NovelToon NovelToon

Sampahmu Adalah Hartaku

Menukar

Selama 18 tahun dirinya menjadi istri yang setia. Citra sebagai istri yang dimanjakan melekat padanya. Aslinya...selama 18 tahun mati-matian mendukung karier suaminya, Andika. Bahkan suaminya pernah terang-terangan menariknya ke ranjang pria lain demi kesepakatan bisnis.

Sampai saat ini dirinya yang membantu sang suami menangani proyek sulit, istri yang bekerja di balik layar, sedangkan sang suami yang mendapatkan nama baik. Itulah kehidupan Fishya Virginia.

Mengetahui belasan gundik yang dimiliki suaminya. Ditambah dengan ibu mertua dengan banyak tuntutan. Anak yang lebih menyayangi ibu mertua, begitu terlihat membencinya karena hasutan gundik suaminya dan sang ibu mertua. Karena dirinya terlalu sibuk membantu Andika.

Menghela napas, Fishya Virginia hanya ingin lari dari masalah. Untuk saat ini, dia ingin merawat teman lamanya Erlina yang baru saja memasuki rumah sakit karena mengalami depresi.

Bau alkohol medis tercium menyengat. Membuatnya menghela napas berkali-kali. Hingga langkahnya terhenti di depan ruang rawat Erlina.

Membuka pintu, wajah sahabatnya terlihat pucat pasi, begitu kurus. Berbeda dengan Erlina yang satu sekolah dengannya 18 tahun lalu. Seorang primadona sekolah, berakhir menikah dengan putra keluarga konglomerat. Bukankah seharusnya Erlina dapat hidup bahagia?

"Erlina...ini aku Fishya..." Ucapnya pelan.

"Aku seharusnya dapat hidup lebih bahagia darimu." Erlina menjambak rambutnya sendiri, terlihat begitu berantakan.

"Dimana suamimu? Dan anakmu?" Tanya Fishya mendekat pelan.

"Virgo? Dia meninggal karena over dosis narkotika. Di...dia jatuh bangkrut. A...anak...aku tidak memilikinya." Jawab Erlina gugup, pandangan matanya tidak fokus.

"Tenang ya? Ada lebih banyak orang yang memiliki kehidupan yang lebih buruk dari kehidupanmu." Fishya mencoba memberi motivasi. Ingin melangkah semakin dekat.

Tapi Erlina meraih pisau buah yang berada di atas meja. Hendak mengiris urat nadinya sendiri."Jangan mendekat! Aku tidak ingin hidup susah. Aku tidak bisa hidup miskin. Lebih baik aku mati."Teriaknya.

Seketika suasana panik."Nona! Tolong tenang! Jangan berbuat nekat." Teriak sang perawat.

"Bunuh diri bukan jalan yang baik. Kamu masih memiliki warisan mendiang suamimu walaupun sedikit. Kamu bisa memulai kehidupan yang baru." Fishya mencoba mendekatinya.

"Fishya! Kamu tidak mengerti perasaanku. Suamiku meninggal karena over dosis narkotika. Lalu bisnisnya hancur. Sedangkan kamu bisa hidup bahagia, dengan suami menjadi wakil CEO. Jika bisa, aku ingin hidup sepertimu!" Teriak Erlina, dengan pisau kini tertuju pada Fishya.

"Erlina sabar dulu. Kehidupanku tidak sebaik yang kamu duga." Fishya mendekat, mencoba menghentikan.

Tapi.

Srak!

Tubuh Fishya ditikam oleh Erlina. Fishya menatap tidak percaya pada apa yang dilakukan sahabatnya.

"Hidupku sudah hancur, percuma aku merebut Virgo (mendiang suami Erlina) darimu. Dia hanyalah sampah!" Teriak Erlina menikam Fishya berkali-kali.

Srak!

Srak!

Srak!

Kemudian menikam dirinya sendiri."Jika ada kehidupan kedua, aku akan menikah dengan Andika (suami Fishya)..." gumam Erlina dengan suara kecil.

Sementara Fishya terdiam menunggu kematiannya, ditengah darah yang mengalir deras dari tubuhnya.

Dua sahabat lama yang mati di saat yang sama. Meregang nyawa dengan mata terbuka.

Tapi...

Waktu bagaikan berputar kembali. Fishya membuka mata, matanya menelisik.

"Fishya! Fishya!" Panggil Virgo yang mengenakan seragam SMU.

Fishya mengamati keadaan sekitar. Ini... seperti kantin sekolah SMU?

"Dasar bodoh! Karenamu aku dihukum!" Ucap Virgo bersungut-sungut kesal.

"Virgo! I...ini dimana? Di surga ada kantin?" Tanya Fishya belum dapat mencerna. Mengamati pakaiannya sendiri, dirinya juga memakai seragam SMU?

"Surga? Kamu sudah gila! Ini di kantin." Geram Virgo masih menatap sengit padanya.

Mencoba mencerna segalanya. Apa dirinya mengulangi waktu? Kenapa bisa? Jantungnya berdegup cepat tidak mengerti. Mengamati jemari tangannya sendiri. Jika ini pengulangan waktu, dirinya tidak akan terjebak menikah dengan Andika lagi.

Mungkin menjadi wanita mandiri, wanita karir sukses lebih baik.

Hingga seseorang datang, Erlina tiba-tiba saja melangkah arogan mendekat."Virgo! Kita putus!"

Fishya mengerutkan keningnya. Bukankah Erlina selalu menempel pada Virgo sebelum waktu terulang? Apa Erlina juga mengulangi waktu.

"Kenapa putus!? Kita sudah sepakat bukan---" Kalimat Virgo disela.

"Aku lebih menyukai Andika yang tampan dan pintar." Ucap Erlina memandang hina.

Sedangkan Fishya masih terdiam terpaku. Sama sekali tidak mempercayai apa yang terjadi.

"Erlina! Tidak bisa seperti itu. Aku mencintaimu." Virgo menegang jemari tangan Erlina.

Namun, Erlina menghempaskannya. Membuat Virgo terjatuh."Mulai sekarang kita tidak memiliki hubungan lagi!" tegasnya.

Hal yang membuat Fishya semakin yakin, Erlina juga mengulangi waktu. Satu hal yang harus dilakukannya, berpura-pura tidak tahu.

Mata Fishya melirik ke arah Virgo. Virgo bukan pria yang kasar dan jahat. Dia hanya kurang motivasi.

"Fishya! Dengar! Mulai sekarang kamu jangan coba-coba mendekati Andika. Atau kamu tau sendiri akibatnya!" Ancam Erlina pada Fishya.

Fishya menahan senyuman di bibirnya. Kemudian menunduk berpura-pura sedih."Tapi aku adalah pacar Andika."

Plak!

Erlina menampar Fishya di depan umum."Kamu cuma anak dari kepala gudang milik orang tuaku. Jangan pernah menentangku."

Ini sudah biasa, Erlina memang selalu sewenang-wenang padanya. Hanya karena orang tuanya bekerja pada perusahaan milik orang tua Erlina.

Tapi kali ini tidak lagi... perlahan dirinya mulai menitikkan air matanya. Air mata yang mengalir membuat siapapun orang yang melihatnya akan iba.

"Virgo..." Ucap Fishya menempel pada Virgo.

Baik! Bertukar pasangan juga bukan hal yang buruk. Dirinya akan membuat Virgo yang manja menjadi pria sejati.

"Ja...jangan menempel padaku." Virgo mendorong kepala Fishya.

"Erlina ingin merebut pacarku. Tentu saja aku harus menangis..." Fishya masih saja menempel, sembari menangis. Meraih lengan pakaian Virgo. Kemudian mengeluarkan ingusnya.

"Menjijikkan!" Teriak Virgo.

Erlina mengangkat sebelah alisnya. Perlahan wajahnya tersenyum, entah keajaiban macam apa. Dirinya mengulangi waktu ke masa SMU.

Perusahaan kedua orang tuanya akan bangkrut lima tahun dari sekarang. Kemudian dirinya menikah dengan Virgo. Namun hidupnya malah bertambah hancur, dengan runtuhnya perusahaan besar milik keluarga Virgo, dan kematian suaminya.

Tapi baguslah, memang seharusnya sampah seperti Fishya yang mendapatkan Virgo. Dan dirinya bersama Andika, akan sukses menjadi wakil CEO perusahaan terbesar di negara ini, yang memiliki aset triliunan rupiah.

"Kalian memang pantas bersama." Erlina tersenyum melangkah meninggalkan mereka.

Kala itulah Virgo menghempaskan tangannya dari Fishya.

"Apa-apaan kamu, bagaimana jika Erlina salah paham!?" Ucap Virgo bersungut-sungut, anak manja yang akan dididiknya untuk menjadi pria keren.

"Virgo...kamu tidak mengerti. Sama sekali tidak mengerti. Ini trik untuk membuat Erlina cemburu." Dusta Fishya, penuh senyuman. Anak orang kaya ini harus menjadi dukungan finansialnya.

"Membuat cemburu?" Tanya Virgo mulai tertarik.

"Benar! Erlina hanya menjaga gengsi. Dia sebenarnya menyukaimu. Karena itu, untuk membuatnya tertarik, yang harus kamu lakukan pura-pura acuh. Dan pura-pura jatuh cinta padaku." Jelas Fishya meyakinkan.

"Caranya?" Virgo mengernyitkan keningnya.

"Buat dia cemburu. Dimulai dari belajar berciuman."

Daur Ulang

"Be... belajar berciuman?" Tanya Virgo menatap ke arah wanita di hadapannya.

"Begini, ini hanya untuk membuat Erlina cemburu. Wanita seperti Erlina sulit untuk ditaklukkan." Fishya menghela napas, sampah Erlina, dirinya harus benar-benar memungutnya.

Tidak apa-apa menjadi pemulung. Asalkan, memulung sampah berkualitas tinggi yang dapat didaur ulang.

"Be... begitu? Tapi---" Kalimat Virgo yang tertunduk ragu terhenti. Kala Fishya menarik tangannya.

Virgo benar-benar berjalan sepanjang lorong. Dirinya juga tidak tahu mengapa mengikuti teman dari Erlina. Seseorang yang dari dulu selalu berada di belakang Erlina. Dapat dikatakan daripada teman, Fishya bagaikan pesuruh bagi Erlina.

Hingga langkah mereka terhenti.

Andika Erenza terlihat di sana, kapten tim basket. Pemuda tinggi, rupawan, cukup pintar, tapi sayangnya berasal dari keluarga kelas bawah.

Keringat menetes, wajahnya yang rupawan. Bentuk tubuh proporsional, ditambah dengan tatapan dingin mematikan. Itulah kekasih seorang Fishya. Beberapa wanita berteriak memujinya. Hingga waktu istirahat latihan tiba.

"Andika! Ini minuman untukmu." Erlina berlari menghampirinya.

"Terimakasih." Andika meraihnya tanpa ragu.

Sedangkan Virgo yang menyaksikan segalanya hanya dapat tertegun. Air matanya mengalir, dirinya merasa sedikit depresi.

Tapi hanya sedikit, karena ini cinta monyet, cinta anak SMU yang baru mekar sudah melompat-lompat seperti monyet.

Bagaimana bisa baru putus dengannya, Erlina sudah dekat-dekat dengan pria lain?

Mata Andika melirik, melihat keberadaan Fishya."Fishya!" Panggilnya hendak berlari menghampiri kekasihnya.

Namun, Erlina menghalangi."Andika, nanti sore bagaimana jika kita nonton film bersama?"

Andika tertegun sejenak. Mengapa gadis tercantik paling sempurna di sekolah menjadi sejinak ini padanya?

Fishya bahkan lebih aneh lagi. Tiba-tiba menghampirinya dengan menarik tangan Virgo, si lembek. Pria yang hanya penampilan dan hartanya saja yang dapat dikatakan lumayan. Selebihnya tidak ada apa-apanya.

"Fishya, kamu tidak keberatan bukan, jika aku menonton film dengan Andika?" Tanya Erlina memeluk lengan Andika.

"Ta...tapi kan Andika pacarku." Fishya terbata-bata, menitikan air matanya. Tangisannya bagaikan bunga tulip kelebihan air, mendayu-dayu terkena angin.

"Fishya, ini sudah biasa. Aku keluar dengan satu atau beberapa teman perempuan. Lagipula itu hanya teman, pacarku tetap kamu." Andika menggenggam jemari tangan Fishya meyakinkan. Terlihat begitu baik dan lembut.

Sebelum waktu terulang dirinya tertipu, benar-benar tertipu. Hingga pada tahun ke 8 pernikahannya dengan Andika. Fishya sempat mengidap penyakit raja singa, karena suaminya yang sejantan singa. Syukurlah penyakitnya dan Andika dapat disembuhkan. Dari sanalah prilaku Andika yang memiliki banyak gundik diketahui olehnya.

Fishya menarik tangannya dengan cepat. Dirinya tidak boleh berputar pada lingkaran yang sama.

"Kamu begitu kasar pada Andika. Tidak pantas menjadi kekasihnya!" Geram Erlina menatap sengit."Berbeda denganku yang lembut."

Beberapa orang yang menonton pertandingan basket juga berkomentar sama.

"Benar! Fishya selain tampang apa lagi yang dimilikinya. Tidak ada seujung kuku Erlina, yang cantik dan dari keluarga kaya."

"Erlina dan Andika sungguh serasi."

"Kalian tidak kasihan pada Virgo."

"Apa kelebihan Virgo dibandingkan dengan Andika selain wajah dan uangnya? Uang tidak dapat membeli cinta."

Itulah kalimat samar dari beberapa orang yang terdengar. Erlina tidak peduli sama sekali saat ini.

Keluarga Virgo akan bangkrut dan Andika akan berjaya. Waktu telah terulang, jadi dirinya akan mengambil jalan kesuksesan yang Fishya lalui dulu.

"Fishya...aku..." Andika mencoba mendekat. Sama sekali tidak mengerti dengan prilaku Fishya yang biasanya mudah dimanfaatkan.

"Andika, aku menyukaimu." Kalimat dari Erlina membuat Andika membulatkan matanya. Erlina memang jauh lebih baik dibandingkan dengan Fishya yang cerewet dan mengatur jam belajarnya. Tapi pernyataan cinta di depan umum seperti ini, sedikit...

"Andika kamu menyukaiku bukan?" Tanya Erlina.

"Iya...tapi..." Kalimat Andika disela.

"Fishya, kamu mau putus dari Andika kan?" Kembali Erlina bertanya, penuh senyuman arogansi.

"A...aku...aku..." Fishya memilin jemari tangannya sendiri seolah-olah ragu.

"Tentu saja mau g*blok!" Batin Fishya tengah bersorak gembira.

"Mau ayahmu kehilangan pekerjaan?" Tanya Erlina, menyudutkan Fishya.

Kita anggap saja ratu drama, air mata Fishya mengalir, bagaikan bulir kristal yang berharga. Pelan Fishya mengucapkan."Maaf, Andika kita tidak bisa bersama lagi. A...aku tidak bisa..."

Andika sedikit melirik ke arah Erlina. Bodoh jika membuang wanita hight class (Erlina) demi wanita yang menerapkan sistem belajar disiplin militer (Fishya), karena itu."Aku setuju, kita putus. Ini tidak ada keterpaksaan sama sekali. Karena yang aku cintai dari lubuk hati ini Erlina. Hanya saja kalian yang menghalangi."

Benar-benar playing victim sekali pria satu ini. Fishya berusaha tersenyum, benar-benar berusaha, menghapus air matanya sendiri.

Sejak kelas satu SMU menjadi kekasih Andika, mengatur jam belajarnya, membuatkan makanan sehat, karena lambung Andika terlalu lemah. Bahkan dirinya yang membantu jika Andika terlalu sibuk membuat tugas.

"Erlina, aku... kenapa kamu memilihnya? Dia bukan dari kalangan atas. Dia juga---" Kalimat terbata-bata dari Virgo disela.

"Apa yang kamu miliki selain tampang dan kekayaan? Setiap hari hanya bermain game, rangking nomor satu dari bawah. Berbeda dengan Andika yang selalu berada di peringkat 1 umum." Komat-kamit Erlina mengungkapkan kelebihan Andika.

Sedangkan Andika tersenyum bangga. Menghela napas selain tampang apa lagi kelebihan nol besar ini.

Dua orang yang melangkah meninggalkan mereka. Virgo hanya menunduk, mengepalkan tangannya, menitikan air matanya. Dirinya memang jauh berada di bawah Andika, Virgo tidak dapat membantah sama sekali.

"Yang sabar ya? Aku juga harus menjadi jomblo sejati." Ucap Fishya, menepuk bahu Virgo.

"A...aku ingin!" Pada akhirnya Virgo mengepalkan tangannya bertekad.

"Ingin apa? Apa ingin menciumku. Tapi disini ramai, aku belum siap." Fishya menelan ludah tidak tahu malu.

Virgo menyentil dahi Fishya."Bukan itu! Aku ingin membuat Erlina cemburu. Aku i... ingin dia kembali padaku."

Fishya terdiam sejenak, si lembek patah hati. Perlahan dirinya tersenyum menyeringai, bagaimana caranya merubah si lembek menjadi CEO sombong yang super kejam.

"Baik! Deal! Tapi untuk membuat Erlina menyesal, kamu harus menuruti kata-kataku." Ucap Fishya penuh senyuman. Berbagai rencana busuk sudah ada dalam otaknya.

Bagaimana merubah gumpalan beban ini menjadi, naga berkualitas tinggi.

"I...iya, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Virgo.

***

Putra dari konglomerat terkaya itulah seorang Virgo yang dimanja dari kecil. Wajahnya rupawan, tapi tubuhnya kurus bagaikan kekurangan gizi. Hanya suka bermain musik, benar-benar paling membenci belajar.

Tapi sebuah pelajaran diberikan oleh Fishya hari ini dalam ruangan tertutup.

"Fishya...ah... cukup...aku tidak bisa lagi...ah...ah..."

Keringat dingin mengalir di pelipisnya, wanita ini benar-benar gila. Namun sorot mata dan senyumannya mengingatkannya akan satu hal.

"Sudah! Fishya! Sudah...ah..." Ucapnya.

"Harus lebih kencang lagi."

Stay With Me

"Apa hubungannya merebut Erlina?" Tanya Virgo tidak mengerti.

Krak!

Sensasinya benar-benar terasa, kala Fishya menarik kakinya. Membantunya guna melakukan peregangan beladiri Wushu.

"Sakit! Ah!" Teriak Virgo."Aku tidak mau lagi! Tidak mau lagi."

"Demi Erlina, dia tidak menyukai pria lembek. Jadi setidaknya kamu harus bisa beladiri." Fishya menyeringai, ini menyenangkan kala dirinya dapat menyiksa makhluk lembek ini.

"Fishya! Aku bisa belajar basket seperti Andika." Virgo pada akhirnya berdiri, hendak melangkah pergi.

"Belajar basket sekarang? Memang kapan kamu dapat mengalahkan Andika? Jika mengikuti club sepakbola kamu cuma akan menjadi anggota tim cadangan sampai lulus. Club tinju, tapi kamu cungkring tanpa otot. Tapi club Wushu---" Fishya menghentikan kata-katanya.

Kala itulah Virgo melihat ke arah sekitarnya. Hanya terdiri dari para siswa yang tidak serius, hanya bermain-main. Beberapa diantaranya bahkan tidak melakukan peregangan dengan benar.

Fishya melangkah mendekat, wanita yang tersenyum, kemudian berbisik bagaikan setan."Virgo, coba kamu fikirkan sekali lagi. Beberapa bulan lagi, kalau kamu menyewa pelatih pribadi, kemungkinan besar kamu akan mewakili sekolah untuk cabang beladiri Wushu. Terlihat keren, meraih medali, dengan Erlina ada disampingmu."

Virgo menelan ludah, memang benar. Jika berprestasi sudah pasti Erlina akan menempel."Tapi apa keuntungan untukmu? Kenapa membantuku?"

Fishya tertunduk, air mata penuh cinta kasih mengalir. Membuat hati siapapun tersentuh, dirinya berucap pelan."Erlina hanya tertarik sementara pada Andika. Jika dia kembali padamu, maka dia akan melepaskan Andika-ku..."

"Apa bagusnya Andika?" Tanya Virgo emosional. Ingat! Ini bukan cemburu, tidak sama sekali, mereka hanya partner busuk, yang ingin memisahkan pasangan penuh cinta. Virgo cuma tidak mengerti dengan kekurangannya sendiri.

"Mau jujur?" Tanya Fishya, dijawab dengan anggukan cepat oleh Virgo.

Fishya menghirup napas kemudian berucap."Rangking pertama melawan rangking pertama dari belakang, kapten tim basket melawan anak manja yang sering top up di Betamart, perut kotak-kotak melawan tubuh kerempeng. Sekarang ceritakan kelebihanmu?"

"Aku rank mythic di game!" Ucapnya bangga.

Fishya mengangkat sebelah alisnya."Kalau begitu kenapa tidak menjadi youtuber gamer atau atlet game saja!?"

"I...itu..." Virgo tertunduk.

"Itu karena kamu menyewa joki seharga jutaan rupiah. Kemudian top up tanpa henti." Fishya tertawa miris, kemudian melangkah hendak pergi."Kalau begitu lupakan Erlina, tetaplah menjadi beban keluarga, hingga keluargamu jatuh bangkrut."

"Eh! Wanita sial! Kamu mengutuk keluargaku!? Berani-beraninya." Bentak Virgo.

Sementara Fishya sedikit berbalik, kemudian mengacungkan jari tengah tanda kasih sayang.

"Br*ngsek!" Teriak Virgo.

***

Sementara pada akhirnya Fishya melangkah menelusuri lorong. Menghela napas berkali-kali, apa yang dapat diharapkannya dari seorang Virgo?

Matanya menatap ke arah Erlina yang berdiri di hadapannya."Fishya, belikan siomay yang ada di ujung jalan. Aku lapar."

"Ta...tapi itu di luar sekolah. 15 menit lagi bel... kalau---" Kalimat Fishya disela.

"Karena itu kamu harus kembali sebelum 15 menit. Mau aku adukan ini pada ayahku. Agar ayahmu yang mendapatkan sangsi?" Tanya Erlina penuh senyuman. Inilah persahabatan mereka, antara Fishya anak pekerja dan Erlina anak majikan.

Tidak dibiayai, tidak pula mendapatkan uang. Tapi malah seperti ini, dari TK.

"Tentu saja aku akan pergi, Erlina yang cantik. Maaf kalau aku tidak sengaja membuat alasan tadi." Fishya berusaha tersenyum, meminta maaf sembari menunduk.

Tapi itulah kehidupan. Berlari dengan cepat menelusuri lorong. Wanita yang bahkan turun dari tangga yang dipadati siswa menggunakan teknik parkur.

Melompati beberapa orang bagaikan ninja. Erlina gila! Benar-benar sudah gila! Kenapa harus menyuruhnya keluar dari sekolah. Tidak sekali, tapi sudah berkali-kali. Ingin berada di sekolah yang terpisah, sayangnya ayahnya menyuruh untuk berteman dengan anak bos.

Hujan mulai turun dengan deras. Masih berlari bagaikan tengah syuting film India. Hingga pada akhirnya dirinya sampai di tempat pedagang siomai berjualan. Mengeluarkan uang jajannya sendiri.

Erlina memang seperti itu, dirinya sudah terbiasa. Yang terpenting lakukan saja, agar Erlina tidak mengadu pada ayahnya.

Membawa sebungkus siomay di tengah hujan.

"Aku akan hidup bebas...akan hidup bebas... walaupun tanpa bantuan Virgo." Gumamnya berlari di tengah hujan. Masih harus kuliah di kampus yang sama dengan Erlina. Bagaimana dirinya dapat melayani nona muda itu lagi.

Hingga.

Brak!

Pada akhirnya Fishya terjatuh, lututnya terluka. Hanya menangis dalam hujan, menatap ke arah kotak siomay yang hancur, isinya berceceran di trotoar. Uang jajannya tinggal sedikit, bagaimana caranya untuk membeli lagi.

"Sial!" Teriak Fishya.

Namun, air hujan bagaikan sedikit tidak terasa. Menonggakkan kepalanya menatap seorang pemuda yang memayunginya, berucap penuh kegugupan.

"Se... setelah aku pikir-pikir, kamu benar. A...aku tidak memiliki jalan untuk mendekati Erlina kembali. A...aku akan mengikuti nasehatmu. Ju...juga menjadi pacar palsu." Virgo menghela napas kasar.

Fishya tertegun tidak mengerti, disaat dirinya mengira akan kembali menjadi budak seumur hidupnya. Keajaiban datang, pangeran menyelamatkan saudara tiri Cinderella. Sungguh miris.

"Gendong aku ke sekolah, ala bridal style, seperti pengantin baru." Ucapnya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan.

Virgo berusaha tersenyum benar-benar berusaha."Jalan sendiri! Kamu punya kaki kan?"

"Bilang saja karena kamu lemah. Jika lemah seperti ini, bagaimana bisa merebut Erlina kembali!" Fishya bersungut-sungut.

Virgo menghela nafas, wanita ini sedikit berat. Meletakkan payungnya, kemudian mencoba mengangkat tubuh Fishya.

Tapi.

Agghh!

Keduanya malah terjatuh, bersama, entah kenapa posisi wajah mereka benar-benar terlalu dekat. Membuat Virgo membulatkan matanya sedikit menjauh gelagapan. Apa itu tadi, kenapa bibirnya seperti buah Chery.

"Gendong aku..." Pinta Fishya lagi.

Rok sekolah yang tidak terlalu panjang, rambut serta seragam basah, wajah yang cantik alami, membuatnya memalingkan wajah dari pesona wanita gila.

"A...aku! Aku akan memanggil ambulance." Ucap Virgo cepat, merasa ada yang aneh dengan dirinya.

"Lembek! Gendong aku di punggung kalau tidak bisa bridal style!" Komat-kamit Fishya kembali mengomel.

Pada akhirnya Virgo menurut, menggendong Fishya di punggungnya.

"Kamu berat." Keluh Virgo.

"Itu karena kamu hanya terdiri dari tumpukan tulang tanpa otot. Virgo... pacaran yuk?" Tanya Fishya iseng.

"Siapa yang mau jadi pacarmu." Geram Virgo.

"Kan pacar bohongan." Fishya masih bisa tersenyum. Namun, memang benar Virgo begitu lembut sejatinya, tidak tempramental, namun memang lumayan keras kepala.

Bagaimana Virgo beberapa tahun lagi akan berkembang? Entahlah dirinya juga ingin tahu.

"Virgo...orang yang benar-benar peduli padamu terkadang akan mengomel. Kamu tau kenapa?" Tanya Fishya.

"Karena mereka hanya mengganggu hobiku bermain game." Jawab Virgo.

"Karena mereka cemas, bagaimana kehidupanmu saat mereka tidak ada nanti." Fishya bersandar pada punggungnya, dagu yang berada di bahu Virgo.

Hujan yang begitu lebat."Apa menurutmu orang tuaku peduli? Mereka bahkan hampir tidak pernah pulang ke rumah." Tanyanya.

"Orang tuamu tidak pernah pulang? Bagaimana jika aku tinggal di rumahmu." Ucap Fishya antusias, entah rencana busuk apa lagi yang ada di otaknya untuk menggoda sang pangeran.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!