Boruto Haruki {Naruto Next Generation}
PROLOG
Beberapa tahun yang lalu 🕊️
Halaman belakang rumah keluarga sarutobi
Langit Konoha baru saja cerah setelah hujan
Daun-daun basah berkilau di bawah sinar sore.
Di halaman belakang rumah keluarga itu, seorang gadis kecil duduk sendirian di rerumputan basah. Tangannya memeluk lutut.
awalnya sangat seru karena sang Haruki kecil sedang mencoba menangkap jangkrik yang berada di sana
Tiba tiba saja dia merasa dadanya sangat sakit
Haruki
"jantungku berdetak dengan cepat"
ketika itu haruki mencoba untuk mendekati kaca yang memang ada disana karena rumahnya sedang dalam renovasi
Di saat waktu yang sama Hanabi melewati lorong yang bersampingan dengan taman belakang.
Karena mata anaknya berbeda dan seperti nya tubuh anaknya mulai pucat
Tubuh haruki ambruk di halaman belakang
Dengan tubuh yang dingin nan pucat
Teriakan Hanabi membuat konohamaru yang berada di ruang tamu
Langsung berlari ke arah suara teriakannya berasal
Hanabi menunduk dan menahan tangis.
Konohamaru datang dan langsung menggendongnya.
konohamaru
“Kita ke Sakura sekarang!”
Klinik hari itu sedang ramai.
. Sakura, Ino, Hinata, Tenten, dan Temari sedang berkumpul bersama membuat reuni kecil-kecilan, dan bernostalgia bersama, dengan menikmati teh yang berada dalam genggaman tangannya sambil membahas anak masing-masing.
Tapi tawa mereka langsung terputus ketika Konohamaru dan Hanabi menerobos masuk.
sakura
Sakura refleks berdiri dari meja. “Kenapa Haruki...?
Hanabi menyerahkan anaknya ke pelukan Sakura. Tubuh Haruki kecil dingin dan pucat.
Sakura menatap hasil pemindaian chakra. Wajahnya kaku. Tangannya sedikit gemetar.
Ino
Ino mendekat. “bagaimana hasilnya?
sakura
“Semua chakra-nya... kosong.”
Ino
“bagaimana bisa? Anak-anak tidak mungkin menghabiskan chakra sampai nol!”
sakura
Sakura menarik napas. “Bukan hanya habis... ini seperti ‘dikuras’. Dan bukan dari luar.”
Hinata
"Hanabi,ikut aku keluar"
Hujan gerimis mulai turun. Dua bersaudara Hyuga berdiri di beranda belakang.
Hanabi
“Apa kamu tahu sesuatu,kak?” tanya Hanabi pelan
Hinata
Hinata menatap tanah.
“Aku pernah merawat orang yang kehabisan chakra. Tapi... tidak seperti ini.”
Hinata
"umumnya tubuh seorang pasti memiliki cadangan chackra walaupun dia dalam keadaan sekarat"
Hinata
"Seperti diserap. Dari dalam. Seolah ada sesuatu... yang menarik semuanya keluar.”
Hinata
"harukii, tidak bisa dilatih dengan sembarang"
Hinata
"ketika dia mulai berusia 6 tahun nanti hanya kaulah yang bisa melatih nya"
Ketika semua orang melihat sakura yang berusaha menyumbangkan chackranya kepada Haruki
Kedua bersaudara Hyuga pun masuk ke dalam
Konomaru hanya bisa melihat Haruki dengan kekhawatiran di matanya
tenten
"Sepertinya… ini sama dengan yang kemarin?"
tenten
“Akhir-akhir ini, toko senjataku kedatangan beberapa shinobi dari Sunagakure. Katanya... salah satu klan di sana hampir musnah.”
Ino
"dan... Apa hubungannya?"
tenten
“Mereka melatih paksa anak-anak kecil untuk menguasai jurus klan. Tapi... chakra mereka habis total. Sama seperti Haruki.”
Tenten menatap Hanabi dan konohamaru
tenten
“Jadi? Apakah kalian juga begitu terhadap Haruki?”
Nada suaranya tajam.
Hanabi
"itu adalah perbuatan yang tidak pernah akan kulakukan pada anakku sendiri"
Tapii pada saat itu juga Hinata menatap Haruki
Hinata
Apa Haruki memiliki mata byakugan yin?
Hinata
Itu hanya sebuah legenda
Hinata
Ini pasti hanya karena dia mengaktifkan byakugan bukan byakugan yin
Bab 1
Langit Konoha pagi itu cerah. Tapi... seperti biasa, ketenangan tak bertahan lama bila ada Boruto Uzumaki.
Di atas gerbong kereta api cepat yang melaju ke pusat kota
Tiga anak berdiri di atas atap,
Boruto
“Sebentar lagi masuk akademi yatta”
Haruki menyipitkan mata. Rambut panjangnya berkibar liar, wajahnya cemberut.
Haruki
“Aku peringatkan, jangan bikin masalah! Kau bikin paman malu tahu!”
shikadai
“Jangan lupa, aku juga kena getahnya.”
Shikadai menoleh malas sambil narik jaketnya agar gak lepas tertiup angin.
Haruki
"aku memperingatkan sebagai pengasuh mu agar kau tak terlalu membuat banyak masalah"
shikadai
"karena aku dan haruki tidak selalu berada di sekitar mu"
Boruto
"kalian ini bawel sekali"
Haruki
"apa??kau bilang!!"
Haruki menjewer telinga Boruto
shikadai
“Kalian berdua tuh kayak dua magnet masalah! Rasanya kupingku sakit dengerin kalian ribut!”
tapi akhirnya pun Haruki melepas telinga Boruto
Boruto pun duduk dan membuka bungkus burgernya
Yang dia abaikan sedari tadi
shikadai
“Kau tak pergi ke akademi, Haruki?”
Haruki
“Mana mungkin bisa... Ibuku pasti tidak setuju"
Boruto
“Aku turut bersedih bagi sepupuku.”
Haruki
“Jijik.” jawab Haruki datar.
Shikadai pun hanya menggeleng-geleng
Boruto
“Tapi tenang saja, Haruki,”
Boruto
“aku pasti akan membawamu ke akademi!”
Haruki
"bagaimana caranya?"
shikadai
“Perasaanku tidak enak…” batin Shikadai
Menampilkan petugas yang marah melihat ketiga anak itu menduduki gerbong atap kereta
petugas kereta
“HEI KALIAN DI ATAS!!”
Suara pegawai stasiun dari bawah gerbong membuat mereka kaget.
Teriak Haruki dan langsung loncat.
Boruto dan Shikadai ikut panik, mereka lari sepanjang atap kereta,
warga
"bukankah anak berambut kuning itu anak hokage?"
warga
"bukannya anak berambut cokelat itu adalah anak dari keluarga Hyuga"
Setelah mereka turun dari sana
Mereka berjalan jalan di sekitar jembatan konoha
Lalu ..langit pun tidak sadar sudah berubah menjadi jingga
shikadai
"baiklah terimakasih untuk hari ini"
shikadai
"sampai jumpa Boruto dan haruki"
shikadai melambaikan tangannya
Boruto
"shikadai sangat tidak asik"
Boruto
"dia selalu pulang awal"
Haruki
“Bibi Temari seram saat marah, jadi aku mengerti.”
Boruto
“Ahh... aku mengerti.”
Menjentikkan jari, seolah bijak, padahal kosong.
Setelah kekacauan di atas kereta, Boruto, Haruki
Menepi di kawasan pertokoan. Di sana, suasana kembali damai—untuk sementara.
Boruto
“Eh, kau tahu dia?”
Menatap ke arah seorang anak lelaki pemalu yang sepertinya sedang dipalak uangnya
Oleh 3 anak laki laki yang mengelilinginya
Haruki
“Orang tuanya orang terpandang di sini.”
Jawab Haruki pelan. Nada suaranya berat, matanya menyipit menatap ketiga anak nakal yang sedang malak uang jajan
Anak itu adalah Denki Kaminarimon.
bab 2
Tiga bocah preman menekan Denki ke dinding toko
anak 1
“Cepat kasih uangnya!”
anak 1
"dasar apa apaan kau memeloti ku"
anak 2
"apakah denki sudah tidak ingin berteman ya?"
anak 2
"apakah denki sombong karena denki kaya?"
anak 3
"jangan pernah berpikir lari,denki"
Sebuah batu kecil melayang dan mengenai kaleng di dekat mereka.
anak 1
“SIALAN! SIAPA ITU?!”
anak 2
“Dasar menyebalkan!”
Haruki
“Aku yang melemparnya, kenapa?”
anak 2
“CANTIK.”
bisik salah satu dari mereka.
Boruto menatap Haruki dengan tatapan nyebelin, ala 'mana-nya-cantik?'
Haruki
“APA?!” Haruki naik pitam.
anak 2
“Tunggu... kok bisa mereka berdiri di atas kabel?”
anak 1
“ME-MEREKA NINJA YA!?”
Boruto pun turun dari kabel
Boruto
“Kage Bunshin no Jutsu!”
Tiga Boruto muncul sekaligus.
Boruto pun dengan enteng menyambar tas Denki dari tangan preman
Boruto
“Maaf ya, tapi tasnya kuambil.”
Langsung dilempar ke Denki.
Denki
“Wahh—!!!” Denki hampir jatuh
Ketiga anak laki laki itu mulai mendekati kami bertiga
Boruto dan Haruki mempunyai ide yaitu kabur bersama
Boruto menarik tangan Denki, Haruki mengapit sisi belakang dengan sigap.
Mata Haruki menyala. Dalam sekejap
Ketiga anak laki laki terhuyung lalu...
Boruto mengacungkan jempol
Denki
“A-anu... t-terima kasih...”
ucap Denki sambil membungkuk
Haruki
“Tentu. Tapi lain kali, kalau kau dibegitukan lagi... LAWAN!” tegas Haruki.
Haruki
“Atau kalau bisa... tendang aja kemaluan mereka.”
Denki
“Haha... aku gak seberani kalian...”
Denki menggaruk kepala.
Haruki
“Ouhhhh~ tentu kau pasti bisa.”
Haruki tersenyum kecil.
Denki
“Kalian ninja ya? Bisa jutsu Hebat!”
Denki
“Aku sebentar lagi mau masuk Akademi, sih. Karena... disuruh ayah.”
Boruto
“Lalu kau ingin jadi ninja?”
Denki
“Sebenarnya... tidak.”
Denki
“Kalau aku gak jadi ninja, ayah gak akan izinkan aku jadi pemimpin perusahaan keluarga.”
Boruto
"nah makanya jangan dengarkan ucapan ayahmu"
Haruki
"jangan di dengar,denki"
Haruki
"dia ajarannya sesat"
Denki
"Kau anak Hokage ya?” menunjuk Boruto
Denki
"dan kau anak dari keluarga Hyuga?" menunjuk haruki
Haruki
“Bagaimana kau tahu?” Haruki bengong
Denki
“Aku sering lihat kalian di TV... Hokage ke-7 dan keluarga Konohamaru tuh terkenal.”
Boruto
Boruto mendengus.
“Aku benci yang namanya Hokage.”
Boruto
“Meskipun ayahku Hokage, aku mau buktiin kalau aku bisa jadi hebat TANPA gelarnya!”
Boruto
“Aku gak takut dia!”
Boruto gemetar dan menegang
Boruto
"sekarang jam berapa?"
Boruto
“A-AKU HARUS PULANG SEKARANG! IBUKU BISA NGAMUK!!!”
Denki
"kau bilang gak takut"
Boruto
“ITU KE AYAHKU! IBUKU LAIN LAGI! DIA... MONSTER SAAT MARAH!!”
Boruto langsung kabur menyeberangi jembatan.
Boruto
“DAH DENKI JANGAN LUPA PERKATAANKU!!”
Haruki
“Kau tak perlu mendukung mimpi orang lain...”
Haruki
“Tapi dukunglah mimpimu sendiri, Denki.”
Ia tersenyum, lalu berjalan ke arah seberang
Haruki
“Sampai jumpa... Kaminarimon.”
Haruki pun lari mengejar Boruto
Haruki
“HOI BORUTO!! TUNGGU!! DASAR MENYEBALKAN!!!”
Haruki
“AKU LAPORKAN KAU KE BIBI HINATA!!!”
Denki
"terimakasih" bisik denki
Melihat Boruto dan haruki yang berlomba dan melompat kesan kemari di bangunan bangunan Konoha
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!