"Sorry guys... Gw harus lanjut sekolah di amerika sekalian nemenin opa sama oma disana"
Hah......
"Loh kita kan udah janji mau masuk SMA yang sama , koq tiba-tiba lo mutusin buat sekolah di luar"
"sorry guys... Ini juga keputusan mendadak. Bokap sama kak dirga masih harus ngurus perusahaan di sini nyokap juga ngga bisa kalau harus menetap disana karena adek gw masih kecil. Jadi jalan satu-satunya gw yang harus ke sana" cicit leana sambil menahan air matanya
"kapan berangkat..?" tanya alya
"nanti malam.."
"gila... Lo kayanya emang ngga ada niat buat pamit sama kita. Masa ngabarin pas mau berangkat" bentak rora tak terima
"sekali lagi gw minta maaf..." leana menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jarinya
"ya udah... Jangan putus komunikasi ya. Nanti malam kita ke rumah buat anter loe ke bandara" ucap jiana dengan bijak
......................
LEANA.....
Rora tiba-tiba meneriakkan 1 nama saat melihat sosok cantik yang sedang memilih pakaian di salah satu butik ternama. Wanita cantik yang merasa namanya di panggil pun menoleh. Sesaat ia membelalakan matanya namun secepat kilat ia merubah expresi wajahnya dan tersenyum melihat wanita muda yang sangat ia kenal berlari mendekati nya
Rora langsung berlari dan memeluk wanita cantik itu, wanita yang sudah menjadi sahabat nya sejak kecil
"koq pulang ngga ngabarin" tanya rora menatap wajah cantik itu, wajah yang sudah lama tak ia lihat
"hehe... Niat nya besok mau ngabarin kalian sekalian kumpul" ucap leana beralasan
"sebentar" rora langsung mengeluarkan ponselnya dan menekan tombol telpon
"Guys.... Coba liat gw ketemu siapa..." tanya rora pada 2 orang yang ada di layar ponselnya. Mereka bertiga melakukan video call dan rora langsung menggeser tubuhnya ke arah leana
"Leana....." teriak dua orang wanita di ponsel rora
Leana hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah ponsel
"kalian dimana gw mau ke sana juga..." Teriak alya sambil beranjak dari duduknya
"iya sama, gw juga mau kesana... Rora jagain lea jangan sampe dia kabur..." jiana juga tak kalah terlihat ia langsung mengambil tas dan keluar dari kamarnya
"iya tenang... Kalian ke cafe di mall biasa ya gw sama lea tunggu di sana..." ucap rora antusias kepada 2 sahabatnya
"ayo bestie kita nongkrong cantik di cafe...." ujar rora setelah mengakhiri panggilannya sambil menarik tangan leana, leana hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan sahabat kecilnya ini, ia hanya berharap tidak bertemu dengan 1 orang yang sangat ia hindari
"jadi gimana, sekarang udah pindah kesini lagi atau cuma liburan?" tanya rora saat mereka sudah duduk di cafe tempat biasa mereka nongkrong menghabiskan waktu
"em.. Mungkin bakal stay disini" jawab leana sambil menyeruput minumannya
"mungkin..? Maksudnya..?" tanya rora penasaran sambil menatap intens sahabatnya yang sudah berubah menjadi lebih cantik
Leana memang paling cantik diantara mereka berempat namun kali ini leana seperti berubah menjadi lebih dewasa dari sebelum mereka berpisah
"Nunggu keputusan aja" jawabnya singkat, dan rora tak ambil pusing
"terus kenapa selama 5 tahun ini loe ngga pernah balik dan malah putus kontak sama kita semua" cecar rora tak terima saat ingat mereka yang tak bisa menghubungi leana semenjak malam keberangkatannya
"sorry, untuk itu gw punya alasan sendiri. Tapi please jangan tanya. Mungkin suatu saat gw akan cerita sama kalian tapi bukan sekarang" ucap leana
"ok... Yang penting sekarang loe dah balik dan loe harus pindah ke kampus kita, biar kita bareng-bareng lagi"
"gw baru lulus kuliah BTW..." ujar leana santai
"hah... Koq bisa..? Bukannya seharusnya loe baru semester 5 bareng sama kita?"
"masuk SMA gw ikut akselerasi jadi cuma butuh 2 tahun buat lulus, dan kuliah selama 3 tahun"
"wah gila... Bener-bener gila loe le... " ucap rora sambil geleng-geleng
Tak lama alya juga jiana datang dengan setengah berlari. Setelah sampai mereka berdua langsung memeluk leana dengan terisak
"hey... Koq kalian malah nangis gini..? Ngga seneng ya gw balik..?" tanya leana sambil menepuk tangan ke dua sahabatnya yang sedang memeluknya
Leana sangat merindukan moment seperti ini, moment dimana ia sangat di sayang dan menjadi diri sendiri saat bersama mereka semua
"loe jahat le... Loe ngga ada kabar selama 5 tahun dan balik kesini juga ngga ngabarin... " ucap alya yang paling sensitif di antara mereka ber empat
"iya.. Jahat banget. Udah ngga anggep kita sahabat lagi" sahut jiana menimpali
Rora terharu melihat kedekatan para sahabatnya, terlebih sekarang leana sudah kembali. Rora mengambil ponselnya dan melakukan selfi dengan latar belakang ke tiga sahabatnya yang masih berpelukan. Setelah itu rora menjadikan foto itu status di aplikasi hijaunya dengan caption Welcome back my beautiful friend
Berbeda dengan ke empat sahabat itu yang melanjutkan acara bincang-bincang mereka karena sudah lama tak bertemu, di sudut lain ada seorang pria yang tak sengaja melihat salah satu status di aplikasi pertemanan nya. Setelah memastikan dengan men zoom foto itu ia langsung melakukan tangkapan layar pada foto itu. Lama ia pandangi salah satu wanita di sana dengan senyum yang mulai terbit di sudut bibirnya
Akhirnya kamu kembali........
"Masih tinggal di rumah lama..?" tanya jiana pada leandra
"Engga, sekarang tinggal di apartement, sekalian magang" jawabnya singkat
"hah... Koq gw berasa kita udah beda ya... Kalian ngerasa ngga.?" keluh alya setelah di ceritakan kalau leana sudah lulus kuliah lebih cepat
"kirain gw aja.. Dari awal ketemu gw emang udah ngerasa beda sama temen kita yang satu ini" jawab rora
"beda gimana..? Gw masih sama kaya kalian, umur juga sama kan.." jawab leana santai
"bukan itu lea... nih liat loe sama jia aja deh" ujar alya yang membandingkan leana dengan jiana yang memang duduk berdekatan " loe pasti inget kan kalo dulu waktu sekolah loe ber dua yang paling populer di antara kita tapi coba liat sekarang gw ngerasa lagi temenan sama cewe beda usia, sekarang loe terlihat dewasa banget lea. Dan satu yang pasti loe tambah cantik" puji alya
"kalian tuh ya emang paling bisa kalo muji orang, gw masih lea yang sama, cuma karena tuntutan kerja aja gw kaya gini" kilah leana
"apapun itu yang penting jangan berubah ya lea, kita tetep sahabatan kan walau kita masih kuliah hehe" celetuk rora dengan senyuman
"kalo gw ngga mau temenan, ngga mungkin gw duduk sama kalian di sini..."
"oh lupa... Berapa nomer loe say... biar kita bisa kontakan lagi kaya dulu" ucap jiana sambil menyodorkan ponsel pintarnya dan sudah menunjukan kode QR agar leana menambah pertemanannya
Setelah bertukar kontak mereka melanjutkan obrolan mereka sambil berjalan keliling mall dan melakukan hal yang dulu mereka lakukan bersama. Sampai tak terasa waktu sudah gelap memaksa mereka untuk berpisah
"kalo besok ngga ada kelas gw mau nginep di apartemen loe aja lea, gw masih kangen banget sama loe..." ucap rora yang sejak tadi bergelayut di lengan leana
"nanti kalau libur kalian bisa koq ke tempat gw, nanti gw beresin 1 kamar buat kalian nginep" jawab leana membuat ke tiga sahabatnya senang
"beneran..? Ok.. Nanti kita jadwalin ya biar bisa ngobrol sepanjang malam" ujar alya yang sangat senang mendengar rencana sahabatnya
.
"baru pulang dek..." tanya seorang pria yang sedang duduk manis dan melihat adik perempuannya baru memasuki pintu rumahnya
"iya kak, cape banget tapi seneng" jawabnya sambil duduk di kursi single di depan sang kakak dengan senyum bahagia
"abis main sama temen-temen.?" tanyanya lagi
"iya... Oh iya kak.. Kakak masih inget temen rora yang pergi ke luar negri 5 tahun lalu..?" tanya rora tiba-tiba
"em.. Temen kamu yang mana.?" sang kakak malah balik bertanya sambil terlihat seperti berfikir
"itu loh kak, yang suka main ke rumah juga. Dulu paling suka minta tolong sama kakak. Namanya leana"
"em... Oh... Lea... Temen smp kamu dulu itu" jawabnya setelah sempat berfikir beberapa waktu
"iya bener lea... Tadi kita semua jalan bareng lagi kaya dulu kak.. Dan ternyata lea udah kerja..."
"kerja..? Bukannya dia seumuran sama kamu..?"
"iya, katanya pas SMA dia akselerasi jadi cuma sekolah 2 tahun dan kuliah cepat selama 3 tahun"
"oh... Kesini cuma mau ketemu kalian atau tinggal di sini lagi.?"
"katanya kemungkinan tinggal disini. Tapi sekarang dia tinggal di apartement kak, deket sama kantornya katanya"
"owh...."
"ya udah rora mau istirahat dulu ya, badan rora lengket mau mandi. Oh iya rora ngga makan malam ya, masih kenyang. Rora mau langsung tidur aja"
Setelah itu rora pun meninggalkan sang kakak yang masih duduk sambil menatap ponselnya
Sudah kerja..? Ternyata banyak informasi yang terlewat saat kita jauh lea... Gw harus pastiin perasaan gw kali ini.
"Halo, bima tolong selidiki 1 orang wanita. Apa yang terjadi sama dia selama 5 tahun ini. Nanti fotonya saya kirimkan. Cari informasi sedetail mungkin. paling lama 3 hari saya mau informasinya"
"baik pak, saya usahakan"
.
"lea... Kamu baru pulang..?" tanya seorang wanita yang berdiri di depan pintu apartement leana
"anda ada perlu apa..?" tanya leana dingin saat melihat seorang wanita paruh baya
"mama cuma mau ketemu kamu aja, 5 tahun ngga ketemu kamu, mama kangen anak mama" jawabnya sambil menatap kagum anak perempuannya, dan ingin sekali memeluknya
"kangen..?, anda jangan bercanda. Anda tau saya berada dimana selama 5 tahun ini, bahkan anda bisa melihat saya langsung. Tapi apa, anda terlalu sibuk dengan keluarga baru anda"
"ma.. Mama..." ucapnya terbata
"sudahlah... Lupakan saya... Lupakan kalau anda punya anak seperti saya karena saya pun akan melakukan hal yang sama. Jangan sampai suami ataupun anak anda datang dan memarahi saya karena pertemuan ini... Maaf saya lelah, jadi silahkan anda pergi dari sini dan jangan pernah datang lagi kesini" setelah mengatakan itu leana pun masuk kedalam apartemennya
Leana mendudukan bobot berat badannya di atas karpet tebal di depan TV. Leana langsung menumpahkan air matanya yang sejak tadi ia tahan
Kenapa.... Kenapa kalian seperti ini sama lea..? Apa kalian ngga sadar kalau lea adalah satu-satunya korban keegoisan kalian disini. saat kalian bercerai kalian membawa masing-masing 1 anak. Papa membawa kakak yang menurut papa bisa membantu menjalankan perusahaan, mama membawa adik yang memang masih butuh seorang ibu. Tapi kalian seakan lupa kalau kalian masih punya 1 anak lagi. Kenapa lea harus mengalami kejadian ini, punya orang tua tapi rasa yatim piatu. Terlebih saat mama punya keluarga baru. Suami bahkan anak sambungnya menganggap lea jadi benalu yang akan menggerogoti kekayaan mereka. padahal lea sama sekali ngga pernah bermaksud ingin menjadi bagian dari mereka
Mulai saat ini leana akan berdiri sendiri. Dengan warisan yang di tinggalkan opa oma lea akan mulai berkarir sendiri sampai mereka yang merendahkan lea akan malu sendiri.
"hah... Bodoh banget sih loe lea... Ngapain juga harus sedih gini. Toh mereka juga akan bersikap sama, sama loe..." ucap lea saat ia bangun tidur dan bercermin. Ia melihat matanya yang sembab dan terdapat kantung mata disana
"mulai sekarang pikirin diri sendiri, stop buat peduli sama orang yang ngga perduli sama loe, ke kantornya di undur besok deh, malu juga ke kantor bawa muka kaya gini" gumamnya lagi
Leana memutuskan bergabung dengan perusahaan keluarga sahabatnya saat mereka berada di amerika.. Leana juga mempunyai saham disana namun ia juga terjun langsung menjadi karyawan disana
Setelah memberikan kabar kepada sang sahabat untuk masuk kerja esok hari, leana pun langsung beranjak menuju dapur dan membuat menu sederhana untuk sarapannya.
Ting.....
Sebuah pesan masuk di dalam ponsel leana saat ia sedang sarapan. Ternyata para sahabatnya membuat grup yang isinya mereka ber empat.
"lagi apa guys...." tanya rora terlebih dahulu
"pict... Lagi sarapan sama mami papi" balas alya dengan foto yang berisikan ia juga kedua orang tuanya
"pict... Sarapan sama adik satu-satunya" balas jiana yang terlihat merangkul sang adik yang sedang makan
"pict... Sarapan sendiri...." balas leana sambil menampilkan wajah memelasnya sambil menggigit sendok yang ia pegang membuatnya terlihat sangat menyedihkan ditambah mata sembabnya yang masih terlihat
"pict... Sarapan sama CEO muda yang ganteng tapi masih jomblo" kali ini rora yang mengirimkan foto dengan latar belakang sang kakak yang sudah rapi dengan setelan jas nya dan sedang sarapan bersama rora juga kedua orang tua mereka, namun rora hanya menampilkan sang kakak yang duduk dekatnya
Deg.....
Foto yang dikirim kan rora membuat leana menjatuhkan sendok yang sedang ia pegang sampai menimbulkan bunyi pada piring nya
"ngga berubah sama sekali.... Gimana kabarnya kak..?" gumam leana sambil menatap foto rora bersama sang kakak
Berkirim pesan mereka lakukan sambil menghabiskan sarapan mereka
"kamu ngapain sih dek, sarapan pegang ponsel sambil senyum-senyum" tanya sang kakak penasaran pada adiknya yang tak seperti biasanya
"ini kak.. Rora senyum liat temen-temen" jawab rora sambil menunjukan foto teman-temannya yang tadi ada di grup satu persatu
Hito yang awalnya sempat malas melirik ponsel rora namun atensinya langsung berubah, ia menarik ponsel rora dan melihat 1 foto dengan seksama.
Kenapa mata kamu sembab gitu dek... Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu selama 5 tahun ini.
Tak ingin di curigai hito langsung mengembalikan ponsel rora pada pemiliknya dan melanjutkan sarapannya dengan hati yang penuh dengan pertanyaan
"lea temen SMP kamu dulu dek..?" tanya mommy rora pada sang anak
"iya mom, temen rora yang paling cantik" jawab rora
"dia pindah kuliah disini..?" tanya mommy lagi
"lea udah lulus mom, sekarang dia kerja. Rora ketemu lea juga ngga sengaja dan belum nanya-nanya lagi"
"udah lulus..? Koq bisa sayang"
"iya mom, lea SMA cuma 2 tahun dan kuliah 3 tahun, mangkanya sekarang udah mulai kerja"
"nah... Temen kaya gitu harus kamu contoh dong" sindir daddy yang sejak tadi hanya menyimak
"lea kan emang dari dulu pinter dad, ngga heran kalau sekarang dia udah lulus." jawab rora sambil cemberut
"kapan-kapan ajak ke main ke sini ya, mommy kangen sama lea. Dulu kalo ke sini suka bantuin mommy di dapur. Mommy jadi kepengen ngobrol-ngobrol sambil masak sama lea" ucap mommy yang mengingat kalau cuma leana yang selalu mengikuti nya saat sedang memasak. Lea selalu bilang ingin pintar masak supaya nanti bisa memanjakan perut suaminya, dari aitu juga lea tau apa menu kesukaan keluarga rora
"iya mom, nanti rora bilang sama lea ya, soalnya sekarang kita sibuk sama kegiatan masing-masing"
"iya, salamin aja kalo mommy kangen sama partner masak mommy yang cantik" ujar mommy
"beres mom, kalo udah dapet pesen kaya gitu dijamin lea pasti luangin waktu buat mampir ketemu mommy"
Mommy hanya terkekeh mendengarnya. Mommy memang sudah menganggap semua teman rora seperti anak-anaknya sendiri. Jadi tak heran kalau mereka semua sangat nyaman saat berada di kediaman keluaga besar rora.
.
"maaf pak... Ini informasi yang bapak minta" ucap daniel sambil menyerahkan 1 amplop coklat besar kepada hito
"terima kasih" jawabnya singkat dan menerima amplop itu.
hito langsung membuka dan membaca kata demi kata informasi yang ada di kertas itu, hito sempat meremas kertas yang ia pegang dengan tatapan tak bersahabat.
Mulai sekarang kamu hanya akan nerima kebahagiaan, ngga akan ada lagi yang akan bisa nyakitin kamu. Karena mereka akan menderita terlebih dahulu sebelum menyakiti kamu.
.
"kita kapan kumpul bareng lea..?" tanya alya saat mereka duduk di kantin setelah menyelesaikan mata kuliah mereka
"gw sih ikut aja, jam main gw aman koq selama sama kalian" jawab jiana yang memang selama ini sangat di jaga ketat oleh orang tuanya
"tadi pagi mommy ngajak kumpul dirumah, katanya sekalian ajak lea. Mommy kangen banget sama anak cantiknya katanya hehe" ujar rora
"hahaha... Lea emang anak kesayangan para orang tua, jangankan mommy, ummah juga langsung nanyain lea pas liat foto dia tadi pagi" ucap jiana mengingat tingkah ummah nya yang antusias menanyakan kabar lea tadi pagi
"lah... Koq sama, mami juga sempet nanyain lea" timpal alya juga
"gila ya, pesona lea emang ngga kaleng-kaleng. Untung aja kita udah temenan lama sama dia kalo ngga gw bisa cemburu pas mommy bilang kangen sama lea" celetuk rora
"iya bener. Kita semua tau gimana nyambungnya lea sama para para ibu-ibu itu, kita berasa anak tiri"
Hahahahaha.....
Mereka bertiga tertawa mengingat semua kisah kecil mereka dulu, pertemanan mereka memang sudah sejak masuk SMP. Bahkan sampai kelas 9 mereka masih bersahabat walau sudah tidak 1 kelas. Namun mereka selalu mendukung dalam hal positif satu sama lain. Bahkan mereka pernah berjanji akan melanjutkan SMA bahkan Kuliah bersama-sama.namun entah mengapa sampai saat ini mereka tak tau alasan pasti mengapa leana pindah ke amerika dan memutuskan komunikasi dengan mereka semua. Mereka bukan tak ingin tau, hanya saja sejak dulu leana adalah sahabat yang sangat tertutup jika soal keluarganya. Namun leana akan bercerita jika memang ia merasa butuh teman bicara. Karena itu mereka hanya menunggu leana bercerita adengan sendirinya tentang apa yang terjadi dengannya selama ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!