NovelToon NovelToon

Skandal Dengan Adik Ipar

Perjodohan

" Kak,, dandan sedikit kenapa sih? Jangan malu-maluin keluarga kita lah. Nanti dikira orang-orang mama dan papa pilih kasih diantara kita. Aku beliin makeup deh," gerutu Esther terhadap kakak semata wayangnya.

" Apaan sih dek? Begini aja udah. Kakak males kalau pakai makeup-makeup begitu. Bikin risih di wajah," balas sang kakak acuh.

" Ihhh dibilangin ngeyel banget sih. Kalau begini terus kapan kakak dapat pacar nanti?"

" Nanti juga ada," balas Yasmin lebih acuh lagi.

Mereka adalah sepasang kakak beradik yang bernama Yasmin Abuzer dan adiknya Esther Abuzer. Mereka terpaut usia dua tahun dimana Yasmin menjadi yang tertua.

" Eh, anak-anak mama lagi pada kumpul. Lagi bahas apa nih?" Dini sang ibu kini menghampiri kedua putrinya. Ia penasaran dengan obrolan yang selalu menghebohkan rumah sederhana nya.

" Ma, pantas ya Kak Arvin pilih aku ketimbang Kak Yasmin. Soalnya lihat deh perbedaan kita! Aku cantik dan seksi sementara Kak Yasmin?" Ucap Esther kemudian melanjutkannya.

" Dekil, kusem, tidak ada daya tarik,"

" Hust, jangan ngeledek kakak mu begitu," ucap Mama Dini menengahi.

" Apaan sih dek? Lagian ya, kakak tidak tertarik sama sekali dengan pemuda yang bernama Arvin itu. Gayanya belagu, menurut rumor dia playboy. Mama sama papa kok bisa kenal sama pemuda itu?"

" Kak Arvin itu anak tunggal kaya raya. Beruntung papa kenal sama keluarganya. Harusnya kakak bersyukur keluarga mereka mau berbesanan dengan kita," terang Esther.

Percakapan mereka terasa begitu hangat, kehadiran Yasmin dan Esther benar benar melengkapi pernikahan diantara Dini dan Abuzer.

" Tapi dia playboy dek. Kamu harus hati-hati," ucap Yasmin.

" Yang penting dia kaya kak. Keluarga kita bakal terjamin kehidupannya,"

" Kakak kurang setuju kamu sama dia. Kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik,"

" Nggak mau. Keluarga Dhananjaya dan Abuzer sepakat menikahkan anak-anaknya. Dan perempuan yang beruntung itu adalah aku. Awalnya kan kakak yang mau dijodohin sama Kak Arvin,"

Yasmin terdiam, ingatannya kembali pada peristiwa dua Minggu yangg lalu dimana keluarga Dhananjaya dan Abuzer mengadakan pertemuan. Ini adalah pertemuan kedua keluarga setelah lama berpisah karena kepindahan keluarga Dhananjaya keluar negeri. Dulu mereka bertetangga, hubungan keluarga Dhananjaya dan Abuzer sangat baik. Mereka bahkan berencana menjodohkan salah satu diantara anak mereka. Terbukti hal itu terjadi, keluarga Dhananjaya menepati janjinya untuk menikahkan putra semata wayang mereka dengan salah satu putri keluarga Abuzer. Beruntung nya kedua anak keluarga tersebut tidak ada yang menolak sehingga perjodohan pun berjalan lancar.

Flashback......

" Jeng Dini, tips perawatan nya dong. Udah berumur begini kok masih kelihatan cantik?" Ucap Bu Joyce yang merupakan istri dari Dhananjaya.

" Ah Jeng Joyce bisa aja. Saya nggak ada perawatan jeng, menerapkan hidup sehat saja. Justru jeng Joyce yang makin muda, pasti perawatan nya mahal,"

" Aduh ibu-ibu kalau ngerumpi lupa sama tujuan awal ya,," sambung Dhananjaya.

" Iya Dhan, istri-istri kita jadi heboh sendiri. Lihat anak-anak pada diem ngelihatin orang tua nya bergosip," ucap Pak Abuzer sembari melirik Arvin dan Esther yang tampak diam. Entah karena mereka belum kenal atau sebenarnya mereka enggan menimpali obrolan para orang tua.

" Eh iya jadi lupa. Kenalin jeng anak saya Arvin, yang dulu gendut item pakai kacamata sekarang jadi ganteng jeng" ucap Bu Joyce.

" Ya ampun jeng, Arvin tumbuh jadi laki-laki yang sangat tampan. Pasti pacar nya banyak," goda Bu Dini.

" Sudah aku peringatkan jeng,, nggak usah nyari pacar di luar soalnya mama udah siapin calon istri buat kamu,"

Sontak semua tertawa, Arvin yang dibilang begitu oleh mamanya hanya tersenyum tipis. Iya tidak masalah untuk dijodohkan, toh dia masih bisa menggandeng wanita di luar sana asal tidak ketahuan.

Dipikir-pikir soal perjodohan, Arvin pikir dirinya akan dijodohkan dengan gadis cupu dan kucel tetapi justru sebaliknya. Gadis yang ada di depan Arvin sekarang sangat lah cantik dan seksi, untuk kesan pertama Arvin menyukainya.

" Sial,, ternyata yang dijodohin sama Kak Yasmin ganteng banget. Aku kira cowok gendut dan botak. Ini mah kebalikannya banget. Kalau cowoknya modelan begini aku juga mau," batin Esther.

" Oh ya jeng anak kamu yang satunya mana? Dia kan yang mau dijodohin dengan Arvin karena dia kakak tertua di keluarga Abuzer," ucap Bu Joyce.

" Dia masih ada tugas kuliah jeng. Bilangnya mau nyusul tapi nggak tahu ini kok belum ngasih kabar,"

" Maaf tante jadi yang mau dijodohkan dengan saya bukan gadis ini?" Ucap Arvin menyela obrolan mamanya.

" Bukan Vin. Mama bilang kan mau jodohin kamu sama Yasmin. Itu loh temen kecil kamu,"

" Temen kecil yang mana?" Ucap Arvin terhenti bertepatan dengan seorang gadis lain datang menghampiri meja makan mereka.

" Maaf saya telat," ucap Yasmin tergopoh-gopoh. Pasalnya ia habis berlari karena ojek yang ia tumpangi mogok di jalan. Alhasil kini penampilan nya sangat tidak mengenakkan. Rambut yang acak-acakan khas habis berlari dan juga wajahnya yang kusam karena tidak cuci muka seharian.

" Yasmin kok baru datang?"

" Yasmin? Cewek ini yang mau dijodohin sama gue? Gila!! Bukan selera gue ini mah," batin Arvin merasa jijik.

" Kak Yasmin apaan sih? Malu-maluin keluarga aja. Udah tahu mau ketemu tamu penting, dandanan amburadul begitu," batin Esther jengkel.

" Tidak apa-apa telat Nak Yasmin. Ayo silahkan duduk. Kita sedang merencanakan perjodohan kamu dengan anak tante. Kenalin ini namanya Arvin,"

Yasmin menatap wajah laki-laki yang akan dijodohkan dengannya. Ia tahu laki-laki itu, namanya sering dibicarakan oleh gadis-gadis di kampus nya. Apa kata teman-temannya nanti kalau seorang pria tampan dan kaya akan menjadi suaminya. Pasti Yasmin akan mendapatkan masalah karena hal tersebut.

Arvin diam termangu menatap gadis yang di depannya. Bukan tatapan terpesona, melainkan tatapan tidak percaya bahwa kedua orang tuanya begitu tega.

" Gadis ini membuatku sakit mata saja,"

Yasmin mengambil kursi kosong yang memang tersedia untuknya. Pandangannya merasa tidak enak karena tidak sengaja telat. Bukan salah dirinya yang telat, Yasmin sudah tepat waktu hanya saja motor mogok itu yang menjadi kendalanya.

" Yasmin pasti capek ya? Habis dari kampus?"

" Iya Tante, maaf Yasmin telat. Semoga tidak terulangi lagi,"

" Maaf, jadi kamu masih kuliah? Yang bener aja? Kata mama kamu sudah berusia 25 tahun, tapi kok masih kuliah? Baru masuk kuliah atau memang mahasiswa abadi?" Ucap Arvin panjang untuk pertama kalinya. Ia tidak habis pikir, selain gadis jelek apakah calon istrinya ini seseorang yang bodoh?

" Aku tidak mau dengan gadis ini ma. Terserah perjodohan ini dibatalkan atau gadis yang dijodohin dengan ku diganti,"

Bu Joyce dan Pak Dhananjaya merasa terkejut mendengar ucapan tiba-tiba putranya. Pasalnya sebelum berangkat Arvin setuju setuju saja dengan perjodohan ini.

" Arvin, kok tiba-tiba berubah pikiran?"

" Maaf semuanya, ijinkan saya menginterupsi sebentar percakapan ini. Kalau memang Kak Arvin tidak mau dijodohkan dengan Kak Yasmin, saya mau menggantikan posisi Kak Yasmin. Itupun kalau Kak Arvin dan keluarga bersedia," ucapan Esther membuat semuanya tercenung.

Mereka mulai memikirkan solusi atas perubahan pemikiran Arvin. Hanya karena Arvin tidak mau bukan berarti perjodohan batal. Pak Dhananjaya dan Bu Joyce merasa malu jika tidak jadi berbesanan dengan sahabatnya.

" Ya mending sama kamu lah daripada sama dia," ucap Arvin menatap semua orang.

Akhirnya perjodohan tidak jadi dibatalkan dan masih terus berlanjut hanya saja calon istrinya diganti oleh Esther yang merupakan adik dari Yasmin.

" Yasmin, Tante minta maaf ya" ucap Bu Joyce merasa tidak enak. Putranya ini benar benar membuatnya malu.

Pernikahan Arvin dan Esther

" Duh ma,, masa Esther melangkahi Yasmin? Yasmin kan anak tertua, harusnya dia yang menikah duluan?"

Di sore hari, Pak Abuzer dan Bu Dini sedang berbicara tentang perjodohan anak-anak mereka dengan anak sahabatnya. Ada beban pikiran yang sedang menyelimuti isi kepala Pak Abuzer. Ia tengah memikirkan nasib anakk sulungnya.

" Mau bagaimana lagi pa? Kemauan anaknya seperti itu. Mereka sudah mau dijodohkan saja kita seharusnya sudah senang. Jadi tali silaturrahmi kita tetap terjaga dengan Jeng Joyce dan suami,"

Esther mendengar percakapan kedua orang tuanya. Dalam hati ia merasa senang karena bisa mendapatkan Arvin, pria kaya yang dikagumi teman-temannya. Ia pasti akan menyombongkan keberhasilannya ini. Untuk pertama kalinya dia lebih unggul dari Yasmin. Jika Yasmin pintar sampai meneruskan jenjang S2, kehebatannya adalah diperistri pria kaya. Tidak sia-sia ia melakukan perawatan luar dalam untuk tubuhnya.

Setiap anak pasti memiliki karakter masing-masing. Jika Yasmin mengandalkan kepintarannya maka Esther mengandalkan kecantikannya. Lulus sarjana saja dia tidak mampu,, maka mencari pria kaya untuk menjadi suami harus ia dapatkan. Begitulah prinsip Esther yang memang hanya lulusan SMA. Pekerjaannya adalah seorang influencer dan model iklan-iklan brand lokal. Memang Esther tidak cukup terkenal namun brand yang mengendorsenya lumayan banyak.

" Dek, minggu ini ada jadwal kosong nggak? Kakak mau ajakin kamu pergi ke festival budaya?"

Yasmin menghampiri adiknya yang sibuk menyimak obrolan kedua orang tuanya dari jauh. Bukan ingin mengikuti tingkah Esther yang sedang menguping, hanya saja kedua orang tuanya memang mengobrol cukup keras. Ia juga mendengar ucapan papanya, bukan salah dirinya jika Arvin menolaknya. Mata pria itu saja yang jeli lebih memilih Esther yang cantik ketimbang dirinya yang sederhana.

Bukan Yasmin yang tidak cantik, hanya saja waktu Yasmin habis untuk belajar dan mengajar seminar di sela jam kosong kuliahnya. Tugas kuliah sudah cukup menguras waktu dan tenaganya, ditambah Yasmin ada sampingan kerja part time di restoran. Mana ada waktu ia untuk mengurus diri. Tampilan Yasmin memang terbilang sederhana. Jika berjalan beriringan dengan Esther, banyak yang tidak percaya jika Yasmin adalah kakaknya.

" Aku nggak bisa kak. Aku mau kencan sama Kak Arvin. Dia kayanya udah cinta deh sama aku. Nanti sore dia mau ke sini,"

" Awas dia playboy," peringat Yasmin.

@@@@@@@

Benar saja sore hari di parkiran rumah keluarga Abuzer terparkir mobil Lamborghini Aventador keluaran terbaru. Suaranya yang khas menginterupsi pemilik rumah untuk segera keluar sekedar melihat siapa yang datang.

Yasmin yang sedang asyik menyiram tanaman, atensinya teralihkan ketika melihat Arvin keluar dari mobil mewahnya. Wajahnya sangat tampan bak pangeran di cerita dongeng. Sekejap Yasmin terpesona, namun ia segera sadar jika Arvin adalah calon adik iparnya.

" Gadis ini lebih mirip pembantu ketimbang tuan rumah. Bahkan pembantu sekarang jauh lebih gaul ketimbang dirinya," batin Arvin menatap sinis ke arah Yasmin. Sedikit menganggu pikirannya dengan fakta jika Yasmin calon kakak iparnya sangat jelek. Bahkan sekelas pembantu pun lebih baik ketimbang penampilan Yasmin.

Yasmin yang ditatap seperti itu seketika merasa kikuk. Apakah dirinya sudah merusak pemandangan mata pria sombong di hadapannya? Acuh, begitulah pilihan sikap Yasmin kali ini.

Arvin meminta ijin kepada Pak Abuzer dan Bu Dini untuk membawa Esther jalan-jalan. Untuk pertama kalinya ia berlaku sopan terhadap orang tua perempuan yang dikencaninya. Biasanya ia memilih mengajak bertemu di tempat lain, chek in hotel atau sekedar mengobrol di cafe atau bar. Untuk kali ini berbeda, Arvin memperlakukan Esther spesial. Ia merasa Esther adalah gadis baik-baik yang harus ia jaga. Tak dipungkiri perasaannya mulai tumbuh. Berubah menjadi setia bukan sesuatu yang buruk.

######

Satu tahun berlalu, hubungan Arvin dan Esther semakin mengarah ke hal baik. Mereka sedang merencanakan konsep pernikahan yang akan diadakan secepatnya. Arvin menjatuhkan pilihan untuk Esther agar menjadi istrinya.

Sontak berita pewaris Dhananjaya grup akan segera menikah menyebar luas. Banyak yang bergembira namun ada juga yang tidak suka. Tak lain wanita-wanita yang merasa patah hati karena pupus harapan untuk memikat hati Arvin. Esther merasa bangga akan hal itu, jika dulu ia dipandang remeh kini justru sebaliknya. Sebentar lagi ia akan menjadi nyonya Dhananjaya pewaris perusahaan nomor satu di negeri ini.

Banyak yang menyayangkan mengapa Arvin harus menikah dengan Esther padahal masih banyak yang jauh lebih baik terutama dalam bidang pendidikan. Esther memang cantik namun untuk pendidikan dia kurang, pekerjaan dia hanya sebagai model endorse iklan-iklan brand lokal. Namanya tidak terlalu terkenal, beruntung Esther memiliki wajah cantik setidaknya hal tersebut dapat menyelamatkan harga dirinya.

" Kakak seneng banget akhirnya adik kakak akan segera menikah. Kakak rasanya hampir tidak percaya. Perasaan baru kemarin kita main kembang api bareng, tapi sekarang kamu hampir jadi istri orang lain" ucap Yasmin menemani adiknya memilih gaun pengantin.

" Ah kakak bisa aja. Buruan nyusul, jangan bergelut dengan buku terus. Entar yang ada jadi nona perawan tua,"

Yasmin memeluk adiknya. Adik yang sangat ia cintai akan pergi meninggalkan rumah untuk ikut dengan suaminya. Semuanya pasti tidak akan terasa sama, bercampur aduk perasaan Yasmin sebagai seorang kakak. Antara bahagia dan juga sedih, tetapi Yasmin selalu mendoakan yang terbaik untuk adiknya.

Pernikahan digelar sangat mewah dengan mengundang lebih dari 10000 tamu undangan. Banyak awak media yang hadir, kilatan cahaya dari lampu dan kamera memenuhi taman yang lebih mirip lapangan karena saking luasnya. Tema outdoor party menjadi pilihan Arvin dan Esther. Tidak ada perdebatan untuk konsep pernikahan karena mereka memiliki selera yang sama.

Akhirnya pernikahan berjalan lancar. Semua ikut bergembira. Yasmin yang ikut menyaksikan prosesi acara turut bergembira meksipun dalam hati menggerutu karena berdiri seharian. Ia berjanji jika ia menikah nanti, dirinya tidak akan menggelar pesta pernikahan semeriah ini. Cukup kedua keluarga besar dan sahabat-sahabatnya. Mengenai hal pernikahan, sampai sekarang Yasmin masih sendiri. Entah dimana jodoh nya berada, Yasmin berharap dia adalah laki-laki yang baik.

" Semoga aku segera menyusul adikku," batin Yasmin menenangkan pikirannya. Salahkan omongan orang-orang yang mengatakan dirinya akan terlambat menikah atau tidak menikah sama sekali karena dilangkahi adiknya untuk menikah lebih dulu.

" Kak tolong bawakan gaunku. Aku ingin pergi ke toilet," bisik Esther kepada Yasmin. Setelah seharian menjamu tamu yang tak kunjung habis, Esther merasa kandung kemihnya sudah sangat penuh. Ia meminta bantuan kakaknya untuk pergi ke toilet. Tentu jika ia jalan sendiri ia akan kesusahan karena gaun yang ia pakai sangat besar dan berat. Memang prinsip pengantin adalah menjadi ratu sehari, otomatis dari segi pakaian haruslah terlihat nyentrik dan wow.

" Sayang, nggak bisa apa kamu ngajarin kakak kamu dandan? Masa di pesta begini pakaiannya seperti itu?" bisik Arvin yang melihat sang kakak ipar. Memang kini posisi Yasmin dan Arvin berdekatan. Pandangannya yang semula biasa menjadi rusak karena kemunculan kakak iparnya.

Hari ini memang Yasmin tampil memakai gaun berlengan pendek dengan panjang selutut. Riasannya tipis, sangat tipis hingga orang tidak menyadari jika Yasmin berdandan. Beruntung Yasmin memiliki kulit putih, jadi meskipun kusam dan tidak memakai riasan ia tetap kelihatan rapi. Dengan dandanan seperti itu bukankah sudah cukup pantas untuk datang ke pesta? Lalu mengapa Arvin selalu mencela penampilan Yasmin? Maklum saja, standar seseorang dikatakan wanita bagi Arvin adalah seperti Esther yang cantik dan seksi. Mungkin Yasmin tidak dikategorikan sebagai wanita melainkan anomali yang merusak pemandangan mata Arvin.

Keretakan rumah tangga

Baru satu bulan usia pernikahan Arvin dan Esther, mulai muncul masalah baru. Sifat asli Arvin yang baru Esther ketahui mulai terlihat. Arvin lebih sering pulang malam dan tercium aroma parfum lain yang jelas bukan parfum Arvin sendiri. Esther yang mengetahui hal tersebut merasa kesal.

" Arvin, kemana aja kamu selama dua hari ini?" tanya Esther dengan nada tak biasa. Pasalnya sejak kemarin suaminya tidak pulang.

" Gue kerja," dari panggilan aku menjadi gue sudah membuktikan jika sikap Arvin sudah sangat berubah.

" Arvin, kamu berubah. Aku istri kamu kalau kamu lupa? Pernikahan kita baru satu bulan,"

" Gue kasih tahu, Lo kalau jadi istri jangan banyak tuntutan. Lakuin aja tugas lo sebagai istri, inget itu. Kalau lo diem kan jadi enak, suami Lo ini jadi betah di rumah "

" Tapi nggak bisa seterusnya kayak gini Vin. Kamu harus berubah,"

" Gue ya seperti ini, apa yang mau diubah? Mending lo minggir,, gue mau mandi terus istirahat. Capek banget hari ini," keluh Arvin benar benar merasa lelah. Rasanya berendam di air hangat adalah tujuan utamanya saat ini.

Arvin melangkah meninggalkan Esther yang masih termenung di belakangnya. Pria itu bersikap acuh tidak ingin mendengarkan ocehan tidak penting dari Esther. Baginya semua wanita itu sama saja, sama-sama bawel ketika diseriusin hubungannya. Padahal dulu yang Arvin lihat, Esther adalah gadis pendiam yang anggun. Sungguh apakah semua wanita akan berubah menjadi cerewet ketika menikah? Jika iya,, maka Arvin sangat muak dengan hal ini.

" Arvin tunggu! Kamu nggak bisa berbuat seenaknya seperti ini. Kamu harus baik sama aku karena sekarang aku sedang mengandung anak kamu," ucap Esther dan berhasil membuat Arvin berbalik badan menatap istrinya.

" Apa maksudnya?"

" Ckkk, aku sedang hamil. Apa kamu tidak tahu? Lihatlah perutku sekarang sedikit membuncit. Di dalam sini ada calon anak kita," ucap Esther tersenyum manis.

Arvin terkejut, benar ia sangat terkejut. Ia tidak menyangka jika Esther sedang mengandung calon anaknya. Apa janin bisa tumbuh secepat itu? Mereka tidak sering melakukan hubungan suami istri. Dan bukankah ia selalu memakai pengaman?,, lalu apakah benihnya semanjur itu bisa langsung menjadi janin?

" Apa Lo yakin? Waktu malam pertama aja lo udah nggak perawan," ingatan Arvin masih sangat jelas ketika malam pertama Esther mengecewakan nya.

Ia egois, Arvin seperti lelaki pada umumnya yang menginginkan istri masih perawan di saat malam pertama sekalipun dirinya sendiri juga tidak perjaka. Mungkin ini yang menjadi salah satu penyebab renggangnya hubungan pernikahan Arvin dan Esther yang baru berusia secuil jagung.

" Kamu nggak percaya? Kamu nuduh aku selingkuh?"

" Entahlah rasanya aku tidak yakin. Coba kamu ingat lagi, di malam apa kita melakukannya tanpa pengaman? Bukankah aku selalu memakai benda itu? Jadi tidak ada salahnya kan jika aku meragukan kehamilan mu," jawab Arvin kemudian pergi.

Esther merasa sangat marah. Ia tidak terima mendapatkan perlakuan seperti ini. Dimana sikap Arvin yang manis sebelum menikah? Mengapa sikapnya sangat menyebalkan? Kalau tahu begini mending mereka pacaran saja seumur hidup. Kata pepatah,, laki-laki akan berubah setelah mendapatkan apa yang dia mau. Laki-laki akan cepat bosan dengan sebuah pernikahan.

" Aku harus cari cara supaya Arvin percaya kalau ini anaknya," batin Esther.

Keesokannya Esther pergi ke rumah orang tuanya. Ia menceritakan tentang kehamilannya kepada keluarganya. Mereka semua sangat senang. Terutama Yasmin, ia sampai meliburkan jadwal mengajar mahasiswa karena ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan adiknya. Betapa merindukan nya Yasmin terhadap Esther karena sebulan ini mereka tidak bertemu. Rasa rindu bercampur bahagia karena sebentar lagi dirinya akan mendapatkan keponakan.

" Kamu tidak senang kalau hamil Esther? Raut wajah mu nampak berbeda," tanya Yasmin karena hafal dengan perasaan adiknya. Ia tahu adiknya sedang memendam sebuah masalah.

" Mas Arvin nggak percaya kalau aku mengandung anak dia," jawab Esther lesu.

" Kurang ajar," seloroh Yasmin merasa tidak terima. Bagaimana bisa Arvin berkata seperti itu. Laki-laki itu memang begitu kejam.

" Tenanglah Esther,, kakak akan selalu di sampingmu"

**********

Perasaan marah sedang memenuhi pikiran Yasmin kali ini. Tadi sore ia mendapat telepon dari adiknya yang sedang menangis di seberang sana. Adiknya mengatakan jika Arvin akan segera menceraikan dirinya. Yasmin tidak bisa menerima itu. Ia tidak terima adiknya diperlakukan tidak wajar oleh Arvin. Yasmin akan membalas dendam kepada Arvin atas perlakuannya terhadap Esther.

" Bagaimana bisa kamu bersenang-senang setelah mengucapkan kata cerai kepada adik ku yang sedang mengandung anak mu?" nafas Yasmin memburu cepat begitu tahu Arvin sedang bersama wanita lain di sebuah bar.

Bagaimana Yasmin bisa tahu keberadaan Arvin? Tentu saja dari kenalannya yang pernah bermalam dengan Arvin. Kenalannya tahu betul dimana tempat Arvin nongkrong. Bukan satu dua wanita yang pernah menjadi teman kencan Arvin, Yasmin jelas tahu tabiat buruk adik iparnya. Maka dari itu Yasmin akan membalaskan dendam yang sudah ia tahan selama ini. Perlakuan Arvin terhadap wanita-wanita yang pria itu sakiti termasuk adiknya sendiri.

" Tamatlah riwayat mu Arvin Dhananjaya,"

Entah mendapat keberanian darimana, Yasmin datang menghampiri Arvin yang asyik minum dengan wanita seksi. Bukan hanya menghampiri, Yasmin juga melayangkan bogem mentah ke wajah Arvin. Arvin yang tidak siap badannya terhuyung ke belakang. Yasmin tidak menyangka pukulannya sekuat itu. Tidak berhenti satu kali, Yasmin kembali melayangkan pukulan ke wajah dan perut Arvin berkali-kali.

" Brengsek kau keparat!! Teganya kau menyakiti perasaan adikku. Terima pukulan ini dan bertobatlah," dalam hati Yasmin merasa bangga karena berhasil membuat babak belur Arvin. Tidak sia-sia ilmu karate yang ia pelajari selama ini.

Hal yang dilakukan Yasmin membuat heboh seluruh bar. Satpam datang untuk menghentikan aksi Yasmin. Wanita-wanita seksi juga melerai mereka, ada yang menahan Yasmin agar tidak memukuli Arvin.

" Kurang ajar Lo Arvin! Masuk ke neraka Lo. Tempat yang cocok buat Lo itu di neraka!!" Seru Yasmin merasa tidak puas karena aksinya dihentikan.

" Kurang ajar! Beraninya kau!!!" tatap Arvin murka. Jari telunjuknya menunjuk Yasmin dengan tegas. Amarahnya ikut tersulut karena diserang tiba-tiba.

" Lo harus terima hukuman karena udah ngelakuin semua ini," amuk Arvin.

" Gua nggak takut,"

Arvin melenggang pergi. Badannya terasa sakit karena pukulan kakak iparnya. Ia butuh kamar untuk mengobati lukanya. Sesampainya di kamar Arvin langsung mengompres bibirnya yang berdarah. Ia tidak terima diperlakukan seperti ini.

Belum selesai Arvin mengobati lukanya, pintu kamar yang ia sewa digedor-gedor secara keras. Arvin semakin jengkel ketika tahu yang melakukan itu adalah kakak iparnya.

" Mau Lo apa? Gue udah babak belur begini Lo belum puas?"

" Gue mau Lo minta maaf sama adek gue,"

" Cihhhh, adek Lo itu wanita murahan. Cewek kayak gitu nggak pantes jadi nyonya Dhananjaya,"

Huh,,, Yasmin berniat mendorong Arvin agar pria itu terjatuh namun justru sebaliknya malah dirinya yang terperosok karena Arvin menghindar saat didorong. Kesempatan ini digunakan Arvin untuk mengunci pintu kamar yang ia sewa. Ia ingin melihat seberapa kuat kakak iparnya itu mengamuk.

" Kalau ngamuknya di kamar tertutup begini kan lebih enak, hemmm"

" Ayo ngamuk lagi kakak ipar"

Kekuatan super yang Yasmin miliki seketika lenyap. Perasaan takut dengan mudah menyelimutinya. Raut wajah Arvin kini begitu menakutkan. Yasmin mulai ragu untuk meneruskan niatnya membuat Arvin lebih babak belur lagi. Ia tidak begitu yakin bisa mengalahkan Arvin.

Dengan sisa keberanian dan kekuatannya, Yasmin mencoba berlari keluar namun itu jelas sia-sia karena pintu sudah dikunci rapat. Kunci kamar sudah Arvin buang entah kemana. Sekarang yang tersisa hanya Arvin dan Yasmin yang ketakutan.

" Mana energi Lo yang membabi buta tadi ha? Ilang? Takut Lo sekarang sama gue? Kamar kedap suara, yang terdengar mungkin nanti suara erangan Lo yang minta gue puasin"

" Jijik gue dengernya," bentak Yasmin.

" Apa? Jijik? Kayaknya main-main sama cewek cupu kayak Lo cukup menyenangkan,"

" Gue nggak takut," teriak Yasmin.

Plak,, suara tamparan begitu keras Arvin layangkan untuk Yasmin. Bibirnya langsung berdarah, mereka kini sama-sama memiliki luka. Yasmin berusaha melawan Arvin ketika tubuh kekar pria itu mencoba menangkapnya.

Yasmin terus memberontak dan berteriak, namun sayang sepertinya Arvin tidak akan mengampuni Yasmin malam ini. Dengan penuh kekuatan seorang pria, Arvin mengikat kedua tangan dan kaki Yasmin di tempat.

Entah mendapat tali darimana kini posisi Yasmin sangat lemah berbeda saat tadi ia menyerang Arvin. Kerongkongannya terasa kering untuk berteriak, air matanya terus mengalir. Arvin kembali menampar wajah Yasmin hingga pipinya terasa kebas.

" Minta ampun nggak Lo sama gue?" Ucap Arvin sembari mencengkram rahang Yasmin secara kuat. Arvin juga menjambak rambut Yasmin hingga kepala wanita itu tertarik ke belakang.

" Pria brengsek," ucap Yasmin dalam. Ia menatap tajam ke arah Arvin.

" Gue bakal kasih tahu seberapa brengsek nya gue malam ini. Bersiaplah," ucap Arvin tersenyum smirk mengabaikan luka di bibirnya yang berdarah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!