Pak Rozak adalah seorang pengusaha duda beranak satu yang sudah hampir dua puluh satu tahun istrinya meninggal saat melahirkan anak satu-satunya.
pak Rozak mempunyai anak yang berusia dua puluh satu tahun seorang anak perempuan yang berparas cantik dan sering sesuka hatinya.
Alisa Salwa Rojak itulah nama anaknya,mahasiswa semester ke enam disalah satu universitas ternama di Jakarta.
Salwa dulunya ingin kuliah di luar negeri tapi tidak di bolehkan pak Rojak,pak Rojak nggak mau jauh sama Salwa.
Pak Rojak kadang khawatir dengan Salwa karena di kampus Salwa terkenal suka mempermainkan pria.
Saat ini saja dia pacaran sama indra anak salah satu donatur di kampus itu.
Pak Rojak nggak terlalu suka dengan indra karena menurut pak Rojak indra belum bisa tanggung jawab masih sukanya main-main.
Pagi ini Salwa buru-buru berangkat ke kampus setengah jam lagi dia ada kelas dia kesiangan karena semalam habis begadang.
Salwa menyetir mobil sendiri karena buru-buru dia menyetir mobil dengan kecepatan tinggi alhasil saat di lampu merah dia menabrak mobil yang ada di depannya.
Mobil di depan yang Salwa tabrak mengalami lecet bagian belakang pinggir kanan yang lumayan parah.
Pasti biaya perbaikannya mahal karena mobil itu bukan mobil sembarangan.
Salwa turun ingin minta maaf sama pemilik mobilnya tapi yang turun hanya sopirnya sedangkan pemilik mobil itu hanya membuka pintu mobil saja.
"saya pasti akan menanggung biaya perbaikannya tapi aku harus pergi ini aku tinggal no hpku"janji Salwa.
"kalau nanti anda ganti nomor bagaimana?"tanya sopir itu"mana ktp mu".
Salwa mengambil KTP nya dan di berikan ke sopir itu dia kemudian pergi ke kampus Karena dia pasti akan telat.
Sedangkan disana KTP Salwa di berikan ke bosnya oleh sopir,boss itu tersenyum membaca nama di dalam KTP tersebut.
Di kampus Salwa beneran terlambat bahkan dia harus berdiri saat mengikuti pelajaran karena dosen itu terkenal dengan kedisiplinan nya.
Hampir satu jam Salwa di suruh berdiri kakinya terasa kram.
Jam pelajaran pun selesai Salwa pergi ke kantin karena tadi dia belum sarapan ditemani Nadia teman setianya dia pergi ke kantin.
Baru beberapa menit Salwa dan Nadia duduk indra datang dan duduk bersama mereka.
"kenapa dengan muka mu sal??"tanya indra setelah makanan tiba.
"hari ini aku apes banget aku bangun kesiangan,di jalan aku nabrak mobil orang sampai di kampus aku masih harus di hukum dosen lagi"jelas Salwa.
"siapa suruh tadi malam kamu begadang?"keluh Nadia karena dia tahu tadi malam Salwa tidur sangat larut karena telponan dengan indra.
"lalu yang kamu tabrak sampai gimana?"tanya indra.
"bagian belakang mobil itu sampai lecet dan parahnya mobil itu mobil mahal pasti biaya perbaikan mahal"keluh Salwa sambil memegang kepalanya.
"tinggal minta papamu kan".
"masalahnya bulan ini papa membatasi pengeluaran ku aku harus hemat,aku harus gimana dong untuk membayarnya nanti".
"minta bantuan saja sama indra"usul Nadia sambil menatap ke indra.
"kalau banyak-banyak aku nggak bisa yank"tolak indra beralasan.
Saat Nadia mau bicara lagi hp Salwa bunyi di sana hanya terlihat nomer baru,Salwa mengangkatnya ternyata itu dari pemilik mobil yang dia tabrak tadi.
Orang itu memberi tahu Salwa tentang biaya yang harus dia bayar untuk perbaikan mobil nya.
Salwa menutup panggilan itu dan langsung mendapat pesan yang bertulis biaya perbaikannya hampir lima puluh juta.
Salwa langsung melotot darimana dia mendapat uang sebanyak itu.
Di sebuah perusahaan tepatnya di ruang CEO pemilik perusahaan itu baru saja menaruh hpnya di meja.
CEO itu bernama bima narutama seorang pengusaha yang sukses diusia yang sudah hampir menginjak empat puluh tahun dia masih betah hidup sendiri.
Tadi dia habis menelpon orang yang menabrak mobilnya benar saja mobil yang di tabrak Salwa tadi adalah mobil bima.
Khawatir Salwa tidak percaya bima mengirim kwitansi pembayaran perbaikan mobilnya dari bengkel langganan nya.
Bima mempersilahkan masuk saat terdengar suara dari balik pintu ruangan nya ternyata itu Danang asisten pribadi nya bersama pak Rozak.
Bima berdiri dan menjabat tangan pak Rozak.
"ada perlu apa mas Rojak kesini?"tanya bima setelah melepas pelukannya.
"aku ingin bicara sama kamu"jawab pak Rojak setelah dia duduk.
Bima menyuruh Danang membuatkan kopi untuk pak Rozak.
"mas Rojak ingin bicara apa?"tanya bima.
"dulu kamu pernah berjanji sama aku kan aku ingin menagih janjimu sekarang"kata pak Rojak langsung.
"apa itu mas?"tanya bima agar ragu perasaan nya sudah mulai nggak enak.
"aku ingin kamu menikah dengan anakku"jawab pak Rojak dan langsung membuat bima tersedak minuman nya.
"mas Rojak nggak salah bukanya anak mas Rojak masih kecil kenapa mau di nikahkan sama aku?"tanya bima tak percaya.
"karena hanya kamu yang bisa merubah dia jadi lebih baik"jawab pak Rojak"dia sudah besar bima umurnya sudah dua puluh satu tahun".
"itu masih muda banget mas kalau dengan aku selisihnya sangat jauh aku sama kamu cuma beda lima tahun".
"tapi aku yakin kamu dan anakku pasti cocok".
"apa dia akan mau sama aku,bisa di bilang aku pantas jadi ayahnya loh".
"itu urusanku yang terpenting kamu mau kan?".
Bima hanya mengangguk almarhum istrinya pak Rojak dulu sudah dianggap saudara bagi bima dulu saat bima nggak punya apa-apa almarhumah istrinya pak Rojak yang ada untuknya.
"kalau anakmu mau aku juga akan mau"janji bima dan membuat pak Rojak tersenyum.
dirasa sudah nggak ada yang di bicarakan pak Rojak pamit dia mau kembali ke kantornya lagi.
Malam harinya Salwa menemui pak Rojak di ruang kerjanya dilihat dari wajahnya Salwa terlihat sangat ragu tapi dia tetap ingin bicara sama pak Rojak.
"ada perlu apa kamu menemui papa kesini Salwa?"tanya pak Rojak sambil membuka kacamatanya dan menatap Salwa.
"aku mau minta uang pa"jawab Salwa.
"berapa?".
"lima puluh juta".
"untuk apa uang sebanyak itu Salwa?".
"untuk..".
"pasti mau kamu gunakan untuk foya-foya "tebak pak Rojak"papa nggak akan kasih lagian kemarin kamu juga sudah habis kan uang banyak jadi papa nggak akan kasih".
"tapi pa kalau aku nggak dapat uang itu aku bisa".
"papa nggak peduli itu urusan kamu"pak Rojak memotong perkataan Salwa sambil berdiri menghadap ke jendela.
"aku mohon untuk kali ini saja"rengek Salwa.
"walaupun kamu memohon papa nggak akan kasih".
"tapi pa aku harus cari uang kemana aku mohon pa".
"papa akan kasih uang itu tapi dengan syarat".
"apa syaratnya pa?"tanya Salwa cepat.
"kamu mau menuruti papa menikah dengan orang yang papa pilihkan untukmu"jawab pak Rojak dan langsung membuat Salwa terbelalak bahkan Salwa tak percaya dengan pendengaran nya.
"papa tega amat sama aku cuma lima puluh juta papa mau jual aku"keluh Salwa tak habis pikir dengan pikiran papanya.
"terserah kamu saja kalau kamu mau papa akan kasih uang itu kalau nggak jangan berharap minta ke papa".
Salwa keluar dari ruang kerja pak Rojak dengan kesal dia pergi kekamarnya dia marah-marah sendiri di kamarnya tak lama hpnya bunyi ada satu pesan yang tertulis kapan dia akan membayar uang perbaikan mobil.
Salwa melempar tubuhnya ke atas ranjang dia tatap langit-langit kamar nya kemana lagi dia mencari uang sebanyak itu hanya papanya yang bisa bantu dia tapi papanya malah kasih syarat yang nggak masuk akal.
Salwa mencoba memejamkan matanya berharap bisa tidur besok dia akan pikirkan lagi.
Pagi harinya Salwa bertemu pak Rojak di ruang makan dia mau bilang kalau dia setuju dengan syaratnya.
Pak Rojak langsung mentransfer uang ke rekening Salwa sedangkan Salwa mengirim pesan ke bima untuk bertemu dia mau membayar biaya perbaikan mobilnya.
Pukul sepuluh lebih tiga puluh menit Salwa menunggu di sebuah restoran yang sudah di janjikan tak lama bima dan Danang datang.
"Mana tanda buktinya?"pinta Salwa.
Danang memberikan sebuah lampiran ke Salwa dia kemudian meminta nomor rekening dan mentransfer uangnya.
Bima dan Danang meninggalkan tempat itu menyisakan Salwa yang terlihat sedih disana.
"apa nggak keterlaluan menyuruhnya membayar biaya sebanyak itu padahal mobil anda punya asuransi?"tanya Danang saat ada di dalam mobil dalam perjalanan kembali ke kantor.
"aku kira dia nggak akan membayarnya tak disangka dia membayar semua nanti aku akan kembalikan"jawab bima sambil tersenyum mengingat wajah Salwa.
Bima harus putar jalan saat dia diminta datang ke kantor pak Rojak tak lama dia dan Danang sampai mereka langsung di persilahkan masuk keruangan pak Rojak.
"anakku sudah setuju menikah dengan kamu"kata pak Rojak dan langsung membuat bima menatapnya"ini foto dan data anakku kamu bisa membacanya".
Bima mengambil map yang di beri pak Rojak dia buka map tersebut dia tak menyangka perempuan yang baru saja dia temui ternyata anak pak Rojak calon istrinya Bima menutup map itu setelah membacanya.
"tiga hari lagi pernikahan akan di langsungkan Salwa tidak mau ada pesta dan pernikahan di lakukan secara tertutup".
"apa dia terpaksa menikah dengan ku?"tanya bima yang sudah tahu jawabannya pasti Salwa di paksa nggak mungkin dia mau menikah dengan orang yang nggak di kenal dan sudah berumur.
"maafkan aku bima aku ingin Salwa ada yang menjaganya aku takut dia terjerumus ke pergaulan bebas"kata pak Rojak wajahnya menyiratkan kesedihan.
Bima pamit saat di perjalanan dia meminta Danang untuk mencari informasi tentang Salwa.
Dikampus Salwa terlihat lemas dia juga melamun bahkan kehadiran Nadia dan indra tidak dia sadari.
"kamu punya masalah sal kenapa melamun terus?"tanya Nadia.
"udah beres kok masalahku"jawab Salwa bohong dia nggak mau kalau anak kampus tahu dia akan menikah apalagi indra dia masih mencintainya.
"gimana kalau nanti pulang kampus kita jalan ke mall"usul Nadia.
"aku kayaknya nggak bisa deh aku disuruh pulang sama papa"tolak Salwa.
"gimana sih kamu kalau nggak ada kamu nggak asyik"keluh Nadia.
"maaf banget aku beneran nggak bisa"kata Salwa menyesal"aku pergi dulu ya".
"Salwa kenapa sih terlihat aneh nggak seperti biasanya?"tanya Nadia saat Salwa sudah tidak ada.
"aku juga nggak tahu biarkan saja dia,kamu pergi sama aku saja"jawab indra dengan senyuman penuh arti.
Salwa ternyata memilih pulang lagian dia sudah nggak ada kelas sampai dirumah dia langsung ke kamar dia malas untuk ngapa-ngapain bahkan saat makan malam dia nggak berniat keluar kamar dia menyuruh art nya mengantar makanan ke dalam kamar.
Bima juga sudah sampai di rumahnya sebelum membersihkan tubuhnya dia mengambil laporan tentang Salwa yang tadi di berikan Danang.
Bima membaca semua tentang Salwa disitu tertulis semua tentang Salwa termasuk pacar Salwa Bima menutupnya dan menaruh di meja dia pergi mandi dia ingin mengistirahatkan tubuhnya yang sudah bekerja seharian ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!