Utang Janji
Secangkir kopi dan Janji
Awang
Permisi, apakah ini betul keluarga Dirga Mangkunegoro?
Awang
Tolong, sampaikan ini ke Bapak Dirga. Nanti saya akan bertemu ke rumah.
Sinta
Ada urusan apa dengan Bapak saya? Kamu siapa?
Awang
Aku, Awang. Anaknya Bapak Wahyu Leksmana.
Awang
Aku hanya ingin tahu apa yang pernah di janjikan bapaku, kepada bapakmu.
Sinta
Yasudah, ini alamat rumah saya
Jl. 32. Perumahan Djati Jaya.
Selepas pulang bekerja Awang langsung menuju alamat tersebut. Dengan pelan mengendarai motor bebek miliknya, namun dalam hatinya penasaran.
Sesampainya di depan rumah, Wang menekan bell. Sembari membuka kaca helmnya.
Dari balik gerbang keluar perempuan parubaya. Kemudian membukakan gerbang untuknya. Sembari bertanya.
Mbok Sukmi
Ada yang bisa saya bantu Mas?
Awang
Mohon maaf sebelumnya, apakah ini betul rumah dari Bapak Dirga Mangkunegoro?
Mbok Sukmi
Betul, mas siapa. Ada keperluan apa sama Bapak Dirga?
Awang
Saya Awang, tolong mbok bilang sama Bapak Dirga. Bahwa saya sudah di sini.
Kemudian Awang menunggu sambil membakar rokok miliknya, ia menunggu dengan penasaran.
Kopi panas
Selang 5 menit, Sinta datang menemuinya. Dengan memakai baju piyama hijau tua.
Sinta
Kamu Awang, saya Sinta. Anak Bapak Dirga. Kamu di suruh masuk.
Sontak Awang mendongak, ia berfikir bahwa anaknya bapak Dirga adalah seorang yang rapih dan sopan, namun semuanya berbanding terbalik dengan apa yang barusan Awang lihat.
Mbok Sukmi
Baik Dek Sinta.
Sesampainya kopi di hadapan Awang, Pak Dirga Mangkunegoro keluar. Ia menyambut baik kedatangan Awang.
Pak Dirga Mangkunegoro
Tampaknya memang betul kata, bapakmu. Kau mirip dengannya. Perawakanmu percis Wahyu. Sudah umur berapa, sekarang kerja di mana?
Awang
Saya hampir 25 tahun Pak, saya bekerja di penerbitan buku juga seorang novelis.
Pak Dirga Mangkunegoro
Oh begitu, bapak sudah menduganya. Orang sepertimu memang terlihat kreatif dan punya gagasan juga ide yang bagus. Semoga tebakan bapak tidak keliru.
Kemudian mereka berdua ngobrol, hingga pada sebuah obrolan. Awang menanyakan apa sebetulnya utang janji bapaknya .
Awang
Saya sebetulnya kesini ingin menanyakan apa utang janji bapak saya ke Pak Dirga?
Sebelum Pulang
Pak Dirga Mangkunegoro
Rumit untuk dijelaskan, karena bapakmu sudah janji dan janji itu tahun ini harus di penuhi. Bapak tidak mau tahu.
Pak Dirga menjelaskan bahwa utang janji bapaknya Awang adalah menikah anaknya.
Awang kaget mendengarnya, apa yang telah ia dengan seketika memaksanya ingin cepat pulang.
Awang
Menikah? Itu bukan soal gampang Pak. Semua harus di rencanakan. Apalagi saya baru lulus sarjana belum punya banyak uang untuk modal nikah.
dengan jelas Awang menjelaskannya. Namun tetap saja karena utang janji bapaknya, Pak Dirga tetap kekeh. Awang pun bingung.
Pak Dirga Mangkunegoro
Kau sudah cukup umur untuk menikah, lagian bapak tidak perlu pernikahan mewah. Yang penting kita semua kumpul dan menyaksikan saja. Bila perlu tidak usah mengundang banyak orang.
Awang
Tidak gampang mencintai seorang yang baru di kenal. Saya enggan menikahi gadis yang belum saya cintai
Pak Dirga Mangkunegoro
Nanti juga akan tumbuh cinta itu
Awang
Apa yang bapak harapkan dari saya?
Pak Dirga Mangkunegoro
Saya ingin anak saya di nikahi oleh mu. karena ini utang janji bapakmu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!