Hari ini, aku terbangun lagi
Didunia yang berbeda, lagi dan lagi.
Nama? Apakah aku punya 'nama' yang sama lagi?
"Huffttt"
Aku terbangun disebuah kamar, kamar yang biasa dipakai oleh bangsawan kelas atas, bisa dilihat dari seluruh ukiran ukiran yang berada di dinding
"kali ini tugasku membuat tubuh ini bahagia? Lagi? Sejujurnya dosaku dimasa laluku itu apa?"
Kehidupan yang ke seribu kalinya? , lebih tepatnya seribu dua kalinya?
TOK TOK TOK
Seseorang membuka pintu dan menundukkan kepalanya
"Selamat pagi lady, hari ini akan ada Sarapan pagi bersama keluarga anda, dilanjut pelajaran etiket keluarga kerajaan"
"Hmm, pagi ini aku mau mandi, siapkan air mandi dingin"
"Dimengerti"
Ia pergi untuk menyiapkan apa yang tuannya inginkan
"Humm, mari kita lihat bentuk diri kita"
Aku melangkah menuju cermin besar di pojok ruangan tersebut, seorang wanita cantik, kulit putih dengan rambut hitam gradasi ungu
Matanya sangat jernih, berwarna unggu muda, bibir pink nya sangat lembut (membelai wajah)
Badannya yang sangat proposional, tidak kurus tidak gemuk, badan yang dibentuk dengan baik.
Tapi, apa yang membuatnya tak bahagia?
Tubuhnya hangat, namun perasaan gelisah apa ini?!!
ia melirik ke samping kanan, melihat meja berlaci, ya membuka laci tersebut dan melihat beberapa buku catatan, namun matanya tertarik pada 1 buku yang lebih tebal dan terlihat ada beberapa kertas terselip didalamnya
Dairy--
Ia membuka buku tersebut dan membacanya lembar per lembar, hingga ia menemukan paragraf yang mengusiknya
"Namaku Alexsander Violetine Athena lilac, Ayahku adalah saudara kembar dari kaisar, kita adalah keluarga kekaisaran. Namun, apakah aku juga termasuk salah satu keluarga kaisar? Mengapa aku berbeda dari kakak kakakku? Kakak kakakku memiliki bakat sedangkan aku tidak, hanya karakter yang terlihat saja ( rambut, mata, dkk)
Mengapa aku tidak memiliki bakat?"
"Setiap hari aku berdiam diri, tidak menarik perhatian agar mereka tidak memperhatikanku lebih jauh, maka dari itu aku pun membaca, membaca dan terus membaca hingga membaca pun tidak ada gunanya lagi"
"lady, air mandinya sudah siap"
Aku memasukkan dairy tersebut kedalam laci dan segera membersihkan tubuhku
...--------Ruang makan--------...
Suara sendok dan piring bertautan, ruangan tersebut sangat hening tidak ada yang membuka suara satupun
"Lilac apakah badanmu baik baik saja? Kemarin kata pelayan kamu lelah sekali, adakah kendala selama pembelajaran mu kemarin?" Sang ibu memulai pembicaraan dengan suara lembutnya, suaranya yang khawatir membuat semua orang menunggu jawabanku
"Ti-Tidak apa, saya sudah baikkan" Ucapku nyaris berbisik, seperti setelah sekian lama akhirnya aku berbicara(?)
respon tubuh ini... Dia sangat ketakutan pada keluarganya? Mengapa?
Aku mengelap bibirku dengan sapu tangan dan meminum air yang telah disediakan
Aku bangkit dari dudukku dan menunduk kecil
"Saya masuk kelas dulu, terimakasih"
Aku pergi meninggalkan ruang makan tersebut.
"Apakah dia benar baik baik saja?" Ia menatap punggung adiknya yang sudah tidak ada karena tertutup pintu
"Ayah coba selidiki guru yang mengajar lilac kemarin, kemarin kelas sihir kan? Sapa tau lilac terkena sihir guru tersebut?" ucapnya tampak sangat khawatir
"humm, sepertinya begitu nanti ayah selidiki, kalian juga jangan lupa berinteraksi pada adik kalian li, ian, cora"
"tentu sajaaa"
...****************...
Setelah kelas Etika selesai, aku berjalan jalan ke sekitar kastil ini serta mengumpulkan data data dari gosip para pelayan, berujung di pojok pohon besar yang sangat rindang, dan ia tau apa yang harus ia lalukan pada pohon ini
"huffttt, huffttt, huffttt keknya tadi dia kesini, jalannya terlalu cepat" ia mengelap keringatnya sambil menengok ke kanan dan ke kiri
"lah, aku? Kamu sih, salahnya tidak melihatnya sampai akhir"
"hahhhh aku??"
"li, ian apa yang kalian lakukan disini? Mengapa kalian lari lari?"
"Tadi kami sedang memata matai lilac, tapi kami kehilangan jejaknya"
"Ahhh, sepertinya ayah tau dimana lilac"
Setelah selesai dari pelajaran Etika, aku berjalan melewati lorong demi lorong, berpapasan dengan beberapa pelayan.
Para pelayan menundukkan kepala mereka dan aku hanya mengangguk kecil seperti biasa. Formalitas. Formalitas bangsawan yang menyebalkan.
Langkahku berjalan menyusuri beberapa lorong, hingga aku mendengar suara para pelayan dibalik sudut ruang tersebut, ruang kecil, sempit, dan jarang dilalui orang
"Katanya Lady lilac jarang berbicara ya? Apakah dia ada kelainan?"
"Kata beberapa pelayan yang mengantarkan makanan diruang makan sih iya, bahkan dia harus dipancing untuk berbicara, berbicaranya aja gagap"
"Mungkin ia tidak percaya diri? Katanya sih ia tak memiliki bakat sihir?"
"lah? Kan dia pintar diplomat ga sih? Menurut beberapa pelayan(?) lalu buat apa ia membaca selama ini jika tidak digunakan kemampuannya?"
"Terpaku oleh kakak kakaknya? Kakak pertama aja ahli Pedang Aura diumur yang sangat muda, kakak kedua saat ini sedang menempuh pembelajaran lanjutan di Academi dan kakak ketiga ahli sihir dan saat ini ia belajar di menara sihir?"
"ia hanya terpaku kakak kakaknya saja, semoga ia mengetahui hal tersebut dan memperbaiki dirinya"
"hufftt, betull, masa iya keluarga Alexsander ada anak Cacat, hahahaha"
"stttt, jangan keras keras, tembok juga punya telinga!!"
Aku tersenyum tipis mendengar hal tersebut. Aku pikir mereka hanya pelayan yang tidak memiliki pengetahuan dan pandangan luas. Berkat itu, aku mengetahui sedikit informasi mengenai tubuh ini.
Dug dug dug DUBDAK!!
"Aduhhh, pelan pelan dong!! Nanti ketahuann! Jangan menyela!"
"ishhh, makanya lari yang bener, nanti kita ketinggalan jejaknya!!"
Aku menoleh kearah sumber suara, dua orang anak kecil. Satu ber rambut hitam dengan warna mata unggu dan rambut putih dengan warna mata emas, tak salah mereka kedua kakaku. Setahuku mereka sudah besar, sudah berumur 16 tahun. Mengapa mereka bertengkar?
wopsss, saatnya kabur~
"Duh kemana ia lari?"
"Mungkin ketaman, ayo kejar!"
Aku berjalan cepat ke arah pohon paling besar di taman tersebut, melihat strukturnya, aku mulai melompat atau memanjat(?)
"hufttt, untungnya, aku tak masalah jika dicari, tapi... Mengapa mereka mengejarku? Itu menakutkan" Ucapku bergidik ngeri, seumur hidupku aku tak pernah dikejar orang, karena aku lebih suka mengejar orang
-saat ini-
Tiba tiba tubuhku terangkat, aku memegang dahan pohon yang ada dan memeluknya erat, semalin lama tubuhku tidak bisa ku kendalikan dan..
"AKKKK"
Aku terjatuh
"Hahhhh, apa yang sedang kamu lakukan diatas sana lilac" Ucapnya menggendongku dan akhirnya menurunkanku ditanah
"Kedua kakakmu mencari mu sendari tadi, mengapa melarikan diri?"
"Saya tidak tahu" cicitku, suaraku sangat kecil hingga terasa seperti bisikan
"Maksudmu apa lady?"
"Saya hanya berjalan dan memanjat, saya tidak tahu"
"..."
Tidak ada yang salah, kedua orang itu juga tidak memanggilku. Jika mencariku berarti memanggilku kan?
haduhh, pikiran tubuh ini dan tubuhku belum sinkron, tubuh ini masih menggenggam erat sikapnya, lalu buat apa aku ada disini?
"duhhh, kita kan niatnya memata mataiii" bisik mereka berdua
Mendengar bisikan kecil itu, sang ayah hanya menghela nafas dan berdecak kecil
"Hari ini ayah akan pergi ke istana utama kaisar untuk rapat dengan para bangsawan. Kali ini ayah akan mengajak lilac, apakah lilac siang hingga sore ada jadwal pelajaran?"
"tidak ayah"
"Baik jika begitu, ayo" Ayah mengulurkan tangannya untuk mengajak anak terakhir dari ke empat bersaudara itu, akupun tanpa ragu menerima uluran tangannya. Tubuh ini berdegup kencang, oh dia sangat ingin diperhatikan seperti ini ya?
kami menaiki kereta kuda dengan lambang keluarga, mirip dengan lambar keluarga kaisar. Lambar matahari berwarna emas yang sangat indah dengan ukiran tertentu, tetapi lambang ini, lambang bulan sabit dengan pedang dihiasi mawar putih dan background biru dongker
...........Istana Utama Kaisar...........
Pintu terbuka dengan lebar, menunjukkan bangsawan yang membawa anak anak mereka, biasanya mereka membawa anak mereka untuk menunjukkan bakat mereka dengan harapan bahwa mereka dapat memperkerjakan anak mereka di istana kedepannya. Tentu saja, anak anak yang datang pastinya sudah dijamin memiliki pengetahuan yang cukup untuk memasuki dunia Politik sejak dini.
ketegangan tempat tersebut, memanjang hingga kaisar menyebarkan beberapa kertas pada para bangsawan dan mulai angkat bicara
"Pagi tadi, Utusan dari kerjaan Revendel datang. Mereka mengajukan pertanyaan Aliansi dan meminta perlindungan dari konflik perbatasan utara mereka, sesuai dengan apa yang aku sebarkan barusan, bisa dibaca dan dipahami"
"Perlindungan? Aliansi? Mohon maaf yang mulia... Itu adalah cara halus mereka menyerahkan leher untuk kita penggal dengan sopan" Senyum licik darinya, dilihat dari lambang keluarga di dada kirinya, ia adalah Marques
"Atau.. Cara halus mereka mengulurkan tangan untuk membangun jembatan perdamaian. Dengan revendel sebagai sekutu kita bisa mengamankan jalur rempah dan kristal sihir Utara yang terkenal lebih kuat, seperti yang kita ketahui Kristal sihir diutara tidak pernah gagal soal kualitas " Ucapnya dengan penuh pertimbangan dan hati hati menganalisis masalah kali ini
Rupanya count memiliki sudut pandang positif dan bagus dalam diplomasi
"SEKUTU? Jangan lupakan darah yang mereka tumpahkan 5 Tahun lalu!! Mereka menyerang desa dan menambang tambang kita secara diam diam!"
"Huftt, dan masalah tersebut tidak akan pernah selesai jika kita tak pernah membuka perundingan sekarang!" kaisar menghela nafas dan menengahi berdebat yang akan semakin memanas
"Maaf menyela kaisar, mengingat kejadian 5 tahun lalu, apakah mereka mengincar tambang emas kita yang berada di selatan? seperti yang kita tau, emas dengan sihir didalamnya. Jika sihirnya habis kita bisa gunakan emasnya. Siapa yang tidak mau akan itu" lambang Grand duke, benar. Ia seorang Grand duke, dia ternyata berbicara dengan baik
"humm, kalau begitu apakah kita harus memanggil urusan tersebut saat ini?" Kaisar tampak tertarik dengan pembicaraan barusan, dan sangat penasaran apa yang terjadi dan apa yang diinginkan
Tak lama utusan tersebut dipanggil dan datang di perhimpunan para bangsawan. Dengan diskusi panjang x lebar x tinggi, dan berujung pada surat perjanjian.
"Raja kami, mengirimkan surat perjanjian. Jika kaisar melindungi kami dari konflik yang ada di utara " konflik antar kerajaan " maka raja kami akan memperdagangkan Kristal sihir kami dengan harga lebih rendah 10% dari harga asli tentu kami tidak bisa menurunkan lebih banyak dikarenakan alur jalan dan cuaca yang kami lalui, dan juga kami akan membagi pengetahuan kami kepada kekaisaran mengenai sihir penyerangan.
kekaisaran sendiri tahu, bahwa sihir kami pada bagian penyerangan lebih kuat dan ampuh dibanding kerjaan lain, kami akan mengirim beberapa guru terbaik untuk mengajari murid murid kekaisaran di Academy" utusan tersebut berbicara dengan keyakinan tinggi, dan isi surat tersebut memang benar
"hmm, menaik. Bagaimana dengan kalian?" Ucap kaisar dengan ketertarikannya
"Apakah saya boleh angkat bicara?" Aku membuka suara ditempat hening tersebut sambil mengangkat tanganku keatas
Dari tadi aku membaca surat yang disebar, ada 5 lembar
Surat mengenai konflik utara
Surat mengenai permohonan maaf
Surat mengenai permintaan aliansi
Surat mengenai perjanjian dan keuntungan
Surat resmi Perjanjian
Dan semua surat tersebut adalah surat yang telah di cetak/salin mengunakan sihir kekaisaran, surat yang di salin mengunakan sihir akan ada logo atau lambang sihir itu sendiri, pada dasarnya sihir tersebut ada agar tidak ada pemalsuan surat atau dokumen pada kaisar
Konflik antar kerajaan dan berujung pemberontakan wilayah utara
Singkatnya kerjaan Revendell dan kerajaan Draconis sedangkan berperang, karena dinginnya wilayah utara. Rakyat kecil yang terkena dampaknya menjadi 1 sekutu dan memberontak, bisa diketahui kerajaan Revendell kuat akan sihir penyerangan, sedangkan kerjaan Draconis kuat akan diri mereka. Mereka yang setengah Naga.
Surat permohonan maaf pada kejadian 5 tahun lalu,
Mereka mengakui bahwa itu adalah rencana raja sebelumnya dan saat ini sudah berganti raja, alias pelengseran paksa raja
tapi tak bisa dihilangkan kenyataan bahwa, kekaisaran juga menyepelekan tambang utara tersebut.
Surat aliansi, seperti yang sudah dijelaskan oleh utusan tersebut, tapi.. ada hal menarik dibeberapa surat ini, terlebih lagi pada 'Surat Resmi Perjanjian'
"Bagaimana? Apakah saya diizinkan berbicara?" Aku bertanya ulang, dikarenakan mereka hanya terdiam dan hanya memandangiku, yahh setidaknya aku ini memang cantik dari lahir jadi aku PD aja
"Emmm, maaf kaisar saya kira, perhimpunan ini serius ternyata kaisar tidak memandang serius kami" Utusan tersebut merasa kesal dengan adanya aku berbicara
"Tidak, tidak, setiap perhimpunan kami, memang mengizinkan anak anak, tentu anak saya juga ada disini, disamping saya. Silahkan Lady" Ucap kaisar ramah
Aku menunduk dan berdiri ditempat dengan membawa surat surat tersebut
"Mohon maaf sebelumnya, Perkenalkan Nama saya Alexsander Violetine Athena Lilac, saya anak ke empat dari empat bersaudara dari Archduke Alexsander Lystuad Rajeev. sebelumnya kerajaan anda membuat 2 rangkap dengan bahasa kekaisaran dan bahasa kuno kerajaan anda, betul?"
"apa dia seorang anak kaisar? Alexsander katanya? Bukankah kaisar juga Alexsander??"
"Betul lady, Maaf sebelumnya lady. Saat ini kerjaan kami benar benar sangat terdesak, kami tidak bisa bersantai seperti ini saya ha-"
"jika terdesak, seharusnya anda menjelaskan secara rinci surat anda tanpa ada surat perjanjian bahasa kuno" Aku berbicara dengan lantang dan tajam, padahal kakiku sudah sangat dingin, tanganku sedikit gemetar
"..." ia terdiam
"Saya ingin anda membaca atau menerjemahan 'Surat perjanjian perlindungan dan keuntungan'
Poin nomor 4 yang ditulis pada bahasa kuno kerjaan anda"
"huftt,
Dengan penuh rasa hormat, kami dari Ravendell menyatakan kesetiaan kepada Kekaisaran dan dengan senang hati menyerahkan urusan luar negeri kami untuk dilindungi oleh Takhta Kekaisaran.” ia menghela nafas lalu ia membacakannya
"Itu adalah Terjemahannya, Jika aku yang membaca akan terdengar seperti ini
Dengan memberikan urusan luar negeri kepada Takhta Kekaisaran, kami menandai bahwa Revendell bukan bagian dari Kekaisaran, namun Kekaisaran adalah pelindung yang tunduk pada hukum leluhur kami dan takhta utama hanya dapat berjalan atas restu Dewan Leluhur.
Jadi, kamu ingin kekaisaran menjadi pelayan Kerajaan Revendell? dan jika ada apa apa kekaisaran akan meminta Izin kepada Kerajaan Revendell?"
"Memang Keluarga Mantan Pangeran Alexsander seharusnya menjadi tangan kanan atau penerjemah seperti ini tidak sihh? Keren banget dari pada harus lama lama pakai sihir" bisik beberapa bangsawan
"Pfftttt, hahahaha, Jika anda tidak bisa membaca Bahasa kuno kerajaan Revendell sebaiknya anda tidak membuat omong koso-"
"Yang bertanda tangan dibawah ini, Raja Avelin, namun diterjemahkan adalah Raja Levin, bagaimana menurutmu?" Lilac menatap utusan tersebut, mata unggu kosongnya seakan ada sihir yang membuat utusan tersebut diam seribu bahasa
TOK TOK TOK
"Maaf menganggu waktunya kaisar, ini adalah Terjemahan langsung dari ahli kekaisaran, surat ini sudah diterjemahkan mengunakan sihir international" Ia memasuki ruangan tersebut dan memberikan surat tersebut. Kaisar menerima surat tersebut dan membacanya
"HAHAHAHAHAHA, Sungguh ternyata keputusanku untuk membawa anak ke perhimpunan bangsawan tidaklah buruk. Benar begitu Utusan Revendell?"
Suasananya mencengkram, aku sendiri sudah tau isi surat tersebut. Tidak ada yang bisa dikelabuhi oleh sihir international, sihir yang dibuat untuk menterjemahkan apapun, semua bahasa bisa dan tidak ada yang bisa mengubah komponen sihir international tersebut, mungkin karena diawasi oleh Dewa Dewi?
"Sebelum pembunuhan terjadi, sebaiknya anda mengeluarkan surat Sah langsung dari Raja saat ini, Utusan" aku berbicara dengan berani dengan menatap mata utusan tersebut
"Tapi jika boleh saya bicara. Maaf lancang, jika seandainya saya menjadi kaisar. Saya akan membunuh anda seolah olah anda tidak ada. Lalu membiarkan kerjaan Draconis menjajah kerajaan Revendell, karena dari segi mana pun Kerjaan Draconis tetap akan menang, jika revendell berada dalam kekaisaran bukankah Draconis akan memusuhi kekaisaran? Padahal lebih menguntungkan beraliansi dengan Draconis"
"S-sangat tidak lancang ny-" Seorang bangsawan, berlambang baron ingin menyela dengan khawatir dan resah
"A-Apa yang lebih menguntungkan? Kekaisaran adalah Negara sih-"
"kami sudah kuat akan sihir, kaya akan tambang, kita hanya perlu pengetahuan untuk bertahan jarak dekat. Jika kekaisaran dan kerjaan Draconis bertarung, kemungkinan besar kekaisaran menang namum tingkat kerusakan lebih dari 60% kekaisaran, berbeda dengan Revendell"
"..."
Ia terdiam, sebenernya dia berfikir atau tidak?
"Hoo, pikiran yang masuk akal, aku bahkan belum terpikirkan akan hal ituu" Kaisar melihat lilac dengan tatapan membulat dan tampak tertarik dengannya
TOK TOK TOK
"Permisi yang mulia, maaf menyela Perhimpunan saat ini, Utusan dari Kerjaan Draconis mengunjungi kekaisaran"
"jika aku berada di jamanku yang kehidupan ke 900 mungkin aku akan meng hak e hak e hayoloo hak e hak e"
"Menurut saya, anda harus menengahi mereka dan mengambil keuntungan yang menguntungkan Kekaisaran, kaisar" Ucapku dengan serius pada Kaisar, siapa yang tidak mau beraliansi dengan Keturunan setengah Naga? seperempat naga aja sudah sekuat itu apa lagi setengah, apalagi ori naga
"Humm, Bagaimana jika lady membantu kaisar in-" Kaisar menghentikan omongannya ketika melihat tatapan tak suka dari lilac, padahal ia adalah pamannya sendiri, huffttt
"Papa, sepertinya kaisar tidak akan membahas apapun lagi" Aku berbicara sambil menatap ayahku dengan kode isyarat untuk segera keluar dari sini
"Aha, ahahahah, iyaa betul, perhimpunan saat ini, selesai. Kalian bisa kembali, terimakasih" Kaisar tersenyum hambar dan mengakhiri perhimpunan saat itu juga
"Oh, Undangan Resmi secara langsung pada anda semua, Besok siang hari ditempat ini, hasilnya akan diumumkan" Kaisar berbicara dan tak lama meninggalkan ruang tersebut
"Maaf menganggu waktunya, sepertinya Lady memiliki pengetahuan mengenai kerajaan Draconis ya? Dan anda lebih pro Draconis?"
"Betul, bukankah buku pengetahuan mengenai kekaisaran dan antar Kerajaan sudah tersebar pada bangsawan? Buku pengetahuan ini bahkan sudah beredar diantara rakyat kekaisaran secara legal"
Niat awal ingin mengincar anak kecil ini mengunakan kata 'pro kerajaan Draconis' malah terlihat bodoh
"Lady, sudah sangat keren hari ini. Selanjutnya-"
"Maafkan saya, selanjutnya kakak saya" Ucapku dengan sopan dan tersenyum lembut pada beberapa bangsawan
...-------Kereta Kuda---------...
"Lilac, bagaiman bisa kamu seberani ini?" Ayahku membuka suara saat perjalanan pulang ke kediaman, ia menatapku seolah olah akan memakanku
"Bukankah ini alasan anda mengajak saya?"
"Maksudnya?"
"Bukankah anda ingin agar saya mengeluarkan kemampuan saya selama ini?"
"Lilac, Ayah tau kamu rajin membaca, tetapi ayah tidak menuntutmu untuk bergerak seperti itu, ayah mengajakmu untuk berinteraksi. Ayah tidak kecewa, ayah tidak marah, ayah bangga lilac bisa se berani itu. Tapi ini terlalu dadakan bagi ayah. Kemarin kamu diam, tiba tiba kamu seberani ini, sampai sini dulu paham kan maksud ayah?"
"Paham papa"
BAGAIMANA IA BISA SELUCU ITU 'paham papa' AKKKK
"Ekhem.., Karena lilac hari ini melakukan hal yang mengejutkan. Mari kita berjalan jalan sejenak"
Ia tersenyum lebar, melihat anaknya dengan tatapan bangga sekaligus sedih, entah apa yang ia sedihkan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!