NovelToon NovelToon

Pelayan Kecil Candu CEO Dingin

Bab 1

"Aduh sakitnya Kepalaku"

Terdengar suara keluhan dari seorang Pria yang saat ini baru mulai membuka matanya dan memegang kepalanya yang pagi ini terasa sangat sakit sekali di tempat tidur

Samuel yang memegang kepalanya mengingat jika malam tadi dia berpesta di Club bersama temannya Nathan yang akan melepas kan masa bujang nya menuju Pernikahan dan baru pulang jam 3 pagi

"Selamat Pagi Tuan Muda" ucap Bibi Anne pelayan di Mansion Samuel menyapa saat ini sambil membuka tirai kamarnya

Bibi Anne ini pelayan pribadi Samuel, jadi tidak ada yang berani membangunkan Samuel setiap harinya kecuali Bibi Anne dan membuka tirai kamar Alex selain Bibi Anne, selain itu Bibi Anne ini bertugas menyiapkan makanan Samuel kapan pun dia inginkan, padahal Samuel sangat banyak memiliki pelayan namun kesetiaan untuk Samuel adalah nomer 1 dan Bibi Anne sudah bekerja padanya sangat lama sekali sehingga Samuel hanya bisa mempercayakan dan beri tugas seperti ini pada Bibi Anne di Mansionnya

"Pagi, Bibi ini jam berapa?" tanya Samuel dengan suara serak nya khas bangun tidur

"Ini jam 10 Pagi Tuan Muda" ucap Bibi Anne dengan suara lembutnya

"Apa Tuan Muda Ingin sarapan di sini atau di meja makan?" tanya Bibi Anne

"Di meja makan saja Bi, aku ingin mandi berendam sebentar" ucap Samuel dan di anggukin oleh Bibi Anne

Tak lama setelah berendam mandi dan berpakaian lengkap serta Jas yang hanya di sampirkan di lengan tangan saja, Samuel mulai turun ke bawah untuk sarapan pagi

"Selamat Pagi Tuan" ucap Asisten Samuel yang bernama Rey

"Selamat Pagi, bacakan jadwal saya hari ini" ucap Samuel padanya sambil mengambil sarapannya yang sudah di siapkan Bibi Anne

"Hari ini Anda akan ada meeting jam 1 siang dilanjutkan makan siang bersama setelah itu ada meeting di kantor dengan pemegang saham yang lainnya mengenai tentang yang kemaren Tuan" ucap Rey melaporkan kegiatan hari ini Pada Samuel

"Belum selesai yang kemaren masalah nya..ckckck...masih juga di bahas lagi oleh para Pemegang saham, apa yang di kerjakan mereka semua hingga kecolongan Ratusan dollar dalam 3 bulan.." ucap Samuel yang marah dan kesal sambil membanting sendok yang dia pegang

"Iya Tuan semua menunggu keputusan Anda" ucap Rey melaporkannya pada Bos nya itu

"Oya Tuan, Tadi Nyonya besar telepon kata nya Anda di suruh pulang setelah balik dari kantor" ucap Rey lagi menyampaikan pesan kepada Samuel

"Ya sudah..kamu sudah sarapan Rey?"tanya Samuel menatap Asistennya tersebut

"Sudah Tuan tadi sarapan di jalan" ucap Rey pelan

"Oke, kalau gitu kamu tunggu Saya di ruang tamu saja" ucap Samuel

Kemudian Samuel mulai berangkat ke kantor di dampingi oleh Roy di depannya sebagai Asistennya

Setelah sampai di kantor, Samuel langsung naik ke lantai yang terdapat ruangan miliknya sebagai Pemimpin Perusahaan ini

"Pak, ada Nona Angela di dalam menunggu di ruangan Anda sejak dari tadi" ucap Lia sekretaris Samuel melaporkan ketika Samuel baru datang dan menghampiri meja Sekretarisnya tersebut

"Ya" ucap Samuel dengan singkat

"Kenapa dia datang ke kantor pagi-pagi begini bikin kesal saja, dasar sepupuku itu" gumam Samuel dalam hati

Lalu Samuel masuk ke Ruangan dan duduk di Kursi kebesarannya

"Ada apa Angel kamu datang ke kantor Pagi begini?" tanya Samuel pada Angela, sepupunya tersebut

"Begini Samuel, aku ingin mengajak mu bekerja sama ke dalam Perusahaan yang aku pimpin dan ini Proposal nya kamu baca dulu nanti kalau di setujui aku akan datang lagi, Sam" ucap Angela tanpa basa basi dan menyodorkan berkas pada Samuel

"Ya, nanti Aku hubungi kalau Proposal mu bagus dan menguntungkan bagi kami" ucap Samuel

"Oke, kalau gitu aku balik dulu ya" ucap Angela

"Ehmmm" sahut Samuel mengangguk pelan

Namaku Samuel umur 30 tahun , Aku Anak tunggal dan sekarang Aku seorang CEO Perusahaan Terkaya Di seluruh Eropa, sifat ku sangat dingin dan pembawaan yang tenang saat mengambil keputusan membuat Perusahaan ku semakin berjaya di Seluruh Benua Eropa ini.

Setiap Hari nya ritme kerja yang Aku lewati seperti ini selalu penuh jadwal rapat dan rapat, kadang Aku sampai bosan dan kalau sudah bosan, Aku pergi ke club bersama teman dekat ku Nathan, sampai mabuk baru kami pulang, kami penganut No Sex Before Married sehingga kami hanya minum-minum saja di Bar tanpa memesan wanita-wanita murahan tersebut.

Tak lama Hp Samuel berdering

Drttt...drttt...drtt...

"Halo..Hai Bro apa malam ini kita ke Bar lagi?" tanya Nathan di seberang telpon

"Maaf Nathan aku tak bisa ke Bar malam ini karena Mami suruh aku pulang malam ini ke Penthousenya, padahal aku malas pulang palingan itu lagi itu lagi yang di bahas lelah telinga ku mendengar nya" cerita Samuel yang curhat pada Nathan

"Sabar Bro, makanya cari cewek untuk nikah jangan berkas aja yang di pegang terus" ucap Nathan tertawa mengejek Samuel juga

"Aihhh, kamu tu ngesalin, ya udah aku tutup dulu aku ada rapat pemegang saham sebentar lagi" sahut Samuel dan hanya kepada Nathan, Bibi Annr dan orang tuanya sifat cerewet Samuel keluar selain itu tidak ada yang tau dan sehari-hari Samuel hanya menampilkan sikap dingin dan cueknya pada anak buah yang dia pimpin di Perusahaan milik Sang Ayah

"Oke Bro" ucap Nathan sambil menutup telepon

Setelah jam 5 sore pekerjaan Samuel selesai, Samuel pulang ke Penthouse milik Orang tuanya

"Halo Mam, Pap" sapa Samuel dan langsung mencium kedua pipi orangtua nya bergantian

"Halo sayang, akhirnya kamu pulang ke Penthouse juga, kalau gak di ingat kan jadwal mu pada Asisten mu Rey, kamu tidak ingat pulang ya Nak, sedih Mami ini Nak" ucap Mami Samuel yang mulai mendramatisir keadaan setiap Samuel sering kelupaan pulang ke Penthouse milik Orang Tuanya

"Maaf Mam, pekerjaan di kantor menumpuk gara-gara ada Staff yang mencuri data di kantor sehingga Ratusan Dollar hilang dalam 3 bulan Mam, para pemegang saham marah pada staff divisi yang melakukan pemantauan, Pusing Samuel Mam di buatnya masalahnya gak selesai-selesai" ucap Samuel yang lapor pada Mami dan Papi, walau bagaimana pun Orang Tua Samuel adalah pemegang saham terbesar jadi pasti mereka juga sudah mengetahuinya cepat atau lambat

"Iya Papi juga sudah dapat laporannya tadi siang jadi sudah selesai masalahnya, Sam?" tanya Papi

"Udah Pi walau tadi berjalan secara alot tapi Sam sudah menyelesaikan nya" ucap Samuel melaporkan kepada Bos Besar Samuel yaitu Papi nya sendiri

"Sudah..sudah..kalau di sini, jangan membahasnya lagi Mami pusing mendengar masalah-masalah begitu lebih baik kita makan malam sekarang dan ada yang ingin Mami cerita kan pada Samuel

"Ada apa Mi?" tanya Samuel penasaran

"Sam, Mami mau jodohkan kamu dengan Anak temen Arisan Mami namanya Clara, anaknya cantik Sam, mana model lagi Sam, cocok sama kamu" ucap Mami mempromosikan calon mantunya pada Sang Anak dan mudah -mudahan kali ini usahanya gak di tolak Samuel lagi

"Nah kan apa Aku bilang pasti deh masalah perjodohan tidak lain tidak bukan" gumam Samuel dalam hati

"Gak mau Mam, Aku bosan di jodoh-jodoh kan mlulu" ucap Samuel sinis mendengar cerita Mami nya

"Ini terakhir Sam, kalau kamu gak setuju gak apa-apa yang penting temuin dulu, lagi pula umur mu sudah 30 tahun Sam, kapan lagi kamu mau menikah Nak, teman-teman Mami sudah punya cucu semua, Mami saja yang belum, Sam" ucap Mami dengan ekspresi sedih sehingga Samuel pun tak tega melihat Sang Mami memasang wajah seperti itu

"Ya sudah, Iya deh Mam, ntar Mami aja yang atur kapan ketemuanya, biar Samuel sesuaikan jadwalnya" ucap Samuel mengalah dari Sang Mami walau dia tau Sang Mami memang sengaja memasang wajah seperti itu agar dia menjadi luluh pada permintaannya

Bab 2

Pagi Harinya

Saat ini Samuel menginap di Penthouse Kedua Orangnya dan ketika baru mulai membuka mata, Hp Samuel berbunyi

Drtt...drtt...drt...

Samuel langsung melihat Hpnya yang ternyata yang menelponnya adalah Pelayan Pribadinya, Bibi Anne

"Halo, Ada apa Bi telepon? "tanya Samuel penasaran karena selama ini Bibi Anne tak pernah menelponnya sekali pun

" Begini Tuan, Saya mau minta ijin untuk keluar kota Tuan" ucap Bibi Anne

"Mau kemana Bi? Kok mendadak?" tanya Samuel penasaran karena Bibi Anne tak pernah meminta ijin ke mana pun

"Begini Tuan, Kakak saya dan kakak ipar saya meninggal dunia karena kecelakaan Tuan tadi pagi dan tadi saya di kabarin tetangga di sana " ucap Bibi Anne yang terdengar suaranya sangat sedih

"Ya Tuhan, Iya Bi boleh pergi saja nanti di antar sama supir" ucap Samuel yang langsung bersimpati mendengarnya

"Jangan Tuan, nanti Tuan berangkat pakai Apa?terus nanti saya merepotkan Tuan" ucap Bibi Anne bingung sekaligus sungkan bersamaan

"Udah Bibi jangan pikirkan apa pun, pulang aja terus harus sama supir ya, gampang aja Aku pake mobil yang mana, aku punya mobil banyak Bi" ucap Samuel

"Ya sudah, terima kasih banyak Tuan atas kebaikannya" ucap Bibi Anne yang tak bisa menolak jika Tuan Mudanya memberi perintah seperti itu

"Ya sama-sama, oya Bibi berapa hari tinggal di sana? karena terus terang aja kalau tidak ada Bibi aku malas tinggal di mansion" ucap Samuel langsung

"Paling lama 2 hari Tuan, Saya ijinnya dan nanti ketika Saya sampai, Saya akan menelpon Tuan" ucap Bibi Anne

"Oh ya Bi, kalau gitu hati-hati di jalan ya Bi" ucap Samuel yang tak lama mematikan telponnya

Tak lama setelah mematikan telponnya, Mami dan Papi Samuel datang ke ruang makan

"Siapa yang telepon pagi-pagi gini Lex?" tanya Mami

"Bibi Anne, Mam, dia minta ijin untuk pulang ke kampung halamannya 2 hari" ucap Samuel

"Lho, kenapa pulang kampung? Gak betah sama sifat mu yang jutek dan dingin itu?" sindir Mami menatap Putranya

"Ya gak lah, Bibi Anne itu paling setia kepada ku Mam, dari dulu sampai sekarang pelayan ku hanya dia seorang" ucap Samuel

"Lalu kenapa dia ijin pulang kampung?" tanya Mami penasaran

"Kakaknya dan Kakak Iparnya meninggal dunia tadi Subuh karena kecelakaan Mam di Kampung jadinya dia langsung mau pulang ke kampungnya" ucap Samuel

"Ya ampun kasian sekali Bibi Anne, padahal dia hanya 2 saudara saja dan tidak memiliki sanak saudara yang lain" ucap Mami yang sangat tahu kondisi pelayan pribadi Samuel tersebut

"Owhh gitu ya Mam, kasian sekali Bibi pasti dia shock dan menangis itu sepanjang perjalanan, untung aku suruh supir mengantarnya tadi" ucap Samuel

"Ya sudah Mam, aku berangkat kerja dulu nanti aku pulang ke sini aja ya karena Bibi Anne gak ada di Mansion, jadi aku malas balik ke mansion" ucap Samuel

"Ya Sam" sahut Maminya pelan

    --------------

Nama ku Aluna Hobbel usia 18 tahun, Aku baru saja kehilangan kedua Orang tua ku karena kecelakaan dan sekarang Aku hanya sendirian tinggal di Rumah ku di Daerah Troggles Nama daerah ku tinggal saat ini, Aku sangat sedih sekali kenapa pada saat aku bahagia dan ingin menyampaikan kepada mereka kalau aku  mendapat beasiswa dari Kampus Birmingham, Orang tua ku malah pergi meninggalkan ku sendirian dan selamanya

Tak lama Hp Luna berdering

Drtt..drtt..drttt

"Halo" ucap Luna dengan nada sedih

"Halo, Luna ini Bibi, Bibi dengar Kedua Orang Tua mu meninggal karena kecelakaan? Benar kah berita tersebut?" tanya Bibi dengan suara yang sangat sedih juga

"Benar Bi" ucap Luna sambil menangis deras

"Apa kamu masih di rumah Aluna?" ucap Bibi Anne khawatir

"Iya Bibi, sekarang Aku di rumah sendirian, tadi pemakaman nya baru selesai" ucap Luna menceritakan pada Bibi nya

"Oh baiklah Luna nanti beberapa jam lagi Bibi akan sampai ke rumah mu, kamu bersiap-siap ya karena Bibi akan membawa mu ke kota tempat Bibi tinggal saat ini" ucap Bibi

"Iya Bibi" ucap Luna dengan lirih

Setelah telepon di tutup, Luna mulai berkemas-kemas seperti perintah Bibinya, barang-barang yang penting dia masukkan koper, karena tempat Bibinya tinggal sangatlah jauh dari Rumahnya sehingga tak mungkin akan bolak-balik jika ada barang yang tertinggal

Saat ini Luna hanya memiliki Bibinya seorang saja dan tak memiliki sanak saudara yang lain, Bibi Anne ini Adik Ibu Luna satu-satu nya dan belum menikah padahal usianya sudah sangat matang yaitu 50 tahun, tapi Luna tidak tahu kenapa Bibi nya bisa melajang hingga umur segitu

Ibunya pernah berkata jika pekerjaan Bibinya sebagai Kepala pelayan seorang Bos besar sehingga dia memutuskan untuk tidak menikah dan tetap setia melayani Sang Bos hingga sekarang

Semenjak cerita Ibunya tentang Bibinya itu, Luna sebenarnya jadi penasaran seperti apa Bos bibi Luna itu, sehingga Bibi Anne sampai memutuskan tidak menikah sampai usia segitu, namun Luna tidak terlalu juga ingin ikut campur karena keputusan tak menikah adalah keputusan Bibinya sendiri

Saat Sore Hari

Bibi Anne telah sampai di rumah Luna dan Luna melihat Sang Bibi turun dari mobil mewah yang pastinya milik Bosnya yang di Kota

"Gimana Luna sampai Ayah dan Ibu mu meninggal kecelakaan seperti itu?" tanya Bibi Anne dengan suara serak sambil menangis mengeluarkan air mata di kedua pipinya

"Aku gak tau Bi, tadi aku di telepon di sekolahan katanya orang tua ku mobilnya nabrak pohon lalu meninggal di tempat" ucap Luna bercerita pada Bibinya sambil menangis

"Ya sudah, besok kamu antar Bibi ke Pemakaman Ayah dan Ibu mu ya nanti kita berdoa di sana" ucap Bibi sambil menenangkan Luna

Malam itu Luna tidur berdua dengan Bibi nya, mereka tidur di Kamar Luna sehingga Bibi bisa memeluk Luna, keponakan satu-satunya yang di tinggalkan oleh Kakaknya padanya

Pagi harinya

Setelah sarapan pagi, Bibi Anne dan Luna pergi ke pemakaman Ayah dan Ibu Luna, di situ Bibi Anne menangis dan berjanji akan menjaga Luna sampai Luna menemukan jodohnya dan saat mendengar itu Luna pun hanya bisa terharu pada Bibi nya ini yang sangat baik dan perhatian padanya

Setelah puas berada di Pemakaman, Luna dan Bibi Anne kembali ke Rumah Luna bersama

"Lun, kamu sudah lulus kan Nak?" tanya Bibi Anne

"Sudah Bi, Aku sudah lulus sekolah dan Aku dapat beasiswa di kampus Birmingham, Bi" cerita Luna

"Wah bagus itu, bukannya itu letak Kampusnya di Kota Bibi bekerja?" tanya Bibi Anne

"Iya Bi, itu memang dekat dengan tempat Bibi bekerja, rencananya kemaren aku ingin menghubungi Bibi untuk memberitahu kalau aku dapat beasiswa di tempat Bibi bekerja" cerita Luna

"Oh ya, bagus lah jadi berapa biayanya perbulan jika kamu masuk situ Nak nanti Bibi akan siapkan" ucapnya tersenyum senang

"Gak ada Bi, kan aku dapat beasiswa jadi aku tidak mengeluarkan biaya apapun kecuali nanti tempat tinggal Bi" ucap Luna

"Oh gitu, ya sudah sekarang kamu siap-siap berkemas dulu, nanti sore kita berangkat, supir kemaren yang mengantar Bibi akan datang kembali" ucap Bibi memberitahu

"Wah, asyik aku akhirnya bisa naik mobil mewah, kapan lagi ya gak Bi" ucap Luna gembira

"Iya" ucap Bibi sambil mengelus kepala Luna dan tertawa melihat tingkah laku keponakan nya yang pintar tapi polos ini

Sore Harinya

Supir yang mengantar Bibi Anne kemaren, telah datang lagi dengan mobil yang sama, kemudian Bibi Anne pamit dengan tetangga sekitar Rumah Luna dan mengatakan akan membawa Luna, keponakannya, bersamanya dan akan tinggal di Kota, serta Bibi Anne juga tak lupa meninggalkan nomer Hpnya jika terjadi sesuatu tentang Rumah yang Luna tinggalkan saat ini

Bab 3

Setelah menempuh beberapa jam selama perjalanan akhirnya Luna sampai juga di sebuah Rumah Besar sekali, yang luasnya seperti Satu daerah tempat dia tinggal

"Bi, Rumah ini besar banget buat lari-larian pun lelahnya minta ampun" ucap Luna saat menatap Rumah yang saat ini ada di depannya

"Luna, Rumah ini sebutannya Mansion ya Nak" ucap Bibi Anne terkekeh mendengarkan omongan keponakannya yang baru pertama kali melihat Mansion milik Bosnya yang sangat besar

"Bi, kok sepi banget Mansion sebesar ini, Sayang banget ya Bi, bikin besar-besar gak ada yang nempatin" oceh Luna ketika masuk bersama Bibinya saat ini

"Luna, Bos yang punya mansion ini sedang bekerja, biasanya nanti malam baru pulangnya, tapi di sini banyak pelayan dan pengawal yang berjaga jadi gak sendirian aja Luna" ucap Bibi Anne dan Luna mengangguk paham karena memang sejak awal dia masuk ke Mansion ini sudah beberapa Orang dia temui dengan menggunakan seragam yang sama

"Luna, sekarang kamu istirahat aja dulu di kamar Bibi" ucap Bibi Anne

" Iya Bi" sahut Luna patuh

"Oh ya Bi, Bibi di sini jadi apa? Apa jadi sama kayak wanita yang menggunakan pakaian seragam tadi?" tanya Luna lagi dengan sangat penasaran

" Bibi di sini sebagai Kepala Pelayan, artinya wanita yang berseragam tadi adalah Anak Buah Bibi jadi jika ada aja masalah, Bibi akan langsung lapor ke Bos Bibi dan di sini tidak boleh ada pelayan yang kurang ajar seperti memakai pakaian kurang bahan atau sangat ketat, jika itu terjadi makan langsung Bibi pecat saat itu juga, karena Bibi sebagai Kepala Pelayan di sini sangat di percaya oleh Bos Bibi, jadi semuanya sangat patuh akan perintah dari Bibi" cerita Bibi tentang tugas dan tanggung jawabnya menjadi Pelayan

"Wah ternyata Bibi hebat juga bisa menjadi pemimpin di sini" puji Luna senang

Dan Luna baru tahu ternyata selain Bibi yang masuk ke lantai 2 tidak ada yang boleh masuk, Bibi Anne memiliki tugas sangat spesial yaitu membangunkan Tuan Muda dan menyiapkan sarapan pagi untuknya

Pagi Hari nya

"Lun, kamu bisa bantuin Bibi sebentar?" tanya Bibi

"Bantu apa Bi?" tanya Luna

"Ini tolong buat kan minum kopi untuk Tuan Muda, takarannya sama seperti Ibu mu yang biasa buatkan kopi untuk Ayahmu Luna" ucap Bibi memberitahu

"Hah, sama kah Bi? Ya udah Luna buatkan dulu" ucapnya yang langsung bergegas pergi ke dapur

"Iya sama Lun, Bibi buat Kopinya sama seperti Resep yang di berikan Ibu mu waktu itu" ucap Bibi Anne memberitahu lagi

"Ini Bi, sudah jadi mau taruh di mana?" tanya Luna yang membawa gelas berisi kopi

"Taruh di meja makan, sebentar lagi Tuan Muda turun, kamu masuk saja dulu ke kamar soal nya Bibi belum cerita tentang kamu nanti takut Tuan Muda marah kalau tidak di beritahu"ucap Bibi Anne yang hapal tentang sifat dan perilaku Bosnya tersebut

"Iya Bi" ucap Luna yang bergegas masuk ke kamar Bibinya

Tak lama Samuel turun seperti biasa, lalu Rey pun tak lama datang juga dan mereka bertemu di Ruang tamu seperti biasa

Setelah selesai membahas masalah pekerjaan Tuan Muda Samuel mulai menatap Bibi Anne yang saat ini berada tak jauh dari meja makan tempat Samuel duduk

"Bagaimana Bibi perjalanannya?" tanya Samuel

"Saya bersyukur Tuan Muda menyuruh supir mengantar saya sehingga saya dengan mudah nya hanya beberapa jam sudah sampai di tempat Kakak dan Kakak Ipar saya" ucap Bibi

"Syukur deh kalau gitu, kan lebih memang pake supir Bi, jadi lebih cepat sampainya, lain kali jangan sungkan lagi kalau ada apa-apa" ucap Samuel yang menganggap Bibi Anne adalah kerabatnya

"Baik Tuan Muda" ucap Bibi Anne sopan

Lalu Samuel pun mulai meminum Kopi yang di buat oleh Luna dan menatap kopi yang saat ini berada di tangannya

Kok berbeda dari biasanya, ini lebih enak ini dari yang biasanya di buat sama Bibi Anne gumam Samuel dalam hati

"Tuan, saya ingin memberitahu Anda, apa boleh?" tanya Bibi Anne ragu

"Beritahu apa Bi, katakan saja apa ada pelayan yang seperti biasa seperti kekurangan bahan atau baju ketat?" ucap Samuel penasaran

"Bukan Tuan itu" ucap Bibi Anne memilin-milin baju yang di pakainya saat ini

"Ada apa Bibi jangan buat aku pagi-pagi gini jadi penasaran deh?" tanya Samuel yang makin penasaran dengan ucapan Bibi Anne saat ini

"Itu Tuan Muda, kemaren saya membawa keponakan saya sementara tinggal di Mansion ini karena kedua orang tua nya sudah meninggal jadi tidak ada yang menjaga nya Tuan" ucap Bibi Anne menjelaskan kepada Samuel

"Oohh, itu saja yang ingin Bibi bicarakan coba dari tadi Bi, kirain ada apa aku takut kalau kamu mau berhenti Bi" ucap Samuel santai sambil tersenyum

"Umur berapa dia, Bi?" tanya Samuel

"Umur 18 tahun Tuan Muda, dia baru lulus sekolah dan kemudian ternyata dia lulus dan di terima di Kampus Birmingham Tuan dengan jalur Beasiswa" Ucap Bibi Anne

"Wah hebat sekali dia ya Bi, apa sekarang dia ada di kamar mu Bi?" tanya Samuel sambil memakan sarapannya

"Iya Tuan Muda, nanti siang saya Ijin ingin mencari kan dia rumah sewaan dekat-dekat sini untuk dia pulang pergi kuliah Tuan" ucap Bibi Anne menjelaskan semuanya dan sekalian meminta ijin pada Tuannya untuk keluar dari rumah

"Ooh Aku tau pasti dia ini yang tadi buat kopi untuk ku ya Bi?" tanya Samuel sambil menebaknya

"Iya Tuan, apakah tidak enak, kalau tidak saya buat kan lagi" ucap Bibi Anne panik karena di pikir nya racikan Luna tidak sama seperti Ibunya

"Enak kok Bi, lebih enak ini dari buatan Bibi hahaha.." tawa Samuel seketika

"Gini aja Bi, aku mau tiap aku mau minum kopi tapi dia yang buatin, terus dia ga usah sewa Rumah Bi, tempatin aja Kamar Belakang kan masih ada satu kosong nanti minta pelayan lain membersihkannya jadi Bibi ada teman nya di sini bekerja dan tidak memikirkan keponakan Bibi lagi gimana-gimana, iya kan Bi?" tanya Samuel

"Iya Tuan Muda, terima kasih sudah menolong saya memberikan kamar untuk keponakan saya nanti saya beritahu dia, kalau nanti Tuan Muda minta kopi nanti dia yang buatkan " ucap Bibi Anne terharu

"Ya sudah, karena gak ada yang Bibi ingin sampaikan, saya mau berangkat kerja dulu Bi" pamit Samuel

"Hati-hati di jalan Tuan" ucap Bibi Anne

Tak lama setelah Tuan Muda berangkat kerja, Bibi Anne menghampiri Luna ke kamarnya

"Lun, sini duduk sebentar ada yang mau Bibi cerita kan" ucap Bibi

"Apa Bi?" tanya Luna menghampiri Bibi nya

"Gini, tadi Bibi sudah kasih tau tentang kamu ke Tuan Muda kata nya kamu tidak usah sewa rumah untuk kuliah jadi nanti kamu menempati kamar tidur sebelah kamar Bibi yang ada di belakang Luna, tapi ada permintaan Tuan Muda tadi untuk mu, kalau dia mau minum kopi harus kamu yang membuat setiap hari atau kapan pun dia minta Luna dan kamu harus siap kecuali kalau kamu kuliah nanti baru Bibi yang akan membuat nya Lun" jelas Bibi

"Iya Bi, syukur deh jadi kita tidak keluar uang lagi untuk sewa rumah Bi dan aku bisa dekat dengan Bibi setiap hari" ucap Luna sambil memeluk Bibi nya

"Ya sudah ayo kita beres kan kamar baru kamu Luna, nanti setelah itu temani Bibi belanja bahan ya nanti Bibi kasih tau kamu di mana saja tempat nya ya Lun" ucap Bibi Anne senang

"Iya Bi, siap" ucap Luna tersenyum senang

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!