Seperti kata pepatah yang telah kuubah,tak kenal maka tak...?tak minat membaca.
jadi di awal cerita,aku akan memperkenalkan tokoh utama ceritaku,tetapi hanya dua pemeran yang akan di terangkan,yaitu pemeran utama.
pertama,pria :
Muhammad Azzam Alfarizky
siapa dia?
Muhammad Azzam Alfarizky,atau biasa di panggil ustadz Azzam,dia bukanlah seorang gus lulusan kairo -Mesir,anak pemilik sebuah pondok pesantren yang nantinya akan meneruskan kepemimpinan ayahnya.
dia juga bukan seorang pengusaha yang memimpin sebuah perusahaan besar dengan cabang di mana -mana
apalagi keduanya,seorang gus sekaligus pemimpin sebuah perusahaan besar.jelas sama sekali bukan.
dia hanyalah seorang santri biasa yang berhasil menyelesaikan pendidikannya di sebuah pondok pesantren bernama 'An -Nur' di kota tempat tinggalnya,kemudian di perintahkan guru -gurunya untuk mengajar di sana,sehingga di panggil ustadz oleh para santri,dan sesekali akan memenuhi undangan mengisi kajian di luar pondok.
dia hanyalah anak tunggal dari pasangan abi Ahmad dan umi Sarah
dia tidak berasal keluarga yang berlimpah ruah dengan harta dan hormati banyak orang,melainkan hanya berasal dari keluarga sederhana,namun penuh kasih sayang dan cinta di dalamnya,di hormati karena kebaikan dari anggotanya.
itulah sedikit bocoran tentangnya...
kedua,wanita :
Senjana Agustina
wanita yang lahir di bulan agustus dan salah satu alasan dia diberi nama Agustina,biasa di panggil Senja,seorang mantan di desainer yang cukup terkenal di negara orang karena karyanya yang selalu berhasil membuat minat orang -orang penyuka fashion untuk membeli hasil karyanya.
kenapa mantan desainer?hal itu akan di ungkap di dalam cerita.
Senja adalah putri tunggal dari papa Brian dan mama Amelia,bisa dikatakan anak kesayangan kedua pasangan tersebut,mengingat perjuangan mereka mendapatkannya.
dia bukan berasal dari keluarga yang kaya raya,tapi bukan juga berasal dari keluarga yang serba kekurangan,papanya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar,bukan direktur atau menejer yang punya kuasa,hanya seorang karyawan biasa dan mamanya,dulu adalah seorang model yang memutuskan berhenti dari karirnya,memutuskan menjadi ibu rumah tangga.
dia hanya orang beruntung dari sekian juta manusia di muka bumi yang bisa menjadi sukses tanpa perlu merangkak guna mencapai kesuksesan.minatnya pada seni menggambar dan sedikit usaha,dia berhasil menjadi salah satu desainer ternama.dan keluarga yang harmonis serta saling dukung,dia miliki,ibarat kata...kehidupannya adalah kehidupan yang di impikan semua orang.
namun hal itu tidak membuat dirinya puas,seakan ada sesuatu yang kurang di dalam hidup,tapi dia tidak tahu apa sesuatu yang kurang itu,hidupnya masih terasa kosong,meski sanjungan dan pujian tak kenal lelah membanjiri dirinya,uang yang tidak pernah kurang walau tidak akan sampai bertahan 7 turunan.
Senja merasa kehidupannya membosankan dan hampa,dia sudah mencoba berbagai hal,seperti liburan ke berbagai negara dan tempat,namun rasa bosan itu tidak juga kunjung hilang.
entah apa lagi yang harus dia lakukan?
dan yang akan datang adalah kisah mereka,kisah kehidupan yang tidak semudah dan seindah realita,namun menjadi indah berkah dengan adanya cinta,tapi bukan sekedar cinta kepada sesama makhluk,namun ada cinta kepada sang pencipta yang menjadi kunci utama dari segalanya
Selamat membaca...
Karir cemerlang...
sesuatu yang semua orang impikan dan perjuangkan,ada orang -orang yang perlu kerja keras dan usaha maksimal,tetapi ada juga orang -orang yang biasa -biasa saja,bahkan terkesan santai,inilah yang biasa di iri semua orang,namun pada dasarnya,sesuatu yang nampak mudah itu,bukan berarti tidak ada kesulitan sama sekali.
seperti yang di alami Senjana Agustina yang akrab disapa Senja,gadis itu sangat menyukai seni menggambar,dari sanalah dia terinspirasi dan bercita -cita menjadi seorang desainer.
awalnya dia mencoba meniru gambar -gambar pakaian yang ada di majalah atau buku dan sosial media,merasa senang,dia mencoba menggambar pakaian dengan inspirasinya sendiri,dari bunga misalnya,menjadi sebuah gaun cantik nan indah.
semua terasa mudah,bakat yang sudah ada di garis takdirnya menjadi penyokong utama,juga orang tua yang support,membebaskan anak mereka melakukan apa yang disuka dan siap membantu,baik dari segi materi atau apapun.
akhirnya,setelah lulus SMA,Senja memutuskan melanjutkan kuliah di jurusan desain mode,mendalami ilmu yang sebelumnya hanya dia liat dari seleweran di internet.
setelah lulus,dia mulai berkarir menjadi seorang desainer sesuai dengan apa yang pernah dia cita -citakan,memulai dari ruko kecil yang dia sewa di pinggiran jalan,sedikit demi sedikit merangkak naik,menjual pakaian biasa sampai berhasil menjual dress dan gaun,kemudian pindah ke tempat yang lebih luas yaitu butik miliknya sekarang.
tiga tahun berkarir,dia kerap kali mengikuti berbagai macam perlombaan busana yang diadakan oleh desainer top atau sebuah perusahaan yang bergerak di bidang desain pakaian,Senja selalu berhasil masuk tiga besar dan tidak jarang dia mendapatkan posisi pertama.
tahun ini,dia kembali mengikuti perlombaan di acara bergengsi yang di ikuti oleh banyak desainer ternama,baik senior maupun junior dan kali ini juga ada desainer yang berasal dari luar negeri.
ada sekitar 1000 peserta yang mendaftarkan diri,di seleksi dengan ketat hingga beberapa tahapan tersisa 10 orang di babak final.
dan hari ini adalah babak final dilaksanakan,semua peserta sudah siap dengan satu gaun hasil desain terbaik mereka.
acara sudah di mulai sekitar pukul 9 pagi tadi,acara demi acara bergulir hingga kini saatnya penilaian.
"baiklah...mari kita persilahkan untuk semua desainer naik ke atas panggung bersama model masing -masing"ujar pembawa acara dengan lantang,diiringi musik dan gemuruh tepuk tangan para penonton dan dewan juri.
kemudian satu persatu peserta maju bersama model masing -masing,suasana begitu khidmat,namun hal itu tidak bertahan lama,adanya gaun yang sama di atas panggung mulai memusatkan atensi penonton dan terjadi krasak -krusuk di antara mereka
"ada apa ini?kenapa ada dua gaun yang sama?"
"apa aku hanya salah lihat?"
"tidak mungkin...terlihat sangat jelas dua gaun itu sama persis"
"iya betul,warna,model,semuanya sama"
"kira -kira siapa di antara dua desainer itu yang plagiat"
"tidak mungkin desainer Senja kan,setahuku dia tidak pernah terkena plagiat"
"tapi mungkin saja"sahut yang lain,"desainer Maisy adalah desainer senior,dia sudah lama berada di dunia fashion"
"benar juga"
"aku mendukung desainer Senja"
"aku juga"
"aku mendukung desainer Maisy"
"aku juga"
dan masih banyak lagi kebingungan orang -orang,dan berbagai asumsi sebagian mereka.
karena adanya gaun yang sama di atas panggung,para dewan juri sepakat untuk menghentikan acara.
"mohon ma'af untuk semua penonton,sesuaikeputusan dewan juri acara hari ini harus di tunda dan akan di adakan kembali besok hari"
setelah semua penonton di bubarkan,para peserta juga di bukarkan,kecuali dua orang desainer dan gaun yang mereka buat,sehingga tinggallah mereka berdua,dewan juri dan panitia acara.
gaun tanpa lengan berwarna biru muda,bagian depan yang sengaja di buat di atas lutut dan bagian belakang di biarkan menjuntai hingga menyentuh lantai,di bagian pinggang berhias mutiara ukuran kecil seputih salju menambah kesan manis,gaun yang cocok di bawa ke acara -acara besar dan berkelas.
"desainer Maisy dan desainer Senja,kami dengan segala hormat harus menyelidiki kedua hasil karya kalian,karena terlalu sama"
"silahkan jawab keduanya santai"sahut keduanya bersamaan
semua dewan juri melihat dengan teliti kedua gaun itu dari jarak dekat,"jujur saja,siapa di antara kalian berdua yang melakukan plagiat"tanya salah satu di antara 5 dewan juri,mustahil dua gaun yang sama persis,bahkan tidak ada terletak perbedaan sedikitpun adalah hasil karya orang yang berbeda,sedang mereka tidak dalam situasi kerja bersama.
"saya tidak mungkin plagiat"tukas desainer Maisy,penuh percaya diri
"saya juga tidak melakukannya"seru desainer Senja yakin
"karena kalian tidak ada yang mengaku,maka silahkan tunjukkan buktinya,apa kalian punya sketsa gaun itu"
desainer Maisy mengeluarkan selembar kertas yang di serahkan asistennya,kertas berisi sketsa dari gaun miliknya,dengan percaya diri dia menyerahkan kertas tersebut pada dewan juri,"ini bukti dari saya,ini hasil sketsa gaun milik saya"
"kamu Senja"
"punya saya ada di butik nyonya"
Senja sempat melihat sketsa desain yang di serahkan desainer Maisy,terlihat familiar,sangat mirip dengan miliknya,tetapi dia menepis hal itu,mereka tidak saling kenal.
dreettt...
baru saja Senja berencana menelpon salah satu anak buahnya untuk mengambilkan desain miliknya yang ada di butik,ponsel miliknya berbunyi dan ada panggilan masuk.
"halo..."
"..."
"APA?KEBAKARAN?BAGAIMANA BISA?"reflek Senja berteriak,dia sangat syok mendengar butik miliknya mengalami kebakaran.saking syoknya,dia tidak lagi bisa mendengarkan apa yang di ucapkan seseorang di seberang telepon.
"..."
satu masalah belum selesai,muncul lagi masalah baru,tuduhan atas plagiat belum bisa dia buktikan bahwa dia tidak melakukan itu,karya yang dia tampilkan di perlombaan benar -benar hasil karyanya sendiri,baru saja dia ingin mencari bukti,tapi apa..?tempat satu -satunya bukti bisa di temukan,butik miliknya,habis di lalap oleh si jago merah.
"ma'af para dewan juri,butik saya baru saja mengalami kebakaran,jadi saya tidak bisa membawa barang bukti"
"karena kamu tidak ada bukti yang bisa di tunjukkan,maka untuk sementara kamu menjadi tersangka plagiat dan untuk sementara tidak bisa berada di dunia fashion sampai kamu bisa membuktikan bahwa kamu tidak bersalah"putus para dewan juri dan Senja mau tidak mau harus menerima itu semua.dia merutuki kecerobohannya kali ini,meletakkan sketsa itu di butik,bukan di apartemen.
menghadapi permasalahan ini,rasanya sangat menyakitkan,air mata sudah tidak bisa lagi di bendung,menganak sungai,dadanya terasa sesak seakan ada beban berat menimpanya,dan kepalanya mendadak pusing,tidak ada satupun solusi yang bisa dia temukan,andai saja tidak teringat wajah kedua orang tuanya yang terbayang di kepala,mungkin dia sudah mengakhiri hidup.
bukan sekedar tuduhan plagiat yang harus dia tanggung yang entah kapan bisa dia buktikan ketidakbenarannya,kerugian akibat butiknya terbakar bukan sedikit uang,belum lagi gaun dan dress pesanan pelanggan yang bernilai jutaan dan sudah di bayar,secara otomatis dia harus ganti rugi,uang ganti rugi kemungkinan besar menghabiskan uang simpanannya yang sudah dia kumpulkan dalam 3 tahun ini.
Sudah tiga hari sejak kejadian tuduhan atas plagiat,Senja mengurung diri di apartemen,enggan keluar barang sebentar sekalipun.
kesedihan masih menyelimuti hatinya,gejolak kemarahannya meluap seolah bisa meluluhlantakkan seluruh dunia,setiap teringat sketsa desain milik desainer Maisy sangat mirip dengannya,setiap goresan di kertas tersebut,dia ingat betul,dialah pembuat mahakarya itu,namun dia tidak memiliki bukti,dan andai dia katakan itu miliknya,siapa yang akan percaya?yang ada akan memperkeruh suasana dan tuntutan atas dirinya akan semakin berat,dari sana dia curiga ada salah salah satu anak buahnya penghianat,tapi sekali lagi dia tidak punya bukti,terbakarnya butik menghilangkan semua bukti itu,Senja hanya bisa merutuki kebodohannya yang terlalu percaya dengan orang lain,menganggap mereka baik dan setia.
meski tak ada lagi air mata yang jatuh ke bumi,rasa sakit akibat tuduhan itu dan kecurigaannya atas adanya penghianatan masih melekat erat di hatinya,ibarat luka masih basah dan terkena air garam pula.
ditambah lagi sehari setelah kejadian itu,tersebar berita,'seorang desainer junior dengan inisial S melakukan plagiat karya desainer senior dengan inisial M',dan berbagai macam judul lainnya,entah siapa yang menyebarkan berita itu,tapi pasti pelakunya salah satu di antara orang yang ada di saat kejadian itu.
hal itu membuat Senja memutuskan menonaktifkan ponsel setelah mengirim pesan pada kedua orang tuanya,mengatakan sibuk untuk beberapa hari dan tidak bisa dihubungi untuk sementara waktu,tidak ingin membuat kedua orang tuanya khawatir,selain itu menghindari agar tidak melihat berita buruk tentang dirinya,dia juga perlu waktu memulihkan hati sebelum kembali menghadapi kejam dan kerasnya dunia.
pantas saja dua hari lalu,dia sempat pergi ke tempat butiknya yang terbakar habis,benar -benar hanya tersisa abu,sekaligus pergi ke supermarket,membeli beberapa kebutuhan pribadi,dia merasakan tatapan orang -orang sekitar tidak lagi ramah,tajam setajam silet,tatapan penuh cemooh dan menghakimi menghujani dirinya,tidak sedikit di antara mereka saling berbicara buruk padanya,namun pada dasarnya dia cuek dengan sekitar,tidak terlalu memperhatikan hal itu.
"ma'afkan Senja ma,pa"
tidak ada satupun orang yang perduli disisinya saat ini,semua orang menjauh,termasuk tangan kanannya,orang yang paling dia percaya selama dua tahun ini.hanya bayangan senyum kedua orang tua yang berhasil membuatnya bertahan dan berhasil mengenyahkan segala pikiran -pikiran negatif yang datang silih berganti.
dia tidak pernah menyangka akan mengalami hal seperti ini di dalam hidupnya,terjerat dalam masalah beruntun,jatuh ke dalam lobang hitam nan gelap,sendirian mencoba mencari cahaya agar bisa keluar dari lorong panjang itu,menghadapi masalah yang terhubung dengan masyarakat bukanlah perkara mudah,harus mempersiapkan benteng kokoh agar tahan dari serangan -serangan mematikan dari mulut -mulut mereka.
...****************...
Di balkon kamar,Senja terdiam,pikirannya melanglang buana tidak tentu arah,matanya menatap kosong ke depan,mengabaikan indahnya gemerlap lampu perkotaan,rasa dingin yang seolah menusuk permukaan kulit,terpaan angin yang menerbangkan beberapa helai rambut indahnya.Langit pun seakan ikut merasakan apa yang sedang wanita itu rasakan,langit yang biasanya bertabur bintang -bintang,malam ini tidak ada satupun bintang disana,bulan sang pemberi cahaya di tengah gelapnya malam pun seakan enggan untuk menampakkan diri.
cukup lama Senja tetap dengan posisi seperti itu,hingga tangannya yang bertumpu pada pembatas balkon tergelincir,barulah dia tersentak dari lamunannya,"astaga..."gumamnya,menghela nafas berat,kemudian memutuskan kembali ke dalam kamar,terlalu berbahaya berada di luar ketika masih berada di kondisi bersedih,takut tanpa sadar melakukan sesuatu yang sesuatu itu membawa pada apa yang akan disesali nantinya.
lalu dia naik ke atas kasur,merebahkan tubuhnya yang terasa lelah,seperti kata pepatah,tempat ternyaman untuk menenangkan diri adalah kasur sendiri.
"ma,pa,Senja kangen kalian"pandangannya terkunci pada langit -langit kamar.
krukkk...krukkk...
tiba -tiba perutnya berbunyi minta di isi,membuatnya sadar bahwa dia belum ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya sejak tadi siang,sudah tiga hari pula,dia tidak berselera makan,makanan terasa hambar di lidahnya,mungkin efek dari rasa sedih yang bersangatan.kalau saja perutnya tidak berisik dan terbayang wajah sedih mama Amelia dan papa Brian kalau tahu dia sakit,dia mungkin tidak akan makan.
menghela nafas pelan,kemudian bangkit dan mencari makanan yang bisa di makan di dapur,berharap ada sesuatu yang bisa langsung dimakan tanpa harus memasak terlebih dahulu.
...****************...
Di belahan dunia yang lain,sepasang suami istri nampak sedang mengobrol santai,kebiasaan mereka menyisihkan sedikit waktu,setiap malam,sebelum tidur,mengobrol barang sebentar saja,entah membahas sesuatu yang penting atau tidak penting sama sekali,ibarat kata kalau tidak dibicarakan pun tidak ada pengaruh sama sekali.
"pa...tiga hari ini perasaan mama kok nggak enak ya"curhat Amelia,tatapan matanya yang biasa berbinar,berubah menjadi sendu.
instingnya sebagai seorang ibu tidak bisa dibohongi,perasaannya mulai gelisah sejak tiga hari yang lalu,tepatnya setelah mendapat kiriman pesan dari putri mereka,namun dia tidak mengerti apa yang membuatnya gelisah,pasalnya pesan itu hanya berisi kata -kata biasa.
[ma,pa,beberapa hari ke depan Senja akan sangat sibuk,kemungkinan besar tidak bisa di hubungi]
"nggak enak kenapa ma?"tanya papa Brian,alisnya mengkerut,penasaran apa kiranya yang sedang mengganggu perasaan sang istri.
mama Amelia menggeleng pelan,kalau di tanya seperti itu,dia tidak tahu jawabannya,"nggak tau pa,tiga hari ini mama terus kepikiran tentang putri kita"
"apa terjadi sesuatu?"
"astagfirullah ma,tidak boleh berkata seperti itu,do'akan saja putri kita baik -baik saja disana"
jujur saja sebagai seorang ayah,dia sangat khawatir pada anak mereka,apalagi anak mereka seorang perempuan,tinggal sendiri jauh dari mereka,jarak yang terbentang jauh,ingin dia egois membawa anak perempuannya untuk tinggal disisinya sampai ada seorang pria yang baik meminta pada dirinya dan bersedia menjaganya,menggantikan dirinya,namun dia tidak mau egois,membiarkan putri tunggalnya melakukan apa yang dia inginkan dengan syarat tidak melakukan hal yang melanggar moral atau hukum.
"astagfirullah...papa benar,harusnya mama mendo'akan putri kita baik -baik saja,bukan menduga yang tidak -tidak"
kemudian keduanya sama -sama terdiam,sibuk dengan pikiran masing -masing,mama Amelia yang sibuk menenangkan hatinya sambil terus beristigfar dan papa Brian juga melakukan hal yang sama,diapun memikirkan putri mereka yang mengatakan tidak bisa di hubungi beberapa hari ke depan.
hingga beberapa saat kemudian,malam sudah semakin larut,mereka memutuskan tidur,namun sebelum itu mereka mengambil air wudhu,meredakan rasa gelisah di hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!