...Wellcome All like , komen and subscribe....
...........
Aqila yang duduk diruang kerjanya menarik nafas berkali-kali merasa sangat lelah bekerja sedari pagi .
" Hallo Beb, nanti sore kita club yuk " ajak Aqila yang benar-benar ingin melepaskan beban pikirannya dengan bergoyang .
" Astaga Aqila nanti Daddy kamu marah dan menghukum lagi " ucap kedua sahabat Aqila secara bersamaan.
" Daddy tidak akan tau , dia masih diluar negeri" ucap Aqila tersenyum senang menyelesaikan dengan cepat pekerjaan nya .
" Nanti bodyguard kamu melapor bagaimana?" tanya Arin yang tidak mau mengambil resiko .
" Tenang saja aku tinggal kasih mereka uang tutup mulut " pernyataan Aqila dengan gampang.
Menjadi seorang pewaris tunggal apalagi sejak diangkat menjadi presiden direktur diusia yang terbilang masih sangat muda membuat Aqila menjadi wanita karir kaya raya , hingga soal uang adalah hal kecil baginya .
Hampir jam 8 malam ketika Aqila sedang asik bergoyang bersama teman-temannya di club tiba-tiba Daddy datang menjemput dan menyeret Aqila pulang .
...........
" Daddy benar-benar tidak tau lagi harus bicara bagaimana pada kamu " marah Daddy menatap Aqila yang duduk disamping Mommy nya menunduk takut .
" Aqila , kamu itu perempuan jaga harkat dan martabat kamu apalagi kamu seorang pewaris sekaligus presiden direktur" tegas Daddy menggebrak meja.
" Daddy Aku hanya menikmati hidup lagian aku bekerja kok sebagaimana mestinya sesuai yang Daddy inginkan bahkan membuat perusahaan jauh lebih maju " jawab Aqila .
" Daddy tidak menyalahkan kamu jika ingin menikmati hidup silahkan kamu mau belanja ataupun beli ini itu tapi tidak dengan ke club, hilangkan kebiasaan kamu itu " tegas Daddy yang benar-benar sangat menjaga Aqila dari kecil agar terhindar dari pergaulan bebas.
" Daddy tolong hilang persepsi lama , tidak semua orang pergi ke club untuk melakukan hal semacam itu dan aku tau cara menjaga diri buktinya aku tidak minum alkohol apalagi melakukan hubungan dengan pria " ucap Aqila yang juga sudah dewasa untuk membatasi dirinya.
" Aku ke club hanya untuk bergoyang dan menghilangkan lelah " kata Aqila yang tidak akan sebodoh itu juga menyerahkan dirinya kepada orang lain.
" Daddy saja yang selalu berpikir berlebihan" sambung Aqila yang langsung dicegah Mommy nya untuk bicara lagi .
" Enggak, Daddy udah capek melawan cara berpikir kamu sekarang Daddy ingin kamu menikah agar ada seseorang yang bisa mengarahkan kamu " ucap Daddy tiba-tiba.
" Daddy aku masih muda dan masih ingin menikmati hidup , kenapa harus menikah ?" ucap Aqila tidak terima ketika Daddy meminta dia menikah .
" Aqila umur kamu udah 25 tahun jadi memang sudah seharusnya menikah , sudah cukup kamu foya-foya dan membuang waktu selama ini Daddy ingin kamu memberikan seorang cucu sebagai pewaris " tegas Daddy .
" Pewaris apa lagi Daddy, aku sudah memenuhi keinginan Daddy untuk menjadi presiden direktur di perusahaan keluarga lalu apa lagi masalah nya?" pertanyaan Aqila yang benar-benar tidak ingin menikah dan kalaupun menikah dia belum punya laki-laki yang tepat untuk dijadikan suami ideal baginya .
" Pokoknya Daddy nggak mau tau , kalau memang kamu tidak mau Daddy jodohkan cari calon suami sendiri dalam rentang waktu 1 Minggu ini jika tidak kamu akan Daddy nikahkan dengan Brian " pernyataan Daddy menyebutkan nama seorang pria yang benar-benar tidak Aqila sukai .
" What, Daddy Brian itu sangat dingin dan kaku aku tidak menyukai nya serta jelek" tegas Aqila menolak tegas .
" Maka dari itu cari cepat calon suami sesuai keinginan kamu mulai dari sekarang" ucap Daddy yang membuat Aqila kaget.
" Daddy bagaimana mungkin aku menemukan calon suami dalam waktu 1 Minggu , orang lain saja mencarinya bertahun-tahun " rengek Aqila yang benar-benar jadi kebingungan.
" Kamu tidak perlu mencari pilih saja orang-orang disekitar kamu yang disukai " pernyataan Daddy dengan gampangnya sambil mengulum senyum karena dia tau walaupun Aqila punya kebiasaan buruk tapi jika menyangkut hidupnya dia akan melakukan perhitungan dengan matang .
" Daddy enggak ya , Menikah itu tidak bisa dengan sembarang orang " tegas Aqila .
" Maka nya Daddy ingin menjodohkan kamu dengan Brian yang jelas bibit bebet dan bobot nya " ucap Daddy yang merasa hanya pria tegas seperti Brian yang cocok dengan Aqila yang keras kepala .
" Enggak, aku nggak mau dijodohin , Mommy lihatlah Daddy " rengek Aqila bersembunyi dalam pelukan Mommy nya .
" Yaudah , Daddy kan kasih kamu waktu untuk mencarinya" ucap Mommy mengelus kepala putrinya yang walaupun sudah dewasa tapi memang masih sangat manja.
" Mana mungkin seminggu Mom" rengek Aqila.
" Bukankah banyak pria yang mendekati kamu "goda Mommy mengangkat sebelah alisnya karena sangat tau kalau yang mendekati Aqila memang sangatlah banyak selain cantik dia sangat jenius jadi pria mana yang tidak akan tertarik .
" Mana ada , aku nggak laku Mom " kata Aqila dengan blak-blakan karena faktanya sampai hari ini belum ada pria yang benar-benar effort mengejar nya .
" Astaga Aqila, masa anak Daddy secantik ini nggak laku " Daddy menahan tawa mendengar pengakuan anaknya.
Tapi sebagai seorang pria, Daddy paham kenapa rata-rata pria enggak mendekati Aqila lantaran Harta dan gaya hidup Aqila.
...........
4 Hari kemudian.
Aqila berjalan kaki di trotoar melempar blazer yang baru dilepaskannya ketempat sampah sambil terus merungut kesal .
" Apaan Daddy itu maksa-maksa, Hwaaa"Aqila seperti orang gila yang berteriak ditengah keramaian dan tantrum sendiri memikirkan ancaman Daddy nya yang kalau tidak mau menikah maka akan menarik seluruh fasilitas dan apapun yang Aqila punya .
"Non ayo pulang " ajak bodyguard yang terus mengikuti Aqila sambil memayungi karena cuaca cukup terik siang ini .
" Nggak mau pulang " kata Aqila duduk di tepi jalan meratapi nasibnya yang tiba-tiba seperti kapal oleng yang entah akan bertahan atau justru tenggelam .
Aqila terbiasa hidup mewah bergelimang harta sejak kecil sampai sekarang dan tiba-tiba Daddy mengancam akan mengambil semuanya jika Aqila tidak mau menikah .
" Hwaaa, Om nggak mau hidup miskin " tangis Aqila di punggung Bodyguard yang duduk di sebelahnya.
" Ya makanya Non mau menikah " ucap Bodyguard yang juga tidak punya solusi selain itu .
" Aku nggak mau nikah sama si Brian kulkas itu " rengek Aqila .
" Ya sudah kan banyak pria yang mau sama Non" saran bodyguard itu lagi .
" Hwaaa, tapi aku nggak punya pacar " selain belum ingin menikah Aqila juga tidak punya calon .
Rasanya Aqila ingin menolak keinginan Daddynya mentah-mentah tapi Aqila juga tidak bisa hidup tanpa fasilitas dari Daddynya
Drettt
Drettt
" Aqila nanti pulang kantor Brian akan menjemput Kamu untuk dinner" ucap Daddy memberitahu.
" Ihhh, Aku nggak mau sama dia Daddy lagian aku udah punya pacar " Aqila memberikan alasan untuk menghindar .
" Bagus, bawa pacar kamu itu kerumah nanti malam jika tidak maka Daddy akan segera mengatur tanggal pernikahan kamu dengan Brian" ucap Daddy .
" Hwaaa Om bagaimana ini " tantrum Aqila yang niatnya berbohong untuk menghindar
" Om bagaimana ini " takut Aqila melihat grup keluarga yang mendadak ramai setelah Daddy mengatakan bahwa Aqila akan membawa pacarnya kerumah malam nanti bahkan nenek dan kakek nya dari luar kota juga akan datang .
" Mana mereka senang banget lagi " Aqila sampai ingin menangis menatap isi chat yang diketik anggota keluarga apalagi kakek nya yang sangat excited mengirimkan VN .
............
"Non , tenang dulu agar bisa berpikir jernih" saran bodyguard setia Aqila .
" Baiklah kita kembali kekantor " ucap Aqila yang merasa butuh ketenangan ditengah kondisi yang terus mendesaknya.
Diperjalanan Aqila terus berpikir siapa yang akan dia bawa kerumah nanti malam apalagi mengingat kakek nya , sebagai cucu tunggal Aqila memang mendapatkan segalanya dari keluarga namun dipundak Aqila juga di titipkan sejuta harapan .
" Hiks " merasa tertekan dengan keadaan Aqila duduk memeluk lututnya menatap kejalan raya benar-benar sudah kebingungan mencari solusi.
...........
" Om berhenti" ucap Aqila ketika melihat seseorang yang duduk ditepi jalan raya yang cukup sepi terlihat memandang dengan tatapan kosong .
Begitu Aqila turun dari mobil kelima bodyguard nya juga turun dari mobil dibelakang mengawal Aqila yang menghampiri seorang pria dewasa yang duduk sendirian ditepi jalan.
" Om lapar ya ?" tanya Aqila berdiri dihadapan pria yang duduk menunduk dengan pakaian lusuh dan beberapa luka di tubuh nya .
Pria itu mengangkat pandangan nya ketika mendengar suara seseorang.
" Non " salah satu bodyguard Aqila langsung pasang badan ketika mengenali siapa pria yang nyaris seperti gembel namun sangat berbahaya .
" Ihhh, Om apa sih kasihan " ucap Aqila dengan iba malah berjongkok di dekat pria itu lalu memberikan minum karena iba melihat nya .
" Non dia," belum selesai ucapan bodyguard itu Aqila sudah menyuruhnya mengambil makanan di mobil .
Pria itu menerima air yang diberikan oleh Aqila karena memang haus lalu meminumnya dengan tatapan kosong menatap kearah jalan raya .
" Om tenang aja aku nggak jahat kok " ucap Aqila yang baru duduk disebelah pria itu dia sudah menjauh .
Aqila menatap pria dewasa itu yang terlihat frustasi dan seperti nya dia disakiti oleh beberapa orang yang dapat terlihat jelas dari beberapa luka ditubuh nya .
" Om belum makan ya, ini makanlah " ucap Aqila memberikan roti pada pria itu .
Aqila tersenyum menatap pria itu yang makan dengan lahap seperti nya dia memang belum makan .
Bodyguard yang mengenali pria itu benar-benar waspada sedangkan yang lain hanya menjaga Aqila , lagian hal yang semacam ini biasa terjadi Aqila adalah gadis dermawan yang memang selalu memberi makan orang susah sejak kecil .
" Kami pergi ya Om " ucap Aqila yang walaupun banyak masalah tapi bagi Aqila membantu orang lain adalah salah satu kebaikan yang dapat memperlancar rezeki .
Jadi selagi bisa berbagi ya tidak masalah .
" Terimakasih" ucap pria yang duduk itu memegang tangan Aqila ketika mereka akan pergi .
Salah satu bodyguard yang mengenali pria itu langsung menodongkan pistol ketika Pria itu memegang tangan Aqila .
" Om tidak apa-apa" ucap Aqila menatap bodyguard yang menodongkan pistol pada pria itu tapi Aqila mengerti kalau bodyguard nya memang sangat sensitif terhadap orang-orang yang mungkin berpotensi bahaya bagi Aqila .
" Iya Om sama-sama" ucap Aqila lalu kembali berjalan masuk kedalam mobil diikuti bodyguard nya .
" Ehhhh" Aqila yang akan masuk mobil itu kembali berhenti memperhatikan pria yang duduk ditepi jalan itu dengan sebuah ide .
" Kayaknya Om itu masih waras deh ?" suara kecil Aqila menatap pria itu secara keseluruhan walaupun pakaian nya lusuh tapi menatap tubuhnya yang tinggi dan kekar Aqila jadi punya rencana.
" Kalau aku perbaiki penampilan Om itu pasti terlihat sangat berkelas dan keluargaku akan percaya kalau dia orang bermartabat" ucap Aqila menyandar ke mobilnya memandang pria itu yang walaupun tampilan nya gembel tapi dia punya Aura yang tidak biasa .
" Atau jangan-jangan Om itu pria kaya yang bangkrut lalu jatuh miskin ?" kata Aqila menebak melihat tatapan kosong pria itu.
Drettt
Drettt
Drettt
" Apa Daddy " suara kecil Aqila menarik nafas berulang kali .
" Lala ini nenek , kami sudah sampai dirumah nggak sabar liat calon suami kamu " suara girang wanita paruh baya yang sangat menyayangi Aqila sejak kecil sampai sering melawan keputusan keras Daddy hanya demi Aqila.
" Ehhh, nenek, iya, Aku lagi, lagi ," gelagapan Aqila tidak tau harus jawab apa .
" Aqila kakek tidak sabar , cepatlah " ucap Kakek Aqila yang terdengar lebih bersemangat.
" Iya kek, kan nanti malam kalau sekarang pacar aku belum sampai bandara " kata Aqila memberikan alasan logis .
" Wahhh, dia bule ?" tanya kakek tertawa renyah .
" I, iya lah masa aku secantik ini dapat nya versi lokal " kata Aqila ikut tertawa walaupun sambil gemetaran.
" Udah ya aku harus lanjut kerja nanti sore aku jemput dia di bandara kalau sudah sampai " kata Aqila langsung menutup telfon .
" Huhhhh," Aqila menendang ban mobil nya saking geram dengan keadaan.
Tak punya pilihan lain Aqila memilih menghampiri pria itu lagi barangkali mau diajak kerja sama.
" Om " Panggil Aqila menghampiri pria itu lagi hingga dia berdiri ketika Aqila menghampiri nya lagi .
" Om mau nggak kerja sama ?" tawar Aqila yang membuat pria itu langsung menatapnya.
" Non " bodyguard yang mengenali Mafia itu langsung melarang tapi sekilas tatapan Vincent membungkam nya .
" Kerja sama apa ?" tanya pria itu menatap gadis yang berdiri di hadapan nya.
" Kita bicara di mobil " ucap Aqila .
" Om tenanglah aku tidak akan melukai atau jahat " ucap Aqila ketika pria itu berulang kali menatap bodyguard nya .
" Nama aku Aqila" ucap Aqila mengulurkan tangannya.
" Vincent " ucap nya menyambut uluran tangan Aqila .
...........
" Om maaf sebelumnya kalau aku lancang tapi sebelum kerja sama aku hanya butuh validasi beberapa hal " ucap Aqila memulai pembicaraan ketika mereka hanya berdua saja didalam mobil yang dijaga ketat oleh bodyguard.
" Tenanglah Aku masih waras 100% , jika kamu butuh validasi kita bisa memeriksa nya " ucap Vincent tau apa yang Aqila pikirkan.
" Boleh aku tau sedikit saja latarbelakang Om ?" tanya Aqila .
" Aku rasa Om bukan gelandangan bahkan bukan orang sembarangan?" pertanyaan Aqila .
" Aku seorang CEO tapi perusahaan ku bangkrut karena ditipu sahabatku sendiri dan aku kehilangan semuanya sejak seminggu yang lalu " ucap Vincent dengan jawaban singkat.
" Jadi sudah seminggu Om hidup seperti ini?" pertanyaan Aqila yang diangguki Vincent.
" Keluarga Om,"
" Aku hidup sebatang kara " jawab Vincent sebelum Aqila bertanya lebih lanjut .
" Umur Om berapa?" tanya Aqila lagi .
" 34 " jawab Vincent yang benar-benar butuh bantuan sekarang bahkan dia tidak punya sepeserpun uang setelah selamat dari perang seminggu yang lalu karena pergi tanpa membawa apapun yang penting selamat dulu.
" Duhhhh, Om udah punya istri ya ?" tanya Aqila melotot.
" Aku single " ucap Vincent.
" Masa " kata Aqila tiba-tiba menilai karena laki-laki pasti sering bohong .
" Huhhh," Vincent menunjukkan kartu identitas dirinya yang walaupun sudah sedikit rusak namun masih jelas statusnya.
" Mmm, terserah lagian nggak penting juga ." batin Aqila yang hanya butuh bantuan Vincent.
" Aku mau menawari Om jadi suami kontrak nanti aku kasih bayaran yang mahal " kata Aqila yang membuat ekspresi wajah Vincent langsung berubah .
" Cehk , gadis sialan bahkan aku rela tidak makan sampai mati dari pada harus menjual diri " ketus Vincent yang tadinya berpikir Aqila mau menawari nya pekerjaan.
" Om tunggu " Aqila memegang tangan Vincent yang akan keluar dari mobil nya .
" Bukan begitu aku tidak bermaksud merendahkan harga diri Om, Aku ingin bekerja sama dengan Om bukan untuk hal semacam itu " ucap Aqila menjelaskan.
" Tidak, " ucap Vincent keluar dari mobil Aqila .
" Om dengerin dulu sampai selesai " ucap Aqila ketika Vincent malah tersinggung dengan ucapan nya .
" Aku memang tidak punya apa-apa sekarang tapi bukan berarti kamu bisa memandang aku serendah itu " ucap Vincent yang benar-benar tersakiti jiwa kelakian nya ketika ditawari hal semacam itu .
" Tidak Om, dengarkan dulu " Aqila menjelaskan semua nya dengan detail .
" Aku hanya menikah untuk memenuhi permintaan keluarga dan setelah Daddy ku memberikan semua warisan ku maka kita akan bercerai dalam waktu 3 bulan " sambung Aqila setelah menjelaskan semua nya .
" Kita hanya saling membantu , Om bantu aku mencapai tujuan aku sedangkan aku memberikan Om bayaran untuk modal " ucap Aqila meyakinkan.
" Kita nikah kontrak untuk mencapai tujuan masing-masing bukan hal semacam itu " ucap Aqila .
Vincent menarik nafas panjang dan akhirnya setuju setelah paham maksud Aqila sebenarnya bukan seperti yang dia pikirkan awalnya.
Vincent terpaksa melakukan ini karena juga membutuhkan bantuan Aqila sekurang-kurangnya sampai dia bisa menghubungi ajudan nya kembali .
Vincent yang selamat dari perang mematikan benar-benar tidak punya apa-apa sekarang untuk memberikan sinyal kepada bawahan nya karena kondisi yang masih tidak memungkinkan jika tidak dengan komunikasi rahasia dan untuk melakukan semua itu tentu Vincent perlu ponsel .
" Mau ya Om tolong aku " mohon Aqila yang sudah terdesak tanpa memikirkan lebih lanjut lagi latar belakang pria didepannya yang penting Aqila bisa segera mencapai tujuan nya .
" Aku bakalan kasih 10 M untuk Om setelah kontrak selesai " ucap Aqila menjanjikan jumlah besar .
" Apa diawal aku bisa meminta separuh dari uang kontrak itu ?" pernyataan Vincent yang benar-benar butuh .
" Tapi, "
" Aku ingin membalaskan dendam ku " ucap Vincent mengarang cerita sampai Aqila luluh padahal dia hanya butuh untuk melakukan komunikasi rahasia dengan ajudan nya .
" Boleh tapi Om harus tanda tangan kontrak dulu dan soal fasilitas tenang saja aku akan memberikan semuanya" ucap Aqila .
" Kalau kamu memberikan fasilitas yaudah uang nya nanti saja setelah kontrak selesai " ucap Vincent lega setidaknya dia bisa punya ponsel dulu .
" Mmm, boleh " kata Aqila setuju .
...........
Hal pertama yang Aqila lakukan adalah membawa Vincen ke dokter untuk memastikan dia benar-benar 100% waras dan tidak ada gangguan mental demi kenyamanan bersama .
Selesai pemeriksaan dan mendapatkan hasil validasi barulah Aqila membawa Vincent kesebuah butik dan barbershop.
" Kita benahi penampilan Om ya agar keluarga aku percaya " ucap Aqila yang diangguki Vincent.
2 jam kemudian.
Aqila yang sudah ketiduran dibangunkan oleh bodyguard ketika Vincent sudah selesai potong rambut dan berganti pakaian.
Aqila mengucek matanya menatap seseorang yang duduk disampingnya dengan pikiran melek nya .
" Kok jadi ganteng banget " batin Aqila menatap Vincent sampai tidak berkedip .
" Bagaimana, apa sudah bagus ?" tanya Vincent yang memakai stelan jas merapikan dasinya.
" Bolehlah " ucap Aqila manggut-manggut .
...........
" Sekarang kita beli mobil baru dan ponsel untuk Om " ucap Aqila .
" Tuhan , Aku benar-benar seperti pria tak berguna yang hanya mengharapkan pemberian wanita " batin Vincent menatap Aqila yang sedang memilih mobil .
" Kemari " ucap Vincent memegang lengan bodyguard Aqila yang sepertinya mengenali nya .
" Jangan berani berkata pada siapapun tentang identitas ku jika masih ingin hidup tenang bersama keluarga mu " bisik Vincent didekat telinga bodyguard itu saat mereka hanya berdiri berdua di sudut ruangan.
" Ba, baik tuan " takut bodyguard itu .
Setelah lama beraktivitas akhirnya Vincent mendapatkan barang yang paling dia butuhkan yaitu ponsel .
" Aqila sebentar ya aku ke toilet" ucap Vincent membawa ponsel barunya .
Didalam toilet, Vincent langsung menghubungi ajudannya dan seketika dia bisa kembali pada setelan awal .
" Terimakasih gadis kecil " senyum lebar Vincent mengecup ponsel yang diberikan oleh Aqila .
" Aku akan membantumu sebagaimana mestinya" ucap Vincent yang tidak akan pernah melupakan kebaikan Aqila dan akan membalasnya.
Walaupun beralaskan kontrak tapi karena Aqila lah Vincent bisa kembali mendapatkan semuanya jadi tentu Vincent berutang budi pada Aqila yang sama sekali tidak tau siapa Vincent sebenarnya.
...........
Malam harinya ketika Aqila pulang betapa kagetnya keluarga melihat Aqila yang berjalan menggandeng seorang mafia .
" Malam Daddy " senyum puas Aqila melihat wajah kaget Daddy nya yang sepertinya tidak menyangka Aqila akan punya pacar seganteng Vincent.
Hanya sebatas itu yang Aqila pikirkan karena memang tidak tau siapa Vincent sebenarnya berbeda dengan Daddynya.
" Malam Om " sapa Vincent bersalam pada kedua orang tua Aqila dan keluarga, benar-benar melakukan tugasnya layaknya seperti skenario awal .
" Vincent Destroyer?" ucap Daddy dengan spontan setelah lama terdiam memperhatikan pria yang berdiri di hadapan nya .
" Om mengenaliku ?" tanya Vincent tersenyum.
" Duhhh, gimana ya cara bilang ke Daddy kalau ini cuma Vincent doang " batin Aqila ketika Daddynya malah salah sangka .
" Tapi sudahlah semakin Daddy respect maka semakin cepat aku mendapatkan semuanya" batin Aqila lagi yang hanya ingin mendapatkan warisan nya lalu hidup bebas .
Aqila cukup banyak kenal pebisnis apalagi semenjak jadi presiden direktur namun ketika Daddy menyebut Destroyer nama itu sangat familiar ditelinga Aqila .
" Ayo masuk " ajak Nenek Aqila dengan ramah menepuk lengan Vincent dengan perasaan bahagia .
Diruang keluarga Aqila menjelaskan pada keluarga nya bahwa Vincent hidup sebatang kara dan tidak punya keluarga.
" Itu bukan masalah nak , jika kamu tidak punya keluarga maka kami yang akan menjadi keluarga kamu " ucap Daddy yang sangat bahagia sekali ketika tau calon menantunya adalah seorang Vincent Destroyer.
" Yang penting kamu menyayangi Lala dengan tulus , dia itu memang nakal tapi cucuku cantik kok ".
" Kakek mana ada aku nakal " senyum malu Aqila yang membuat semua orang tertawa .
" Dia juga sangat manja jadi kau harus punya banyak kesabaran untuk menghadapi nya sepanjang hari " tawa nenek yang sangat tau bagaimana cucu kesayangan nya itu .
" Aku siap menghadapi nya sepanjang hari " ucap Vincent dengan seulas senyum menatap Aqila .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!