NovelToon NovelToon

KAMPUNG GAIB

Bab 1• Awal Mula

"Wah kayaknya seru nih lagi pada bahas apa sih serius amat"?

Pertanyaan Ucok ini sontak mengagetkan sekelompok pria dan wanita yang berjumlah 4 orang tersebut. Ya, mereka adalah Sam, Damar, Dina, Dan Nisa.

"Ihhh Jimmyyyy ngagetin tau ngakkk, untung jantungku ngak copot "!! Gerutu Dina. Dialah Dina wanita pemarah tetapi pendiam, sekali marah amarahnya akan sangat menakutkan bagi teman temannya.

"Nah ini dia orang yang sedang ditunggu -tunggu akhirnya tiba". Ucap Sam.

"Eh eh ada apa nihhh "? Tanya Jimmy

"Ini lho kan besok kita udah liburan semester, nah Damar ada rencana nih buat hilling kamu mau ikut ngak"? Nisa menjelaskan.

"Wihh boleh tuhhh, btw hilling itu apa yo "?

Tanya Jimmy.

Sontak pertanyaan Jimmy bikin keempat kawannya pun tertawa terbahak - bahak.

"Kamu itu lho jim, udah dikota 3 tahun masih belum paham kata hilling, hahaha". Ejek Sam yang masih tertawa.

"Hehe ya kan aku belum pernah denger itu kata, maklum lah aku kan orang kampung ngak tau kata kata apa itu tadi,, hi hiling - hilling itu".

"Hilling itu liburan ucokkkk, ini rencananya kita mau pergi ke kampung Alas yang deket kampungmu itu". Jawab Nisa.

"bener tu, kalau ngajak kamu kan ngak perlu sewa pemandu segala jadinya, pemandunya kamu yang udah tahu kampung itu plus gratis, wkwk", tambah Damar.

"A apaa? Ka kampung alas "? Tanya Jimmy dengan terbata bata.

"Iya emang kenapa kok kamu kaya takut gitu denger kampung itu?"Tanya Dina penasaran.

"Kalian yakin mau ke sana? Setauku ya kampung itu sangat aneh banget, dulu orang tuaku pernah cerita jika kampung itu kampung yang aneh, tapi jujur sih dibalik misteri kampung itu ada keindahan alamnya yang sangat cantik".

"Wah jadi ngak sabar pengen kesana btw kita fix jadi kesana ngak?" Tanya Dina dengan antusias.

"Gimana Jim kamu jadi ikut kita ngak, ayolah sesekali ikut kita liburan, kamu ngak pernah lho sekalipun ikut, entah alasan inilah itulah ah macam macam". Ucap Dina.

"hemm gimana yahh aku agak ragu, bukannya ngak mau dengan kalian tapi walaupun kampung itu katanya deket dari kampungku buktinya ya lumayan jauh, dari kampungku aja jaraknya sekitar 30 kilometer, itupun 5 kilometer nya harus jalan kaki untuk sampai ke kampung itu, dan kalian tahu kampung itu juga masih misterius sampai sekarang

"halah itu kan cuma perasaanmu aja Jim kan kita ngak tahu sebenarnya kampung itu bagaimana, toh jangan suudzon dulu Jim sebelum tau hal yang sebenarnya". Balas Nisa.

" i iya udah dehh aku melu wae (ikut aja)". Kata Jimmy secara ragu - ragu.

"Oke sippppppp jadi kapan nih guys kita berangkat ke sana, besok rabu aja gimana sekarang kita siap-siap dengan barang kita, kalau soal kendaraan pakai mobilku aja". Ucap Damar.

"oke sekarang kan masih Senin, besok pagi kalian siapin baju baju celana buat kita nginep di sana, katanya disana ada penginapan jadi kita disana sekitar 2 hari satu malam. "Kata Nisa.

"Setujuuuu sekalian Nis besok ke pasar sama aku beli bahan buat bakar bakar sekalian sosis daging minuman, kan biar seru malamnya kita bakar bakar". Jelas Dina

" oke sampai ketemu besok ya guyss kalian pulang dulu mempersiapkan semuanya supaya besok ngak keteteran, kita berangkat dari sini pagi aja janjian di rumahku, soal motor kalian dititipin disini aja".

"oke sampai ketemu besokkk guysssss". Nisa mengakhiri.

Keesokan harinya pun Nisa dengan si Dina pergi ke pasar buat membeli perlengkapan alat bakar bakar dan berbagai macam daging dan sosis. Mereka pergi berboncengan. Mereka pergi ke pasar setelah subuh supaya tidak terlalu panas. Sedikit cerita Nisa dan Dina jarak rumahnya tidak terlalu jauh, hanya saja berbeda rt. Bisa dibilang mereka adalah besti abadi karena mereka telah berteman dari tk sampai kuliah sekarang ini.

Pov Jimmy

Setelah Jimmy pulang dari diskusi kemarin, Jimmy masih memikirkan rencananya dengan teman -temanya yang akan pergi ke kampung Jati. Jimmy masih ragu ikut dengan teman temannya, tapi mau bagaimana lagi dia tidak enak menolak teman -temannya.

"Ah itu hanyalah mitoss semoga saja tidak terjadi apa-apa". Batin Jimmy.

Setelah itupun Jimmy merebahkan badannya di kosan nya itu, niatnya hanya mau sekedar berbaring.

Jimmy justru tertidur dengan nyenyak padahal masih jam 5 sore.

Konon kata orang jaman dulu tidur sore itu dilarang atau pamali karena bisa menyebabkan gila dan linglung apabila terlalu sering.

Waktu tidur Jimmy bermimpi didatangi kakek -kakek yang berpakaian serba hitam dan memegang tongkat juga memiliki kumis dan jengot yang sudah memutih, dan ketika itu kakek itu berkata,

"Cu kamu urungkan saja niatmu pergi ke kampung itu, kampung itu sangat berbahaya buat kalian, akan sangat susah kalian keluar dari kampung itu setelah kalian masuk". Ucap kakek misterius itu.

"Kakek siapa, kenapa kakek tahu kalau kami mau pergi ke kampung Alas? Apakah kakek seorang peramal"? Tanya Jimmy penasaran.

"Kamu belum saatnya mengenalku, aku hanya mengingatkan jangan pergi ke desa itu". Tegas kakek itu.

Setelah itupun Jimmy bangun dari tidurnya dengan nafas ngos - ngosan seperti habis berlari 10 kilometer.

Mimpi apa itu tadi kenapa terasa nyata banget, perasaanku jadi tidak enak, apakah itu pertanda buruk "? Batin Jimmy.

Setelah itupun Jimmy pergi ke kamar mandi untuk mandi dan melanjutkan untuk shalat maghrib. Maklum Jimmy dididik orang tuanya untuk tidak meninggalkan perintah agama, dia sangat taat tidak pernah satupun ia meninggalkan shalatnya.

Lanjut cerita Nisa dan Dina

Setelah itupun Nisa dan Dina sampai di pasar dan langsung pergi mencari bahan - bahan yang diperlukan.

"Din ada klepon kayaknya enak beli yukk" Ajak Nisa.

"bwolehhh gas lah aku juga pengen udah lama ngak makan klepon

Klepon adalah makanan tradisional yang klepon berasal dari Jawa, tapi juga dikenal di Sumatra dan Sulawesi. Bahkan, legenda juga sampai ke Malaysia, yang mereka sebut dengan nama onde-onde. Bahan makanan ini sangat simpel, hanya terdiri dari tepung kanji, daun pandan, dan gula aren atau gula merah.

"Permisi mbah mau beli kleponnya satunya berapa ngih". Ucap Nisadengan sopan.

" eh ada cah - cah ayuu, sini nduk cicipi dulu klepon simbah ". Ajak simbah tersebut.

Kemudian Nisa dan Dina pun mencicipi dagangan simbah tersebut dan tidak diragukan lagi bahwasannya makanan itu sangat enak di lidah Nisa dan Dina.

"Wah enak banget Mbah, ini simbah yang buat sendiri "? Tanya Dina dengan kagum.

Cah ayu bisa saja, memang ini simbah yang bikin sendiri, ngomong - ngomong kalian mau pergi kemana kok barang belanjaannya banyak banget " Tanya simbah tersebut.

"Oh kami mau pergi liburan ke kampung Alas mbah buat ngisi waktu luang". Jawab Dina.

"Kampung Alas? Kalian benar benar mau ke kampung itu"?

Pertanyaan itupun sontak membuat Nisa dan Ana saling menatap.

"memang ada apa mbah dengan kampung itu"? Tanya Dina penasaran.

"Simbah tidak tau cah ayu, tapi dulu katanya kampung itu sangat misterius, ada juga yang mengatakan kalau kampung itu sangat berbeda semenjak ketua adatnya meninggal secara tidak wajar dan digantikan dengan ketua adat lainnya yang entah dari mana asalnya tetapi bukan orang asli kampung Alas itu. Konon juga kampung itu sering menumbalkan manusia untuk korban sesembahan mereka, simbah tidak bisa menceritakan lebih banyak karena simbah hanya tau itu, lebih baik kalian batalkan saja niat kalian ".

Perkataan pedagang klepon tersebut membuat Dina menjadi ragu dan takut kalau - kalau cerita tersebut benar - benar ada.

"Ihh serem bangettt Nisa batalin aja yahhh aku takuttt nanti disana malah kenapa napa lagi". Ucap Dina dengan takut

"Halah itu hanya mitoss jaman sekarang mana ada hal begituan, haha". kata Nisa seraya tertawa karena merasa lucu Dina percaya dengan hal begituan.

"Intinya simbah sudah memperingatkan kalian untuk tidak pergi ke sana, kalau kalian tetap nekat mungkin kalian tidak bisa kembali dengan selamat ". Ucap simbah tersebut seakan tau akan akhir dari perjalanan Dina dan kawan - kawan.

"Eh jangan gitu dong mbah kok malah simbah kayak ngancem kita gitu terserah kami dong mau pergi kemana aja toh simbah bukan siapa siapanya kami". Kata Nisa sambil marah marah karena menurutnya simbah penjual klepon itu seperti mengancam mereka.

"Terserah kalian mau bagaimana cah ayu, intinya simbah sudah mewanti wanti kalian supaya tidak pergi, itu hak kalian mau mendengarkan nasihat simbah ini atau tidak intinya simbah sudah memberi tahu kalian". Pungkas simbah tersebut dengan lembut.

Setelah itupun Nisa dan Dina membayarnya lalu akan pulang ke rumah setelah semua peralatan dan bahan sudah dibeli mereka.

Di dalam perjalanan Nisa yang membonceng Dina masih saja mengomel karena simbah penjual klepon tadi.

"Aku sebel deh Din kenapa tadi simbah penjual klepon seakan ngancem kita supaya ngak pergi ke kampung Jati, udah kek orang paling bener aja".

"ya namanya orang tua Nisa, mungkin simbah tersebut punya fikiran sendiri, maklum lah namanya orang tua". Jawab Dina menenangkan sahabatnya yang masih tersulut emosi.

"Entahlah Din". Jawab Nisa singkat.

Bab 2•

Hari yang dinanti nanti pun telah tiba, Dina dan Nisa berangkat dengan berboncengan, tidak lupa Dina dan Nisa juga berpamitan kepada orang tuanya, dan karena tidak tahu menahu soal kampung tersebut orang tua Anis dan Dina memperbolehkan mereka secara baik - baik. Sedangkan Jimmy pergi dengan motornya, soal Sam jangan ditanyakan karena rumahnya tetanggaan dengan rumahnya Damar .

"Oke semua sudah mempersiapkan bekal masing-masing kan mumpung masih di sini perlengkapan yang kurang bisa dibawa". Tanya Sam kepada Jimmy , Gendis, Dina , dan Damar .

"udah enggak sih kayaknya, kalau aku sudah lengkap sama Dina ". Jawab Anis yang yakin bahwa sudah membawa semua hal yang dibutuhkan saat disana.

"Oke langsung aja kita berangkat guysss udah ngak sabar gue pengen sampai kampung itu, toh kita sudah lama banget tidak hilling". Pungkas Anis dengan semangat.

Sepanjang perjalanan pun tidak ada hal yang aneh dan lancar - lancar saja sebelum mobil mereka menabrak sesuatu dijalan saat sudah setengah perjalanan.

CITTTTTTTTTTTTTTTT

BRUKKKKMKKKMMKKKKKKK

suara rem mobil yang berdecit dan sesuatu yang telah mereka tabrak.

"Aduhhhh kamu kenapa sihhhhh Damarrr lagi enak enak tidur malah ngerem ndadak gitu "? Tanya Jimmy dengan kesal.

" Iya nih sampe kepalaku puyengg nihh kejedot kursi mobilmuu". Tambah Nisa.

"Bentar guyss kayaknya tadi aku nabrak kucing deh, tapi ngak tahu". Jawab Damar dengan takut.

"Bentar - bentar aku keluar dulu buat ngecek keadaan diluar, din yuk temenin . Kemudian Sam dan Damar pun keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Aduh bener kan gua nabrak kucing hitam ".

Gerutu Damar seakan menyesal karena dia tidak hati -hati.

"Memangnya kenapa kalau kucing hitam Mar,"? Tanya Sam !

"Kata orang jaman dulu orang yang nabrak kucing hitam lalu dibiarin ngak dikubur akan mendapatkan sial Sam, ". Jawab Damar .

"Wahaha kamu masih percaya dengan hal begituan, udahlah buang aja ke pinggir jalan terus lanjutin perjalanan kita mumpung belum sore".

Balas Sam

"Tapi aku takut Sam entar kita dapet sial karena ngak nguburin kucing itu,

"Udah percaya ama gueeee kagak bakalan terjadi apa apa, ". Jawab Sam santai sambil melempar kucing hitam yang sudah mati tersebut ke pinggir jalan.

Setelah itu Sam dan Damar pun kembali masuk ke dalam mobil. Dan rupa - rupanya Anis Dina dan Jimmy tertidur pulas sampai iler mereka keluar dari mulut mereka.

"Etdahh baru berapa menit ditinggal keluar udah pada turu aja".

" udah biarin aja kita lanjut perjalanan kita mumpung masih siang semoga nanti sore kita bisa sampai rest area buat istirahat, perkiraan besok sore kita sampai di kampung itu, sudah sama perkiraan berjalan 5 kilometer sebelum benar-benar sampai ". Pungkas Damar .

Setelah beberapa menit Jimmy pun bangun dari tidurnya.

"Eh kalian udah didalem "? Tanya Jimmy .

"ya udah lah anjay kamu tidurnya kayak keboo gua jahilin masukin cicak ke mulutmu aja kamu ngak bangun". Jawab Sam dengan terkekeh.

"Ehhh luu jangan main - main Sam wah parah luuu sampe mulut gua lu taruh cicak". Jawab Jimmy tidak terima jika mulutnya dimasukin cicak Sam .

"wkwkwk bercanda kali Jimm masak gua tega masukin cicak di mulut lo,, yang ada entar malah elo ceramahin gua, haha". Balas Sam seakan tidak mau kalah.

"Yakali beneran lo masukin cicak ke dalam mulut gua, eh btw yang tadi kalian nabrak apa gua jadi inget"? Tanya Jimmy disela - sela guyonan mereka.

"Tadi gua nabrak kucing hitam Jim niatnya mau gua kuburin eh Sam nya ngak mau,, ya mau gimana lagi terus kucingnya cuma dilempar Sam ke pinggir jalan". Jawab Damar secara terang - terangan.

"Apaaaaa??? Kalian nabrak kucing hitam lalu enggak kalian kuburinn?? Arggghhhh gimana sih kalian malah ngak tanggung jawabb,, aduh kok perjalanan kita jadi kayak gini, ". Gerutu Jimmy karena kesal dengan sikap Sam dan Damar yang tidak menguburkan terlebih dahulu kucing tersebut.

"Elu kenapa sihhhhh Jim malah nyalahin kita berdua, kan salah kucingnya yang sembarangan nyebrang jalan bukan salah kita". Jawab Sam .

"Gua bukan nyalahin lu berdua, juga kucingnya juga ngak salah, tapi jika kita nabrak kucing hitam akan ada pertanda buruk apalagi kucingnya ngak dikubur secara layak". Tegas Jimmy .

"Tadi gua udah bilang begitu Jim ke Sam cuman Sam ngak percaya ama gua malah main lempar aja tuh kucing".

"Halah kalian terlalu percaya ama hal gituan padahal hanyalah cerita mitos jaman duluuu dan itu ngak nyataa". Jawab Sam .

"wahhh parah luuuu Sam udah jelas - jelas salah malah ninggalin tanggung jawab kayak gitu".

Pungkas Jimmy .

"Ini ada apa sih ribut - ribut gangguin orang tidur aja". Gerutu Dina yang baru saja bangun.

" ini lho Na si Sam ama Damar ngak kasih tau bahwa mereka sudah nabrak kucing hitam, ditambah kucing itu ngak dilukuburin cuma di lempar ke pinggir jalan". Jawab Jimmy menjelaskan.

"Apaaaa?? Kok kalian bisa se sembrono itu sihhh mana itu kucing hitam lagi gua takut kata orang tua gua kalau nabrak kucing hitam kita akan mendapatkan hal yang sial". Jawab Dina yang tidak kalah kagetnya dengan Jimmy .

"Halah udah aku jelasinnn hal - hal begituan itu ngak adaaa itu cuma mitosss udah deh jangan bikin aku emosii ". Ucap Sam sambil menahan emosi.

"Sudah - sudah kita berdoa saja semoga tidak terjadi apa-apa, sekarang kita cari mushola atau masjid dulu buat sholat ashar udah jam 15.30 udah hampir jam 16.00. "Jawab Damar menengahi mereka yang masih bertengkar.

Kemudian mereka pun berhenti di sebuah masjid untuk menunaikan ibadah sholat Ashar, berbeda dengan Sam yang memilih untuk menunggu mereka di mobil karena kebiasaanya yang sudah sering meninggalkan sholat. Orang tuanya kerja di luar kota sehingga Sam jarang bertemu orang tuanya, juga Sam sangat jarang diperhatikan keluarga mereka, Sam hanya hidup dengan Asisten rumah tangga nya yang bernama Mbok Yem. Bagi Sam mbok yem Sudah dianggap ibunya sendiri melebihi ibu kandungnya. Juga seorang pria bernama Pak jono seorang tukang kebun yang sering dibantu oleh Sam. Sebenarnya Sam orang baik tetapi keadaan yang sangat jarang mendapat kasih sayang orang tua dan kurangnya didikannya dalam agama sehingga Sam menjadi remaja yang lumayan jauh dari agama.

Kemudian setelah menunaikan kewajiban sholatnya, mereka kembali melanjutkan perjalanan yang masih panjangg.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 dan mereka kembali menunaikan sholat maghrib, seperti tadi Sam juga hanya menunggu mereka di mobil Damar tersebut.

Setelah itu mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka.

Halloo guysss terus stay yaaa dengan karya karyaku semoga kalian terhibur.

Bab 3•

Setelah menempuh kembali perjalanan sekitar 1 jam akhirnya mobil yang ditumpangi Damar dan kawan-kawan akan melewati kawasan hutan belantara yang cukup lebat. Sedikit cerita sebelum memasuki kampung Alas jalan yang dilalui akan melewati kampung Jimmy terlebih dahulu, tapi sebelum itu akan melewati kawasan hutan yang lebat, hutan yang bernama hutan lelembut atau hutan hantu. Konon siapa saja yang melewati hutan itu sering diganggu makhluk tak kasat mata yang jail, tetapi cerita yang paling nge - hitzz adalah angkringan horor yang sering muncul ketika malam malam tertentu. Dan entah kebetulan atau tidak Damar yang menyopir melihat ada angkringan tersebut ditengah gelap nya hutan.

"Lahhh ditengah hutan kayak gini ada angkringan yang buka, wah rejeki nihh ngopi dulu ah biar nyak ngantuk". Batin Damar .

Kemudian Damar menepikan dan memarkirkan mobilnya dipinggir jalan di barengi keempat temannya bangun karena dibangunkan Damar .

"Woy woy kalian pada mau makan gorengan atau ngopi - ngopi dulu ngak, disana ada angkringan gua mau kesana istirahat sebentar". Tawar Damar .

"Wih beneran ? Gas lahhhh perut gua juga agak laper tadi cuman makan cemilan doang saat di masjid, yukk Ndi ikut, kalian mau sekalian ngak Din, Nis, "? Tanya Damar kepada ketiga temannya.

"Aku kayaknya enggak deh,, males turun kamu gimana Din? Tanya Nisa.

"Kalau kamu enggak aku juga enggak Nis, kita tunggu dimobil aja sambil main game". Ujar Dina.

" Yaudah kalian tunggu aja disini, yuk Yo, Fer gua ikut". Jimmy mengakhiri.

Akhirnya Damar , Sam, dan Jimmy pergi buat sekedar ngopi dan istirahat karena lelah dengan perjalanan tersebut dan mereka memesan kopi dan juga gorengan buat mereka bertiga.

"Kalian cah - cah bagus mau ke kampung Alas ya "? Tanya Kakek penjual angkringan terdebut dengan suara seraknya layak orang-orang tua yang sudah berumur. Sontak pertanyaan itu mengagetkan Jimmy , Sam, dan Damar yang binggung bagaimana bisa kakek itu tau kalau mereka akan liburan ke kampung Alas tersebut.

"Kakek kok bisa tau "? Tanya Jimmy yang masih belum percaya ".

"heheheheh Kakek tau semua niat orang-orang yang akan melewati hutan ini, apalagi yang mampir di angkringan kakek, saran kakek kalian urungkan saja niat kalian ke hutan itu karena kampung itu berbahaya, banyak lelembut di kampung itu, yang jelas penduduk disana tidak seperti penduduk seperti biasanya, itu saja yang bisa kakek beritahu, bukan hak kakek menjelaskan kenapa kampung itu berbahaya, yang terpenting batalkan saja dan pergi pulang". Jawab kakek itu sambil mengaduk kopi yang akan di sajikan.

"Lah memangnya kenapa kek, hal-hal begituan itu ngak adaa masih aja percaya begituan dijaman sekarang, hahaha". Ucap Sam seraya tertawa karena dijaman sekarang masih banyak orang-orang yang percaya hal - hal ghaib.

"hustt jaga bicaramu Sam ". Ujar Jimmy agak berbisik.

"Kalian masih muda pasti tidak akan percaya hal begituan, dulu kakek juga saat muda seperti kalian, jiwa muda kakek yang juga suka penasaran dengan hal-hal yang baru, akan tetapi ketika orang tua sudah menasehati kalian berarti itu adalah hal yang terbaik buat kalian, kakek hanya bisa mendoakan semoga kalian selamat sampai tujuan dan kembali ke orang tua kalian dengan selamat dan lengkap juga". Tutur kakek tersebut sambil memberikan kopi yang sudah jadi.

Damar dan Jimmy menjadi bimbang berbeda dengan Sam yang terlihat biasa saja tidak percaya dengan hal begituan di zaman sekarang.

"Kenapa kakek berjualan sendiri ditengah hutan begini, istri kakek dimana atau anak kakek "?

Tanya Damar tiba - tiba.

"heheh kakek sudah tidak punya istri, anak kakek hanya satu laki - laki". Ucap kakek tersebut agak sedih.

"Ya allah maaf kek saya tidak tahu akan itu, kami turut berduka cita kek atas kejadian itu, sekali lagi maaf kek". Jawab Damar dengan perasaan bersalah karena bertanya soal itu.

"Sudah tidak apa - apa cah bagus, itu sudah takdir tuhan, kita manusia hanya bisa ber ikhtiar dan berdoa supaya dijauhkan dari hal - hal yang buruk, karena sejatinya apapun yang ada didunia ini hanyalah sementara, yang abadi itu akhirat jadi pesan kakek kalian semua jangan pernah tamak akan harta benda didunia ini karena manusia terbuat dari tanah dan akan kembali ke tanah, harta benda tidak akan dibawa". Tegas kakek tersebut kepada mereka bertiga.

Sebelum itu Jimmy dari tadi nampak diam karena tidak asing dengan kakek tersebut. Jimmy merasa pernah bertemu dengan kakek itu tapi entah dimana dia bertemu karena ingatanya seakan hilang ditelan gelapnya malam.

"hmm aneh, kayak pernah lihat kakek ini, tapi dimana ya kok aku bisa lupa"? Batin Jimmy

"Jika sudah waktunya kamu akan tau siapa diriku le karena aku akan selalu mengikuti dan menjagamu"! Ucap kakek itu dan spontan mengagetkan Jimmy karena kakek itu seakan tau apa yang sedang difikirkan Jimmy .

"i iiii iya kek,,". Balas Jimmy kepada kakek tersebut secara terbata - bata.

Tidak terasa jam sudah menunjukkan sekitar pukul 22.00. Rencana mereka mau menginap di hotel Pancara yang terkenal itu, tetapi karena arah jalan hotel itu agak jauh dari tujuan kampung itu, mereka memutuskan untuk menginap di rumah Jimmy . Yaa sebelum ke kampung Alas mereka akan melewati kampung yang ditinggali Jimmy . Jimmy tidak memberi tahu orang tuannya jika mereka akan menginap ke kampungnya karena kendala hp. Ayah dan ibunya Jimmy tidak memiliki alat komunikasi tersebut. Jadi jika mereka tidak pernah berkomunikasi dengan Jimmy , jika Jimmy kangen dengan keluarganya dia kembali setahun sekali dengan menggunakan bis kota, itupun hanya sampai pinggir jalan besar karena akses jalan menuju kampung Jimmy dan Alas cukup bisa dilalui mobil yang berukuran kecil seperti avanza, itupun hanya sampai kampung Jimmy , setelah itu akses menuju kampung Alas setelah kurang 5 kilo hanya bisa berjalan kaki karena jalan menuju kampung tersebut area pegunungan.

"jadi totalnya berapa kek, kopi 3, gorengan aku 2 Sam 4, dan Jimmy 1". Tanya Damar .

"semua jadi 20 ribu saja cah bagus". Jawab kakek itu.

"Wah murah banget ya kalau di angkringan, coba kita ke cafe - cafe kota pasti akan habis ratusan ribu". Sela Sam.

"Ini kek uangnya, kami permisi mau melanjutkan perjalanan, nanti takut kemalaman ". Pamit Jimmy .

"iya cah bagus, apa kalian yakin mau pergi ke kampung itu, apa tidak lebih baik kalian batalkan saja "? Tanya kakek itu.

"Yakin dong kek masak ngak jadi, udah nanggung tinggal sedikit lagi kita bisa disana. Sudahlah kakek jangan memaksa kami untuk membatalkan rencana kami, kami bisa menjaga diri ". Pungkas Sam.

" Kalau kalian memang yakin mau ke sana kakek hanya bisa mendoakan semoga pulang nanti kalian masih lengkap tidak ada satupun yang tertinggal". Ucap kakek itu.

"baik kek doakan kami semoga selamat sampai tujuan dan selamat sampai rumah kembali, Assalamualaikum, ". Pamit Andi.

"waalaikumsalam".

Setelah itu mereka pun kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Tanpa sengaja Jimmy menoleh kembali ke tempat angkringan itu berada dan betapa tidak kagetnya Jimmy melihat pemandangan yang ada. Pasalnya Jimmy tidak melihat angkringan yang tadi ia singgahi, dia hanya melihat gelapnya malam. Karena sangat takut dia tidak mengatakan kepada teman - temannya dan memilih untuk diam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!