NovelToon NovelToon

Ibu & Saudara Tiri Kalah Telak

01

Pagi-pagi, Intan sudah terbangun untuk bersiap pergi ke sekolah. Hari ini adalah hari pertamanya untuk dia bersekolah di sekolah SMA Unggulan di daerahnya. Intan di terima di sekolah unggulan lewat jalur prestasi.

“Ck, nggak udah sombong kamu Intan! Saya tau. Kamu pasti sudah membujuk suami saya agar membayar jalur belakang makanya kamu bisa masuk di sekolah unggulan. Padahal aslinya kamu itu bod*h.” Ucap Maya ibu tirinya, yang baru menikah lima bulan yang lalu dengan ayahnya.

Ibu dan ayah Intan bercerai tujuh bulan yang lalu. Dan sekarang ayahnya menikah lagi dengan Maya janda anak satu, yang usia anaknya seusia dengan Intan. Sementara ibunya memilih untuk pergi menjadi TKW setelah berpisah dengan ayahnya.

“ Aku nggak ada bayarin dia. Intan bisa masuk di sana karena usahanya sendiri. Aku nggak ada ikut campur,” Ucap Herman ayah Intan sekaligus suami dari ibu tirinya itu.

Intan hanya tersenyum kecil, ia sama sekali tidak menggubris ucapan Ibu tirinya itu. Karena sudah ada ayah yang akan menjawab. Walaupun terkadang ayahnya tidak akan sering seperti ini. Karena Herman tipe suami yang takut dengan istrinya Maya.

“Udahlah, kamu jangan coba-coba sembunyikan itu dari aku! Aku sudah tau, Intan anak kamu itu bod*h! Mana mungkin dia bisa masuk ke sekolah unggulan. Sementara, anak aku Mila nggak bisa masuk ke sekolah unggulan. Apalagi, kalau bukan kamu sogok lewat jalur belakang! Pokonya aku nggak mau tahu! Kalau Intan bisa sekolah di sana! Anak aku juga harus sekolah di sma unggulan.” Bentak Maya yang tidak terima jika anaknya tidak dapat di sekolah unggulan.

“Duh!! Aku ngak bisa Maya, tadi aku sudah ke pak Toni, dia nggak bisa bantu memasukkan Mila. Nilai rata-rata dia tidak cukup untuk masuk di sekolah unggulan, bahkan untuk di sekolah biasa saja, nilai mila masih rendah. Itu kata Pak Toni” ucap Herman. Lalu, dia berlalu ke teras depan untuk membakar rok*knya.

Intan yang tengah menikmati sarapannya, hanya mengeleng. “Ckck, anak sendri yang bod*h. Anak orang yang di fitnah. Kalau aku sih, malu.” Intan meledek Maya. Maya geram melihat Intan yang semakin kurang ajar dengannya.

Niatnya menjadi seorang ratu di rumah ini, malah gagal karena Intan yang selalu membangkang jika diminta untuk menjadi babunya. “Mas!! Kamu nggak usah kasih dia bekal! Aku nggak punya uang buat belanja sekarang!” Maya merampas uang yang akan di berikan ke Intan oleh ayahnya.

“Loh! Itu kan uang jajan aku tante! Kenapa tante rampas? Kita kan juga sudah sepakat kalau jatah uang di bagi tiga! Buat jajan aku, Mila sama uang buat belanja tante! Sekarang kenapa malah di rampas!” Intan merampas kembali uang yang ada di tangan Maya. Hingga tidak sengaja kuku Intan melukai tangan Maya. Dan uang itupun terlepas.

“Akkk!! Mas!! Lihat!” Geram Maya menunjuk ke arah Intan. Intan hanya menjulurkan lidahnya lalu berlari ke luar rumahnya.

“Mas pokoknya mulai besok! Aku sendiri yang mengatur uang buat jajan Mila dan Intan! Kamu nggak usah ikut campu! Ingat ya! Uang kamu itu, uang aku juga! Dan sudah sewajibnya aku yang membawa uang kamu!” Tekan Maya ke suaminya Herman. Herman hanya bisa patuh, sambil memberikan dompetnya ke sang istri. Maya hanya menyisakan satu lembar uang berwarna biru untuk suaminya.

“Itu mas! Buat kamu beli makan dan rokok buat satu bulan ke depan! Jangan membantah! Karena uang mas ini! Buat makan aja nggak cukup! Jadi itu sudah adil mas!” Ucap Maya, dia keluar untuk belanja makanan sambil bergosip tentang Sarah mantan istri Herman. Maya akan memfitnah Sarah agar orang-orang benci dengan Sarah, dan gosip mengenai dirinya adalah seorang pelakor akan menghilang di telan bumi.

02

Intan berjalan kaki menuju sekolahnya, karena dia mau berhermat. Sebab dia tau, kalau ibu tirinya itu pasti akan memotong uang jajannya. Jadi intan harus berhemat agar dia bisa jajan di sekolah.

Ting!!

“Mau bareng sama aku?” Tanya seorang pria yang seusia dengan nya. Namanya Kevin, dia teman Intan sejak dia SMP. Kevin ini anak dari seorang kades di desanya dan pemilik dari toko grosir di desanya.

“Kevin? Lo keterima juga di SMA unggulan? Wahh selamat ya! Gue bangga lo juga masuk di sana! Jadi kita bisa berteman bareng-bareng lagi” ucap Intan yang ikut bangga dengan temannya.

“Ini juga karena gue bimbel di lo! Makasi ya, papa sama mama gue udah frustasi di kira gue nggak bakalan bisa masuk di sma unggulan, dan malu-maluin keluarga kades. Maklum, calon kades masa depan hahahah” Tawa Kevin. Kevin ini memang selain wajah yang tampan dia orangnya suka bercanda.

“Udah lo naik aja, tar telat di sekolah pertama lo! Sama! Nanti juga gue mau ngasih titipan dari mama gue ke lo! Katanya sebagai ucapan terimakasih gitu.” Lanjut Kevin,tanpa basa-basi lagi Intan naik ke montor merah milik Kevin. Tidak lupa dia juga memaki hlem yang di bawa oleh Kevin, sangat kebetulan Kevin membawa dua helm.

Sampainya di sekolah. Intan kagum dengan sekolah nya yang begitu megah. Dari halaman yang luas, kelas yang berlantai. Ada banyak ruang lab dan komputer, dan juga kantin-kantinnya.

Intan melihat di kantin makanan yang di jual lebih mahal dari makanan di SMP dulu. Dulu Intan hanya bersekolah di smp biasa yang ada di desa. Dan harga makanannya lebih murah dari SMA unggulan sekarang.

Letak SMA Unggulannya itu terletak di perbatasan antara desanya dan kota. Jadi sekolah ini mulai di dominasi oleh anak-anak kota. Dan hanya anak-anak yang berprestasi dari desa yang bisa masuk di sekolah ini, termasuk Intan.

“Duh,makannya mahal-mahal lagi, aku bisa nggak ya? Belinya? Rasanya aku minder bersekolah disini. Dilihat dari anak-anak terlihat gaul-gaul semua. Sementara aku cuma anak desa. Uhhh! Gapapa justru itu! Aku harus buktikan jika anak desa seperti ku! Juga bisa sukses di sekolah ini, gapapa nggak boleh minder!intan.” Ucapnya dalam hati, guna menyemangati dirinya sendiri.

“Woi! Lo bengonin apa? Tar kesambet loh! Oh ya! Ini titipan mama gue! Ucapan terimakasih katanya! Dan harus lo terima juga! Udah ya! Gue mau pergi! Lo jangan bengong sendri gini! Oh itu juga! Ada Vania sama Gea juga lulus di sekolah ini. Mereka nyariin lo.” Ucap Kevin. Dia memberikan amplop coklat titipan mama nya untuk Intan. Katanya, ucapan terimakasih karena Intan sudah menjadi tutor belajar nya hingga Kevin bisa lulus di SMA unggulan ini.

“Titipin ucapan terimakasih gue ke tante ya! Oke gue bakalan temuin Vania sama Gea nanti! Thks infonya! Lo juga jangan nakal dulu! Ini baru hari pertama, tar malahan lo di keluarin dari sekolah! Kan rugi gue ngajarin jadinya” kata Intan sambil memperingati Kevin. Sebab Kevin memang sering membuat onar di sekolahnya dulu, bahkan sampai memiliki anggota geng, yang di ketuai oleh anak Pak kades itu.

Intan mengeleng saat kevin lari sambil petantang-petenteng seperti lagaknya ketua geng yang tengah mencari pengikutnya. Intan membuka amplop yang di berikan Kevin itu, ternyata berisi uang senilai satu juta lima ratus ribu. Cukup banyak uang yang diberikan mamanya Kevin.

Intan berniat akan menyimpan uang itu, dan menyembunyikan dari Maya ibu tirinya. Agar saat uang jajannya di potong, Intan masih bisa jajan dengan uang ini. Tapi sejenak dia berpikir, bagimana jika dia memutar uang ini agar dia bisa punya penghasilan. Walaupun kecil, tapi seenggaknya dia bisa jajan.

Intan berjalan menuju aula, tempat kedua sahabatnya berada. Saat bertemu mereka berpelukan riang. Mereka sangat senang bisa berkumpul lagi dan mereka berharap bisa satu kelas.

“Gue seneng lo pada di sini. Gue bangga sama kalian berdua” ucap Intan senang melihat kedua sahabatnya.

“Ini juga karena lo Tan! Karena lo, anak desa seperti kita berdua bisa ikut sekolah di SMA unggulan. Makasi banyak Intan, gue bangga punya sahabat kayak lo!” Ucap Vania, dan mendapat anggukan oleh Gea seolah setuju dengan apa yang Vania katakan. Karena Intan lah yang menjadi tutor gratis buat kedua sahabat itu.

“Lo memang pintar banget Intan!” Gea sangat senang. Sebab ini mimpi kedua orang tuanya agar Gea bisa bersekolah di sini, dia memeluk Intan sampai intan tidak bisa bergerak.

“Oke-oke, gue tau lo senang tapi Lepasinn gue..”ucap Intan. Intan senang melihat teman-teman ada disini, hal ini bisa melupakan kepenatan Intan memikirkan sikap ibu mertuanya. Dan tertawa bersama teman-temannya.

03

Akhirnya jam istirahat tiba, Intan dan temannya bisa makan di kantin sekolah ini. Intan juga menaktir kedua temannya itu, karena dia tahu uang jajan temannya juga hanya cukup untuk sekali makan di kantin saja.

“Makasi banyak ya tan. Lo udah jajan in kita, gue kaget harga makanan di kantin ini mahal-mahal juga ya. Padahal di smp kita dulu nggak semahal ini. Yah, walapupun rasanya nggak jauh beda” ucap Vania, dia kaget dengan label harga yang cukup mahal,

“Iya van, gue khawatir ibu gue cuma bisa jajanin gue dua puluh lima ribu doang. Belum lagi di potong beli bensin, kayak ya nggak cukup kalau sampai jam empat sore. Gue nggak kuat nahan laper,” ucap Gea. Gea juga hanya seorang anak petani dan ibunya hanya penjual nasi kuning di desanya.

Intan merasa kasihan dengan temannya. Jika diukur, mungkin keluarga intan lebih kaya dari mereka karena ayahnya bekerja di pabrik dan punya warung kecil. Tapi, ibu tirinya yang jelmaan nenek lampir itu bakalan ngekuasain semuanya, jadi nasib intan sebelas dua belas sama mereka sekarang.

“Yah, gue juga… tapi kita nggak boleh minder guys!! Kita anak desa yang bakalan ngebangain desa! Jadi ayo semangat, berapapun uang jajannya tidak akan mengurangi semangat belajar kita. Semangat!!” Ucap Intan, menyemangati sahabatnya. Vania dan Gea juga ikut menaiki satu tangannya lalu berucap “Semangat!”

Intan tersenyum, kata-kata penyemangat itu membuatnya sedikit lega. Walaupun kata-kata itu tidak akan merubah keadaan kecuali mereka mau merubah nya dengan tindakan mereka.

Sekolah pun dibubarkan jam setengah satu siang. Hari pertama sekolah hanya di isi dengan memperkenalkan lingkungan sekolah dan sosialisasi, jadi tidak terlalu berat dan belum masuk ke penjurusan.

Intan berharap dia masuk ke jurusan IPS, karena minatnya pada ekonomi dan sosiologi. Dan dalam lembar minat kejurusan yang dipilih juga dia hanya melingkari jurusan IPS karena tidak berniat untuk masuk ke IPA.

Kevin kembali mengatar Intan sampai di depan gang rumahnya. Dia menurunkan Intan di sana, atas permintaan Intan sendiri. Sebab dia tidak mau ibu tirinya melihat lalu bergosip yang tidak-tidak tentangnya.

“Makasi ya kev!” Ucap Intan saat turun dari motor gedenya Kevin. “Oke Tan! Gue cabut dulu” ucap Kevin, lalu berlalu pergi meninggalkan Intan. Intan berjalan 200 meter lagi menuju rumahnya.

“Uwahhh…ckckck, anak SMA Ungulan udah dateng nih? Gimana sekolahnya? Udah berasa kayak pembantu belum di situ? Soalnya, yang sekolah di sana kan orang-orang kaya saja! Jadi, orang dekil kayak kamu ya seperti pembantu buat mereka. Nggak pantas tau ngak!” Ucap Maya sambil melipatkan tangannya di depan dada.

“Lalu gimana dengan anak tante? Udah punya teman belum disan? Ups… aku lupa, dia pasti sudah banyak temannya…soalnya selevel.” Ucap Intan, lalu berlalu pergi meninggalkan Maya, yang geram dengan perkataannya.

Intan kembali ke kamarnya, dia menyalakan dirinya sebab berkata seperti itu tadinya. Sama sekali dia tidak bermaksud merendahkan anak-anak yang bersekolah disana. Sebab, bersekolah di manapun akan sukses bila kita bersungguh-sungguh.

Tapi, ucapan tantenya tadi menyakitkan hati Intan. Jadi, dia ikut kelepasan untuk mengatakan hal itu. Dia merebahkan dirinya di atas kasur sebelum dia mendapatkan notifikasi dari Kevin.

{ Intan, kata papa aku! Kamu bisa nggak bantu ngajar di balai desa. Buat mengajar membaca dan menulis bagi para lansia yang buta aksara? Nanti, bakalan di gaji delapan ratus ribu setiap bulannya. Dan kamu cuma ngajar di hari Sabtu sama minggu, oh iya, bisa ajak Vania dan Gea juga, soalnya nanti kata papa sekalian minta buat mengajar les gratis buat anak sd, gimana mau?}

Tulis Kevin dalam pesannya. Intan sontak kaget membaca pesan panjang dari Kevin itu. Dia merasa senang, akhirnya dia mendapatkan uang lagi, dan itu bisa buat jajannya. Dan tidak hanya buat dirinya sendir, Vania dan Gea pun akan mendapatkan penghasilan. Intan begitu sangatlah bersyukur,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!