Let'S Play Game
— Bab 1
Aku Leona Siera Amorettie, asli keturunan Australia. Aku tinggal dan hidup bersama bibi Marttina setelah ibuku meninggal dan kami tinggal juga akan hidup selama nya di negara Asia yaitu Indonesia.
Semakin hari, wajah ku semakin mirip dengan wajah orang lokal jadi tidak ada yang mengira aku orang luar negeri lagi. Aksen ku pun sudah jadi aksen orang Indonesia. Awalnya aku terkejut akan
Hal yang menarik dari aku adalah setelah lulus sekolah aku memilih cabut dari rumah bibi Marttina. Aku memilih hidup sendiri dan bekerja untuk kehidupan ku, untung saja ada perusahaan yang menerima aku sebagai karyawan nya. Tapi...
Leona Siera Amorettie
| Menghela nafas |
Astaga... Aku tidak punya riwayat pendidikan tinggi.
Leona Siera Amorettie
Selain di perusahaan ini perusahaan siapa yang ingin menerima aku?
Leona Siera Amorettie
Jika aku menjadi seorang penulis saja... Mana cukup untuk kehidupan ku sendiri.
Leona Siera Amorettie
Astaga, Leona! Kau benar-benar bodoh, kenapa harus se-sial itu sih?!
Leona Siera Amorettie
Siap-siap pasti aku akan dipecat nanti.
>>> Beberapa hari yang lalu.
Leona Siera Amorettie
| Menggandeng tangan Jia |
Jia teman dan sahabat baikku...
Leona Siera Amorettie
| Mabuk |
Jia kau tahu aku mimpi apa, aku mimpi mencium bos di ruangan nya.
Jia Eriana
Hei, jangan keras-keras nanti karyawan lain tahu bisa berabe kamu.
Leona Siera Amorettie
| Berdiri dan berteriak |
HEI! KALIAN JANGAN MAIN-MAIN SAMA AKU, AKU ITU MENCIUM—
Jia Eriana
| Menutup mulut Leona |
[ Astaga Leona mabuk berat, jika karyawan tahu mereka pasti bocorin ke bos. ]
Jia Eriana
Mencium dinding, dia mimpi nabrak dinding... Hehe...
Jia Eriana
Leona... Sudah ayo pulang ke rumah! Kau sudah mabuk lho...
Gebby Rafella
Jia... Kau dan Leona satu rumah?
Jia Eriana
Iya... Kami sewa rumah bareng... Leona sudah ya jangan aneh-aneh.
Gebby Rafella
Hei, tunggu dulu... Jia, dia ini kalah dalam permainan.
Gebby Rafella
Leona pilih salah satu Truth or Dare?
Leona Siera Amorettie
Hmm... Dare aja. Cepat... Apa tantangan nya, kau pikir aku takut?!
Jia Eriana
Leona! Kamu memang tidak takut tapi aku yang takut.
Gebby Rafella
Baiklah kalau begitu berikan ponsel mu... Aku akan mengacak nomor random.
Gebby Rafella
Dan mengirimi nya pesan, bagaimana? Berani tidak?
Leona Siera Amorettie
| Memberikan ponsel |
Silahkan saja password 3291.
Jia Eriana
Leona! Leona kenapa kau memberikan pada dia?
Jia Eriana
Gebby, Gebby... Dia itu mabuk jadi sini kemari kan ponselnya...
Gebby Rafella
Hey, no, no... Dia sendiri yang pilih harus tanggung resiko dong.
Jia Eriana
Leona tunggu disini... Aku akan panggil taksi.
| Pergi keluar |
Gebby Rafella
Leona... Ini baca yang ada di kertas ini...
[ Jika voice note pasti orang di kontaknya gak percaya ini truth or dare. ]
— Bab 2
Leona Siera Amorettie
| Perlahan membuka mata |
J-Jia... Jia... Ini dimana kenapa terang sekali?
Jia Eriana
Kau sudah bangun... Ini minum air putih dulu.
Jia Eriana
Tadi malam kau mabuk berat padahal baru setengah botol.
Leona Siera Amorettie
| Meminum segelas air |
Lalu... Apa yang terjadi lagi padaku? Badan ku sakit semua...
Jia Eriana
Kau kalah dalam permainan dan memilih tantangan.
Leona Siera Amorettie
Eh, iyakah? Aku tidak ingat memang apa tantangan nya?
Jia Eriana
Chat random di kontak mu kurang lebih gitu Gebby yang bikin.
Leona Siera Amorettie
| Panik |
Ke siapa? Dia kirim ke siapa Gebby kirim?!
Jia Eriana
Hmm... Kau bilang kemarin ayah mu...
Leona Siera Amorettie
Oh... Ayah...
| Menguap |
Leona Siera Amorettie
Eehh? Sejak kapan aku punya nomor kontak ayah?!
Leona Siera Amorettie
Nama kontaknya Tua bangka? Dia kirim pesan kesitu?!
Jia Eriana
I-iya... Memang dia siapa?
Leona Siera Amorettie
Itu bos kita, Jia! Pak Marley!
| Panik dan segera menggambil ponsel |
Leona Siera Amorettie
Matilah aku... Tamat riwayat ku sudah, Jia...
Jia Eriana
Emang nya dia mengirimkan pesan apa?
| Melihat ponsel Leona |
Jia Eriana
| Menatap Leona |
Leona... Mau aku bantu buat surat pengunduran diri?
Leona Siera Amorettie
| Menarik tangan Gebby |
Gebby... Kenapa kau tidak sopan membuka ponsel orang saat sedang mabuk?
Gebby Rafella
Oh, kan kita bermain jujur atau tantangan itu sih derita mu.
Gebby Rafella
Siapa suruh kemarin memberikan aku password hp ku.
Leona Siera Amorettie
Tapi kau harusnya tahu aku sedang mabuk berat kemarin.
Dion Ellano
| Datang dan menepuk tangan tiga kali |
Hey... Hey... Tuan Marley akan segera datang ke perusahaan...
Dion Ellano
Segera kalian ke lobby dan sambut dia.
Leona Siera Amorettie
| Terkejut dan berjalan ke Dion |
Bos datang? Untuk apa dia datang ke kantor cabang?
Leona Siera Amorettie
Harusnya kan dia di kantor utama...
Dion Ellano
| Terkekeh |
Kalau itu aku juga tidak tahu... Sudah cepat sana.
Leona Siera Amorettie
[ Tamat riwayat ku sudah... Habis lah kau Leona! ]
Di Lobby utama para karyawan semua menghentikan aktifitas mereka. Tanpa terkecuali pergi ke Lobby untuk menyambut CEO perusahaan. Marley. Pria itu biasanya hanya datang ke perusahaan cabang tiga bulan sekali.
Padahal, dia baru datang kemarin. Dan pasti hal sesuatu yang membawa dia kemari. Bukan karena pekerjaan tapi mungkin karena Leona.
Gebby Rafella
Jia... Kenapa teman mu pake masker, sakit keras dia?
Jia Eriana
Dia lagi flu memangnya kau mau flu dia menular ke kau?
Gebby Rafella
| Memutar bola mata dengan malas dan berjalan ke Marley |
Selamat pagi pak Marley... Apa kabar anda?
Gebby Rafella
Senang hari ini anda datang ke perusahaan lagi... Silahkan masuk pak...
Marley Ardan Moreno
| Berjalan masuk |
Jia Eriana
| Membisikan sesuatu pada Leona |
Tenang... Jangan gugup biasa saja.
Jia Eriana
Pak Marley tidak akan menyadari nya.
Marley Ardan Moreno
| Melihat kearah Leona yang membungkuk |
Dion Ellano
Ah, hari ini perwakilan divisi akan rapat melaporkan semua perkembangan pekerjaan mereka.
Dion Ellano
Pak Marley mau lihat sampai mana perkembangan pekerjaan kalian.
Leona Siera Amorettie
| Menghela nafas |
[ Syukurlah... Dia sibuk hari ini. ]
— Bab 3
Leona Siera Amorettie
🗨️ "Sayang... Sayang kamu dengar aku kan, hmm... Kenapa kamu tidak datang kesini?"
Leona Siera Amorettie
🗨️ "Sayang... Kalau kamu di sini sekarang, mungkin aku nggak bakal minum sebanyak ini."
Leona Siera Amorettie
🗨️ "Soalnya... kamu lebih bikin aku mabuk..."
Gebby Rafella
Good job, girl...
| Mengirim Voice Note |
>>> Sementara di tempat Bar.
Marley Ardan Moreno
Bawa mereka pergi, Dion.
Dion Ellano
Sudah sana semua pergi.
| Menghela nafas |
Dion Ellano
Sudah habis 20 wanita masih juga tidak ada yang membuat mu tertarik?
Marley Ardan Moreno
Cari lagi, aku butuh cepat. Nenek sudah meneror aku mencari pacar.
Dion Ellano
| Terkekeh |
Sepertinya nenek mu tidak sabar menggendong cicit...
Marley Ardan Moreno
| Menendang Dion |
Cari lagi.
Dion Ellano
Aduh! Iya, iya...
Reno Zack Adrian
Kenapa cari susah-susah padahal di perusahaan banyak wanita.
Marley Ardan Moreno
Aku tidak tertarik menjalani hubungan dengan karyawan.
Marley Ardan Moreno
Ini tidak profesional dan yang ada dia semena-mena pada karyawan lain.
Marley Ardan Moreno
Mentang-mentang dia ini jadi pacar ku. Mendingan tahun depan aku punya pacar.
Bintang Anggara
Tahun depan kau umur 26 bukan expired lagi tapi sudah basi dan busuk.
Reno Zack Adrian
| Tertawa |
Hei... Kita akhir-akhir ini sibuk sekali ya. Bagaimana hari ini kita taruhan.
Marley Ardan Moreno
Kalian bertiga saja kali ini aku tidak ingin ikut.
Reno Zack Adrian
Kenapa kau tidak ikut? Dosa mu sudah sangat besar, ya?
Marley Ardan Moreno
| Menendang kaki Reno |
Sebaiknya kau diam, aku pusing gara-gara nenek.
Daren Theo Alarik
| Sibuk main game |
Bintang Anggara
Hei... Jangan marah-marah bagaimana kau dan Daren taruhan.
Daren Theo Alarik
Aku daritadi sibuk main game, kenapa aku dibawa-bawa?!
Bintang Anggara
Marley pasti akan kalah. Tenang saja...
Bintang Anggara
| Membisikan sesuatu pada Daren |
Daren Theo Alarik
Ohh, wanita itu... Kau notice dia? Atau bagaimana?
Bintang Anggara
Kemarin aku lihat dia mengomel tentang Marley.
| Bicara dengan nada pelan |
Bintang Anggara
Tenang saja... Marley ini—
Daren Theo Alarik
Aku akan bertaruh pada kakak sepupu, jika kau menang....
Daren Theo Alarik
Aku akan membujuk nenek agar kakak bisa hidup dengan tenang, aman dan damai.
Daren Theo Alarik
Hey... Kak, aku ini cucu kesayangan nenek... Jadi dia pasti akan mau jika aku bujuk.
Marley Ardan Moreno
Baik, aku terima. Apa taruhan nya?
Daren Theo Alarik
Dan jika aku menang... Aku mau pulau pribadi.
Marley Ardan Moreno
| Melihat notifikasi ponsel |
Pasti nenek lagi...
Dengan malas Marley menggambil ponselnya yang tadi muncul notif, ia sedikit terkejut saat melihat bukan Neneknya yang meneror melainkan salah satu karyawan kantor cabang.
Marley Ardan Moreno
💬 Saya suruh kamu kirim semuanya pakai dokumen bukan kamu jelaskan pakai Voice Note.
Marley Ardan Moreno
| Mendengarkan Voice note Leona |
Bintang Anggara
| Menjelaskan taruhan |
Daren Theo Alarik
Let's play game.
Dion Ellano
| Datang dengan beberapa wanita |
Sudah aku bawa—
Marley Ardan Moreno
| Melemparkan dokumen |
Bawa pulang semua wanita itu, aku tidak butuh dan kerjakan itu.
Marley Ardan Moreno
| Menghapus pesan |
Marley Ardan Moreno
💬 “Ternyata efek samping dari aku ternyata lebih kuat dari alkohol, ya?”
Marley Ardan Moreno
💬 “Kamu mau coba lagi dengan sadar?”
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!