NovelToon NovelToon

Pernikahan Balas Budi

Bab. 1.

“Arumi, kamu sudah mengenyam kebahagiaan sekian lama karena mendapatkan sepasang kornea mata dari mendiang adikku.” Ucap seorang laki laki muda yang gagah dan wajah tampan rupawan, sambil menatap wajah cantik gadis yang duduk di hadapannya.

Arumi Bunga Cantika, 24 tahun. Gadis cantik yang dulu buta sejak lahir hingga usia tujuh tahun. Dia seorang pianis terkenal yang memiliki suara merdu. Semenjak mendapat donor sepasang kornea mata, dunia Arumi pun semakin berwarna indah.

Arumi tersenyum dan menatap dengan intens laki laki yang baru saja mendatangi dirinya.

Ernestan Alfred Warren, 29 tahun, laki laki itu datang dengan membawa bukti bukti dari bank mata yang menunjukkan dia adalah keluarga pendonor kornea mata untuk Arumi Bunga Cantika, tujuh belas tahun silam.

“Iya Pak, terima kasih yang tidak terhingga saya ucapkan. Saya senang Pak Ernastan sudah sudi datang ke rumah untuk menemui saya.” Ucap Arumi dengan santun sambil bibir tersenyum ramah.

“Sudah lama saya dan orang tua saya mencari keluarga pendonor kornea mata saya ini. Tetapi tidak menemukannya. Bank Mata pun merahasiakan data identitas pendonor dan keluarganya. Saya dan ke dua orang tua juga sudah menyiapkan sesuatu sebagai tanda ucapan terima kasih itu.” Ucap Arumi lagi masih dengan bibir tersenyum ramah

Ernestan hanya senyum datar saja. Dia terlihat tidak suka dipanggil dengan sebutan Pak oleh Arumi. Juga tidak berminat dengan sesuatu imbalan dari keluarga Arumi. Tampak kini tangan kanannya merogoh sesuatu dari saku celananya..

Sebuah kotak perhiasan kecil nan indah kini dia pegang. Kotak perhiasan itu dia buka dan dia ulurkan pada Arumi yang duduk di depannya bersekat meja klasik. Meja bundar batu marmer tebal, dengan kaki kaki meja terbuat dari kayu jati berukir indah.

Arumi menatap sepasang cincin di dalam kotak perhiasan itu. Keningnya mengerut sedikit, dia tidak paham kenapa laki laki itu membawa sepasang cincin.

“Arumi menikahlah denganku sebagai tanda ucapan terima kasih kamu.” Ucap laki laki muda itu sambil mengulurkan kotak perhiasan kecil pada Arumi.

Kini Arumi tampak kaget. Kedua mata membulat dan secara spontan kepalanya menggeleng geleng..

“Tidak Pak, saya akan memberikan apa yang Bapak Ernastan minta untuk ucapan terima kasih dan balas budi saya. Tapi maaf jangan meminta saya untuk menikah dengan Bapak. Saya sudah punya kekasih.” Ucap Arumi dengan santun, dan tangannya menolak cincin pemberian dari orang yang baru saja mendatanginya.

“Kami sudah menyiapkan rumah lengkap dengan segala perabot nya di kawasan Ibu Kota. Jika Pak Ernastan menginginkan mobil kami juga akan membelikan. Dan apa lagi Pak sebutkan kami akan memberikan tapi jangan meminta saya untuk menjadi istri Bapak.” Ucap Arumi lagi dengan nada dan ekspresi wajah sangat serius.

“Arumi aku hanya ingin kamu. Tolong Arumi menikahlah dengan aku. Aku mencintai dan mengagumi kamu sudah sejak lama. Aku mencari waktu yang tepat. Kamu sekarang sudah dewasa. Kuliah kamu juga sudah selesai.” Ucap Ernestan sambil masih mengulurkan kotak perhiasan kecil itu.

“Maaf Pak, saya tidak bisa.” Ucap Arumi lagi dan tangannya tetap menolak kotak perhiasan itu

“Arumi, kamu sudah mendapatkan kebahagiaan. Sekarang tolong aku, beri aku kebahagiaan dengan menikahi kamu Arumi.” Ucap Ernestan dengan nada dan ekspresi wajah yang penuh permohonan.

“Mama dan adik perempuanku meninggal karena kecelakaan tujuh belas tahun silam. Papa ku meninggal tiga tahun lalu. Aku kini hidup seorang diri.. “ ucap Ernestan lagi raut muka dan nada suaranya kini terdengar sedih.

Suasana di pendopo rumah orang tua Arumi itu sesaat menjadi hening. Hanya terdengar kicauan burung burung yang berada di atas pohon pohon rindang yang tumbuh di halaman rumah dengan arsitektur Jawa klasik, yang lumayan luas itu.

Arumi yang sangat lembut hati nya sejak kecil, turut bersedih mendengar cerita Ernestan. Dia kembali menatap wajah tampan pemuda yang baru dikenalnya itu dengan penuh rasa empati yang begitu mendalam.

“Turut berduka cita Pak. Dan saya akan menjadikan Bapak sebagai kakak angkat saya. Sebagai saudara saya, mulai sekarang saya akan panggil Kak.” Ucap Arumi dengan bibir tersenyum.

“Aku tidak mau, aku hanya ingin menjadi suami kamu, bukan Kakak kamu. Dan aku tidak suka kamu panggil Pak. Apa wajahku sudah terlihat tua.” Saut Ernestan, satu telapak tangannya pun mengusap wajah tampan nya.

“Sekali lagi maaf Kak. Bukannya saya tidak tahu balas budi. Tapi tolong mengertilah dengan perasaan dan posisi saya yang sudah menjadi kekasih orang..” ucap Arumi yang kini nada dan ekspresi wajahnya penuh permohonan.

“Aku akan melamar langsung pada kedua orang tua kamu. Dan jika tetap ditolak, aku akan membuat berita jika Arumi Bunga Cantika, artis yang baik hati dan punya banyak fans ternyata tidak tahu balas budi pada keluarga pendonor kornea matanya.” Ucap Ernestan. Dia tidak mau menyerah.

✨✨✨

Di malam hari, Arumi menangis tersedu sedu di kamarnya. Bukan karena masalah yang berhubungan dengan kejadian tadi siang yaitu kedatangan Ernestan yang meminta untuk menikahinya. Akan tetapi justru karena ada masalah dengan Michael sang kekasih hati dan Armellya temannya sesama artis.

“Hu... hu... hu... hu...” Arumi terus menangis tersedu sedu sambil tangannya sibuk menghapus foto foto yang baru saja dikirim oleh Armellya.

“Michael kamu tega sekali, kamu sudah bohong dan mengkhianati aku hu... hu.. hu... hu... kamu katanya akan setia dan hanya akan melakukannya dengan aku setelah kita menikah hu... hu... ” ucap Arumi masih menangis tersedu sedu dan menaruh begitu saja hand phone di atas tempat tidur.

Arumi pun membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia merasakan tubuhnya menjadi lemas dan tidak bertenaga, hati serasa hancur karena melihat foto foto Michael yang tanpa pakaian di atas tempat tidur bersama Armellya yang juga dalam keadaan polos.

Sesaat terdengar bunyi suara dering hand phone milik Arumi yang berada di atas tempat tidur.

Arumi yang masih menangis tersedu sedu tidak menghiraukan lagi hand phone nya. Dia membiarkan saja. Dia pun enggan untuk melihat siapa yang sudah menghubungi dirinya.

Wajah cantik Arumi terlihat basah oleh air matanya yang terus meleleh. Hatinya sangat sakit, tidak menyangka Michael teman kecilnya yang sudah menjadi kekasih hatinya beberapa tahun tega mengkhianati.

“Kenapa dia tidak sabar menunggu waktunya tiba hu... hu... hu....Dasar laki laki.. hu... hu....hu... katanya akan setia dan bertahan menunggu sampai saat pernikahan tiba hu... hu... hu.. bohong.. bohong.. hu... hu.... ” ucap Arumi yang masih menangis tersedu sedu.

Tangan Arumi memukul mukul boneka pemberian Michael dan dia lempar boneka yang tidak berdosa itu. Untuk meluapkan kekesalannya pada Michael.

Hand phone milik Arumi kini tidak lagi berdering. Akan tetapi pintu kamar Arumi terdengar suara ketukan yang keras dan berkali kali.

TOK

TOK

TOK

“Rumi...” suara seorang perempuan yang tidak lain adalah Ariana sang Bunda. Dari nada suaranya terdengar sangat khawatir.

Arumi menghapus air mata yang terus meleleh. Dia pelan pelan bangkit dari tidurnya dan melangkah menuju ke pintu kamar nya.

Di saat pintu sudah dibuka. Tampak sosok Sang Bunda dengan ekspresi wajah panik, urat syaraf di wajah nya tampak menegang.

“Rumi, Armellya mengirim foto foto tidak senonoh ke hand phone Bunda.” Ucap Ariana sambil mengulurkan hand phone miliknya.

“Hapus saja Bun, dia juga mengirim ke aku hu....hu.. hu... Mereka tega sekali mengkhianati aku Bun hu....hu... hu..” Ucap Arumi yang kembali menangis tersedu sedu.

Ariana pun segera memeluk tubuh puteri sulungnya. Dia begitu memahami perasaan hati Arumi.

“Sayang jangan sedih. Bersyukur kelakuan Michael sudah ketahuan sekarang sebelum kamu menikah dengannya. Dan mulai sekarang lebih baik kamu putus dengan Michael.” Ucap Ariana sambil mengusap usap punggung Arumi.

“Hu...hu.. aku tidak menyangka Michael tega melakukan Bun.. hu....hu...”

Sesaat terdengar suara langkah kaki di belakang Bunda dan anak yang sedang berpelukan itu..

“Iya Rumi, Eyang sudah sejak dulu sebenarnya tidak setuju kamu menjalin kasih dengan Michael. Sekarang adalah waktu yang tepat kamu putus dengan Michael. Menikahlah dengan Ernestan ..” ucap Ibu Hajjah Khasanah perempuan berusia tujuh puluh tahun itu.

Arumi tampak kaget dengan kalimat terakhir yang keluar dari Eyang Tirinya. Wajahnya masih basah oleh air mata langsung menoleh ke arah Ibu Hajjah Khasanah.

“Tapi Eyang...” ucap lirih Arumi

Bab. 2.

“Tidak ada tapi tapi. Biar Bunda kamu yang menghubungi Michael untuk memutus hubungan kasih kamu.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lagi.

Dan di malam itu juga Ariana yang ikut kesal karena putri sulungnya sudah dibuat bersedih, langsung menghubungi Michael. Akan tetapi hand phone Michael tidak aktif.

“Hand phone dia tidak aktif. Biar aku kirim chat saja.” Ucap Ariana dan segera mengetik pesan chat untuk memutus hubungan kasih Arumi dengan Michael. Tidak lupa dia teruskan foto foto yang dikirim Armellya ke pada dirinya yang belum dia hapus, sebagai bukti.

“Sudah Sayang , sekarang kamu blokir nomor Michael agar tidak mengganggu kamu lagi. Aku juga blokir nomor dia.” Ucap Ariana.

Arumi tampak diam saja. Dia melangkah dengan lesu menuju ke tempat tidurnya.

“Arumi, kamu jangan sedih. Mungkin jodoh kamu yang sesungguhnya telah datang. Ernestan lah mungkin jodoh kamu yang sesungguhnya. Biar Ayah kamu menghubungi Ernestan ya.. kalau kamu sudah menerima lamaran dia ya..” ucap Bu Hajjah Khasanah yang masih berdiri sambil menatap punggung Arumi.

“Benar Sayang.. Ayah sudah mencari data data Ernestan Alfred Warren. Benar dia adalah kakak kandung almarhumah Audrey Morina Warren, pendonor kornea mata kamu. Tuan Warren memang sudah tiga tahun lalu meninggal dunia. Mereka orang Indonesia yang tinggal di Singapura. Tuan Warren punya perusahaan besar di sana. Maka Ernestan tidak membutuhkan harta benda untuk ucapan balas budi..” ucap Ariana yang turut melangkah di samping Arumi.

“Maaf Bun... Arumi mau istirahat. Arumi masih sedih dan belum bisa memutuskan suatu pilihan.” Ucap Arumi lirih lalu dia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Sang Bunda duduk di tepi tempat tidur.

“Sayang, kamu jangan larut dalam kesedihan terlalu lama. Michael dan terutama Armellya pasti akan senang jika melihat kamu sedih dan terpuruk.” Ucap Ariana sambil membelai rambut indah Arumi.

“Iya Arumi, kamu juga perlu melihat pengalaman Bunda kamu. Dia dulu menikah dengan pacarnya, Ayah kandungmu, tetapi tidak berjodoh lama. Akhirnya mendapatkan kebahagiaan dengan suami yang tidak pakai pacar pacaran. Pacar itu belum tentu jodoh Sayang, maka Eyang selalu mengingatkan pada kamu untuk menjaga tubuh kamu....” ucap Bu Hajjah Khasanah sang Eyang Tiri yang kini melangkah menuju ke tempat tidur Arumi.

“Dan jangan sampai Ernestan menyebar berita kalau kamu adalah orang tidak tahu balas budi. Semua fans kamu akan kabur.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lagi dan turut duduk di tepi tempat tidur Arumi.

Arumi hanya diam saja. Kedua matanya terpejam akan tetapi ada air bening terus mengalir dari kedua ujung matanya.

“Michael kenapa kamu lakukan itu, Eyang dan Bunda pasti semakin membenci kamu..” gumam Arumi di dalam hati.

“Aku harus melupakan Michael dan menerima lamaran Kak Ernestan?” gumam Arumi lagi di dalam hati bertanya pada diri nya sendiri.

Air mata Arumi terus meleleh hatinya begitu sakit saat melihat foto foto tadi. Namun dia belum juga bisa untuk membuka hati pada laki laki yang baru saja dikenalnya.

***

Waktu pun terus berlalu. Akhirnya Arumi harus menerima lamaran Ernastan Alfred Warren untuk membalas sakit hatinya pada Michael dan Armellya. Juga karena ancaman Erenstan.

Pernikahan Arumi Bunga Cantika dengan Ernestan Alfred Warren pun terlaksana meskipun belum ada rasa cinta di hati Arumi untuk Ernestan.

Pernikahan artis dan anak seorang pengusaha kaya itu berlangsung sangat meriah dalam tiga acara besar.

Acara pertama acara akad nikah di rumah orang tua Arumi. Arumi tampil cantik dan anggun dengan tubuh yang terbalut oleh baju kebaya warna putih dan kain batik. Meskipun wajah cantik itu tidak berhias senyuman.

Ernastan memakai beskap warna putih di dampingi oleh Om dan Tantenya. Berbeda dengan Arumi, wajah Ernastan terlihat sangat bahagia dan bibirnya terus saja tersenyum.

Respati, ayah kandung Arumi yang menjadi wali nikah Arumi. Acara sakral itu pun berlangsung sangat khusyuk dan penuh rasa haru. Ernastan yang seorang yatim piatu menyunting Arumi yang dibesarkan oleh Ayah tiri yang sangat menyayanginya. Akan tetapi sang ayah kandung yang harus menjadi wali nikahnya. Respati berkali kali memeluk dan mencium kening juga kedua pipi Arumi. Anak yang dulu dibenci dan tidak diakuinya. Kini begitu membanggakannya, apalagi menikah dengan pewaris tunggal pengusaha kaya di manca negara.

Acara besar yang kedua adalah resepsi untuk saudara, kerabat dan tetangga, yang juga diadakan di rumah besar orang tua Arumi. Mereka tampil dengan pakaian pengantin adat Jawa. Musik tradisional jawa terdengar mengalun langsung dari seperangkat gamelan bukan dari suara rekaman.

Sedangkan acara ketiga di malam hari khusus untuk teman sesama artis , fans Arumi dan juga para awak media. Acara ke tiga diadakan di hotel Diamond , hotel bintang lima di kota itu. Hotel yang penuh sejarah bagi karier Arumi.

Arumi memakai gaun pengantin warna putih yang sangat anggun dan elegan. Ernastan memakai jas dan celana panjang warna putih yang mewah.

Orang tua mereka berdua turut berdiri di panggung pelaminan, yang dihias dengan mewah dan elegan. Ariana berdiri di samping Fadli, ayah tiri Arumi, Respati dan Yayuk istri ketiga nya. Om dan Tante Ernastan yang mewakili kedua orang tua Ernastan yang sudah tiada juga berdiri di samping pengantin. Mereka berenam tersenyum bahagia menerima jabat tangan peluk cium ucapan selamat dari para tamu undangan.

Sesaat di pintu ball room muncul seorang laki laki bule yang gagah dan berwajah tampan. Laki laki itu memakai baju kemeja batik lengan panjang. Wajah tampan nya terlihat sangat sedih. Dia lah Michael mantan kekasih Arumi yang datang seorang diri.

Michael berjalan dengan langkah lebar nya di atas karpet merah, menuju ke panggung pelaminan. Kamera awak media berkali kali menjepret dirinya. Bahkan ada beberapa awak media yang mengajukan pertanyaan. Namun Michael tidak mau menjawabnya.

“Arumi apa kamu mengundang dia?” bisik lirih Ariana yang berdiri tidak jauh dari Arumi.

Arumi yang masih kaget akan kehadiran Michael hanya diam saja. Kedua matanya bahkan berkaca kaca. Perasaan campur aduk yang ada di dalam hatinya. Sejujurnya masih ada rasa cinta di hati Arumi pada Michael, akan tetapi ada rasa benci jika ingat foto foto pengkhianatan Ernastan.

“Sayang apa kamu mengundang laki laki itu?” tanya Ernestan sambil menoleh ke arah Arumi.

Arumi hanya menjawab dengan menggelengkan kepala pelan. Tatapan matanya masih tertuju ke arah Michael yang terus melangkah semakin dekat.

“Jangan sampai laki laki itu membuat kegaduhan di sini!” ucap Fadli dan Respati secara bersamaan. Kedua Ayah Arumi itu menatap dengan tajam ke arah Michael yang sudah naik ke atas panggung.

Ernastan yang tahu Michael mantan kekasih hati Arumi, segera menggandeng tangan Arumi dengan erat. Dia sangat takut jika Michael menarik tangan Arumi.

“Arumi kenapa kamu tidak mau mendengar penjelasanku? Kenapa kamu menikah dengan laki laki lain?” ucap Michael saat sudah berada di atas panggung.

“Michael, foto foto itu sudah lebih dari cukup untuk bukti pengkhianatan kamu! Sudah pergi sana kamu jangan mengacau acara kami!” ucap Fadli sambil berjalan mendekat ke arah Michael.

“Uncle itu hanya akal akalan Ar...”

Bab. 3.

Akan tetapi belum juga Michael melanjutkan kalimatnya, dua orang petugas keamanan hotel dan dua orang panitia acara resepsi sudah menarik tubuh Michael agar segera turun dari panggung pelaminan.

“Tidak usah kalian tarik tarik tanganku. Aku akan segera pergi dari tempat ini tanpa membuat kekacauan!” ucap Michael sambil mengibaskan tangan tangan petugas yang menarik tangannya.

Michael tanpa banyak bicara terus melangkah ke luar ball room. Semua pandangan mata tamu tamu undangan tertuju ke arahnya. Public sudah tahu jika Michael adalah kekasih Arumi.

Para awak media yang berada di tempat itu pun langsung mengabadikan moment itu dan terus mengikuti langkah Michael.

Tanpa membuat keributan Michael meninggalkan hotel itu dengan perasaan hatinya yang hancur. Cinta pertama nya telah menikah dengan laki laki lain dengan begitu mendadak.

Acara resepsi pernikahan pun kembali berlangsung hingga selesai, tanpa ada gangguan.

Arumi dan Ernestan sudah berada di Kamar pengantin yang sudah disiapkan panitia resepsi di salah satu kamar hotel Diamond.

Tempat tidur yang luas, empuk dan mewah, bersprai kain putih nan lembut bertabur ribuan helai bunga mawar. Siap menjadi saksi malam pertama sang mempelai.

Aroma harum lembut bunga bunga segar penghias kamar pengantin tercium di hidung Ernestan.

Ernastan yang sudah selesai mandi memakai bath robe duduk di sofa. Dia menunggu Arumi yang masih di kamar mandi.

“Kenapa lama sekali Arumi.” Gumam Ernestan sambil mengusap usap layar hand phone nya. Tampak dia sedang melakukan komunikasi lewat chatting dengan seseorang.

Beberapa menit kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka.. Ernestan pun menoleh ke arah sumber suara. Tampak Arumi melangkah ke luar dari kamar mandi. Tubuh Arumi terbalut oleh baju piyama panjang.

Ernestan tersenyum meskipun sebagian hatinya agak kecewa karena berharap Arumi memakai baju lingerie nan sexxie macam di drama drama.

Sedangkan Arumi yang jantung nya berdebar debar, karena akan melalui malam pertamanya cepat cepat langkah menuju ke meja rias.

Ernestan masih tersenyum menatap Arumi yang duduk di kursi rIas membersihkan wajah cantik nya yang sebenarnya sudah bersih dari make up.

“Akhirnya aku bisa memiliki dirinya.” Gumam Ernestan di dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.

Hati Ernestan sangat senang dan lega akhirnya bisa mempersunting Arumi, artis cantik baik hati yang memiliki banyak penggemar dan jam terbang tinggi.

“Aku sudah tidak sabar untuk memiliki dirinya seutuhnya.” Gumam Ernestan di dalam hati lagi.

Ernastan menaruh hand phone di atas meja, dan berjalan pelan pelan mendekati Arumi.

Arumi yang duduk di kursi ruas, masih berdebar debar jantungnya melihat Ernastan dari pantulan cermin rias yang lebar. Apalagi saat melihat dada bidang Ernastan yang mengintip di balik bath robe.

“Sayang wajah kamu sudah bersih. Bukannya Ibu MUA sudah membersihkan wajahmu.” Ucap Ernestan dengan lembut dan bibir tersenyum sambil terus melangkah.

“Iya Kak tapi biar benar benar bersih.” Ucap Arumi tanpa menoleh. Jantungnya semakin berdebar debar saat Ernastan semakin dekat dengannya.

Ernastan terus mendekat. Saat sudah berdiri di belakang Arumi, dia pegang dengan lembut kedua pundak Arumi.. dia tatap wajah cantik Arumi di cermin.

“Kamu sangat cantik Sayang..” ucap lirih Ernestan sambil tersenyum penuh kagum pada kecantikan Arumi yang alami tanpa make up.

Ernestan pun menundukkan kepala , pelan pelan dia cium dengan mesra puncak kepala Arumi.

“Sayang aku sangat mencintai kamu..” ucap lirih Ernestan, satu telapak tangan kanan nya mengusap dengan lembut pipi kiri Arumi nan lembut , lalu menuju ke arah dagu Arumi.

Dan dia arahkan wajah Arumi untuk menghadap wajah nya.. Jantung Arumi semakin berdetak lebih kencang, apa lagi di saat jari jari Ernastan meraba leher jenjangnya.

“Apa yang harus aku lakukan, aku belum siap malam ini.” Gumam Arumi di dalam hati dan karena begitu takut juga gugup malah secara reflek dia menggigit bibir bawah nya sendiri.

“No....” ucap lirih Ernestan dan jari jari Ernestin mengusap dengan lembut bibir Arumi, agar Arumi tidak menggigit bibirnya sendiri.

Ernastan mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Arumi yang pucat karena gugup. Nafas Ernastan sudah menyapu wajah mulus Arumi, bibir Ernestan pun semakin dekat dengan bibir Arumi..

Arumi kini hanya bisa pasrah saat menyadari yang ada di hadapan nya adalah suami sahnya, meskipun dia belum mencintai nya.

Akan tetapi di saat Arumi sudah pasrah, tiba tiba terdengar suara dering hand phone milik Ernastan yang ada di atas meja.

“Ada panggilan itu Kak.” Ucap Arumi..

Ernestan pun tidak jadi mencium Arumi. Dia mengusap wajahnya sendiri dengan telapak tangannya..

“Maaf.. “ ucap Ernastan pelan Arumi hanya menganggukkan kepalanya. Dan di dalam lubuk hatinya dia senang karena gagalnya ciuman pertama nya.

Meskipun Arumi sudah beberapa tahun menjadi kekasih Michael, namun dia belum pernah ciuman bibir . Arumi menuruti nasihat dari orang tuanya terutama Eyang Hajjah Khasanah, untuk menjaga tubuhnya dari laki laki.

Arumi pun bertekad akan mempersembahkan ciuman bibir dan mahkota nya untuk suami tercintanya. Namun sayang laki laki yang dia cintai telah berkhianat dengan temannya.

“Tunggu ya..” ucap Ernestan sambil mengacak pelan puncak rambut Arumi, lalu dia melangkah cepat menuju ke hand phone yang masih berdering.

“Hallo, kenapa kamu telepon telepon.” Ucap lirih Ernastan setelah menggeser tombol hijau.

Walaupun Ernastan bersuara lirih, namun Arumi yang masih duduk di kursi rias bisa mendengarnya.

Kini Ernastan tidak lagi bersuara, tampak dia mendekatkan hand phone di telinganya, dia sedang mendengarkan lawan bicaranya. Ernastan terus memegang hand phone dan melangkah menuju ke pintu balkon..

Arumi menoleh ke arah punggung Ernestan yang telah membuka pintu. Ernastan cepat cepat keluar menuju ke balkon.

“Siapa yang menghubungi dia kenapa harus keluar dari kamar takut jika aku mendengar perbincangan mereka.” Gumam Arumi di dalam hati.

Arumi pelan pelan bangkit berdiri dan melangkah ke arah pintu balkon yang kini sudah kembali tertutup rapat .

Arumi begitu penasaran meskipun dia belum ada cinta pada suaminya. Pengalaman dikhianati oleh kekasih dan temanya membuat dirinya melakukan hal itu.

Arumi menempelkan kuping di daun pintu, karena suara lirih Ernestan semakin lirih terdengar karena ada terbatas oleh dinding dan pintu kayu jati yang tebal.

“Aku belum ada rencana bulan madu ke mana.” Suara lirih Ernastan, lalu terdiam.

Dan sesaat kemudian ..

“Aku satu minggu berada di Indonesia setelahnya aku pulang membawa Arumi. Keluarga Arumi akan ikut mengantar. Kamu pergi dulu, selama orang tua Arumi di sana.“ Suara lirih Ernestan kini terdengar sangat serius.

Arumi mengernyitkan keningnya sambil bergumam di dalam hati, “Siapa kenapa tidak boleh bertemu dengan orang tuaku. Dia menyembunyikan sesuatu dari keluargaku?”

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!