【⊹⊱SKAKMAT⊰⊹】
𖦆perkenalan𖦆
°•Nama=Zalen Asya
°•Umur=16 tahun
°•Seorang anak polos yang sering membuat onar di sekolah, tapi ia memiliki sedikit obsesi akan belajar, hingga Zalen menjadi salah satu murid berprestasi di sekolah lama nya. Dan keluarga Zalen adalah sosok yang terpandang di dalam dunia perbisnisan. Mereka keluar kota sekitar 4-5 kali dalam seminggu, itupun hanya untuk mengurus bisnis mereka yang semakin padat setiap waktu. Alhasil Zalen hanya ditemani oleh satu bodyguard pribadi nya.
°•Nama=Azkar Dewandra
°•Umur=18 tahun
°•Anak dari seorang konglomerat yang menjadi Ketua geng paling ditakuti satu sekolah, karena pernah memiliki cerita kelam. Bahwa Azkar pernah membunuh seorang siswi perempuan dengan alasan tersendiri. Keluarga Azkar jauh berbeda, kedua orang tua nya bersifat dingin dan kasar, walau begitu bukan berarti mereka cuek kepada Azkar. Malahan kedua orang tua nya sangat ketat hingga membuat Azkar muak dan selalu membantah keinginan mereka.
°•Nama=Kai Newan
°•Umur=17 tahun
°•Tangan kanan ketua dari geng Azkar, menjadi orang yang setia mematuhi dan selalu mendengarkan perkataan Azkar. Identitas keluarga Kai sulit ditebak, karena orang tua nya merupakan agen mata-mata. Apalagi saat ini Kai sedang menjalankan latihan bersama Azkar, mereka dilatih oleh kedua orang tua Kai yang kebetulan ahli dalam menggunakan berbagai jenis senjata.
°•Nama=Ozil Ryun
°•Umur=17 tahun
°•Teman dekat Zalen. Pernah menjadi juara 1 saat ajang lomba olahraga renang tingkat internasional, beberapa siswi juga diam-diam menyukainya, bisa dibilang sebagai pengagum rahasia. Tetapi Ozil hanya memiliki perhatian untuk Zalen, teman dekat nya sendiri. Rata-rata keluarga Ozil bekerja sebagai seorang pemburu, tentu setiap saat memegang senjata untuk keamanan.
°•Nama=Erick Tirarta
°•Umur=16 tahun
°•Bergabung dengan geng Azkar, menjadi anak buah yang sudah dipercaya. Bahkan memiliki banyak kelebihan yang tidak perlu diragukan lagi. Keluarga Erick juga lumayan tertutup, tetapi mereka dikenal dengan keterampilan seorang pembunuh berantai. Kini polisi menjadikan kedua orang tua Erick sebagai buronan, kemungkinan besar mereka akan sangat sulit di tangkap.
°•Nama=Alfarez
°•Umur=18 tahun
°•Putus sekolah karena ibunya sakit parah. Jadi Alfarez saat ini sedang mencari pekerjaan, tetapi ia mengumpulkan uang dari hasil balap liar untuk sementara waktu. Namun kehidupan nya berubah saat dirinya bertemu dengan Zalen di arena balap. Saat itu Alfarez ditawarkan untuk menjadi bodyguard Zalen dan dibayar 1M perbulan hanya untuk menjaga Zalen. Tentu saja ia tak menolak. Tetapi nasib sial menimpa Alfarez, karena ibunya saat itu meninggal dunia.
--____------____------____--
Mungkin perkenalan nya sampai di sini aja
maaf kalo ada salah kata atau ketikan, wajar manusia boy...
Nanti bakalan author tambah tokoh baru lagi buat beberapa chapter kedepan😄
𖦆perkelahian𖦆
di sebuah tempat, tepat nya di kantin sekolah...
perhatian semua siswa dan siswi tertuju pada perkelahian besar-besaran saat itu.
Antara Geng Azkar dan Geng Zalen. Tapi hanya sang ketua yang berkelahi.
Padahal Zalen adalah murid baru yang pindah seminggu lalu. Tetapi ia sudah menantang Azkar
Azkar Dewandra
*Mengayunkan tongkat baseball ke arah Zalen
Zalen Asya
*Mengelak dengan mudah
Zalen Asya
*Menangkap pukulan tongkat Baseball Azkar
Azkar Dewandra
*Melepaskan pegangan pada tongkat, beralih mengayunkan kaki hingga mengenai kepala Zalen
Karena tak sempat menghindar Zalen terjatuh telak di lantai. Dirinya meringis sambil menatap ke arah Azkar
Azkar Dewandra
*Menginjak perut Zalen dengan santai, tanpa belas kasihan
Azkar Dewandra
Berani nya siswa baru seperti mu membuat urusan dengan ku❄
Zalen Asya
*Memegangi pergelangan kaki Azkar dengan kedua tangan.
hahaha... memang nya siapa kau?❄
Azkar Dewandra
Aku, Azkar Dewandra anak dari pemilik sekolah ini❄
Azkar Dewandra
*Menekan kaki lebih keras.
Zalen Asya
Shh... Hanya itu?, jangan terlalu bangga...❄
Azkar Dewandra
*Menggeram.
Ternyata keberanian mu belum lenyap?, setelah mengabaikan kehadiran ku?❄
Zalen sempat meringis, tetapi ia tak memperdulikan rasa sakit yang ia rasakan.
Zalen Asya
*Tersenyum santai, walau sudut bibir terdapat darah yang mengalir.
Bersamaan saat kejadian berlangsung, seorang guru datang menghampiri perkelahian tersebut.
Dengan tegas dan penuh tekanan guru itu memisahkan kerumunan yang memanas.
Ozil yang baru tau teman nya berkelahi pun menghampiri nya.
Ozil Ryun
*Mendatangi Azkar dan langsung melayangkan pukulan ke wajahnya
Azkar Dewandra
*Menghindari pukulan Ozil secara langsung
Karena reflek yang tidak main-main Azkar berhasil menghindari pukulan Ozil
Ozil Ryun
Sialan, lo cari mati sama gue?❄
*Mata memancarkan tatapan sinis.
Azkar Dewandra
Halah, lo mukul aja ga kena❄
Azkar Dewandra
Lain kali bilang sama teman lo, gausah sok berani cari masalah❄
Azkar membisikkan perkataannya tepat di telinga Ozil, suara nya terdengar dalam dan penuh ancaman.
Untung saja masalah sudah usai, Zalen di bantu oleh Ozil dan guru sebelum nya, yang baru saja menghentikan perkumpulan para siswa siswi.
Ozil membopong tubuh Zalen, matanya secara perlahan menutup sempurna. Saat itulah Ozil sadar bahwa Zalen sudah pingsan.
Sembari menunggu Zalen sadar. Ozil mengobrol ringan bersama guru sebelum nya.
Ozil Ryun
*Memegang erat tangan Zalen yang sedikit dingin.
Guru Biologi
*Berdiri di sebelah Ozil
Guru Biologi
Seharusnya anak ini tidak membuat tindakan begitu saja...
Guru Biologi
*Menatap Zalen dengan mata yang tak terbaca
Ozil Ryun
Kurasa dia belum mengetahui nya.
Ozil Ryun
*Mengelus tangan Zalen dengan ibu jari.
Guru Biologi
Kalau begitu bapak pergi dulu, jaga teman mu ya. Katakan padanya untuk lebih berhati-hati lain kali.
*Berkata dengan penuh kelembutan.
Ozil hanya mengiyakan perkataan Guru biologi itu. Setelah nya ia beralih fokus pada Zalen.
Ozil Ryun
*Mengelus perlahan surai rambut Zalen.
Dengan tenang Ozil menunggu Zalen hingga sadar, ia duduk di kursi dekat dinding UKS hingga tertidur.
--____------____------____--
semoga kalian suka sama cerita nya😗
𖦆kekesalan𖦆
Masih di tempat yang sama.
Di ranjang UKS terlihat gerak gerik Zalen yang sudah mulai sadar.
Zalen Asya
*Membuka mata yang terasa berat.
Zalen Asya
*Menggerakkan kepala untuk menoleh.
Tepat saat itu Zalen melihat Ozil yang sedang tertidur menunggu dirinya bangun.
Zalen Asya
O-ozil?...
*Memanggil dengan suara pelan.
Menyadari ada seseorang yang memanggil namanya, Ozil pun terbangun dari tidur.
Ozil Ryun
Ha?, ohh ya kenapa?...
*Ngumpulin nyawa.
Ozil Ryun
*Berdiri dan mendekat ke arah Zalen.
Zalen Asya
*Mendudukkan tubuh sambil menyandar ke belakang.
Ozil Ryun
*Sedikit membantu Zalen.
Ozil Ryun
Santai lah cok, lagian ngapain lu cari gara-gara sama tu orang.
Zalen Asya
Orang si br*ngsek itu duluan yang mulai❄
Ozil Ryun
Terus?, harusnya lu lebih sabar...
Zalen Asya
Buat apa sabar kalo udah marah?
Ozil Ryun
Ya deh serah lo, Tapi kan kalau si Azkar jangan di lawan lah...
Zalen Asya
Seharusnya lo ga sebutin nama dia❄
*Menatap tajam mata Ozil.
Ozil terdiam, karena sebelum nya ia tidak pernah melihat tatapan seperti itu dari seorang Zalen kepadanya.
Ozil Ryun
c'mon bro, cuma sekedar nama doang?
Zalen Asya
Lo ga akan pernah tau gimana rasanya kalo di ganggu lebih dulu...
*Menundukkan kepala.
Ozil Ryun
*Menekan tengkuk Zalen dan berbisik di telinga kanan nya.
Gue tau segala nya bahkan tentang lo, semua nya Zalen.
Zalen Asya
*Mendorong tubuh Ozil, dan merasa merinding.
Zalen Asya
Itu beda maksud gila!😬👊
Zalen Asya
Orang gila sialan😒
Ozil Ryun
Tapi beneran dah, emang nya lo di apain sih sama dia?, sampe jadi kek gini?
Zalen Asya
Pulang sekolah nanti gue ceritain.
Ozil Ryun
Kelamaan gila...
*Bergumam kesal.
Zalen Asya
Lo bilang sekali lagi, nanti gue peras jeruk nipis di mulut lo😒
Koridor sekolah sangat sepi saat itu, hanya terdapat tiga orang saja di sana. Murid yang lain nya sudah masuk kelas lebih dulu.
Azkar Dewandra
*Mencengkram rambut siswa laki-laki yang sudah menjadi target, kemudian membenturkan kepala nya ke pintu loker beberapa kali hingga mengeluarkan darah.
Azkar melampiaskan semua kekesalan nya terhadap siswa tersebut, karena ia benar-benar tak percaya ada satu orang di sekolah ini, yang tidak takut padanya. Apalagi seorang murid baru, Padahal sebelum nya tidak ada yang berani menantang seorang Azkar.
Azkar Dewandra
*Melepaskan cengkraman.
Azkar membiarkan begitu saja siswa tersebut tergeletak di lantai, dengan darah yang mengalir dari dahinya hingga menuju ke lantai karena terlalu banyak.
Dengan senang hati Kai membereskan sisa nya, ia membersihkan darah yang menempel di lantai bekas siswa tersebut.
Tak lupa Kai mengurung siswa itu di dalam loker, mengikat tubuh nya, dalam keadaan tak sadarkan diri.
Kai Newan
*Mengunci loker.
Selesai membereskan semua nya Kai berbicara kepada Azkar, berusaha untuk sedikit menenangkan nya.
Kai Newan
Kenapa murid baru itu sangat berani padamu?❄
Azkar Dewandra
Entahlah, apakah mungkin dia harus kuberi pelajaran?❄
Seringai Azkar terlihat jelas dari wajah nya yang semakin tertarik.
Azkar Dewandra
Sudah lama sekali❄
--____------____------____--
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!