I'M NOT BAD GIRL
Pertemuan (1)
Tepuk tangan memenuhi ruangan
Ghada
siswa berprestasi selanjutnya, berhasil memenangkan mendali emas dalam olimpiade sains..
Ghada
memenangkan lomba matematika tingkat nasional dengan membawa mendali emas juga..
Ghada
mari kita beri tepuk tangan dan sorakan meriah untuk-
Noah
(berjalan menuju panggung)
Ghada
Noah, siswa yang lagi lagi mengharumkan nama sekolah, kami sangat bangga dengan prestasi kamu
Ghada
kami persilahkan untuk memberikan beberapa patah kata
Noah
Prestasi ini bukanlah apa apa, saya pasti akan mendapatkan prestasi yang lebih besar dari ini, sekian.
Noah
(turun dari panggung)
Ghada
sungguh tekad yang kuat, bapak harap anak anak sekalian memiliki tekad kuat seperti Noah juga
Ghada
hingga kalian bisa mendapatkan prestasi yang hebat seperti dirinya juga
Silvia
Bacotan kepala sekolah lama kayak biasanya
Silvia
dia tahu gak ini kaki gua udah pegel banget
Livy
gua ngantuk banget selama pidato tadi
Livy
Harus banget mereka dipanggil satu satu ke depan? gak bisa langsung semua aja?
Jay
Berhenti menggerutu lu berdua
Silvia
ngapain sih, sok asik banget
Jay
btw gua mau ngasih tahu, hari ini lauk di kantin tuh ikan dencis
Silvia
Serius? gua udah muak banget makan itu minggu ini
Livy
gua juga gak suka ikan
Jay
gua tahu, makanya gua kasih tahu lu
Jay
kalian tahu kan solusi buat kenyang hari ini
Livy
emang kita bisa apa selain itu?
Livy
Paling mantap tuh memang bolos jam pertama hahaha
Silvia
hari ini kita juga hoki tuh, pak romi ga patroli hari ini
Jay
(menaruh rokok di bibir)
Livy
(mendekatkan rokok dibibir ke rokok Jay)
Livy
Lain kali pasang sendiri
Silvia
(merebut rokok dibibir Jay)
Chelin
Ini buku catatanku, kemaren kamu kan tidak masuk, aku takut kamu ketinggalan pelajaran
Noah
aku sudah pelajari ini, jadi aku gak butuh lagi
Chelin
ohh! kamu ada waktu ga? gimana kalau kita minum bareng di cafe?
Noah
sebentar lagi ujian semester, aku gada waktu
Chelin
kamu santai aja, ujian semester kan masi ada sebulan lagi
Noah
aku gak mau buang buang waktu ku, apalagi untuk bersama orang seperti mu
Noah
(memandang dengan sinis)
Rosaria
📞 : Noah, kamu bolos les lagi! Kamu tahu kalau ujian semester bentar lagi!
Noah
📞 : ya ya ya, aku tahu
Rosaria
📞 : dimana kamu sekarang ha?! jangan bilang kamu berteman dengan anak berandalan di luar sana!
Rosaria
📞 : tiga puluh menit lagi bibi akan pulang, jika sampai saat itu kamu belum pulang, bibi akan mengusir mu!
Rosaria
📞 : (mematikan panggilan)
Jay
lu gak usah malu malu, Livy
Livy
Jay, berhenti oke. gua mau pulang
Jay
(mengangkat dagu Livy)
Jay
Silvi gada disini, lu gak perlu takut
Livy
sekali saja oke! gua gamau lakuin ini buat kedua kalinya
Livy
[ dasar cowok mesum, ga bisa berhenti kalau ga dapatin yang dia mau ]
Noah
(melihat Jay dan Livy)
Livy
Ada yang liat sialan!
Noah
(menghembuskan nafas panjang)
Livy
[ sialan, dia menatap gua dengan tatapan merendahkan gitu ]
Livy
[ apa dia dengar percakapan kami? ]
Jay
jadi sampai mana kita tadi?
Livy
gua kan udah bilang sekali aja, ga ada kesempatan kedua, selamanya
Romi
HEI LIVY BERHENTI DISANA!
Romi
KAU LAGI LAGI! SUDAH AKU KATAKAN PADAMU BERULANG KALI!
Romi
DILARANG MEMAKAI SENDAL KE SEKOLAH, KENAPA BIBIR MU MERAH? KAU MEMAKAI LIPSTIK!
Livy
Pak, lipstik itu keperluan perempuan, bapak gabisa menyuruh hapus gitu aja
Romi
DASAR ANAK INI, SETIAP HARI MEMBUAT KU NAIK PITAM
Livy
Sialan.. kaki gua pegel mampus
Livy
kenapa lu bisa lolos dari pak Romi?
Livy
Masa dia ga lihat rambut lu yang mencolok itu
Silvia
lu itu kuno banget, masa tiap hari lewat gerbang depan?
Silvia
harusnya lu itu lewat pagar belakang kayak gua
Livy
sial, andai mama gua gak antar gua ke sekolah tiap hari, gua udah lewat pagar belakang
Jay
kalian mau bolos lagi hari ini?
Silvia
gila, lu mau dihabisi sama pak Romi
Jay
gimana Liv? apa kita bolos berdua aja?
Livy
Jay, please jangan ganggu gua
Silvia
Livy, kalau lu memang ga suka Jay langsung bilang ke dia
Silvia
jangan bertingkah kayak dia punya kesempatan
Livy
kalau lu terganggu mending lu deh yang bilangin
Silvia
dasar cewek murahan
Livy
[ sial, gua mau nyebat ]
Livy
[ malas banget liat Jay, makin hari tuh cowok makin berani ]
Livy
[ terus Silvi yang sensi parah ]
Livy
[ karena gak bisa nyatain perasaan ke Jay, dia malah lampiaskan ke gua ]
Livy
(melewati perpustakaan)
Livy
(masuk ke perpustakaan)
Livy
kayaknya gada siapa siapa
Livy
katanya 70% murid disekolah ini punya minat baca yang tinggi
Livy
bahkan sekolah dengan murid tinggi minat baca, kenyataannya perpustakaan pun bisa kosong
Livy
penjaga perpustakaan pun tidak ada?
Livy
70% itu cuma omong kosong
Livy
(menutup pintu perpustakaan)
Livy
tempat sepi kayak gini cocok banget jadi tempat nyebat
Livy
(menghampiri asal suara)
Livy
(menyembunyikan rokok)
Livy
ohh maaf mengganggu, gua pikir gada orang disini
Noah
ini adalah tempat umum dan yang kau lakuin itu ga bermoral
Livy
gua tahu itu tapi gua pikir gada orang disini makanya gua merokok
Noah
terlepas dari pikiranmu disini tidak ada orang, tapi dalam etika sosial, merokok di tempat bebas asap rokok adalah tindakan orang tidak terpelajar
Livy
[ udah jelas banget dia orang yang liat gua ciuman ama Jay ]
Livy
[ dari tatapannya aja gua langsung ingat ]
Livy
(mematikan putung rokok)
Livy
gua minta maaf soal melanggar etika sosial itu
Livy
gua ga bermaksud ganggu lu disini
Noah
kenapa anak anak berandal kayak kalian selalu berpikiran kolot
Livy
[ anak ini benar benar ilfeel sama gua ]
Livy
[ yah.. bagaimana pun gua juga ogah berurusan sama anak anak kutu buku di sekolah ini ]
Noah
(buru buru membuka jendela)
Sonya
oh Noah, selamat siang~
Sonya
pantas saja pintu perpustakaan terbuka ternyata kamu datang kemari
Sonya
aku belum pernah melihat kamu
Livy
Ah, nama saya Livy, saya pengunjung baru
Sonya
pantas aja, Ibu adalah penjaga perpustakaan, biasanya Ibu mengajar kesenian
Sonya
benarkah? aneh, Ibu belum pernah melihat kamu
Livy
[ tentu aja, gua kan terus bolos dari kelas kesenian ]
Sonya
jarang jarang ada pengunjung datang, nikmati waktu belajar di perpustakaan
Sonya
kalian mencium bau, tidak?
Noah
maksud Bu guru bau kertas tua?
Sonya
hmm sepertinya bukan deh, ada bau lain
Livy
[ bau rokok ku,sial ]
Sonya
aneh, kalian tidak merasakannya?
Livy
(menggelengkan kepala)
Noah
(menggelengkan kepala)
Sonya
jangan jangan ada anak nakal yang merokok di bawah gedung?
Sonya
aku akan periksa dulu
Livy
[ hampir aja aku kena masalah ]
Noah
kau tuli atau apa? aku menyuruh mu keluar
Noah
aku hampir terkena masalah karena kau
Noah
aku tidak peduli keinginan dan pemikiran sempit anak anak berandal seperti mu
Noah
pergilah dari sini dasar cewek berandal
Livy
[ wah.. dia galak banget ]
Livy
gua minta maaf oke, gua bakal pergi
Noah
hampir aja aku kena masalah karena tuh cewek
Noah
hidup dia bebas banget
Noah
(mengingat kejadian Livy dengan Jay)
Noah
semoga aku gak ketemu lagi sama cewek itu
Silvia
Liv, lu mau join minum minum ntar malam ga?
Silvia
gua diajak ama alumni
Livy
mama gua ngajak gua makan malam bareng
Silvia
serius? lu makan malam berdua aja ama mama lu?
Livy
ya enggak lah, tentu aja saudara tiri gua ikut
Silvia
lu gak usah ikut, lu kan benci pake banget sama saudara tiri lu itu
Livy
gua gabisa berbuat apa apa, namanya juga makan malam keluarga
Silvia
kalau lu ga ikut, Jay bisa jadi ga ikut juga
Livy
bukan urusan gua juga tuh anak
Silvia
lu apaan sih, lu tahu kan gua suka Jay
Silvia
lu bisa usahain ikut kan, lima menit doang kan bisa
Livy
iya deh, nanti gua datang siap makan malam
Malamnya di Restoran Bintang 5
Eva
sudah lama kita tidak makan bersama bukan?
Julia
iya ma, kami sangat senang
Julia
apalagi makan malam ini lebih spesial karena saudara kami, Livy
Harley
sayang sekali papa gak bisa ikut, kita hanya bisa menikmatinya bertiga- ups maksudku berempat
Julia
Hmm? kalau kulihat lihat rambut kau panjang sekali ya? kau ga mau potong biar kelihatan rapi
Livy
aku lebih suka rambut panjang
Harley
(menyentuh rambut Livy)
Harley
rambut kak Livy juga hitam, beda sama rambut mama, kenapa bisa beda?
Harley
padahal kalian kan sedarah
Eva
(menghentakkan garpu dan pisau)
Eva
apa kalian suka dengan steak nya?
Julia
Iyaa, rasanya jauh berbeda dengan steak yang dimasak oleh papa
Harley
kakak ngapain bandingin ama masakan papa, papa kan ga bisa masak
Eva
tidak hanya steak yang hancur tapi dapur juga
Livy
[ gua benci situasi ini, gua pengen cepat cepat pergi ]
Harley
(menaruh selada di piring Livy)
Eva
Harley jangan seperti itu
Eva
kamu harus makan selada nya juga
Harley
aku tidak suka, lagian kak Livy tidak keberatan kann...?
Livy
(menuang isi piring ke piring Harley)
Livy
aku juga gak suka sama sisa sisa makanan ku
Harley
(mata berkaca kaca)
Julia
perbuatan ga sopan apa itu, Livy?
Eva
Livy ga bermaksud gitu, jangan terlalu marah ke dia
Julia
Mama selalu aja bela dia
Julia
Aku dan Harley paham kami berdua ga punya hubungan darah dengan mama seperti Livy
Eva
bukan gitu Julia, dimata mama kalian itu sama
Livy
aku cuma mengembalikan seladanya
Eva
kamu ga bisa apa mendukung kehidupan mama?
Eva
kenapa kamu cuma bisa nyusahin
Livy
aku selalu dukung Mama
Livy
aku selalu dukung kehidupan baru Mama sama Paman Karl
Eva
semakin lama kamu makin mirip dengan Papa mu
Livy
aturnya Mama ga perlu pura pura peduli sama ku setelah menikah sama Paman Karl
Livy
yang perlu Mama lakuin cuma kasih aku uang aja
Eva
Mama cuma pengen kamu akrab dengan saudara mu
Eva
tapi kenapa kamu ga bisa bahagia dengan kehidupan baru kita, Livy
Livy
makan malamnya sudah selesai kan? aku akan pulang
Livy
[ Menyebalkan? Jadi itu yang dipikirkan Mama tentang gua ]
Livy
[ gua juga pikir dia menyebalkan karena membuat gua punya saudara tiri ]
Livy
Ahh sial, cuacanya dingin banget
Livy
dari tadi taksi belum muncul juga
Livy
[ seharusnya gua ga usah datang tadi, ini membuat gua stres ]
Livy
sial, rokok gua habis
Livy
bagus, ada minimarket di sekitar sini
Livy
gua sama sekali tidak makan dengan benar disana dan sekarang gua sangat lapar
Livy
gua beli roti aja deh
Livy
(menyenggol seseorang)
Livy
permisi saya ingin bayar
kasir : baik, totalnya Rp. 20.000
Livy
saya juga ingin sebungkus rokok merek Narlboro
Noah
Jangan berikan, orang ini masih dibawah umur
Noah
dia masih seorang pelajar
Noah
Apa minimarket ini sembarangan membiarkan siapa saja membeli rokok, meskipun di bawah umur?
Noah
Membiarkan anak dibawah umur membeli rokok itu dilarang kan?
Kasir : maafkan kelalaian saya, saya tidak tahu
Livy
Apaan ini? kenapa lu ikut campur?
Noah
anggap ini balas dendam ku saat di perpustakaan
Pertemuan (2)
Silvia
(memukul meja Livy)
Silvia
kenapa lu semalam ga datang?
Silvia
Lu janji bakal mampir bentar kan! Kenapa lu ingkar janji!
Livy
kita bicara diluar, banyak orang disini
Livy
(memegang tangan Silvia)
Silvia
gua benci banget sama lu
Silvia
lu liat aja akibat dari perbutan lu!
Livy
lagi lagi salah gua, setan.
Jay
Lu berantem ama Silvi?
Jay
pantas aja tuh anak ga keliatan batang hidungnya dari tadi
Jay
lu sih, kenapa ga datang semalam
Livy
Setan, lu brengsek parah
Livy
lu sengaja cari perkara ama silvi semalam kan?
Jay
ga seutuhnya cari perkara sih
Jay
gua cuma pengen lu nurut doang
Livy
gua udah muak ama kalian, jangan dekat dekat sama gua lagi
Jay
jangan sampai lu nyesal
Jay
ga urusan gua, toh silvi bakal bertindak juga
Livy
(masuk ke perpustakaan)
Livy
[ gada siapa siapa kan? ]
Livy
(menoleh ke belakang)
Noah
kau ngapain di depan pintu perpustakaan?
Noah
jangan bilang kau mau merokok lagi disini?
Livy
(masuk ke perpustakaan)
Livy
gua udah bilang gua ga merokok
Livy
gua cuma pengen nyantai aja di sini
Noah
awas kalau kau macam macam
Livy
[ harus banget dia duduk dipojokan? ]
Livy
[ seterah deh, gua mau tidur disini sampai istirahat selesai ]
Noah
sial, bikin repot aja, bel masuk udah bunyi
Livy
ternyata lu cukup baik ya membangunkan gua
Noah
aku terpaksa tahu, aku ga mau perpustakaan ini dianggap tempat bolos cewek berandal
Livy
Iya deh cowok teladan
murid 2 : kenapa pas banget waktu gua ga bawa payung sih?
murid 1 : terobos ga nih?
Livy
[ gua gada payung dan gua gamau kehujanan ]
Livy
[ kalau gini gua nunggu sampai hujan reda deh ]
Noah
Apa? kau gapunya payung?
Noah
jangan dekat dekat nanti bau rokok mu menempel
Livy
wah parah, gua ga sebau itu
Livy
lagian lu pelit banget, gua cuma numpang sampai halte bus
Noah
pelit? kita bahkan ga sedekat itu
Livy
lu mau kita harus sedekat apa biar gua bisa numpang?
Livy
gua harus jadi pacar lu gitu?
Livy
pigi deh lu, gausah peduli
Noah
siapa juga yang peduli
Livy
dia bahkan ga ragu ragu buat pergi
Eva
tapi lagi lagi kamu mengganti sandi apartemen?
Eva
tadi pagi Mama datang menjemput kamu, kata security kamu udah berangkat duluan
Livy
mulai kedepannya Mama gausah repot repot mengantar aku ke sekolah
Eva
mengenai kejadian semalam, Julia dan Harley memutuskan untuk memaafkan kamu
Eva
tapi untuk kedepannya Mama harap kamu tidak berbuat seperti itu lagi
Livy
sekarang Mama bisa pulang
Livy
keluarga Mama menunggu
Eva
baiklah, kamu juga pasti capek dari sekolah, istirahatlah
Livy
mulai besok jangan jemput aku lagi, aku bisa pergi ke sekolah sendiri
Livy
(mengambil handphone)
Livy
ngapain dia telepon gua
Livy
gua abaikan aja, paling dia cari masalah ama gua lagi
Livy
(meletakkan handphone)
Livy
ngotot banget tuh anak
Livy
(mengambil kembali handphone)
Silvia
📞 : lama banget lu angkat telepon gua! lu kira lu hebat!
Livy
[ memang paling pas kalau gua ga angkat nih telepon ]
Livy
📞 : gua ga mau nyari masalah sama lu, jadi langsung ke intinya aja
Silvia
📞 : gua ada di depan rumah keluarga lu
Livy
📞 : lu ngapain ke situ, setan
Silvia
📞 : coba lu tebak sendiri ngapain gua ke sini
Silvia
📞 : kalau lu penasaran lu bisa datang
Livy
📞 : LU JANGAN MACAM MACAM BANGSAT-
Silvia
(mematikan panggilan telepon)
Silvia
(mematikan putung rokok)
Silvia
karena udah gua ancam, dia pasti otw ke sini
Silvia
(melihat mobil yang berhenti)
Karl
hei nak, kenapa kamu berdiri di depan gerbang rumah orang lain?
Silvia
om benar Papa tirinya Livy kan?
Silvia
saya temannya Livy, saya datang buat main dengan dia
Karl
(melihat Silvia dari ujung rambut hingga kaki)
Karl
Livy tidak ada di dalam, um.. dia tinggal terpisah dengan kami
Silvia
gitu ya, padahal aku niatan memberikan ini padanya
Silvia
(mengeluarkan bubuk putih dalam plastik)
Livy
orang ini mengganggu waktu paman
Karl
aa tidak juga, apa dia teman mu? bawalah masuk ke rumah, paman akan siapkan teh dan kue
Livy
(menggelengkan kepala)
Livy
aku akan menghubungi paman nanti
Silvia
gua bilang juga apa, liat aja akibat dari perbuatan lu
Livy
(menarik kerah baju Silvia)
Livy
gua udah sabar banget sama lu, setan
Livy
gua ga sabar buat congkel mata lu dan robek kulit lu
Silvia
lu harusnya bersyukur, gua cuma ketemu Papa tiri lu
Silvia
tapi ga tau juga sih apa Papa lu itu bocor atau gak
Silvia
lu mau pergi gitu aja?
Silvia
lu ga mau minta maaf ke gua?
Livy
minta maaf? gua bahkan gada lakuin kesalahan ama lu
Livy
lu yang bertingkah seolah olah lu bisa atur hidup gua
Silvia
kejadian hari ini buat kedepannya bakal gua lakuin lagi
Silvia
lu kira gua incar Papa lu?
Silvia
lu salah, gua incar Mama lu
Silvia
gua ga tahu apa yang terjadi kalau Mama lu tahu, lu hidup jadi anak berandalan
Silvia
tapi lu tahu kan apa yang bakal terjadi selanjutnya
Silvia
gua gak peduli sama lu, tapi lu pasti peduli ama gua kan?
Silvia
akhiri keras kepala lu dan minta maaf ke gua
Silvia
lu harus janji ga rugikan gua
Livy
gua bakal ikuti lu kayak yang selama ini gua lakuin, puas?
Silvia
iya, gua puas parah
Silvia
besok pulang sekolah anak anak ngumpul di bar, lu harus ikut, oke?
Livy
(menghela nafas panjang)
Livy
(mengambil handphone)
Livy
📞 : halo Paman, maaf kejadian tadi-
Karl
📞 : gak usah hiraukan, Paman akan anggap itu tidak pernah terjadi, kamu tenang aja
Livy
📞 : Paman jangan bilang sama Mama
Karl
📞 : Paman janji tidak akan kasih tahu siapa siapa
Karl
📞 : tapi Paman harap kamu tidak bergaul dengan yang seperti itu
Karl
📞 : aa maaf Paman terdengar ikut campur, Paman hanya khawatir saja haha-ha
Livy
📞 : maaf membuat paman khawatir
Karl
📞 : kamu juga anak perempuan Paman, Paman ingin kamu tumbuh menjadi perempuan yang baik
Karl
📞 : untungnya tidak ada siapa siapa dirumah
Karl
📞 : kamu ga usah takut lagi sekarang
Livy
📞 : iya Paman, terima kasih
Livy
(mematikan panggilan telepon)
Silvia
good morning, Livy~
Silvia
lu ada rokok gak? gua lupa beli rokok pas otw ke sekolah
Livy
gila lu merokok di kelas
Silvia
ya gak dikelas juga, gua mau ke toilet belakang buat merokok
Livy
(memberikan sebungkus rokok)
Silvia
apa nih? lu mau kasih semuanya ke gua?
Livy
ga usah banyak cingcong, ambil aja terus pergi
Silvia
lu ga mau ikut gua merokok?
Livy
[ nyebelin banget, dia mau gua berperilaku kayak biasanya setelah buat gua dalam masalah semalam ]
Furina
selama ini teman teman sekelas memang mengabaikan kamu dan Silvia
Furina
tapi bagaimana pun kami pikir, kalian harusnya ikut mengerjakan tugas piket
Livy
[ oh dia, ketua kelas, gua pikir kenapa tiba tiba dia ajak gua bicara ]
Livy
(melirik ke belakang Furina)
Siswa siswi : (berbisik bisik)
Furina
tugas piket kalian juga tidak harus menyapu atau mengepel
Furina
kalian bisa membuang sampah atau mengelap jendela
Livy
[ dia sangat tertekan berbicara dengan gua, gua ga mau dicap pembully hanya karena dia takut bicara sama gua ]
Livy
[ dia bilang gua hanya perlu pindahin ini sampah ke tong sampah dekat kantin ]
Livy
kalau gini artinya kerjaan gua udah kelar kan
Noah
ah sial, kenapa akhir akhir ini aku ketemu kau mulu sih
Livy
mungkin bagian dari balas dendam juga
Noah
aku kesal banget liat senyuman meledek mu
Livy
ini senyuman alami gua kok
Noah
oh ya, aku mau kasih tahu
Noah
kau jangan datang ke perpustakaan lagi
Livy
mengapa? emangnya perpustakaan itu bapak lu yang bangun?
Noah
pak kepsek adalah bapak ku di sekolah
Livy
kalau gitu artinya dia juga bapak gua
Noah
pokoknya kau jangan ke perpustakaan lagi
Livy
wah lu kayak ibu ibu di sinetron yang suruh jangan dekati anaknya lagi
Noah
awas kalau kau datang
Livy
dasar cowok teladan tulen
Livy
(melepaskan rangkulan Jay)
Jay
jangan kasar gitu dong, gua cuma nanya
Silvia
lu habis ngapain bawa tong sampah segala?
Livy
ambil aja gua ga butuh lagi
Jay
eh apa ni? lu berhenti merokok?
Livy
enggak brengsek, gua ga mood doang
Livy
lu berisik banget deh, mending lu balek ke kelas lu, udah bel juga
Livy
gua baru kemaren berurusan ama Pak Romi, gua gamau lagi berurusan sama tuh guru
Silvia
come on, lewat pagar belakang juga bisa
Silvia
letakkan ga tong sampah busuk itu.
Silvia
(menatap dengan garang)
Livy
(meletakkan tong sampah)
Sonya
eh? kenapa? apa ada seseorang yang kamu tunggu?
Noah
(menggelengkan kepala)
Sonya
sungguh? kamu kelihatan kecewa saat ibu yang membuka pintu
Noah
Bukan Bu, saya hanya melihat pintunya
Noah
[ dasar aneh, kenapa juga aku seakan akan menunggu tuh cewek ]
Noah
[ Ya, aku cuma memastikan dia gak datang ke perpustakaan lagi, itu aja. ]
Pertemuan (3)
Jay
(menyodorkan segelas air)
Livy
jangan kasih gua alkohol
Jay
kenapa? lu udah merokok, sabu lu juga udah pernah coba
Jay
nah sekarang masa lu ga mau coba alkohol?
Livy
Jay, lu udah mabuk mending lu pulang
Jay
lu jangan setengah setengah kalau jadi cewek nakal
Silvia
lu pulang sana, gua yang urus Jay
Livy
[ gua ga tau Silvi mau berbuat apa sama Jay yang mabuk tapi itu bukan urusan gua juga ]
Livy
[ gua ga tahan lagi lama lama di sini ]
Silvia
dia pergi ninggalin lu Jay
Jay
tega banget emang tuh cewek, padahal gua yang bantuin dia lupain segalanya
Silvia
iya, dia emang sejahat itu, kenapa lu bisa suka dia sih.
Silvia
gua tahu, maka itu gua ada disamping lu
Livy
[ gua emosi banget, Jay bajingan itu seenaknya nyentuh gua ]
Livy
[ sial, baju gua jadi bau alkohol ]
Gadis kecil : Mama! mama! liat ada yang jual balon!
Ibu gadis kecil : kamu mau satu?
Gadis kecil : Mau! Aku mauu!!
Ibu gadis kecil : oke, mama beliin tapi habis ini kamu gaboleh jajan es krim ya
Livy
Ah, gua baru ingat rokok gua, gua kasih semua ke Silvi
Penjual balon : balonnya cuma harga Rp, 2,000,00
Penjual balon : oh mau beli balon?
Penjual balon : terima kasih!
Penjual balon : (memberikan balon berwarna kuning)
Penjual balon : Nona? balonnya tidak diambil?
Livy
[ apa dulu balon yang dijual dijalan memang sekecil ini? ]
Livy
[ aa kenapa juga gua membelinya! ]
Gadis kecil : Mama lihat! balon kakak itu terbang!
Gadis kecil : Kakak balon kamu lepas! cepat ambil!
Livy
[ kenapa bocah itu teriak sih ]
Gadis kecil : Siapapun tolong ambilin balon itu!
Livy
[ gua memang sengaja lepas tuh balon, kok jadi heboh gini ]
Livy
aa enggak, maksudku balon ini-
Gadis kecil : Kakak, bagus deh balon kakak bisa ditangkap!
Ibu gadis kecil : Maaf, dia memang anak yang sangat berenergi
Ibu gadis kecil : (tertawa kecil)
Livy
iya, terima kasih sudah membantu ku mengambilnya
Gadis kecil : Kakak sangat tinggi dan baik, kakak makan apa?
Noah
kalau kamu pengen jadi anak yang baik kamu harus makan sayur
Ibu gadis kecil : (terkekeh)
Gadis kecil : Kami pergi dulu, jaga balon kakak baik baik ya!
Noah
jadi anak berandalan juga suka balon?
Noah
ya, balon kuning ga cocok buat mu, setidaknya beli yang warna hitam
Livy
udah gua bilang gua iseng beli
Livy
gua berniat lepas ini balon cuma bocah tadi malah teriak
Livy
lu harusnya gausah ambil ini balon
Noah
kau harusnya berterima kasih ke aku, kalau dibiarin terbang lebih lama lagi kau bakal makin malu
Noah
yah aku gak bermaksud ambilin balon itu buat kau
Livy
oh ya, makasih banyak atas bantuan lu itu!
Livy
terus ngapain anak teladan kek lu keluar senja gini
Livy
harusnya kan anak teladan kek lu itu duduk baca buku dimeja belajar lu
Noah
oh aku habis pulang dari tempat les kok, jangan samain aku kayak kau yang habis main main
Noah
harusnya kau ada dikamar mandi deh, soalnya kau bau banget
Livy
[ gua lupa gua habis dari bar ]
Livy
lu ga sopan banget ngomong sama cewek
Noah
kau memang bau banget
Livy
[ asli dia tiap ngomong ke gua selalu aja kasar ]
Livy
sebaiknya lu pulang karena lu juga bau, bau cowok udik!
Livy
(berjalan di lorong sekolah)
Livy
apa? kenapa lu senyum senyum gajelas gitu
Jay
lu pura pura lupa atau pura pura gak tahu?
Jay
(menyentuh bibir Livy)
Jay
wow wow jangan marah dong
Jay
kok lu galak banget tiba tiba? padahal semalam lu semangat banget
Livy
(melepaskan rangkulan Jay)
Livy
selama gua masih sabar lu jangan macam macam, setan.
Jay
semalam gua berhasil cekoki lu alkohol kan?
Livy
kalau lu lakuin itu gua udah bunuh lu.
Jay
bentar? jadi semalam itu bukan Livy?
Jay
si setan Silvi, jangan bilang yang semalam itu dia?
Silvia
lu ga nanya gitu kenapa gua senang banget?
Silvia
semalam gua ciuman sama Jay
Livy
[ wah pantas si brengsek itu dekati gua ]
Livy
lu ciuman ama dia pas dia mabuk?
Livy
lu tahu kan siapa yang dia kira pas cium lu
Silvia
gua ga peduli dia mikir gua siapa, tapi gak mungkin kan gua lewati kesempatan gitu aja
Eka
Silvi, Livy, sini gabung
Silvia
apa nih? cuma lu berdua aja disini? Jay mana?
Dean
dia bilang sih mau ke toilet bentar
Dean
(menyodorkan pemantik api)
Livy
(mengambil pemantik api)
Eka
malam nanti jangan lupa datang ke bar ya
Eka
lu habis menang banyak kan, traktir dong kami minum
Jay
lu kan yang semalam ciuman ama gua di bar
Dean
apa nih, akhirnya luluh juga lu
Silvia
lu tahu jawabannya kan
Jay
(menggenggam tangan Silvia)
Dean
wouahh... gua ga nyangka si Jay terpincut Silvi
Dean
selama ini tuh anak ogah ogahan banget dekat Silvi
Eka
bagus dong kan hubungan mereka berdua makin dekat
Livy
[ perasaan gua ga enak ]
Eka
harusnya lu senang dong, si Silvi dekat sama Jay, kalau mereka berdua jadian, Jay gabakal ganggu lu lagi kan
Eka
reaksi lu kok gitu sih
Dean
udah Eka, aslinya Livy pasti senang tuh, cuma dia ga nunjukin aja, kan Liv?
Silvia
gua kasih lu berita baik..
Silvia
gua sama Jay udah pacaran
Silvia
lu pasti kaget banget kan
Silvia
Jay cuma nyadar aja kalau aku serius sama perasaan ku
Silvia
menurutnya gua pantas dijadiin pacar
Livy
[ kenapa Jay tiba tiba pacaran ama Silvi, ga bakal terjadi apa apa kan? ]
Silvia
lu ga suka gua jadian sama Jay?
Livy
bukan, gua merasa si Jay punya maksud tersendiri buat pacarin lu
Silvia
lu jangan macam macam
Silvia
gua bisa aja hancurin hidup lu, cuma karena lu teman gua, gua masih berbelas kasih
Livy
oke, gua minta maaf, lu memang serasi parah sama Jay
Silvia
karena sekarang gua udah pacaran sama Jay, lu harus senang
Silvia
karena mulai sekarang gua bakal bareng Jay dari pulang sekolah
Silvia
sekarang lu suka hati mau ngapain, yang penting gak mengganggu momen berduaan kami
Livy
[ yah setidaknya ada hal baik dari hubungan mereka ]
Livy
lu ga usah khawatir, gua memang gada niatan mengganggu lu berdua
Livy
gua pengen istirahat di tempat tenang, mumpung gua ga harus ikuti kemana Silvi pergi
Livy
udah lama gua ga dapat kebebasan kayak gini, gua merasa plong banget
Sonya
ternyata aku gak salah
Sonya
kamu mau ke perpustakaan kan?
Sonya
bisa kamu bawain ini ke perpustakaan?
Sonya
ini buku buku sumbangan dari perpustakaan kota
Sonya
kamu cuma perlu taruh bukunya di meja saja
Livy
(membuka pintu perpustakaan)
Livy
(menaruh kardus berisi buku)
Livy
Jangan ngamuk dulu, gua lagi disuruh Bu guru buat mengantar buku
Noah
oh ya, bukunya sudah sampai ke tujuannya, kau bisa pergi.
Livy
gua udah membantu Bu guru tuh
Livy
Bu guru kan pengurus perpustakaan, karena gua udah bantu dia, gua berhak dong di perpustakaan
Noah
(mengalihkan pandangan)
Livy
[ hehehe gua berhasil balas dendam ]
Livy
[ gua gada urusan sih ke perpustakaan ]
Livy
[ tapi tempat ini paling nyaman buat bersantai ]
Livy
[ serius jadi hening gini? ]
Livy
[ dia serius banget ]
Livy
[ apa membaca buku semenarik itu? matanya gak berkedip sekali pun ]
Noah
bisa berhenti menatap ku.
Livy
omong omong kita udah sempat ngobrol dan bertemu berkali kali, lu santai aja ngomong ama gua
Livy
kita juga belum kenalan sampai sekarang kan
Noah
aku memang ga mau kenal sama mu
Livy
Nama gua Livy, nama lu?
Noah
udah gua bilang gua ga mau kenalan sama mu
Livy
gua nanya nama lu doang loh, nama lu sejelek apa sih sampai lu gamau kasih tahu
Livy
wow ga cocok banget sama lu
Noah
oh ya? nama mu lebih ga cocok sama mu
Noah
kau harusnya memakai nama Tumultus
Livy
jangan kasih nama aneh aneh buat gua
Noah
kau ga suka? aku malah suka
Livy
liat aja nanti gua juga bakal cari nama panggilan yang pas buat lu
Livy
apa lu cuma tahu belajar doang?
Livy
gua penasaran aja, hidup lu keliatan membosankan banget
Noah
membosankan? kenapa kau bisa nilai gitu sedangkan kau aja belum pernah lakuin
Livy
karena keliatan membosankan makanya aku gamau lakuin
Livy
sepanjang kita bertemu, lu itu lagi belajar atau habis belajar
Livy
apa lu pacaran sama belajar?
Noah
aku belajar karena ini adalah hal baik
Livy
Ha! jangan jangan lu ga punya teman?
Livy
wajar sih dengan temperamen yang kayak gitu
Livy
jangan malu, gua paham kok sama situasi mu, agak prihatin dikit sih
Noah
aku benar benar punya teman
Noah
kenapa kau lihat aku kayak gitu
Noah
aku ga butuh banyak teman, banyak teman hanya membuat mu masuk ke lingkungan buruk
Noah
dan belajar itu gak sepenuhnya membosankan
Noah
karena aku udah jawab pertanyaan mu, kau bisa gak ganggu aku kan
Livy
betulan deh kau sesuka itu belajar
Livy
(memandang dengan lembut)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!