"Selamat pagi ma, pa?" Kata sara yang menuruni tangga
"Pagi sayang" jawab mama nia
"Pagi. Semangat sekali sayang kamu hari ini?" Jawab papa dika
"Iya dong pa, hari ini kan anak papa ini pertama kali masuk kerja"
"Sini sayang duduk makan"
"Iya ma"
"Sayang kamu masih mau berpenampilan seperti itu"? Tanya mama nia
"Iya ma. sara malas kalau bahan perhatian dikantor. sara mau kerja dengan tenang"
"Kamu tidak mau kerja di perusahaan kita sayang."? Tanya papa dika
"Tidak aaa, sara mau mandiri dulu pa. Biar sara dapat pelajaran dulu di tempat lain. Cari pengalaman baru pa."
"Ya sudah kalau memang kamu maunya seperti itu."
Tak terasa makanan mereka telah habis. Papa dika bergegas berangkat ke kantornya. Dan tak lupa mencium tangan istrinya. Dan sara diantar oleh mamang supir mamanya. Dikarenakan mobil sara masih dibengkel.
"Terima kasih ya mang sudah antar" kata sara yang sudah sampai didepan kantor tempat dia bekerja
"Sama sama neng."
"Ya sudah sana, sara masuk dulu ya, mamang hati hati di jalan."
sara memasuki gedung yang bernamakan DWIGUNA group.
"Selamat pagi mbak, saya karyawan baru di sini. Kalau menuju keruangan bagian accounting bagian mana ya? Tanya bintang je resepsionis.
"Mbak silahkan naik ke lantai sembilan. Di situ mbak tanyakan saja di mana ruangannya. Jawab sang resepsionis
"Baik mbak. Terima kasih ya.
sara mengikuti intruksi yang diberikan resepsionis tadi. Naik kelantai sembilan.
"Eeeee tunggu, maaf mau nanya, ruangan bagian accounting dimana ya"? Kata sara ke karyawan yang lewat.
"Kamu karyawan baru di sini?"
"Iya"
"Itu terus saja, nanti belok kiri kamu akan ketemu ruangan yang kamu cari"
"Terimah kasih"
sara mengikuti intruksi itu lagi. Dia menuju kesebelah kiri dan memang benar ruangan yang dia cari sudah didepan matanya. Ruangan yang bertuliskan accounting room.
Saat memasuki ruangan, karyawan didalam sudah ada yang duduk di kursi masing masing dan ada kursi yang memang masih kosong.
"Selamat pagi bu, saya sara karyawan baru di bagian ini" kata bintang yang sudah menghadap ke ruangan kepala accounting.
" Oke. Tadi sudah ada teman kamu juga yang sama sama karyawan baru sudah menghadap ke saya. Kalian ada dua orang. Saya harap kamu bekerja dengan baik di perusahaan ini. Kamu di terima berarti kamu sudah masuk kategori yang dibutuhkan perusahaN ini. Jadi saya harap jangan mengecewakan perusahaan. Kata ibu siska yang memberikan wejangan sebelum bekerja.
"Baik bu. Saya akan bekerja semaksimal mungkin."
"Baik. Kamu ikut saya."
Mereka keluar dari ruangan ibu priska menuju ke meja meja karyawan yang berjejer di luar ruangan ibu siska.
" Kamu berdiri" kata ibu siska ke karyawan baru yang satunya lagi
"Oke selamat pagi semuanya. Sebelum bekerja saya perkenalkan dulu ini karywan baru yang akan bergabung dengan kita disini. Saya harap kalian boleh bekerja sama" kata ibu priska memperkenalkan mereka
" Selamat pagi semua, saya sara mohon bantuannya" kata sara
"Saya dina. Tolong bimbingannya"
Baik semua kembali ke pekerjaan masing masing. Kalian berdua silahkan duduk di meja itu."
"Baik bu. Terimah kasih" jawab dina dan bintang bersamaan.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul dua belas. Itu tandanya mereka sudah beristirahat sejam penuh.
"Din kekantin kantor yuk makan" kata sara mengajak
"Ayuk. Saya sudah lapar juga."
Selang beberapa menit berjalan keruangan kantin kantor, mereka akhirnya sampai dan memesan makanan. Ruangan kantin benar benar bersih dan rapih. Para karyawan lebih banyak ke sini dibandingkan keluar.
"ra kita duduk disana saja ya" kata dian saat melihat ada meja yang kosong
"Enak ya makanannya." Kata dina
"Iya. Pantaslah buat perusahaan sebesar ini.
"Iya juga si."
"Hai boleh gabung makan" kata doni yang melihat kursi kosong dekat mereka
"Boleh kok" kata dina
"Terimah kasih. Kalian berdua karyawan baru ya. Soalnya saya baru lihat kalian makan di kantin ini"
"Iya pak, kami berdua baru di kantor ini. Baru masuk tadi." Jawab sara
" Jangan panggil bapak dong. Saya doni. Kita seumuran de kayaknya."
" Iya. Saya dina, ini teman saya sara"
Tak berasa waktu sudah menunjukan hampir jam satu. Itu tandanya mereka akan masuk ke ruangan masing masing dan memulai pekerjaan lagi.
"Wa tidak terasa waktu sudah hampir habis ni." Kata doni
"Iya don. Kita berdua pergi dulu ya" jawab sara
"Babay doni" kata dina
Mereka berpisah karena doni beda ruangan dengan sara dan dina.
Jam demi jam mereka lalui. Dan sekarang jam menunjukan pukul lima. Waktunya semua karyawan akan pulang dan mengakhiri pekerjaan untuk hari ini.
sara dan dina menuju keluar gedung.
"Ra kamu naik apa?" Kata dina
"Aku di jemput. Bentar lagi juga datang. Kamu naik apa?"
"Aku naik mobil. Mobilku di parkir disana. Aku balik dulu ya kalau begitu."
"Iya kamu hati hati ya"
"Iya. Daaaa sara sampai jumpa besok lagi ya"
"Sipp"
Dina menuju mobilnya dan tak butuh waktu lama supir bintang sudah datang.
"Maaf ya non, mamang lambat jemput. Tadi macet"
"Tidak apa apa kok mang.ayok kita langsung pulang saja ya."
"Siap non"
Tak membutuhkan waktu lama dalam perjalanan pulang, bintang sudah memasuki kawasan rumahnya.
"Makasih ya mang udah jemput" kata bintang saat menuruni mobilnya
"Sama sama neng. Itu memang tugas saya neng."
"Ya udah mamang istirahat saja dulu. Saya masuk dulu ya"
"Baik neng."
Saat masuk di ruangan tengah sudah ada papa dan mama bintang sedang duduk mengobrol.
"Selamat malam ma,pa"
"Malam sayang. Kamu sudah pulang" kata mama nia
"Iya ma"
"Duduk dulu sayang ada yang papa mau bicarakan" kata papa dika
"Kenapa pa"
Sara duduk didekat mamanya. Diapun penasaran apa yang akan di katakan papanya.
"Gini nak. Dulu mama dan papa ada janji sama teman kami. Waktu dia melahirkan setelah dua bulan, dia jatuh sakit dan tidak tertolong lagi sayang. Dia teman kami dari kami sekolah dulu. Waktu itu mama kamu sedang mengandung. Pesan terakhir teman mama dan papa bilang, kalau mama dan papa punya anak perempuan, dia mau menjodohkan dengan anaknya. Kebetulan anaknya laki laki. Kami belum tahu jenis kelamin kandungan mama kamu waktu itu. Waktu itu kamu baru sebulan di dalam kandungan mama. Kami tidak bisa menolak dengan keadaan teman kami nak. Dan papa mama bilang kalau memang anak kami perempuan kami janji akan mendljodohkan mereka. Dan sekarang kamu tahu kan akhirnya anak mama dan papa perempuan yaitu kamu. Dan itu janjinya perjodohan itu harus terjadi."
Sara menyimak semua kata kata papanya dengan diam.
"Kamu tidak apa apa nak" tanya mama nia.
"Tidak ma. Sara cuma kaget dengar semuanya."
"Papa belum selesai sayang. Nah tadi siang suami teman papa dengan mama nelfon. Dia minta janji itu. Dua hari lagi kalian akan tunangan. Besok anak teman mama dan papa akan datang dari luar negeri"
"Pa apa papa serius"?
"Serius sayang. Papa tidak main main"
"Dua hari lagi mereka akan kerumah. Dan papa harap kamu mau ya."
" Tapi ma, Sara kan masih mudah ma pa. Sara juga baru masuk kerja pa." Protes Sara
"Sayang mama dan papa tahu kamu berat. Tapi kami juga tidak bisa berbuat apa apa lagi. Mama yakin kamu pasti bisa nerima. Anak teman papa dan mama baik kok nak.
" Apa iya aku harus menikah muda. Aku kasihan juga sama papa dan mama." Batin Sara yang masih kalut dengan apa yang terjadi sekarang
"Gimana nak" tanya papa dika lagi
" Iya pa ma, aku ikut saja" jawab bintang pasrah. Dia bisa saja menolak, tapi dia tidak mau dikatakan anak durhaka jika membantah orang tuanya.
"Terima kasih nak. Kamu memang anak kami yang terbaik. Ya sudah kamu ke kamar saja sayang bersih bersih. Baru turun makan." Kata mama nia
"Iya ma. Pa aku naik dulu"
"Iya sayang."
Sara menaiki tangga menuju kamarnya. Dengan perasaan yang bingung dan bertanya-tanya masih muncul di benaknya. Apakah semua ini hanya mimpi atau kenyataan. Sampai di kamar dia tak langsung mandi. Melainkan menjatuhkan dirinya di kasur menatap ke tembok ruangannya.
"Apa benar ini, apa saya bisa, apa saya baik baik saja kalau berumah tangga secepat ini, apa saya mampu menjadi istri yang baik,. Aaaaaaaa kepala saya sakit memikirkan ini semua". Kata Sara pada diri sendiri.
"Lebih baik saya mandi dulu. Biar otak saya fresh lagi. Semangat Sara kamu pasti bisa. Ini demi mama dan papa"
Setelah berbicara dengan dirinya sendiri, bintang memutuskan masuk ke kamar mandi. Menyegarkan badan dan kepala yang sudah mulai berat dan lengket.
Setelah selesai, Sara turun ke bawah. Papa Dika dan mama Nia sudah berada di meja makan.
"Maaf ma pa, Sara lama ya" kata Sara saat tiba di meja makan
"Tidak kok sayang." Jawab mama Nia
"Ayok nak makan, terus istirahat, kamu pasti capek hari ini." Kata papa Dika
"Iya pa"
"Gimana kerjaan kamu? Apa kamu betah disana?" Tanya papa Dika
"Ya lumayan pa. Sara sudah dapat teman baru juga. Bekerja di perusahaan ternyata tak seburuk yang saya bayangkan hehe"
"Baguslah kalau kamu suka. Kamu harus benar benar bekerja dengan baik ya."
"Iya pa."
"Sudah bicaranya. Kalian ini di meja makan kerjaan selalu di bahas. Ayok makan dulu."
" Iya nyoya besar" jawab Sara
Mereka akhirnya makan dengan diam. Dan tak beberapa lama mereka telah selesai makan malam.
"Ma pa Sara ke atas dulu ya."
"Iya nak." Kata mama dan papa bersamaan
********
Ditempat lain
"Hallo nak, kamu sudah di perjalan pulang?" Kata papa Rian
"Iya pa. Ini sudah mau naik pesawat? Jawab dimas
"Bagus, kamu hati. Ingat kan tujuan kamu mau pulang apa.?"
"Iya pa Dimas tahu"
"Bagus. papa tunggu ya. Papa matikan dulu telfonnya."
"Han, apa kamu pernah dijodohkan sama orang tuamu.?"
"maaf tuan tidak pernah. Makanya sampai sekarang saya masih sendiri. Seandainya orang tua saya mencarikan jodoh, pastilah saya sudah memiliki pasangan." Jawab asisten han. Asisten pribadi Dimas yang selalu mengikutinya kemanapun dia melakukan tugas pekerjaan.
"Biar saja kau jadi perjaka tua. Kerja saja yang kau lakukan tiap hari. Cari pasangan." Kata Dimas yang selesai berbicara langsung pergi tanpa mendengar jawaban han
" Bagaimana mau cari pasangan. Sebentar sebentar kerjaan yang dia berikan kesaya."
Tak terasa waktu semakin berjalan. Dimas yang melakukan perjalanan beberapa jam di pesawat akhirnya sampai dijakarta.
"Han, kamu pulang saja dulu, saya mau ke sesuatu tempat." Kata dimas
"Baik tuan" jawab han
Dimas dan han berpisah. Han pulang ke apartemennya, sedangkan dimas mengendarai mobilnya kesebuah apartemen yang elit di jakarta.
Tak membutuhkan waktu yang lama, dimas tiba di tempat yang dia tuju.
"Kenapa pasword nya tidak bisa. Apa dia sudah menggantinya dengan yang baru?" Kata dimas
Karena pasword yang dia masukkan tidak bisa, akhirnya dia memencet bel.
Yak butuh waktu lama, ada yang membukakan pintu.
" Hai sayang," kata dimas menegur seseorang
" Dimas" katanya
"Iya, ini aku sayang. Kamu tidak senang dengan kedatangan saya" kata dimas
"Aku kangen sayang sama kamu. Akhirnya kami pulang juga" kata sintia sambil memeluk dimas
Sintia merupakan kekasih dimas selama setahun ini.
"Untung reno tidak jadi menginap semalam. Hampir saja ketahuan" batin sintia
"Kok kamu tidak kabari saya kalau mau pulang?" Tanya sintia
"Saya mau kasih kamu kejutan. Dan ada yang mau saya sampaikan ke kamu. Ayok kita masuk"
"Kamu mau sampaikan apa"?
"Ayok duduk dulu"
"Iya. Tapi kamu mau minum sesuatu"?
"Tidak usah. Sini didekat saya. Begini sayang, papa menyuruh saya pulang ke jakarta karena ada sesuatu hal."
"Apa?"
"Dengar dulu"
"Iya lanjutkan"
"Papa menyuruh saya pulang karena mau menjodohkan saya dengan anak temannya. Tapi kamu jangan kuatir, saya tidak akan serius dengan dia."
"Maksud kamu, kamu akan menikah dengan gadis lain? Bukan sama saya?"
"Dengar sayang, saya akan tetap menikahi kamu, tapi tunggu sampai saya bercerai dulu. Saya hanya mau memenuhi keinginan orang tua saya. Almarhum mama saya sudah berjanji akan menikahkan saya dengan anak temannya. Itu permintaan terakhir mama saya. Dan kamu tenang saja. Saya hanya akan menikah selama enam bulan dengan gadis itu. Setelah enam bulan saya akan menceraikannya. Saya hanya akan menikah kontrak dengan gadis itu. Dan besok saya dan papa akan melamar gadis itu"
"Tapi kalau sampai kamu berubah sama saya, kalau sampai kamu lebih perhatian ke dia bagaimana?"
"Tenang sayang, cuma kamu yang ada di hati saya. Jangan takut saya tidak akan mengingkari janji saya asalkan kamu tetap setia sama saya.?"
"Iya saya percaya dengan kamu. Sayang saya sangat rindu dengan kamu. Hari ini kamu menginap ya di sini?"
Sintia berdiri dan duduk dipangkuan dimas sambil memeluk lehernya. Sintia mencium dimas dengan sangat lihai. Dan dimas membalas ciuman kekasihnya itu.
"Sayang saya mau kamu hari ini?" Kata sintia dengan nafas yang sudah memburu karena menginginkan yang lebih dari sekedar ciuman.
"Maaf sayang, saya tidak mau merusak kamu sebelum menikah. Dan saya juga tidak bisa bermalam disini. Papa sudah menunggu saya."
"Iya aku tahu. Tapi kamu kan baru sampai. Masa langsung pergi si"
"Maaf sayang saja janji, selesai urusan saya, saya akan banyak luangkan waktu untuk kamu."
"Iya"
"Saya pulang dulu ya. Nanti saya kabari lagi. Saya sangat mencintaimu sayang. Jadi jangan berfikiran yang tidak tidak ya"
"Iya saya tahu. Saya juga cinta sama kamu"
"Saya pamit ya. Kamu hati hati disini. Da sayang"
"Iya sayang. Kamu juga hati hati"
Dimas melangkahkan kakinya keluar gedung apartemen kekasihnya dan menuju ke rumah orang tuanya.
******
"Hallo sayang ada apa menelfon jam segini. Apa kamu masih merindukan goyangan panas kita?"
"Kamu ini, dengar dulu ren, dengar dimas sekarang sudah balik ke jakarta, kamu jangan lagi keseringan muncul tiba tiba di apartemen saya. Biar saya saja yang ke apartemen kamu. Biar kita tidak ketahuan. Kamu tahu kan saya mencintai dimas. Dan kamu tahu juga kan kalau kamu hanya kekasih di ranjangku saja."
"Baiklah, atur saja sesuai keinginanmu. Yang penting jatah saya yang nikmat di tubuh kamu tetap ada"
"Kamu tenang saja sayang, saya tidak akan melupakan itu. Lagian saya juga menikmati goyangan kamu itu yang luar biasa. Yang tentunya tidak akan diberikan dimas. Laki laki itu tidak mau menyentuhku sama sekali."
"Hahaha tenang sayang ada saya yang akan memuaskan kamu"
"Iya iya."
"Sayang malam ini kamu datang ya ke apartemen saya. Biar kita bisa main kuda kuda lagi. Sehari saja tidak kuda kudaan dengan kamu rasanya sangat lain"
"Oke sayang. Dimas juga akan sibuk malam ini sampai besok. Saya akan menginap denganmu"
"Sip aku tunggu. Sudah ya saya mau lanjut tidur dulu. Biar ada kekuatan buat tempur sebentar malam"
"Oke sayang babai"
Sintia menyempatkan menelfon kekasih gelapnya karena takut ketahuan dengan dimas. Selain keuangan sintia terjamin, sinti juga memang mencintai dimas. Sintia sendiri seorang model yang tidak terlalu tenar. Makanya dia senang mendapatkan dimas sebagai kekasihnya. Kekasih yang kaya raya tentunya. Sedangkan reno kekasih gelapnya memiliki perusahaan sendiri walau tidak sebesar perusahaan dimas.
******
"Selamat siang pa?" Dimas akhirnya sampai dirumah papanya.
"Kenapa kamu baru tiba. Kamu dari mana saja. Apa kamu dari rumah kekasih kamu itu."
"Papa kenapa si. Papa kan tahu saya sudah punya kekasih. Kenapa harus menjodohkan saya segala."
"Nak kamu tahukan ini semua permintaan almarhum mama kamu. Mama mau kamu memiliki jodoh dari keluarga yang baik baik nak. Dan papa harap kamu memutuskan hubungan dengan gadis itu. Gadis itu hanya inginkan hartamu saja."
"Papa tidak tau tentang dia. Dia gadis yang baik baik pa dan sayang sama saya. Sudahlah saya mau ke kamar dulu istirahat."
"Iya istirahatlah"
Dimas naik ke atas kamarnya. Dan melakukan segala rutinitas sebelum dia tidur.
Tak teras waktu sudah berjalan lagi. Hari sudah berganti. Dan akhirnya hari ini adalah hari dimana dimas dan Sara akan bertunangan.
"Selamat pagi ma pa"?
"Pagi sayang" jawab papa dika dan mama nia
"Ingat ya nak nanti malam ada acara pertunangan kamu. Papa harap kamu pulang cepat dari kantor."
"Iya pa"
"Jangan loyo begitu nak. Kamu akan suka dengan dia. Dia tampan dan pekerja keras" kata mama Nia
"Iya ma. Ma pa bintang pamit ya. Nanti sarapan di kantor saja. Ada kerjaan yang penting hari ini"
"Tapi nak makan dulu biar ada tenaga" kata mama nia
"Entar saja ma."
"Ya sudah kamu suru mamang yang antar. Kamu hati hati ya"
"Iya pa"
Sara meraih tangan papa dan mamanya untuk dicium sebelum pergi.
"Mama tahu Sara pasti berat nerima ini!" Kata mama nia yang melihat bintang sudah hilang dibalik pintu.
"Iya papa tahu. Tapi semoga ini yang terbaik."
Sara akhirnya tiba di kantornya lebih cepat dari teman temannya yang lain.
"Hai ra," sapa doni yang melihat bintang yang akan masuk ke lift
"Hai don"
"Kamu baru datang juga"
"Iya."
"Nanti makan siang bareng yuk." Ajak doni
" Dimana mau makan siang."
"Di cafe dekat kantor. Enak loh makanannya"
"Iya boleh. Ajak dina juga ya."
"Iya boleh"
Lift terbuka dan mereka berpisah menyusuri jalan menuju ruangan masing masing.
"Hai ra, sudah dari tadi kamu datang?" Kata dina yang baru tiba.
"Ya lumayanlah"
"Kamu kenapa. Kok loyo gitu.?"
"Tidak apa apa. Hanya belum makan makanya agak loyo!"
"Ini ada roti, makan di, tadi saya beli di jalan.?"
"Makasih" Sara mengambil roti dari dina dan memakannya.
"O.ia din, nanti doni ajak kita makan diluar."
"Waaa ada angin apa dia ajak kita makan di luar"
"Entah lah. Mungkin dia lagi bahagia hehe"
"Kamu ini. Okelah nanti siang kita makan diluar.
Setelah jam kerja dimulai, Sara dan dina serta karyawan lain sibuk dengan berkas berkas yang ada di meja mereka masing masing. Semuanya serius melakukan pekerjaannya. Sehingga waktu jam istirahat tak terasa telah tiba.
"Waaa serius amat kalian berdua" kata doni yang tiba tiba masuk keruangan mereka.
"Loh doni, buat apa kesini," kata dina
"Inikan sudah jam istirahat,"
"Waaaa iya, sampai tidak terasa sudah jam istirahat." Kata Sara.
"Ra jadi kan makan di luar,"
"Jadi dong, yuk din."
"Lets go"
Mereka keluar bertiga bersama sama ke kafe yang tidak jauh dari kantor.
"ayok kita naik mobil saya saja" kata doni
"Oke" jawab Sara dan dina bersamaan.
"Ra kamu duduk didepan saja, saya di belakang" kata dina,
" Tapi kan bisa di belakang sama sama"
" Tu lihat masa doni sendiri di depan si, dikirain supir lagi haha"
"Iya iya"
Sara dan dina masuk kedalam mobil doni, dengan bintang didepan dan dina di belakang.
Hanya sekitaran sepuluh menit mereka sudah sampai.
"Ayok turun." Kata doni
Mereka bertiga masuk dan duduk di bangku yang masih kosong
"Kalian mau pesan apa"kata doni
"Saya mau ayam krispi dan udang pedas" kata dina
" Kamu ra"
" Aku sama dengan dina"
"Minumnya apa"
"Es teh saja don dua"
" Oke. Tunggu ya saya pesan ke kasir dulu"
Setelah memesan, mereka menunggu beberapa menit dan tibalah makanan mereka yang di bawah.
Mereka menyantap makanan masing masing dengan lahapnya.
Tak jauh dari meja mereka ada berapa pria yang duduk bersama.
"Dim kamu kapan balik ke jakarta" tanya alex
" Kamu tidak memberikan kami kabar seandainya bukan han yang memberitahukan" kata brian
Han yang hadir hanya mendengar
Mereka berempat sama sama kuliah bersama. Alex dan brian memiliki perusaan yang dibangun oleh orang tuanya. Sedangkan han memilih tidak gabung dengan perusahaan orang tuanya dan memilih menjadi asisten pribadi dimas karena sesuatu hal.
" Kemarin kami tiba." Jawab dimas
"Apa kamu masih berhubungan dengan sintia" tanya brian
"Iya"
"Apa kamu tidak tahu kalau sintia biasa jalan dengan seorang pria" kata brian
"Itu tidak mungkin. Sintia cinta sama saya dan sebaliknya saya juga mencintai sintia. Dia tidak mungkin mengkhianati saya."
" Sudah sudah. Ayok kita makan dulu."
"Han apa kamu sudah punya kekasih" tanya alex
"Tidak ada" jawab han
'" iiii kalian ini sama sama irit bicara". Jawab seadanya saja
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!