BAB. 1
"Jian... Dimana kamu?? Rachel mencari-cari keberadaan Jian di apartment nya.
Karena hari ini adalah hari pernikahan mereka. Rachel berniat untuk menemui calon suami nya itu terlebih dahulu sebelum berangkat ke gedung yang telah mereka sewa untuk melangsungkan pernikahan mereka.
Ada hal mendesak perihal pernikahan mereka yang mengharuskannya untuk menemui calon suami nya itu secara langsung dua jam sebelum pernikahan mereka.
" Iya Sebentar" Sahut Jian dari arah kamar mandi.
"Oke jangan lama ya. ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu". Rachel duduk di sofa sembari menunggu calon suaminya itu keluar dari kamar mandi. Namun saat menunggu pandangan nya tertuju pada satu HP milik Jian yang tergeletak di sebuah meja. Rachel merasa Dirinya dan Jian selama ini hanya sebatas perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Merasa belum mengenal Jian seutuhnya. Rasa penasaran akan sosok Jian membuat Rachel mempunyai niat untuk memeriksa HP milik Jian tersebut.
Dengan ragu-ragu Rachel mengambil HP tersebut. Karena Rasa penasaran nya yang besar akhirnya ia memberanikan diri membuka HP itu dan memeriksa isi nya.
Kebetulan Hp Jian memang sedang terbuka layarnya karena sebelum Jian pergi ke kamar mandi dya sedang memainkan Hp nya itu jadi Hpnya saat ini dalam keadaan tidak terkunci.
Rachel Mulai membuka Hp calon suaminya itu, membuka semua fitur yang ada. Dan tak butuh waktu lama dia langsung menemukan hal aneh di dalam Hp itu
DEG..
Betapa Terkejutnya Rachel melihat isi HP Jian penuh dengan vidio panasnya bersama wanita penghibur. Hatinya terasa hancur berkeping-keping melihat calon suami nya bercumbu mesra di atas ranjang bersama dengan wanita yang berbeda-beda.
Jian merupakan pria mata keranjang yang mengidolakan banyak wanita. Karena hobinya yang suka bermain dengan wanita pekerja seks. Tak jarang iya juga sering mengabadikan kegiatan asusila nya di Handphone pribadinya sebagai koleksi.
Tapi ia tidak pernah melakukan itu dengan Rachel yang berstatus tunangan nya itu. Karena Rachel hanya ingin melakukan hal itu jika memang mereka sudah resmi menikah.
Tak berselang lama, Jian yang selesai dengan urusan kamar mandinya akhirnya keluar.
Klek!... Pintu kamar mandi terbuka
"Rachel, aku sudah siap."
"Apa yang kamu lakukan ? Siapa yang mengizinkan mu membuka dan melihat-lihat isi Hp-ku ha?? Ucap Jian kesal
Jian berlari ke arah Rachel dan segera merampas Hp yang sedang di pegang Rachel.
"Selama ini kamu sering bermain dengan banyak wanita lain di belakang ku?" Seru Rachel dengan ekspresi nya yang datar.
"Siapa suruh kamu melarang ku menyentuhmu selama ini? Aku hanya mencari hiburan di luar saja. Selama ini aku membutuhkan pelampiasan hasratku saja, hatiku masih untukmu syg". Dalih jian seolah menyalahkan Rachel yang tidak mengijinkan nya untuk menyentuh tubuhnya.
"Itu bukan alasan Jian" tegas Rachel
"Ibumu mengatakan jika kamu juga dinyatakan mandul namun aku tetap mempertahankan mu kan. Seharusnya kamu bersyukur aku tidak meninggalkan mu".
Bantah Jian kembali
Jian terus menggerutu menyalahkan Rachel atas kelemahan yang ia punya. Dia sama sekali tidak mengakui jika semua yang iya perbuat itu salah.
"Hmm.. Oke..." Rachel mengangguk kan kepalanya lalu pergi meninggalkan apartemen milik Jian tersebut.
Apartemen itu juga termasuk mahar yang akan di berikan kepada Rachel dan mereka akan menempati tempat itu setelah menikah. Tapi sekarang semua berubah. Takdir berkata lain.
Rachel pun pergi meninggalkan tempat itu dengan tatapan kosongnya itu.
"Jika kamu hari ini keluar dari pintu itu maka aku akan membatalkan pertunangan kita hari ini. Dan mahar yang telah kuberikan sebesar 100juta harus dikembalikan semuanya". Ucap Jian dengan nada mengancam
"pasti ibu dan kedua saudara laki-laki mu yang lintah darat itu pasti akan marah besar" Jian tersenyum smirk sambil bergumam dalam hatinya.
BRAK.. !!
Suara Rachel yang telah membanting pintu itu. Tak takut dengan ancaman Jian Rachel segera meninggalkan Jian
"Rachel... Tunggu.." Jian berteriak dan menoleh kebelakang melihat Rachel namun sayangnya dia telah pergi meninggalkan nya disana.
Sekarang dia sadar jika Rachel benar-benar marah padanya dan ingin memutuskan hubungan dengan nya dan akan membatalkan pernikahan mereka.
...****...
Rachel yang kesal kembali kerumahnya berniat ingin memberitahukan kepada keluarganya bahwa pernikahan nya dengan Jian batal.
Namun sesampainya dia di depan pintu rumah ibu dan kedua saudara lelakinya keluar dari arah pintu mereka yang telah bersiap, hendak pergi ke acara pernikahan nya dengan Jian.
"Rachel, sedang apa kamu disini? Bukan nya pertunangan mu di laksanakan satu jam lagi. Kenapa kamu masih ada disini ha?" Tanya Lina ibu yang merupakan ibu Rachel
"ibu, pernikahan nya batal. Aku putus dengan Jian". Ucap Rachel lirih
"Apa kamu bilang ? Putus ?? Beo lina
"Mas kawin sebesar 100juta sudah kita terima, mana bisa begini. kita tidak bisa memutuskan begitu saja?!! Pokoknya kamu gak boleh putus dengan Jian.Ibu menentang itu, dengar kamu?? ucap ibu kembali kesal
"Tapi Bu, dia selingkuh di belakangku!" Teriak Rachel.
PLAKK
Gino Menampar adiknya itu keras." Pelan kan suaramu itu, nanti semua orang bisa dengar".
"Aku gak perduli bang, Biarkan semua tau tentang lelaki bereng**k itu!" Teriak Rachel kembali.
"Kenapa harus Teriak-teriak sih bikin malu saja kamu kak" Sahut Ridwan si adik bungsu.
"Kamu diam! Kamu gak akan ngerti masalah orang tua karena kamu itu masih kecil tau!!" tunjuk Rachel pada Ridwan.
"Enak aja masih kecil, aku udah besar tau" gerutu Ridwan.
Walaupun mereka bersaudara namun Rachel tidak pernah akur dengan kedua saudara lelakinya itu. Dya selalu mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari mereka berdua.
Selain itu ibu mereka juga lebih memihak kepada kepada kedua saudara laki-lakinya itu.
Apapun yang dilakukan saudara lelakinya selalu dibenarkan oleh sang ibu. Beda halnya dengan Rachel yang selalu di salahkan dalam setiap keadaan. Tidak perduli siapa yang salah, tp sang ibu selalu menyudutkan Rachel sepihak.
Rachel Christine merupakan gadis berparas cantik dan berkulit putih dengan postur tubuh tinggi dan memiliki body yang bagus membuat penampilannya semakin menarik. Banyak pria tergila-gila dengannya. Namun dya tidak pernah memikirkan akan pasangan hidupnya. Karena selama ini hidupnya telah di atur oleh ibunya.
Rachel merupakan tulang punggung keluarganya selepas meninggalnya sang ayah. Sedangkan kedua saudara lelakinya hanya pengangguran. Mereka hidup dari hasil kerja keras Rachel. Rachel bekerja di sebuah perusahan besar "HARYA CORPORATION"
Selain cantik dia juga seorang yang bekerja keras. karena hasil didikan keluarganya yang kejam mengharuskan nya untuk hidup mandiri dan tangguh.
BAB. 2
"Sudahlah ..Jangan ada yang ribut-ribut lagi, Sekarang kita semua berangkat ke tempat acara pernikahan mu Rachel. Ayok!!.. Cepat!!.. Semua masuk mobil" seru Lina pada semua anak-anaknya.
"Tidak Bu. Aku tidak mau menikah dengan lelaki ba**Ngan itu" pekik Rachel.
"Rachel, Turunkan nada bicaramu! Tidak sopan sekali kamu berbicara seperti itu pada Jian !"Bentak Gino, menatap tajam Rachel.
Jian merupakan sumber pemasukan bagi keluarga mereka. Jika pertunangan ini batal sudah bisa dipastikan mereka tidak akan mendapatkan apa-apa dari jian. Bukan cuman itu uang mahar yang telah di berikan sebesar 100juta juga pasti akan di minta kembali oleh Jian.
"Apa salahku pada kalian ? Kenapa kalian selalu menindas ku? Kenapa kalian semua sangat jahat kepadaku? Aku sangsi jika aku adalah bagian dari keluarga ini" Tegas Rachel yang terus menatap luka dan kecewa kepada keluarganya itu.
"Bicara apa kamu Rachel? Tentu saja kami bagian dari keluarga ini. Sela Lina sang ibu.
"Jika memang aku bagian dari keluarga ini kenapa aku selalu di beda-beda kan dengan Mereka yang katanya saudara lelaki ku!. Mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, sedangkan aku selalu ditindas tanpa memperdulikan perasaanku". Pekik Rachel kembali.
Mungkin orang mengira jika Rachel hidupnya bahagia karena terlahir di antara kedua saudara lelakinya. orang berfikir jika dia pasti mendapatkan kasih sayang yang banyak dari mereka. Namun kenyataannya berbalik. Rachel dipaksa harus selalu mengalah kepada kedua saudara lelakinya itu. Saat saudara lelakinya mendapat kasih sayang yang melimpah dari sang ibu namun Rachel selalu di abaikan, Bahkan iya hanya dapat menatap iri tak kala mereka bercanda gurau bersama-sama.
"Apa kamu tidak mikir apa gimana kondisi keluarga kita seperti apa? dibandingkan dengan keluarga Jian yang kaya. Dia mampu memberikan kita mahar 100juta. Itu bukan uang yang sedikit Rachel. kamu harus tau itu. Kamu harus sadar diri dong! Kamu itu tidak bisa memiliki anak karena kamu itu mandul".
Nyeri hati Rachel mendengar penuturan sang ibu yang mengatakan hal buruk tentangnya tanpa beban.Rachel terus menatap kearah ibunya yang tak sedikit pun merasa bersalah atas segala ucapannya yang menyakitkan hatinya.
"Ibu.. Mandul bukan pilihanku. Apa salahnya jika memang aku mandul? Tidak bisa juga hal itu menjadikan alasan Jian untuk selingkuh dengan banyak wanita di luar sana".
"Bagaimana bisa bukan salahmu? Wanita tidak bisa punya anak adalah kesalahan besar tau! Coba kamu lihat ibu telah melahirkan kedua anak laki-laki ini baru bisa bertahan hidup di keluarga Budiman. Dulu ayahmu sangat terhormat dan berjaya. Hanya saja melakukan kesalahan kecil sehingga dya di pecat dari perusahaan tempatnya bekerja".
Memang dulu mereka merupakan keluarga yang mapan. Namun pak Budiman utomo yang merupakan kepala keluarga tersandung kasus korupsi di sebuah perusahan sehingga dia di pecat dari perusahaan dan semua hartanya di sita.
karena frustasi pak Budiman memilih mengakhiri hidupnya sendiri dengan gantung diri. sekarang tinggal lah Lina sang istri yang menggantikan posisi Budiman sebagai kepala keluarga. Bekerja serabutan demi menghidupi anak-anaknya. Namun itu semua tidak berlangsung lama. Semenjak Rachel masih SMP dia sudah di paksa untuk bekerja keras berjualan kue keliling kampung. Dan sering membantu tetangga nya yang mempunyai usaha tahu dan tempe rumahan. Untuk mendapatkan uang Rachel bekerja apa saja asalkan mendapatkan uang untuk keluarganya.
DEG!!
Hati Rachel kembali terenyut mendengar perkataan sang ibu." Apa maksud ibu?? Terus aku ini apa Bu? Apa aku ini bukan anak yang ibu lahirkan ?Pantas saja kalian selalu memperlakukan aku dengan buruk selama ini".
"Bu-kan begitu maksud ibu" sela sang ibu
"Pokoknya kamu harus tetap menikah dengan Jian titik." tegas gino.
"Sekeras apapun kalian memaksaku aku tetap tidak akan melangsungkan pernikahan itu. Sekarang aku makin yakin untuk membatalkannya!" Tegas Rachel pada Gino sang Abang.
"Jika pernikahan itu dibatalkan ibu lebih baik mati saja. Bagaimana ibu bisa menghidupi kedua saudara laki-laki mu ini. Bagaimana dengan uang sekolah adikmu? Bagaimana abangmu bisa menikah nantinya?" ancam ibu yang berpura-pura menangis di hadapan Rachel agar luluh dan mengurungkan niatnya untuk membatalkan pernikahan nya.
"Jadi ibu menjadikan aku barang untuk di jual begitu ? Apa karna aku ini bukan anak kandung ibu ha? Teriak Rachel kesal.
"Apa-apaan kamu Rachel? tidak tau etika, pantas saja orang membencimu kelakuanmu seperti ini!" Bentak gino
BRUK.. Gini mendorong tubuh Rachel dengan keras hingga ia terjatuh di lantai.
Seakan tak percaya seorang Abang yang harusnya menjaga nya malah orang yang paling menyakiti dirinya.
"Sekarang pergi kamu ke acara pernikahan mu! Ibu tidak mau mendengar alasan apapun lagi" usir sang ibu.
Rachel tak dapat mengatakan apa-apa lagi.
Sungguh hatinya sangat sakit mendapat perlakuan tidak adil dari keluarganya itu.
Tanpa banyak kata Rachel memilih untuk pergi meninggalkan rumah itu.Air matanya jatuh tak tertahankan lagi, membasahi pipi nya. Ia bergerak ke arah mobil dan pergi meninggalkan keluarganya.
Keluarganya mengira jika Rachel menuruti perkataan mereka dengan pergi ke gedung tempat acara pernikahannya dengan Jian.
Namun mereka telah salah besar. Dan kini mereka tersadar saat tiba di acara pernikahan Rachel dan jian yang sedang berlangsung mereka tak mendapati Rachel disana dan tak tau dimana keberadaan nya saat ini.
mereka mencoba menghubungi rachel namun tak ada jawaban dari Rachel.
Rachel telah benar-benar pergi dari rumah dan tak berharap akan kembali pada keluarga nya itu lagi.
Kesabaran nya selama ini telah habis, semua yang ia lakukan demi keluarga nyatanya tak membuat ia dianggap didalam keluarga. Bahkan selama ini dia hanya di anggap alat untuk menghasilkan uang saja. Tanpa memikirkan perasaan nya samasekali. Kini mereka benar-benar telah kehilangan Rachel. Tidak ada lagi yang akan menafkahi mereka sekarang. Biasanya mereka hidup hanya mengharapkan gaji Rachel yang bekerja sebagai wakil menejer di sebuah hotel bintang lima.
Setiap gajian Rachel langsung memberikan uang gaji seluruh nya kepada ibunya untuk menghidupi keluarga nya. Ibunya tidak bekerja dan abangnya seorang pengangguran dan adiknya masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Demi keluarga nya bahagia Rachel rela mengorbankan dirinya. Namun itu dulu, sekarang Rachel tidak bisa di tipu dengan rayuan maut keluarganya lagi. Cukup baginya menyia-nyiakan hidupnya selama ini demi keluarga yang tak pernah mengharapkan nya sama sekali. Yang mereka perlukan hanya sekedar uang saja. Itu sebabnya mereka menjadikan Rachel mesin penghasil uang bagi mereka.
Sekarang cukup sudah!.
BAB. 3
Rachel Sungguh telah meninggalkan rumah, dia pergi tanpa mengambil barang-barangnya terlebih dahulu.
Ia hanya membawa diri dan baju yang ia kenakan. Rachel Bukan hanya meninggalkan rumah nya namun juga keluarganya. Ia benar-benar muak dengan semua perlakuan yang ia terima selama ini. keluar dari neraka itu merupakan pilihan yang tepat untuknya saat ini.
Pikiran nya terlalu kalut, tidak ada ada tempat yang hendak iya tuju saat ini. Keluarga tempatnya berlindung kini malah seperti neraka baginya.Untuk menghilangkan frustasinya Rachel berniat untuk pergi ke sebuah club malam. Dalam pikirannya saat ini tidak karuan, tidak ada tujuan saat ini, yang sekilas terbesit dalam pikiran nya saat ini adalah Sedikit minum mungkin bisa menghilangkan rasa sakit yang iya rasakan saat ini. Dia mencoba menghilangkan rasa kecewa terhadap keluarganya walaupun hanya sejenak.
Lampu-lampu neon berkedip redup di dalam klub malam yang penuh sesak itu. Dentuman musik memenuhi ruang, namun Rachel hanya merasakan sunyi yang menusuk. Gaun satin merah yang dikenakannya masih basah oleh air mata yang terus mengalir sejak ia keluar dari gedung pernikahan.
Di tangannya masih tergenggam undangan pernikahan yang sudah kusut. Ia tertawa kecil, getir. Satu jam sebelum acara, dan aku yang membatalkannya. Hebat, bukan?
“Tequila lagi,” katanya pada bartender dengan suara parau.
Ia bahkan tak sadar saat tubuhnya mulai limbung di kursi tinggi itu. Pandangannya kabur, matanya setengah tertutup.
“Kayaknya dia udah cukup,” sebuah suara berat terdengar di sebelahnya. Laki-laki itu menarik bangku dan duduk di samping Rachel, Wajahnya maskulin, dengan rahang tegas dan sorot mata tajam. Jas hitam elegan membalut tubuhnya yang tinggi dan kokoh.
“Aku nggak butuh penyelamat,” gumam Devina, mengangkat wajahnya. “Kalau kamu niat ngajak tidur, cari wanita lain. Aku bukan...
“Saya nggak tertarik tidur dengan orang mabuk. Apalagi yang hatinya baru hancur,” jawab pria itu tenang.
Rachel menatapnya, bingung. “Siapa kamu?”
“Andrean Alexander .”
Nama itu... seperti pernah ia dengar. Tapi otaknya tak mampu mencerna apa pun saat ini.
Seorang lelaki dengan tubuh tinggi kekar. Dengan warna kulit coklat, tinggi 170 cm
Andrean Alexander biasa di panggil Andrean Keturunan Belanda-indonesia. Ia merupakan anak dari CEO Pada sebuah perusahaan terbuka di jakarta. CORPORATION sebuah perusahan maju yang telah lama didirikan oleh kakeknya.
Andrean merupakan pelanggan Tetap di club tersebut.Jika ada waktu luang Andrean selalu menyempatkan diri untuk datang sendiri ke club tersebut.
Ketika Namanya tersebut maka bartender sudah mengerti minuman favorit pesanannya.
Lelaki dingin yang anti akan wanita . Begitulah julukan yang terdengar di club tersebut.
Karena selama dia pergi tidak pernah ada seorang wanita pun di sampingnya. Bahkan jika ada wanita yang hendak mendekat dia selalu menghindarinya. Jadi setiap dia datang mereka sudah sangat memahami dan menjaga jarak dengan nya.
"Ini minuman anda Tuan" bartender menyajikan pesanan yang biasa di pesan Andrea.
“Kenapa kamu ikut campur?”
“Karena kamu kelihatan seperti orang yang akan menyesal kalau malam ini salah langkah,” jawab Andrean
Saat ini dia benar-benar merasakan kebebasan dalam hidupnya setelah memutuskan keluar dari rumah. Biasanya selalu mendapatkan tekanan dari kelurganya kini dya bisa melakukan apapun yang dia mau.
"CK! Rachel berdecak sebal, lalu iya menertawakan dirinya yang begitu menyedihkan" Apa aku gak semenarik itu sampai-sampai Jian meniduri gadis-gadis diluar sana?Memangnya salahku jika tidak bisa memiliki anak? Memangnya mauku menjadi mandul? Itu semua bukan menjadi alasan untuk lelaki bereng**k itu selingkuh" celotehnya sendiri saat kesadaran nya mulai sedikit menurun. Tanpa di sadari dia telah meluapkan isi hatinya yang terpendam selama ini. pengaruh dari alkohol tersebut membuat nya sedikit melupakan rasa sakitnya. karena berhasil mengungkapkan segala kesal di dalam hatinya terhadap keluarganya. Selama ini dia hanya bisa diam dan menahan nya.
Ting.
Tak lama terdengar notifikasi dari HP-nya. Pesan telah masuk dari sebuah aplikasi yang memberitahukan bahwa gajinya telah masuk ke dalam rekeningnya.
"Biasanya saat gajian aku mengirim semua uang gajiku pada mereka. Sekang aku bisa pakai sesuka hatiku kan! mereka juga tidak mengkhawatirkan kan ku". Celetuknya
"Mereka bilang aku mandul kan! Jadi aku bebas sekarang memilih siapa saja lelaki yang bisa ku jadikan partner. Pokonya malam ini aku harus mendapatkan partner. Aku harus melupakan lelaki bereng**k itu". Wanita yang setengah mabuk itu mulai mencari-cari mangsa untuk dijadikan pelampiasan nya malam ini. Dikarenakan ini pengalaman pertamanya minum. Di tambah kadar alkohol yang terlalu tinggi untuk dia yang tidak biasa minum, Ia mulai merasakan tubuhnya panas dingin. Keinginan untuk sex meningkat tajam. Sedangkan dia datang hanya seorang diri. Niat ingin melupakan masalah dengan keluarga nya malah tambah Masalah.
Sebenernya Andrean sudah lama memperhatikan Rachel dari kejauhan. Dia tak sengaja melihat tanda lahir Rachel yang berada di belakang telinganya. Tanda lahir tersebut mengingatkan nya pada seorang pada masa kecilnya. Dahulu mereka sangat akrab dan kerap bermain bersama.
Namun sekarang mereka menjadi asing, tidak saling mengenal.
Setelah Andrean dan keluarganya pindah ke Belanda mereka tidak pernah bertemu kembali.Namun Andrean langsung mengenalinya pada saat melihat tanda lahir tersebut.
Rachel menyadari ada seorang pria duduk di sampingnya. Namun dya tidak mengenali lelaki tersebut. Dia hanya sekilas memandang wajah tampan CEO tersebut.
"Em, kamu malam ini ikut aku, Aku akan memberikan hal-hal yang menyenangkan!" Rachel mulai menggoda Lelaki disampingnya yang tak lain. Adalah CEO Tampan Andrean Alexander.
"Apakah kamu sudah gila Nona ?" Tanya Andrean reflek saat Rachel meraba-raba tubuh kekarnya.
Rachel tak menghiraukan Andrean, ia mencium bibir Andrean yang terlihat sangat sexy dan terus melumatnya.
Tubuhnya mulai merasakan panas uap dari minuman yang telah di teguknya.
Yang tadinya tak ingin di sentuh Sekang mendadak haus akan sentuhan.
Rasa ingin melakukan itu pun sangat kuat ditambah dengan rasa ingin tau untuk membuktikan kebenaran atas kabar yang mengatakan jika iya mandul
Andrean reflek menolak tubuh Rachel"Apa yang sedang kamu lakukan nona?" Andrean yg heran mendapat serangan mendadak pun panik. Pasalnya selama ini dia memang tidak pernah dekat dengan seorang wanita.
Andrean meninggalkan Rachel dan segera pergi tanpa permisi.
Tak berselang lama Rachel yang parah hati di tinggal pergi Andrean pun ikut pergi dari club tersebut.
...*****...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!