"Braaak!!" aku berhasil membuka pintu kamar hotel nomer 204. Terimakasih nama besar mu Pa, sehingga aku bisa menggerebek pasangan yang nggak bermoral ini.
Doni kaget dan panik,seperti Maling yang ketahuan. Segara beranjak dari tubuh Prita. Langsung menyambar pakaian nya.
Sedang kan Prita hanya bisa menunduk sambil mencengkram erat Selimut yang membungkus tubuh nya.
Mungkin saja dia takut,jika aku akan membuka nya dengan paksa.
"Sher.. Dengerin penjelasan ku-" meraih tangan ku tapi ku tolak.
Ku dorong pundak Doni, mungkin dia berpikir aku akan berbuat anarkis, sehingga membuat nya menghalangi ku untuk masuk.
"Kalian!!" ku tunjuk muka mereka dengan jari telunjuk ku.
Doni tahu, saat ini emosi meledak ledak.
"Aku bisa menjelas kan semua nya Sher.."
"Aku tunggu di taman!!" sambil ku seka air mata ku dengan kasar.
"Sialan!! Cowok amoral!" umpat ku berteriak sekencang kencang sambil terisak. Untung saja di Taman Hotel Golden Star masih sangat sepi. Mungkin karena Jam sibuk.
Disana hanya ada dua pria yang sedang duduk santai sambil minum kopi.
Gilaa siang bolong gini minum kopi, ah persetan dengan mereka.
Seperti nya kedua pria itu saling menatap, saat melihat ku berteriak teriak seperti orang gila. Bodo amat.
"Sherina.. Aku minta maaf, ini bukan salah Prita! Ini semua salah ku!" jelas Doni membela wanita nya.
"Kenapa harus Prita Don! Ya Tuhan! Lo tau kan Prita itu siapa???" aku tidak terima, penjelasan Doni semakin membuat frustasi.
"Prita yang bisa ngertiin aku Sher! Dia yang bisa membuat aku nyaman!!" Kok seolah aku yang bersalah dalam hubungan ini, karena tidak bisa membuat nya nyaman.
"Nyaman di ranjang maksud Lo! Karena Prita mau mau aja kan Lo ajak ML! Emang Lo nggak punya otak!!"
"Sherina cukup!! Jangan menghina Prita! Aku yang mau! Aku yang salah!!"
"Dasar Bajinghan Lo ya!! Udah salah malah membela diri!! Sejak kapan Lo bermain api sama Prita!! Jawab Doni!" Emosi ku sudah tak terkontrol lagi.
"Lama!! Setahun belakangan ini.. Aku pria Dewasa yang normal Sher! Prita selalu ngerti apa yang aku Mau..yang nggak pernah aku dapetin dari kamu!!"
"Plakk!!" ku tampar pipi Doni si Dokter Amoral.
ku tunjuk tunjuk Dada nya dengan jari tunjuk ku "Lo emang cowoK Brengsek!! Gue bela belain nolak kulian ke LN demi Lo! Tapi ini balesan Lo ke Gue!! Tiga tahun Don! Tiga tahun!!" Aku berteriak histeris, meluap kan kekecewan ku.
pertengkaran ku dengan Doni,seolah menjadi tontonan bagi dua Pria yang sedang duduk disana..sambil minum kopi.
"Maaf kan Aku Sher..tolong jangan marah sama Prita, dan hubungan ini sudah tidak bisa ditutupi lagi..Lusa, kami akan melangsung kan pertunangan..Aku harap kamu mengerti dan menerima nya dengan lapang.."
"Plak!!!" sekali lagi aku menampar nya, benar benar tidak punya otak,Bagai mana jika hari ini aku tidak memergoki mereka selingkuh.
"Keterlakuan kamu Doni! Brengsek!! nggak punya otak!!" teriak ku, tapi Doni tidak menoleh.
Aku ini anak dari dokter Pemilik Rumah Sakit Budi Cokro Health, Seenak nya saja membuang ku seperti sampah.
Kalian yang sampah! bukan Aku!
Aku terus mengumpat, sambil melempari danau yang berada di taman dengan batu kerikil.
"Dasar Brengsek Lo Don!! Lo cowok sampah!! Huwaaaahaaa hik hik hik" teriaku menggebu gebu,sesekali menyeka air mata ku.
"Maaf, tolong kurangi volume suara nya.. Suara kamu sangat mengganggu,"
Malas rasa nya menghiraukan suara yang tidak penting ini.
"Tutup saja telinga mu!! Atau pergi saja dari sini!" aku sengaja tidak menoleh kepada nya,
Pria itu menghela nafas panjang "Pantas saja,pacar mu meninggal kan mu..kelakuan mu benar benar minus" mengejek ku.. semakin membuat ku kesal
"Nggak butuh saran Lu!!" jawab ku ketus.
Mataku mendelik ,kutatap dengan kesal "Lo!!" sambil ku tunjuk tunjuk muka nya.
Pria ini bersama teman nya, kemarin menabrak mobil ku di lampu marah. Semakin membuat ku berkacak pinggang.
"Ngapain Lo ngikutin Gue!"
"Gw ngikutin Lu??? justru ketemu Lu lagi adalah hal yang membuat Gw paling sial!"
"Apa Lo bilang!! Gue ngebuat Lo sial?? Gw yang Apes! " Mancing mancing Emosi nih orang.
"Tolong ya !! Jangan karena kamu patah hati.. Kamu se enak nya berteriak teriak di tempat umum! Mengganggu ketenangan orang saja! "
"kayak orang nggak waras saja!!" ledek nya lagi
Kata kata orang ini membuat ku semakin mendidih.
"Jaga ya mulut Lo!!" aku tidak terima,dikata kan seperti orang yang tidak waras..coba kalau dia di posisi Gue.
Dengan hitungan menit, teman nya langsung menyusul kami,berdiri tepat di samping Pria Frixx ini.
"Ada apa ini Ska??" tanya teman nya.
"Oh jadi nama nya Ska?? Skarang, skarat atau Skandal?? Pantes aja suka nyusahin orang!!" sambil ku tunjuk wajah nya, Fix aku puas mengejak nama nya.Emosi ku tersalur kan.
Teman nya mengangkat tangan kanan nya,mungkin mau menggampar ku. Tapi di larang oleh Pria Yang bernama Ska.
"Jaga mulut kamu ya!" kata teman nya mengintervensi ku.
Lalu ku Acung kan jari tengah untuk mereka berdua, sebelum aku pergi
"Sudah! Biar kan dia pergi!" Ska menatap punggung Sherina yang semakin menjauh.
"Perempuan itu sudah keterlaluan Ska! Harus diberi pelajaran!!"
"Jangan Vin!! Biar Aku sendiri yang akan memberi nya pelajaran!!kalau ketemu dia lagi!!" Menatap punggung Sherina yang semakin menjauh
"Belum tahu dia! Siapa kita!" Kevin menimpali dengan kesal.
Ska, adalah Pria yang bernama Skala, CEO di Global Grop.
Sayang nya Skala harus mengalami gangguan mental semenjak peristiwa kecelakaan enam tahun yang lalu.
Peristiwa yang sangat menyakit kan, Merenggut nyawa saudara laki laki nya yang bernama Bumi.
Semenjak kecelakaan itu, Skala tidak pernah bisa tidur di waktu Malam. Segala macam cara pengobatan sudah di lakukan, namun hasil nya tetap nihil.
Bahkan Skala sampai Frustasi menutup diri.
"Mungkin Lo butuh Istri Ska! Biar penyakit Lo hilang.." Kevin memberi nya saran.
"Sudah berapa wanita yang suda Gue sewa buat nemenin tidur? Tapi nyata nya..nggak ada satu pun yang bisa membuat Gue tidur.. Tingkah mereka Malah bikin Gue ilfiel!! Kalau ada yang bisa ngebuat Gue tidur nyenyak! Pasti bakal Gue Nikahin!!" sambil bersender di kepala Kursi mencari posisi ternyaman
Pov
Heran saja kenapa musti ketemu lagi sih dengan Pria bernama Ska
"Duh siapa sih tu orang!! Songong banget!" Dari tadi nglakson nggak berhenti sama sekali, ku perhatikan dari spion nggak nampak orang nya.
"Udah deh Sher..nggak usah nyari gara gara" Peringat Inge ,nyali nya menciut. Punya sahabat penakut nya minta ampun.
"Emang kuping lo nggak budek apa! Denger klakson berbunyi terus!!" bersungut sungut sesekali menggebrak stir mobil
"Dari pada nyari masalah Sher! Urusan nya bisa panjang!!"
"Ngapain takut! Kita kan nggak salah! tuh depan juga nggak bisa jalan!!" menunjuk arah jalanan..tidak ada satu pun mobil yang bisa bergeser.
"Brakkkk!!! " Sherin dan Ingi hampir kejedug, untung saja mereka pakai sabuk pengaman
"Sial! Siapa sih yang ngak sabaran!!" sambil ku pukul stir mobil sambil memeriksa arah belakang sebelum keluar.
Inge menarik lengan ku "Mau kemana Lo Sher!!"
"Mau ngasih pelajaran sama orang yang udah nabrak mobil Gue!"
"Sher!!" Inge mencoba memperingati ku,tapi tak ku pedulikan
"Brak! Brak! Brak!" Ku gedor kaca mobil,yang sengaja menabrak mobil ku. "Keluar Lo! Cepetan keluar!!"
"Ska..nih cewek galak banget!" kata Kevin, melihat Sherina terus menggedor gedor kaca mobil nya.
"Kasih uang ..biar beres masalah nya" Skala tidak mengedar kan pandangan nya dari layar tab.
"Keluar Lo! Kalau nggak keluar! Gue coret ya Mobi Lo!" Ancam ku sambil menunjukan ujung kunci yang siap mencoret coret body mobil nya.
"Sabar.." Kevin baru membuka kaca mobil nya ,itupun separoh.
"ADuh? Kita buru buru nih!Gini aja...ini" sambil menyodor kan beberapa lembar uang kertas "sebagai ganti rugi karena udah bikn mobil Lo lecet".
Mata ku membulat, ku tutup mulut dengan telapak tangan, ini manusia kenapa nggak punya rasa empati sama sekali pikir ku
"Lo pikir Gue miskin! Gue nggak butuh uang Lo! Turun sekarang!! Cepet turun!!"
"Oke deh kita salah! kita lagi buru buru nih mbak!!" Andra siap.untuk melaju,Enak aja mau kaubur gitu aja nggak bisa lah!.
"Kalu sampai lo Nggak turun! Beneran bakal Gue Gores ya Mobil Lo!!" Aku sudah bersiap, jarak pucuk kunci mobil ku sudah tak berjarak..siap menggores.
"Jangan.. jangan!!" Kevin panik dan buru buru turun dari mobil nya.
Mobil mobil saling bersahutan mengklakson. Membuat Skala tidak nyaman.
Akhir nya Kevin menepi ke pinggir jalan yang lebih sepi,di ikuti mobil Sherin.
dan keributan di antara kami tidak terhindar kan lagi.
"Ada apa ini!" Skala turun dari Mobil
"Eh siapa pun Lo!! Mau temen dia! mau Majikan dia!! Gue nggak perduli!!" beberapa kali Sherin menunjuk nunjuk wajah Kevin dengan kesal.
"
"Ya sudah. Sekarang giman baik nya?" hari gini masih ada perempuan sebar bar ini, sambil ku amati penampilan perempuan ini. Tampilan nya elegan ,cantik tapi minus tata krama.
"Masih tanya lagi?? Aduh! kalian berdua sama sama phsyco!!" kata ku sambil ku miringkan jari telunjuk di pelipis ku.
"Kamu Yang Phsyco!" Kevin balik mengumpat tidak terima. Hampir saja membalas kekesalan nya, tapi tangan nya di tahan Skala. Serta memberi kode Agar Kevian mulut Kevin ikut Diam. Mx
"Sher!! Udah ayo!! Malu di lihat orang!" bisik Inge.
"Diem Lo Nge!!" nggak tahu apa,kita lagi emosi.
Keadaan semakin memenas
"Ya sudah begini saja, kami sedang terburu buru-" belum saja aku selesai berbicara,perempuan ini nerocos terus,seperti nya sentimen.
"Lo pikir Gue nggak buru buru! Gara gara kalian! Gue juga telat!!" belum tahu mereka kalau Ras terkuat di bumi nggak bisa di lawan.
"Ini kartu nama saya..kalau ada sesuatu bisa menghubungi saya.." Skala menyodor kan kartu nama nya.
Perempuan itu merobek kartu nama ku tepat di depan mataku. Sebenar nya siapa dia, "Nggak perlu!" jawab nya ketus, bersungut sungut pergi meninggal kami
"Ayo! Nge!! Percuma ngeladenin mereka!!" Sherin menggelandang Tangan Inge, agar cepat cepat pergi dari TKP
"Sial banget! Pagi pagi udah di labrak Mak lampir!! " Umpat Kevin sangat kesal, secara mereka di damprat perempuan yang tidak mereka kenal,menurun kan harga diri Pria saja.
Rumah.
Ku ceritakan semua penghianatan Doni kepada mama papa dan kakak ku Anggara.
"Jadi Mamah udah tahu!!" aku langsung bangun dari pangkuan Mama, tidak menyangka kalau Mama sudah mengetahui penghianatan mereka.
Dan benar saja, Keluarga Papa memang Benalu. Apa yang aku pakai,apa yang aku miliki pasti si Prita juga mengingin kan.
Dan dengan tidak tahu malu nya, Berani minta Papa ku. Kadang suka heran aja, Papa tuh bener bener nggak tega'an atau cuma di manfaatin doang sama keluarga nya.
Sedangkan kak Angga,masih fokus membaca buku seperti nya ogah mendengarkan ceritaku
"Tante Ami seminggu yang lalu datang kemari, Tante Ami merasa tidak enak dan minta Maaf ke Mama dan Papa..apalagi dia tahu kalau Doni pacar kamu.." Jelas Mama
"huwaaaa hik hik hik" Aku nangis kejer.
"Berisik!" wajah kak Angga sangat jutek, Menatap ku dengan tajam.
"Aduh! Malah nangis pula??? Mama emang nggak mau cerita..takut nyakitin kamu Sher..! Sampai kamu tahu sendiri yang sebenar nya.." sambil mengelus rambut ku.
"Harus nya Mama ngomong dong! Jadi aku nggak terlalu sakit hati gini!!" Protesku ,sambil beberapa kali mengusap Ingus yang keluar dari hidung.
"Gimana Mama cerita Sher..kamu sibuk sendiri, Semua nasehat Mama kamu mentah kan..Apalagi soal Doni..Nanti ngira nya,Mama nyari gara gara..membuat cerita yang enggak enggak..." Jelas Mama, raut wajah Mama udah nggak bisa dijelas kan lagi. Antara sedih, marah dan iklas.
"Pa! Ayo lakuin sesuatu!!mereka udah nyakitin aku hik hik hik" rengek ku sambil menggoyang goyang kan pundak Papa.
Papa menghela nafas panjang " Maksud mu?? Membatal kan pertunangan mereka?? mengganti Prita sama Kamu!"
"Dasar anak Bodoh!! Ngapain kamu mau mempertahan kan batu kerikil!!" sela Kak Angga sambil membuka lembar berikut nya.
"Bukan Begitu Pa maksud ku!!!"
"Sudah sudah! Sherina lebih baik kamu fokus dengan kuliah kamu! Sudah masuk semester enam! Tapi nilai kamu nggak pernah bagus!" Papa nggak nyambung banget,kenapa harus mengungkit nilai mata Kuliah segala.
"Benar apa kata Papa..Lebih baik kamu tahu sekarang sifat Doni..dari pada nanti!" Imbuh Mama
Kenapa dengan penghuni di rumah ini, tidak ada satu pun yang mendukung ku.
"Sebenar nya aku anak mama bukan sih!" protesku
"Bukan! Lo tu anak pungut! Maka nya Gen di otak Lo nggak ada sama sama nya denga Gen di otak keluarga Cokro! Sekolah bebal nya minta ampun! tipe Selera Lo juga nggak banget!!" timpal Kak Angga, nada nya suara nya mengejek. Benar benar merendah kan harga diri ku. Apa lagi raut wajah nya benar benar menyebal kan.
Mulut apa pisau sih sebenar nya, bukan nya mensuport adik nya, malah membully ku habis habisan.
"Angga! Jangan begitu.." Papa menengai
"Emang Sherina ini bebal nya minta ampun kok Pa! Aku aja sampai mual ngeliat dia bucin sama Dokter Doni!" Kak Angga langsung berdiri dari duduk nya.
"Kalu Sherin Sampai nggak lulus di semester delapan nanti! Coret aja dari daftar Keluarga!" Kak Angga langsung pergi, benar benar kelewatan.
"Nggak Bisa Gitu Dong!" Aku tidak terima.
"Dokter Doni buka Pria yang baik untuk Kamu Sherin! Sebagai Orang tua..Papa mau yang terbaik untuk kamu! Lupakan Dokter Doni, dan Fokus dengan Kuliah mu"
Aku hanya bisa terdiam, jawaban papa memang terdengar datar. Tapi aku tahu ,makna nya dalam banget.
"Ya Ampun Sher!! Lo tu nggak pantes nangisin cowok modelan Dokter Cabul itu!!" Inge berkacak pinggang ,wajah nya benar benar kesal
"Gue Patah Hati Nge!! Coba deh Lo bayangian aja! Doni selingkuh sama sepupu Gue!! Satu tahun!!" air mata Sherin kembali memenuhi kelopak mata, SROK SROK SROK menarik ingus yang hampir keluar.
"Harus nya Lo bersyukur! Gimana bejad nya si dokter Cabul itu terbongkar sekarang!! Lagian ya Sher??? Apa sih yang Lo tangisin dari Dia??" Inge mempraktekan dengan dramatis seolah Doni makhluk paling spesial di Bumi.
"Dia nggak pantes Lo tangisin! udah Bego! Cabul! Tukang kibul! Paket lengkap dah tu manusia!! Lengkap minus nya maksud Gw!! Cuma kebagian Ganteng sama gagah Doang!!" Menghitung semua keburukan Doni dengan jari tangan nya..
Aku terhenyak , "Ini masalah hati Inge..hik hik hik" kembali mengambil tisu untuk mengusap air mata.
"Buka mata lo lebar lebar Sherinaaaa" Inge sangat Gemas, seperti memiliki dendam kesumat sama Doni "Lo itu anak dokter Budi Cokro! ES PE OO GE!!" Penuh dengan penghayatan dan eja'an yang sangat jelas sempurna.
"Pemilik Rumah Sakit Budi Cokro! Ngapain Lo nangisin si Doni dokter cabul!! Lo bisa dapetin Dokter Dokter yang lebih dari dia.. ,masih tajir bokap Lo Sheerrr!!" Inget Masih semangat mensuport ku.
"Gue tahu Inge! Tapi tetep aja Hati Gue sakit!!" sesekali menyeka air mata, ku dekap tas ransel di dalam dada.
"Nanti tuh ya!! Si Doni yang nyesel udah ninggalin Lo demi Ani Ani!! Emang selera nya si Doni itu tukang ngangkang!!" Inge semakin menjadi jadi.
"Inge! Apa'n sih.. kok jadi kemana mana???" wajah ku memelas, seperti orang yang terkena bencana Alam.
"Sherina!!!" terdengar suara yang tidak asing di telinga ku. Benar saja, Prita datang mendatangi ku ,saat aku sedang serius membahas percintaanku yang baru saja kandas.
Ku Helas nafas panjang, sebenar nya aku sudah sangat muak dengan Prita. Semenjak cerita perselingkuhan nya terbongkar.
Aku memutus kan untuk tidak menganggap nya sebagai saudara lagi. Seperti nya dia tahu kalau aku sudah muak melihat wajah nya
"Sher.. Aku-" meraih tangan ku tapi ku tolak. Prita Memberikan ekspresi terbaik, memelas agar Aku iba kepada nya. Memang si Ratu Drama ini pandai sekali bersandiwara.
Inge langsung bergerak cepat ,melihat Ani ani datang menghampiri ku. Memang sahabat terbaik, tidak mau ikut campur urusan antar saudara
Meski dia sahabat baik ku, tapi Inge berusaha untuk tetap bersikap baik terhadap Prita.
"Gue cabut dulu ya Prit!! Sher.." pamit nya kepada kami, Inge segera merapikan dan memasukan buku buku nya masih berhambur di atas meja
Kalau saja dia bukan keponakan Papa ,mungkin sudah ku maki maki bahkan ku tonjok muka nya yang sok kecakepan, sok cantik sok natural.
"Sher! Aku minta maaf!! Tapi aku-" masih memajang wajah melas.
"Aku apa??? Gue sudah muak dengan segala sandiwara Lo Prit!! Udah puas kan Lo sekarang!! dari dulu kan Emang Lo nggak bisa nyaingin Gue!! jadi selamat Deh!! Lo berhasil merebut Doni!! Lo Menang!!" Sherin bersiap,segera memakai tas Ransel.
setiap kata yang keluar dari mulut Prita, justru semakin menyulut Emosi. Dasar manusia penuh kamuflase.
"Nggak Gitu Sher!! Aku minta maaf..aku nggak bermaksud merebut Doni dari kamu.. Tapi kita sama sama saling mencintai" Prita kembali menyambar tangan ku dan kini berhasil. Meski beberapa kali sudah ku hempas kan dengan kasar.
"Aduh!!" Prita jatuh tersungkur, seolah aku mendorong nya,
"Prita!!!" Tiba tiba Doni sudah berada di antara kami, Setelah membantu nya bangun. Pria itu berbalik menatap ku. Bukan nya dia harus berjaga di Rumah Sakit?? Kenapa malah ada disini bersama Gundik nya.
"Aku tahu aku salah Sher!! Tapi nggak perlu juga kamu mendorong Prita!!" Bela Doni, semakin membuat ku Emosi. Harus nya si Ratu drama ini benar benar ku dorong tadi.
"Prita juga sudah mengakui kesalahan nya! Kalau kamu nggak mau maafin Prita! Nggak usah pake dorong dorong segala!!" terdangar pilu, se bucin ini kah Doni.
"Siapa yang mendorong Prita!! Dia sendiri yang jatuh! " tangan Sherin mengepal.
"Sudah sudah! Aku nggak apa apa kok Don!" Ratu Drama mencengkram tangan Doni dan mengelus nya. "Sherin nggak berniat mendorong aku kok.. Aku mengerti perasaan Sherin.." wajah nya sok polos.
"Sher..aku harap kamu bisa berlapang dada dengan takdir yang sudah terjadi.. Doni lebih memilih Aku.. Sehingga hubungan kita bisa seperi semula.. Aku juga berharap, kamu mau datang ke acara pertunangan kami.." tukas nya lagi. Semakin membuat nafasku naik turun menahan Emosi.
Sherin menghisap bibir, sudah tidak bisa berkespresi lagi. Mau bilang anak Gajah nama nya singa juga bakal di iyain aja.
"Emang ya! Lu tu pinter banget bersandiwara!! Ratu Drama!! Dan Lu Don!! Jangan khawatir! Gue nggak bakal GAMON kok sama cowok Brengsek modelan Lu!!" Sherin buru buru pergi denga sengaja menabrak pundak Prita.
Sherin mangatur nafas nya yang masih naik turun, bersender di mobil nya agar lebih tenang.
"Sher!" Inge berlari ke arah nya.
"Lu nggak apa apa kan??" sambil memerika tubuh Sherin.
" Lu apa'an sih Nge!!" menyingkir kan tangan Inge, wajah nya masih terlihat sangat kesal.
"Siapa tahu ada yang Luka!!"
"Lo pikir Gw bakalan tawuran??? ngegampar atau ngejambak si Prita!! Belum Gw dorong aja udah ngaku Gue dorong?? Gimana mau berantem???"
"What!?n maksud Lu?? Si Prita berhayal ngarang cerita gitu??"
"Hmmm" Sherin malas mencerita kan si Ratu Drama. Langsung membuka pintu mobil
Di ikuti Inge, segara masuk nimbrung duduk di bangku sebelah kemudi.
"Sher!! Coba cerita! Gimana tadi si Prita! pake ngarang cerita segala??" Kelakuan kepo nya tidak pernah berubah, baru masuk mobil sudah mencengkeram tangan kiri ku, agar aku tidak buru buru menancap pedal Gas.
Sherin menghela nafas panjang sebelum bercerita "Tadi Prita datang minta maaf ke Gue.. Singkat cerita gue tepis tangan nya..Males Gw Nge!! banyak omong Bulshit!!"
Inge masih mendengar kan dengan seksama
"Tiba tiba Doni dateng! Dari arah Gue! Jelas Gue nggak ngeliat Doni kan??? Nah Si Ratu Drama tiba tiba menjatuh kan Diri! Seolah Gue yang mendorong Dia!!"
"Nah di Situ Doni marah marah ke Gue! Dikira Gw lah yang mendorong Prita!! Nyesel Gue Nge?? Kenapa nggak Gue dorong atau Gampar sekalian tadi!!"
"Sialan!! Bener kelewatan tuh si Prita!!"
"Heran aja..sampai segitu nya ,Doni membela Prita!!" Suasan kembali menjadi melankolis
SROK SROK SROK Sherin kembali menghirup ingus nya yang ingin keluar, sesekali menyeka air mata agar tidak jatuh
"Sabarr ya Sher! Mereka berdua sama sama cocok! Pasangan tersialan! Lu cantik ,masih muda jalan Lu masih panjang" sambil mengelus lengan Sherin sebagai bentuk suport nya.
"Huwaaaaa haaaaa huwaaaaaa" pertahanan Sherin runtuh,menangis sejadi jadi nya, menjadikan Stir mobil sebagai sandaran kepala nya.
"Kenapa nasib Gue begini Ingeeeeeee" menangis tersedu sedu.
"Eh! Kok malah nangis sih Sher!"
"Gue sakit Hati!! Cinta tulus Gw dibalas penghianatan!b Huwaaaa haaaa hik hik , Harus nya Gw yang tunangan sama Doni.."
"Aduh Sher! Jangan meratap begitu! Hati Gue jadi sakit?? Lu tu cuma di tinggal Tunangan!bukan di tinggal mati!!"
"Howaaahaaaa hik hik hik, Gue lebih Iklas kalau Doni mati Ngeee.... Ketimbang ngeliat Dia bertunangan sama Prita!!"
Inge menepuk jidat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!