NovelToon NovelToon

ArdhaNara

0.1

Author
Author
Hallooo!!!
Author
Author
Selamat datang di book aku yang kesekian!!
Author
Author
Jika berkenan kalian boleh lhooo mampir ke book aku yang lain, xixi!!
Author
Author
NovelToon
~Happy Reading~
༺❀༻༺❀༻༺❀༻
Cling!
Satu notifikasi masuk ke ponsel Nara. Sekilas melirik nama pengirimnya, senyum kecil terbit di wajahnya.
📱: Bentar lagi makan siang, jangan kelewat yah.
Aduh... meleyot deh, Rasanya diperhatiin kayak gini tuh, jahat sih. Tapi, kan, Nara cuma nyari sensasi aja.
Kapan lagi coba? bisa dapet "mangsa" cuma-cuma? lagian ini cuma hubungan online, jadi kalau bosen tinggal ghosting.
Nomor juga bisa ganti kapan aja. Paling-paling dua bulan juga putus.
Nara mendengus kecil, mengabaikan pesan itu. Fokusnya kembali ke layar, menyesuaikan ekspresi sebelum melanjutkan sesi live.
Kalau sampai zonk gara-gara terlalu lama diem, bisa-bisa kena omelan penonton, plus dapet peringkat.
Setengah jam berlalu, Nara akhirnya merebahkan diri di kasurnya. Bukan capek, cuma pengen leha-leha aja.
Ponselnya bergetar lagi.
📱:Kamu lagi apa?
Nara melirik notifikasi itu tanpa niat langsung membalas. Barulah setelah beberapa menit, dia mengetik balasan singkat.
Nara Chantika
Nara Chantika
📱:Gabut aja.
Sebenarnya, dia bukan tipe yang muluk-muluk suka chat panjang lebar. Cuma kali ini, ya, sekadar hiburan aja.
Si cowok di seberang sana juga aneh, banyak nanya kayak interview kerja.
Kayak sekarang, nih misalnya.
📱:Kamu sebelumnya udah pernah pacaran?
Nara mengernyit. Jawab jujur atau enggak usah ya? Kalau dibilang pernah... ya, pernah, sih.
Tapi pacaran virtual doang. Paling mentok jalan sekali, itu pun berakhir dramatis karena terjatuh dari motor.
Akhirnya, dia mengetik santai:
Nara Chantika
Nara Chantika
📱:Pernah sih, sekali doang.
Balasannya datang cepat.
📱:Ouh iyaa, bagus deh.
Nara mendengus. Apaan sih? Orang ini serius banget, ya? Duh, jadi kegeeran nih.
-oOo-
NovelToon
NovelToon

0.2

⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆ Happy Reading ⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆
༺❀༻༺❀༻༺❀༻
—✶—
.
Sementara itu, di tempat lain, Larasati tersenyum penuh arti. Rencananya berjalan sesuai harapan.
Tak butuh waktu lama lagi, Ardha pasti akan bertemu dengan Nara.
Bunda Larasati Kusuma
Bunda Larasati Kusuma
"Dek!"
Panggil Larasati dari dalam kamar. Tak lama, Dira muncul, masih mengenakan seragam sekolah.
Bunda Larasati Kusuma
Bunda Larasati Kusuma
"Tolong, ini balikin HP kakak kamu,"
Katanya, menyodorkan ponsel Ardha.
Dira mendelik curiga tapi tetap mengambilnya.
Dira Anindita
Dira Anindita
"Bunda ngapain, sih?"
Tanyanya, lalu keluar kamar dengan wajah horor melihat senyum lebar Larasati.
Bukan tanpa alasan Dira waspada. Ibunya pernah ketahuan mengunduh aplikasi dating, dan dia langsung menuduh Larasati ingin mencari "Papah baru" untuk mereka.
Tentu saja Larasati menyangkal. Cintanya sudah habis untuk Rama.
Tidak akan ada laki-laki lain.
Tapi untuk urusan anaknya? Nah, itu cerita lain.
Biip!
Layar ponsel Ardha menyala, menampilkan foto keluarganya yang masih utuh-dengan almarhum Papah tersenyum lebar di tengah.
Sebuah pesan masuk dari Darren.
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
📱:Goblok yah cewek lo!
Satu foto menyusul.
Dengan ekspresi datar, Ardha mengetuk layar. Begitu gambarnya terbuka, dadanya terasa panas.
Thalia.
Bersama pria lain.
Kamar berantakan, pakaian berserakan di lantai. Sisa-sisa keintiman yang jelas bukan untuknya.
Tangannya mengepal, tapi matanya tetap terpaku pada layar.
Sudah tertebak. Sudah bisa diduga.
Tetap saja sakit.
Darahnya naik ke ubun-ubun, tapi bukan kemarahan yang meledak-ledak. Lebih ke... rasa muak. Lagi? Untuk yang ketiga kalinya?
Di belakangnya, Larasati menghela napas.
Bunda Larasati Kusuma
Bunda Larasati Kusuma
"Dari awal Bunda bilang dia bukan cewek baik-baik,"
Gumamnya, sekilas melihat layar.
Ardha tetap diam.
Bunda Larasati Kusuma
Bunda Larasati Kusuma
"Untung Bunda gercep."
Keningnya berkerut, menatap Larasati yang mendadak melenggang pergi begitu saja.
Bunda Larasati Kusuma
Bunda Larasati Kusuma
"Kemana kamu, Dha?"
Ardha tidak menjawab. Tidak ada gunanya.
Tangannya meraih kunci motor di atas meja
Arak keliling kota terdengar seperti bukan ide yang buruk.
-oOo-
NovelToon
NovelToon

0.3

⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆ Happy Reading ⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆
༺❀༻༺❀༻༺❀༻
—✶—
Thalia membuka pintu dengan wajah terkejut.
Thalia Evangelista
Thalia Evangelista
"Ardha?"
Darren langsung menyeruak masuk, menunjuk ke arah pria yang berdiri di belakang Thalia.
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
"LU! GUA UDAH NGIRA ADA YANG ANEH!"
Suaranya menggema di lorong apartemen.
Cowok selingkuhan Thalia-rekan kerja Ardha-langsung membeku.
Matanya berpindah ke Ardha yang berdiri di ambang pintu, ekspresinya datar, hampir dingin.
Aksara Ramadhan (rekan kerja)
Aksara Ramadhan (rekan kerja)
Sorry
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
SORRY PALA LO PEANG!
Thalia menelan ludah.
Thalia Evangelista
Thalia Evangelista
"Ardha, aku bisa jelasin-"
Ardha mengangkat tangan, menghentikan kata-katanya.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Nggak perlu."
Tatapannya kosong, tapi menusuk.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Gue cuma mau lihat sejauh apa lo mau ngerendahin diri sendiri."
Darren tertawa sinis.
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
"Rendah? Ini sih udah nggak ada harga diri, bro."
Thalia meraih lengan Ardha.
Thalia Evangelista
Thalia Evangelista
"Aku salah, aku khilaf. Tapi kita bisa bicara, kan?"
Ardha menatap tangannya yang mencengkeram lengannya, lalu menarik diri perlahan.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Buat apa?"
Katanya, tenang tapi tajam.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Lo udah mutusin jalan lo sendiri. Gue cuma di sini buat lihat lo tenggelam lebih dalam."
Rekan kerja Ardha akhirnya bicara, suaranya terdengar goyah.
Aksara Ramadhan (rekan kerja)
Aksara Ramadhan (rekan kerja)
"Ardha, gue-"
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Lo tau kita kerja bareng, kan?"
Ardha memotong tanpa mengubah nada suaranya.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Lo pikir gue nggak bakal tau?"
Darren, yang masih menyala-nyala, mendekat ke arah cowok itu.
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
"Sumpah, lo harus siap-siap sih di kantor. Kita bakal pastiin lo nggak hidup tenang."
Ardha menghela napas, lalu berbalik ke Darren.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Udah."
Darren mengernyit.
Darren Alfarizi
Darren Alfarizi
"Udah? Gitu doang?"
Ardha melirik Thalia dan rekan kerjanya sekali lagi.
Ardha Mahendra
Ardha Mahendra
"Gue udah dapet yang gue mau. Lo? Cuma sisa-sisa."
Setelah itu, dia melangkah pergi, meninggalkan Thalia yang membeku di tempat. Darren masih mendengus kesal sebelum akhirnya menyusul.
-oOo-
NovelToon
NovelToon

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!