"Nayla"
"yaa. Ada apa?. kau butuh bantuanku lagi?". Sahut seorang wanita cantik berpakaian seksi. Dia Nayla Azzahra wanita yang sangat cantik dengan rambut Curly. Karena kecantikannya itu, dia dengan mudah masuk ke tempat kerja nya ini. Iya, dia seorang wanita pekerja di salah satu klub malam.
"Kau tau saja. Aku ada keperluan mendadak bisakah kau menggantikan ku.!"Mohon seorang wanita yang sama cantiknya.
"Haaa". Menghela nafas "Apa aku punya pilihan.?"
"Kau punya pilihan nay, tapi aku tidak mengizinkanmu untuk memilih. Hahaha, bye Nayla ku sayang". Ujar syerli dengan tawa mengejek.
"Kau benar syer, aku memang tidak diizinkan untuk memilih". Sahut lirih Nayla, tanpa ada seorang pun yang mendengar..
Dia bahkan tidak punya pilihan, selain jadi tulang punggung untuk ibunya yang sakit-sakitan dan adiknya yang masih sekolah. Dunia memang tidak mengizinkan orang-orang seperti dirinya untuk memilih.
Ditempat berbeda. seorang wanita berdiri dengan anggunnya dan memakai pakaian dusty yang pas dan memperlihat bentuk tubuhnya yang seksi tapi tetap sopan. Dipadukan dengan make up yang profesional.
"Action!” seru sutradara.
"Plak...". Suara tamparan menggema
"Kau ingin apa? Kau ingin aku memahami dirimu?. Lalu bagaimana dengan aku, siapa yang akan memahami aku.?" Menatap lawan mainnya dengan tatapan sendu. Air matanya mengalir, suara lirihnya mengguncang hati siapapun yang menonton.
Tangisnya pecah. Kamera menangkap semuanya-dengan indah.
"Cut! Perfect scene! Dina kamu luar biasa. Film ini pasti sukses karena kau yang memerankan". Seru sang sutradara, bertepuk tangan puas
Dia Dina Angraeni Aktris cantik dengan sejuta bakat dan penggemar. Dia memiliki segalanya, punya suami yang kaya dan tampan, karier yang bagus. orang-orang pasti banyak yang cemburu dengan hidupnya.
Dina menyeka air matanya, tersenyum.
"Terimakasih atas kerja kerasnya".
Namun, saat iya membalikkan tubuhnya , raut wajahnya berubah. Senyum manisnya menghilang, digantikan oleh ekspresi datar yang dingin.
“Mana manajerku?” serunya, melihat sekeliling.
“Di luar, Mbak,” ujar asisten pribadinya.
Dina melangkah cepat keluar ruangan, menaiki mobil pribadinya. Di dalam mobil, ia membuka ponselnya dan melihat beberapa panggilan tak terjawab dari ibu mertuanya.
"Ada apa lagi dengan Nenek sihir ini?". Gumamnya muak
Drrrt.. Drrrt... Drrrt
"Kau dari mana saja?" Sahut seseorang diseberang sana, setelah telfon terhubung.
"Aku baru saja selesai syuting, Bu". Berbicara dengan selembut mungkin.
"Aku kan sudah berkali-kali mengatakan kepadamu berhenti membuang-buang waktu Dina. Aku ingin kau fokus ke pernikahanmu dan Alvaro. Kalian menikah sudah tiga tahun tapi kau tak kunjung hamil-hamil, Aku muak ya dengan keegoisan mu itu". berteriak marah penuh emosi
"Iya, Bu. setelah proyek film ini selesai, aku akan fokus untuk memiliki anak dengan Alvaro". Berusaha menahan nada suaranya. Padahal saat ini ia ingin berteriak membalas kata-kata ibu mertuanya ini.
"Aku tidak mau tau, pokoknya tahun ini Alvaro harus sudah punya anak. Kau tau kan siapa yang membuat kariermu sesukses sekarang?. Aku bisa dengan sangat mudah menjatuhkan karier mu Dina". ancam ibu mertuanya sebelum telfon itu dimatikan begitu saja
Iya benar, yang baru saja berbicara dengannya adalah ibu mertuanya. Ibu mertua yang membuatnya muak karena terlalu menuntutnya untuk segera memiliki anak. Padahal dia sudah berulangkali mengatakan ke Alvaro bahwa ia belum siap untuk memiliki anak. Dan suaminya itu tidak mempermasalahkannya.
"Akkkhhhh, Dasar Nenek sihir. Dipikirnya hamil itu mudah, lalu bagaimana dengan tubuhku ini. Aku sudah bersusah payah merawatnya". Melempar hp begitu saja.
"Apa kamu gila, Al...! Kamu memintaku untuk menuruti keinginan ibumu!" Dina begitu kaget mendengar perkataan suaminya.
Setelah pertengkaran dengan ibu mertuanya melalui telepon, Dina sesegera mungkin kerumah sakit untuk mengaduhkan ibu mertuanya itu. Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa respon suaminya akan seperti ini
"Lebih tepatnya kau harus setuju, jika aku menemukan wanita yang bisa dan mau mengandung anakku".
Suara dingin dari seorang pria yang sedang duduk dikursi kerjanya. Pria itu adalah Alvaro Dimitri. Seorang dokter sekaligus pewaris dari perusahaan yang sudah terkenal diseluruh negara.
Dia berwajah dingin sangat tampan tinggi dengan tubuh atletis. Dengan ketampanan dan harta yang di milikinya banyak wanita yang dengan suka rela ingin menjadi simpanan atau kekasih gelapnya.
"Apa maksudmu Al?". Tanya Dina tidak mengerti maksud dari suaminya itu.
"Sekarang banyak wanita yang menjual rahimnya Dina!. Itu sangat mudah buatku menemukannya!". Jawab Alvaro dengan malas
"kita tidak bisa menipu ibumu. Kau pasti tau siapa ayahmu? Aku bisa mengandung anakmu tapi tidak sekarang, Al. Sekarang bukan waktu yang tepat...". Dina kurang setuju dengan usulan Alvaro itu.
Dina memohon dan berjalan mendekati alvaro memeluk dan mencium bibirnya. Berharap suaminya itu akan berubah pikiran. Alvaro melepaskan pelukan dan ciuman Dina.
"Menunggu waktu yang tepat kau bilang... Hahahahha. Kau sudah mengatakannya ratusan kali, Dina". Alvaro tertawa dengan kerasnya.
"Dina apa kau lupa alasan kita menikah. Aku mungkin bisa mentolerir semua kelakuanmu diluar sana, tapi tidak dengan keinginan ibuku. Aku tidak mau tau, kau harus cari solusi atas keinginan ibuku itu.."
Dengan wajah dinginnya Alvaro tersenyum sinis dan berjalan keluar dari ruangan kerjanya. Diruangan itu kini hanya tersisa Dina yang mengumpati ibu mertuanya dan kebodohannya.
"Sial...! kenapa aku sampai lupa bahwa Alvaro sangat menyayangi ibunya itu". Umpat Dina
Dina terlena dengan status sebagai nyonya muda di keluarga Dimitri. Sampai melupakan alasan dia bisa menikah dengan Alvaro. Ya dia menikah dengan Alvaro karena tuntutan ibunya yang ingin Alvaro segera menikah. Karena Alvaro tak ini terikat dengan wanita pilihan ibunya, Alvaro memilih nya dengan syarat dia harus menuruti semua keinginan Alvaro.
"Aku tidak akan kehilangan mu Al, tidak setelah semua kemewahan ini". Gumam Dina dalam hati
Mansion DIMITRI
"Ada apa?". Tanya seorang pria setengah baya. Yang masih kelihatan tampan dan bugar.
"Siapa lagi yah?. Kalau bukan istri kesayangan anakmu!" Jawab wanita setengah baya.
"Aku heran, dengan anakmu, itu. Dia masih mau mempertahankan wanita seperti dina, walau dia tau kalau dia bukan perempuan yang baik-baik" ujar wanita itu ber api-api
"Alvaro mungkin punya alasan sendiri".
Benar yang baru saja berbicara adalah orang tua Alvaro. Tuan dan nyonya Dimitri - ARYO DIMITRI DAN RIKA DIMITRI. mereka hanya mempunyai satu anak yaitu ALVARO DIMITRI.
Nyonya Rika dari awal sangat tidak menyukai menantunya itu. Karena ia perna melihat secara langsung Dina mesra-mesraan dengan seorang pria di sebuah Mall. Ia lalu memberitahukan kepada anaknya dan berakhir dengan ketidakpercayaan anaknya.
Ia bahkan menolak keras pernikahan itu. Tapi Alvaro yang merupakan anak satu-satunya mengancam akan meninggalkan dan memilih wanita murahan itu. Alhasil ia menerima pernikahan itu dengan syarat bahwa istrinya harus fokus menjadi ibu rumah tangga. Dan Alvaro menyetujui syarat itu. Tapi apa yang didapatnya.
"Aku berharap mereka bisa secepatnya bercerai" sumpah serapah ibu Rika.
---
Sore itu hujan mengguyur jalanan Jakarta yang padat dan pengap. Orang-orang sibuk mencari tempat berteduh, tapi Nayla Azzahra justru mengemudikan motornya dengan kecepatan lumayan tinggi. Dia tidak perduli bajunya basah. Selama ia bisa cepat tiba dirumah sakit.
Baru saja adek nya - Raka, mengabari bahwa ibunya kembali dilarikan kerumah sakit.
"Bagaimana ini Raka pasti sangat khawatir. aku harus lebih cepat!". Gumam Nayla
Nayla yang sedang mengembut, berusaha untuk mengerem mendadak. Sebab mobil di depannya tiba-tiba berhenti.
"C****ittt....brukk" bunyi suara tabrakan dengan sangat kerasnya.
Nayla yang panik langsung berusaha melihat motornya yang baru saja menabrak mobil mewah berwarna merah. Ia takut motor itu ada yang lecet karena motor itu hanya motor temannya yang di pinjamkan. Saat melihat motornya baik-baik saja, Nayla berusaha berdiri secepat yang ia bisa dan kembali menghidupkan motornya dan membawanya dengan kecepatan yang menurutnya lebih aman. Tanpa perduli sang pemilik mobil, yang baru saja akan keluar dari dalam mobilnya.
Dia tidak perduli jika nanti pemilik mobil yang ternyata wanita setengah baya itu, menuntutnya. Yang terpenting sekarang harus secepatnya sampai ke rumah sakit.
"Astaga, apa yang gadis itu baru saja lakukan?" Ucap si ibu yang baru saja, keluar dari dalam mobil. Dia adalah nyonya Rika ibu dari Alvaro, dan mertua dari aktris terkenal Dina Angraeni.
"Pak, ikuti motor itu. Bisa-bisanya dia lari dari tanggung jawab!". Ucap ibu Rika dengan nada kesal.
"Baik, nyonya"
---
Beberapa menit berlalu Nayla tiba di rumah sakit. Dia memarkirkan motornya tak tentu arah. Nayla berlari secepat yang ia bisa memasuki rumah sakit, ia kebingungan. "Aku harus cari ibu dimana?"gumamnya linglung.
"Sus, dimana ruangan ibu Arumi?" Tanyanya begitu melihat seorang suster baru saja lewat.
"Pasien yang baru saja masuk karena serangan jantung?"
"Iya, itu ibu saya. Dia sekarang ada diruang mana?" tanya panik Nayla
"Ibu Arumi diruang UGD"
Nayla berlari sekuat yang dia bisa ke ruang UGD, dari kejauhan dia bisa melihat adiknya Raka sedang duduk dengan menundukkan kepala
"Dee". Panggil Nayla
"Kak Nay, ibu". Raka berdiri menghampiri Nayla dengan wajah penuh air mata kesedihan.
"Bagaimana keadaan ibu sekarang?". Tanya Nayla dengan harap-harap cemas
"Sedang dalam penanganan kak".jawab adiknya.
Nayla membawa adiknya untuk kembali duduk. Tidak lama kemudian pintu ruang UGD dibuka dari dalam.
"Keluarga Bu Arumi!". ucap dokter yang baru saja keluar
"Saya dok!". Sahut cepat Nayla
"Dek. Kita harus secepatnya melakukan operasi kepada pasien dengan melakukan prosedur ICD yaitu pemasangan alat pacu untuk jantung ibu Amira!". Jawaban dokter membuat Nayla merasa bahwa hidup ini benar-benar tidak adil untuknya.
Dia kehilangan ayahnya diusia yang masih sangat muda dan mengharuskannya menghadapi kerasnya hidup. Bekerja keras untuk menghidupi adik dan ibunya yang sakit-sakitan. Dan sekarang ia membutuhkan biaya besar untuk kesembuhan ibunya.
Sebenarnya Nayla sama seperti wanita pada umumnya punya banyak impian dan cita-cita. Iya ingin kuliah, pergi bersama teman-teman, bercanda bersama di mall. Mempunyai beberapa pacar. Dan berakhir menikah dengan cinta sejatinya. Tapi sepertinya itu sesuatu yang sangat mustahil untuk Nayla.
"Dok, bisakah beri saya waktu. Saat ini saya belum memiliki uang". Mohon Nayla.
"Baiklah, tapi jangan berlama-lama. Karena ibumu butuh operasi ini secepatnya". Kata dokter sebelum berlalu pergi.
"Kamu jagain ibu ya Dee. Kakak akan berusaha secepatnya mendapatkan uang". Kata Nayla sebelum berlalu dengan langka gontai.
Apa lagi ini?. Dimana dia harus mendapatkan uang yang tidak sedikit itu?.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan uang dengan mudah dan cepat.." Gumam Nayla menghela nafas
"Aku akan membantumu..!" Kata seorang wanita berhasil membuat Nayla kaget.
Nayla langsung membalikkan tubuhnya. Dan menemukan bahwa yang berbicara dengan nya wanita paru baya-tunggu, bukankah ini pemilik mobil yang beberapa saat lalu di tabraknya. Tapi bukankah pemilik mobil ini yang tiba-tiba rem mendadak. akkhhh sudahlah.
"Aku akan membantumu, tapi kita tidak akan berbicara disini. Kalau kau mau kita berbicara didalam mobil saya.."
Benar yang baru saja berbicara dengan Nayla adalah nyonya Rika. Dia beberapa saat lalu mendengar pembicaraan Nayla dan dokter. dan mengetahui bahwa gadis ini sedang di landa musibah. ia ingin memanfaatkan kemalangan dari gadis ini.
Nayla yang memang butuh bantuan dan tidak memiliki opsi lain. Berusaha mengikuti nyonya itu dan berharap bahwa perkataan nyonya itu benar apa adanya.
"Siapa namamu?". Tanya nyonya Rika, sepanjang jalan menuju mobil.
"Saya Nayla nyonya" jawab Nayla singkat
"Kreek...." "Brakk.." suara pintu mobil terbuka dan tertutup kembali.
"Aku akan membantumu, tapi aku memiliki syarat".setelah pintu mobil tertutup. Tanpa basa-basi, langsung saja nyonya Rika mengutarakan keinginannya
"Apa itu Bu?..." Jawab Nayla cepat. Ini baru benar, mana ada orang yang mau membantu tanpa syarat. Apalagi mereka sebelumnya tidak saling mengenal dan ini bukan bantuan yang sedikit.
"Kau harus menggoda anakku.. Berusaha agar dia mau menikah denganmu dan meninggalkan istrinya.."
"Apa..?" Nayla tanpa sadar berteriak dan mengagetkan nyonya Rika. "Maaf nyonya, maksud anda saya harus menggoda anak Nyonya?, dan lebih parahnya lagi anak nyonya sudah menikah?. Nyonya mau saya jadi PELAKOR..?" tanya Nayla gregetan dengan nyonya yang satu ini.
"iya kamu benar, aku hanya ingin kamu berusaha untuk membuat anakku dan istrinya bercerai. Jika tidak perlu, kau tidak akan sampai menikah dengan anakku, cukup buat mereka berpisah saja.. Sisanya biar aku yang urus.." Ujar nyonya Rika. Yang menurut Nayla sangat gila.
"Maaf nyonya, aku tidak mau. Dan tidak akan pernah mau, permisi.." Nayla yang akan keluar dari dalam mobil tertahan karena pintu mobil yang terkunci.
Nayla segera membalikkan tubuhnya. Dan melihat nyonya Rika memberinya kartu nama. Yang mau tidak mau, Nayla tetap mengambilnya. Agar pintu mobil yang terkunci segera di buka.
"Ini kartu nama saya, kau bisa menghubungi saya kapanpun. Aku bisa membiayai kebutuhan dan biaya rumah sakit ibumu. Dan lagi aku tidak akan menuntutmu dengan kasus tabrak lari". Kata nyonya rika yang mana diakhiri dengan ancaman.
"Silakan". Nyonya Rika menujuk pintu mobil, ia mempersilahkan Nayla untuk keluar.
Nayla membuka pintu mobil dan segera turun. Dia menggerutu sepanjang jalan "Dipikirnya aku mau jadi PELAKOR. Benar-benar yah mertua sekarang, dia akan melakukan cara apapun agar menantu dan anaknya berpisah"
Nayla yang sedang menggerutu tidak pernah tau bahwa ini awal dari perjalanan hidupnya. bahwa pertemuan ini akan mengantarkan nya menjadi wanita yang hina yaitu wanita yang merebut kebahagian wanita lain.
Nyonya Rika yang melihat kepergian Nayla semakin yakin, bahwa Nayla gadis yang tepat untuk anaknya. Dia berpikir demikian bukan tanpa sebab. Jika Nayla mau dia bisa langsung menerima tawaran darinya. Tapi karena Nayla gadis baik-baik ia memilih berusaha, walaupun ia sangat membutuhkan uang.
"Bagaimana pun caranya, aku akan membuat Nayla menyetujui keinginan ku. Dan semoga langkah ku kali ini berhasil"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!