NovelToon NovelToon

Bisik Hati Istri Sang Antagonis

Kesadaran Ayla

Rasa dingin menyusup ke dalam tulang. Suara detak jam terdengar pelan, namun mengganggu. Saat kelopak mataku perlahan terbuka, aku tidak mengenali langit-langit ruangan ini. Bukan plafon kamar kos ku yang catnya mengelupas, bukan juga suara berisik motor lewat di depan gang.

Sprei ini... terlalu halus. Kasurnya terlalu empuk. Dan aroma ruangan? Seperti campuran kayu manis, vanila, dan... uang.

Aku menoleh ke samping, perlahan. Pria dengan wajah setajam patung Yunani sedang mengenakan kemeja, berdiri membelakangi ku. Gerakannya tenang, rapi, efisien.

Saat dia menoleh ke arahku, aku tercekat.

“KAEL ARVANE?!”

Itu nama tokoh antagonis dalam novel yang baru selesai ku baca semalam. Sang CEO kejam yang berencana menceraikan istrinya karena pernikahan mereka hanya kontrak bisnis. Dan sang istri? Ayla—karakter tragis yang hanya bertahan lima bab sebelum lenyap dari cerita.

"Tunggu… JANGAN BILANG—AKU JADI AYLA?!"

“Apa kau baru sadar, Ayla?” suara pria itu dingin.

Aku menegang. Itu bukan... Itu bukan suara Kael dalam novel... Itu... real.

Tunggu, ini bukan mimpi. Ini—ini reinkarnasi? Aku masuk ke dalam novel?!

Dan saat aku berpikir begitu, terdengar suara “ding!” di kepalaku.

[Selamat datang, Host! Sistem Gosip telah aktif.]

[Misi pertama: Bertahan hidup selama sebulan sebagai istri Kael Arvane tanpa diceraikan.]

[Bonus: Untuk setiap gosip yang berhasil kamu ungkap dan gunakan untuk keuntunganmu, kamu akan mendapatkan poin upgrade karakter.]

Aku menutup mulutku dengan kedua tangan. Oke. Jadi bukan cuma reinkarnasi. Ini dunia novel... dengan sistem pendukung yang kayak game!

Baik, Raina. Eh, maksudku... Ayla. Tarik napas. Fokus. Kamu pernah baca novel ini. Kamu tahu plotnya. Kamu tahu Kael akan menceraikan Ayla minggu depan di pesta perusahaan. Kamu punya waktu tujuh hari.

Aku harus berpikir cepat, menyusun strategi, mencari informasi—dan bertahan hidup.

Tapi ketika aku baru mau menenangkan diri, Kael menoleh dan mengerutkan alisnya.

“Jadi... kamu ingin kabur ke mana?”

Deg.

“Eh?”

“Kau tadi berpikir ingin kabur sebelum aku menceraikan mu. Menarik.”

Aku membeku.

“TUNGGU. KAU BISA DENGAR SUARA HATIKU?!”

Kael mendekat, langkahnya teratur dan lambat. Tatapannya menusuk seperti pedang.

“Apa kau pikir hanya kau satu-satunya yang punya rahasia, Ayla?” katanya pelan. “Sejak kita menikah, aku bisa mendengar semua isi kepalamu. Semua.”

Aku ingin menggali lubang dan mengubur diriku.

[Catatan Sistem: Efek Samping! Host memiliki hubungan mental dengan Tokoh Antagonis. Semua pikiran Host akan terdengar olehnya tanpa filter. Harap berhati-hati dalam berpikir.]

Aku menutup mata.

Oke. Jadi Sistem Gosip memberiku info, tapi semua isi hatiku bisa dia dengar. Sangat tidak adil. Ini ibarat punya pedang emas tapi diikat ke leher sendiri!

“Analogi yang menarik,” Kael berkata lagi, wajahnya nyaris tersenyum—sangat samar, seperti senyum iblis.

“Oh tidak... dia benar-benar mendengar segalanya…”

“Ya,” jawab Kael. “Segalanya.”

Aku menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk bersikap tenang. Aku tidak bisa panik. Panik hanya akan membuatku makin mempermalukan diri. Dan yang paling penting: aku tidak boleh diceraikan. Jika Ayla diceraikan, dia akan terusir dari rumah Arvane, kehilangan sistem, dan... dalam novel, Ayla akhirnya mati karena kecelakaan. Aku harus mengubah takdir itu.

Oke. Langkah pertama: pura-pura menjadi istri sempurna. Aku akan bertahan. Aku akan menggali gosip. Dan aku akan membuat Kael menyesal ingin menceraikan ku.

“Menyesal?” gumam Kael pelan. “Kau tidak tahu seberapa banyak aku ingin menceraikan mu sejak hari pertama.”

Astaga. Bisikan ku lagi-lagi didengarnya.

Aku menarik selimut dan mengubur wajahku.

“Kalau kau ingin bertahan, Ayla,” katanya, suaranya lebih datar sekarang, “maka kau harus berhenti berpura-pura. Jangan berpikir kau bisa menyembunyikan sesuatu dariku.”

Aku menoleh dan menatap matanya. Di dalam sana ada ketegangan. Amarah. Tapi juga... luka?

Tunggu... dalam novel, Kael disebut tidak pernah mencintai siapa pun. Tapi kalau dia bisa dengar isi hati orang lain, berarti... dia juga pasti pernah mendengar pengkhianatan, kebohongan, dan kebencian orang-orang di sekitarnya.

Mungkin... itu sebabnya dia jadi begini.

Wajah Kael menegang. Sekilas, ekspresinya berubah. Lalu dia pergi begitu saja, meninggalkanku sendirian di kamar mewah ini.

Begitu pintu tertutup, suara sistem muncul lagi.

[Update Misi: Rahasia Pertama Terungkap — Kael memiliki luka batin akibat kemampuannya mendengar hati orang. +1 Poin Pemahaman Emosi]

[Misi Sampingan Terbuka: Temukan rahasia masa lalu Kael. Hadiah: 5 Poin Gosip dan Akses ke Mode Bisik Balik.]

"Mode bisik balik?"

[Mode Bisik Balik: Jika poin cukup, kamu bisa kirim “suara hati palsu” untuk menipu Kael.]

Aku tersenyum pelan.

Game dimulai.

Pesta Perceraian

Pagi yang seharusnya hangat malah terasa seperti berada di ujung jurang. Aku duduk di meja makan yang panjangnya bisa menampung dua puluh orang, tapi hanya ada dua kursi yang terisi. Aku dan Kael.

Kael membaca koran dengan tenang. Aku mengaduk teh yang sudah dingin.

Oke. Fokus. Ingat alur ceritanya. Dalam novel, pesta perusahaan Kael akan diadakan tiga hari lagi. Di sanalah dia mengumumkan bahwa dia akan menceraikan Ayla di depan publik, dengan alasan “pernikahan kontrak telah berakhir.”

Dan Ayla... dia hanya bisa menunduk dan menerima. Tapi aku bukan Ayla yang dulu.

Sistem berbunyi.

[Gosip Harian Tersedia!]

- Sekretaris pribadi Kael pernah menjalin hubungan dengan calon investor.

- Kakak ipar Kael mencurigai Ayla selingkuh—dengan sopir pribadi.

- Asisten CEO memiliki hutang pribadi yang bisa dijadikan leverage.

____________________________________________

Aku tersedak. APA?! Sopir pribadi?! Aku bahkan tidak tahu siapa sopirnya! Dan… kakak ipar Kael? Si wanita licik yang di novel mencurigai Ayla dan membantunya didepak dari keluarga?

Catat. Semua gosip ini bisa dipakai. Tapi hati-hati. Kael bisa dengar semua suara hatimu. Jangan sampai dia tahu aku sedang merencanakan sesuatu.

Aku menatap Kael. Dia masih tampak tak peduli. Tapi aku tahu dia dengar. Selalu dengar.

[Mode Bisik Balik tersedia jika kamu mencapai 5 poin gosip. Saat ini: 1/5]

Baik. Tugas pertamaku jelas: menghentikan pengumuman perceraian di pesta itu.

“Kael,” aku akhirnya bicara.

Dia tidak menjawab, hanya mengangkat alis.

“Apa kau akan menceraikan ku minggu ini?”

Dia menurunkan korannya perlahan.

“Kau ingin aku mengatakannya sekarang, atau menunggu sampai semua orang hadir?” tanyanya tenang.

Dingin. Sangat Kael.

Oke, Ayla. Ini waktunya kamu bermain.

“Aku ingin memperbaiki semuanya,” kataku, sengaja menjaga pikiranku kosong. “Aku tahu aku banyak salah. Tapi… aku ingin mencoba jadi istri yang lebih baik. Untuk sisa waktu yang kita miliki.”

Kael memicingkan mata. “Kau berpura-pura.”

Ya. Tapi kamu nggak perlu tahu itu.

Kau tidak bisa menahan keputusan yang sudah dibuat, Ayla.

“Tak ada salahnya mencoba, bukan?” kataku lirih. “Setidaknya izinkan aku mendampingimu di pesta itu. Sekali lagi.”

Dia menatapku lama. Lalu mengangguk pelan.

“Baik. Tapi ini takkan mengubah keputusan akhir.”

•••

Tiga hari berikutnya adalah neraka mini. Aku harus belajar tentang etika sosial kelas atas, mengingat nama-nama tokoh penting di perusahaan Kael, dan—yang paling penting—mengumpulkan poin gosip.

Sistem membantuku. Tiap kali aku berada di dekat orang lain, gosip muncul dalam bentuk notifikasi kecil di sudut pandangku. Seperti permainan augmented reality, hanya saja... berisi skandal dan kebusukan.

[Gosip Terbaru: Wakil Direktur pernah mencuri hak cipta desain milik staf junior.]

[Gosip Terbaru: Tamu pesta VIP berencana menjatuhkan saham Arvane Corp diam-diam.]

Aku menyimpan semua data itu. Dan akhirnya, malam pesta pun tiba.

Aku berdiri di depan cermin, mengenakan gaun merah darah yang memeluk tubuh Ayla dengan anggun. Make up tipis, rambut digelung elegan. Aku tampak seperti istri CEO yang sempurna.

[Poin Gosip: 5/5. Mode Bisik Balik AKTIF.]

Yes.

Mode ini memungkinkan aku “mengirim” pikiran palsu—seolah-olah aku sedang berpikir sesuatu yang lain. Kael tetap mendengar, tapi yang didengarnya hanyalah topeng. Akhirnya, aku bisa berbohong!

Oke. Saatnya perang mental.

Pesta mewah itu digelar di hotel bintang lima, dikelilingi lampu kristal dan tawa palsu. Aku menggandeng lengan Kael, tersenyum seperti ratu drama.

“Terima kasih sudah izinkan aku datang malam ini,” bisikku, dan secara mental mengaktifkan bisikan palsu: ‘Aku bersyukur bisa bersamamu, Kael.’

Kael menoleh. Ragu. “Kau… bersyukur?”

Kena. Dia percaya.

Kami berjalan menyusuri keramaian. Aku berpapasan dengan wanita tinggi dengan gaun hitam mengilap—Ira, kakak ipar Kael. Matanya tajam, penuh curiga.

“Wah, Ayla. Kau terlihat berbeda. Seperti bukan dirimu,” sindirnya manis.

“Aku memang merasa seperti lahir kembali,” jawabku sambil tersenyum.

[Gosip Baru: Ira menyimpan foto-foto lama Kael bersama mantan tunangannya, dan berencana menggunakannya untuk mengacaukan saham keluarga.]

Menarik.

Di panggung, pembawa acara memanggil Kael untuk memberikan sambutan. Inilah momen yang ditakdirkan dalam novel sebagai pengumuman perceraian.

Kael naik ke atas panggung. Semua hadirin menatapnya.

Aku menahan napas.

Tidak. Aku tidak akan membiarkan ini terjadi.

Aku mengaktifkan Mode Bisik Balik penuh.

‘Aku percaya padamu, Kael. Aku tahu di balik semua luka, kau hanya butuh seseorang yang tidak berbohong. Dan aku akan jadi orang itu.’

Kalimat itu mengalir ke pikirannya. Aku melihat wajahnya menegang.

Dia menatapku—matanya menyiratkan keraguan. Untuk pertama kalinya, Kael tampak bimbang.

Dan kemudian…

“Terima kasih telah datang,” ucapnya ke mikrofon. “Saya ingin menyampaikan sesuatu.”

Detik-detik sunyi.

“Saya... ingin berterima kasih kepada istri saya, Ayla. Karena... tetap di samping saya.”

Bisik-bisik mulai terdengar. Semua orang menoleh padaku.

“Aku tidak akan mengumumkan apa pun malam ini. Karena ada hal-hal... yang bahkan tidak diketahui dunia bisnis.”

Tanganku mengepal erat.

Aku berhasil.

 

Usai pesta, kami duduk di dalam mobil, dalam diam. Sopir mengantar kami pulang.

Kael akhirnya bicara. “Apa yang kau lakukan?”

“Apa maksudmu?”

“Pikiranmu... hari ini... kau menipuku.”

Dia sadar.

“Aku tidak tahu apa yang kau maksud,” kataku lembut. “Tapi aku tahu satu hal. Aku tidak akan menyerah hanya karena masa lalu.”

Dia menatapku lama. Kemudian berkata pelan,

“Aku akan mencari tahu siapa kau sebenarnya, Ayla. Karena kau bukan lagi perempuan yang ku nikahi dulu.”

Dan kau bukan lagi pria yang bisa kubiarkan menyakitiku tanpa perlawanan.

Skandal Sang Sekretaris

Kael tampak semakin diam sejak malam pesta itu. Dia tidak menyebut soal perceraian lagi, tapi sorot curiga di matanya tidak pernah surut setiap menatapku. Seolah dia menelanjangiku, mencari celah kebohongan yang kubuat.

Dan dia benar. Aku memang menyembunyikan sesuatu.

Sistem, munculkan gosip terbaru.

[Gosip Terkini: Sekretaris pribadi Kael, Nara Elline, memiliki hubungan tersembunyi dengan calon investor asing—Hubert Zhao.]

[Status: Risiko tinggi — jika terungkap, bisa mengguncang reputasi perusahaan.]

[Poin Gosip: +1. Total: 6]

Aku membaca notifikasi itu sambil menyeruput teh di taman belakang rumah Arvane. Angin berhembus lembut, membawa aroma melati dari pagar tanaman. Tapi pikiranku tak tenang.

Nara. Si cantik berdasi putih, sekretaris yang di novel disebut sangat setia pada Kael. Tapi di balik setia itu, dia menyimpan pisau di balik senyum manisnya.

Jika aku bisa memanfaatkan ini, aku bisa meraih kepercayaan Kael… atau setidaknya mengalihkan kecurigaannya dariku.

---

Aku sengaja datang lebih awal ke kantor pusat Arvane Corp pagi itu, berdalih ingin "mengunjungi suami tercinta dan belajar dunia bisnis." Alasan klasik. Tapi cukup untuk menembus ruangan lantai atas tanpa dihalangi.

Kael tidak ada di ruangannya. Hanya Nara yang sedang mengetik cepat di depan meja sekretariat.

“Ayla?” Nara mengangkat wajahnya, alisnya terangkat sedikit. “Ada yang bisa saya bantu?”

Kau bantu saja dirimu sendiri dari kehancuran, nona sekretaris licik.

“Tidak, aku hanya ingin bicara sebentar,” kataku sambil tersenyum hangat. “Tentang investor baru. Hubert Zhao, bukan?”

Wajah Nara menegang. Tipis. Tapi cukup untuk terbaca oleh mataku yang sekarang dilengkapi “radar gosip.”

“Saya tidak terlalu terlibat soal itu,” jawabnya cepat. “Kael yang menangani langsung.”

[Kebohongan terdeteksi.]

[Gosip Diperbarui: Nara dan Hubert pernah menginap di hotel yang sama dua minggu lalu. Transaksi rekening bank pribadi Nara menunjukkan transfer masuk dalam jumlah besar.]

Oh, Nara. Kau benar-benar memberi makan sistem ini dengan baik.

Aku memiringkan kepala. “Lucu sekali. Karena kemarin aku mendengar namamu disebut beberapa kali oleh direktur pemasaran. Katanya, kamu tahu semua detail tentang perjanjian kontrak mereka.”

Nara berdiri, posturnya masih anggun tapi terlihat tegang. “Ayla, aku rasa lebih baik kau tidak terlalu mencampuri urusan kantor. Ini bukan tempat untuk—”

“Untuk istri Kael?” aku potong. “Tenang saja, aku hanya ingin memastikan tidak ada yang mencoba menjatuhkan perusahaan dari dalam.”

Dia terdiam. Tatapannya berubah dingin.

[Gosip Baru: Nara pernah mengganti dokumen kontrak sebelum diparaf oleh Kael. Bukti tersimpan di arsip digital kantor.]

---

Kael kembali ke ruangannya saat Nara baru saja keluar. Aku duduk di sofanya, berpura-pura membaca brosur perusahaan.

“Kau lagi-lagi menyusup ke tempatku bekerja,” katanya tanpa menoleh.

“Bukan menyusup. Aku hanya... ingin belajar,” kataku manis.

Dia menatapku lama. “Atau mencari gosip.”

Aku nyaris tersedak.

“Tidak semua bisikan hatimu berhasil kau sembunyikan, Ayla,” lanjutnya. “Kau berpikir terlalu keras tadi pagi.”

Astaga. Mode Bisik Balik hanya aktif beberapa jam sehari! Aku lupa mematikan suara pikiranku tadi!

Tapi aku memutuskan bertaruh.

“Kalau memang aku mendengar sesuatu... lalu menggunakannya untuk melindungi Arvane Corp... bukankah itu tetap berarti aku di pihakmu?”

Dia terdiam. Tersentuh? Tidak. Lebih seperti... menimbang.

“Apa yang kau dengar?” tanyanya akhirnya.

Aku menyeringai kecil.

“Sekretaris pribadi yang sangat kau percaya ternyata menyimpan banyak cerita. Termasuk pertemuan rahasia dengan Hubert Zhao. Aku yakin departemen keuangan bisa membantumu memverifikasi jumlah transaksi tak wajar dalam rekeningnya.”

Tatapan Kael berubah.

“Dan jika kau butuh bukti tambahan, ada file yang dia ubah minggu lalu. Di sistem arsip digital. Nomor file: 218B-A12.”

Dia bangkit berdiri. Matanya tajam seperti silet.

“Jika ini benar…,” katanya pelan, “maka kamu baru saja menyelamatkan kesepakatan merger terbesar tahun ini.”

Aku berdiri pelan, lalu berkata dengan suara lembut namun tegas,

“Kalau begitu, mungkin kau bisa berpikir dua kali sebelum menceraikan seseorang yang bisa menyelamatkan masa depanmu.”

---

Sore itu, aku duduk kembali di kamarku, menatap langit yang mulai berubah jingga.

[Poin Gosip +3. Total: 9]

[Hubungan dengan Kael meningkat: Level 1 → Level 2]

[Kemampuan Baru Terbuka: “Filter Pikiran” – kamu bisa memilih pikiran mana yang ingin didengar oleh Kael.]

Aku hampir melompat kegirangan. Dengan Filter Pikiran, aku tidak hanya bisa menyembunyikan niatku, tapi juga bisa mengirim emosi tertentu. Bisa jadi... simpati. Bisa jadi... rasa sakit.

Dan mungkin nanti, bisa juga... cinta?

---

Malamnya, Kael masuk ke kamar tidur kami tanpa mengetuk. Ini pertama kalinya dia masuk sejak pesta.

“File yang kau sebutkan,” katanya singkat, “valid. Aku menonaktifkan Nara.”

Aku menatapnya.

“Kau tidak bertanya darimana aku tahu?”

“Aku tahu kau berbohong. Tapi kebohonganmu berguna.”

Aku berdiri, menahan napas.

“Dan tentang perceraian?” tanyaku hati-hati.

Dia menatapku lama. Lalu berkata,

“Aku tidak akan membatalkannya. Tapi... aku akan menundanya.”

Hatiku mencelos, tapi aku cepat menutupinya dengan senyum tipis.

“Satu langkah cukup. Aku akan ambil sepuluh sisanya.”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!