Kediaman plum
Di sebuah ruangan yang bernuansa kuno dengan warna merah dan coklat yang mendominasi.
Di dalam ruangan itu memperlihatkan seorang gadis muda yang terbaring tak bernyawa,warna kulitnya kian meredup di bawah sinar matahari.
Gadis muda yang menunjukkan arti dari sebuah kecantikan yang tak nyata kini terbaring tak bernyawa karena racun dingin yang telah melahap tubuhnya selama tahun tahun yang ia jalani.
''huhu~ nona bagaimana kau begitu kejam meninggalan pelayan ini seorang diri''seorang pelayan duduk bersimpuh memegang tangan gadis muda yang terbaring tak bernyawa di depannya,dia adalah Xiao yin,pelayan pribadi permaisuri Si Yu.
Permaisuri Si yu naik takhta lebih cepat karena kematian mantan kaisar,ayah dari suaminya.
Walaupun ia menjabat sebagai permaisuri ia tak pernah diperlakukan dengan hormat,setiap harinya ia hanya mendapatkan celaan dan penghinaan karena kondisi tubuhnya yang lemah.
Kaisar yang ia cintai bahkan ikut menghina nya dan menempatkannya di istana dingin untuk mati lebih cepat.
Perlakuan rendahan yang ia terima tak membuatnya menempatkan dendam kepada siapapun,ia tetap murni tanpa sedikit pun kegelapan yang mengotori hatinya namun hati nya kian retak seiring kesedihan yang ia terima hingga akhirnya mempercepat racun dingin di dalam tubuhnya.
''a-apa yang harus ku lakukan sekarang'' Xiao yin menangis tersedu sedu,hati nya sakit karena kehilangan sumber cahaya hatinya.
Gadis muda yang ia layani selama bertahun tahun kini telah meninggalkannya.
Seandainya ia memiliki keberanian untuk membawa nona nya pergi sebelum pernikahan politik sialan itu dilakukan, nona nya pasti tidak akan mengalami nasib buruk seperti ini.
'ini semua salahnya' memikirkan betapa lemahnya dia yang bahkan tak bisa melindungi nona nya membuat Xiao yin menyalahkan dirinya atas kematian nona nya.
Xiao yin melihat keluar berharap seseorang untuk datang memberikan salam terakhir untuk nona nya namun harapan tetap lah harapan.
Di luar sana hanya menunjukkan angin dingin yang berhembus dan tetesan hujan yang mengalir seakan ikut dalam kesedihannya atas kepergian dari wanita yang paling murni di dunia kotor yang menampung makhluk fana yang kotor.
Xiao yin berharap suami dari nona nya datang untuk memberikan salam perpisahan terakhir untuk nona nya namun xiao yin tahu kaisar sial*n yang ia tunggu tak akan pernah datang.
Kaisar sial*n itu sibuk menikmati 3000 keindahan di dalam haremnya.
Memikirkan betapa menjijikan kaisar sial*n yang menyia nyiakan wanita murni seperti nona nya demi jal*ng yang sama seperti wanita penggoda di rumah harum membuat wajah xiao yin menggelap.
(R*umah harum: tempat pelac*ran)
''nona~ aku akan membalaskan dendam mu, setelah itu aku akan menyusulmu jadi tunggu aku disana--'' ucapan Xiao yin terpotong karena merasakan tangan dingin yang ia pegang mulai bergerak.
''no-nona?!!''
Bibir yang memucat beberapa saat lalu mulai mendapatkan warnanya kembali,napas yang terhenti mulai menghembuskan udaranya.
wajah Xiao yin kaku.
''no-nona,kau kembali?!1''
''uhh....''
''hua~ nona ka-kau kembali!!,aku tahu kau tak akan meninggalkan Xiao yin''
''a-air''dengan terbata bata bibirnya yang baru mendapatkan warnanya mengucapkan satu kata dengan sedikit kesulitan.
Xiao yin dengan cepat menuangkan air dan memberikannya ke si yu dengan tangan yang gemetar menahan untuk tidak menangis melihat nona nya kembali bernapas.
Nona muda yang kembali dari kematiannya menyesuaikan pandangannya melihat sekeliling ruangan yang kuno dengan interior yang nampak lapuk dapat ia simpulkan pemilik tubuh yang ia tempati mendapatkan perlakuan yang buruk.
Roh yang menempati tubuh permaisuri si yu bernama sia kecerdasan nomor 1 di abad 22.
Sia yang terbangun di dalam tubuh gadis muda tak merasa terkejut atau merasa asing entah mengapa merasa situasi seperti ini terasa familiar, 'apa ia pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya?'
Ingatannya sangat jelas tentang kehidupannya sebagai kecerdasan yang diincar oleh banyak negara namun ia merasa telah melupakan banyak hal penting.
'sepertinya aku kehilangan banyak ingatan penting'
乁 ˘ o ˘ ㄏ
"ukh...."
Kepala sia tiba tiba berdenyut kesakitan,beragam kejadian yang di alami pemilik tubuh yang ia tempati mengalir seperti air memenuhi kepalanya bagai rekaman yang tak berujung.
"no-nona apa yang salah!!?" Xiao yin panik melihat wajah nona muda yang ia layani terlihat menahan kesakitan.
"ti-tidak apa apa,ukh-" Sia memegang kepala nya,rasa sakit yang ia rasakan memenuhi kepalanya.
''nona huhu~ apa yang terjadi padamu?!" Xiao yin kembali menangis dengan tersedu sedu Melihat wajah sia yang pucat dengan bulir keringat membasahi wajah dan tubuhnya.
"ba-bawakan aku, ukh-...."
"iya??apa yang kau inginkan?!!!"
"sesuatu yang bisa aku makan" ucap sia lalu terbaring lemah seakan ia tak memiliki sedikit pun tenaga.
''no-nona???"
"aku lapar, bawakan aku makanan"
"i-iya nona?''
(ー_ー゛)
Kruuukkk....
Bunyi yang keluar dari perut sia mengisyaratkan xiao yin untuk cepat mengambil kan sesuatu yang bisa mengisi perut sia.
Dengan cepat xiao yin mengambil kan beberapa roti keras yang bahkan tak layak untuk dimakan.
"huhu~ nona maafkan pelayan mu yang tak berguna ini!!" Xiao yin menambah bentuk bengkak pada mata nya karena menangis melihat makanan yang ia bawa dengan tangannya sendiri untuk nona nya.
"cih...." sia berdecih tidak suka melihat roti jelek di tangan Xiao yin.
"no-nona??"
"Xiao yin siapkan beberapa alat,aku akan memberikan orang orang yang memberikan ku makanan sampah Beberapa pelajaran" Sia menatap xiao yin .
"ta-tapi nona ,kami akan mendapat masalah jika selir--"ucapan Xiao yin terpotong.
"apa yang harus dipedulikan,saat ini aku lapar!!" wajah Sia menggelap ketika merasakan perutnya yang terus bergemuruh.
"baik,nona"
Sia sangat tak menyukai rasa lapar dan membenci orang orang yang mengacaukan waktu makannya 'membuatku seperti ini!!aku akan membuat kalian merasakan yang lebih buruk dari yang ku rasakan'
(눈‸눈)
"Xiao yin tutup muka mu" Sia menyuruh Xiao Yun untuk menutup muka nya menggunakan cadar dan berjalan menuju dapur kerajaan dengan menggunakan beberapa jalan yang tak terlihat oleh penjaga.
Sia sampai di dapur kerajaan dan melihat banyak makanan dan bahan bahan yang cukup untuk mengisi perut Beberapa kota membuat wajah sia semakin menggelap
'memberiku makanan sampah dan kalian menikmati nya?!!' .
"ambil beberapa kayu dan bakar tempat ini!!aku akan mengambil beberapa makanan"ucap Sia dengan enggan menyelip masuk ke dalam dapur penyimpanan.
'ahh...kalian membuat ku harus melakukan hal hal merepotkan seperti ini!!bukan kah kalian terlalu kejam?!!'
"nona tolong berhati hati" ucap Xiao yin berbisik tapi tetap memasuki pendengaran Sia yang cukup tajam lalu berjalan mengelilingi dapur dan membakar setiap sisi untuk dijadikan jalan keluar dan hanya menyisakan satu jalan keluar untuk digunakan oleh nona muda nya.
Sia mengambil apapun yang terlihat enak dimatanya hingga memenuhi penyimpanan nya dan berlalu pergi meninggalkan dapur yang terbakar bersama Xiao yin.
Orang orang yang berada di dalam dapur terlambat menyadari dan berakhir dengan tubuh yang terbakar menjadi abu.
Berita tentang kebakaran dapur istana dan kematian semua orang yang berada disana terdengar di telinga kaisar sendiri.
Kaisar yang mendengar hal itu menganggap hal seperti kebakaran hanya sebuah kecelakaan dan tak memperpanjang masalah yang 'kecil' itu.
'hanya kematian Beberapa makhluk rendah, ia dapat mencari beberapa untuk menggantikan mereka' kaisar tak peduli dengan kematian orang orang yang tidak masuk ke dalam penglihatan nya,ia tetap fokus memanjakan selir 'kesayangan' nya dan menjalani rutinitas nya sebagai kaisar seperti biasa.
Xiao yin memperlakukan dan melayani sia dengan hati hati mengingat sang nona muda yang belum memulihkan kondisi tubuhnya.
Karena penjagaan nya,kediaman plum terasa damai untuk beberapa waktu.
Kasim dan beberapa pelayan datang untuk melihat kondisi permaisuri namun dengan segala cara Xiao yin menyebarkan berita bahwa permaisuri terjangkit penyakit menular membuat siapapun enggan menginjak kediaman plum.
Selir selir yang sering mengunjungi kediaman plum untuk menganggu permaisuri Si yu bahkan tak menampik wujud mereka setelah mendengar berita tentang permaisuri yang terjangkit penyakit menular.
Xiao Yin harus cukup licik untuk membodohi orang orang demi memberikan nona yang ia layani ketenangan dan kedamaian.
"Xiao yin bawakan aku beberapa buku"
Sia membutuhkan banyak pengetahuan dan informasi tentang dunia yang ia tempati segera setelah ia mendapat kan semua informasi yang ia inginkan,ia akan pergi keluar dan mencari kebebasan.
'ia juga butuh sedikit hiburan'
<( ̄︶ ̄*)>
"NONA!!!!!!"
Dari kejauhan sia dapat melihat pelayan nya yang berlari dan memanggil nya dengan panik.
"nona huhu~ kaisar sialan itu mengeluarkan titah kekaisaran agar anda menghadiri perjamuan malam ini" Xiao yin dengan berani memaki kaisar dengan menyebut nya sialan membuat sia meletakkan buku yang ia baca dan menatap Xiao yin.
'sialan?? pelayan yang ia miliki cukup menarik'
Sia tentu tahu cepat atau lambat beberapa Orang orang bodoh akan memaksa nya untuk keluar dari zona nyaman nya tapi itu tak membuat nya panik daripada itu sia merasa ia cukup bosan dan membutuhkan sedikit hiburan.
"kalau begitu tunggu apa lagi?!bawa beberapa pakaian yang terlihat sederhana,aku harus mematuhi titah kekaisaran" dengan tenang sia berdiri dan memerintahkan Xiao yin untuk mengambil kan nya beberapa helai pakaian.
"ta-tapi nona-"
"shuuuttt, aku memiliki beberapa trik di lenganku" ucapan Sia membuat Xiao Yin sedikit ragu karena nona yang ia tahu adalah sosok yang lemah lembut dan menggemaskan,nona nya tak akan membalas walaupun ia ditindas.
*
*
*
Aula Perjamuan
Aula yang begitu megah yang memanjakan mata.
Beberapa bangsawan yang menikmati pertunjukan tertawa gembira dan bangsawan elegan yang menutupi kegembiraan mereka dengan tersenyum begitu bermartabat.
Para penari yang menari begitu indah bagai merak di atas keindahan memanjakan mata bangsawan bangsawan yang berada dalam ruangan.
Diantara kegembiraan seorang pria yang memiliki wajah adil duduk di kursi naga nya bersama selir nya dengan wajah dingin yang ia miliki.
Semua yang menikmati perjamuan tak ada yang mempertanyakan.
'mengapa seorang selir duduk di kursi permaisuri?.'
Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan yang tak merugikan.
Untuk mempertanyakan hal hal yang tabu seperti itu akan berdampak buruk bagi keluarga mereka.
"permaisuri memberikan hormatnya,semoga kaisar memiliki kehidupan panjang yang makmur" tak ada yang mengumumkan hadir nya seorang permaisuri membuat sia masuk begitu saja dan memberikan salamnya untuk pasangan menjijikan di depannya.
"ohh~ astaga,kakak permaisuri kau hadir"suara rubah licik yang memanjakan telinga orang orang memasuki pendengaran sia.
'ahh....telingaku terasa kotor'.
Mendengar ucapan dari selir meng,para bangsawan mengalihkan tatapan mereka ke tengah Aula dan melihat gadis kecil yang begitu polos dengan wajah menggemaskan.
Pakaian nya sederhana,wajahnya murni tanpa jejak perhiasan apapun namun tak menutupi kecantikan yang terlihat tak nyata.
Wajahnya yang sedikit pucat tampilan nya yang rapuh membuat orang orang ingin langsung pergi ke hadapannya dan mendekap gadis kecil itu.
Selir Meng yang berfikir dengan kecantikan dan perhiasan yang menggantung di tubuhnya dapat mengalihkan perhatian orang orang di aula segera mengucapkan beberapa kata 'hangat' yang ia miliki.
"owh~ ka-kakak permaisuri maafkan kelancangan selir yang rendah ini" ucap selir Meng dengan sedih mengucapkan beberapa kata yang menyalahkan dirinya sendiri.
(Yang rendah ini:hanya sebuah kesopanan untuk terlihat lebih rendah diri)
"......"
"aku seharusnya tidak duduk di kursimu ta-tapi selir ini mengandung putra naga ja-jadi--"selir Meng mempertahankan tampilan halus seorang adik yang bersalah namun terlihat seperti bom waktu untuk sia.
(Putra naga:putra kekaisaran anak dari kaisar itu sendiri)
"tak apa,kau harus menjaga kesehatan mu dan anak mu,aku bisa duduk dimana saja" Sia memotong kata kata selir meng karena merasa telinga nya akan semakin kotor jika mendengar suara menjijikan itu lebih lama.
Ia cukup malas untuk berdebat hanya untuk menerima kasih sayang atau kehormatan dari 'suami' tak berguna pemilik tubuh yang tempati.
Sekilas sia memperhatikan wajah 'suami' pemilik tubuh yang ia tempati,wajah yang adil dengan mata berwarna biru dan rambut hitam yang pekat.
Wajah yang cukup menarik namun tak membuat sia tertarik,seberapa indah wajah seseorang itu akan terlihat kotor dan menjijikkan jika menyia nyiakan satu kemurnian demi mendapatkan seribu kecantikan.
(Artinya: menyia nyiakan yang tulus demi mendapatkan banyak keindahan/wanita)
Pemikiran nya cukup terbuka dan tak sebodoh itu untuk mendapatkan perhatian dari seorang pria,ia masih bisa mendapatkan kebebasan nya dan mencari keindahan lainnya diluar sana.
Sia berjalan mendekati seorang pria yang duduk sendiri menyesap teh hijau nya.
"tuan,bisakah aku--" sebelum menyelesaikan kalimatnya pria muda itu menggeser kesamping dan membiarkan sia duduk.
"suatu kehormatan untuk ku, permaisuri" ucap pemuda itu dengan hormat dan penuh kehangatan.
Semua mata tertuju pada sia.
Tampilan halus nya menarik perhatian setiap pria yang berada di aula Perjamuan bahkan ekspresi kaisar mengeras melihat banyak nya mata yang memandangi permaisuri nya.
Ekspresi mengerasnya tentu terlihat oleh selir meng yang berada di samping kaisar.
Selir Meng yang tadi nya percaya akan kecantikan nya merasa ia akan meledak, perhatian yang seharusnya ia miliki diambil oleh permaisuri sampah yang tak berguna membuat harga dirinya terluka.
"maafkan kelancangan ku permaisuri, mendekati seorang pria asing bukan lah etiket yang baik untuk posisi seorang permaisuri" dengan ide liciknya selir Meng berniat untuk menjatuhkan sia dan mengambil semua perhatian yang seharusnya ia miliki.
"kalau begitu dimana aku harus duduk?"Sia tak ingin berdebat ia terlalu malas untuk mengeluarkan banyak omong kosong cukup berikan ia sedikit tempat dan lupakan bahwa ia pernah ada di ruangan itu sudah cukup membuat nya senang.
"i-itu" Selir Meng kehilangan kata kata nya karena tak ada satupun tempat yang kosong di Aula perjamuan.
"Selir Meng mempertanyakan etiket lalu bagaimana denganmu yang duduk di kursi permaisuri sedang kan kau hanya berada di posisi selir"tepat sasaran Sia menusuk bagian paling sensitif untuk Selir Meng.
"aku memegang putra naga dan putra naga menginginkan untuk selalu bersama yang mulia jadi aku harus tetap berada disamping yang mulia "jelas Selir Meng dengan penuh kesedihan dan memeluk kaisar.
Tak ada emosi apapun yang Sia rasakan melihat tampilan'romantis' di depannya,ia hanya merasakan sedikit gatal di kulit kepalanya.
"aku memegang putra naga dan putra naga menginginkan untuk selalu bersama yang mulia jadi aku harus tetap berada disamping yang mulia "jelas Selir Meng dengan penuh kesedihan dan memeluk Kaisar.
Tak ada emosi apapun yang sia rasakan melihat tampilan'romantis' di depannya,ia hanya merasakan sedikit gatal di kulit kepalanya.
Sia tak ingin berdebat ia terlalu malas untuk memikirkan hal hal yang merugikan pikirannya tapi wanita tua sialan yang duduk bersama pria menjijikan terus memojokkan nya.
"selir apa kau mencoba menindasku? huhu~ apa kesalahan yang telah keperbuat kepada mu?? a-aku telah memberikan suami ku kepada mu,aku hidup di istana dingin dan tak mengharapkan kasih sayang kaisar, ancaman apa yang kau rasakan dengan ku yang bahkan tidak memiliki sedikit pun aura kultivasi??" tampilan menyedihkan dari sia dan tampilan nya yang rapuh membuat orang orang ingin untuk mendekapnya dan memberikan nya kehangatan agar rasa sedih yang ditunjukkan matanya segera menghilang.
"permaisuri,ka-kau salah paham aku--"
"yang mulia orang rendah ini tahu kehadiran nya disini tak begitu penting,yang rendah ini tak menuntut untuk diberikan kehormatan seorang permaisuri tapi yang rendah ini tetap lah manusia! yang bisa merasakan rasa sakit"
(sia menyatakan "orang rendah ini" yang berarti merendahkan diri menganggap dirinya pada posisi lebih rendah dari selir untuk menarik perhatian orang orang)
Selir Meng tak menduga bahwa permaisuri yang tegar dan lemah lembut akan mengeluarkan ekspresi menyedihkan,ia merasa kosong karena tak tahu harus berbuat apa.
Kini semua perhatian hanya tertuju pada permaisuri dan mengabaikannya,membuat urat urat selir meng membiru.
Sia yang menampilkan akting menyedihkan nya tersenyum licik didalam hatinya 'ahh...ia seharusnya mendapatkan piala Oscar'
"aku telah memenuhi perintah mu yang mulia! untuk datang ke perjamuan tapi nampaknya aku tak diinginkan untuk berada di sini"tampilan menyedihkan sia menghanyutkan orang orang namun tak ada yang berani membantah mengingat dibelakang selir meng masih ada keluarga meng yang memiliki pengaruh yang cukup kuat.
"permaisuri tolong tenangkan diri mu a-"
"uhuk...."
Cairan kental keluar dari mulut sia mengotori bajunya.
"permaisuri!!!"
Pria yang berada di sisi sia segera menopang tubuh sia, menahannya agar tak jatuh.
"ya-yang mulia kondisi tubuh permaisuri sedang tak baik,aku akan membawanya ke kediaman permaisuri"ucap pria muda itu menopang tubuh sia dan bermaksud membawa sia kembali ke istana dingin, kediaman plum.
"lancang!!siapa yang memberi mu keberanian untuk menyentuh tubuh--"
"yang mulia tolong berikan belas kasihmu!!!huhu~ tolong biarkan permaisuri kembali untuk beristirahat"
Xiao Yin dengan berani memotong ucapan kaisar,membuat kaisar menempatkan urat ura biru diwajahnya menahan amarah.
Tanpa menunggu persetujuan kaisar ,pria muda dan Xiao Yin membawa tubuh sia keluar dari aula Perjamuan.
setelah ketiga orang itu pergi,aula Perjamuan menjadi hening tak ada yang berani mengeluarkan sepatah kata pun.
Hati orang orang menjadi gelap melihat betapa menyedihkannya permaisuri yang tak dianggap dan betapa kejamnya seorang Selir yang bahkan posisi nya lebih rendah dari anjing di tanah.
*
*
*
"kau bisa menurunkan kan ku disini tuan muda" ucap Sia setelah merasa sedikit jauh dari aula Perjamuan.
"a-ahh,maafkan ketidaksopanan ku permaisuri!!!"pria muda itu menurunkan sia dengan hati hati,matanya bergerak tak beraturan karena gugup dan panik yang ia rasakan,tubuh yang ia pegang Beberapa saat lalu terasa kecil dan rapuh namun itu masih mempunyai sedikit gambaran seorang gadis kecil.
Wujud kecil yang ia rasakan dari permaisuri (sia) membuat pria muda itu tak melupakan akal sehatnya 'terlalu menggemaskan'.
Sangat kecil namun penampilan menggemaskan yang dimiliki gadis kecil itu tak dapat ditutupi.
"yin'er siapa tuan muda tampan ini?" setelah kaki nya menyentuh tanah Sia berbalik bertanya kepada Xiao Yin dan menunjuk tuan muda yang berada di dekatnya.
(catatan penulis : kata 'er' berarti sayang yang orang orang China gunakan untuk memanggil orang terkasih mereka contohnya xiao yin, dia memotong nama xiao yin memanggil nama depannya dan menambahkan 'er' dan jadi lah 'yin'er.)
"menjawab nona,tuan itu bermarga Wang,pengeran negeri tetangga" walaupun ditempat itu hanya ada Sia dan pangeran Wang, Xiao Yin tampak tak peduli memanggil sia dengan sebutan nona.
Xiao Yin tak memanggil sia dengan sebutan 'permaisuri' jika tak ada orang orang istana disekitar nya, mengucapkan satu kata seperti itu terasa menusuk jantungnya dengan ribuan jarum.
Ia tak ingin mengakui bahwa makhluk kotor menjadikan nona nya yang murni sebagai salah satu hiasannya 'tak akan pernah'.
(Catatan penulis : seseorang harus dipanggil sesuai pangkatnya ,itu merupakan sebuah etiket dasar yang dipelajari setiap orang,misalnya Sia yang telah menjabat sebagai Permaisuri , artinya orang orang harus memanggil nya Permaisuri bukan nona,jika melanggar hukuman dari pengadilan akan dijatuhkan.)
"Wang Gege terima kasih telah membantuku" ucap sia dengan senyum tipis membuat lemak lemak pipi nya yang pink semakin kelihatan.
"ka-kakak?" pangeran Wang tak bisa menutupi mukanya yng memerah,wajah nya terasa panas mendengar makhluk kecil didepannya memanggil namanya.
(Catatan penulis : gege adalah bahasa China tradisional yang berarti 'kakak')
"apa yang salah?" Sia menatap pengeran Wang dengan bingung,melihat wajah pangeran wang yang terlihat memerah mirip manisan yang sering dibawakan Xiao Yin kepadanya.
Wajah memerah pangeran Wang yang mirip dengan manisan membuat sia ingin makan sesuatu yang manis 'ahh...aku harus mendapatkan beberapa manisan setelah sampai di kediaman ku'.
''ti-tidak ada" pangeran Wang mengalihkan pandangannya untuk menghilangkan kegugupan nya.
"ahh...yin'er lihat kesana!!bantu aku mendapat kan Beberapa" ucap Sia menunjuk di antara taman bunga.
Taman bunga itu memiliki kunang kunang yang terbang dengan indah membuat sia ingin mengambil nya Beberapa untuk diberikan kepada pangeran Wang 'aku cukup miskin,aku akan membayarnya dengan menangkap beberapa kunang kunang'
( ˘ o ˘ )
Sia mendekati Xiao Yin dan membantu nya menangkap beberapa kunang kunang.
"biarkan aku membantumu" ucap Sia yang telah berada di samping Xiao Yin.
"haha~ " Xiao Yin tertawa ringan melihat nona yang ia layani melihat kunang kunang yang bertengger di daun bunga dengan tampang serius.
Tampang serius nona nya terlihat menggemaskan 'sangat menggemaskan',Nona yang ia lihat setiap hari adalah nona yang menyedihkan dengan tampilan rapuh namun setelah terbangun sosok nona nya yang lama berubah dalam sekejap dan memberikan tampilan gadis kecil menggemaskan.
Xiao Yin menggigit bibir dan mengepalkan tangannya kuat,menahan untuk tak membawa nona nya ke kediaman dan mendekap nya dengan erat.
(Author : ingatkan xiao yin untuk tetap menahan diri menangkap sia dan menyembunyikan sia dari pembaca ಡ ͜ ʖ ಡ )
BRUK.....
Suara renyah memasuki telinga xiao yin dan pangeran Wang.
Didepan mereka gadis kecil dengan pakaian yang kotor dan rambut berantakan tersenyum canggung,gadis kecil itu terlihat seperti makhluk yang telah melakukan kesalahan di depan orang tuanya 'sangat.... sangat.... mengemaskana'.
"Wang Gege ini untuk mu karena telah membantuku" Sia mengambil tangan pangeran Wang dengan cepat dan meletakkan kunang kunang kunang yang ia tangkap ke tangan pangeran Wang.
"a-ahh"pangeran Wang cukup terkejut dengan perlakuan sia yang membuat hati nya bertambah tak beraturan, tubuhnya bergetar menahan diri untuk tak menculik makhluk kecil di depannya dan membawanya ke kerajaan nya.
Sia melihat wajah pangeran Wang yang terkejut membuat pemahaman kecil muncul di otaknya 'tuan muda itu tak menyukai hadiahnya'.
'untuk seorang tuan muda mendapatkan barang tak berharga merupakan penghinaan tapi sekarang ia sangat miskin, seseorang harus menekan keserakahan nya di depan gadis miskin seperti ku'.
(눈‸눈)
(Catatan penulis: seseorang harus menekan keser nya artinya ,pangeran Wang tak boleh terlalu serakah di depan gadis miskin seperti sia).
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!