NovelToon NovelToon

Dibalik Cerita Laraku

Bab 1 Natta Dan Allea

Assallamu'allaikum temen' temen semuanya, sebelum membaca intro terlebih dulu ya? Dengan nama author memohon ma'af jika ada kekeliruan dalam menulis, karna saya ini masih pemula jadi jangan ada yang mengejek kariya saya maupun orang lain, dan saya sangat berterimakasih atas dukungan dan suportnya? Tanpa adanya kalian saya tidak bisa berbuat apa-apa mohon dibantu suport nya ya. Yang mau membaca buku saya terimakasih, dan saya doakan semoga rejekinya berjalan lancar, sehat selalu, segala urusannya semoga dipermudahkan. Trimakasih salam author  wasallamu'allaikum wb.

____________________******_____________________

Malam semakin larut dan didalam mobil hening? Tak ada suara sepatah kata pun. Jery pun menatap ketiga perempuan yang masih tertidur pulas lantas ia pun tersenyum.

'Akhirnya aku bisa ajak mereka pergi berlibur?.' pikir jery padahal ia tak tau jika mobil yang ia kendarai ada bermasalah.

Awalnya jalanan semakin lancar akses jalanan juga sepi, sehingga mempermudahkan perjalanan jery. Namun beberapa jam kemudian. Hujan turun deras sehingga membuat jery tak begitu bisa melihat jalanan ditambah lagi hari sudah malam.

Namun tak begitu lama ia pun mendengar klakson dari arah depan dan saat ia melihat ada cahaya yang mendekat sehingga jery pun mendadak menekan pedal rem. namun rem yang ia injak tak berfungsi seperti sengaja ada yang meng sabotase mobil milik keluarga ellia. Dan jery pun membanting setir kearah jalan berlawanan. Untung belum ada mobil yang lewat.

Dan tak beberapa lama mobil pun oleng lagi, kekanan dan kekiri, sehingga membuat anak bernama ellia terlempar keluar melalui pintu  belakang.

Kebetulan disana masih terlihat beberapa orang yang berlalu lalang, sehingga mereka pun turun ikut serta membantu mengevakuasi ellia dan nattali.

Ellia yang masih berusia 10 tahun itu, terpental jarak 5m sedangkan nattalia masih ada di dalam mobil.

Mobil avansa yang di naiki Pak jery dan istrinya, yang bernama viona itu terguling ke pinggiran jalan. Untung yang sedang berkendara berhenti lalu ikut membantu meski tak banyak. Saat itu terdapat kebulan asap dibagian depan. Bersama'an dengan hujannya yang deras di malam hari, angin yang begitu kencang membuat orang yang hendak menolong itu sulit untuk berjalan, dan melihat situasi di hadapannya.

Kebetulan saat itu ada 1 petugas kepolisian yang sedang patroli. Di detik itu juga melihat ada kerumunan di jalan ia pun lantas turun.

Dan disaat itu polisi lalulintas yang bernama pak firman memaksakan untuk terus maju, namun na'as nya mobil itu tak berselang lama langsung meledak. Sehingga menimbulkan suara yang begitu dasyaat.

Duaaaaaaarrrr??!!

Duaaaaaaarrrr?!!

Sehingga membuat jalanan malam itu semakin lama menjadi macet, satu persatu mobil yang melitas terpaksa di hentikan. yang tadinya sepi hanya ada beberapa kendara'an yang lewat.

Kali ini menjadi ramai dan ada juga yang kepo ingin melihat apa yang terjadi didepannya. Ada juga yang tetap berada didalam mobil meskipun hatinya ada juga dipenuhi rasa penasaran.

Semua orang yang di TKP Hanya menyelamatkan, nattalia dan ellia dalam kecelaka'an mobil yang tragis itu.

Dan ledakan yang terjadi itu diakibatkan ada tumpahan air bensin. Yang mengelilingi mobilnya. Ditambah lagi ada kebulan asap yang semakin lama sebakin tebal.

Pada saat evakuasi nattalia ada salah satu orang, mengetahui jika ia mencium aroma yang familiar.

"Ehh, bau bensin ayo segera kita keluarkan anak kecil ini." kata salah satu orang yang menolong nya.

"Iya. Yang terpenting orang didalamnya harus selamat dulu." ujar orang yang ikut serta membantu mereka saling membahu. Tak perduli hujan deras yang terpenting nyawa didalam mobil selamat.

Saat nattali berhasil keluar dan disusulnya ambulan juga petugas polisi barulah tiba. Mereka hendak menyelamatkan viona dan jery sehingga ledakan itu pun terjadi.

Kerumunan semakin banyak saat mendengar ledakan itu mereka juga ikut keluar mobil, melihat apa yang sedang terjadi didepan.

Selang beberapa jam mobil berhasil padam setelah kobaran api berkeliaran. Untung saja hujan masih hujan deras jadi mempermudahkan. Mengevakuasi korban yang masih tertinggal.

"Ayoo cepat bantu korban keluar dari mobil!." teriak salah satu orang damkar

"Baik pak!."

"siap pak!." ucap salah satu oknum polisi

Jam kejadian menujukan saat itu pukul 22:27 malam dan selesai evakuasi jenazah pukul 23:45  yang dimana hari hampir tengah malam. Dan semua korban sudah dilarikan kerumasakit terdekat.

Disaat itu tak ada kendala saat menuju kerumah sakit lalu setibanya disana. Nattalia langsung dibawa ke IGD ia hanya luka di bagian kaki dan keningnya, karna terkena pecahan kaca belakang saja sehingga dirinya pun hanya menjalani oprasi ringan.

Berbeda dengan ellia yang terpental hingga keluar mobil. Ia harus mengalami gagarotak dan patah tulang dibagian tangan dan kaki disertai luka-luka ringan. Sehingga ia pun harus menjalani oprasi besar segera dan diperlukan perawatan intensif.

Sedangkan jenazah viola dan jery dimasukkan ke kamar mayat. Agar segera di mandikan lalu dikain kafankan.

Ke'esokan hari..

Semua berita semalam masuk kedalam televisi. Dan Terdapat di sana seorang wanita sedang tertawa puas melihat beritanya. Seakan akan dunia telah berpihak padanya, dan sesuai harapannya. Yaitu dia harus mati! Agar tak ada saingannya dan gono gini akan jatuh ketangannya.

"Hahaha... Oh? Kakakku tersayang..? maafkan adikmu ini yang harus mengorbankan nyawamu juga viona? Dengan ini aku bisa menguasai harta ibu sendiri!? Hahaha.. ? Semoga kau bahagia ya disana bersama ibu dan bapak?." ucapnya dengan menyeringai layaknya puas dengan apa yang ia lakukan.

Dan disaat itu juga telepon nya berbunyi ia pun siap dengan kabar yang harus didengarnya. Ia sudah mempersiapkan expresi sedihnya dengan sangat cantik.

Dreeett..

"Hallo? Apa benar ini keluarga yang bernama saudari jery irmansyah dan viona adellia wiranti? Karna yang terakhir dihubungi adalah nomor ini." tanya seseorang yang ada disebrang telepon.

"Apa!! Kakak saya kecelaka'an. Ba-baik saya akan segera kesana? Terimakasih ."jawabnya yang dibuat buat.

Sehingga panggilan itupun berakhir. Yohana dan joni pun pergi kerumah sakit. Untuk memerankan akting agar seolah olah mereka terkejut, dengan kabar duka yang akan didengarnya.

Perjalanan ke rumah sakit tak membutuhkan waktu ber jam jam. Hanya memakan waktu 28 menit.

Berangkat pukul 06:12 dan Setibanya mereka dirumah sakit pukul 06:43 pagi lalu yohana dan joni langsung pergi ke ruang rawat inap, untuk melihat kondisi nattalia dulu. Karna ellia belum bisa di besuk dirinya masih didalam ruang icu. Namun sebelum pergi ke kamar nattalia yohana pun memasang wajah yang dibuat buat seperti orang yang merasa sedih dan shock.

....

"Ya ampunn!! Natta hiiks hiiks bangun nak?." ujar yohana yang mulai memasang wajah sedihnya.

Nattalia tersadar dari pingsannya, ia terkejut telah di kelilingi orang yang memakai seragam abu-abu dan juga seragam putih putih.

"Mmmh...? Aku dimana? Dan kalian siapa? Dimana temanku? Tante viona dan om jery kemana?." gadis kecil polos itu tersadar dan melontarkan berbagai pertanya'an kepada orang-orang disekitarnya.

"Aduh nattalia kamu udah bangun nak. Syukurlah nak."kata yohana sambil memperlihatkan senyumannya.

"Ehmm... Aku dimana ini om tante." tanya nattali lagi sehingga joni pun mendekat, Mengelus rambut nya dengan lembut.

"Kamu dirumah sakit nak?." jawab joni

Seketika nattalia terhenyak dan ia teringat dengan sahabatnya.

"Eeehh kamu mau kemana?." tanya yohana

Bersambung....

Natta Dan Elli

"Aku mau lihat ellia tante!? Aku takut ellia kenapa napa! Hiks." nattalia menangis ia terus membrontak. Sehingga oknum polisi pun tak bisa menahan kaki natta, yang terus memberontak.

"Iya nak nanti dulu ya. Kita tunggu dokternya priksa kamu dulu?." jawab salah satu petugas kepolisian

"Nggak mau!! Aku maunya sekarangggg!!!." polisi itupun langsung mengangguk. Dan menuntun nattalia ke ruangan ICU dimana ellia dirawat.

Sesampainya didepan kaca yang besar, nattalia tak bisa berdiri dan melihat perkrmbangan ellia didalam. Ia terus meloncat loncat karna jendela terlalu tinggi dirinya pun tak bisa melihat situasi didalam sana.

Namun beruntung oknum polisi yang bernama anwar itupun paham akan kemauan natta, bocah yang baru berusia 9 tahun itupun tersenyum ketika anwar menggendongnya Sehingga dirinya pun bisa ikut melihat apa yang sedang terjadi.

Wajah natta kembali murung ketika melihat sahabat nya terbaring tak sadarkan diri. Ditambah selang-selang yang menempel di hidung juga mulutnya. Serta kepalanya gundul  dan hanya terbalun kain kasa.

Natta melihat itu pun sontak menangis. Ia tak tau apa yang akan dilakukannya. Dirinya ingin masuk namun jam besuk belum dibuka. Jadi nata hanya bisa menangis dari balik jendela.

'Sungguh anak yang malang?.' batin anwar

(Flasback on)

Cerita asal usul nattalia..

Ya' nattalia adalah anak tunggal dari keluarga baskoro dan istrinya hanum. Sama halnya dengan kehidupan jery juga viona mereka sudah berteman lama. Lama sekali jauh dari sebelum melahirkan elli dan nattalia. 

Namun dihari jadi pernikahan mereka pak baskoro meninggal. Karna gagal jantung disaat mengemudi. Jadi mobil nya hancur dijalan raya terlindas mobil tronton, dan terjadilah kecelaka'an yang tragis. Sehingga hanum yang mendapatkan kabar suaminya telah meninggal dunia.

.

Hanum mendadak shock lalu pingsan, tak sadarkan diri, untung dia tak sendirian dirumah ada viona dan juga jery yang ingin ikut serta merayakan hari jadi kedua sahabatnya. Dan disana juga ada elli yang sedang asyik bermain ditaman belakang rumah baskoro. 

Kondisi semakin memanas dan panik juga isak tangis menjadi satu, jery mencoba menenangkan nattalia dan viona mencoba membangunkan hanum agar cepat  sadar.

Lalu tak berselang lama hanum pun pelan-pelan membuka mata . Sehingga ia pun tersadar kembali akan hal kabar duka suaminya. Lalu akhirnya menangis sejadi jadinya. Dirinya bangkit lantas meminta tolong jery dan viona untuk mengantarkan ke rumah sakit terdekat.

"Jery?, viona, aku minta tolong anterin kerumah sakit ya sekarang!?."Ajaknya terburu buru. 

"Baik ayo biar aku papah mbak."Tawar viona dan hanum hanya mengangguk kebetulan kakinya masih lemas. Namun tekat untuk menemui jenazah suaminya mengalahkan rasa segalanya, dibandingkan hatinya yang hancur karna kehilangan.

Dengan tertatih jery dan viona pun membawa hanum ke mobilnya sambil di tuntun, Sementara nattalia dan elli di titipkan sama mbok jumiati.

"Mbok kabari saya ya jika ada apa-apa. Kami pamit dulu titip anak-anak."Ujar viona

"Iya nyonya?."Jawab mbok jumiati sopan.

.

.

3minggu sudah..

Ya' Sejak meninggalnya baskoro hanum dikabarkan sakit dan dirinya sudah seminggu dirawat. Kata dokter jika hanum mengalami setress depresi sehingga asam lambung nya naik. Juga ditambah tekananan darahnya yang rendah. 

Nattalia sampai seminggu tak sekolah. Dirinya terus merenung ia Hanya ingin menunggu ibunya yang sakit.

"Nattali kamu sekolah ya besok. Mamah nanti biar tante yang jagain, mau ya sayang sekolah dulu?."Bujuk viona

"Nggak mau! Natta mau nungguin mamah sampai sembuh!?."Tolaknya, natta bersi keras tak mau pergi sekolah, sehingga viona pun pasrah.

Dirumah sakit dengan telaten natta menjaga ibunya, Dengan  sedikit dibantu viona sahabat kecil hanum.

"Hanum cepatlah sadar ya. Kami rindu dengan tawa mu kami rindu dengan senyummu."Gumam viona

'Hanum lihat lah anakmu yang sekarang masih kecil, ia tidak ingin sekolah hanya ingin menjaga mu disini, hanum sadar ya kasian nattalia dia masih kecil.' Batin viona sesekali ia pun menitihkan air matanya. Tak tega melihat kondisi sahabatnya ditambah anaknya yang masih kecil.

Terlihat natta dengan telaten mengusap usapkan handuk ke tangan hanum. Juga membasuh wajah nya dengan handuk. Bukan hanya itu, viona melihat  jika natta sedang membereskan air kencing ibunya yang bergelantungan di bawah. Dengan hati-hati ia membukanya lalu membawanya ketoilet. Sungguh semua itu tak lepas dari pandangan viona.

'Ya allah sungguh mulia sekali hatimu nak. Masih kecil harus mengalami hal seperti ini'. Batin viona lagi

.

Jam menujukan waktunya makan siang. Viona pun keluar untuk membelikan makanan agar natta juga makan. Kebetulan elli saat itu sedang sekolah jadi kesempatan viona untuk menemani natta.

"Nak kamu makan dulu yuk. Nanti baru jagain mamah lagi. Ingat tenaga kamu harus di isi katanya ingin jagain mamah?."Ujar viona yang membawakan beberapa kantung kresek berlogo merah tentunya isinya jajanan. Dan membawa 2 bungkus kotak yang berisikan nasi

"Iya tante terimakasih."Jawabnya lalu viona menyunggingkan senyum lembut kepada natta sambil mengusap kepalanya.

"Oh iya abis ini kamu mandi ya? Tante udah beliin kamu baju ganti nanti kamu pakai. Oh ya dimana bibik?."Tanya viona

"Bibik katanya diminta keluarga nya untuk pulang? Bilangnya tadi anaknya bibik sedang sakit. Dan bibik meminta izin untuk pulang. Begitu tadi."Jawabnya lagi sambil mengunyah makanan.

.

"Alhamdulilah, sebentar sayang tante panggilkan dokter dulu."Kini viona pun segera memanggil dokter

Tak berselang lama dokternya pun datang, dan memeriksa pasiennya. 

"Bisa nunggu di luar korden dulu, agar kami bisa leluasa memeriksa pasien."Tak ada sahutan dari viona hanya anggukan yang menjawabnya, Lalu dirinya mengajak natta untuk minggir dari ranjang pasien. 

"Sayang kita tunggu di kursi situ aja yuk, biar dokter leluasa memeriksa mamah."Natta mengangguk

Dan tak berselang lama dokter itu pun keluar dari balik tirai.

"Gimana dok keadaan mamah?."Tanya natta cemas khawatir isak tangis bahagia menjadi satu

"Huusssstt  sayang mamah nggak apa-apa kok. Mamah udah sadar jangan nangis ya?."Bujuk viona sambil memeluk natta agar bisa tenang.

"Hmm, pasien mengalami tekanan darah yang sangat rendah, dan sekarang kondisinya semakin menurun. Namun pasien saat ini ingin berbicara dengan keluarganya."Ucapnya membuat viona termenung sesaat? Lalu berkata.

"Hmm baik dok, tapi masih bisa sembuh kan dok."Ucap viona 

"Kemungkinan itu hal kecil, karna pasien sudah berbutus asa. Ia tak ada semangat untuk melanjutkan masa hidupnya."Seketika jantung viona mendadak berdebar kencang. Ia lalu menitihkan buliran kristal di pipi.

Nattalia tak sabar ingin memeluk sang ibu, sehingga ia pun maju kedepan untuk melihat hanum.

"Mamah natta kangen hiks."Ujar natta sambil memeluk bahu hanum, dirinya hanya tersenyum sambil menatap viona.

"Mbak viona?."Panggilnya lirih sehingga viona pun mendekat.

"Iya han?."Jawab viona dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"kamu nggak usah banyak bicara, dan nggak usah banyak gerak dulu,?  Kasian anakmu, kamu sakit anakmu sendirian disini menjagamu dan Kamu harus sembuh."Sambung viona yang melihat hanum ingin mengatakan sesuatu. Namun lagi-lagi hanum tersenyum

Bersambung...

Natta Dan Elli

.

.

"Mbak justru itu yang aku pikirkan, setelah ini aku titip natta ya. Aku ingin menyusul mas baskoro disana dia sudah menungguku."Ucapnya  membuat air mata oliv menetes begitu saja.

"Nggak hanum Kamu harus semangat jangan berputus asa, kamu masih ada natta yang harus kamu besarkan."Tolak Viona dengan deraian air mata

"Aku nggak bisa mbak, tolong mbak jangan tahan aku untuk menyusul mas baskoro, Natta?."Kini hanum beralih menatap anak perempuannya. Setelah mendapatkan anggukan kepala dari viona

"Iya mah?."Panggil natta dengan isak tangisnya

"Mamah lelah nak mamah sakit, izinkan mamah istirahat dengan tenang ya nak? Mamah janji akan selalu menjenguk mu di dalam mimpi. Sekarang ini kamu ikut tante viona ya?."Ujarnya dengan wajah yang sudah memucat

Semua yang ada didalam ruangan mendengar kalimat kalimat hanum, seketika semua terharu ia turut prihatin.

"Mamah mau kemana? Mamah akan kembali lagi kan nanti?. Mamah jangan tinggalkan natta gimana kalau natta ikut mamah aja ya."Kata natta yang masih polos

"Natta nggak boleh ikut, katanya natta ingin jadi anak kebangga'an mamah kalau udah besar nanti. Natta jangan sedih ya janji sama mamah kalau natta harus buat mamah bahagia?."Ucapnya dengan mengangkat satu kelingkingnya

Begitu juga natta ikut mengangkat kelingking mungilnya, lalu mempersatukan pada kelingking ibunya.

"Natta harus jadi anak yang baik. Ikhlaskan mama dan papah ya. Natta harus bahagia didunia. natta pasti bisa ya tanpa ada mamah dan papah. Katanya natta nggak mau lihat mamah sakit."Pinta hanum natta hanya menangis sambil mengangguk.

"Iya mah natta janji akan nurut sama tante viona. Natta ingin mamah sembuh dan nggak sakit lagi?." jawabnya asal

"Makanya natta izinkan mamah tidur ya. Sini mamah peluk natta dulu."Jawab hanum seketika membuat tangis seorang viona pecah sejadi jadinya.

"Iya mamah."Kata natta sambil memeluk ibunya tanpa sadar ibunya telah berpulang selama lamanya. Natta pun memeluk viona menangis di pelukannya. Seakan akan gadis kecil itu tau apa yang sudah terjadi hari ini

Natta menangis hingga terisak. Viona pun mengambil ponsel dan menguhubungi suaminya. Dan mengabari pihak kepala sekolah tempat natta bersekolah. Untuk mengabarkan duka sekalian meminta izin untuk mengantarkan elli ke rumah duka.

Disitulah dimana natta harus ikut jery dan viona, karna suatu permintaan almahrum untuk yang terakhir kalinya. Agar viona dan jery bisa merawat natta sampai ia dewasa nanti.

Awal mula jery dan viona sudah melakukan perjanjian pada almahrum untuk mengadopsi nattalia. Dan merawatnya dengan penuh kasih dan cinta. Sama seperti yang ia lakukan kepada elli.

Namun saat nattalia dibawa pulang, adik dari suaminya tak mengizinkan jika keluarganya di masukki oleh orang asing.

Ck.

"Kenapa sih pakai bawa anak itu kemari!?." Omelnya saat jery baru masuk kedalam rumah

"Yohana!? Jaga mulut mu itu ya? Mas nggak pernah meminta pendapat mu. Lagian kenapa kamu nggak ngontrak aja sama suamimu itu!?."Seketika yohana mendengar kalimat yang diucapkan jery. Merasa sesak didada ia pun memilih untuk pergi kekamarnya. Dirinya seperti tertampar sendiri oleh ucapan kakaknya.

'Tunggu saja kak aku akan balas, nggak akan aku biarkan orang lain masuk kerumah ini!?.' batin yohana penuh amarah, sedangkan nattalia mendengar itupun sontak menunduk lalu berkata.

"Tante, om. Jika aku tak dibolehin tinggal disini lebih baik aku pulang aja?."Ucapnya dengan hati yang sedih.

Viona dan jery yang mendengar ucapan nattalia, seketia ia pun berjongkok mensejajarkan dirinya dengan nattalia.

"Nattalia? Dengarkan om ya. Nattalia disini bukannya tidak di bolehin sayang. Cuman tante itu memang begitu sifatnya, pokoknya jima mereka apa-apain nattalia. Jangan lupa ya laporan sama om. Jangan tanggapin omongan mereka?." Kata jery dengan sangat berhati-hati takut perkata'an nya ada yang menyinggung hati nattalia.

"Nak? Betul yang dikatakan om, jangan pernah dengerin omongan om dan tante itu ya? Tugas kamu hanya satu? Nattalia harus jadi anak pintar, Belajar yang giat dan ingat kamu ada janji sama mamah kamu lo ya? Kamu harus jadi anak yang pintar sukses."Sambung viona dan diangguki oleh nattalia.

"Baik om? Tante? Natta akan jadi anak yang pintar bisa mewujudkan apa yang nattalia inginkan?."Jawab gadis kecil dengan penuh percaya diri.

"Baguss? Ini baru anak pintar?."Puji jery membuat nattalia sumringah

"Yaudah ayo tidur, tante akan tempatkan kamu sama elli."Kebetulan elli tadi sempat tertidur di pangkuan ibunya. Dan saat ini elli sudah dibawa kekamarnya.

"Baik tante."Katanya sambil menggandeng tangan viona.

.

.

Ke'esokan hari..

Pagi ini elli yang terlebih dulu bangun, dan disusul oleh nattalia.

Tok tok tok.

"Ehh? Anak mamah dah bangun rupanya."Ucap viona yang baru saja membuka pintu kamar anaknya.

"Pagi tante?."Sapa nattalia yang tersenyum pada viona

"Pagi sayang? Hmm. Elli mamah pernah ajarin apa saat bangun tidur."Kata viona saat melihat elli tiba-tiba bangun hendak pergi. Ia lupa akan kewajibpannya sa'at bangun tidur.

"Hehe.. Maaf mah elli lupa?."Sahutnya dengan senyuman

"Yaudah lipat selimutnya, lalu kalian harus segera mandi okey, elli kamu kan mau sekolah beresin bukunya. Cari apa aja yang akan dibawa sekolah." Sekali lagi viona mengingatkan anaknya agar belajar dislipin saat pergi sekolah.

"Tante biar aku aja yang bantuin elli nyiapin buku-bukunya. Agar elli nanti sekolah tak terlambat." Kini nattalia pun menawarkan dirinya. Seketika membuat viona tersenyum sambil memeluk natta

"Ouuuhh, sosweett makasih ya natta udah mau perduli dengan elli." jawabnya

"Makasih ya elli, aku senang punya teman seperti kamu."Timpal Elli dan natta pun tersenyum

"Hmm, aku juga senang punya teman sebaik kamu Elli."Akhirnya mereka pun saling berpelukan.

"Waduh sepertinya ada yang lagi main teletabis nih."Goda jery yang tak sengaja lewat lalu melihat momen yang mengharukan.

"Aish, papah apa'an sih? Yaudah elli cepat mandi. Natta itu di papan ada jadwal apa saja yang akan elli bawa kesekolah nanti ya. Tante mau kebawah dulu siapin sarapan buat kalian." Kata viona ia pun beranjak keluar menuju dapur.

"Baik tante."Jawab natta sebelum ditinggal kedapur oleh viona.

Tanpa sadar di ujung kamar terdapat mata yang penuh dengan kebencian.

"Halah! Anak hasil mungut gitu aja di bagain!?."Umpatnya dalam hati

"Halah! Anak kecil sepolos kamu bisa masak apa emangnya!? Palingan juga hanya bikin rumah kebakaran aja!?."Sahut seseorang dari balik pintu dapur, seketika viona menoleh tak salah lagi suara itu berasal dari adik iparnya

"Lagian ngapain sih! anak pungut seperti kamu! Harus tinggal disini! Lebih baik sana pergi ke panti asuhan saja!?. Disana lebih cocok buat anak seperti kamu!." Sambungnya lagi

Ucapan yang terlontar bagaikan petir bagi seorang anak kecil seperti natta. Sehingga membuat nya menangis dan takut. Mentalnya tertekan dengan setiap kata-kata yang yohana katakan

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!