... Tidak akan mempersulit kematianmu, tahanlah sebentar, setelah ini Kamu tidak akan merasakan sakit lagi, jalang kecil!"

"Kkkhhh-khhkamu! penghianat!"

"Bagaimana mungkin? Ini adalah perintah kerajaan, Kamu tahu?... Putra mahkota yang memerintahkan untuk memusnahkan klan Ayahmu!"

'Tidak .. Tidak mungkin! Bao Jia menjerit di dalam hati, Ia sudah tidak mampu mengucapkan sepatah katapun. Hanya air mata dan kemarahan yang muncul di wajahnya.

"Oh iya, bukankah kamu mencari adikmu?"

Ucap Li Tuo-li dengan seringai liciknya, Tubuh Bao Jia semakin gemetar, ketakutannya seketika merayap ke seluruh tubuhnya.

"Bawa Dia kemari!"

Tanpa di duga, Tuo-li menggenggam sesuatu yang masih meneteskan darah.

'Wang-shu!'

Bao Jia begitu hancur melihat kepala adiknya tergantung di tangan Tuo-li, badannya bergetar hebat, hatinya sakit luar biasa.

"Bagaimana hadiah dariku? Luar biasa bukan?"

Tuo-li tersenyum bangga kemudian melempar kepala Wang-shu tepat di samping Bao Jia

"Kkkamuuu! Akhhku pasti akan membunuhmu!!!"

"Hahahahahaha"

Suara tawa Tuo-li menggema di seluruh penjuru tempat itu, kemudian

Srakkkk!!

Ia kembali menebaskan pedangnya ke tubuh Bao Jia.

Setelah melihat Bao Jia tak lagi bergerak, Tuo-li meninggalkan tempat itu beserta pengikutnya dibelakangnya.

Di detik-detik terakhir hidupnya, Bao Jia melakukan permohonan dalam hatinya,

"Jika Aku di berikan kesempatan lagi untuk hidup, Dewa, Aku tidak akan melakukan kesalahan seperti saat ini lagi, Aku tidak akan jatuh cinta padanya, tidak akan menjadi selirnya, dan akan menuruti nasihat Ayahku, Aku akan meninggalkan negara ini bersama keluargaku, Biarkan Aku hidup, Dewa, Biarkan Aku hidup!!!!

Jederrrrrr!

Suara petir menggelegar, hujan turun tiba-tiba, menebarkan bau anyir darah dari mayat-mayat yang bergelimpangan...

Sementara Bao Jia masih menatap langit meski raganya tak lagi memiliki jiwa...

Bab 2 : Mimpi?

"Nyonya.... Nyonya...."

Suara panggilan yang terdengar semakin jelas, seseorang memanggilnya. Dengan perlahan Bao Jia membuka matanya.

"Akh!" Bao Jia terkejut setengah mati. Pelayan pribadinya, Mu Liang Yi tengah menatapnya dengan cemas.

'Apa Kami akhirnya berkumpul di akhirat?'

Bao Jia masih terbengong, sementara Liang Yi terus berusaha membangunkan majikannya yang baru saja tersadar dari pingsan.

"Liang Yi, apa kita sekarang sedang di akhirat?"

"A... Akhirat? Nyonya... Apa maksud Anda? Jangan membuat Saya takut!"

Liang Yi semakin khawatir dibuatnya.

"Liang Yii!, ini dimana?"

Tanya Bao Jia dengan tidak sabar.

"Apa maksud Anda Nyonya? Tentu saja ini Di Paviliun Persik, tempat tinggal Anda, tadi pagi Anda pingsan setelah minum teh bersama Keluarga Kerajaan"

"Ap-apa? Apa maksudmu?"

"Nyonya.... Anda pingsan setelah minum teh bersama Keluarga Kaisar"

Liang Yi mengulangi kata-katanya dengan kebingungan, apa yang terjadi pada majikannya? Kenapa tiba-tiba mengajukan pertanyaan aneh?

Apa jangan-jangan...

"Nyonya... Anda baik-baik saja kan? Apa Nyonya merasa sakit di kepala? Apa saya perlu memanggil tabib sekarang?"

Bao Jia hanya terdiam, Ia sungguh belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi, bukankah beberapa saat lalu Ia baru saja mati dibunuh Tuo-li? Bahkan rasa perih dan sakitnya masih bisa Ia rasakan.

Lalu, sekarang tiba-tiba Ia hidup?

"Apa yang terjadi?"

Bao Jia menatap pelayannya dengan bingung, pelayan itu pun dengan kecemasan penuh menjelaskan,

"Nyonya, Pagi ini Anda pergi ke istana untuk minum teh bersama keluarga Kaisar, semua anggota keluarga ada di sana termasuk selir Liu Qin Mei dan yang mulia Putra Mahkota, Nyonya.

Namun sebelum acara minum teh itu selesai, Anda... Anda Jatuh pingsan Nyonya!"

Liang Yi berkata seraya menangis. Ia ketakutan, bagaimanapun Tuannya, Li Qibo, telah mempercayakan dirinya untuk menjaga putri tertua dari keluarga keluarga mantan Panglima perang Kerajaan yang di segani itu. Liang Yi dan leluhurnya sudah mengikuti keluarga Li Qibo secara turun-temurun. Janji menjaga Selir Bao Jia sama seperti sumpah mati. Jika terjadi sesuatu pada Nyonya-nya ini, Liang Yi tidak tahu lagi bagaimana harus hidup.

"Bibi Yi, Saya baik-baik saja"

Bao Jia berkata dengan pelan, hampir setengah berbisik. Ia akhirnya ingat hari ini. Hari ini adalah hari dimana Ia dinyatakan tengah mengandung keturunan dari Putra Mahkota.

Pada kehidupan lalu, Ia tidak mampu menahan kebahagiaannya dan dengan tidak sabar menunggu kedatangan Suaminya untuk merayakan berita gembira itu bersama. Namun, sudah jelas, Suaminya lebih memilih menghabiskan waktu dengan kekasih masa kecilnya yang telah dijadikan selir kedua.

Padahal, berdasarkan hukum leluhur, Ia seharusnya sudah mendapat gelar putri mahkota, istri penerus kekaisaran ini. Namun, Huang Fu tidak memberikan gelar itu padanya.

Awalnya, Bao Jia mengira, karena Huang Fu ingin menguji ketulusannya terlebih dahulu. Ternyata, Dia memang akan diceraikan setelah bayinya lahir. Mereka hanya memanfaatkan nama dan jasa keluarganya untuk memperjelas status penerus selanjutnya.

Karena, Selir kedua Qin Mei, hanyalah anak dari rakyat jelata, yang kemudian berhasil membuat Huang Fu jatuh cinta.

Miris, Ia mempercayai cinta yang konyol itu, dan berakhir dengan kematian yang tragis.

"Nyonya?" Liang Yi kembali memanggil saat Melihat Bao Jia melamun lagi.

"Bibi Yi, Apa kata tabib? Aku tidak pernah jatuh pingsan sebelumnya, Anda tahu itu, jadi... Saya sedikit terkejut"

"Tabib Istana baru saja selesai memeriksa Anda Nyonya, saat ini masih meracik obat untuk anda. Tabib mengatakan bahwa kemungkinan besar Anda sedang mengandung, Nyonya... Selamat!"

Liang Yi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Hmm, Baiklah"

Bao Jia hanya mengiyakan dengan datar, sedangkan wajahnya tampak lebih muram.

"Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Kenapa Anda tidak terlihat bahagia?"

Liang Yi tidak mengerti, bukankah seharusnya majikannya ini bahagia?

Dengan adanya keturunan Putra Mahkota dalam kandungannya, Statusnya akan lebih kuat dan meningkat, bukan tidak mungkin gelar selir Bao Jia akan segera berubah menjadi Putri mahkota, bukan?

Mengingat aturan aneh yang di tetapkan oleh Putra Mahkota Wang Huang-Fu mengenai kedua istrinya yang masih bergelar selir, sementara Li Bao-Jia adalah istri sah nya yang pertama.

"Tidak Bibi Yi, Aku tentu bahagia. Hanya saja, Aku masih belum terlalu pulih, jadi rasanya belum terasa lebih baik, kepalaku masih sakit"

"Baik Nyonya, Saya mengerti. Anda butuh beristirahat. Biarkan Saya yang menemui tabib Istana nanti"

"Hmm, Terima kasih Bibi Yi... Anda boleh keluar. Dan... Satu lagi, jangan biarkan siapapun menggangguku sampai besok pagi. Saya ingin beristirahat total malam ini"

"Bagaimana dengan makan malam Anda, Nyonya? Anda tidak boleh tidak makan"

"Tentu, cukup letakkan beberapa buah pear dan persik diatas meja. Aku akan memakannya nanti. Aku benar-benar sedang tidak ingin makan apapun"

Mendengar ucapan Bao Jia, Liang Yi tidak ingin memaksa.Tentu saja ini adalah gejala awal kehamilan, Nyonya-nya pasti kehilangan nafsu makan.

"Baiklah Nyonya... Sesuai keinginan Anda"

Liang Yi pun pamit meninggalkan kamar. Sementara Bao Jia membaringkan tubuhnya kembali dengan tenang.

Pikirannya melayang. Berita tentang kehamilannya tidak mungkin lagi bisa di tutupi, Tabib Istana pasti akan melaporkannya pada Kaisar. Padahal tadinya Ia ingin meminta tabib itu untuk merahasiakannya.

Tapi Ia sadar, Tabib itu mana mungkin mau memenuhi permintaannya. Dia adalah istri yang tidak dicintai oleh Putra Mahkota, seluruh istana tahu tentang hal itu.

Di tempat ini, posisinya bahkan lebih rendah dari pegawai biasa di istana ini. Status istri putra mahkota sama sekali tidak memberikan keuntungan apapun padanya.

Bahkan para pelayan disini menghargai nya hanya karena perintah Kaisar dan Permaisuri. Di belakang, semua orang di paviliun ini mengejek dan menggunjingnya.

Itu alasannya, Liang Yi berada di sisinya atas permintaan Ayahnya.

Tapi, saat ini semua itu tidaklah penting,

Yang terpenting, bagaimana Ia menemukan cara untuk meninggalkan kekaisaran ini beserta Ayah dan adiknya. Hanya itu cara satu-satunya agar mereka bisa selamat di kehidupan ini, dan hidup bahagia meski hanya bertiga, tidak masalah hidup jauh dan terasing dari kekaisaran ini, asal Ia bisa menyelamatkan Ayah dan Adiknya.

Dunia ini luas, diluar wilayah ini, pasti masih ada wilayah lain bukan?

"Aku harus menemukan cara untuk pergi, harus! Bagaimanapun caranya"

Bersambung....

Bab 3 : Kenapa Dia Datang?

Berita kehamilan Selir Pertama Putra Mahkota dengan cepat tersebar di seluruh kekaisaran. Tentu saja untuk sebagian orang ini merupakan kebahagiaan, terutama Kaisar dan Ratu.

Namun, tidak bagi Selir Qin Mei. Berita ini merupakan pukulan berat yang berhasil menyulut api amarah dalam hatinya.

Sementara itu, Putra Mahkota yang kini ada bersamanya tampak tidak bereaksi apapun. Dan itu membuatnya bahagia.

"Suamiku, Selamat"

Ucapnya dengan lembut, namun matanya tampak berkaca-kaca.

"Omong kosong!" Wajah Huang Fu menjadi lebih dingin. Dia tidak pernah mencintai Bao Jia, sebaliknya, Dia menganggap Bao Jia dan Ayahnya sengaja menyalahgunakan jasa kepahlawanan Li Qibo sebagai alasan untuk menikahkan dirinya dengan Bao Jia.

Dia juga mencurigai keluarga itu tengah melakukan upaya pengumpulan kekuatan untuk mengkudeta kekaisaran saat ini.

Mendengar ucapan dari Huang Fu, hati Qin Mei diam-diam merasa puas. Dia juga sangat membenci Bao Jia.

Huang Fu adalah kekasihnya, Mereka saling mencintai sejak masih kanak-kanak. Meskipun status keluarganya berasal dari kalangan rakyat jelata, tapi Huang Fu selalu meyakinkannya bahwa Kaisar dan Ratu akan merestuinya jika Dia terus menunjukkan sikap yang tulus.

Lagipula, Huang Fu adalah satu-satunya penerus yang layak. Adiknya, Wang Huan-Ran, tidak tertarik untuk menjadi penerus Kerajaan. Dia adalah seorang pecinta seni. pemahat kayu paling tersohor di negeri ini, bahkan di luar kekaisaran. Jiwanya yang lemah seperti itu, mana mungkin cocok menjadi seorang pemimpin.

Hanya Huang Fu, Huang Fu-nya lah yang layak.

"Suamiku, Jangan terlalu difikirkan, meskipun Dia adalah anak dari Selir pertama, tapi, Dia tetaplah keturunanmu langsung, Mei'er akan menyayanginya seperti anak sendiri, jadi..."

"Mei'er... Kamu terlalu baik hati, Dia dan keluarganya bukanlah orang yang baik. Mereka menginginkan sesuatu dari kekaisaran ini"

Qin Mei hanya menundukkan kepalanya seolah tidak tahu harus berkata apa, namun diam-diam ia menyunggingkan senyuman.

"Yang Mulia Putra Mahkota, mohon maaf, Yang Mulia Kaisar meminta Anda untuk menghadap Beliau sekarang"

Huang Fu mengernyitkan keningnya. Ia tahu, ini pasti soal Selir Bao Jia.

"Hmn, Aku akan segera kesana"

"Baik Yang Mulia"

Pelayan itu pun undur diri dan kembali ke tempatnya.

"Mei'er, Jika malam ini Aku tidak kembali sampai tengah malam, Kamu tidurlah lebih dulu"

"Suamiku, Anda akan..."

"Ya, Kaisar memanggilku, tujuannya pastilah tentang berita Selir Li Bao-Jia. Bagaimanapun, Dia berstatus istriku. Menolak menemuinya sama seperti melawan titah raja. Jadi, Aku harus mematuhinya"

"Baiklah"

Liu Qin-Mei tersenyum manis namun matanya tampak sendu. Melihat itu, hati Huang Fu terasa sakit. Qin Mei terlalu baik hati dan lembut. Huang Fu sebenarnya merasa tidak tega berlaku seperti ini. Namun, Inilah resiko menjadi pewaris tahta. Memilih istri harus dari kalangan bangsawan, sementara Qin Mei...

"Aku pergi dulu. Tidurlah lebih awal, jangan lupa makan dengan baik"

"Ya, Suamiku"

Huang Fu meninggalkan Qin Mei untuk bertemu dengan Kaisar.

'Dasar perempuan sialan!' Qin Mei meremas jemarinya sendiri dengan kuat hingga buku-buku jarinya memerah.

****

"Nyonya, apa Anda butuh sesuatu?"

"Tidak, Bibi Yi, Aku sudah makan dan meminum resep dari tabib, Aku hanya butuh istirahat. Kamu bisa tinggalkan Aku"

"Baiklah Nyonya"

"Bi, jangan lupa, Aku tidak ingin bertemu siapapun"

"Saya mengerti,Nyonya"

Liang Yi pun segera beranjak meninggalkan ruangan, Namun kemudian Ia kembali berbalik dan bertanya,

"Bagaimana jika yang mulia Putra Mahkota yang datang Nyonya?"

"Tolak. Aku juga tidak ingin bertemu dengannya"

Jawab Bao Jia dengan tegas. Justru orang itu yang sangat tidak Ia harapkan untuk datang. Hatinya pasti akan sakit setiap melihat wajahnya. Kekejamannya di kehidupan lalu masih tergambar jelas di memori otaknya.

"Nyonya..."

"Tinggalkan Aku Bibi Yi"

Liang Yi menyerah. Ia sangat mengenal majikannya ini. Jika sudah berbicara demikian berarti bujukannya tidak akan ada gunanya.

Liang Yi pun keluar dari kamar itu dan menutup rapat. Ia berdiri dengan tegak didepan kamar Bao Jia.

Lagipula, Bao Jia sudah mengetahui bahwa Huang Fu tidak akan datang, sama seperti di kehidupan lalu. Ia yang begitu antusias dan setiap hari menunggu, bahkan diam-diam pergi ke istana hanya untuk memastikan apakah Dia akan datang ke Paviliun Persik atau tidak. Dan seperti biasa, Pria itu tidak pernah datang. Dia datang hanya untuk memarahinya jika Qin Mei mulai berulah dan mencari masalah dengannya.

Bahkan saat melahirkan pun Ia hanya didampingi oleh Liang Yi dan pelayan.

Lalu, bagaimana mungkin Ia akan datang? Malah lebih baik jika tidak usah datang sekalian.

Sementara itu, Bao Jia yang baru saja pura-pura ingin tidur, langsung terbangun begitu Liang Yi meninggalkan kamarnya. Ia kemudian berjalan ke arah lemari. Mencari buku yang biasa ia gunakan sebagai catatan penting.

"Aku mulai banyak melupakan kejadian-kejadian di kehidupan sebelumnya, Aku harus mencatatnya. Mungkin saja ini adalah efek jangka panjang yang nantinya akan membuatnya benar-benar melupakan semua peristiwa di kehidupan lalu"

Ucap Bao Jia.

Setelah catatanya ketemu, Bao Jia mulai mencatat semua rangkaian kejadian yang ia alami di kehidupan sebelumnya. Ia tulis sesuai waktu dan tanggalnya. Berharap dengan begini, Ia bisa menyusun strategi untuk meninggalkan wilayah negara ini sejauh mungkin bersama Ayahnya tanpa pengejaran.

Di tengah kesibukannya, Tiba-tiba....

"Hormat kami Yang Mulia Putra Mahkota"

Deg!

Jantung Bao Jia berdetak kencang. Tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa dingin. Ia gemetar, ketakutan mulai merayapi setiap aliran darahnya. serpihan-serpihan bayangan kehidupan lalu berkelebat di dalam pikirannya.

"Kenapa Dia datang? Untuk apa?"

Bao Jia menatap pintu, lalu tanpa sengaja matanya menangkap tulisan di catatannya. Ia segera menutupnya kemudian menyembunyikannya di bawah bantal. Ia pun kembali berbaring.

Seperti dugaannya, Liang Yi masuk ke dalam kamar dan menyampaikan bahwa Putra Mahkota datang berkunjung.

"Bibi Yi, bukankah aku sudah mengatakan, Aku tidak ingin bertemu dengan siapapun. Kenapa Anda tidak mengerti?"

Bao Jia sengaja berbicara dengan keras agar Huang Fu bisa mendengarnya dan akhirnya pergi.

Namun diluar dugaan, Pria itu malah sudah memasuki kamar.

"Jangan suka membuat masalah. Memarahi pelayan hanya untuk melampiaskan kemarahanmu padaku. benar-benar tidak bermoral"

Bao Jia segera bangkit dari posisi tidurnya, duduk menghadap Huang Fu, menatapnya dengan dingin.

"Ya, Aku memang tidak bermoral, maka dari itu Ayo bercerai setelah anak ini lahir"

Ucap Bao Jia dengan lantang, membuat Liang Yi dan Huang Fu sangat terkejut dan saling memandang.

Sementara di luar, para pelayan yang berjaga mulai berbisik-bisik.

"Omong kosong!!" Suara Huang Fu menggelegar. Udara di ruangan itu tiba-tiba terasa membeku. Huang Fu menatap Bao Jia dengan penuh amarah, hingga tanpa sadar Bao Jia sedikit merasa takut. Tapi apa yang Ia katakan adalah kejujuran dan keinginannya yang sungguh-sungguh. Dengan perlahan Ia kembali menenangkan hati,kemudian dengan tenang Bao Jia berkata,

"Tidak, Yang Mulia Putra Mahkota, ini bukan omong kosong. Mari kita bicarakan empat mata"

Bersambung

Hai BESTie,

sedikit penjelasan, kalau dalam film2 China gitu, biasanya untuk panggilan keluarga dekat/orang yang disayangi akan di akhiri dengan sebutan 'er

Jadi kaya Bao Jia, itu ayahnya, kakaknya, suaminya biasanya akan panggil dia "Jia'er" berlaku juga untuk laki-laki ke sesama umurnya atau adik tingkatnya yang deket/ada hubungan kekerabatan yang akrab.

Gitu ya teman-teman cmiiw, kalau ada kekeliruan bisa di koreksi, soalnya Aku nggak tahu persis, karena aku tahunya cuma dari donghua, atau novel terjemahan Chinese yang aku baca.

Terima kasih 🙏🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!