NovelToon NovelToon

Story Of Love

Bab. 01

Alana Putri, Princess-nya keluarga Yudha Prawira seorang gadis cantik dengan segala kelebihannya. Di usianya yang memasuki remaja sudah menjadi model terkenal karena kecantikannya yang sangat luar biasa. Bahkan dia pernah menjadi sampul majalah remaja dan itu pula yang membuat dirinya semakin terkenal.

Terlepas dari semua yang dia miliki, Alana tetap rendah hati dan suka menolong orang-orang yang kesusahan. Dia juga sering ikut acara sosial maminya. Kini dia mulai menapaki jenjang pendidikan di sebuah universitas terbaik bersama teman-temannya gang lain.

Rekha Wiguna, putri dari pasangan fenomenal. Siapa yang tidak mengenal Irene dan Joshua. Mereka berdua benar-benar pasangan yang sangat fenomenal. Dimana mereka pernah menjadi donatur utama dalam sebuah acara amal terbesar. Rekha seorang gadis cantik yang tidak suka berdandan, dia lebih suka berpakaian tomboy dan casual. Bahkan yang membuat teman-temannya terkejut ketika pertama kali melihat Rekha memakai make up, dan itu di acara perpisahan sekolah mereka.

Chyntia Alora, putri dari seorang model terkenal, dan juga pengusaha batubara. Barata Jaya Broto. Bundanya seorang model terkenal dan pemilik agensi tempat di mana Alana berada di dalamnya. Chyntia memiliki hobi menari, sama seperti temannya Rekha. Sayangnya Rekha sedikit tertutup dan Cynthia lebih ceria. Dia juga sangat terkenal di kalangan OSIS, dengan keramahan dan juga keceriaannya.

Salsa Andira, seorang gadis cantik yang memiliki banyak kelebihan. Putri dari penyanyi hebat, sayangnya dia tidak tertarik dengan dunia keartisan. Di mana dia bisa saja menjadi seorang penyanyi ataupun artis terkenal. Sayangnya dia tidak pernah berminat untuk hal itu. Salsa lebih suka bermusik dan bermain piano. Sedangkan kedua orang tuanya, Tata dan Reza adalah pasangan yang pernah menghebohkan dunia dengan cara pernikahan mereka.

Aurora Queen, seorang penyanyi muda yang terkenal. Putri dari seorang penyanyi dan juga CEO. Ibunya seorang penyanyi terkenal dan ayahnya seorang CEO di bidang kesehatan. Sitha dan Raja, bener-bener mendidik Putri satu-satunya keluarga mereka dengan sangat baik. Aurora menjadi pusat kebahagiaan di keluarga mereka, setelah badai yang menerpa kehidupan di keluarga besar Raja Dewangga.

Tiara Wirawan, sama halnya dengan Aurora, mutiara juga seorang penyanyi hebat. Penyanyi terkenal dengan suara Siren voice-nya. Ibunya seorang pemilik brand fashion ternama, dan ayahnya seorang CEO dalam bidang otomotif.

Tiara juga pernah dihadiahi sebuah mobil mewah yang hanya dia pemilik satu-satunya di Indonesia. Sebuah mobil pabrikan Eropa, yang di custom khusus untuk dirinya. Tiara mendapatkan hadiah itu di saat ulang tahunnya yang ke-17 tahun. Kakaknya bernama Deja, yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri untuk meneruskan perusahaan sang ayah.

Shea Ryuki, bungsu dari keluarga Jeka Ryuki. Dimana maminya pemilik toko perhiasan yang sangat terkenal. Lisa Jewerly, dan papinya Jeka Ryuki adalah seorang komposer dan produser hebat. Siapa yang tidak mengenal JK Ryuki, sebuah perusahaan rekaman terkenal, dan juga pencipta lagu-lagu hebat. Bahkan karya-karya Tiara dan juga Aurora yang terkenal diproduksi langsung oleh tangan dingin JK Ryuki.

Shea, pernah mendapatkan kasus bullying di sekolahnya, hingga membuat sang mami hampir saja menutup sekolah tersebut. Bahkan papinya juga hampir membuat perusahaan keluarga dari siswi yang membully putrinya bangkrut.

Jeka juga pernah membayar denda, karena putranya yang tertangkap balap liar. Sungguh sangat luar biasa sekali keluarganya memang. Tapi hal itu pula yang membuat hidupnya lebih berwarna karena kenakalan dua putranya.

***

Bab. 02

Hari ini adalah, hari di mana masa orientasi mahasiswa baru. Para mahasiswi sudah bersiap, untuk mengikuti hari pertama mereka di universitas ini.

Seperti saat ini, para kakak tingkatan mulai memasuki lapangan tempat dimana para mahasiswi baru berada.

"Gimana, Lo udah siap?" tanya Jay ketika melihat temannya terlihat malas.

"Anjai, si paling tebar pesona datang." goda Niki ketika melihat Jay, si pangeran kampus datang dengan segala pesanannya.

Jay, terlihat mengguyar rambutnya ke belakang, hingga membuat Gerry terlihat malas menatapnya.

"Muka biasa aja, dong bos!" seru Jay saat melihat tatapan Gerry terhadapnya.

"Memangnya gue ngapain?" tanya Gerry dengan raut wajah dingin miliknya.

Prince ice, julukan yang disematkan pada Gerry benar-benar sangat cocok dengan kepribadiannya yang begitu dingin. Ketampanan dirinya dan sikap dinginnya begitu mendominasi, membuat setiap orang yang dua tidak pasti merasakan hal yang sama.

"Bisa gak sih kalau sehari aja gak ribut? kayak kucing sama anjing tau gak Lo!" sahut Jake yang membuka headphone miliknya.

Sedangkan yang lainnya hanya menjadi penonton saja dalam acara perdebatan ini. Terutama Owen, dia terlihat begitu santai melihat kegaduhan yang sudah dia lihat setiap harinya sejak mereka SMA.

"Dah yuk ah, anak-anak udah nunggu di luar. Gue pengen liat pemandangan bening. Kali aja ada yang bening-bening gitu!" semua orang menatap males ke arah Niki, sih playboy kampus.

"Pesona gue memang gak nanding deh. Lo boleh di bilang Prince Ice, dan Lo boleh di bilang pengeran, tapi gue tetap pemenangnya!" seru Niki dengan segala kesombongan dirinya.

Mereka sudah biasa mendengarkan hal-hal seperti, jadi biarkan saja kampus itu dengan segala syairnya.

7 orang pangeran kampus keluar dari ruangan mereka, untuk menuju ke lapangan dan melihat para mahasiswa baru yang siap mengikuti masa orientasi.

Setibanya mereka di lapangan kampus, Dewa langsung mengambil alih untuk menyapa teman-teman baru mereka.

"Morning, guys? how are you?" sapa Dewa melihat anak-anak baru di kampus mereka.

Sedangkan Jake dan Jay yang sudah terbiasa hidup di luar negeri hanya tersenyum saja melihat Dewa dengan aksen Inggrisnya yang amburadul itu.

Senyumannya benar-benar mengalihkan banyak perhatian pada gadis-gadis yang mengikuti masa orientasi hari ini.

Terutama Aurora yang langsung terpukau dengan senyuman itu.

"Omo Omo Omo, itu kating ganteng banget, anjir. Mana senyumnya ahhh...meleleh adek, bang." ucap Rora yang membuat teman-teman yang menatap tajam ke arah Aurora yang sangat mudah jatuh cinta.

"Kamu, apanya yang meleleh?" tunjuk Dewa pad Aurora, hingga membuat membuat gadis itu langsung berdiri.

"Aku nih, kak?" tunjuk Aurora pada dirinya sendiri.

"Ya, kamu. Memangnya ada lagi yang bilang meleleh selain kamu?" tanya Dewa pasa gadis manis itu.

"Hehehe, nggak ada sih kak. Kayaknya emang cuman aku udah yang bilang meleleh tadi." jawabnya sambil tersenyum hingga membuat dia menjadi bahan sorakan dan tertawaan saat ini.

Oh, tidak! jangan ragukan tingkat kepercayaan diri seorang Aurora. Dia sudah terbiasa menghadapi banyak orang, jadi menurutnya hal-hal seperti ini sudah biasa baginya.

"Kamu! jangan sok kecantikan kamu ya!" sahut seorang wanita di sana, ketika melihat Aurora yang begitu centil.

"Lah, siapa yang sok cantik sih kak? tapi BTW cuman mau ngasih tau aja sih, kalau banyak orang-orang yang bilang aku itu emang cantik. Coba deh katanya sama kakaknya, aku cantik nggak kak?" tanya Aurora dengan penuh percaya diri, pada Dewa yang langsung melotot menatap ke arahnya.

Gadis ini benar-benar sangat luar biasa sekali. Tingkat kepercayaan dirinya begitu sangat luar biasa. Sedangkan Gerry hanya mengatakan diam pada barisan pada calon mahasiswi baru di kampus mereka.

Tapi, ada satu sosok yang membuat matanya tertarik. Sosok gadis yang sejak tadi merasa gelisah dan juga malu, akan reaksi temannya mungkin.

"Oh my God, Rora. Lu apaan sih, ah!" umpat Alana dengan suara kecil aksi temannya.

Mereka sudah mulai gelisah melihat aksi Aurora yang penuh percaya diri tersebut. Memang tidak ada yang bisa menandingi, tingkat kepercayaan diri seorang Aurora. Mereka hanya bisa pasrah saja, entah apa yang akan terjadi pada teman mereka itu nantinya.

Apalagi ketika melihat kating perempuan mereka yang terlihat tidak menyukai aksi Aurora, mungkin saja setelah ini mereka akan mendapatkan banyak musuh.

****

Bab. 03

Waktunya istirahat, ke 7 gadis cantik itu pergi ke kantin bersama-sama. Seperti ketika mereka berada di SMA, mereka juga tetap berteman baik di universitas.

"Panas banget, oh my God, gue gak tahan sumpah." ucap Alana sih inces geng mereka.

Ya, Alana memang seperti itu. Dia tidak tahan panas karena kulitnya akan langsung merah padam.

"Mau gimana lagi anjir, namanya juga lagi begini, ya wajar aja dong. Lo kira ini rumah Lo yang pakai AC central itu," timpal Chyntia yang tau betul seperti apa rumah Alana.

"Ya, gak salah dong kalau gue bilang panas. Lagian kayak rumah Lo gak pakai AC central aja. Lupa ya, kalah bapak Lo itu Barata Wijaya, suami dari Jennie tapi bukan blackpink?" sahut Alana yang membuat pembicara mereka semakin hangat, sampai di mana meja tempat di mana mereka berkumpul di datangi oleh kakak tingkatan mereka yang tadinya sempat beradu argument dengan Rora.

Brak!

Semua terkejut ketika melihat aksi kakak tingkat mereka. Yasmine namanya, mahasiswi paling populer di kampus mereka.

"Eh, apaan nih?" tanya Rora yang tidak terima akan aksi kakak tingkatan mereka itu.

"Heh, lo kok nyolot gitu? Berani banget lo ya?" Yasmine mendorong bahu Rora hingga membuat gadis itu terjatuh di lantai akibat dorongan dari Yasmine.

"Ra?" seru teman-temannya ketika melihat salah satu teman mereka di sakiti begitu.

Rekha yang terkenal paling diam di antara keenam temannya pun langsung bereaksi melihat Rora yang terjatuh.

Dia balik menyerang Yasmine yang mendorong Rora.

"Oh my God, Rekha!" pekik teman-temannya ketika melihat Rekha yang terlibat perkelahian dengan Yasmine. Bahkan saat ini Rekha di keroyok hingga membuat mereka juga ikut membantu temannya.

Apa yang terjadi saat ini menjadi pusat perhatian banyak orang. Yang membuat semakin ramai ketika yang datang memisahkan mereka adalah Gerry, Prince Ice kampus mereka.

"Berhenti!" seru Gerry yang berusaha memisahkan mereka. Dirinya bahkan sampai menarik tangan Rekha yang sejak tadi tidak lepas dari rambut panjang Yasmine.

"Dia duluan, Gerry!" sahut Yasmine yang berusaha mencari pembelaan dari Gerry.

"Apaan sih? Lo duluan yang datang dan dorong temen gue!" Rekha tidak terima di salahkan begitu saja oleh Yasmine karena menurutnya memang bukan dia yang bersalah.

"Lo-" tunjuk Yasmine pada Rekha yang membuat Gerry semakin kesal melihatnya.

"Cukup!" sentak Gerry yang membuat semua orang terdiam di tempatnya.

"Kalian berdua ikut gue ke dekan!"

"Eh, Ger, apaan sih loh main dekan dekan segala. Malas ah gue jumpa dekan." tolak Yasmine yang tidak ingin pergi menemui dekan.

"Gak ada tapi tapian. Pokoknya kalian berdua ikut gue sekarang!" ucap Gerry sambil menarik tangan Rekha.

"Eh?" Rekha pun terkejut melihat aksi Gerry padanya.

Di tengah perjalanan menuju ruangan dekan, Gerry baru sadar jika dia menggandeng tangan mahasiswanya baru itu.

"Kamu cari kesempatan kan?" tuduh Gerry yang membuat Rekha langsung terbelalak melihatnya.

"Apa? Aku cari kesempatan? Yang bener aja dong!" jawab Rekha yang tidak terima di tuduh oleh begitu oleh Gerry.

"Gak usah ngeles deh kamu. Kamu memang sengaja kan?" masih menuduh Rekha dengan hal yang tidak dia lakukan.

Rekha menatap tidak percaya akan tuduhan laki-laki yang ada di depannya saat ini.

"Aku cari kesempatan? Sorry to say nih ya, kak. Aku bukan tipe perempuan yang mungkin pernah cari kesempatan sama kakak, dan aku gak akan pernah tertarik untuk cari kesempatan sama kakak!" ucap Rekha yang langsung pergi meninggalkan Gerry.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!